Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

JURNAL ANALISIS POST PARTUM

Dibuat Oleh :

Sefina hasnah (A12020104)

KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
FORM ANALISIS JURNAL 1

ITEM HASIL ANALISIS


Judul penelitian FAKTOR RISIKO KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI
KOTA PALEMBANG
Manfaat penelitian Mengetahui angka kejadian post partum blues yang terjadi di
kota palembang
Sampel penelitian ibu postpartum hari ke 2-14 di 3 sebanyak 90 responden dengan
teknik Proportionale cluster random sampling.
Metode pengumpulan Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross
sectional. Sampel adalah ibu postpartum yang diambil dari RSI
Muhammadiyah, RS Bhayangkara dan RSI St. Khodijah tahun
2017 dengan jumlah 90 orang, menggunakan teknik
Proporsional cluster random sampling. Analisis statistik
menggunakan uji chi square dan regresi binary logistik..
Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu
instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale)
dengan jumlah soal 10 pertanyaan.
Hasil penelitian Angka kejadian Postpartum blues sebesar 46,7%. Terdapat
hubungan yang signifikan antara paritas (pv=0,0005;
OR=15,117), dukungan keluarga (pv=0,009;OR=10,996),
perencenaan kehamilan (pv=0,006;OR=9,863), pendidikan
(pv=0,023;OR=3,656) dan kelelahan fisik (pv=0,029 ;
OR=3,341), dengan kejadian Postpartum Blues.
Implikasi keperawatan Pada penelitian kali ini telah membuktikan kejadian post
partum blues karena melibatkan faktor-faktor biopsikososial
sebelum dan setelah bersalin. Adanya kerentanan biologis,
kerentanan psikologis, situasi stresfull, dukungan sosial kurang,
dan strategi yang maladaptif, bersama-sama memberi kontribusi
bagi berkembangnya postpartum blues. Dibutuhkan dukungan
social, emosional, informasi dan bantuan tenaga bagi ibu
postpartum dan mengenali penyebab postpartum blues sejak
awal.
FORM ANALISIS JURNAL 2

Judul penelitian FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP


KEJADIAN POSTPARTUM BLUES
Manfaat penelitian Untuk mengetahui apa itu faktor risiko yang berpengarug pada
post partum blues yang dialami oleh ibu yang baru melahirkan
dan cara penatalaksanaan medis untuk menerapkan asuhan
keperawatan guna mencegah terjadinya post partum blues.
Sampel penelitian Sampel penelitian kali ini adalah 80 orang ibu post partum
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan non eksperimen
menggunakan rancangan studi cross sectional dengan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian O’Hara (1992)
yang menyatakan bahwa kelahiran anak pertama menunjukkan
stres dan berhubungan dengan kejadian postpartum blues yang
lebih kuat dibandingkan dengan kelahiran anak kedua atau
ketiga (Jadri et al., 2006). Wanita primipara belum mempunyai
pengalaman dalam merawat anak sehingga timbul rasa takut
dan khawatir melakukan kesalahan dalam merawat bayi. Begitu
pula dalam melakukan tugas sebagai seorang ibu, wanita
primipara merasa bingung, lebih terbebani dan merasa
kebebasannya berkurang dengan hadirnya seorang anak.
Implikasi keperawatan Pada penelitian kali ini ditemukan dari 80 orang responden
postpartum blues lebih banyak ditemukan pada responden
dengan sosial ekonomi rendah 22 (51%) responden. Hal ini
sesuai dengan penelitian Robertson et al., (2003) yang
mengatakan bahwa kasus postpartum blues lebih banyak
dijumpai pada kelompok status ekonomi yang rendah karena
responden lebih banyak mengalami tekanan sosial/stres yang
menjadi beban mental.tetapi dari hasil analisis menunjukkan
tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor risiko status
ekonomi keluarga terhadap kejadian postpartum blues. Status
ekonomi berhubungan dengan pengalaman penuh tekanan
ketika menjadi orang tua setelah kelahiran anak. Status ekonomi
yang rendah kemungkinan berhubungan dengan ketersediaan
sumber daya finansial, emosional dan kesehatan yang dapat
memberikan potensi pada pengaruh postpartum blues. Semakin
rendah status ekonomi keluarga, semakin tinggi faktor risiko
FORM ANALISIS JURNAL 3

Judul penelitian HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN POST PARTUM


DENGAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI
RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI
Manfaat penelitian Mengetahui hubungan tingkat kecemasan post partum dengan
kejadian post partum blues
Sampel penelitian ibu Post Partum hari 1-2, semua jenis persalinan, primipara
dan multipara ,
Metode penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup (kuesioner). Dengan metode wawancara langsung
dengan ibu post partum. Kuesioner yang ada terdiri dari dua
bagian yaitu Instrumen penelitian alat ukur kecemasan ,
mengunakan alat ukur Zung Self Rating Anxiety Scale
(ZSAS) Sedangkan alat ukur post partum blues mengunakan
alat ukur Endinbeurh Postnatal Depression Scale panik. Untuk
instrument penelitian kecemasan yang digunakan Zung Self
Rating Anxiety Scale ( ZSAS ), merupakan suatu alat yang
dikembangkan oleh William Zung pada tahun 1971.
Hasil penelitian hasil penelitian disajikan dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi dan prosentase sedangkan analisa bivariat untuk
membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara
variabel independent dengan variabel dependent. Dari data-
data tersebut di atas, bahwa untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara 2 variabel antara tingkat kecemasan ibu Post
Partum dengan kejadian Post Partum Blues. Berdasarkan hasil
uji statistik dengan uji Chi-Squere test didapatkan p- value =
0,001 berarti pada alpha 0,05 dapat disimpulkan terdapat
hubungan yang signifikan antara kejadian Post Partum Blues
dengan tingkat kecemasan atau terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat kecemasan dengan kejadian Post
partum blues pada Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR
= 4,513 artinya ibu yang cemas mempunyai peluang 4,513 kali
mengalami Post Partum Blues dibandingkan dengan ibu yang
tidak cemas.
Implikasi keperawatan Dari penelitian ini menunjukan bahwa Tingkat kecemasan ibu
Post Partum dari responden yang ada jumlah teringgi adalah
tidak cemas dibandingkan dengan yang mengalami
kecemasan.Kejadian Post Partum Blues pada Taking In Phase
Jumlah tertinggi adalah responden yang mengalami
PostPartum Blues pada multípara dan jumlah yang terendah
pada primipara adalah tidak terjadi post partum blues.
Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan
Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues pada Taking
In Phase Sedangkan untuk usia dan paritas tidak terdapat
hubungan yang signifikan dengan kejadian Post Partum Blues.
FORM ANALISIS JURNAL 4

Judul Penelitian Penurunan Postpartum Blues Dan Ansietas Melalui Terapi


Thought Stopping Dan Terapi Suportif Pada Ibu Postpartum
Dengan Bayi Prematur
Manfaat Penelitian Untuk mengetahui apakah terapi thought stopping mampu
menurunkan postpartum blues dan ansietas ibu postpartum 2x
lebih besar dibandingkan dengan pemberian tindakan
keperawatan Ners.
Sampel Penelitian Dengan menggunakan 62 responden ibu post partum
Metode Pengumpulan Desain dalam penelitian ini menggunakan desain quasi-
Data
experiment with control group pretest-posttest design yang
melihat pengaruh tindakan keperawatan Ners, terapi thought
stopping dan terapi suportif terhadap postpartum blues dan
ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur diruang Perina
Nicu.
Hasil Penelitian didapatkan data bahwa setelah dilakukan tindakan keperawatan
Ners dan terapi thought stopping menunjukkan ada penurunan
rata rata yang siginifikan pada ansietas sebesar 14,46% dari
ansietas berat menjadi ansietas sedang dan pospartum blues
turun sebesar 12,68%. Nilai tesebut masih berada pada rentang
postpartum blues.Setelah dilakukan tindakan keperawatan Ners
menunjukkan ada penurunan rata – rata yang siginifikan pada
ansietas sebesar 12,32% yang berarti dari ansietas berat menjadi
ansietas sedang dan pospartum blues menurun 8,06%. Nilai
tesebut masih berada pada rentang postpartum blues.Penurunan
tingkat postpartum blues dan ansietas pada kelompok ibu
postpartum yang mendapatkan tindakan keperawatan Ners dan
terapi thought stopping lebih besar secara bermakna
dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan tindakan
keperawatan Ners (p value < 0,05).
Implikasi Dari prnelitian tersebut didapatkan bahwa terapi thougt stopping
Keperawatan
mampu menurunkan postpartum blues dan tingkat ansietas ibu
postpartum dengan bayi prematur. Penurunan tingkat ansietas
pada kelompok ibu postpartum yang mendapatkan tindakan
keperawatan Ners dan terapi thought stopping lebih besar secara
bermakna dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan
tindakan keperawatan Ners.
DAFTAR PUSTAKA

Intan kumalasari, Hendawati. FAKTOR RISIKO KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI


KOTA PALEMBANG. (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 14, No. 2,
Desember 2019, eISSN 2654-3427.

Ayu, diah.. FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN


POSTPARTUM BLUES. JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 2, SEPTEMBER 2015.

Kirana, yuke. . HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN POST PARTUM DENGAN


KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI. Jurnal Ilmu
Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015.

Laela, sri. Penurunan Postpartum Blues Dan Ansietas Melalui Terapi Thought Stopping Dan
Terapi Suportif Pada Ibu Postpartum Dengan Bayi Prematur. Jurnal Care Vol .6, No.1,Tahun
2018

Anda mungkin juga menyukai