PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Ibadah shalat adalah salah satu media komunikasi antara manusia dengan
Allah SWT. Disamping itu, rukun Islam yang kedua ini juga merupakan amaliah
ibadah seorang hamba kepada Khaliknya sebagai media untuk mendekatkan diri.
Dalam agama Islam, shalat menempati kedudukan tertinggi dibandingkan dengan
ibadah-ibadah yang lain, bahkan kedudukan shalat dalam Islam sangat besar
sekali hingga tak ada ibadah lain yang mampu menandinginya.
Shalat juga merupakan tiang agama, sehingga seseorang yang mendirikan
shalat berarti telah membangun pondasi agama. Sebaliknya, seseorang yang
meninggalkan shalat berarti meruntuhkan dasar-dasar bangunan agama, agama
tidak akan tegak melainkan dengannya.Hal ini sekaligus memberikan pengertian
kepada umat Islam bahwa yang meruntuhkan dan menegakkan agama itu bukan
umat lain, melainkan umat Islam sendiri. Dan apabila shalat dilakukan secara
berjamaah, maka shalat dapat dijadikan sebagai sarana untuk menghilangkan
perpecahan masyarakat, dan ta’ashub yang dilandasi unsur etnis dan suku.
Sehingga akan terwujud kasih. sayang dan kekeluargaan, saling mengenal dan
persaudaraan diantara sesama muslim.4 Bahkan Allah SWT. akan
melipatgandakan balasannya menjadi 27 kali
atau akan menambahkannya lagi manakala seseorang melaksanakan shalat
dihadapan Allah bersama yang lain .
shalat wajib adalah ibadah yang wajib dikerjakan oleh
masing-masing orang muslim, apabila dikerjakan mendapat pahala dan
apabila tidak dikerjakan akan mendapatkan dosa. Shalat wajib ini ada lima
macam waktu, diantaranya: shalat Subuh dikerjakan menjelang fajar, shalat
Dzuhur dikerjakan pada saat matahari melebihi bayangan kita, shalat Ashar
dikerjakan ketika sore sebelum matahari berwarna merah, shalat Maghrib
dikerjakan ketika matahari sudah tenggelam, dan yang terakhir shalat Isya’
dikerjakan setelah shalat Maghrib.Dijelaskan dalam hadist Bukhori, bahwa
shalat sunat adalah adalah
ibadah shalat yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila
tidak tidak dikerjakan tidak berdosa. Shalat sunat ada banyak macamnya,
diantaranya: shalat dhuha, shalat witir, shalat tasbih, sholat istiqharah, dan
lain sebagainya. Diantara dua macam bentuk shalat, yang wajib kita kerjakan
hanya satu, yaitu shalat wajib. Kewajiban untuk melaksanakan shalat, ketika
anak sudah baligh. Shalat wajib dikerjakan dimana, kapan, dan bagaimana
saja keadaannya. Shalat yang dikerjakan secara tekun, khusyu, dan rutin,
dapat menjadi alat pendidikan yang efektif dan membawa nikmat yang
sangat besar serta mampu membentuk kepribadian muslim.
1
Rumusan masalah : 1.Apa pengertian sholat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara
hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan
amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun
yang telah ditentukan syara’ (Imam Bashar_Assayuthi,30)
3
adalah menghadap Allah dengan khusyu’, ikhlas dan kesadaran hati baik
dalam berdzikir maupun memuji.
Shalat menurut istilah adalah do’a. Sedangkan menurut syara’ adalah suatu
ucapan-ucapan dan amalan-amalan yang khusus dimulai dari takbiratul ihram dan
diakhiri dengan salam. Ibadah shalat adalah kewajiban bagi orang-orang yang
beriman dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini tercantum dalam al-Qur’an
surat An- Nisa’ ayat 103 yang artinya ”apabila kamu telah menyelesaikan shalat,
maka ingatlah kepada Allah saat kamu berdiri, waktu duduk dan ketika
bernaring. Kemudian jika kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu diwajibkan kepada orang-orang
mukmin dengan waktu yang telah ditentukan”
Shalat juga dapat menentramkan jiwa dalam hal ini terungkap dalam al-
Quran surat At-Taubah: 103
“Sesungguhnya do’a (shalat) mu itu dapat menumbuhkan ketentraman jiwa
bagi ereka. Allah Maha mendengar Maha mengetahui”
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah : 45)
.Sholat sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah atas segala nikmat yang
telah terkucurkan sejak masih dalam alam rahim Ibunda.
5
Bersyukur adalah suatu sikap yang ingin selalu memanfaatkan sebaik-
baiknya, nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt.Tentunya banyak cara bagi
kita untuk mengungkapkan rasa syukur, salah satunya dengan menaati segala
perintah Allah, yakni dengan melaksanakan apa-apa yang telah menjadi
kewajiban seperti shalat. Dan dengan menjauhi apa-apa yang telah menjadi
larangan-Nya.
ُ َستَ ْخ ِر ُج ْوا ِم ْنهُ ِح ْليَةً تَ ْلب
ِ س ْونَهَا َوت َ َرى آ ْلفُ ْلكَ َم َو
اخ َر فِ ْي ِه ْ َ س َّخ َر ا ْلبَحْ َر ِلتَأ ْ ُكلُوا ِم ْنهُ لَحْ ًما َط ِر ًّيا َوتَ َوه َُو الَّذِىu
َّ َ ْ َام ْن ف
ْ َ ض ِل ِه َولعَل ُك ْم ت
َشك ُُر ْون ِ َو ِلتَ ْبتَغُ ْو
Artinya :
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu
dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan
dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya
kamu bersyukur.” (An-Nahl : 14)
Artinya :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”(Al-Ahzab : 21)
6
kewajiban terhadap Allah, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, mengerjakan
puasa, dan lain-lain.
Mengingat dosa saja sudah mendapat pahala yang luar biasa, apalagi jika
kita mengimbanginya dengan taubat nasuha dan berupaya menyenagkan Allah,
salah satunya dengan melaksanakan shalat. Rasul bersabda :
Rasa takut disini lahir dari ma’rifah akan kekuasaan Allah, hukuman-Nya dan
pengaruh kehendak Allah terhadap ciptaan-Nya.
Rasa malu itu muncul melalui perasaan serba kekurangan dalam beribadah
dan pengetahuan seseorang akan ketidakmampuannya dalam menunaikan hak-hak
Allah. Rasa malu akan semakin kuat dengan mengetahui cacat dirinya, yang
contohnya adalah : kurang ikhlas dalam beribadah, keburukan batinnya serta
kecenderungan terhadap duniawi dalam ibadahnya.
7
hanyalah karena Allah dan hanya untuk mendapatkan ridlo’ dari Allah.
Maka pantaslah jika Allah berfirman :
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu)
orang-orang yang khusu’ dalam sembahyangnya"(QS. Al
Mu’minuun 1-2)
Disamping itu shalat juga membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang buruk,
khususnya cara-cara hidup yang materialis yang menjadikan urusan
duniawi lebih penting dari segala-galanya termasuk ibadah kepada Allah.
Kebersihan dan kesucian jiwa ini digambarkan dalam sebuah hadits :
"Jikalau di pintu seseorang diantara kamu ada sebuah sungai
dimana ia mandi lima kali, maka apakah akan tinggal lagi
kotorannya (yang melekat pada tubuhnya) ? Bersabda Rasulullah
saw : ‘Yang demikian itu serupa dengan shalat lima waktu yang
(mana) Allah dengannya (shalat itu) dihapuskan semua
kesalahan’."(HR. Abu Daud)
shalat juga membina rasa persatuan dan persaudaraan antara sesama umat
Islam. Hal ini dapat kita lihat antara lain, apabila seseorang shalat tidak
dalam keadaan yang khusus pasti selalu menghadap kiblat yaitu Ka’bah di
Masjidil Haram Mekah. Umat Islam di seluruh dunia mempunyai satu
pusat titik konsentrasi dalam beribadah dan menyembah kepada Khaliq-
nya yaitu Ka’bah, hal ini akan membawa dampak secara psikologis yaitu
persatuan, kesatuan, dan kebersamaan umat. Contoh lain adalah pada
shalat berjamaah, shalat berjamaah juga mengandung hikmah
kebersamaan, persatuan, persaudaraan dan kepemimpinan dimana pada
setiap gerakan shalat ma’mum mempunyai kewajiban mengikuti gerakan
imam, sedangkan imam melakukan kesalahan, maka ma’mum wajib
mengingatkan. Sehingga pada shalat berjamaah keabsahan maupun
kebenaran dalam shalat lebih terjamin, dan diantara jama’ah akan timbul
rasa kebersamaan dan persatuan untuk menyelamatkan jama’ah mereka.
Ibarat orang berkendaraan, penumpang akan selalu ikut menjaga
keamanan dan keselamatan kendaraan yang ditumpanginya. Oleh karena
itu tidaklah berlebihan jika shalat berjamaah mendapatkan tempat yang
lebih dibandingkan dengan shalat sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah saw :
"Shalat berjamaah lebih utama (pahalanya) dua puluh derajat"
(HR. Bukhary & Muslim dari Ibnu Umar)
8
Ibadah shalat merupakan ajang bagi seorang pecinta untuk secara
langsung berkeluh kesah dan menyampaikan kerinduannya kepada yang
dicintainya. Setiap pecinta yang hendak menunaikan shalat akan mempersiapkan
betul keadaan dirinya dengan berhias sebaik mungkin. Sebabnya, pada saat itu
dirinya akan berjumpa dengan kekasihnya, Allah swt. Ibadah shalat juga
merupakan sarana komunikasi antara manusia dengan Allah swt. Bahkan, boleh
dibilang sebgai sarana terbaik. Karena itulah, dalam berbagai riwayat, disebutkan
bahwa shalat merupakan tonggak agama.
Tujuan utama dari pelaksanaan ibadah shalat adalah mendekatkan dan
selalu mengingatkan manusia kepada Tuhannya.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
10
DAFTAR FUSTAKA
11
i
12