Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

“PENYAKIT HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN”

Dosen Pengampu : Isrowiyatun Daiyah, SST., M.Keb


Disusun oleh :
Adinda Ayu Pratiwi Ni’matul Ilahiyyah
Agil Parminisari Nisrina Irbafatin Santoso
Alda Pratiwi Noor Lathifah
Eka Qonita Nisaurrohim Nor Aisah Rahmadina
Eka Rahmawati Putri Afrilia
Maessy Wulan Sari Rada Amelia
Maryam Amielia Shopia Priyatna
Nadia Vira Yana
Nanda Mudy Cahyati
(KELOMPOK 1)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII
SEMESTER II A
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah hirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT aras rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik, shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Asuha
Kebidanan Kehamilan yang berjudul “Hipertensi Pada Kehamilan”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khusunya kepada
dosen pembimbing mata kuliah kebutuhan dasar manusia yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb

Banjarbaru, 12 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Pengertian Hipertensi............................................................................2
B. Etiologi....................................................................................................3
C. Manifestasi klinis...................................................................................3
D. Klasifikasi Hipertensi............................................................................3
E. Pencegahan Penyakit Hipertensi..........................................................4
F. Peran Bidan Terhadap Hipertensi dalam Kehamilan........................4
BAB III PENUTUP............................................................................................6
A. Kesimpulan.............................................................................................6
B. Saran.......................................................................................................6
CONTOH DATA BERDASARKAN SOAP....................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit hipertensi merupakan penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas
maternal dan janin atau neonatus. Penyakit hipertensi dalam kehamilanmerupakan
kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kahamilan atau timbul dalam kehamilan atau
pada permulaan nifas. Penyakit ini sering dijumpai dan masih merupakan salah satu
kematian ibu. Di U.S.A misalnya 1/3 dari kematian ibu disebabkan penyakit ini.
Laporan tiga tahunan mengenai kematian ibu di Inggris pada tahun 1997-1999 ( Lewis
& Drife 2001 ) mengidentifikasi bahwa gangguan hipertensi pada kehamilan merupakan
penyebab tersering kedua kematian maternal dengan 5,2 kematian per satu juta ibu yang
menderita pre-eklamsi dan 2,4 per satu juta ibu yang menderita eklamsi. Hipertensi
merupakan penyakit medis yang paling sering terjadi pada kehamilan, terjadi pada kira-
kira 10% dari seluruh kehamilan. Observasi yang cermat terhadap kondisi ini
mengidentifikasi bahwa insiden penyakit hipertensi bervariasi sesuai dengan lokasi
geografis dan ras.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi hipertensi dalam kehamilan?
2. Bagaimana etiologi hipertensi dalam kehamilan?
3. Bagaimana manifestasi klinis hipertensi dalam kehamilan?
4. Bagaimana klisikasi penyakit hipertensi?
5. Bagaimana pencegahan penyakit hipertensi dalam kehamilan?
6. Bagaimana peran bidan terhadap hipertensi dalam kehamilan?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi Hipertensi dalam kehamilan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang etiologi hipertensi dalam kehamilan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis hipertensi dalam kehamilan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui klasifiksi penyakit hipertensi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan penyakit hipertensi dalam kehamilan.
6. Mahasiswa dapat mengetahui peran bidan terhadap hipertensi dalam kehamilan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD
tahun 2006). Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat
aktifitas dan keseatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum,
angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat
beraktifitas atau berolahraga
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya
tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan darah
tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) yang mengakibatkan angka
kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan mendetita tekanan darah
tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dan
diastolik >90 mmHg. (sumber : FK UI 2006)
Hipertensi yaitu peningkatan tekanan sistolik sekurang- kurangnya 30 mmHg
atau peningkatan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 15 mmHg, atau adanya
tekanan sistolik sekurang-kurangnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sekurang-
kurangnya 90 mmHg. Hipertensi juga dapat ditentukan dengan tekanan arteri rata-
rata 105 mm Hg atau lebihatau dengan kenaikan 20 mmHg atau lebih nilai-nilai
yang disebutkan diatas harus bermanifesti sekurang-kurangnya dua kesempatan
dengan perbedaan waktu 6 jam atau lebih dan harus didasarkan pada nilai tekanan
darah sebelumnya yang diketahui.
Hipertensi kehamilan berkembangnya hipertensi selama kehamilan atau 24
jam pertama postpartum pada seseorang yang sebelumnya normotensi. Tak ada
petunjuk-petunjuk lain dari pre-eklamsia atau penyakit vaskuler hipertensi.Teknan
darah kembali dalam batas normal dalm sepuluh hari setelah persalinan. Beberapa
pasien dengan hipertensi kehamilan sebenarnya mungkin mengidap preeklamsia
atau penyakit vaskuler hipertensi, tetapi mereka tidak mempunyai criteria untuk
diagnosis ini.
Proteinuria yaitu adanya protein dalam urine dalam jumlah lebih besar dari
0,3 g per liter urine 24 jam atau dalam konsentrasi lebih besar dari 1 gram per liter
(1+ sampai 2+ dengan metode turbidimetrik standard) pada kumpulan urine sacara
acak pada dua atau lebih kesempatan sekurang-kurangnya dengan beda waktu 6
jam. Contoh urin harus bersih—sebaiknya urine midstream atau yang diambil
melalui kateter

2
Edema yaitu akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam
jaringan umumnya ditampakan dengan adanya pembengkakan ekstremitas dan
bawah.
Pre-eklamsia yaitu berkembangnya hipertensi dengan pre-eklamsia atau
edema atau keduanya yang disebabkan oleh kehamilan atau dipengaruhi oleh
kehamilan yang sekarang. Biasanya keadaan ini timbul setelah usia kehamilan 20
minggu tetapi dapat pula berkembang sebelum saat tersebut pada penyakkit
trofoblastik. Pre-eklamsia merupakan gangguan yang terutama terjadi pada
primigravida.
Eklamsia yaitu terjadinya satu atau beberapa kejang yang bukan diakibatkan
oleh keadaan serebral lain seperti epilepsi, atau perdarahan otak pada pasien
dengan pre-eklamsia.
Berkembangnya pre-eklamsia atau eklamsia pada pasien dengan penyakit
vascular hipertensi kronik atau penyakit ginjal. Bila hipertensi mendahului
kehamilan , seperti yang diperlibatkan oleh catatan tekanan darah sebelumnya,
suatu peningkatan tekanan sistolik 30 mmHg atau peningkatan tekanan diastolic 15
mmHg dan berkembangnya proteinuria, edema atau keduanya harus terjadi
selama kehamilan untuk menetapkan diagnostik. (Kapita Selekta,
Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Hal. 236)

B. Etiologi
Keturunan/genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah, emosioal, wanita
yang mengandung bayi kembar, ketidak sesuaian RH, sakit ginjal, hiper/hypothyroid,
koarktasi aorta, gangguan kelenjar adrenal, gangguan kelenjar parathyroid.

C. Manifestasi Klinis
Gejala yang biasanya timbul pada ibu yang mengalami hipertensi pada kehamilan
harus diwaspadai jika ibu megeluh : nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai
mual, muntah akibat peningkatan tekanan intrakranium, penglihatan kabur, ayunan
langkah yang tidak mantap, nokturia, oadema dependem dan pembengkakan.

D. Klasifikasi Hipertensi
Kelainan yang menyebabkan hipertensi yang timbul sebagian akibat kehamilan dan
akan menghilang pada masa nifas seperti: hipertensi tanpa protein urin atau oadema,
preeklamsia ringan atau berat, eklamsia, hipertensi kronis, kehamilan yang
memperburuk hipertensi, hipertensi sementara (transient hypertension).

3
E. Pencegahan Penyakit Hipertensi
Pencegahan kejadian hipertensi secara umum agar menghindari tekanan darah
tinggi adalah dengan mengubah kearah hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran,
mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh,
meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok,
perbanyak makan mentimun, belimbing dan juga jus apel dan seledri setiap pagi. Bagi
yang mempunyai keluarga riwayat penyumbatan arteri dapat meminum jus yang
dicampur dengan susu nonfat yang mengandung omega3 tinggi.
Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan beberapa pemeriksaan yaitu
anamnesa adakah dalam keluarga yang menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium, pegobatan nonfarmakologik, mengurangi berat badan
bila terdapat kelebihan (IMT: >27), membatasi alkohol dan menghentikan rokok serta
mengurangi makanan berkolesterol/lemak jenuh. Menghentikan konsumsi kopi yang
berlebih, berolahraga ringan, mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/64 NaCL/hari)
mempertahankan asupan kalsium dan magnesium adekuat, perbanyak unsure kalium
(buah-buahan), tidak banyak pikiran, istirahat yang cukup.

F. Peran Bidan Terhadap Hipertensi dalam Kehamilan


Hal – hal yang harus bidan lakukan dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
yaitu:
1. Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk
pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar.
2. Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan
posisi yang sama pada tiap kali pengukuran (Letakkan tensimeter di tempat yang
datar setinggi jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai)
3. Catat tekanan darah
4. Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau
lebih (sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap
maka berarti ada kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah
atau pada tungkai baeah /tulang kering atau daerah sacral.
5. Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap
albumin pada setiap kali kunjungan.
6. Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan
tekanan darah naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna
gelap),edema berat yang timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral
7. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah
dicapai maka pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan
denyut jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam
istirahat.

4
8. Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak
edema atau proteinuria.
9. Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg:
a. Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-
tanda eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri
ulu hati dan pembengkakan pada kaki/punggung/wajah.
b. Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit
10. Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga.
11. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi karena kehamilan yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Nilai normal tekanan
darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan keseatan secara umum
adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan  tekanan darah
menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga
B. Saran
1. Saran untuk tenaga kesehatan
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami
tentang macam-macam penyakit yang terjadi pada ibu hamil terutama
Hipertensi pada kehamilan. Serta bagaiman tindakan kita untuk
mengatasinya.
2. Saran untuk mahasiswa
Penyusun berharap agar mahasiswa prodi DIII Kebidanan lebih mengetahui
tentang penyakit yang terjadi pada ibu hamil. Serta dapat menerapkan saat
praktek di lapangan.

6
CONTOH DATA SOAP
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan sering pusing, pandangan kabur dan bisa hilang dengan istirahat

B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis. Tekanan darah 140/90
mmHg, nadi 94x/menit, pernapasan 24x/menitberat badan 55kg, tinggi badan
158cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Tidak ada benjolan, mesecephalus, kulit kepala bersih
Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
Muka : Tidak terdapat oedema, tidak ada kloasma gravidarum
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada gerakan cuping
hidung saat bernafas
Mulut : Tidak stomatitis, gigi tidak berlubang, dan lidah bersih
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar parotis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ronchi, tidak ada
wheezing
Payudara: Tidak ada benjolan abnormal, puting susu menonjol, hiperpegmentasi
aerola mamae.
Abdomen : Tidak ada strie gravidarum, tidak ada linea nigra, dan alba,
tidak ada luka bekas operasi,palpasi : teraba Ballotement
Palpasi Leopold
Leopold I : Teraba ballotement, TFU: 2 jari diatas simpisis
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
Osborn test : Tidak dilakukan

7
TFU menurut Mc. Donald :  - cm
TBJ :-
Auskultasi DJJ : -   
Ekstremitas atas : Simetris , gerakan aktif, tidak ada odema dan kelebihan jari
       Ekstremitas bawah: Simetris, gerakan aktif, tidak ada varises, dan odema.
       Genetalia luar : Vulva bersih, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini,dan tidak ada varises
       Anus : Bersih dan tidak ada haemoroid
       Pemeriksaan panggul (bila perlu) : Tidak dilakukan

C. Analisa
Seorang Ibu Ny.A umur 25 tahun G1P0A0 umur  kehamilan 12 minggu, dengan   
hipertensi gestasional.

D. Penatalaksaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu: keadaan umum:baik, kesadaran:
composmentis, TD: 140/90 mmHg, N: 94 x/menit R:24 x/menit S: 37,5oC ,BB:
55 kg,TB:158 cm, Protein Urine (-).
2. Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan TM I seperti mual muntah di pagi
hari, sering kencing, dan ngidam ini merupakan hal yang wajar dialami ibu
hamil karena pengaruh hormon kehamilan
3. Memberitahu ibu pusing yang dialaminya disebakan karena tekanan darah ibu
yang meningkat saat hamil. Jika tekanan darah ibu terus meningkat maka
kemungkinan akan terjadi preeklamsi. cara meringankannya yaitu dengan
istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan rendah garam untuk
mengurangi peningkatan tekanan darah.
4. Memberitahu ibu KIE tentang gizi yang baik untuk ibu hamil yaitu
menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan seperti Nasi,
tempe,tahu,telur,daging,buah – buahan, dan sayuran.

8
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya TM I seperti Mual dan muntah lebih
dari 10 kali yang bisa menyebabkan hiperemesis gravidarum, Nyeri kepala
yang hebat bisa menyebabkan Eklamsi, Perdarahan dari jalan lahir berupa
darah segar bisa menyebabkan Abortus. Jika ibu mengalami hal seperti itu
segera beritahu ibu agar pergi ke tanaga kesehatan
6. Memberi ibu terapi obat  Catopril 500 mg , minum 3 x 1
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1  bulan lagi dan sewaktu – waktu
jika ada keluhan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Yeyeh. 2010. Asuhan kebidanan 4 Patologi. Jakarta: EGC
Fraser, Diana, dkk. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba IBG, dkk.2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

10

Anda mungkin juga menyukai