9(2) 2021
Korespondensi: arifebri89@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Kelahiran bayi ialah peristiwa penting yang dinantikan oleh perempuan.
Beberapaapenyesuaianidibutuhkan oleh perempuan dalam menghadapi peranannya sebagai
seorang ibu. Gangguan psikologis yang sering dialami ibu nifas disebut dengan postpartum
blues. Postpartum blues di luar negeri cukup tinggiiyaitu 26-85% dan apabila ini tidak
ditangani akan berlanjut menjadi depresi postpartum. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami dengan resiko terjadinya
postpartum blues pada ibu postpartum.
Desain dan metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional analitik dan
dilaksanakanadi Puskesmas I Denpasar Timur denganabesar sampel yaitu 30 respoden
yang kunjungan ulang hari ketiga sampai kesepuluh dan memenuhi kriteria inklusi. Teknik
sampling penelitian ini ialah accidental sampling. Variabel bebas penelitian ini ialah
karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas), dukungan suami dan variabel
terikatnya adalah resiko terjadinya postpartum blues. Data dikumpulkan dengan alat bantu
kuesioner Endinburgh Posnatal Depression Scale (EPDS) dan analisis data dilakukan
secara bertahap meliputi univariat dan bivariat (chi square).
Hasil: Hasil penelitianadidapatkan sebagian besar (73,3%) responden tidak mengalami
gejala postpartum blues dan hampirisetengahnya (26,7%) reponden mengalami gejala
postpartum blues. Hasil bivariatimenunjukkan terdapat hubunganiyang signifikan antara
pendidikan (p=0,00), paritas (p=0,00), dukungan suami (p=0,00) dengan resiko terjadinya
postpartum blues
Kesimpulan: Ada hubungan antara pendidikan, paritas, dan dukungan suami dengan
resiko terjadinya postpartum blues pada ibu postpartum
Kata kunci: Nifas, Postpartum Blues, Dukungan suami
75
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
ABSTRACT
76
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
77
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
78
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
kurang siap dalam menerima peran sebesar empat kali dibanding ibu dengan
barunya menjadi seorang ibu, serta pendidikan SLTA atau Diploma I [12].
dukungan baik suami maupun keluarga Paritas ialah banyaknya kelahiran
yang masih dirasakan kurang. Penelitian hidup yang dimiliki oleh seorang wanita.
ini sejalan dengan penelitian Kurniasari Paritas diklasifikasi menjadi tiga, yakni
yang menunjukkan bahwa sebanyak primipara yaitu wanita melahirkan
17,1% responden mengalami postpartum seorang bayi dengan cukup umur,
blues[7]. Gangguan psikologis yang sering multipara ialah wanita melahirkan bayi
dialami saat nifas ialah ketidaknyamanan hidup lebih dari satu kali dan
akibat perubahan fisik yang dialami grandemultipara ialah wanita melahirkan
kecewa dengan bayinya, sedih karena bayi sebanyak lima kali atau lebih [13].
belum bisa menyusui bayinya, dan Hasil penelitian ini, menunjukkan
dukungan suami atau keluarga yang sebagian besar yaitu 20 (66,7%)
kurang[9]. responden multipara tidak memiliki resiko
Pendidikan erat kaitannya dengan mengalami postpartum blues. Berdasarkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan hasil uji statistic dengan chi square
perkembangan manusia mulai dari menunjukkan terdapat hubungan antara
perkembangan fisik, kesehatan, paritas dengan resiko terjadinya
keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, postpartum blues dengan nilai p=0,00
sosial sampai kepada perkembangan iman. (95% CI: 0,0-0,2). Hal ini sejalan dengan
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa penelitian Kurniasari yang menunjukkan
sebagian besar yaitu 16 responden ada hubungan bermakna antara paritas
(53,3%) yang memiliki pendidikan tinggi dengan kejadian postpartum blues dengan
tidak memiliki resiko mengalami p-value=0,04 nilai OR=2,667 artinya
postpartum blues. Berdasarkan hasil uji responden dengan paritas primipara
statistic dengan chi square menunjukkan memiliki peluang 2,667 kali lebih besar
terdapat hubungan antara pendidikan untuk mengalami postpartum blues[7].
dengan resiko terjadinya postpartum blues Gangguan postpartum berkaitan
dengan nilai p= 0,00 (95% CI: 0,2-0,7). dengan status paritas. Perempuan
Hal ini sejalan dengan penelitian primipara lebih mudah mengalami
Kurniasari yang menunjukkan bahwa ada postpartum blues oleh karena proses
hubungan bermakna antara pendidikan adaptasi perannya menjadi seorang ibu.
dengan kejadian postpartum blues dengan Hal ini sejalan juga dengan penelitian
p-value=0,00 nilai OR=2,625 dimana Machmudah dengan hasil bahwa paritas,
responden yang pendidikan rendah kondisi anak, dukungan sosial mempunyai
memiliki peluang 2,625 kali lebih besar pengaruh terjadinya postpartum blues[11].
mengalami postpartum blues. Penelitian Dukungan suami diartikan sebagai
yang sama juga dibuat oleh Irawati dan sikap penuh perhatian yang diperlihatkan
Yuliani menyatakan bahwa pendidikan dalam bentuk kerjasama yang baik,
dibawah tingkat SMA terbanyak memberikan dukungan moral maupun
mengalami postpartum blues emosional. Dukungan sosial suami ialah
dibandingkan pendidikan tinggi [10]. Pada suatu bentuk dukungan suami didalam
ibu yang memiliki pendidikan rendah memberikan bantuan secara psikologis
akan cenderung memiliki banyak anak baik berupa motivasi, perhatian dan
dan kurangnya tehnik dalam perawatan penerimaan. Dukungan suami merupakan
bayi[11]. Hal ini didukung juga dengan hubungan yang sifatnya menolong dan
penelitian Manurung yang menyatakan mempunyai nilai khusus bagi sang istri
bahwa ibu dengan pendidikan SD/SMP sebagai tanda ikatan positif[14].
berpeluang mengalami postpartum blues Hasil penelitian ini, menunjukkan
bahwa sebagian besar yaitu 22 (73,3%)
79
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
80
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
81
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969