Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

POLIHIDRAMNION

KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK :

1. Andy Fawilow 9. Rudini Dinta Santosa Putri


2. Arum Dyah Pitaloka 10. Fadhilah Latifah
3. Yulia Ardya Garini 11. Eva Nur Afifah
4. Nurliani 12. Luh Putu Ani Widiyastiti
5. Faradila 13. Maulida
6. Gabriella Aula 14. Ellyka
7. Desti Haliza 15. Mastamah
8. Kasnia Eka Saputri 16. Ita Purnamasari

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur panjatkan kehadirat allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
POLIHIDRAMNION dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kebidanan tahun ajaran 2019.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari penyusunan bahasa maupun isi nya, Maka dari itu saya sangat pengharapkan
kritik dan saran yang sifat nya membangun demi kesempurnaan makalah ini
untuk perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Dalam makalah ini banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan


dari berbagai pihak. Sehinga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu nya.

Semarang, 11 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................. 3


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 4

A. Pengertian polihiramnion ............................................................. 5


B. Penyebab polihiramnion ............................................................... 6
C. Tanda dan gejala .......................................................................... 6
D. Komplikasi ................................................................................... 7
E. Penatalaksanaan ........................................................................... 7

BAB III ASKEB ..................................................................................... 10

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 26

A. Kesimpulan .................................................................................. 27
B. Saran ............................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 28

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air ketuban adalah cairan yang dihasilkan janin dan selaput yang
mengililinginya.Volume air ketuban akan terus bertambah dan mencapai
puncaknya pada minggu ke-34 kehamilan. Jumlah akan relatif bertambah
37-40 minggu. Normalnya jumlah air ketuban 1-1,5 liter. Seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan, jumlah cairan ini terus meningkat.
Normalnya, pada usia kehamilan 10-20 minggu, jumlah air ketuan sekitar
50-250 ml. Ketika memasuki minggu 30-40, jumlahnya mencapai 500-
1500 ml.Ditinjau dari funsinya, cairan ini sangat penting untuk melindungi
pertumuhan dan perkembangan janin terhadap trauma dari luar,
menstabilkan perubahan suhu, pertukaran cairan, sarana yang
memungkinkan janin bergerak bebas,sampai mengatur tekanan dalam
rahim. Tak hanya itu air ketuban juga berfungsi melindungi janin dari
infeksi.

Cairan ketuban adalah cairan yang ada di dalam kantung


amnion.Cairan ini terdiri dari 98% air dan sisanya garam onorganik serta
bahan organic.Cairan ini dihasilkan selaput ketuban dan diduga dibentuk
oleh sel-sel amnion, ditambah air kencing janin, serta cairan otak pada
anensefalus.

Pada ibu hamil, jumlah cairan ketuban ini beragam pada keadaan
normal banyaknya air ketuban dapat mencapai 1000 cc kemudian menurun
lagi setelah seminggu ke 38 sehingga akhirnya tinggal beberapa ratus cc
saja. Kelainan air ketuban biasa berbentuk melebihi atau kurang dari
volume yang normal.Diperkirakan janin yang menelan lebih kurang dari 8-
10 cc air ketuban 1% dari seluruh volume dalam setiap jam.

Kelainan air ketuban adalah suatu keadaan dimana jumlah air


ketuban jauh lebih banyak dari normal, misalnya lebih dari 2 liter.Pada

3
makalah ini kita kan memabahas kelainan air ketuban seperti:
Polihidramion

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dimaksud dengan Polihidramnion ?
2. Apa saja penyebab terjadinya Polihidramnion ?
3. Apa saja tanda dan gejala Polihidramnion ?
4. Apa saja klasifikasi Polihidramnion ?
5. Bagaimana penatalaksanaan Polihidramnion ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Polihidramnion
2. Untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya Polihidramnion
3. Untuk mengatahui apa saja tanda dan gejala Polihidramnio
4. Untuk mengatahui apa saja klasifikasi Polihidramnion ?
5. Untuk mengatahui penatalaksanaan Polihidramnion ?

D. Manfaat
Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini ialah memudahkan
proses belajar mengajar didalam ruang, menambah wawasan setiap
individu mahasiswa mengenai kelainan air ketuban beserta penyebanya,
tanda dan gejala, serta penatalaksanaan kelainan air ketuban.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Polihidramnion
1. Pengertian
Polihidramnion adalah penumpukan air ketuban yang berlebihan
selama masa kehamilan. Meski kondisi tersebut umumnya tidak serius,
tapi membutuhkan pemantauan secara rutin dari dokter agar terhidari dari
kemungkinan komplikasi. Pholihidramnion suatu kejadian dimana jumlah
air ketuban jauh lebih banyak dari normal biasanya lebih dari 2 liter
(Amriewibowo,2010). Air ketuban merupakan cairan yang mengililingi
janin selama berada dalam kandungan. Fungsi air ketuban sangatlah
penting dalam menjaga meupun memantu pekembangan janin, seperti
membantu pertubuhan otot, tulang, atau paru-paru, berfungsi sebagai
pelindung dari tekanan dari luar rahim,serta mempertahankan suhu yang
hangat untuk janin.
Polihidramniom biasanya terjadi pada saat trimester ketiga, tetapi
tetap bisa terjadi pada trimester awal atau kedua masa kehamilan,
walaupun jarang terjadi. Hidramnion adalah suatu jumlah cairan amnion
yang berlebihan (lebih dari 2000 ml). Normalnya volume cairan amnion
meningkat secara bertahap selama kehamilan dan mencapai puncaknya
kira-kira 1000 ml antara 34-36 minggu(Admin,2011)
Dalam beberapa liternature ada yang membagi polihidramnion
menjadi dua tergantung dari beberapa lama perjalanan penyakitnya,yaitu :
a. Polihidramnion Akut
Terjadinya pertambahan air ketuban yang snagt tiba-tiba dan cepat dalam
waktu beberapa hari saja.
b. Polihidramnion Kronis
Pertambahan air ketuban yang terjadi secara perlahan-lahan dalam
beberapa minggu atau bulan dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut

5
2. Penyebab
Sampai sekarang penyebab hidramnion masih belom bisa
dipastikan secara benar, salah satu yang dicurigai adanya proses infeksi
dan atau ibu dengan riwayat DM. ibu penderita DM, sakit jantung, atau
ginjal. Hal ini di sebabkan tingginya kadar gula darah pada bumil dan
janin. Produksi paling dominan air ketuban adalah hasil dari proses urinasi
atau produksi air kencing janin. Sudah dejelaskan bahwa janin minum air
ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air kencing yang di
produksi. Bila keseimbangan ini berubah, yaitu produksi air kencing
berlebihan atau bayi tidak mampu meminum air ketuban, dapat menjadi
polihidramnion
3. Tanda dan Gejala
Selama masa kehamilan, tubuh ibu akan mengalami berbagai
perubahan, sehingga polihidramnion pun sulit terdeteksi. Trauma
polihidramnion ringan yang berkembang secara bertahap,sehingga
gejalanya tidak bisa terlihat secara jelas.
Polihidramnion dapat menimbulkan tanda dan gejala jika kondisi
sudah makin parah hingga rahim atau organ sekitarnya terdesak oleh
tekanan air ketuban.Tanda dan gejalanya ditunjukkan dengan :
a. Perut terasa lebih besar dari pada biasa.
b. Kesulitan bernapas, misalnya tersenggal-sengal atau napas pendek.
c. Nyeri perut karena tegangnya uterus
d. Nyeri ulu hati dan sianosis
e. Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit mengkilat, retak-retak
dan kadang amilicius mendatar.
f. Fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan sesungguhnya
g. Bagian janin sukar dikenali.
h. DJJ sukar dikenali
i. Janin dalam posisi tidak baik,seperti sungsang
j. Rahim terasa tidak nyaman atau terjadi kontraksi

6
4. Komplikasi
a. Kelahiran premature
Yakni kelahiran bayi yang terjadi pada 3 minggu atau lebih sebelum
waktu persalinan normal. Kondisi ini perlu diwaspadai karena bayi
lahir premature lebih rentah mengalami gangguan medis sehingga
harus dirawat dirumah sakit lebih lama disbanding bayi lahir normal
(usia kandungan 40 minggu).
b. Ketuban Pecah Dini
Termasuk komplikasi kehamilan yang langka karena hanya terjadi
pada 2-3% kehamilan. kondisi ini sering berkaitan dengan kelahiran
premature, sehingga kombinasi keduanya bisa meningkatkan resiko
kematian bayi
c. Solusio Plasenta
Adalah kondisi terlepasnya plasenta ( sebagian atau meyeluruh)
sebelum persalinan berlangsung. Kondisi ini rentan meyebabkan
perdarahan yang bisa berdampak negative pada kondisi ibu dan janin
dalam kandungan. Polidramnion rentah meyebabkan tali pusat keluar
mendahului bayi saat persalinan.
d. Kematian janin dalam kandungan
Disebut juga stillbirth, yakni kondisi janin meninggal dalam
kandungan setelah kehamilan berusia lebih dari 28 minggu. Meski
penyebabnya belum diketahui secara pasti, kematian janin dalam
kandungan diduga terjadi akibat masalah plasenta, penyakit yang di
idap ibu hamil, tali pusat abnormal, cact lahir, infeksi bakteri pada
janin, serta polihidramnion.

5. Penatalaksanaan
Dilakukan periksaan ultrasonografi secara teliti antar lain untuk
melihat penyebab dari kedaan tersebut dilakukuan pemeriksaan OGTT
untuk menyingkirkan kemungkinan diabetes gestasional.
Bila etiologi tidak jelas, pemberian indomethacin dapat memberi
manfaat bagi 50% kasus. Pemeriksaan USG janin dilihat secara seksama

7
untuk melihat adanya kalainan ginjal janin.Meskipun sangat jarang,
kehamilan monokorionik sidroma twin tranfusin, terjadi polihidramnion
pada kantong resipien dan harus dilakukan amniontesis berulang untuk
mempertahankan kehamilan.
Penatalaksanaan hidramnion dibagi dalam tiga fase:

1. Waktu hamil
 Hidramnion ringan diberi terapi klinis, cukup observasi dan berikan
terapi simplomatis.
 Pada hidramnion yang berat dengan keluhan, harus dirawat
dirumah sakit untuk istirahat sempurna. Berikan diit rendah garam,
obat-obatan yang dipaki adalah sedative dan obat duresisi. Bila
sesak hebat sekali disertai sianosis dan perut tengah, lakukan fungsi
abdominal pada bawah umbilicus.Dalam satu hari dikeluarkan 500
cc/jam sampai keluhan berkurang.
Jika cairan yang dikeluarkan di khawatirkan terjadi HIS dan solusio
plasenta, apalagi bila anak belum viable.
Komplikasi fungsi dapat berupa:
a. Timbul HIS
b. Trauma pada janin
c. Terkenanya rongga-rongga perut oleh tusukan
d. Infeksi serta syock
Bila sewaktu melakukan aspirasi keluar darah, umpamanya janin
mengeneai plasenta, maka fungsi harus dimatiikan.
2. Waktu bersalin
 Bila tidak ada hal – hal yang mendesak, maka sikap kita menunggu
 Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka lakukan fungsi
transvaginal melalui serviks bila sudah ada pembukaan. Dengan
memakai jarum fungsi tusuklah ketuban pada beberapa tempat, lalu air
ketuban akan keluar pelan-pelan
 Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-tiba, maka untuk
menghalangi air ketuban mengalir keluar dengan deras, masukkan
tinju kedalam vagina sebagai tampon beberapa lama supaya air

8
ketuban keljuar pelan-pelan. Maksud semua ini adalah supaya tidak
terjadi solusio plasenta, syok karena tiba-tiba perut menjadi kosong
atau perdarahan post partum karena atonia uteri.
3. Post partum
 Harus hati-hati akan terjadinya perdarahan postpartum, jadi sebaiknya
lakukan pemeriksaan golongan darah dan transfuse darah serta
sediakan obat uterotonika
 Untuk berjaga –jaga pasanglah infuse untuk pertolongan perdarahan
postpartum
 Jika perdarah banyak, dan keadaan ibu setelah partus lemah, maka
untuk menghindari infksi berikan antibiotika yang cukup.

9
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M G1P0A0 UK 32 MINGGU


DENGAN POLIHIDRAMNIONDI BPM KARYA KASIH BUNDA
TAHUN 2019

LANGKAH I

PENGKAJIAN

A. Identitas
Nama klien : Ny. M Nama suami : Tn. R

Umur : 27 tahun Umur : 28 tahun

Suku : Jawa Suku : Bugis

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Gedongsongso no.89 RT. 14

B. Anamnesa
Tanggal : 11-11-2019 Pukul : 09.00 WIB

Oleh : Bidan

1. Alasan kunjungan saat ini :


Ingin memeriksakan kehamilannya

2. Keluhan :
Sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu, disertai keringat
dingin, perut terasa tegang dan lebih berat dari biasanya

10
3. Riwayat obstetric dan ginekologi
a. Riwayat menstruasi
 HPHT / TP : 1-04-2019 / 8-01-2020
 Umur kehamilan : 32 minggu
 Menarche : 12 tahun
 Lamanya : 7 hari
 Banyaknya : 2x ganti pembalut
 Konsistensi : cair
 Siklus : 28 hari
 Teratur / tidak : Teratur
 Dismenorrhea : Ada. Dihari pertama dan kedua
 Keluhan lain : Tidak ada
b. Flour albus
 Banyaknya : Normal
 Warna : Bening
 Bau/gatal : Tidak
c. Tanda – tanda kehamilan
 Test kehamilan : Tespack
 Tanggal : 7-05-2019
 Hasil : (+)
 Gerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu :
Usia kehamilan 20 minggu
 Gerakan janin dalam 24 jam terakhir : > 10x dalam sehari
d. Riwayat penyakit/gangguan reproduksi
 Mioma uteri : tidak ada
 Kista : tidak ada
 Mola hidatidosa : tidak ada
 PID : tidak ada
 Endometriosis : tidak ada
 KET : tidak ada
 Hydramnion : tidak ada

11
 Gemelli : tidak ada
 Lain – lain : tidak ada
e. Riwayat kehamilan
G1 P0 A0

Kehamilan I : hamil ini

Kehamilan II :-

Kehamilan III :-

f. Riwayat imunisasi
 Imunisasi Tt I : Tanggal : 10 – 10 - 2018
 Imunisasi Tt II : Tanggal : 10 – 11- 2018

4. Riwayat kesehatan :
1) Riwayat penyakit yang pernah dialami
a. Penyakit jantung : Tidak Ada
b. Hipertensi : Tidak Ada
c. Hepar : Tidak Ada
d. Dm : Tidak Ada
e. Anemia : Tidak Ada
f. Psm/Hiv/Aids : Tidak Ada
g. Campak : Tidak Ada
h. Malaria : Tidak Ada
i. Tbc : Tidak Ada
j. Gangguan Mental : Tidak Ada
k. Operasi : Tidak Ada
l. Hemorrhoid : Tidak Ada
m. Lain-lain
2) Alergi
a. Makanan : Tidak Ada
b. Obat – Obatan : Tidak Ada

12
5. Keluhan selama hamil
a. Rasa lelah : Ada. Pada Trimester 1 Dan 3
b. Mual Dan Muntah : Ada. Pada Trimester 1
c. Tidak Nafsu Makan : Ada. Pada Trimester 1
d. Sakit Kepala/Pusing : Ada. Pada Trimester 1
e. Penglihatan Kabur : Tidak Ada
f. Nyeri Perut : Ada, Pada Trimester 3
g. Nyeri Waktu BAK : Tidak Ada
h. Pengeluaran Cairan Pervaginam : Tidak Ada
i. Perdarahan : Tidak Ada
j. Haemorrhoid : Tidak Ada
k. Nyeri Pada Tungkai : Tidak Ada
l. Oedema : Tidak Ada
m. Lain-Lain : Tidak Ada

6. Riwayat persalinan yang lalu

Anak ke Kehamilan Persalinan Anak

Thn/ tgl Tempat Masa


No Penyulit Jenis Penolong Jenis BB PB Keadaan
lahir lahir gestasi

Hamil ini

7. Riwayat menyusui
Anak I :- Lamanya : - Alasan : -

Anak II :- Lamanya : - Alasan :

Anak III :- Lamanya : - Alasan : -

Anak IV :- Lamanya : - Alasan : -

Anak V :- Lamanya : - Alasan : -

13
8. Riwayat KB
a. Pernah ikut KB : Tidak Pernah
b. Jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan :-

c. Lama pemakaian :-
d. Keluhan selama pemakaian :-
e. Tempat pelayanan KB :-
f. Alasan ganti metode :-
g. Ikut KB atas motivasi :-

9. Kebiasaan sehari – hari


a. Merokok Sebelum / Selama Hamil : Tidak Pernah
b. Obat – Obatan /Jamu, Sebelum / Selama Hamil : Asam Folat, FE
c. Alkohol : Tidak Ada
d. Makan / Diet
Jenis Makanan : Nasi, Ikan, Telur, Ayam, Daging, Sayur,
Buah

Frekuensi : 3-4x/ Hari

Porsi : Setengah Piring/ Hari

Pantangan : Tidak Ada

e. Perubahan makan yang dialami : Meningkat. Tapi makan sedikit-sedikit


f. Defekasi / Miksi
1. BAB
 Frekuensi : 1x/Hari
 Konsistensi : Lunak
 Warna : Kuning
 Keluhan : Tidak Ada
2. BAK
 Frekuensi : 5-6x/Hari
 Konsistensi : Cair

14
 Warna : Kuning
 Keluhan : Tidak Ada
g. Pola Istirahat Dan Tidur
 Siang : 30 Menit - 1 Jam
 Malam : 7-8 Jam
h. Pola Aktivitas Sehari – Hari
 Di Dalam Rumah : Mengerjakan Pekerjaan Rumah Seperti
Menyapu, Membantu Memasak, Mencuci
 Di Luar Rumah : Ibu Jarang Melakukan Aktivitas Diluar
Rumah
i. Pola Seksualitas
 Frekuensi : 2x Seminggu
 Keluhan : Tidak Ada

10. Riwayat Psikososial


a. Pernikahan
o Status : Menikah
o Yang Ke : Pertama
o Lamanya : 1 Tahun
o Usia Pertama Kali Menikah : 28 Tahun
b. Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Kehamilan : Ibu cukup mengathui
mengenai kehamilan. Salah satunya perut akan membesar dengan
bertambahnya usia kehamilan
c. Respon Ibu Terhadap Kehamilan : Sangat bahagia karna kehamilannya
ini sangat diinginkan
d. Harapan Ibu Terhadap Jenis Kelamin Anak : Apapun jenis kelaminnya
ibu dan keluarga teatap bahagia
e. Respon suami/keluarga terhadap kehamilan dan jenis kelamin anak :
Sangat diinginkan
f. Keperayaan Yang Berhubungan Dengan Kehamilan : Tidak Ada
g. Pantangan Selama Kehamilan : Tidak Ada
h. Persiapan Persalinan

15
۰ Rencana tempat bersalin : BPM karya kasih bunda
۰ Persiapan ibu dan bayi : Ibu telah menyiapkan perlengkapan
untuk bayinya dan dirinya.

11. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Penyakit Jantung : Tidak Ada
b. Hipertensi : Tidak Ada
c. Hepar : Tidak Ada
d. Dm : Tidak Ada
e. Anemia : Tidak Ada
f. Psm / Hiv / Aids : Tidak Ada
g. Campak : Tidak Ada
h. Malaria : Tidak Ada
i. Tbc : Tidak Ada
j. Gangguan Mental : Tidak Ada
k. Operasi : Tidak Ada
l. Bayi Lahir Kembar : Tidak Ada
m. Lain-Lain : Tidak Ada

12. Pemeriksaan
a) Keadaan umum
 Berat badan
Sebelum hamil : 48 Kg
Saat Hamil : 59 Kg
Penurunan : Tidak Ada

 Tinggi Badan : 155 Cm


 Lila : 28 Cm
 Kesadaran : Composmentis
 Ekspresi Wajah : Senang
 Keadaan Emosional : Stabil
b) Tanda – tanda vital
 Tekanan darah : 120/70 Mmhg

16
 Nadi : 80x/Menit
 Suhu : 36.5 C
 Pernapasan : 22x/Menit
c) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

1. Kepala
a. Kulit Kepala : Bersih, tidak ada ketombe
b. Kontriksi Rambut : Kuat
c. Distribusi Rambut : Merata
d. Lain – Lain : Tidak Ada
2. Mata
a. Kelopak Mata : Simetris, tidak ada oedema
b. Konjungtiva : Tidak pucat, berwarna merah muda
c. Sklera : Putih tidak ada iktrik
d. Lain – Lain : Tidak Ada
3. Muka
a. Kloasma Gravidarum : Tidak Ada
b. Oedema : Tidak Ada
c. Pucat / Tidak : Tidak
d. Lain – Lain : Tidak Ada
4. Mulut Dan Gigi
a. Gigi Geligi : Lengkap
b. Mukosa Mulut : Lembab
c. Caries Dentis : Tidak Ada
d. Geraham : Lengkap
e. Lidah : Bersih
f. Lain – Lain : Tidak Ada
5. Leher
a. Tonsil : Tidak terlihat adanya pembesaran
b. Faring : Tidak terlihat adanya pembesaran
c. Vena jugularis : Tidak terlihat adanya pembesaran
d. Kelenjar tiroid : Tidak terlihat adanya pembengkakan

17
e. Kelenjar getah bening : Tidak terlihat adanya pembengkakan
f. Lain-Lain : Tidak ada
6. Dada
a. Bentuk Mammae : Simetris
b. Retraksi : Ada
c. Puting Susu : Menonjol
d. Areola : Hiperpigmentasi
e. Lain-Lain : Tidak Ada
7. Punggung Ibu
a. Bentuk /Posisi : Lordosis
b. Lain-Lain : Tidak Ada
8. Perut
a. Bekas Operasi : Tidak Ada
b. Striae : Gravidarum
c. Pembesaran : Tidak sesuai dengan usia kehamilan
d. Lain-Lain : Tidak Ada
9. Vagina
a. Varises : Tidak Ada
b. Pengeluaran : Tidak Ada
c. Oedema : Tidak Ada
d. Perineum : Baik
e. Luka Parut : Tidak Ada
f. Fistula : Tidak Ada
g. Lain – Lain : Tidak Ada
10. Ekstremitas
a. Oedema : Tidak Ada
b. Varises : Tidak Ada
c. Turgor : Normal. Kembali dalam 2 detik
d. Lain – Lain : Tidak Ada
11. Kulit
Lain – Lain : Tidak kering, lembab, kuning langsat

18
Palpasi

1. Leher
a. Vena Jugularis : Tidak teraba pembesaran vena jugularis
b. Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembengkakan kelenjar
betah bening
c. Kelenjar tiroid : Tidak teraba pembengkakan kelenjar
betah bening
d. Lain – lain : Tidak ada
2. Dada
a. Mammae : Simetris kanan kiri
b. Massa : Tidak terba masa
c. Konsistensi : Kenyal
d. Pengeluaran colostrum : Ada
e. Lain-lain : Tidak ada
3. Perut
a. Leopold I : Teraba bagian lunak dan tidak
melinting (bokong) tfu pertengahan
px pusat (31 cm)
b. Leopold II : Sukar untuk teraba, tetapi terdapat
bagian memanjang seperti papan
disebelah kanan (puka)
c. Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan
melinting (letkep)
d. Leopold IV : Belum masuk pap (konvergen)
e. Lain – Lain : TBJ = ( TFU – 12 ) X 155
= (31-12) X 155
= 2.945 Gram
4. Tungkai
a. Oedema
- Tangan Kanan : Tidak Ada Kiri : Tidak Ada
- Kaki Kanan : Tidak Ada Kiri : Tidak Ada
b. Varices Kanan : Tidak Ada Kiri : Tidak Ada

19
5. Kulit
a. Turgor : Normal
b. Lain – Lain : Tidak Ada

Auskultasi

1. Paru – Paru
a. Wheezing : Tidak Ada Terdengar
b. Ronchi : Tidak Ada Terdengar
2. Perut
 DJJ
A. Punctum Maksimum : Kuadran Kanan Bawah

b. Frekuensi : 130x/Menit
c. Irama : Teratur
d. Intensitas : Sukar Terdengar
e. Lain – Lain : Tidak Ada
Perkusi

1. Ekstremitas
Refleks Patella : Kanan : (+)

Kiri : (+)

2. Lain – Lain : Tidak Ada


Ukuran Panggul Luar
a. Distansia Spinarum : 26 Cm
b. Distansia Kristarum : 29 Cm
c. Conjugata Eksterna : 19 Cm
d. Lingkar Panggul : >90 Cm
e. Kesan Panggul : Normal
13. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah Tanggal : 15-6-2019
- Hb : 11% Gram
- Golongan Darah :A

20
- Lain – Lain : Tidak Dilakukan
b. Urine
a. Protein : Tidak Dilakukan
b. Albumin : Tidak Dilakukan
c. Reduksi : Tidak Dilakukan
d. Lain – Lain : Tidak Dilakukan
c. Pemeriksaan Penunjang Tanggal : 5- 11-2019
a. USG : Usia Kehamilan 31 Minggu, Posisi Janin
Normal, Kepala Berada Dibawah, Jenis Kelamin Laki-Laki, Letak
Plasenta Normal, Air Ketuban Banyak.
b. X – Ray : Tidak Dilakukan
c. Lain – Lain : Tidak Dilakukan

LANGKAH II

INTERPRESTASI DATA DASAR

Diagnosa Dasar
S
Ibu hamil anak pertama, tidak pernah
keguguran
Ibu mengeluh sesak nafas sejak 1
minggu yang lalu, disertai keringat
dingin, perut terasa tegang dan lebih
berat dari biasanya.
O
Sebelum hami : 48 kg
GIP0A0 UK 32 minggu Janin Tunggal, Sesudah hamil : 59 kg
hidup, inta uterin, presentasi kepala, letak Palpasi :
memanjang, puka dengan polihidramnion Li : tfu pertengahan px pusat (31 cm)
Lii : sukar untuk teraba, tetapi
terdapat bagian memanjang seperti
papan disebelah kanan (puka)
Pemeriksaan penunjang :
Usg : 5- 11-2019
Usia kehamilan 31 minggu, posisi
janin normal, kepala berada dibawah,
jenis kelamin laki-laki, letak plasenta
normal, air ketuban banyak

21
Masalah Dasar

TIDAK ADA TIDAK ADA

LANGKAH III

MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL

Dx : GIP0A0 UK 32 minggu Janin Tunggal, hidup, inta uterin,


presentasi kepala, letak memanjang, puka dengan
polihidramnion
Dx potensial : Solusio plasenta KPD, Prematur, Fetal distress, IUFD

Antisipasi : - Pantau keadaan ibu dan janin

- Anjurkan ibu memeriksakan kehamilannya secara rutin


- Anjurkan ibu untuk tidak melakukan aktivitas yang
berat
- Anjurkan ibu untuk menjaga pola nutrisi dan asupan
cairan
- Anjurkan ibu untuk tidak tidur telentang terlalu lama
dan sebaiknya jika tidur miring kesebelah kiri

22
LANGKAH IV

MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

- Kolaborasi dengan dr. SPOG


- Lakukan rujukan

LANGKAH V

MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH

1. Jelaskan pada ibu dan keluarga, keadaan ibu dan janin saat ini
2. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas / pekerjaan
yang berat
3. Anjurkan ibu untuk mengatur pola nutrisi
4. Berikan KIE tentang polihidramnion
5. Berikan KIE tentang penyebab, dan komplikasi polihidramnion
6. Observasi keadaan umum, pembesaran perut dan berat badan ibu
7. Observasi pergerakan janin
8. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
9. Lakukan kolaborasi dan rujukan

LANGKAH VI

PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN / IMPLEMENTASI

1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin saat ini.
Saat ini ibu dan janin dalam keadaan baik - baik saja pembesaran perut
ibu yang cepat dalam 1 minggu terakhir disebabkan karena adanya
peningkatan produksi air seni janin yang berlebihan. Si jabang bayi minum
air ketuban dalam jumlah seimbang dengan air seni yang dihasilkan.
2. Menganjurkan ibu istirahat dalam keadaan setengah duduk. Untuk
mengurangi gangguan rasa nyaman bu terhadap pembesaran perut yang
cepat yang menyebabkan tekanan pada organ deperti diaferagma sehingga
mengakibatkan ibu sesak nafas.

23
3. Menganjuran ibu untuk diet rendah garam tetapi pemenuhan
kebutuhan tetap terpenuhi, seperti mengkonsumsi sayur- sayuran, lauk -
pauk, buah - buahan dalam porsi sedang 3x sehari. Menganjurkan ibu
untuk minum 8 -12 gelas tiap hari untuk menghindari terjadinya
konstipasi
4. Memberikan KIE tentang polihidramnion yaitu penumpukan air ketuban yang
berlebihan pada saat kehamilan
5. Memberikan KIE penyebab pohidramnion dapat disebabkan karena infeksi
selama kehamilan, penyakit diabetes, sakit jantung atau ginjal. Komplikasi
solusio plasenta, kpd, prematur, iufd.
6. Mengobservasi keadaan umum seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan
pernafasan. Karena cairan ketuban yang berlebih menimbulkan keluhan -
keluhan seperti gangguan pernafasan yang berat, pertambahan berat badan
yang berlebih. Keluhan tersebut akhirnya akan memicu terjadinya
hipertensi dalam kehamilan sehingga pemantauan tekanan darah sangat
penting
7. Mengobservasi pergerakan janin minimal 10 kali dalam sehari, jika kurang
maka segera ke fasilitas kesehatan
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau saat ada
keluhan
9. Melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG dan rujukan ke rumah sakit

LANGKAH VII

EVALUASI

Tanggal : 11-11-2019 Pukul : 09.30 WIB

1. Ibu telah mengerti tentang kondisinya dan janin dalam kandungannya saat ini
2. Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran yang telah dijelaskan
3. Ibu telah mengerti tentang polihidramion, penyebab dan komplikasi. Ibu juga
dapat menyebutkan salah satu penyebab polihidramion adalah infeksi selama
kehamilan

24
4. Ibu bersedia melakukan pemantaun pergerakan janin selama dirumah
5. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 2 minggu atau saat ada keluahan
6. Telah dilakukan kolaborasi dengan dr.SPOG dan rujukan. Hasil yang
didapatkan yaitu telah dilakukan cek darah untuk mengetahui apakah ibu
mengalami infeksi atau diabetes, Dokter juga bisa melakukan
prosedur amniocentesis, yaitu mengambil sampel air ketuban dari janin dan
dikirim ke laboratorium untuk dianalisis secara genetik. Pemantauan akan
terus dilakukan sejak usia kehamilan 32 minggu. Serta diberikan pengobatan
bersifat anti-peradangan yang bisa dikonsumsi ibu hamil dalam mencegah
komplikasi akibat polihidramnion

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Air ketuban adalah cairan yang dihasilkan janin dan selaput yang
mengiliinginya. Volume air keatuban akan terus bertambah dan mencapai
puncaknya pada minggu ke-34 kehamilan.Adapun kelainan air ketuban
jauh lebih banyak dari normal, misalnya lebih dari 2 liter. Polihidramnion
adalah suatu kejadian dimana jumlah air ketuban jauh lerbih banyak dari
normal biasanya lebih dari 2 liter.
B. Saran
Bagi ibu hamil hendaknya makan makanan yang sehat dan bergizi
seimbang serta tinggkatkan konsumsi cairan disertai istirahat yang cukup.
Dan juga diharapkan Para petugas kesehatan terutama bidan menjadi
seorang yang profesional dimana tanggap dalam menghadapi masalah
yang patologis. Sebagai bidan harus mengetahui tanda dan gejala awal dari
masalah-masalah (kondisi patologis), termasuk infeksi-infeksi yang terjadi
pada kehamilan dan persalinan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowddermik,jensen (Ahli bahasa: Wijayarini, Anugerah). 2005. Buku


Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4. EGC, Jakarta.

Cunningham, et. Al. 2006. Obstetric Williams, edisi 21, Volume 2, EGC,
JakartaCunningham, et. Al.2010. E-book Williams Obsterics, edisi 23.
The Mc Graw-Hill Companies, USA.

Fraser, Cooper( Ahli bahasa : Rahayu, et. al).2009. Myles, Buku Ajar Bidan, edisi
14. EGC, Jakarta.

Mochtar. 2002. Synopsis Obstetri, edisi 2. EGC, Jakarta.

Varney, kriebs, Gegor. 2002.Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, Volume 1.


EGC, Jakarta

Redaksi Hallodoc. 2018.Komplikasi polidramnionn.http//www.hallodoc.


com//inilah-4-komlikasi-yang-disebabkan-polihidramnion-bagi-ibu-
hamil- diakses 11 November 2019. Pukul 15.17 WIB.

27

Anda mungkin juga menyukai