Anda di halaman 1dari 27

JOURNAL READING

PREVALENCE OF ANEMIA AND ITS ASSOCIATION WITH DIETARY


HABITS AMONG PREGNANT WOMEN IN THE URBAN AREA OF HARYANA
2020
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik BD7003 Asuhan Kebidanan Holistik
pada Kehamilan

Oleh :
AYU UKHVIYATI
P07124523055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

JOURNAL READING

“PREVALENCE OF ANEMIA AND ITS ASSOCIATION WITH DIETARY


HABITS AMONG PREGNANT WOMEN IN THE URBAN AREA OF HARYANA
2020”

Oleh :
AYU UKHVIYATI
P07124523055

Menyetujui,
Pembimbing Klinik

Huriyah, S.ST., Bdn


NIP. 196712311987032017 (………………………………)

Pembimbing Akademik

Dr. Heni Puji W, S.SiT., Bdn., M.Keb


NIP. 197511232002122002 (………………………………)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Munica Rita Hernayanti, S.SiT., Bdn., M.Kes


NIP. 198005142002122001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan Journal Reading yang berjudul “Prevalence Of
Anemia And Its Association With Dietary Habits Among Pregnant Women In The
Urban Area Of Haryana 2020”. Tersusunnya Journal Reading ini tentunya tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Dr. Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT., bdn., M.Keb, selaku ketua jurusan
kebidanan sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
kesempatan dan bimbingan atas terlaksananya Praktik Asuhan Kebidanan
Holistik pada Kehamilan.
2. Munica Rita Hernayanti, S.SiT., Bdn., M.Kes, selaku ketua prodi pendidikan
profesi bidan yang telah memberikan kesempatan atas terlaksananya Praktik
Asuhan Kebidanan Holistik pada Kehamilan.
3. Huriyah S.ST., Bdn, selaku pembimbing lahan yang telah memberikan arahan
serta bimbingan selama Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Kehamilan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam


penulisan Journal Reading ini. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga Journal
Reading ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat
nyata untuk masyarakat luas.

Yogyakarta, 6 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Judul....................................................................................................................1
B. Abstrak................................................................................................................1
C. Pendahuluan........................................................................................................2
D. Metode................................................................................................................3
E. Pembahasan........................................................................................................4
F. Kesimpulan.........................................................................................................6
G. Referensi.............................................................................................................6
BAB II TELAAH JURNAL..........................................................................................8
A. Deskripsi Bukti...................................................................................................8
B. Validitas Internal: Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal.................9
C. Validitas Internal: Pertimbangan Gambaran Posistif Hubungan Kausal..........10
D. Validitas Eksterna-Generalisasi........................................................................12
E. Perbandingan Hasil Studi dengan Bukti-Bukti Lain........................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
BAB I
ISI JURNAL
PREVALENCE OF ANEMIA AND ITS ASSOCIATION WITH DIETARY
HABITS AMONG PREGNANT WOMEN IN THE URBAN AREA OF HARYANA
Kashish Grover, Tarun Kumar, Aashima Doda, Rashi Bhutani, Sarika Yadav, Pankaj
Kaushal, Roopam Kapoor, Sandeep Sharma
Department of Community Medicine, Pt. B.D. Sharma, PGIMS, Rohtak, Haryana,

A. Judul Artikel
Prevalence of Anemia and its association with dietary habits among pregnant
women in the urban area Of Haryana

B. Abstrak
Anemia merupakan masalah Kesehatan utama di India terutama dikalangan
ibu hamil dan anemia gizi. Defisiensi zat besi merupakan jenis anemia yang
paling umum yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Sekitar 58% ibu hamil
di India mengalami anemia dan diperkirakan anemia merupakan penyebab
utama 20-40% kasus kematian ibu. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari prevalensi anemia pada Wanita hamil untuk mengetahui
hubungan anemia selama kehamilan dan berbagai factor diet. Tujuan : untuk
mempelajari prevalensi anemia dan kebiasaan makan dikalangan ibu hamil di
daerah perkotaan kumuh di Haryana. Metode : studi potong lintang pada
Wanita hamil didaerah perkotaan di PT. B.D. Sharma PGIMS, Rohtak.
Semua ibu hamil yang terdaftar pada tahun 2018 dilakukan wawancara
menggunakan semi-structured pretested questioner. Pengamatan
diinterpretasikan sesuai dengan kriteria WHO. Data dianalisis dengan SPSS
versi 20. Hasil : Dari 408 peserta penelitian, 348 (85,3%) mengalami anemia
ringan, sedang dan berat masing masing 80 (19,6%), 244 (59,8%) dan 24
(5,9%). Lebih dari setengah (50,5%) dari ibu yang mengalami anemia
ditemukan pada trimester pertama. Hubungan antara pola makan vegetarian
dan konsumsi the secara statistic signifikan dengan tingkat keparahan anemia.
(P<0,05). Kesimpulan : temuan ini menunjukkan prevalensi anemia yang
tinggi dan kebiasaan pola makan yang tidak sehat secara signifikan terkait
dengan anemia dikalangan Wanita hamil. Upaya untuk mengidentifikasi
anemia yang mungkin responsive terhadap factor-faktor yang dapat
dimodifikasi seperti pola makan untuk meningkatkan kesehatan sangat
diperlukan.

C. Pendahuluan
Anemia didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah
atau kapasitas pembawa oksigennya tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis, yang bervariasi menurut usia, jenis kelamin, ketinggian,
merokok, dan status kehamilan. Anemia selama kehamilan sangat umum
terjadi dan didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin selama kehamilan di
bawah 11 g/dL. Anemia juga merupakan salah satu gangguan medis yang
paling sering ditemui selama kehamilan. Anemia dalam kehamilan dapat
menyebabkan komplikasi serius pada ibu dan janin. Komplikasi ibu termasuk
PPH (perdarahan postpartum) dan komplikasi janin termasuk kelahiran
prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah dan bayi dengan berat badan
kecil untuk usia kehamilan.
Di India, 50,3% wanita hamil mengalami anemia, yaitu setiap wanita hamil
kedua mengalamii masalah ini. Anemia juga merupakan penyebab utama
komplikasi kehamilan di negara-negara Asia Tenggara dan sekitar 80%
penyebab kematian ibu di India karena anemia. Pola makan yang baik
berperan utama dalam pencegahan komplikasi tersebut. Daging, ikan, kacang-
kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau adalah beberapa sumber kaya
zat besi yang mudah didapat. Suplementasi makanan pada kehamilan sangat
dianjurkan karena peningkatan kebutuhan selama kehamilan yang sulit
dipenuhi.

Penelitian ini menyoroti masalah anemia dan hubungannya dengan kebiasaan


diet di kalangan wanita hamil dari area praktik lapangan perkotaan di
Departmen medicine community, B.D. Sharma PGIMS, Rohtak, Haryana.

D. Metode

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian cross-sectional berbasis


komunitas yang dilakukan di area praktik lapangan perkotaan yang terhubung
dengan Departmen medicine community, PGIMS B.D. Sharma, Rohtak. Area
praktik lapangan perkotaan melayani total populasi 25,528 dan ada total tiga
pos kesehatan perkotaan di daerah tersebut. Populasi yang digunakan yaitu
semua wanita hamil yang melakukan pemeriksaan ANC dari pos kesehatan
perkotaan Departmen medicine community dengan kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi meliputi Wanita hamil yang terdaftar ANC,
merupakan penduduk tetap di wilayah penelitian dan bersedia memberikan
persetujuan. Sedangkan kriteria ekslusifnya yaitu jika terjadi komplikasi
kebidanan medis dan bedah lainnya, serta penyakit hematopoietic lainnya.
Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun dari januari 2018 sampai desember
2018 dengan metode pengambilan sampel universal. Teknik pengambilan
sampelnya yaitu semua ibu hamil yang terdaftar dalam register ANC di semua
pos kesehatan perkotaan dibawah PGIMS, Rohtak dan bersedia memberikan
persetujuan diikutsertakan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan dalam
penelitian adalah kuesioner yang telah disusun, ditandatangani dan diberikan
sebelumnya oleh pewawancara. Kuesioner ini berisi tentang profil
sosiodemografi, riwayat obstetri, kebiasaan makan, dan kadar hemoglobin.
Konsentrasi hemoglobin diukur menggunakan hemoglobinometer Sahli.
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin <11 g/dL. Anemia
ringan didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin antara 10,0-10,9 g/dL,
anemia sedang sebagai konsentrasi hemoglobin antara 7,0-9,9 g/dL,
sedangkan anemia berat didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin di
bawah 7 g/dL.

E. Pembahasan
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang diketahui
mempengaruhi pria dan wanita, terutama pada wanita hamil, yang tidak hanya
mempengaruhi kesehatan ibu tetapi juga hasil kehamilan dan kesehatan bayi.
Anemia defisiensi besi yang diakibatkan oleh asupan yang tidak memadai dan
rendahnya penyerapan Fe makanan adalah bentuk anemia yang paling umum
di India dan juga di seluruh dunia. India memiliki masalah anemia tertinggi
pada wanita hamil.

Dalam penelitian ini, 408 wanita hamil berpartisipasi dan usia rata-rata
partisipan adalah 26,55 ± 3,46 tahun. Shwetha dan Prasad melakukan
penelitian pada wanita hamil di Bengaluru dengan rata-rata usia partisipan
adalah 20-28 tahun, sedangkan Mangla dan Singhla melakukan penelitian di
Haryana dengan rata-rata usia ibu hamil adalah 26,17 tahun.
Dalam penelitian ini, prevalensi anemia ditemukan sebesar 85,3% (348/408)
dengan 5,88% partisipan (24/348) mengalami anemia berat (Hb <7 gram%).
Sebuah penelitian multisenter yang dilakukan di 11 negara bagian di India,
melaporkan prevalensi anemia sebesar 84,9%. Prevalensi anemia yang serupa
(91,3%) dan anemia berat (4,9%) dilaporkan oleh Kant dkk. pada wanita
hamil di Ballabhgarh, Haryana. Prevalensi Anemia secara signifikan lebih
tinggi dalam penelitian kami jika dibandingkan dengan prevalensi dalam data
DLHS Haryana di distrik Rohtak dengan prevalensi anemia sebesar 55,7%
dan prevalensi anemia berat sebesar 8,4%. Rajmouli dkkdi Telangana
menemukan prevalensi anemia dan anemia berat pada ibu hamil masing-
masing sebesar 58,36% dan 8,8%. Sebuah studi yang dilakukan di daerah
pedesaan Tamilnadu oleh Rajaratnam dkk. menyimpulkan prevalensi anemia
sebesar 69,3% dengan prevalensi anemia berat sebesar 3,3%. Shwetha dan
Prasad melaporkan prevalensi anemia sebesar 68,6% pada ibu hamil di
Bengaluru. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Mangla dan Singla di
Sonipat, Haryana menemukan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 98%
dan prevalensi anemia berat sebesar 15,88%.

Variasi di antara yang berbeda mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam


area studi dan juga teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk
memilih partisipan. Dalam penelitian ini, semua peserta dipilih dari satu
wilayah perkotaan dan menggunakan pengambilan sampel universal,
sedangkan dalam penelitian yang dilakukan di Bengaluru dan Sonipat, peserta
dipilih dari wilayah pedesaan dan menggunakan pengambilan sampel acak.
Dalam DLHS, partisipan dipilih dari populasi perkotaan dan pedesaan.
Namun, prevalensi di semua studi cukup tinggi dan perlu ditangani.

Hubungan antara faktor sosioekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, tipe


keluarga dan sebagainya dengan status anemia peserta ditemukan signifikan
secara statistik. Peserta yang buta huruf atau berpendidikan hingga kelas dasar
lebih rentan mengalami anemia dibandingkan dengan mereka yang
berpendidikan lebih tinggi. Temuan serupa dilaporkan oleh Kaur dan Mangla
dkk., dimana mereka menemukan hubungan yang signifikan antara melek
huruf, paritas dan pekerjaan ibu hamil dengan status anemia.

Hubungan antara faktor diet seperti diet vegetarian, cacingan, penggunaan


peralatan makan dari besi, konsumsi sayuran berdaun hijau, konsumsi teh saat
makan dan konsumsi jaggery dengan status anemia pada ibu hamil ditemukan
signifikan secara statistik. Saaka dan Rauf dari Ghana juga mengamati bahwa
konsumsi sayuran berdaun hijau dan konsumsi makanan non-vegetarian
secara signifikan berhubungan dengan peningkatan kadar hemoglobin pada
kehamilan. Kecacingan ditemukan pada 28,5% kasus dalam penelitian yang
dilakukan oleh Singal dkk., dibandingkan dengan 6,86% yang ditemukan pada
penelitian kami. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh preferensi yang
berbeda dalam kebiasaan makan. Namun, dalam studi yang dilakukan oleh
Shweta dan Prasad dan Sholeye dkk., hubungan antara status anemia dan pola
makan vegetarian ditemukan tidak signifikan.

F. Kesimpulan
Pola dan kebiasaan makan mempengaruhi status anemia pada kehamilan
secara signifikan. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya memilah
mengatur pola makan dan penggunaan peralatan masak yang terbuat dari besi
harus ditingkatkan. Selain itu, diperlukan lebih banyak upaya untuk
mengidentifikasi anemia yang mungkin responsif terhadap faktor-faktor yang
dapat dimodifikasi seperti pola makan untuk meningkatkan kesehatan. Kita
harus memperbarui materi KIE dan pengawasan yang terfokus untuk
meningkatkan kadar hemoglobin.
G. Referensi
1. World Health Organization. Anaemia. Geneva: World Health
Organization; 2019.
2. World Health Organization. Haemoglobin Concentrations for the
Diagnosis of Anemia and Assessment of Severity. Geneva: World Health
Organization; 2011.
3. Nair M, Choudhury MK, Choudhury SS, Kakoty SD, Sarma UC, Webster
P, et al. Association between maternal anaemia and pregnancy outcomes:
A cohort study in Assam, India. BMJ Glob Health 2016;1:1-9.
4. International Institute for Population Sciences. National Family Health
Survey-4 Factsheet. Mumbai: International Institute for Population
Sciences; 2016.
5. Ministry of Health and Family Welfare. Anaemia During Pregnancy
(Maternal Anemia). New Delhi: MOHFW National Health Portal of India;
2019.
6. BanjariI, Kenjeric D, Mandic ML. What is the real public health
significance of iron deficiency and iron deficiency anaemia in croatia? A
population-based observational study on pregnant women at early
pregnancy from eastern croatia. Cent Eur J Public Health 2015;23:122-7.
7. International Institute for Population Sciences. District Level Household
and Facility Survey -4/State Fact Sheet Haryana. Mumbai: International
Institute for Population Sciences; 2013.
8. Shwetha, Prasad KN. Prevalence of anemia among pregnant women-A
cross-sectional study. Int J Med Sci Public Health 2018;7:1023-6.
9. Mangla M, Singla D. Prevalence of anaemia among pregnant women in
rural India: A longitudinal observational study. Int J Reprod Contracept
Obstet Gynecol 2016;5:3500-5.
10. Toteja GS, Singh P, Dhillion BS, Saxena BN, Ahmed FU, Singh RP, et al.
Prevalence of anemia among pregnant women and adolescent girls in 16
districts of India. Food Nutr Bull 2017;27:311-5.
11. Kant S, Malhotra S, Haldar P, Kaur R, Kumar R. Anemia among pregnant
women attending antenatal clinic at a secondary health care facility in
district Faridabad, Haryana. Indian J Community Fam Med 2019;5:51-5.
12. Rajamouli J, Ravinder A, Reddy SCK, Pambi S. Study on orevalence of
anemia among pregnant women attending antenatal clinic at Rural health
training centre (RHTC) and Chalmeda Anand Rao institute of medical
sciences teaching hospital, Karimnagar, Telangana. Int J Contemp Med
Res 2016;3:2388-91.
13. Rajaratnam J, Rajaratnam A, Ganesan C, Jayaseelan SA. Maternal
anaemia: A persistent problem in rural Tamil Nadu. Natl Med J India
2000;13:242-5.
14. Kaur K. Anemia 'pembunuh diam-diam' di kalangan perempuan
di India: Skenario saat ini. Euro J Zool Res 2014;3:32-6.
15. Saaka M, Rauf AA. Peran keragaman diet dalam memastikan
status hematologi yang memadai selama kehamilan. Int J Med
Res Health Sci 2015;4:749-55.
16. Singal N, Setia G, Taneja B, Singal K. Faktor-faktor yang terkait
dengan anemia maternal di antara wanita hamil di pedesaan
India. BJMS. 2018;17:583-92.
17. Sholeye OO, Animasahun VJ, Shorunmu TO. Anemia pada
kehamilan dan faktor-faktor yang terkait di antara klien
perawatan primer di Sagamu, Barat Daya, Nigeria: Sebuah studi
berbasis fasilitas. J Family Med Prim Care 2017; 6:323-9.
BAB II
TELAAH JURNAL

A. Deskripsi Bukti
1. Apakah paparan dari penelitian ini?
Prevalensi anemia pada wanita hamil di daerah perkotaan Haryana,
India, dan hubungannya dengan kebiasaan makan.
2. Apakah outcame dari penelitian ini?
Outcome dari penelitian ini adalah menemukan tingginya prevalensi
anemia pada wanita hamil di daerah perkotaan Haryana, India, dengan
sebagian besar partisipan mengalami anemia.
3. Apakah desain penelitian yang digunakan?
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian cross-sectional berbasis komunitas. Penelitian ini dilakukan
di area praktik lapangan perkotaan Departemen medicine community,
PGIMS B.D. Sharma, Rohtak.
4. Apakah Populasi studi yang digunakan?
Populasi studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
wanita hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal dari pos
kesehatan perkotaan Department of community medicine dengan
kriteris inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi : Wanita hamil yang
terdaftar ANC, merupakan penduduk tetap wilayah penelitian dan
yang bersedia memberikan persetujuan. Kriteria eksklusi : komplikasi
kebidanan, medis, bedah lainnya dan penyakit hematopoietic lainnya.
5. Apakah temuan utama dari penelitian ini?
Temuan utama dari penelitian ini adalah tingginya prevalensi anemia
pada wanita hamil di daerah perkotaan Haryana, India. Sebanyak
85,3% wanita hamil mengalami anemia, dengan 5,9% mengalami
anemia berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor
makanan seperti konsumsi makanan non-vegetarian, gula aren, teh,
sayuran hijau, dan tingkat keparahan anemia.
KESIMPULAN
Paparan pada penelitian ini tentang kejadian ibu hamil yang
mengalami anemia berhubungan dengan kebiasaan makan. Outcame yang
didapat yaitu tingginya prevalensi anemia pada wanita hamil di daerah
perkotaan Haryana India, dengan sebagian besar partisipan mengalami
anemia. Desain yang digunakan cross-sectional berbasis komunitas
dengan populasi semua wanita hamil yang melakukan pemeriksaan
antenatal dari pos Kesehatan department of medicine dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian tersebut ditemukan tingginya
prevalensi anemia pada Wanita hamil di daerah perkotaan Haryana, india.

B. Validitas Internal: Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal


6. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
Hasil penelitian minim dari bias observasi dengan alasan sebagai
berikut:
a. Pada analisis statistik untuk penelitian ini, data yang dianalisis
hanya data yang lengkap sehingga dapat menghindari bias dalam
uji korelasi
b. Estimasi hemoglobin dilakukan dengan alat hemoglobin sahli
secara langsung sehingga data lebih akurat
c. Kriteria responden jelas
d. Acuan pengkategorian dari data karakteristik, factor
sosiodemografi dan factor makanan jelas ukurannya.
7. Apakah dipengaruhi oleh Confounding?
Ya, terdapat kemungkinan adanya faktor confounding yang dapat
mempengaruhi hubungan antara kebiasaan makan dan prevalensi
anemia pada wanita hamil. Beberapa faktor confounding yang
mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini adalah faktor
sosioekonomi, status pendidikan, dan faktor genetik. Faktor-faktor ini
dapat memiliki pengaruh terhadap kebiasaan makan dan juga dapat
berhubungan dengan risiko anemia.
8. Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?
Dalam penelitian ini, hasil penelitian dapat dipengaruhi oleh variasi
chance. Variasi chance dapat terjadi karena faktor-faktor acak yang
tidak dapat dikendalikan dalam penelitian, seperti variasi dalam
karakteristik individu, lingkungan, atau faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Variasi chance dapat mempengaruhi
hasil penelitian dan menyebabkan perbedaan yang tidak signifikan
secara statistik. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis statistik yang
tepat untuk mengontrol atau mengurangi efek variasi chance dalam
penelitian ini.

KESIMPULAN
Pada penelitian ini bias observasi masih dimungkinkan terjadi
dengan adanya pengaruh confounding dan variasi chance. Penelitian ini
dapat dipengaruhi confounding yang dapat mempengaruhi hubungan
antara kebiasaan makan dan kejadian anemia Wanita hamil. Dan hasil
dapat dipengaruhi variase chance yang terjadi karena factor-faktor acak
yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini.

C. Validitas Internal: Pertimbangan Gambaran Posistif Hubungan


Kausal
9. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?
Adanya hubungan waktu pada penelitian ini dapat dibuktikan dengan
hasil pengukuran Hemoglobin untuk pengkategorian kondisi anemia
dan tidak, kemudian data wawancara sebagai landasan hipotesis factor
yang mempengaruhi terjadinya anemia sebelum waktu pengujian
anemia.
10. Apakah hubungan yang terjadi kuat?
Ya, terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor makanan
dan tingkat keparahan anemia pada wanita hamil di daerah perkotaan
Haryana, India.
11. Apakah ada hubungan dosis respon?
Penelitian ini tidak mendetailkan hubungan dosis respon, nilai pada
variable yang diukur tidak dihubungkan dengan kadar hemoglobin.
12. Apakah hasil akhir penelitian konsisten didalam studi?
Ya, hasil akhir penelitian ini konsisten dengan temuan penelitian
sebelumnya. Penelitian ini menemukan tingginya prevalensi anemia
pada wanita hamil di daerah perkotaan Haryana, India, yang sejalan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Sonipat, Haryana.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan hubungan yang signifikan
antara faktor-faktor makanan dan tingkat keparahan anemia, yang
konsisten dengan temuan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
hubungan antara faktor sosioekonomi dan faktor diet dengan status
anemia pada ibu hamil.
13. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini ?
Dalam studi ini tidak ada spesifisitas karena anemia dapat dipengaruhi
oleh variabel lain sebagai confounder.

KESIMPULAN
Adanya hubungan waktu pada penelitian ini dapat dibuktikan
dengan hasil pengukuran Hemoglobin untuk pengkategorian kondisi
anemia dan tidak, kemudian data wawancara sebagai landasan hipotesis
factor yang mempengaruhi terjadinya anemia sebelum waktu pengujian
anemia. Pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara
faktor-faktor makanan dan tingkat keparahan anemia pada wanita hamil,
tidak ada hubungan dosis respon. Penelitian ini konsisten dengan temuan
penelitian sebelumnya. Penelitian ini menemukan tingginya prevalensi
anemia pada wanita hamil di daerah perkotaan Haryana, India, yang
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Sonipat, Haryana.
Dan dalam penelitian tidak ada spesifitas karena anemia dapat dipengaruhi
oleh variable lain sebagai confounder.
D. Validitas Eksterna-Generalisasi
14. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan kedalam populasi eligible?
Ya, hasil penelitian ini dapat diterapkan pada populasi yang memenuhi
syarat. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan ANC dari pos kesehatan perkotaan di Haryana, India.
Temuan dari penelitian ini memberikan wawasan tentang prevalensi
anemia dan hubungannya dengan kebiasaan makan pada populasi ini.
Dengan mempertimbangkan kesamaan dalam demografi dan
pengaturan perawatan kesehatan, hasilnya dapat diekstrapolasikan ke
ibu hamil lain di daerah perkotaan yang sama di Haryana atau bahkan
di daerah lain dengan karakteristik yang sama.
15. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber?
Hasil dari penelitian ini mungkin tidak dapat diterapkan secara
langsung pada populasi sumber. Penelitian ini dilakukan pada ibu
hamil di daerah perkotaan Haryana, India. Oleh karena itu, temuan-
temuannya mungkin tidak dapat digeneralisasi ke populasi lain, seperti
daerah pedesaan atau daerah/negara lain.
16. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya?
Ya, kemungkinan dapat diterapkan pada populasi lain yang relevan.
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil di daerah perkotaan Haryana,
India, dan meneliti prevalensi anemia serta hubungannya dengan
kebiasaan makan. Meskipun karakteristik spesifik dari populasi
mungkin berbeda, temuan-temuannya dapat memberikan wawasan dan
menginformasikan intervensi untuk populasi yang sama di daerah
perkotaan dengan konteks sosial-ekonomi dan perawatan kesehatan
yang serupa.

KESIMPULAN
Penelitian ini dapat diaplikasikan ke populasi eligible dan populasi
relevan lainnya, tetapi kemungkinan populasi sumber tidak dapat
diterapkan secara langsung pada populasi sumber.
E. Perbandingan Hasil Studi dengan Bukti-Bukti Lain
17. Apakah hasil konsisten dengan bukti dari penelitian lain?
Ya, hasil penelitian ini konsisten dengan bukti dari penelitian lain.
Beberapa penelitian sebelumnya juga menemukan tingginya prevalensi
anemia pada wanita hamil di daerah perkotaan Haryana, India 1. Selain
itu, penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara faktor-faktor
makanan dan tingkat keparahan anemia pada ibu hamil. 2 Oleh karena
itu, temuan penelitian ini mendukung dan konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan.
18. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesifisitas?
Tidak ada bukti yang menunjukkan spesifisitas dari hasil studi ini
19. Apakah hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologic?
Ya, penelitian ini plausible dalam hal mekanisme biologic.
20. Jika ada efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan
distribusi ekspose dan outcome?
Efek utama tidak ditunjukkan pada penelitian ini

KESIMPULAN
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian lain sebelumnya
yang telah dilakukan. Tidak ada bukti spesifitas dalam penelitian ini.
Penelitian ini plausible dalam hal mekanisme biologic dan efek utama
tidak ditunjukkan. 1
BAB III
PENUTUP

Anemia merupakan masalah kesehatan utama di India terutama


dikalangan ibu hamil dan anemia gizi. Defisiensi zat besi merupakan jenis
anemia yang paling umum yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Hasil
penelitian menunjukkan prevalensi anemia yang tinggi dan kebiasaan pola
makan yang tidak sehat secara signifikan berhubungan dengan kejadian
anemia pada wanita hamil. Kesadaran akan pentingnya memilah mengatur
pola makan dan penggunaan peralatan masak yang terbuat dari besi harus
ditingkatkan. Upaya untuk mengidentifikasi anemia yang disebabkan
beberapa faktor seperti kebiasaan dan pola makan yang sehat untuk
meningkatkan kesehatan sehingga terjadi peningkatan kadar hemoglobin.

Hasil telaah dari jurnal memaparkan tentang kejadian ibu hamil


yang mengalami anemia berhubungan dengan kebiasaan makan. Outcame
yang didapat yaitu tingginya prevalensi anemia pada wanita hamil di
daerah perkotaan Haryana India, dengan sebagian besar partisipan
mengalami anemia. Desain yang digunakan potong lintang cross-sectional
berbasis komunitas dengan populasi semua wanita hamil yang melakukan
pemeriksaan antenatal di department of community medicine dengan
kriteria inklusi dan eksklusi.

Bias observasi dimungkinkan terjadi pada penelitian ini karena


pengaruh confounding dan variasi chance. Adanya hubungan waktu pada
penelitian ini dapat dibuktikan dengan hasil pengukuran Hemoglobin
untuk pengkategorian kondisi anemia dan tidak, kemudian data wawancara
sebagai landasan hipotesis factor yang mempengaruhi terjadinya anemia
sebelum waktu pengujian anemia. Dalam penelitian tidak ada spesifitas,
dapat diaplikasikan ke populasi eligible dan populasi relevan lainnya tetapi
kemungkinan populasi sumber tidak dapat diterapkan secara langsung
pada populasi sumber. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian lain
sebelumnya yang telah dilakukan. Tidak ada bukti spesifitas dalam
penelitian ini. Penelitian ini plausible dalam hal mekanisme biologic dan
efek utama tidak ditunjukkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Anaemia. Geneva: World Health


Organization; 2019.
2. World Health Organization. Haemoglobin Concentrations for the
Diagnosis of Anemia and Assessment of Severity. Geneva: World
Health Organization; 2011.
3. Nair M, Choudhury MK, Choudhury SS, Kakoty SD, Sarma UC,
Webster P, et al. Association between maternal anaemia and pregnancy
outcomes: A cohort study in Assam, India. BMJ Glob Health
2016;1:1-9.
4. International Institute for Population Sciences. National Family Health
Survey-4 Factsheet. Mumbai: International Institute for Population
Sciences; 2016.
5. Ministry of Health and Family Welfare. Anaemia During Pregnancy
(Maternal Anemia). New Delhi: MOHFW National Health Portal of
India; 2019.
6. BanjariI, Kenjeric D, Mandic ML. What is the real public health
significance of iron deficiency and iron deficiency anaemia in croatia?
A population-based observational study on pregnant women at early
pregnancy from eastern croatia. Cent Eur J Public Health 2015;23:122-
7.
7. International Institute for Population Sciences. District Level
Household and Facility Survey -4/State Fact Sheet Haryana. Mumbai:
International Institute for Population Sciences; 2013.
8. Shwetha, Prasad KN. Prevalence of anemia among pregnant women-A
cross-sectional study. Int J Med Sci Public Health 2018;7:1023-6.
9. Mangla M, Singla D. Prevalence of anaemia among pregnant women
in rural India: A longitudinal observational study. Int J Reprod
Contracept Obstet Gynecol 2016;5:3500-5.
10. Toteja GS, Singh P, Dhillion BS, Saxena BN, Ahmed FU, Singh RP, et
al. Prevalence of anemia among pregnant women and adolescent girls
in 16 districts of India. Food Nutr Bull 2017;27:311-5.
11. Kant S, Malhotra S, Haldar P, Kaur R, Kumar R. Anemia among
pregnant women attending antenatal clinic at a secondary health care
facility in district Faridabad, Haryana. Indian J Community Fam Med
2019;5:51-5.
12. Rajamouli J, Ravinder A, Reddy SCK, Pambi S. Study on orevalence
of anemia among pregnant women attending antenatal clinic at Rural
health training centre (RHTC) and Chalmeda Anand Rao institute of
medical sciences teaching hospital, Karimnagar, Telangana. Int J
Contemp Med Res 2016;3:2388-91.
13. Rajaratnam J, Rajaratnam A, Ganesan C, Jayaseelan SA. Maternal
anaemia: A persistent problem in rural Tamil Nadu. Natl Med J
India 2000;13:242-5.
14. Kaur K. Anemia 'pembunuh diam-diam' di kalangan
perempuan di India: Skenario saat ini. Euro J Zool Res
2014;3:32-6.
15. Saaka M, Rauf AA. Peran keragaman diet dalam
memastikan status hematologi yang memadai selama
kehamilan. Int J Med Res Health Sci 2015;4:749-55.
16. Singal N, Setia G, Taneja B, Singal K. Faktor-faktor yang
terkait dengan anemia maternal di antara wanita hamil di
pedesaan India. BJMS. 2018;17:583-92.
17. Sholeye OO, Animasahun VJ, Shorunmu TO. Anemia pada
kehamilan dan faktor-faktor yang terkait di antara klien
perawatan primer di Sagamu, Barat Daya, Nigeria: Sebuah
studi berbasis fasilitas. J Family Med Prim Care 2017; 6:323-
9.

Anda mungkin juga menyukai