Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI DAN


PSIKOLOGI PADA MASA KEHAMILAN

DOSEN PEMBIMBING :
DINIYATI, SST, M.Keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. TRI SUSANTI
2. HASRITA OCTALIANA
3. LAMTIAR NAINGGOLAN
4. DAME LIDYA NABABAN
5. ADE SURYANI
6. NAZLAH SOFIANI HUTAGALUNG
7. LUSIATUN
8. HERAWATI FLORIDA
9. PUTRI DEWI ANGGRAINI
10. RITA ZAHARA
11. ERNI ANGGRAENI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PRODI PROFESI BIDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan. Kedua kalinya Sholawat serta Salam semoga tercurahkan pada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju
kezaman terang benderang saat ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Berpikir Kritis
Dalam Kebidanan yang membahas tentang “Perubahan Anatomi Dan Adaptasi
fisilogi dan Psikologi Pada Masa Kehamilan“. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca. Kami sadar bahwa askeb ini masih banyak kekurangan dan jauh untuk
disebut sempurna.

Jambi, 23 Juli 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat.................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Masa Kehamilan……….…......................................... 3
B. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil …...…………….. 3
C. Perubahan Psikologi Ibu Hamil ……………………………….. 6
D. Peran Bidan Dalam Persiapan Perubahan Psikologi Ibu
Hamil ……………………………………………………………... 11
E. Tugas Bidan Untuk Menghadapi Perubahan Anatomi dan
Adaptasi Fisiologi dan Psikologi Pada Masa Kehamilan……. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 18
B. Saran............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dimulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) dan pada wanita hamil
selama minggu pertama hampir seluruh wanita hamil mengalami
ketidaknyamanan yang berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologi
yang terjadi ketidaknyamanan tersebut diantaranya merasakan mual dan
muntah, mengidam, pingsan, perubahan kulit, mamma menjadi tegang dan
membesar, anoreksia (tidak ada nafsu makan), sering berkemih
(Prawirohardjo, 2014).
Wanita hamil memiliki kondisi yang sangat rapuh, selama kehamilan
berlangsung sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan
bahwa ibu sedang mengandung karena peningkatan berat badan, penurunan
libido terhadap seks (Varney et al., 2007). Keluhan-keluhan yang lain yang
dirasakan oleh ibu hamil adalah kram pada kaki, rasa sakit atau pegal-pegal
pada urat-urat pada sampai ujung kaki, sakit pada pinggang hingga otot sekitar
paha. Semua keluhan rasa sakit ini saling terkait satu sama lain yakni bahwa
semua muncul sebagai hasil dari perubahan-perubahan bentuk fisik yang
terjadi pada tubuh wanita (Lamadhah, 2012).
Pengetahuan tentang kondisi fisiologis pada awal kehamilan sangat
penting dimiliki untuk memahami tanda dugaan dan tanda kemungkinan
kehamilan. Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui adanya kelainan
pada kehamilan (Varney et al., 2007).
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis, namun dapat berubah
menjadi patologis sewaktu-waktu tanpa dapat diduga sebelumnya. Selain
melaksanakan asuhan pada ibu hamil normal, bidan juga harus mampu
melakukan deteksi dini mengenai kemungkinan penyulit atau komplikasi pada
masa kehamilan, sehingga jika ditemukan keadaan yang mengarah patologis,
tindakan antisipasi dapat segera dilakukan. Dari fakta ini sangat bijaksana

1
kiranya jika tenaga kesehatan khususnya bidan, sebagai pendamping wanita,
meningkatkan pengetauan dan keterampilan dalm memberikan asuhan kepad
ibu hamil (Sulistyawati, 2013).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Kehamilan?
2. Apa saja perubahan anatomi dan fisilogi ibu hamil?
3. Apa saja perubahan psikologi ibu hamil?
4. Apa saja peran bidan dalam persiapan perubahan psikologi ibu hamil?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Kehamilan.
2. Mengetahui perubahan anatomi dan fisilogi ibu hamil.
3. Mengetahui perubahan psikologi ibu hamil.
4. Mengetahui peran bidan dalam persiapan perubahan psikologi ibu hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Kehamilan


Kehamilan adalah hasil dari proses konsepsi hingga persalinan. Masa
kehamilan normal adalah 280 (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung
dari hari pertama haid terakhir hingga janin lahir. Kehamilan dibagi menjadi 3
triwulan, yakni triwulan pertama dimulai dari bulan pertama sampai bulan ke-
3, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai bulan ke-6, dan triwulan ketiga
dimulai dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Kemenkes RI, 2012).

B. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil


Menurut (Prawirohardjo, 2014) perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil
adalah:
1. Perubahan Sistem Reproduksi
a. Uterus
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, ukuran rahim pada kehamilan
normal atau cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih
dari 4000 cc. Beratnyapun naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 minggu).
Hal-hal yang menyebabkan perubahan uterus:
1) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi oleh pembuluh darah .
2) Hiperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibrialostis baru )
hipertrofi pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang
sudah ada.
b. Ovarium
Proses ovulasi terhenti, dan masih terdapat luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
esterogen dan progesteron.

3
c. Vagina dan Vulva
Terjadi perubahan pada vagina dan vulva karena terjadi
hipervasikularisasi oleh hormon esterogen, sehingga pada bagian
tersebut terlihat merah kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda
Chadwick.
2. Sistem Kardiovaskuler
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10
sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Besar dari jantung bertambah
sekitar 12% dan kapasitas jantung meningkat sebesar 70-80 ml. Pada
trimester III volume darah semakin meningkat, jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran
darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir
semua organ dalam tubuh, maka akan terliht adanya perubahan yang
signifikan pada sistem kardiovaskuler.
3. Sistem Urinaria
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh utrus yang
mulai membesar sehingga sering BAK. Keadaan ini akan hilang seiring
bertambahnya usia kehamilan, namun akan muncul keluhan yang sama
pada akhir kehamilan karena kepala janin mulai turun kebawah pintu atas
panggul sehingga menekan kandung kemih.
4. Sistem Pencernaan
Pada saluran gastrointestinal, hormone esterogen membuat pengeluaran
asam lambung meningkat, yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur
yang berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual
dan sakit/pusing terutama pada pagi hari yang disebut hyperemesis
gravidarum. Pada trimester II dan III sering terjadi konstipasi karena
pengaruh hormon progesteron yang meningkat yang menimbulkan gerakan
usus berkurang sehingga makanan lebih lama berada didalam lambung.

4
5. Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat. Tingkat metabolisme basal pada ibu hamil meningkat hingga 15-
20%, terutama pada trimester akhir. Wanita hamil memerlukan makanan
yang bergizi dan harus mengandung banyak protein untuk perkembangan
fetus, alat kandungan, payudara, dan badan ibu.
6. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dan peningkatan hormon eterogen dan progesteron dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan
persendian, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan.
Postur tubuh ibu hamil secara bertahap mengalami perubahan karena janin
membesar dalam abdomen, sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan
tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat
menyebabkan nyeri punggung.
7. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ±135%. Akan
tetapi kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan.
Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil.
8. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan terkadang hal tersebut terjadi di payudara dan paha. Perubahan
ini disebut strie gravidarum. Pada banyak perempuan, garis di pertengahan
perutnya akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra.
Kadang-kadang akan muncul pada wajah yang disebut chloasma
gravidarum.
9. Payudara
Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasa payudaranya mejadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua, payudara akan bertambah besar dan vena-vena

5
dibawah kulit akan lebih terlihat, puting payudara akan lebih besar dan
tegak. Setelah bulan pertama, kolostrum (cairan kekuningan) dapat keluar,
areola akan menjadi besar dan kehitaman.

C. Perubahan Psikologi Ibu Hamil


Menurut (Sulistyawati, 2013) perubahan psikologi ibu hamil adalah:
1. Trimester 1 (periode penyesuaian)
Kadar hormon esterogen dan progesteron segera setelah konsepsi
mengalami peningkatan sehingga menyebabkan mual muntah pada pagi
hari, lemas, lelah dan membesarnya payudara. Hal ini menyebabkan ibu
merasa tidak sehat dan terkadang membenci, kecewa, cemas, sedih dan
menolak kehamilannya. Pada trimester pertama ini, ibu hamil selalu
mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan.
Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia hamil. Trimester pertama juga
sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian. Segera setelah
konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi
hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan
seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya
pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80%
kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung. Kejadian gangguan jiwa
sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama.
Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik
menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan
kandungannya.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari
pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai
ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses
belajar melalui serangkaian aktifitas.

6
a. Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :
1) Taking on
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan
memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
2) Taking in
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan.
3) Letting go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah
dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan
aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada
tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari
tanda - tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan
dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain
atau dirahasiakannya. Para wanita juga mungkin akan mengalami
ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan
pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan
psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan
dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti
nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang
bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
b. Bentuk motivasi
1) Motivasi suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya
akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas
kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan
keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi
pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin
akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan

7
menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya.
Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif
lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah
dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung kehamilan istrinya
dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan dukungan yang
diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan
oleh suami lebih pada :
a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
b) Menempatkan nilai – nilai penting dalam keluarga untuk
mempersiapkan menjadi orang tua.
Pada penelitian (Armi, 2013) dengan judul hubungan
pengetahuan suami tentang perubahan fisiologis dan psikologis ibu
hamil dengan dukungan suami di jorong surau batu nagari sungai
pua didapatkan hasil bahwa pengetahuan suami berpengaruh
terhadap dukungan suami kepada ibu hamil dalam menghadapi
perubahan fisiolofi dan psikologi selama hamil.
2) Motivasi keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap
orang lain. Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya
lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan
keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan
baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam
mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Pada penelitian (Febriati, 2022) dengan judul hubungan
dukungan keluarga dengan adaptasi perubahan psikologi pada ibu
hamil, didapatkan hasil bahwa dukungan keluarga berhubungan
dengan perubahan psikologi ibu hamil.
2. Trimester 2 (periode kesehatan yang baik)
Pada trimester ke 2 ini sudah tidak seperti trimester sebelumnya,ibu
sudah merasa lebih sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon

8
yang tinggi, rasa tidak nyaman dengan kehamilannya sudah berkurang dan
menerima kehamilannya. Ibu merasa lebih stabil, dalam mengatur diri dan
kondisi juga lebih baik dan menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan
perubahan fisik yang terjadi pada dirinya.
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini
disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas
dari ketidaknyamanan kehamilan. Trimester kedua dapat dibagi menjadi
dua fase yaitu prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang
dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :
a. Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada
trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala
aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu
menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal
yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia
akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan
ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia
akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya
akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil
menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang
mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah
perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi
pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini
memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying
kepada anak yang akan dilahirkannya.
b. Fase postquickening

9
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang
jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan
persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini
bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum
kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan
wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus
membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada
wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan
hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus
meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep
bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya.Hal ini
menyebabkan perubahan fokus pada bayinya.Pada saat ini, jenis
kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah
kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system
patrilineal/matrilineal).
3. Trimester 3 (periode penantian dengan penuh kewaspadaan)
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran
bayi. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau
bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa
saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan.

10
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu
ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi
yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi
yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai
menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah laki- laki atau
perempuan) dan akan mirip siapa.

D. Peran Bidan Dalam Persiapan Perubahan Psikologi Ibu Hamil


1. Mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil
Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan,
perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu
penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk
keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam
melakukan asuhan kebidanan.
2. Memberikan informasi dan pendidikan kesehatan
a. Mengurangi pengaruh yang negative
Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang
menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman
persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai
proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi
dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan
persalinan kepada penderita.
b. Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang
kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
c. Menganjurkan latihan – latihan fisik

11
Seperti senam hamil untuk memperkuat otot – otot dasar panggul,
melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihan – latihan
relaksasi.
3. Membantu adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang
bersalin, alat – alat kebidanan dan tenaga kesehatan.

E. Tugas Bidan Untuk Menghadapi Perubahan Anatomi dan Adaptasi


Fisiologi dan Psikologi Pada Masa Kehamilan
Dalam menjalankan tugasnya, Bidan menerapkan cara berfikir kritis yang
memerlukan pengetahuan yang cukup akan kasus yang dihadapai, pengalaman
di lapangan (clinical experience), dan lakukan penilaian akhir dengan
menggunakan akal sehat. Adapun langkah-langkah berfikir kritis yang
disarikan dalam Elmansy (2016) dalam (Kostania, 2020) adalah sebagai
berikut:
1. Knowledge.
Langkah pertama adalah mengelola sumber informasi yang sesuai
sebagai dasar pengetahuan dalam pengambilan keputusan dalam berfikir
kritis. Langkah ini mengidentifikasi argumen atau masalah yang perlu
diselesaikan. Pertanyaan harus diajukan untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang masalah tersebut. Dalam beberapa kasus, tidak
ada masalah aktual, sehingga tidak perlu menggunakan langkah
selanjutnya dalam langkah-langkah model berpikir kritis. Pertanyaan-
pertanyaan dalam tahap ini harus terbuka untuk memungkinkan
kesempatan untuk membahas dan mengeksplorasi alasan utama. Pada
tahap ini, dua pertanyaan utama yang perlu diajukan: Apa masalahnya?
Dan mengapa kita harus menyelesaikannya?
Dalam penelitian (Ratna, 2021) degan judul penatalaksanaan gangguan
tidur pada ibu hamil trimester III di polindes paopale daya 1 kabupaten
sampang, tahapan awal yang harus dilaksanakan Bidan yaitu mengetahui

12
masalah ibu dengan melakukan anamnesa baik kepada ibu maupun
keluarganya sehingga diketahui bahwa masalah gangguan tidur
disebabkan karena partisipan 1 mengalami keluhan sering terbangun pada
malam hari sejak 1 minggu yang lalu karena merasa tidak nyaman akan
perubahan perutnya semakin membesar, dan keluhan pada partisipan 2
yaitu tidak bisa tidur pada malam hari sejak 2 minggu yang lalu karena
merasa cemas akan menghadapi proses persalinan. Hasil triangulasi dari
kedua partisipan, menurut keluarga (suami) partisipan 1 sejak memasuki
kehamilan trimester III mengeluhkan sering terbangun pada malam hari,
kadang-kadang mudah lelah ketika melakukan aktivitas rumah tangga,
sedangkan menurut (suami) partisipan 2 sering sejak memasuki trimester
III mengeluh tidak bisa tidur pada saat malam hari, dan pada pagi hari
mudah lelah saat melakukan aktivitas rumah tangga.
Menurut teori kondisi ini juga dapat menimbulkan perubahan
psikologis ibu hamil, yang terkadang perubahan fisik yang dialaminya
dapat menimbulkan kecemasan, dan kekhawatiran saat menghadapi
persalinan, hal ini yang terkadang dapat mempengaruhi kualitas tidur ibu
hamil, serta perubahan psikologis yang dialami ibu hamil lebih disebabkan
karena kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab,
hingga akhirnya berujung pada kondisi depresi sehingga kualitas tidurpun
terganggu. kondisi stres inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang,
terutama otot-otot yang berada di jalan lahir akan menjadi kaku dan keras
sehingga mengganggu proses pembukaan jalan lahir. Selain itu ibu hamil
yang mengalami gangguan tidur akan menjadi lebih lamban menghadapi
rangsangan dan sulit berkonsentrasi (Ratna, 2021).
2. Comprehension.
Pada langkah ini disampaikan alasan ilmiah yang terstruktur sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan, dengan memahami apa yang dibaca,
didengar atau dilihat secara komprehensif. Setelah masalah teridentifikasi,
langkah selanjutnya adalah memahami situasi dan fakta-fakta yang sesuai.
Data dikumpulkan berdasarkan permasalahannya menggunakan salah satu

13
metode penelitian yang dapat diadopsi tergantung pada masalah, jenis data
yang tersedia, dan batas waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Menurut teori kondisi gangguan tidur dapat menimbulkan perubahan
psikologis ibu hamil, yang terkadang perubahan fisik yang dialaminya
dapat menimbulkan kecemasan, dan kekhawatiran saat menghadapi
persalinan, hal ini yang terkadang dapat mempengaruhi kualitas tidur ibu
hamil, serta perubahan psikologis yang dialami ibu hamil lebih disebabkan
karena kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab,
hingga akhirnya berujung pada kondisi depresi sehingga kualitas tidurpun
terganggu. kondisi stres inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang,
terutama otot-otot yang berada di jalan lahir akan menjadi kaku dan keras
sehingga mengganggu proses pembukaan jalan lahir. Selain itu ibu hamil
yang mengalami gangguan tidur akan menjadi lebih lamban menghadapi
rangsangan dan sulit berkonsentrasi (Ratna, 2021).
Berdasarkan masalah yang ada pada penelitian (Ratna, 2021),
perencanaan koomprehensif yang akan dilakukan pada partisipan
disesuaikan dengan penanganan Gangguan Tidur pada ibu hamil trimester
III yakni samasama mendapatkan asuhan yang sama dengan tujuan setelah
diberikan asuhan kebidanan dapat mengatasi masalah yang terjadi. Asuhan
yang diberikan pada kedua partisipan antara lain : jelaskan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa itu merupakan hal yang fisiologis, jelaskan
kepada ibu penyebab gangguan tidur, beritahu cara menangani gangguan
tidur, latih ibu cara senam sendiri dirumah, anjurkan ibu untuk kontrol
ulang jika keluhan masih berlanjut.
3. Aplication.
Mengetahui penerapan yang akan dilaksanakan secara komprehensif,
dengan mempertimbangkan bukti-bukti ilmiah yang telah didapat sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Langkah ini melanjutkan langkah
sebelumnya untuk melengkapi pemahaman tentang berbagai fakta dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dengan
membangun hubungan antara informasi dan sumber daya. Peta pikiran

14
dapat digunakan untuk menganalisis situasi, membangun hubungan
antaranya dan masalah inti, dan menentukan cara terbaik untuk langkah
selanjutnya.
Dalam penelitian (Ratna, 2021) implementasi pada partisipan 1 yaitu
sesuai dengan intervensi yang dilakukan oleh bidan bekerjasama dengan
peneliti, pada partisipan 2 yaitu sesuai dengan intervensi yang dilakukan
oleh bidan bekerjasama dengan peneliti. Implementasi yang dilakukan
kepada kedua partisipan sesuai dengan intervensi. Implementasi yang
diberikan berkaitan dengan teori Irianti (2013), peran bidan dalam
membantu ibu mengurangi keluhan gangguan tidur yaitu dengan :
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa itu merupakan hal yang
fisiologis, Menjelaskan kepada ibu penyebab gangguan tidur ,
Memberitahu cara menangani gangguan tidur , Melatih ibu cara senam
sendiri dirumah, Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika keluhan
masih berlanjut.
4. Analize.
Menganalisis masalah dengan membaginya menjadi sub-sub masalah
dan mempelajarinya per bagian. Hal ini dilakukan dengan
mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mungkin muncul dari bukti-bukti
ilmiah yang telah didapat untuk dilakukan analisis kritis. Setelah informasi
dikumpulkan dan hubungan dibangun di antara masalah utama, situasinya
dianalisis untuk mengidentifikasi situasi, titik kuat, titik lemah, dan
tantangan yang dihadapi saat memecahkan masalah. Prioritas ditetapkan
untuk penyebab utama dan menentukan bagaimana hal tersebut dapat
diatasi dalam solusi. Salah satu alat yang umum digunakan yang dapat
digunakan untuk menganalisis masalah dan keadaan di sekitarnya adalah
diagram sebab akibat, yang membagi masalah dari penyebabnya dan
bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai penyebab dan
mengelompokkannya berdasarkan jenis dan dampaknya pada masalah.
Dalam penelitian (Ratna, 2021), hasil analisis didapatkan proses
pemulihan dari kedua partisipan lebih cepat pada partisipan pertama

15
karena partisipan pertama dapat mengatasi gangguan tidur segera teratasi
dengan implementasi yang telah bidan berikan pada partisipan pertama
sesuai masalah dan kebutuhan pasien yaitu melakukan senam hamil secara
rutin sehingga masalah yang mungkin terjadi bisa di cegah juga partisipan
pertama sudah berpengalaman sebelumnya karena ini merupakan
kehamilan keduanya, sedangkan pada partisiapan kedua lebih lama
penanganannya karena partisipan kedua kurang berpengalaman dan juga
terlalu pemilih karena masih muda serta merupakan kehamilan
pertamanya jadi memerlukan dari berbagai macam aspek dalam
menangani kecemasan yang menyebabkan tidurnya terganggu pada hari
ke 14 baru bisa tertangani dengan baik.
5. Synthesis.
Melakukan sintesis dengan mengkombinasikan analisis-analisis yang
telah dibuat ke dalam bentuk teori baru, dilakukan dengan mengevaluasi
pendapat-pendapat yang tersedia dalam bukti-bukti ilmiah yang didapat.
Pada tahap ini, setelah masalah sepenuhnya dianalisis dan semua informasi
yang berkaitan dengannya dipertimbangkan, keputusan harus dibuat
tentang bagaimana menyelesaikan masalah dan rute awal yang harus
diikuti untuk mengambil keputusan ini menjadi tindakan. Jika ada
sejumlah solusi, mereka harus dievaluasi dan diprioritaskan untuk
menemukan solusi yang paling menguntungkan. Salah satu metode yang
dapat digunakan dalam memilih solusi masalah adalah analisis SWOT
yang cenderung mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman.
Dalam penelitian (Ratna, 2021) dengan memberikan implementasi-
implementasi yang diberikan memiliki kekuatan yaitu dapat mengurangi
gangguan tidur ibu, kelemahannya yaitu tahap keberhasilan dari setiap
partisipan pasti berbeda, peluang untuk sukses yaitu dengan dukungan
suami dan keluarga, dan ancaman yang bisa timbul yaitu penerimaan ibu
hamil atas Tindakan yang diberikan.
6. Take action.

16
Menyimpulkan beberapa pendapat-pendapat yang telah dievaluasi
(langkah 5) dengan mempertimbangkan beberapa hal prinsip yang
berkaitan dengan masalah yang tengah dibahas dengan menggunakan
kalimat sendiri yang mudah dipahami. Pada langkah terakhir ini,
membangun evaluasi tentang masalah yang dapat diterapkan. Evaluasi
dengan menyimpulkan berdasarkan pertimbangan beberapa hal prinsip
yang berkaitan dengan masalah yang tengah dibahas dengan menggunakan
kalimat sendiri yang mudah dipahami. Hasil pemikiran kritis harus
ditransfer ke dalam langkah-langkah tindakan. Jika keputusan melibatkan
proyek atau tim tertentu, rencana tindakan dapat diimplementasikan untuk
memastikan bahwa solusi tersebut diadopsi dan dilaksanakan sesuai
rencana.
Dalam penelitian (Ratna, 2021) didapatkan hasil evaluasi yaitu pada
partisipan kedua mengalami gangguan tidur yang dapat membuat badan
terasa lemas dan mudah terserang penyakit agak lambat tratasi dari
partisipan pertama tetapi tetap dengan implementasi yang telah bidan
berikan pada partisipan kedua sesuai dengan masalah dan kebutuhan
pasien yaitu anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil dan istirahat yang
cukup sehingga masalah potensial yang mungkin terjadi ini dapat di cegah.
Dari hasil diatas didapatkan bahwa setelah dilakukan pentalaksanaan
masalah teratasi.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada
ibu ini semua di pengaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk
hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang
akan terjadi nanti pada ibu baik perubahan fisik dan perilaku, agar suami
maupun istri siap menghadapinya. Pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga,
serta dukungan suami, keluarga, dan bidan berpengaruh terhadap proses
penerimaan perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dan psikologi pada masa
kehamilan.
Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil.
1. Perubahan Sistem Reproduksi
2. Sistem Kardiovaskuler
3. Sistem Urinaria
4. Sistem Pencernaan
5. Sistem Metabolisme
6. Sistem Muskuloskeletal
7. Sistem Endokrin
8. Kulit
9. Payudara
Perubahan Psikologi Ibu Hamil
1. Trimester 1 (periode penyesuaian)
2. Trimester 2 (periode kesehatan yang baik)
3. Trimester 3 (periode penantian dengan penuh kewaspadaan)
Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil:
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita
2. Informasi dan pendidikan kesehatan
3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin

18
4. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang
bersalin, alat – alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
Tugas bidan untuk menghadapi perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dan
psikologi pada masa kehamilan dengan konsep berpikir kritis :

1. Knowledge.
2. Comprehension.
3. Aplication.
4. Analize.
5. Synthesis.
6. Take action.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam
memberi pelayanan dan melakukan asuhan pada klien dengan perubahan
anatomi fisilogis dan psikologi pada ibu hamil.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan lebih kompeten dalam memberi pelayanan sesuai dengan
prosedur dan harapan klien.
3. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan/hendaknya mengetahui perubahan psikologis pada ibu hamil
dan semoga bagi ibu yang sedang hamil tidak panik akan perubahan yang
terjadi pada dirinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Armi, Y. (2013). HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG


PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DENGAN
DUKUNGAN SUAMI DI JORONG SURAU BATU NAGARI SUNGAI PUA
TAHUN 2013. 4(1), 43–49.
Febriati, L. D. (2022). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
ADAPTASI PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL. 13(1), 23–31.
Kemenkes RI. (2012). Profile Kesehatan Indonesia. In Ministry of Health
Indonesia.
Kostania, G. (2020). Berfikir Kritis (Critical Thinking) dalam Kebidanan.
Academia.Edu.
https://www.academia.edu/43411551/Berfikir_Kritis_Critical_Thinking_dala
m_Kebidanan
Lamadhah, A. (2012). BUKU PINTAR KEHAMILAN & MELAHIRKAN (21st
ed.). Diva Press.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu kebidanan (4th ed.). Bina Pustaka.
Ratna. (2021). PENATALAKSANAAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI POLINDES PAOPALE DAYA 1 KABUPATEN
SAMPANG.
Sulistyawati, A. (2013). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba
Medika.
Varney, H., M.Kriebs, J., & L.Gegor, C. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan
(4th ed.). EGC.

20

Anda mungkin juga menyukai