PENDAHULUAN
1
disusun berdasarkan keadaan epidemiologi penyakit yang terjadi saat itu.
Maka jadwal program imunisasi nasional dapat berubah dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jadwal program imunisasi nasional
yang terbaru yakni tahun 2014.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas ada bebrapa rumusan msalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari imunisasi ?
2. Apa saja tujuan dilakukannya imunisasi ?
3. Sebutkan jenis-jenis kekebalan imunisasi ?
4. Sebutkan macam-macam imunisasi ?
5. Bagaimana jadwal pemberian imunisasi ?
6. Apa dampak jika bayi tidak di imunisasi ?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari imunisasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya imunisasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kekebalan imunisasi.
4. Untuk mengetahui macam-macam imunisasi.
5. Untuk mengetahui jadwal pemberian imunisasi.
6. Untuk mengetahui dampak jika bayi tidak di imunisasi.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2.3 Jenis – jenis Macam-macam Imunisasi
Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah dimana tubuh membuat sendiri antibodi terhadap suatu
penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama setelah
disuntikkan vaksin seperti Hepatitis B , BCG, DPT, Polio, Campak dan lainnya .
Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif yaitu dimana tubuh anak tidak membuat sendiri antibodi sendiri
tetapi diperoleh dari orang lain sehingga proses cepat tetapi tidak tahan lama.
Misalnya saja colostrum yang diberikan ibunya kepada bayinya itu untuk
mencegah terjadinya diare dan infeksi yang lainnya dan ini tidak berlangsung
lama (kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir)
2.4 Macam – macam Imunisasi
BCG ( Bacillius Calmatte Guerin )
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, optimal diberikan
pada umur 1 bulan. Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan
uji antibodi.
a) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC).
Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak
akan menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-
ringan.
b) Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas secara Intracutan 15-20 °.
c) Kontra Indikasi
- Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan.
- Anak yang telah menderita penyakit TBC\
d) Efek samping
- Reaksi normal
(1) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi
pembengkakan kecil berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan
diameter 10 mm.
4
(2) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun
pada luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain
kasa kering dan bersih.
(3) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut
(scar) dengan diametr 5-7 mm.
- Reaksi berat
(1) Kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces
yang lebih luas.
(2) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.
Hepatitis B
Paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului
pemberian injeksi vitamin K1. Hal tersebut penting untuk mencegah terjadinya
perdarahan akibat defisiensi vitamin K. Bayi lahir dari ibu HbsAg positif,
diberikan vaksin hepatitis B dan HBIg pada ekstremitas yang berbeda, untuk
mencegah infeksi perinatal yang beresiko tinggi untuk terjadinya hepatitis B
kronik. Vaksinasi hepatitis B selanjutnya dapat menggunakan vaksin hepatitis
B monovalen atau vaksin kombinasi.
a) Gunanya : memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis
b) Tempat penyuntikan : Di paha bagian luar secara Intramuscular 90°.
c) Kontra indikasi : tidak ada
d) Efek samping : Pada umumnya tidak ada
DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
a) Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus.
b) Tempat penyuntikan : Di paha kanan bagian luar secara Intramuscular .
c) Kontra indikasi :
- Panas diatas 38º C
- Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti
panas tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok.
d ) Efek samping :
- Reaksi lokal
5
(1) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai
demam ringan selama 1-2 hari.
(2) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas
akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.
- Reaksi Umum
(1) Demam tinggi, kejang dan syok berat.
(2) Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat)
sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.
Polio
a) Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis
b) Cara pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes secara oral
c) Kontra indikasi:
- Anak menderita diare berat
- Anak sakit panas
d) Efek samping :
- Reaksi yang timbul bisaanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-
berak ringan.
- Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada
anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.
- Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.
Campak
a) Gunakan : memberi kekebalan terhadap penyakit campak
b) Tempat penyuntikan : Pada paha luar kiri secara Subcutan
c) Kontra indikasi :
- Panas lebih dari 38ºC
- Anak yang sakit parah
- Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan
- Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat
- Riwayat kejang demam
d) Efek samping :
6
- Panas lebih dari 38ºC
- Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12
- Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi
kejadian ini jarang terjadi.
2.5 Jadwal Pemberian Imunisasi
7
BAB III
STUDY KASUS
B. Riwayat Kehamilan
1. ANC : 4x
2. Anak ke :2
3. Usia Kehamilan : 39 minggu
8
4. TT : 4x
5. Riwayat penyakit kehamilan : tidak ada
C. Riwayat Persalinan
Tempat bersalin : BPM Rabiah,Am.Keb
Ditolong oleh : bidan
Lama persalinan :
Kala 1 : ± 5 jam
Kala II : 20 menit BBL Pukul 08.00 wib
Kala III : 10 Menit
Kala IV : 2 jam
BB lahir :3630 gr
Panjang lahir : 52 cm
AFGAR Score : 8/9
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar lengan atas : 12 cm
Lingkar dada : 34 cm
Ukuran kepala : CFO : 32 cm
CMO : 35 cm
DFO : 11 cm
DMO : 13,5 cm
Komplikasi : tidak ada
D. Riwayat Post Natal ( Nifas )
Lama Menyusui :
ASI Ekslusif : ya
PASI : tidak
Jenis :
9
E. Riwayat Imunisasi
Imunisasi I II III IV KET
BCG √
HEPATITIS √
B
DPT
POLIO √
CAMPAK
Tidak ada
G. Riwayat Psikologi
Bayi/anak diasuh oleh : ortu sendiri/keluarga/pembantu
Ayah/ibu bekerja dan lama diluar rumah : ya/tidak
Hubungan ibu dan keluarga : harmonis
H. Riwayat Sosial Kultural
Kebiasaan berobat : di bidan / puskesmas
I. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
Pola Nutrisi
a. ASI : ya
b. On Demand : ya
c. Alasan Pemberian Pasi : tidak ada
d. Jenis pasi : tidak ada
Pola Eliminasi
a. MIKSI : Frekuensi : 10x/hari
Warna : kuning jernih
Penyulit : tidak ada
b. Defekasi : Frekuensi : 3x/hari
Warna : kuning
10
Penyulit : tidak ada
c. Pola tidur : 2 Jam/hari
d. Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari
Ganti pakaian : 2x/hari
Pemakaian pempers : tidak
Ganti pempers : tidak ada
II. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital
Nadi : 120x/menit
RR : 40x/menit
Suhu : 36 °C
2. Keadaan umum secara sistematis
Kepala : bersih , warna hitam kecokelatan, tidak aad ketombe
Mata :simetris , konjungtiva merah muda , sklera putih
Hidung : bersih , tidak ada polip
Mulut : bersih , tidak ada kelainan
Telinga : simetris, bersih
Leher : tidak ada benjolan
Dada : simetris
Abdomen : tidak kembung , tidak ada kelainan
Tali pusat : bersih , tidak terjadi infeksi
Ekstremitas : gerakan aktif , jarinya lengkap
Genetalia : lengkap
Anus :(+)
3. Refleks
11
Refleks moro : Ada
Refleks Rooting : Ada
Jumlah jari : tanagn 10 jari dan kaki 10 jari lengkap
Refleks Grafs/plantar : Ada
Refleks sucking : Ada
Refleks tonik neeck : Ada
4. Pemeriksaan Antropometri
Lingkar Kepala : 34 cm
Ukuran Kepala :
CFO : 32 cm
CMO : 35 cm
DFO : 11 cm
DMO : 13,5 cm
Lingkar Dada : 34 cm
Lingkar Lengan Atas : 12 cm
Berat Badan : 3630 gr
Tinggi/Panjang Badan : 52 cm
B. Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Klinik : tidak dilakukan
Diagnostik Penunjang Lainnya : tidak dilakukan
C. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
III. ANALISA
1. Diagnosa
Bayi “K” dengan imunisasi BCG + POLIO 1
2. Masalah
Tidak Ada
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan , bahwa hasil pemeriksaan dalam keadaan
normal :
RR : 40x/menit
12
T : 36° C
P : 120x/menit
2. Memberitahu ibu kegunaan dari imunisasi bcg + polio 1 yaitu mencegah
terjadinya tbc ( tubercolosis)
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya .
4. Menganjurkan ibu untuk datang kembali minggu depan karena akan dilakukan
imunisasi DPT 1
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit TBC, ketahanan terhadap penyakit TB (tuberkulosis)
berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacili yang hidup di dalam darah.
Itulah mengapa, agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak
berbahaya ini ke dalam tubuh, yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
BCG cukup diberikan 1 kali saja pada umur 1 bulan, tak perlu diulang
(booster). Sebab, vaksin BCG berisi kuman hidup sehingga antibodi yang
dihasilkannya tinggi terus. Berbeda dengan vaksin berisi kuman mati, hingga
memerlukan pengulangan. Diberikan 1/3 lengan kanan atas sebanyak 0,05 cc
secara intracutan (IC) yaitu suatu tindakan membantu proses penyembuhan
melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis, yang dilakukan
pada By” R” umur 1 bulan dengan imunisasi BCG di BPM Rabiah,Am.Keb
Plaju kota Palembang.
4.2 Saran
1. Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengembangkan diri dalam praktek
pelayanan kesehatan.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan dapat meningkatkan keterampilan
mahasiswa .
3. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memantapkan pengetahuan dan skill dalam
praktek pelayanan kesehatan.
14
Daftar Pustaka
15