100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
18 tayangan7 halaman
Ketiga jurnal membahas faktor risiko dan hubungan antara kecemasan post partum dengan kejadian post partum blues. Penelitian menggunakan metode survei, uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara faktor-faktor seperti paritas, dukungan sosial, dan kelelahan dengan terjadinya post partum blues. Implikasinya keperawatan perlu memberikan dukungan sosial dan emosional kepada ibu baru melahirkan.
Ketiga jurnal membahas faktor risiko dan hubungan antara kecemasan post partum dengan kejadian post partum blues. Penelitian menggunakan metode survei, uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara faktor-faktor seperti paritas, dukungan sosial, dan kelelahan dengan terjadinya post partum blues. Implikasinya keperawatan perlu memberikan dukungan sosial dan emosional kepada ibu baru melahirkan.
Ketiga jurnal membahas faktor risiko dan hubungan antara kecemasan post partum dengan kejadian post partum blues. Penelitian menggunakan metode survei, uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara faktor-faktor seperti paritas, dukungan sosial, dan kelelahan dengan terjadinya post partum blues. Implikasinya keperawatan perlu memberikan dukungan sosial dan emosional kepada ibu baru melahirkan.
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG FORM ANALISIS JURNAL 1
ITEM HASIL ANALISIS
Judul penelitian FAKTOR RISIKO KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI KOTA PALEMBANG Manfaat penelitian Mengetahui angka kejadian post partum blues yang terjadi di kota palembang Sampel penelitian ibu postpartum hari ke 2-14 di 3 sebanyak 90 responden dengan teknik Proportionale cluster random sampling. Metode pengumpulan Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu postpartum yang diambil dari RSI Muhammadiyah, RS Bhayangkara dan RSI St. Khodijah tahun 2017 dengan jumlah 90 orang, menggunakan teknik Proporsional cluster random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan regresi binary logistik.. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian Angka kejadian Postpartum blues sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (pv=0,0005; OR=15,117), dukungan keluarga (pv=0,009;OR=10,996), perencenaan kehamilan (pv=0,006;OR=9,863), pendidikan (pv=0,023;OR=3,656) dan kelelahan fisik (pv=0,029 ; OR=3,341), dengan kejadian Postpartum Blues. Implikasi keperawatan Pada penelitian kali ini telah membuktikan kejadian post partum blues karena melibatkan faktor-faktor biopsikososial sebelum dan setelah bersalin. Adanya kerentanan biologis, kerentanan psikologis, situasi stresfull, dukungan sosial kurang, dan strategi yang maladaptif, bersama-sama memberi kontribusi bagi berkembangnya postpartum blues. Dibutuhkan dukungan social, emosional, informasi dan bantuan tenaga bagi ibu postpartum dan mengenali penyebab postpartum blues sejak awal. FORM ANALISIS JURNAL 2
Judul penelitian FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEJADIAN POSTPARTUM BLUES Manfaat penelitian Untuk mengetahui apa itu faktor risiko yang berpengarug pada post partum blues yang dialami oleh ibu yang baru melahirkan dan cara penatalaksanaan medis untuk menerapkan asuhan keperawatan guna mencegah terjadinya post partum blues. Sampel penelitian Sampel penelitian kali ini adalah 80 orang ibu post partum Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan non eksperimen menggunakan rancangan studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian O’Hara (1992) yang menyatakan bahwa kelahiran anak pertama menunjukkan stres dan berhubungan dengan kejadian postpartum blues yang lebih kuat dibandingkan dengan kelahiran anak kedua atau ketiga (Jadri et al., 2006). Wanita primipara belum mempunyai pengalaman dalam merawat anak sehingga timbul rasa takut dan khawatir melakukan kesalahan dalam merawat bayi. Begitu pula dalam melakukan tugas sebagai seorang ibu, wanita primipara merasa bingung, lebih terbebani dan merasa kebebasannya berkurang dengan hadirnya seorang anak. Implikasi keperawatan Pada penelitian kali ini ditemukan dari 80 orang responden postpartum blues lebih banyak ditemukan pada responden dengan sosial ekonomi rendah 22 (51%) responden. Hal ini sesuai dengan penelitian Robertson et al., (2003) yang mengatakan bahwa kasus postpartum blues lebih banyak dijumpai pada kelompok status ekonomi yang rendah karena responden lebih banyak mengalami tekanan sosial/stres yang menjadi beban mental.tetapi dari hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor risiko status ekonomi keluarga terhadap kejadian postpartum blues. Status ekonomi berhubungan dengan pengalaman penuh tekanan ketika menjadi orang tua setelah kelahiran anak. Status ekonomi yang rendah kemungkinan berhubungan dengan ketersediaan sumber daya finansial, emosional dan kesehatan yang dapat memberikan potensi pada pengaruh postpartum blues. Semakin rendah status ekonomi keluarga, semakin tinggi faktor risiko FORM ANALISIS JURNAL 3
Judul penelitian HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN POST PARTUM
DENGAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI Manfaat penelitian Mengetahui hubungan tingkat kecemasan post partum dengan kejadian post partum blues Sampel penelitian ibu Post Partum hari 1-2, semua jenis persalinan, primipara dan multipara , Metode penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (kuesioner). Dengan metode wawancara langsung dengan ibu post partum. Kuesioner yang ada terdiri dari dua bagian yaitu Instrumen penelitian alat ukur kecemasan , mengunakan alat ukur Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS) Sedangkan alat ukur post partum blues mengunakan alat ukur Endinbeurh Postnatal Depression Scale panik. Untuk instrument penelitian kecemasan yang digunakan Zung Self Rating Anxiety Scale ( ZSAS ), merupakan suatu alat yang dikembangkan oleh William Zung pada tahun 1971. Hasil penelitian hasil penelitian disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan prosentase sedangkan analisa bivariat untuk membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara variabel independent dengan variabel dependent. Dari data- data tersebut di atas, bahwa untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel antara tingkat kecemasan ibu Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Chi-Squere test didapatkan p- value = 0,001 berarti pada alpha 0,05 dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian Post Partum Blues dengan tingkat kecemasan atau terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kejadian Post partum blues pada Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR = 4,513 artinya ibu yang cemas mempunyai peluang 4,513 kali mengalami Post Partum Blues dibandingkan dengan ibu yang tidak cemas. Implikasi keperawatan Dari penelitian ini menunjukan bahwa Tingkat kecemasan ibu Post Partum dari responden yang ada jumlah teringgi adalah tidak cemas dibandingkan dengan yang mengalami kecemasan.Kejadian Post Partum Blues pada Taking In Phase Jumlah tertinggi adalah responden yang mengalami PostPartum Blues pada multípara dan jumlah yang terendah pada primipara adalah tidak terjadi post partum blues. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues pada Taking In Phase Sedangkan untuk usia dan paritas tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian Post Partum Blues. FORM ANALISIS JURNAL 4
Judul Penelitian Penurunan Postpartum Blues Dan Ansietas Melalui Terapi
Thought Stopping Dan Terapi Suportif Pada Ibu Postpartum Dengan Bayi Prematur Manfaat Penelitian Untuk mengetahui apakah terapi thought stopping mampu menurunkan postpartum blues dan ansietas ibu postpartum 2x lebih besar dibandingkan dengan pemberian tindakan keperawatan Ners. Sampel Penelitian Dengan menggunakan 62 responden ibu post partum Metode Pengumpulan Desain dalam penelitian ini menggunakan desain quasi- Data experiment with control group pretest-posttest design yang melihat pengaruh tindakan keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi suportif terhadap postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur diruang Perina Nicu. Hasil Penelitian didapatkan data bahwa setelah dilakukan tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping menunjukkan ada penurunan rata rata yang siginifikan pada ansietas sebesar 14,46% dari ansietas berat menjadi ansietas sedang dan pospartum blues turun sebesar 12,68%. Nilai tesebut masih berada pada rentang postpartum blues.Setelah dilakukan tindakan keperawatan Ners menunjukkan ada penurunan rata – rata yang siginifikan pada ansietas sebesar 12,32% yang berarti dari ansietas berat menjadi ansietas sedang dan pospartum blues menurun 8,06%. Nilai tesebut masih berada pada rentang postpartum blues.Penurunan tingkat postpartum blues dan ansietas pada kelompok ibu postpartum yang mendapatkan tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping lebih besar secara bermakna dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan tindakan keperawatan Ners (p value < 0,05). Implikasi Dari prnelitian tersebut didapatkan bahwa terapi thougt stopping Keperawatan mampu menurunkan postpartum blues dan tingkat ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur. Penurunan tingkat ansietas pada kelompok ibu postpartum yang mendapatkan tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping lebih besar secara bermakna dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan tindakan keperawatan Ners. DAFTAR PUSTAKA
Intan kumalasari, Hendawati. FAKTOR RISIKO KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI
KOTA PALEMBANG. (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Vol. 14, No. 2, Desember 2019, eISSN 2654-3427.
Ayu, diah.. FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN
POSTPARTUM BLUES. JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 2, SEPTEMBER 2015.
Kirana, yuke. . HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN POST PARTUM DENGAN
KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015.
Laela, sri. Penurunan Postpartum Blues Dan Ansietas Melalui Terapi Thought Stopping Dan Terapi Suportif Pada Ibu Postpartum Dengan Bayi Prematur. Jurnal Care Vol .6, No.1,Tahun 2018