Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK SAMPLING

Makalah

Disusun guna memenuhi tugas kelompok


Mata kuliah : Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen Pengampu : Ria Candra Dewi, M.pd

Disusun Oleh :

Fardan Ali NIM : 22.01.4191

Ilham Cholid Susdin NIM : 22.01.4192

JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BREBESTAHUN

1444 H/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teknik Sampling" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai Teknik
Pengambilan Sampel bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ria Chandra Dewi M.pd.
selaku Dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Brebes, 17 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………….………………………………...…..i

DAFTAR ISI…………………………………….……………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………...….1

A. Latar Belakang………………………………………………………………...1

B. Rumusan masalah………………………………………………………...…...1

C. Tujuan…………………………………………………………………...…….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..……...3

A. Sampel…………………………………………………………………...……3

B. Teknik Pengambilan Sampel……………………………………………...…..3

C. Tahap pemilihan sampel………………………………………………………4

D. Macam – macam teknik pengambilan sampel………………………………..5

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………..….10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…..11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembicaraan mengenai penentuan sampel dalam suatu studi, tak terlepaskan
dengan istilah populasi dan sampel. Populasi dan sampel merupakan dua hal yang
tidak terlepaskan. Dalam keseharian, kita sering memasak makanan, misalnya sop
sayuran. Sebelum matang, biasanya kita cicipi dulu satu sendok. Satu sendok itu
disebut sampel, sedangkan sop sayuran yang satu panci merupakan populasi. Dengan
satu sendok sampel tersebut, diketahui karakteristiknya.
Dari karakteristik ini, digunakan untuk mengetahui karakteristik populasi.
Populasi merupakan wilayah generalisasi atau keseluruhan dari sesuatu yang sedang
dipelajari karakteristiknya. Sampel merupakan bagian dari dari populasi. Jadi sampel
adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti atau dievaluasi yang
memiliki karakteristik tertentu dari sebuah populasi.
Sampling biasanya dimulai dengan seorang peneliti menemukan atau
membangun kerangka sampling. Kerangka sampling adalah daftar setiap elemen
dalam populasi. Setelah sampel diambil dari kerangka sampling, peneliti
menghubungi anggota sampel potensial dan meminta mereka untuk berpartisipasi.
Kerangka sampel merupakan salah satu dari beberapa tahapan melakukan sampling.
Tahapan yang mungkin dilalui saat melakukan sampling: (1) defisinikan dengan jelas
populasi target; (2) pilih kerangka sample;(3) pilih teknik penarikan sampel; (4)
tentukan ukuran sampel; (5) mengumpulkan data; dan (6) nilai tingkat respon.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi dari sampel ?
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
3. Bagaimana tahap pemilihan sampel ?
4. Apa saja macam macam teknik pengambilan sampel ?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan makalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Apa definisi dari sampel.
2. Untuk mengetahui Bagaimana teknik pengambilan sampel.
3. Untuk mengetahui Bagaimana tahap pemilihan sampel.
4. Untuk mengetahui Apa saja macam macam teknik pengambilan sampel.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sampel
Sederhananya sampel merupakan bagian dari suatu populasi penelitian yang
digunakan untuk menjawab hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik
pengambilan merupakan cara atau metode yang digunakan dalam pengambilan
sampel tersebut. Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik
atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang
diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat
menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya.

B. Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel adalah langkah pertama dan aspek penting dari
keseluruhan proses analisis. Teknik pengambilan sampel dilakukan agar menyerupai,
yang tujuannya adalah untuk menghilangkan kebingungan di antara teknik-teknik
yang terlihat agak mirip satu sama lain. Teknik pengambilan sampel, menjelaskan
teknik apa yang paling cocok untuk berbagai jenis penelitian, sehingga seseorang
dapat dengan mudah memutuskan teknik mana yang dapat diterapkan dan paling
cocok untuk proyek penelitiannya.
Tujuan pengambilan sampel adalah untuk mempelajari hubungan antara
distribusi variabel dalam populasisasaran dan distribusi variabel yang sama dalam
sampel penelitian. Untuk tujuan ini, penting, antara lain, untuk menentukan kriteria
inklusi (karakteristik klinis, demografis, temporal, dan geografis subjek yang
membentuk populasi penelitian) dan kriteria eksklusi (karakteristik subjek yang
dapat mengganggu kualitas atau interpretasi data) dari hasil.
Tujuan pengambilan sampel biasanya untuk memilih sampel yang
representative, dimana sampel yang representatif adalah sampel yang mirip dengan
populasi dari mana sampel itu berasal. Kapan pun seseorang ingin menggeneralisasi,
sampel harus semirip mungkin dengan populasi. Statistik adalah karakteristik

3
numerik dari sampel. Statistik yang dihitung dari sampel jarang akan sama persis
dengan parameter populasi karena variasi acak, tetapi biasanyacukup dekat (dengan
asumsi bahwa pemilihan acak digunakan dan sampel memiliki ukuran sampel yang
memadai). Perbedaan antara statistik dan parameter disebut kesalahan sampling.
Oleh karenanya, peneliti harus memberikan perhatian khusus untuk menyajikan
informasi tentang karakteristik sampel termasuk rincian tentang strategi pengambilan
sampel yang memungkinkan orang lain untuk mengulangi penelitian.
Teknik sampel yang digunakan akan berhubungan dengan cara-cara dari
pengambilan suatu sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa
tujuan, diantaranya yaitu :
a) Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, namun masih ada kaitannya dengan
populasi yang menjadi sasaran suatu penelitian.
b) Bertujuan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan populasi yang
ingin diteliti.
c) Dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan didalam mengambil suatu keputusan.

C. Tahap pemilihan sampel


1. Definisikan Target Populasi dengan Jelas (Clearly Define Target Population)
Tahap pertama dalam proses pengambilan sampel adalah menentukan
populasi sasaran dengan jelas. Populasi umumnya terkait dengan jumlah orang
yang tinggal di suatu negara tertentu.
2. Pilih Kerangka Sampel (Select Sampling Frame)
Kerangka pengambilan sampel adalah daftar kasus aktual dari mana
sampel akan diambil. Kerangka sampling harus mewakili populasi.
3. Pilih Teknik Sampel (Choose Sampling Technique)
Sampling dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang suatu
populasi atau untuk membuat generalisasi dalam kaitannya dengan teori yang ada.
Pada dasarnya, ini tergantung pada pilihan teknik pengambilan sampel. Secara
umum, teknik pengambilan sampel dapat dibagi jadi dua jenis :
1. Probabilitas atau sampling acak
2. Pengambilan sampel non-probabilitas atau non-acak

4
Sebelum memilih jenis teknik pengambilan sampel tertentu, perlu
ditentukan teknik pengambilan sampel yang luas.

D. Macam – macam teknik pengambilan sampel


Terdapat beragam teknik pengambilan sampel. Macam teknik pengambilan
sampel ini kita gunakan tergantung dari jenis penelitian yang kita pilih. Meski begitu,
secara garis besar metode pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu: probability
sampling (random sampel) yaitu teknik pengambilan sampel secara acak serta non-
probability sampling (nonrandom sampel) teknik pengambilan tidak acak. Masing-
masing dari keduanya masih memiliki macam jenis pengambilan sampel lainnya
seperti purposive sampling, cluster sampling, snowball sampling, dan lain
sebagainya yang akan lebih lanjut kita bahas di bawah ini.
1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan jenis dalam teknik pengambilan sampel
yang melakukan pengambilan sampelnya dengan random atau acak. Metode ini
memberikan seluruh anggota populasi kemungkinan (probability) atau
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel terpilih.
Teknik jenis ini sesuai digunakan untuk populasi yang besaran anggotanya
dapat kita tentukan terlebih dahulu. Metode ini menggunakan analisis statistik
untuk membantu penentuan sampel terpilihnya. Terdapat beberapa model atau
jenis lain dari teknik random, yaitu:
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Jenis ini melakukan pengambilan sampel secara acak melalui cara yang
sederhana seperti pengundian atau menggunakan pendekatan bilangan acak.
Kelebihan penggunaan metode ini yaitu dapat mengurangi bias atau
kecenderungan berpihak pada anggota populasi tertentu dan dapat mengetahui
adanya kesalahan baku (standard error) dalam penelitian.
Sementara itu kelemahan dalam penggunaan metode ini yaitu rendahnya
jaminan mengenai sampel yang terpilih dapat bersifat representatif atau dapat
mewakili populasi yang dituju. Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak
Sederhana :

5
Dibutuhkan 15 sampel dari populasi penelitian dengan jumlah 90 orang.
Peneliti terlebih dahulu membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama
dari 90 populasi tersebut. Setelah sampel pertama didapatkan, nama yang
terpilih sebagai sampel tersebut dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh,
berjumlah 90 orang.
Mengembalikan sampel terpilih memungkinkan responden berikutnya
akan tetap sama dengan responden yang sudah dipilih pertama. Hal ini
dilakukan terus menerus hingga jumlah 15 sampel terpenuhi.
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Pengambilan sampel pada teknik ini menetapkan sampel awal secara
acak kemudian sampel selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola
tertentu. Pola umum dari teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari
jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil.
Misalnya, diambil sampel dari populasi dengan jumlah 40 orang yang
akan masuk ke sebuah ruangan. Setiap orang yang masuk ke urutan dari
kelipatan 4 akan diambil sebagai sampel, artinya orang ke-4, 8, 12, 16 dan
seterusnya akan dijadikan sampel penelitian hingga 40 populasi.
Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah cara ini lebih cepat, lebih
mudah dan lebih mudah pelaksanaannya dibanding cara lainnya. Cara ini juga
memudahkan peneliti karena memungkinkan kita untuk mengambil sampel di
lapangan tanpa harus menggunakan kerangka sampel.
Kekurangan Metode ini adalah kita tidak dapat memprediksi variasi dari
populasi jika urutan yang dilakukan tidak sepenuhnya acak. Selain itu, jika
populasi memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap maka sampel
akan cenderung sama atau bersifat seragam.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Teknik pengambilan sampel ini melakukan penentuan sampel penelitian
dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam kelompok-
kelompok tingkatan tertentu seperti tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
Misalnya penelitian masyarakat terhadap partisipasi pemilihan umum
yang dikelompokkan berdasarkan usia pemilih. Tingkatan dari kelompok

6
tersebut akan ditentukan dari usia yang paling rendah hingga ke yang paling
tinggi atau sebaliknya.
4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Teknik pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasar kelompok
wilayah dari anggota populasi penelitian. Pada teknik ini subyek penelitian
akan dikelompokkan menurut area atau tempat domisili anggota populasi.
Tujuannya antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-
bagian yang berbeda di dalam suatu wilayah tertentu. Misalnya peneliti ingin
mengetahui tingkat partisipasi masyarakat kota Yogyakarta terhadap program
pemerintah daerah. Peneliti akan menentukan sampel dari wilayahwilayah
yang tersebar di kota Yogyakarta. Baik pada tingkat kecamatan, desa, hingga
dusun.
2. Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel non-probability merupakan cara pengambilan
sampel dengan tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.
Menurut Supardi (1993), teknik sampling non probability akan sesuai
apabila dipilih untuk populasi yang sifatnya infinit atau besaran anggota
populasinya belum atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu sebelumnya.
Macam dari teknik pengambilan sampel menggunakan Non- Probability
Sampling.
1. Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang
didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang
paling sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili suatu populasi
(representatif).
Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas
sampelnya. Karena peneliti telah membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria
tertentu yang akan dijadikan sampel penelitian. Misal seperti didasarkan pada
ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik ini
termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam
penelitian.

7
Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat
dengan mudah terpenuhi, sampel dapat bersifat lebih relevan dengan desain
penelitian, cara ini cenderung lebih murah dan mudah untuk dilaksanakan.
Sementara itu kekurangannya sama dengan teknik pengambilan sampel secara
acak yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel dapat mewakili populasi yang
ditentukan.
2. Snowball Sampling
Biasa dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik
ini menentukan sampel berdasarkan wawancara dengan sampel sebelumnya
atau dengan cara korespondensi.
Melakukan pengambilan sampel dengan teknik ini artinya kita bisa
meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel
berikutnya, demikian secara terus menerus hingga akhirnya seluruh kebutuhan
sampel penelitian dapat terpenuhi.
Teknik pengambilan sampel dengan metode bola salju ini sangat cocok
untuk penelitian mengenai hal-hal yang sifatnya cukup sensitif dan
membutuhkan privasi tingkat tinggi dari respondennya. Misal penelitian
tentang penyintas kekerasan seksual, penderita HIV, kelompok waria serta
kelompokkelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini
menentukan sampel secara tidak sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil
sampel pada orang yang kebetulan ditemuinya pada saat itu.
Misalnya penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, peneliti
cukup menunggu di depan toko A lalu menetapkan sampel kepada siapapun
orang yang melakukan transaksi jual-beli di toko A tanpa melihat umur,
gender, profesi, dan lain sebagainya.
4. Quota Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menentukan kuota atau
jumlah dari sampel penelitian terlebih dahulu. Prinsip penentuannya sama
dengan accidental sampling. Tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu
jumlah sampel yang akan diperlukan.

8
Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu
minggu dengan menetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang.
Apabila peneliti pada hari itu telah memenuhi kuota dengan memperoleh 100
orang maka selesai tugas peneliti untuk mencari sampel penelitian.
Kelebihan menggunakan teknik ini dalam pengambilan sampel yaitu
bersifat praktis karena sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya.
Sementara kekurangannya yaitu bias penelitian yang cenderung cukup tinggi
dapat terjadi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi penelitian yang digunakan
untuk menjawab hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik pengambilan
merupakan cara atau metode yang digunakan dalam pengambilan sampel tersebut.
Teknik sampel yang digunakan akan berhubungan dengan cara-cara dari
pengambilan suatu sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa
tujuan, diantaranya yaitu:
a) Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, namun masih ada kaitannya dengan
populasi yang menjadi sasaran suatu penelitian.
b) Bertujuan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan populasi yang
ingin diteliti.
c) Dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan didalam mengambil suatu keputusan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Deepublish. 2021. “Teknik Pengambilan Sampel Dalam Penelitian.”


Penerbitbukudeepublish.2021.https://deepublishstore.com/teknikpengambi
lan sampel/#Pengertian_Sampel.
Firmansyah, Deri. 2022. “Teknik Pengambilan Sampel Umum Dalam
Metodologi Penelitian : Literature Review General Sampling Techniques
in Research Methodology : Literature Review” 1 (2): 85–114.
Ramadhani Khija, ludovick Uttoh, Maimuna K. Tarishi. 2015. “Teknik
Pengambilan Sampel.” Ekp 13 (3): 1576–80.
Salmaa. 2021. “Teknik Pengambilan Sampel: Pengertian, Jenis-Jenis, Dan
Contohnya.” Penerbitdeepublish.Com. 2021.
https://penerbitdeepublish.com/teknik-pengambilan-sampel/.

11

Anda mungkin juga menyukai