Anda di halaman 1dari 8

HAL HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kitab-Kitab Pendidikan

Dosen Pengampu : Muhammad Mawardi M.Pd

Disusun oleh :

Nurul Hidayatul Mukarromah

Nurul Puady

Rizka Ayu Amalia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


1. LATAR BELAKANG

Shalat merupakan salah satu bagian dari Rukun Islam, yang wajib kita laksanakan sebagai
seorang muslim. Shalat tersusun dari berbagai jenis ibadah. Seperti dzikir mengingat Allah,
membaca Al-quran, rukuk, sujud, menghadap kiblat berdoa, bertasbih dan takbir. Shalat
merupakan ibadah yang paling utama, yang diwajibkan kepada kita semua sebagai muslim. Shalat
merupakan oleh-oleh yang diwahyukan langsung kepada Rasulullah tanpa pelantara malaikat Jibril,
pada malam Isro Miraj nya Rasul ke sidrotul muntaha. Maka sudah barang jelas bahwa shalat
merupakan ibadah diutamakan dalam Agama Islam.

Shalat menempati urutan kedua dari Rukun Islam setelah syahadat, shalat juga merupakan
salah satu media komunikasi kita dengan Allah SWT, dengan shalat sebagai media komunikasi
kita kepada Allah, maka kita bisa menangis, memelas, berkeluh kesah atas segala sesuatu hal yang
menyesakkan dada.Dalam shalat telah terhimpun segala bentuk dan tatacara yang dikenal oleh
kalangan umat manusia sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan kita terhadap Allah
SWT.

Sholat itu ada dua macam yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat fardhu meliputi
sholat lima waktu sedangkan sholat sunnah meliputi dua hari raya, sholat dhuha, sholat qiamullail,
sholat rawatib, dan lain-lain. Sholat sunnah juga penting diajarkan pada anak-anak karena sholat
sunnah dapat melengkapi sholat wajib dan masih banyak lagi manfaat lainnya. manusia pada
hakikatnya diciptakan memiliki tujuan, dan tujuan utama kita diciptakannya manusia yaitu untuk
beribadah kepada allah SWT, akan tetapi dalam prakteknya seringkali merasa jenuh, malas, dan
bosan. Baik dalam ibadah yang sifatnya wajib maupun sifatnya sunnah.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian Shalat
Menurut bahasa sholat berasal dari bahasa Arab kata " Sholat " Berasal dari kata " Sholla "
Yang berarti doa atau berdo'a. Setiap Manusia menjalani hidup di planet bumi ini sudah merupakan
sujatu keharusan yang mesti diterima bagi setiap orang. Karena Allah SWT telah menciptakan
manusia untuk menghuni serta menjalani hidup dan kehidupan didunia fana ini, maka sudah
selayaknyalah manusia itu bersyukur kepada Tuhanya. Dengan salah satu jalan ialah beribadah
kepada-Nya. Beribadah kepada Allah bukan untuk kepentingan Allah, akan tetapi justru untuk
kebaikan kita sendiri agar mendapat derajat ketaqwaan disisi-Nya, mendapat keridhoan dalam
setiap gerak dan langkah serta dijauhkan dari siksa api neraka. Itulah orientasi yang sesungguhnya
sehingga Allah berkehendak menciptakan manusia. Sebagaimana firman Allah Swt, dalam QS.
Ad-Zariyat ayat 56, yang berbunyi:

‫س ا َِّْل ِليَ ْعبُد ُْو ِن ۝‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. (QS. Ad-Zariyat: 56).

Sedangkan Shalat menurut terminology syar’i adalah suatu kegiatan yang diawali dengan
takbirotul ihram dan diakhiri dengan uluk salam. pengertian lain shalat ialah salah satu sarana
komunikasi antara hamba dengan Tuhanya sebagai bentuk ibadah yang di dalamnya merupakan
amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul
ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan
syara’.

Shalat fardhu adalah shalat yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam, berakal, baligh,
suci dari haid dan nifas, pada waktu-waktu yang telah ditentukan bagi orang-orang yang beriman
sebanyak lima kali dalam sehari semalam .

Adapun diantara firman Allah yang mewajibkan untuk melaksanakan shalat seperti
didalamAl Qur’an surat an-Nisa ayat 103 yang Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan
salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
salat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. an-Nisa:
103).

Dasar Hukum shalat adalah wajib ‘aini dalam arti kewajiban yang ditujukan kepada setiap
orang yang telah dikenai beban hukum (mukallaf) dan tidak lepas kewajiban seseorang dalam
shalat kecuali bila telah dilakukanya sendiri sesuai dengan ketentuanya dan tidak dapat diwakilkan
pelaksanaanya.

2. Macam-macam Shalat Fardhu


Shalat merupakan kewajiban rutin yang harus dikerjakan lima kali sehari semalam, oleh
setiap muslim yang mukallaf (sudah dibebankan kewajiban agama). Secara rinci pembagian
waktu shalat yaitu:

a. Shalat Zuhur dilakukan sebanyak empat raka’at, awal waktunya setelah condong
matahari (tergelincir) dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang suatu
benda telah sama panjang dengan benda aslinya. Kira-kira mulai jam 11.50 sampai dengan jam
15.05 WIB.

b. Shalat Ashar dilakukan sebanyak empat raka’at, waktunya mulai dari habisnya waktu Zuhur,
yakni sejak bayang-bayang suatu benda melebihi sedikit panjang benda aslinya, hingga
terbenamnya matahari. Kira-kira mulai jam 15.05 sampai dengan jam 17.52 WIB.

c. Shalat Maghrib dilakukan sebanyak tiga raka’at, waktunya dari terbenamnya matahari sampai
hilangnya syafaq ( awan senja, teja) merah. Teja atau syafaq merah sore adalah cahaya matahari
yang terpancar ditepi langit sebelah barat sesaat sesudah terbenam. Ini kira-kira antara jam 17.52
sampai dengan jam 19.01 WIB.

d. Shalat Isya’ dilakukan sebanyak empat raka’at, waktunya dari mulai terbenam syafaq (awan
senja sehabis maghrib) hingga terbit fajar. Kirakira jam 19.01 sampai dengan 04.30 WIB pagi.

e. Shalat Shubuh waktunya dari terbit fajar (fajar shidiq) hingga terbit matahari. Kira-kira jam
04.43 sampai dengan jam 05.45 WIB.

3. Syarat Wajib dan Rukun Shalat

Syarat wajib adalah segala hal yang harus ada dan terjadi, sejak sebelum suatu kewajiban
dilaksanakan. Adapun syarat wajib shalat adalah:

a. Beragama Islam Hal ini dikarenakan objek yang dituntut untuk melaksanakan kewajiban
syariat seperti shalat dan zakat adalah orang Islam bukan orang kafir. Ini didasarkan pada fakta
bahwa orang-orang kafir bukanlah objek yang dituntut untuk melaksanakan cabang-cabang syariat.

b. Sudah baligh dan berakal Shalat tidak wajib atas anak kecil, karena tidak ada perintah baginya,
akan tetapi orang yang merawat dan mendidik wajib memerintahkanya untuk menjalankan shalat
sejak ia berumur 7 tahun. dan memukulnya saat usianya menginjak 10 tahun.
c. Suci dari hadas besar dan kecil Hal ini dapat dilakukan dengan wudhu, mandi (wajib) atau
tayamum.

d. Mampu melaksanakan Kewajiban hanya dibebankan kepada orang yang mampu melaksanakan,
sehingga orang yang tidak mampu atau orang yang dipaksa untuk meninggalkan shalat tidak wajib
melaksanakanya.

e. Telah sampai dakwah (perintah Rasulullah Saw. Kepadanya) Orang yang belum menerima
dakwah Nabi Saw juga tidak menjadi sasaran kewajiban shalat.
Rukun shalat adalah bagian dari pada shalat dimana shalat itu tidak terwujud kecuali
dengannya. Dan apabila sebagian dari padanya hilang maka shalat itu tidaklah disebut sebagai
shalat (yang sebenarnya). Adapun rukun shalat adalah sebagai berikut:

1) Niat mengerjakan shalat

2) Berdiri bagi yang mampu untuk shalat fardhu

3) Takbiratul Ihram

4) Membaca surat Al-fatihah

5) Rukuk dengan thumaninah

6) I’tidal dengan thumaninah


7) Sujud dua kali dengan thumaninah

8) Duduk di antara dua sujud dengan thumaninah

9) Duduk Akhir

10) Membaca tasyahud

11) Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir

12) Salam

13) tertib (berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut).


4. Perkara Yang Membatalkan Salat

Menurut kitab sulamit taufiq Shalat bisa batal karena disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Berkata meskipun dengan satu huruf yang bisa dipahami kecuali ia lupa dan [berkata] sedikit.

2. Banyak bergerak dan terus-menerus, seperti tiga gerakan berturut-turut

3. Satu gerakan yang keras dan melebihi batas ( keras)

4. Menambah rukun fi’lī ( perbuatan)

5. Menambah satu gerakan karena bermain-main

6. Makan dan minum, kecuali bila ia lupa dan sangat sedikit

7. Berniat memotong salat, menggantungkan sesuatu di dalam memotong salat, ragu dalam
memotong salat.

8. Menggantungkan niat atau memutus sholat ( misalnya, jika ada tamu sholat akn saya gagalkan)

9. Ragu-ragu untuk menggagalkan sholat

10. Bimbang tentang niat pada takbirotul ihram sementara dia sudah melakukan satu rukun yang
lain atau belum melakukan satu rukun tapi masih ragunya lama.
Bab 3

Penutup

1. Kesimpulan

Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa Sholat merupakan ibadah yang penting
dalam agama Islam. Dalam sholat, umat Muslim berkomunikasi langsung dengan Allah SWT
melalui serangkaian gerakan dan bacaan yang telah ditetapkan. Sholat memiliki banyak manfaat,
baik secara spiritual maupun fisik, seperti meningkatkan kesadaran akan keberadaan Allah,
meningkatkan ketaatan, kesabaran, dan ketakwaan, serta menjaga kesehatan tubuh melalui
gerakan-gerakan yang dilakukan dalam sholat.

Sholat bukan hanya sekedar rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan
diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dengan menjalankan sholat dengan sungguh-sungguh, umat Muslim diharapkan dapat meraih
keberkahan, kebahagiaan, dan keselamatan di dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

https://arrahim.id/fyi/ngaji-sullam-al-tawfiq-6-rukun-syarat-dan-yang-membatalkan-salat/

http://salampathokan.blogspot.com/2012/12/hadits-tentang-shalat-kewajiban-shalat.html

Anda mungkin juga menyukai