AKSEB KEGAWATDARURATAN
“OLIGOHIDRAMNION”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin...
Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah.
Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan oligohidramnion?
2. Apa penyebab dari oligohidramnion ?
3. Bagaimana patofisiologi oligohidramnion ?
4. Wanita dengan insiden oligohidramnion ?
5. Bagaimana Gambaran Klinis dari oligohidramnion ?
6. Bagaimana Pemeriksaan penunjang oligohidramnion ?
7. Bagaimana Penatalaksanaan oligohidramnion ?
8. Bagaimana Prognosis dan komplikasi dari oligohidramnion ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari oligohidramnion
2. Mengetahui penyebab oligohidramnion
3. Mengetahui patofisiologi dari oligohidramnion
4. Mengetahui wanita dengan insiden oligohidramnion
5. Mengetahui gambaran klinis dari oligohidramnion
6. Mengetahui Bagaimana Pemeriksaan penunjang dari oligohidramnion
7. Mengetahui Bagaimana Penatalaksanaan oligohidramnion
8. Mengetahui Bagaimana Prognosis dan komplikasi dari oligohidramnion
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang terlalu sedikit.
Saat kehamilan cukup bulan, jumlah cairan amnion adalah sekitar 300 – 500
ml, tetapi jumlah tersebut dapat berfariasi dan bahkan dapat lebih sedikit dari
jumlah tersebut. Ketika didiaknosis pada pertengahan pertama kehamilan,
kelainan ini sering berkaitan denga agenesis renal (tidak adanya ginjal) atau
sindro potter, yaitu bayi juga menderita hipoplasia pulmoner.
Oligohidramnion kadang terjadi pada kehamilan lebih bulan dan
diyakini berkaitan insufisiensi plasenta. Jika fungsi plasenta berurang ,perfusi
ke sistem organ janin juga akan berkurang, termasuk ke ginjal. Penurunan
pembentukan urin janin menyebapkan oligohidramnion karena komponen
utama cairan amnion adalah urin janin.
Marks dan divon 1992 menemukan oligohidramnion yang
didefinisikan sebagai indeks cairan amnion sebesar 5 cm atau kurang pada
12% dari 511 kehamilan berusia 41 minggu atau lebih. Pada 121 wanita yang
diteliti secara longitudinal, terjadi penurunan rata – rata indeks cairan amnion
sebesar 25 % per minggu setelah 41 minggu. Akibat berkurangnya cairan,
resiko kompresi tali pusat, dan pada gilirannya gawat janin, meningkat pada
semua persalinan, tetapi terutama pada kehamilan postterem.
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang
dari normal,yaitu kurang dari 500cc. Oligohidramnion adalah keadaan jika air
ketuban kurang dari 500cc. Oligohidramnion adalah suatu keadaaan dimana
air ketuban sangat sedikit yakni kurang dari normal, yaitu kurang dari 500cc.
Ada beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai, diantaranya :
* Berkurangnya volume air ketuban (VAK)
* Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu
* Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm
* Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima
3
2.2 Etiologi
Oligohidramnion berkaitan dengan kelainan ginjal janin, trisomi 21
atau 13, atau hipoksia janin. Penyebab rendahnya cairan ketuban seperti
dikutip dari Americanpregnancy.org, adalah:
a. Adanya masalah dengan perkembangan ginjal atau saluran kemih bayi
yang menyebabkan produksi air seninya sedikit, hal ini akan membuat
cairan ketuban rendah.
b. Adanya masalah pada plasenta, karena jika plasenta tidak memberikan
darah dan nutrisi yang cukup untuk bayi akan memungkinkan ia untuk
berhenti mendaur ulang cairan.
c. Ada kebocoran atau pecahnya dinding ketuban yang membuat air ketuban
keluar dari rahim.
d. Usia kehamilan sudah melewati batas, hal ini menyebabkan turunnya
fungsi plasenta yang membuat cairan ketuban berkurang.
e. Adanya komplikasi pada sang ibu, misalnya dehisrasi, hipertensi, pre-
eklamsia, diabetes dan hipoksia kronis.
4
2.3 Patofisiologi
Fisiologi Normal :
AFV meningkat secara bertahap pada kehamilan dengan volume
sekitar 30 mL pada kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya sekitar 1
L pada kehamilan 34-36 minggu. AFV menurun pada akhir trimester pertama
dengan volume sekitar 800 mL pada minggu ke-40. Berkurang lagi menjadi
350 ml pada kehamilan 42 minggu; dan 250 ml pada kehamilan 43 minggu.
Tingkat penurunan sekitar 150 mL/minggu pada kehamilan 38-43 minggu.
Mekanisme perubahan tingkat produksi AFV belum diketahui dengan
pasti, meskipun diketahui berhubungan dengan aliran keluar-masuk cairan
amnion pada proses aktif. Cairan amnion mengalami sirkulasi dengan tingkat
pertukaran sekitar 3600 mL/jam.
3 faktor utama yang mempengaruhi AFV :
a. Pengaturan fisiologis aliran oleh fetus
b. Pergerakan air dan larutan didalam dan yang melintasi membran
c. Pengaruh maternal pada pergerakan cairan transplasenta
Patofisiologi :
Secara umum, oligohidramnion berhubungan dengan :
Ruptur membran amnion / Rupture of amniotic membranes (ROM)
Gangguan congenital dari jaringan fungsional ginjal atau obstructive
uropathy:
a. Keadaan–keadaan yang mencegah pembentukan urin atau masuknya urin
ke kantung amnion
b. Fetal urinary tract malformations, seperti renal agenesis, cystic dysplasia,
dan atresia uretra
5
c. Anuria dan oliguria
Postterm gestation
a. Penurunan efisiensi fungsi plasenta, namun belum diketahui secara pasti
b. Penurunan aliran darah ginjal fetus dan penurunan produksi urin fetus
6
2.7 Penatalaksanaan :
Tindakan Konservatif :
a. Tirah baring.
b. Hidrasi.
c. Perbaikan nutrisi.
d. Pemantauan kesejahteraan janin ( hitung pergerakan janin, NST, Bpp ).
e. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
f. Amnion infusion.
g. Induksi dan kelahiran
7
Akibat Oligohidramnion :
a. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat
bawaan dan pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan bisa terjadi partus
prematurus yaitu picak seperti kertas kusut karena janin mengalami
tekanan dinding rahim.
b. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan
seperti club-foot, cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan
kering ( lethery appereance )
8
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Data Subyektif
A. Identitas / biodata
Nama Istri : Ny. T Nama Suami : Tn. H
Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun
Suku/Bangsa : Sunda /Indonesia Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat rumah : Ciasem
Telepon :- Telepon :-
B. Status Kesehatan
1. Datang pada tanggal : 22-05-2015 Pukul : 09.00 WIB
2. Alasan kunjungan ini : Ibu mengatakan ada keluhan
3. Keluhan – keluhan : Ibu mengaku hamil 9 bulan,mules mules
disangal ibu keluar air air dan lendir campur darah gerakan janin
masih dirasakan ibu
4. Riwayat obstetri yang lalu
a. Riwayat haid / menstuasi
- Usia menarche : ± umur 12 Tahun
- Siklusmenstruasi : ± 28 hari
- Lamanya : ± 7 hari
- Banyaknya : ± 3 kali ganti pembalut/hari
9
- Dismenorhoe : Tidak Ada
- Teratur / tidak : Teratur
- Keputihan : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl / Tahun Tempat Usia Jenis Penyulit p /
No Penolong Anak
Persalinan Pertolongan Kehamilan Persalinan persalinan
JK BB PB
330
1 04-10-2008 BPS 38 minggu Spontan Bidan Tidak ada P 45 cm
0 gr
10
e. Sakitkepalaberat / terus-menerus :
Tidakada
f. Penglihatankabur :
Tidakada
g. Rasa nyeri / panaswaktu BAB :
Tidakada
h. Rasa gatalpada vulva vagina dan sekitarnya : Tidakada
i. Pengeluarancairanpervaginam :
Tidakada
j. Nyeri kemerahan tegang pada tungkai :
Tidakada
k. Oedema :
Tidakada
6. Pola sehari – hari
No Pola sehari –hari Sebelum hamil Saat hamil
1. Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x / hari 3x / hari
Jenis makanan Nasi, telur, sayur Nasi, telur, ikan,
Mak.Pantangan Tidak ada sayur
b. Minum Tidak ada
Jenis minuman Air putih
Frekuensi 6-7 gelas / hari Air putih, susu
7 gelas / hari
2 Pola Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 4 x / hari >6 x / hari
Warna Kuning Jernih Kuning Jernih
b. BAB
Frekuensi 1 x / hari 1 x / hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
11
3 Pola istirahat Siang ± 1 jam Siang ± 1 jam
dan tidur Malam ± 8 jam Malam ± 8 jam
4 Personal Hygiene
Mandi 2 x / hari 2 x / hari
Gosok Gigi 2 x / hari 2 x / hari
Keramas 3 x / minggu 3 x / minggu
Perawatan Payudara Tidak pernah 2 x / minggu, di
oleskan
menggunakan baby
Perawatan Vulva Setiap selesai BAB dan oil dan kapas
BAK menggunakan air Setiap selesai BAB
bersih dengan cara dan BAK
dibasuhkan dari arah menggunakan air
depan ke belakang bersih dengan cara
dibasuhkan dari arah
depan ke belakang
5 Pola Aktivitas Ibu hanya mengerjakan Ibu hanya
pekerjaan ibu rumah mengerjakan
tangga, seperti masak, pekerjaan ibu rumah
nyuci, beres-beres, tangga, seperti
nyapu, nyetrika, dll masak, nyuci, beres-
beres, nyapu,
nyetrika, dll
6 Pola Seksual 2 x / minggu, tidak ada 1 x / minggu, tidak
masalah ada masalah
12
a. Jantung : Tidak pernah
b. Ginjal : Tidak pernah
c. Asma / TBC : Tidak pernah
d. Hepatitis : Tidak pernah
e. D.M : Tidak pernah
f. Hipertensi : Tidak pernah
g. Epilepsi : Tidak pernah
h. Lain – lain : Tidak Ada
3. Riwayat penyakit keluarga
a. Jantung : Tidak Ada
b. Hipertensi : Tidak Ada
c. D.M : Tidak Ada
4. Riwayat sosial
Perkawinan :Ibu mengatakan ini
merupakan perkawinan yangpertama
Kehamilan ini :Direncanakan,Diterima
Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu merasa Senang dengan
kehamilan ini
Status perkawinan : Syah
Kawin 1 : Umur : 16 tahun, suami
umur : 18 tahun
Lamanya : 9 tahun Anak : 1 orang
kawin 2 :-
C. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Tekanan darah : 110 /80 mmHg
Respirasi : 18 x / menit
Nadi : 79 x / menit
Suhu : 36, 5 oC
13
Berat badan saat ini : 74 kg
Tinggi badan : 161 cm
BB sebelum hamil : 68 kg
LILA : 27 cm
Kenaikan selama kehamilan : 7 kg
BBsebelumhamil 68
IMT : = =26,23
(TB ( m ) )² ( 1,61 )2
Kepala
Rambut : Bersih, Tidak rontok, Distribusi merata, Tekstur lurus
Muka : Tidak ada oedema, dan tidak ada cloasma gravidarum
Mata
a. Konjungtiva : Merah Muda
b. Sclera : Putih
Telinga
a. Simetris : Ya
b. Pengeluaran : Tidak Ada
c. Fungsi pendengaran : Baik, ditandai dengan ibu mampu menjawab
pertanyaan dengan baik
Hidung
a. Simetris : Ya
b. Fungsi penciuman : Baik
c. Polip : Tidak Ada
Mulut dan gigi :Tidak ada stomatitis, tidak ada caries dan gusi
tidak berdarah
Leher
a. Kelenjar tyroid : Tidak ada pembengkakan
b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Dada dan payudara
Dada
a. Bentuk : Simetris
14
b. Bunyi jantung : Normal, tidak ada bunyi mur-mur
c. Bunyi paru – paru : Normal, tidak ada ada bunyi wheezing dan
stridor
Payudara
a. Bentuk : Simetris
b. Keadaan : Bersih
c. Putting susu : Menonjol,Kiri dan Kanan
d. Benjolan : Tidak ada
e. Pengeluaran : Ada kolostrum
f. Rasa nyeri : Tidak ada
g. Lain – lain : Tidak ada
Abdomen
a. Infeksi
- Membesar : Ya, Sesuai masa kehamilan
- Striae : Tidak ada
- Bekas luka oprasi : Tidak ada
- Linea nigra : Ada
- Kelainan lain : Tidak ada
b. Palpasi
- Leopod I
TFU 34 cm, difundus teraba bagian bulat, lunak & tidak
melenting.
- Leopod II
Disebelah kiri perut ibu teraba bagian keras memanjang seperti
papan dan disebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil
janin.
- Leopod III
Dibagian bawah perut ibu teraba bagian bulat,keras, dan bagian
terendah janin sebagian besar sudah masuk PAP
- Leopod IV
Divergen 2/5
15
c. Auskultasi
1. DJJ : frekwensi : 138 x/menit , Teratur
2. Punctum maksimum : Di sebelah kiri perut
ibu bawah pusat
3. His : 3 x10 Lama 25”
4. Taksiran Berat Badan Anak : (34 -11) x 155 = 3.565
Gram
Ukuran panggul luar
- Distansia Spinarum :- Tidak dilakukan
l
- Distansia Cristarum :- pemeriksaan ukuran
- Distansia Eksterna :- panggul luar
- Lingkar Panggul :-
Punggung dan pinggang
a. Posisi tulang belakang : Lordosis Fisiologis
b. Pinggang nyeri : Tidak Ada
Ekstremitas
Atas
a. Kebersihan : Bersih
b. Warna kuku : Merah muda
c. Oedema : Tidak ada
d. Pergerakan : Aktif dan normal
Bawah
a. Warna kuku : Merah muda
b. Kebersihan : Bersih
c. Oedema : Tidak ada
d. Pergerakan : Aktif dan Normal
e. Varices : Tidak ada
f. Refleks patella : +/+
Genetalia
a. Vulva/vagina
Odema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
16
Keadaan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
b. Kelenjar bartholini
Pembengkakan : Tidak ada pembengkakan
Rasa nyeri : Tidak ada
c. Perineum
Luka parut : Tidak ada
d. Kelainan lain : Tidak ada kelainan
e. Pemeriksaan dalam
Atas indikasi : Ada tanda-tanda persalinan
Portio : Tebal lunak
Pembukaan serviks : 4 cm
Ketuban : pecah,jernih sejak jam
Presentasi : Belakang Kepala
Penurunan : Station - 1
Sutura sagitalis : Tidak ada moulase
Denominator : UUK kiri depan
Bagian menumbung : Tidak ada
Bagian-bagian terkecil : Tidak ada
Lain –lain : Tidak ada
Anus
Haemoroid : Tidak ada
D. Data Penunjang
Laboratorium : HB : 11,4 gr/dl
Protein Urine : Negatif
Glukosa Urine: Negatif
III ASSESMENT/ANALISA
Diagnosa : G2P1A0 parturien aterem kala satu fase aktif janin hidup
tunggal intra uterin presentasi belakang kepala
17
Masalah : Ibu merasa lemas
Kebutuhan : Memerlukandukungan moral
IV PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kedaan ibu pada saat ini dalam
masa persalinan dan ibu
Ev : ibu mengetahui tentang keadaannya.
2. mengalami olighohidramnion atau air ketubannya sedikit
ev:ibu mengrti dan mengetahuinya
3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga untuk tidak
perlu khawatir dan terus berdoa agar proses persalinan berjalan dengan
lancar
ev:ibu dan keluarga merasa nyaman
4. Memasang infus RL dan mengatur tetesan 20 tetes/menit
ev:infus sudah terpasang dan cairannya 20 tetes/menit
5. Menganjurkan ibu tekhnik relaksasi dengan cara menarik nafas panjang
ketika ada mules
Ev: ibu sudah melakukanya
6. Mengobservasi keadaan ibu dan janin lalu menulisnya di lembar observasi
Ev:Telah di lakukan
7. Menganjurkan ibu untuk miring kiri supaya ibu merasa nyaman
Ev:Ibu bersedia melakukannya
8. Menilai kemajuan persalinan
Ev:Jam 21.45 di lakukan pemeriksaan dalam dengan hasil 4cm BJA:150
X/Menit, HIS: 3X10’25’’,
9. Ketuban: jernih, portio: tebal lunak, penurunan st-1, presentasi: kepala
10. Memberikan makan dan minum agar ibu mempunyai tenaga pada saat
proses persalinan
Ev: ibu bersedia untuk minum
11. Menyiapkan alat partus set,hecting set dan keperluan ibu dan bayi
Ev: Alat dan persiapan sudah di siapkan
18
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN KALA II
Tanggal : 22-05-2015
Pukul : 22.25WIB
I DATA SUBJEKTIF
1.Ibu mengatakan mules semakin sering dan seperti ada dorongan mengedan
II DATA OBYEKTIF
19
- Denominator: uuk kiri depan
- Bagian kecil: Tidak ada
- Bagian menumbung: Tidak ada
III ASSESMENT/ANALISA
Diagnosa : G2P1A0 Pareurien aterm kala II fase aktif janin hidup tunggal
intrauterine presentasi belakang kepal.
IV PLANNING
20
7) Memimpin ibu untuk mengedan serta menganjurkan caranya yaitu
dengan dimasukan kedalam lipatan paha,dan menariknya kearah ibu
sambil mengangkat kepala serta mata di buka melihat kearah perut.
Ev: ibu melakukanya dengan baik
8) Melahirkan kepala
Ev: tangan kanan melakukan steneng dan tangan kiri melakukan
verteks agar tidak terjadi defleksi maxsimal
9) Cek lilitan tali pusat dan menunggu putaran paksi luar spontan
Ev: tidak terdapat lilitan tali pusat dan sudah ada putaran paksi luar
spontan
10) Melakukan sanggah susur dan meletakan bayi diatas perut ibu
EV: Bayi lahir spontan pukul 22.27 wib
11) Melakukan penilaian spintas pada bayi
Ev: penilaianspintas ,warna kulit kemerahan dan pergerakan aktif
12) Mengeringkan bayi
Ev: mengeringkan mulai dari muka,kepala,dan bagian tubuh lainya ke
arah telapak tangan dan menggunakan handuk dan kain kering.
Tanggal : 22-05-2015
Pukul : 22.32 WIB
I. DATA SUBYEKTIF
21
2. kesadaran : compos mentis
3. palpasi abdomen
TFU : Sepusat
Kandung kemih: kosong
Janin kedua : Tidak ada
4. Adanya tanda pelepasan plasenta
Semburan darah
Tali pusat memanjang
Uterus globuller
III. ASSESMENT/ANALISA
IV. PLANNING
1) Memeriksa kembali uterus,memastikan kembali tidak ada janin
kedua
Ev: Telah di lakukan dan tidak ada janin ke dua
2) Memberitahukan kepada ibu bahwa akan di suntikan oksitosin 10
IU secara intramuskuler (im) di 1/3 paha luar agar uterus
berkontraksi dengan baik
Ev: oksitosin telah di suntikan
3) Klem tali pusat kemudian gunting tali pusat
Ev: Telah dilakukan
4) Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10cm dari vulva
Ev: Klem sudah di pindahkan
22
5) Mengenali tanda pelepasan plasenta yaitu, terdapat semburan
darah yang tiba-tiba dari jalan lahir,tali pusat memanjang dan
uterus globuller
Ev: telah terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta
6) Melakukan pemotongan tali pusat dan meregangkan tali pusat
sejajar dengan lantai sehingga plasenta lepas, tangan kiri
melakukan dorsocranial
Ev: Telah dilakukan
7) Saat plasenta di introitus vagina pilin plasenta searah jarum jam
menggunakan kedua tangan sehingga selaput ketuban terlepas.
Ev: Plasenta lengkap lahir spontan pukul 22.32WIB
8) Melakukan massase fundus uteri selama 15 detik 15 kali dengan
cara meletakan tangan di fundus dan memutarnya secara
melingkar dan lembut sehingga uterus berkontraksi
Ev: Uterus teraba keras
9) Memeriksa dua sisi plasenta untuk bagian ibu maupun bagian
bayi dan pastikan selaput utuh masukan plasenta kedalam kantong
plastic
Ev: plasenta lengkap
Tanggal : 22-05-2015
Pukul : 22.50 WIB
I. DATA SUBYEKTIF
23
II. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Respirasi : 21x/menit
Nadi : 83x/menit
Suhu : 36,9
4. TFU : Sepusat
5. Kontraksi uterus : Baik
6. Kandung kemih : kosong
7. Laserasi : Tidak Ada
8. Perdarahan : Normal
III. ASSESMEN/ANALISA
Diagnosa : P2A0 kala IV ,normal
Masalah :Tidak ada
Kebutuhan :Tidak ada
IV. PLANNING
1. Mengecek laserasi
EV: Tidak ada laserasi
2. Mengevaluasikan kembali kontraksi uterus dan perdarahan
Ev: kontraksi baik dan perdarahan normal
3. Mengajarkan ibu massase
Ev:ibu bisa dan paham cara yang mengajarkan
4. Membereskan bahan yang terkontaminasi
Ev:spuit di buang kedalam sapety box,bahan yang terkontaminasi
lainnya di buang ketempat sampah
5. Membereskan ibu dan tempat tidur
Ev:ibu merasa nyaman
6. Mendekontaminasikan alat
24
Ev:Alat di rendam d larutan klorin 0,5% selama 15 menit,lalu
dicuci dengan air detergen dan bilas dengan air dtt lalu d strilkan
7. Mencuci tangan 7 langkah menggunakan sabun dan mengeringkan
dengan handuk bersih dan kering ,lalu melepas APD.
Ev: telah di lakukan
8. Pendokumentasian
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang
dari normal, yaitu kurang dari 500 cc. VAK (Volume Air Ketuban)
meningkat secara stabil saat kehamilan, volumenya sekitar 30 cc pada 10
minggu dan mencapai puncaknya 1 Liter pada 34-36 minggu, yang
selanjutnya berkurang. Rata-rata sekitar 800 cc pada akhir trisemester
pertama sampai pada minggu ke-40. Berkurang lagi menjadi 350 ml pada
kehamilan 42 minggu, dan 250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat
penurunan sekitar 150 ml/minggu pada kehamilan 38-43 minggu.
Oligohidramnion juga dapat menyebabkan terhentinya perkembangan
paru-paru (paru-paru hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Pada sindroma Potter, kelainan yang utama
adalah gagal ginjal bawaan, baik karena kegagalan pembentukan ginjal
(agenesis ginjal bilateral) maupun karena penyakit lain pada ginjal yang
menyebabkan ginjal gagal berfungsi.
IV.2 SARAN
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memberikan penyuluhan
kepada masayarakat tentang oligohidramnion.
25
DAFTAR ISI
Fraser Diane M, Cooper M.A. 2009. BUKU AJAR BIDAN MYLES. Jakarta EGC
26