Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN OLIGOHIDRAMNION

DOSEN PEMBIMBING :
SUNARTI LUBIS, SST, SKM, M.Keb

DISUSUN OLEH :
SAYANI
21.10.15201.018

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


STIKES KELUARGA BUNDA JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Kebidanan dengan
Oligohidramnion”
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Jambi, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat.................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi…………………….…….................................................. 3
B. Etiologi ………………………………………………………….. 4
C. Patofisiologi …………………………………………………….. 5
D. Faktor Risiko …………………………………………………… 6
E. Gambaran Klinis……………………………………………….. 6
F. Pemeriksaan Penunjang ………………………………………. 7
G. Penatalaksanaan ………………………………………………. 7
H. Prognosis dan Komplikasi ……………………………………. 7
BAB III TINJAUAN KASUS ……………………………………….. 9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 18
B. Saran............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Amnion manusia terdiri dari lima lapisan yang berbeda. Lapisan ini tidak
mengandung pembuluh darah maupun saraf, sehingga nutrisi disuplai melalui
cairan amnion. Lapisan paling dalam dan terdekat pada fetus ialah epithelium
amniotik. Epitel amniotik ini mensekresikan kolagen tipe III dan IV dan
glikoprotein non kolagen ( laminin , nidogen dan fibronectin ) dari membrane
basalis, lapisan amnion disebelahnya.
Oligohidramnion mengacu pada defisiensi besar volume cairan amnion.
Berkurangnya volume cairan amnion dapat menimbulkan hipoksia janin sebagai
akibat dari kompresi taki pusat karena gerakan janin atau kontraksi rahim. Selain
itu, lintasan mekonium janin ke dalam volume cairan amnion yang tereduksi
menghasilakan suatu suspensi tebal dan penuh pertikel yang dapat menyebabkan
ganguan pernapasan janin.
Oligohidramnion perlu digolongkan sesuai dengan etiologinya.
Oligohidramnion berhubungan dengan keterbelakangan pertumbuhan dalam rahim
dan pada 60 persen kasus. Bila dihungakan dengan bukti ultrasonic keterbelakangan
pertumbuhan asimetrik, gangue janin sangat mungkin terjadi, kasus-kasus itu yang
diakibatkan oleh ruptura membaran janin yang spontan mungkin tidak berhubungan
dengan gangguan janin sebelumnya. Oligohidramnion mungkin terjadi sebagai
akibat tekanan janin in utero ; sekresi hormone penekan janin (katekolamin,
vasopressin) dapat menghambat resopsi cairan paru-paru lewat penelanan oleh
janin. Akhirnya, terdapat kasus yang berhubungan dengan berbagai Janis cacat
janin, misalnya sindroma Potter (agenesis ginjal), yang butuh pemeriksaan
ultarsonik dan genetic secara rinci.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan oligohidramnion?
2. Apa penyebab dari oligohidramnion ?
3. Bagaimana patofisiologi oligohidramnion ?
4. Wanita dengan insiden oligohidramnion ?
5. Bagaimana Gambaran Klinis dari oligohidramnion ?
6. Bagaimana Pemeriksaan penunjang oligohidramnion ?
7. Bagaimana Penatalaksanaan oligohidramnion ?
8. Bagaimana Prognosis dan komplikasi dari oligohidramnion ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari oligohidramnion
2. Mengetahui penyebab oligohidramnion
3. Mengetahui patofisiologi dari oligohidramnion
4. Mengetahui wanita dengan insiden oligohidramnion
5. Mengetahui gambaran klinis dari oligohidramnion
6. Mengetahui Bagaimana Pemeriksaan penunjang dari oligohidramnion
7. Mengetahui Bagaimana Penatalaksanaan oligohidramnion
8. Mengetahui Bagaimana Prognosis dan komplikasi dari oligohidramnion

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang terlalu sedikit. Saat
kehamilan cukup bulan, jumlah cairan amnion adalah sekitar 300 – 500 ml, tetapi
jumlah tersebut dapat berfariasi dan bahkan dapat lebih sedikit dari jumlah tersebut.
Ketika didiaknosis pada pertengahan pertama kehamilan, kelainan ini sering
berkaitan denga agenesis renal (tidak adanya ginjal) atau sindro potter, yaitu bayi
juga menderita hipoplasia pulmoner.
Oligohidramnion kadang terjadi pada kehamilan lebih bulan dan diyakini berkaitan
insufisiensi plasenta. Jika fungsi plasenta berurang ,perfusi ke sistem organ janin
juga akan berkurang, termasuk ke ginjal. Penurunan pembentukan urin janin
menyebapkan oligohidramnion karena komponen utama cairan amnion adalah urin
janin. (Buku Ajar Bidan MYLES, Ed. 14)

Marks dan divon 1992 menemukan oligohidramnion yang didefinisikan


sebagai indeks cairan amnion sebesar 5 cm atau kurang pada 12% dari 511
kehamilan berusia 41 minggu atau lebih. Pada 121 wanita yang diteliti secara
longitudinal, terjadi penurunan rata – rata indeks cairan amnion sebesar 25 % per
minggu setelah 41 minggu. Akibat berkurangnya cairan, resiko kompresi tali pusat,
dan pada gilirannya gawat janin, meningkat pada semua persalinan, tetapi terutama
pada kehamilan postterem (grubb dan paul, 1992:leveno dkk.1984).
(OBSTETRI WILLIAM Ed.21 vol 2 :915)

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari


normal,yaitu kurang dari 500cc. Oligohidramnion adalah keadaan jika air ketuban
kurang dari 500cc. Oligohidramnion adalah suatu keadaaan dimana air ketuban
sangat sedikit yakni kurang dari normal, yaitu kurang dari 500cc. Ada beberapa
definisi oligohidramnion yang dipakai, diantaranya :

3
* Berkurangnya volume air ketuban (VAK)
* Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu
* Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm
* Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima

B. ETIOLOGI
Oligohidramnion berkaitan dengan kelainan ginjal janin, trisomi 21 atau 13,
atau hipoksia janin. Penyebab rendahnya cairan ketuban seperti dikutip dari
Americanpregnancy.org, adalah:
1. Adanya masalah dengan perkembangan ginjal atau saluran kemih bayi yang
menyebabkan produksi air seninya sedikit, hal ini akan membuat cairan
ketuban rendah.
2. Adanya masalah pada plasenta, karena jika plasenta tidak memberikan darah
dan nutrisi yang cukup untuk bayi akan memungkinkan ia untuk berhenti
mendaur ulang cairan.
3. Ada kebocoran atau pecahnya dinding ketuban yang membuat air ketuban
keluar dari rahim.
4. Usia kehamilan sudah melewati batas, hal ini menyebabkan turunnya fungsi
plasenta yang membuat cairan ketuban berkurang.
5. Adanya komplikasi pada sang ibu, misalnya dehisrasi, hipertensi, pre-
eklamsia, diabetes dan hipoksia kronis.

Selain itu, penyebab Oligohidramnion dapat dibagi menjadi tiga yaitu:


1. Fetal :
a. Kromosom
b. Kongenital
c. Hambatan pertumbuhan janin dalam rahim
d. Kehamilan postterm
e. Premature ROM (Rupture of amniotic membranes)
2. Maternal :
a. Dehidrasi

4
b. Insufisiensi uteroplasental
c. Preeklamsia
d. Diabetes
e. Hypoxia kronis
3. Induksi Obat :
Indomethacin and ACE inhibitors Idiopatik

C. PATOFISIOLOGI
Fisiologi Normal :
AFV meningkat secara bertahap pada kehamilan dengan volume sekitar 30
mL pada kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya sekitar 1 L pada
kehamilan 34-36 minggu. AFV menurun pada akhir trimester pertama dengan
volume sekitar 800 mL pada minggu ke-40. Berkurang lagi menjadi 350 ml pada
kehamilan 42 minggu; dan 250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat penurunan
sekitar 150 mL/minggu pada kehamilan 38-43 minggu.
Mekanisme perubahan tingkat produksi AFV belum diketahui dengan pasti,
meskipun diketahui berhubungan dengan aliran keluar-masuk cairan amnion pada
proses aktif. Cairan amnion mengalami sirkulasi dengan tingkat pertukaran sekitar
3600 mL/jam.
3 faktor utama yang mempengaruhi AFV :
1. Pengaturan fisiologis aliran oleh fetus
2. Pergerakan air dan larutan didalam dan yang melintasi membran
3. Pengaruh maternal pada pergerakan cairan transplasenta

Patofisiologi :
Secara umum, oligohidramnion berhubungan dengan :
Ruptur membran amnion / Rupture of amniotic membranes (ROM)
Gangguan congenital dari jaringan fungsional ginjal atau obstructive uropathy :
1. Keadaan–keadaan yang mencegah pembentukan urin atau masuknya urin
ke kantung amnion

5
2. Fetal urinary tract malformations, seperti renal agenesis, cystic dysplasia,
dan atresia uretra
3. Reduksi kronis dari produksi urin fetus sehingga menyebabkan penurunan
perfusi renal
4. Sebagai konsekuensi dari hipoksemia yang menginduksi redistribusi
cardiac output fetal
5. Pada growth-restricted fetuse, hipoksia kronis menyebabkan kebocoran
aliran darah dari ginjal ke organ-organ vital lain
6. Anuria dan oliguria

Postterm gestation
1. Penurunan efisiensi fungsi plasenta, namun belum diketahui secara pasti
2. Penurunan aliran darah ginjal fetus dan penurunan produksi urin fetus

D. Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion yang tinggi.


1. Anomali kongenital (misalnya : agenosis ginjal, sindrom patter).
2. Retardasi pertumbuhan intra uterin.
3. Ketuban pecah dini (24-26 minggu).
4. Sindrom paska maturitas.

E. Gambaran Klinis
1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
3. Sering berakhir dengan partus prematurus.
4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.
5. Persalinan lebih lama dari biasanya.
6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.

6
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
1. USG ibu (menunjukkan oligohidramnion serta tidak adanya ginjal janin atau
ginjal yang sangat abnormal)
2. Rontgen perut bayi
3. Rontgen paru-paru bayi
4. Analisa gas darah

G. Penatalaksanaan:
Tindakan Konservatif :
1. Tirah baring.
2. Hidrasi.
3. Perbaikan nutrisi.
4. Pemantauan kesejahteraan janin ( hitung pergerakan janin, NST, Bpp ).
5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
6. Amnion infusion.
7. Induksi dan kelahiran
Penatalaksanaan bergantung pada usia kehamilan :
1. Pre-term : mengevaluasi dan memonitor keadaan fetal dan maternal
agar tetap dalam kondisi optimal.
2. Aterm : persalinan.
3. Post-term : Persalinan

H. Prognosis dan Komplikasi


Prognosis :
1. Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin buruk
prognosisnya
2. Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas
Komplikasi :
1. Congenital malformations
2. Pulmonary hypoplasia

7
3. Fetal compression syndrome
4. Amniotic band syndrome
5. Abnormal fetal growth or IUGR
6. Decreased fetal blood volume, renal blood flow, and subsequently, fetal
urine output
7. Fetal morbidity
Akibat Oligohidramnion :
1. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat
bawaan dan pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan bisa terjadi partus
prematurus yaitu picak seperti kertas kusut karena janin mengalami tekanan
dinding rahim.
2. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan
seperti club-foot, cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan
kering ( lethery appereance )

8
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. A DENGAN


OLIGOHIDRAMNION DI RUANG BERSALIN

I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Klien : Ny. Ayu Nama Suami : Tn. Andi
Umur : 19 Tahun Umur : 24 Tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jerambah Bolong Alamat : Jerambah Bolong

B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)


Pada tanggal: 8 Juli 2022 Pukul : 02.15 WIB
1. Alasan kunjungan ini: Ibu mengatakan adanya keluar cairan dari jalan lahir
dan merasa nyeri atau sakit pada saat kontraksi.
2. Keluhan utama: keluar cairan dari jalan lahir dan merasa nyeri atau sakit pada
saat kontraksi
3. Riwayat menstruasi
• Menarche : 12 Tahun
• Siklus : 28 hari
• Banyaknya : 4 kali ganti duk
• Dismenorrhe : ada
• Teratur/tidak teratur : teratur
• Lamanya : 8 hari
• Konsentrasi darah : Cair
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu: G1, P0, A0

9
• Pernah keguguran : Tidak
• Pernah dikuret : Tidak
• Keguguran terakhir : Tidak ada
• Jarak antara kehamilan : Tidak ada
• Pernah imunisasi TT : Belum
• Komplikasi pada waktu hamil : Tidak ada
• Persalinan yang lalu dibantu oleh: Belum pernah melahirkan
• Tempat persalinan : Tidak ada
• Komplikasi persalinan pada waktu yang lalu: Tidak ada
5. Riwayat Kehamila Ini
• HPHT : 13-02-2022
• TP : 20-11-2022
• Keluhan-keluahan pada :
TM 1 : mual, muntah
TM2 : pusing
TM3 : nyeri pinggang
• Imunisasi TT : T3
• Kontrasepsi yang digunakan :-
• Pergerakan anak pertama kali :-
• Keluhan yang dirasakan :
o Rasa lelah : ada
o Mual dan muntah yang lama : tidak ada
o Nyeri perut : ada
o Panas, menggigil : tidak ada
o Sakit kepala berat/terus-menerus : tidak ada
o Penglihatan kabur : tidak ada
o Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada
o Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada
o Pengeluaran cairan pervaginam : ada
o Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada

10
o Oedema : tidak ada
• Diet Makan : sama seperti sebelum hamil
• Pola eliminasi : BAB : 1x/hari, BAK : 6x/hari
• Aktivitas sehari-hari :
Pola istirahatt dan tidur : 2 jam pada siang hari, 8 jam pada malam
hari
• Imunisasi TT :-
• Kontrasepsi yang pernah digunakan : -
6. Riwayat penyakit sistematik yang pernah diderita
• Jantung : tidak ada
• Ginjal : tidak ada
• Asma/TB Paru : tidak ada
• Hepatitis : tidak ada
• D.M : tidak ada
• Hipertensi : tidak ada
• Epilepsy : tidak ada
• HIV/AIDS : tidak ada
• Lain-lain : tidak ada
7. Riwayat penyakit keluarga
• Jantung : tidak ada
• Hipertensi : tidak ada
• D.M : tidak ada
• Asma : tidak ada
• Lain-lain : tidak ada
8. Riwayat sosial
• Perkawinan : kawin
• Status perkawinan : kawin sah
Kehamilan ini : Direncanakan dan diterima
Rencana pengasuhan anak : sendiri dan bersama orang tua
Perasaan tentang kehamilan ini : senang dan bahagia

11
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
1. Status emosional : baik
2. Tanda vital
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Denyut nadi : 78x/menit
• Pernafasan : 22x/menit
• Suhu : 36,8 °c
• BB : 63 kg
• LILA : 24 cm
• BB sebelum hamil : 52 kg
3. Muka
• Oedema : tidak ada
• Conjungtiava : tidak anemik
• Sclera mata : tidak ikterik
4. Dada
• Simetris : ada
• Mamae : membesar
• Benjolan : belum ada
• Striae : albican
• Areola : menghitam
• Putting susu : menonjol
5. Pinggang (periksa ketuk : costro-vertebrata-angel tenderness)
• Nyeri : tidak ada
6. Ekstremitas
• Oedema tangan dan jari : tidak ada
• Oedema tibia, kaki : tidak ada
• Betis merah / lembek / keras : tidak ada
• Varises tungkai : tidak ada

12
• Reflek patella
Kanan : ada
Kiri : ada
7. Abdomen
• Bekas luka : tidak ada
• Pembesaran perut : sesuai dengan usia kehamilan
• Bentuk perut : normal
• Oedema : tidak ada
• Acites : tidak ada
Pemeriksaan kebidanan
• Palpasi : 3 jari diatas simpisis
o TFU : 32cm
o TBBJ : 3100 gram
o Leopold I : pada fundus teraba bulat, lunak, tidak
lenting. TFU 3 jari di bawah px
o Leopold II :pada perut sebelah kiri teraba bagian keras
memanjang seperti papan, pada perut sebelah kanan teraba
bagian- bagian kecil. (Pu-ki)
o Leopold III : pada bagian terbawah teraba bagian bulat,
keras, tidak dapat digoyangkan (kepala) belum masuk PAP
o Leopod IV : konvergen Palpasi : 5/5
• Auskultasi
o DJJ : 133x/menit
8. Genitalia
Inspeksi
• Vulva dan vagina
Varices : tidak ada
Luka : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Nyeri : tidak ada
• Perineum

13
Bekas luka parut : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
9. Pemeriksaan laboraorium
HB : 13,0gr%
Haematocryt : 40,0%
Leucocyte : 17.000
Thrombocyte : 258.000
Golda :B
10. Pemeriksaan Khusus
USG : adanya oligohidramnion
Rontgen : tidak dilakukan

II. INTEPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : Ny. A Usia 19 tahun G1P0A0 UK 37 minggu JTH dengan
Oligohidramnion
Masalah : Ibu mengeluh adanya keluar cairan dari jalan lahir dan
merasa sakit pada saat kontraksi

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


1. Persalinan prematuritas
2. Hambatan tumbuh kembang janin
3. Persalinan lebih lama

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA DAN ATAU KOLABORASI


1. Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk melakukan Pre-Sc
2. Tindakan mandiri bidan : mengobservasi keadan umum, TTV, nutrisi
dan pola istirahat

V. RENCANA ASUHAN MENYELURUH


Tanggal : 31-10-2022
Jam : 11.40 Wita

14
Diagnosa : G1P0A0AH0 uk 37 minggu, janin hidup tunggal, letak kepala
intrauterin, keadaan umum ibu baik dengan Oligohidramnion
1. Informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan
kemajuan persalinan.
R/ Informasi tentang pemeriksaan dan kemajuan persalinan merupakan
hak sebagai pasien.
2. Beritahu ibu bahwa kondisinya saat ini sangat membahayakan bagi ibu
dan janin
R/agar ibu lebih kooperatif dalam melakukan tindakan medik
selanjutnya.
3. Obversasi tanda-tanda vital sign.
R/Untuk memantau keadaan ibu selanjutnya.
4. Anjurkan ibu untuk tetap makan dan minum selama proses perawatan.
R/ makanan dan minuman dapat berfungsi sebagai sumber energi/tenaga
dan pengatur metabolisme dalam tubuh.
5. Anjurkan ibu Anjurkan ibu untuk mengatur pola istirahat yang teratur.
R/ Pola istirahat yang teratur dapat meningkatkan kesehatan janin dan
otot-otot menjadi rileks.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi Oligohidramnion pada ibu
R/ untuk mengatasi oligohidramnion yang di derita oleh ibu.
7. Libatkan keluarga dan suami dalam memberikan dukungan psikologis
R/ ibu sudah ditunggui suaminya.
8. Pendokumentasian pada lembar evaluasi, status pasien, dan register.
R/ sebagai bahan evaluasi dan tanggung gugat

VI. PELAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN (IMPLEMENTASI)


Tanggal : 31-10-2022
Jam : 11.50 Wib
Diagnosa : Ibu G1P0A0AH0 uk 37 minggu, janin hidup tunggal, letak kepala
intrauterin, keadaan umum ibu baik dengan oligohidrmnion

15
1. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
yaitu keadaan ibu dan janin baik
M/ ibu dan keluarga merasa senang dengan informasi yang diberikan.
2. Memberitahukan ibu bahwa kondisinya saat ini sangat membahayakan
bagi ibu dan janin
M/ Ibu dapat menjelaskan kembali mengenai resiko-resiko yang mungkin
akan terjadi pada kehamilannya.
3. Mengobversasi tanda-tanda vital sign.
M/ Tanda-tanda vital sign dalam batas normal.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum selama proses
perawatan.
M/ Keluarga sudah bantu ibu untuk makan dan minum.
5. Menganjurkan ibu untuk mengatur pola istirahat yang teratur.
M/ Ibu menerima anjuran yang diberikan
6. Melibatkan keluarga serta suami dalam memberikan dukungan psikologis
M/ Keluarga dan suami sudah memberikan penguatan kepada ibu.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi oligohidramnion yang dialami
oleh ibu
M/ Instruksi dokter untuk USG dan merencanakan Pre-Sc
8. Pendokumentasian pada lembar evaluasi, status pasien, dan register.
M/ Telah didokumentasikan

VII. EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN


Tanggal : 31-10-2022
Jam : 11.55 Wib
1. Ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang diberikan.
2. Ibu sudah mengerti akan kondisi yang sangat membahayakan bagi ibu
sendiri dan bayinya saat ini.
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu : TTV: TD : 120/80 mmHg,
Nadi : 78 x/menit, Suhu : 36,5 °C, RR : 18 x/menit.

16
4. Ibu sudah makan dan minum selama perawatan, ibu menghabiskan 1 porsi
nasi dan 1 gelas air putih
5. Ibu sudah istirahat setelah maka
6. Keluarga sudah memberikan dan dukungan psiokologis
7. Sudah berkolaborasi dengan dokter
8. Pendokumentasian pada lembar evaluasi, status pasien, dan register

17
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal,
yaitu kurang dari 500 cc. VAK (Volume Air Ketuban) meningkat secara stabil saat
kehamilan, volumenya sekitar 30 cc pada 10 minggu dan mencapai puncaknya 1
Liter pada 34-36 minggu, yang selanjutnya berkurang. Rata-rata sekitar 800 cc pada
akhir trisemester pertama sampai pada minggu ke-40. Berkurang lagi menjadi 350
ml pada kehamilan 42 minggu, dan 250 ml pada kehamilan 43 minggu. Tingkat
penurunan sekitar 150 ml/minggu pada kehamilan 38-43 minggu.
Oligohidramnion juga dapat menyebabkan terhentinya perkembangan paru-
paru (paru-paru hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal
ginjal bawaan, baik karena kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral)
maupun karena penyakit lain pada ginjal yang menyebabkan ginjal gagal berfungsi.

B. SARAN
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memberikan penyuluhan kepada
masayarakat tentang oligohidramnion.

18
DAFTAR PUSTAKA

Leveono l,Cuningham F,dkk. 2009. OBSTETRI WILLIAMS. Jakarta :EGC

Fraser Diane M, Cooper M.A. 2009. BUKU AJAR BIDAN MYLES. Jakarta EGC

Cunningham F.G.,dkk. 2005. OBSTETRI WILIAMS. Jakarta:EGC

19

Anda mungkin juga menyukai