Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan Pertiwi

Politeknik Kesehatan Bhakti Pertiwi Husada


Volume 3 Nomor A Tahun 2021

Perbandingan Terapi Bekam dengan Akupresure Pada Ibu Post Partum dengan
Baby Blues di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka

Mia Novia Resna, Pitriani


Politeknik Kesehatan Bhakti Pertiwi HusadaCirebon
Email : cifamitite081110@gmail.com, Pitriani792@gmail.com

ABSTRAK Latar belakang: Melahirkan dan memiliki anak merupakan masa transisi yang penting dalam
fase kehidupan seorang wanita. Sebanyak 80% ibu mengalami baby blues setelah melahirkan,
akan tetapi di Indonesia sendiri kebanyakan ibu tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami
baby blues. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
antara terapi bekam dengan akupresure pada ibu post partum dengan baby blues di Puskesmas
Maja Kabupaten Majalengka. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Sampel dari penelitian ini adalah ibu post partum
di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka pada bulan November 2020. sebanyak 30 orang.
Tempat penelitian telah dilakukan di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka. Waktu
penelitian pada bulan November 2020. Pengumpulan datannya menggunakan lembar
observasi dengan SOP terapi bekam dan akupresure. Analisis datanya menggunakan uji Mann
Whitney. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian terapi
bekam, ibu yang mengalami baby blues sebanyak 12 orang (80%) dan setelah diberi terapi
bekam ibu yang mengalami baby blues berkurang menjadi 9 orang (60,0%). Sebelum
pemberian terapi akupresure, ibu yang mengalami baby blues sebanyak 12 orang (80%) dan
setelah diberi terapi akupresure ibu yang mengalami baby blues bertambah menjadi 14 orang
(93,3%). Terdapat perbedaan antara terapi bekam dengan akupresure pada ibu post partum
dengan baby blues di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2020 dengan r value =
0,034. Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara terapi bekam dengan akupresure pada ibu
post partum dengan baby blues.

Kata Kunci Terapi Bekam, Akupresure, Ibu Post Partum, Baby Blues
ABSTRACT Background: Giving birth and having children is an important transition period in a woman's
life phase. A total of 80% of mothers experience the baby blues after giving birth, but in
Indonesia, most mothers do not realize that they are experiencing the baby blues. Research
Objectives: This study aims to determine the comparison between cupping therapy with
acupressure in post partum mothers with baby blues at the Maja Health Center, Majalengka
Regency. Research Methods: This type of research is quantitative research with a
comparative approach. The sample of this study was post partum mothers at the Maja Health
Center, Majalengka Regency in October 2020 as many as 30 people. The place of research
has been carried out at the Maja Health Center, Majalengka Regency. The time of the study
was in November 2020. The data was collected using observation sheets with SOPs for
cupping therapy and acupressure. Analysis of the data using the Mann Whitney test. Results:
The results showed that before the cupping therapy, 12 mothers experienced the baby blues
(80%) and after cupping therapy the mothers experienced the baby blues decreased to 9
(60.0%). Before giving acupressure therapy, 12 mothers experienced baby blues (80%) and
after being given acupressure therapy, mothers who experienced baby blues increased to 14
people (93.3%). There is a difference between cupping therapy and acupressure in post
partum mothers with baby blues at the Maja Health Center, Majalengka Regency in 2020 with
a value of = 0.034. Conclusion : There is a difference between cupping therapy and
acupressure in post partum mothers with baby blues.
Keywords Cupping Therapy, Acupressure, Post Partum Mother, Baby Blues

Jurnal Kesehatan Pertiwi Volume 3 Nomor A Tahun 2021 46


Pendahuluan 52,1% ibu mengalami postpartum blues
Melahirkan dan memiliki anak dengan menggunakan EPDS (Edinburg
merupakan masa transisi yang penting Postnatal Depression Scale). Hal ini masih
dalam fase kehidupan seorang wanita. tergolong tinggi, kejadian yang memerlukan
Tentunya ketika berada pada fase tersebut perhatian yang khusus yang harus bisa
seorang wanita akan rawan untuk diatasi.
mengalami stres karena adanya perubahan Menurut Stright dalam (4) masih
dalam kehidupan. Sebanyak 80% ibu banyak ibu yang belum dapat menyesuaikan
mengalami baby blues setelah melahirkan, diri dengan perubahan fisiologis yang cukup
akan tetapi di Indonesia sendiri kebanyakan dratis setelah persalinan, khususnya pada
ibu tidak menyadari bahwa ia sedang ibu yang baru pertama kali mengalami
mengalami baby blues. Banyaknya proses melahirkan. Menurut (5)juga
perubahan yang dialami ibu setelah proses mengatakan bahwa kebanyakan ibu baru
persalinan menyebabkan ibu seharusnya belum dapat membangun hubungan dengan
mendapatkan perlakuan yang membuatnya bayi mereka, sehingga menyebabkan ibu
nyaman agar dapat mengekspresikan mengalami perubahan suasana hati secara
perasaan dan pikiran mereka dari situasi signifikan yang disebut dengan baby blues.
yang menakutkan. Ibu juga membutuhkan Perubahan suasana hati tersebut menjadi
istirahat dan pertolongan praktis dari orang penyebab munculnya sindrom baby blues
sekitar agar dapat menyesuaikan kegiatan yang kemudian dapat berdampak buruk
sehari-hari dengan konsep mengenai terhadap ibu maupun bayinya.
keibuan dan perawatan bayi (1). Baby blues adalah periode pendek
Berdasarkan penelitian Gonidakis et kelabilan emosi sementara, yang ditandai
al., dalam (2) melaporkan bahwa prevalensi dengan mudah menangis, mudah marah,
postpartum blues di Yunani sekitar 71,3%, perasaan cemas, dan juga kelelahan yang
di Jerman 55,2%. Cury et al, dalam (2) berlebihan yang dialami ibu, biasanya
melaporkan bahwa prevalensi postpartum terjadi menjelang akhir minggu pasca
blues sekitar 32,7%, sedangkan Adewuya persalinan pertama. Adewuya (dalam (4))
melaporkan prevalensi postpartum blues di mengatakan bahwa gejala yang
Nigeria adalah 31,3% (Gustiana, 2016). menunjukkan adanya baby blues dapat
Pendokumentasian angka kejadian muncul kapan saja pada tahun pertama
postpartum blues di Indonesia belum kelahiran bayi, namun sering kali
banyak dilakukan oleh rumah sakit. Namun memuncak pada hari kelima setelah proses
hasil penelitian Irawati dan Yuliani (2014) persalinan.(5) juga mengatakan bahwa
di RSUD Boseni Mojokerto kondisi ini biasanya terjadi beberapa hari
mengidentifikasi bahwa dari 37 responden saja namun bisa saja terjadi sampai minggu
ada sebanyak 59,5% mengalami postpartum kedua pasca melahirkan.
blues. Penelitian dilakukan oleh Ayu (2015) Gejala-gejala yang dirasakan oleh
pada wilayah kerja Puskesmas Kota masing-masing ibu berbeda-beda, namun
Yogyakarta dari 80 responden di dapatkan hormon yang mempengaruhi ibu setelah
hasil sebanyak 37 orang (46%) mengalami melahirkan dapat menjadi penyebab utama
postpartum blues. Menurut Hidayat (2007) terjadinya baby blues. Hormon esterogen
menyatakan bahwa di Indonesia angka dan progesteron yang tadinya berada pada
kejadian postpartum blues antara 50-70% level tinggi pada saat kehamilan, tiba-tiba
dari wanita pasca persalinan. 75% menurun drastis. Perubahan kadar hormon-
diantaranya terjadi pada ibu primipara satu hormon dalam waktu singkat dan secara
dari 10 wanita yang baru saja melahirkan tiba-tiba inilah yang menjadi pemicu
memiliki kecenderungan postpartum blues terjadinya baby blues. Ibu dengan kondisi
(3). Penelitian Kirana (2015) di RS Dustira ekonomi menengah kebawah dan kurangnya
Cimahi Provinsi Jawa Barat didapatkan kemampuan menjalin hubungan

Jurnal Kesehatan Pertiwi Volume 3 Nomor A Tahun 2021 47


interpersonal dengan orang lain memiliki dengan teknik penekanan atau teknik
peluang lebih tinggi untuk mengalami baby mekanik. Penekanan dilakukan sebagai
blues setelah proses persalinan (6). pengganti penusukan jarum yang dilakukan
Baby blues merupakan tahapan paling pada akupunktur dengan tujuan untuk
ringan dalam klasifikasi depresi pasca melancarkan aliran energi vital (qi) pada
melahirkan (post-partum depression), seluruh tubuh (8).
namun hal tersebut akan memasuki tahap Hasil studi pendahuluan yang
yang lebih serius jika tidak ditangani dilakukan peneliti pada tanggal 17-18 April
dengan baik. Jenis-jenis depresi pasca 2020 di Puskesmas Maja Kabupaten
melahirkan dilihat dari tingkat Majalengka terhadap 5 ibu post partum
keparahannya dibagi menjadi baby blues, didapatkan sebanyak 3 ibu menjadi mudah
postpartum major depression (depresi berat marah dan cemas, sedangkan 2 ibu
postpartum), dan postpartum psychosis mengatakan hanya merasakan kelelahan
depression (psikosis postpartum). Hal saja. Dari 5 ibu tersebut belum pernah ada
tersebut dapat terjadi sampai dengan empat yang mencoba mempraktekan terapi bekam
minggu setelah melahirkan. Baby blues ini maupun akupresure untuk mengatasi
sangat biasa terjadi, menyerang 30-75% ibu keluhannya tersebut.
baru. Depresi pasca melahirkan dapat Berdasarkan hal tersebut peneliti
berdampak negatif bagi kesehatan ibu, anak memandang penting untuk melakukan
dan juga keluarga. Dampak yang penelitian lebih dalam mengenai
disebabkan adalah ibu menjadi mudah lelah ”Perbandingan Terapi Bekam dengan
dan penurunan kesehatan lainnya, sehingga Akupresure Pada Ibu Post Partum
mempengaruhi kesehatan anak dan juga dengan Baby Blues di Puskesmas Maja
keharmonisan keluarga (5). Kabupaten Majalengka Tahun 2020”
Upaya untuk mengatasi baby blues
secara non farmakologsi dapat dilakukan
dengan terapi bekam dengan akupresure. Metode Penelitian
Terapi bekam merupakan suatu proses Jenis penelitian ini adalah penelitian
membuang darah kotor/toksin yang kuantitatif dengan pendekatan komparatif.
berbahaya dari dalam tubuh melalui Sampel dari penelitian ini adalah ibu post
permukaan kulit dengan cara menyedot. partum di Puskesmas Maja Kabupaten
Darah kotor adalah darah yang mengandung Majalengka pada bulan November 2020
racun/toksin atau darah statis yang
sebanyak 30 orang. Tempat penelitian telah
menyumbat peredaran darah,
mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dilakukan di Puskesmas Maja Kabupaten
dapat berjalan lancar sehingga akan Majalengka. Waktu penelitian pada bulan
mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas November 2020. Pengumpulan datannya
seseorang, baik secara fisik maupun secara menggunakan lembar observasi dengan SOP
mental. Toksin adalah endapan racun/zat terapi bekam dan akupresure. Analisis
kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh. datanya menggunakan uji Mann Whitney.
Toksin-toksin ini berasal dari pencemaran
udara, maupun dari makanan yang banyak
mengandung zat pewarna, zat pengembang, Hasil Penelitian
penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran, Analisis Deskriptif
dan lain-lain (7).
Sedangkan akupresur berasal dari kata Tabel 1
Distribusi Frekuensi Ibu Post Partum dengan
accus dan pressure, yang berarti jarum dan Baby BluesSebelum dan Sesudah Terapi Bekam
menekan. Akupresur merupakan istilah di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka
yang digunakan untuk memberikan Tahun 2020
rangsangan (stimulasi) titik akupunktur

Jurnal Kesehatan Pertiwi Volume 3 Nomor A Tahun 2021 48


Sebelum Sesudah awalnya ibu mengalami kemungkinan
Baby Blues
Terapi Terapi mengalami post partum depression setelah
pada Ibu Post
Bekam Bekam
Partum diberi akupresure mengalami penurunan
F % F %
Depresi rendah 0 0 6 40.0 menjadi baby blues.
Baby blues 12 80.0 9 60.0
Post partum 3 20.0 0 0 Analisis Bivariat
depression Tabel 3
(PPD) Perbandingan Terapi Bekam dengan
Total 15 100.0 15 100.0 Akupresure pada Ibu Post Partum dengan
Baby Blues di Puskesmas Maja Kabupaten
Dapat dilihat bahwa sebelum pemberian Majalengka Tahun 2020
terapi bekam, ibu yang mengalami baby blues Jenis Mean Sum of r
sebanyak 12 orang (80%) dan 3 orang (20%)
terapi N Rank Ranks value
kemungkinan mengalami post partum
depression, sedangkan setelah diberi terapi Terapi
15 13.00 195.00
bekam ibu yang mengalami baby blues bekam
0,034
berkurang menjadi 9 orang (60,0%) dan yang Akupresure 15 18.00 270.00
mengalami depresi rendah sebanyak 6 orang Total 30
(40,0%). Hal ini menunjukkan bahwa setelah
diberi terapi bekam kejadian baby blues pada Dapat dilihatbahwa hasil dari uji
ibu post partum mengalami penurunan atau statistik dengan uji Mann Whitney diperoleh
berkurang. nilai r = 0,034 atau r< 0,05 dengan demikian
maka hipotesis nol ditolak yang artinya ada
Tabel 2 perbedaan antara terapi bekam dengan
Distribusi Frekuensi Ibu Post Partum dengan akupresure pada ibu post partum dengan baby
Baby BluesSebelum dan Sesudah Akupresure di blues di Puskesmas Maja Kabupaten
Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Tahun Majalengka Tahun 2020.
2020
Pembahasan
Sebelum Sesudah Berdasarkan hasil penelitian
Baby Blues menunjukkan bahwa terdapat perbdaan
Terapi Terapi
pada Ibu Post antara terapi bekam dengan akupresure pada
Akupresure Akupresure
Partum
F % F % ibu post partum dengan baby blues di
Depresi rendah 0 0 1 6.7 Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka
Baby blues 12 80.0 14 93.3 Tahun 2020 dengan r value = 0,034. Rata-
Post partum 3 20.0 0 0 rata skor EPDS setelah diberi terapi bekam
depression adalah 7,8000 sedangkan rata-rata skor
(PPD)
EPDS setelah diberi terapi akupresure
Total 15 100.0 15 100.0
adalah 9,4000. Hal ini menunjukkan ada
selisih atau perbedaan rata-rata skor EPDS
Dapat dilihat bahwa sebelum pemberian
sesudah terapi bekam dan akupresure
terapi akupresure, ibu yang mengalami baby sebesar 1,60.
blues sebanyak 12 orang (80%) dan 3 orang Hasil penelitian ini mendukung
(20%) kemungkinan mengalami post penelitian yang dilakukan oleh (9) bahwa
partum depression, sedangkan setelah diberi ada perbedaaan antara terapi bekam dan
terapi akupresure ibu yang mengalami baby akupresure terhadap tingkat depresi
responden. Hal ini terjadi karena hasil dari
blues bertambah menjadi 14 orang (93,3%)
kedua terapi mengalami perbedaan yang
dan yang mengalami depresi rendah signifikan dimana terapi bekam lebih tinggi
sebanyak 1 orang (93,3%). Penambahan menghasilkan penurunan dibanding
baby blues ini dapat dikarenakan yang akupresure. Walaupun sesungguhnya kedua

Jurnal Kesehatan Pertiwi Volume 3 Nomor A Tahun 2021 49


terapi ini mempunyai manfaat yang sama rangsangan (stimulasi) titik akupunktur
baiknya. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh dengan teknik penekanan atau teknik
beberapa hal seperti persiapan klien dan mekanik. Penekanan dilakukan sebagai
kondisi alat yang digunakan. pengganti penusukan jarum yang dilakukan
Baby blues merupakan tahapan paling pada akupunktur dengan tujuan untuk
ringan dalam klasifikasi depresi pasca melancarkan aliran energi vital (qi) pada
melahirkan (post-partum depression), seluruh tubuh (8).
namun hal tersebut akan memasuki tahap Upaya yang perlu dilakukan bagi
yang lebih serius jika tidak ditangani puskesmas perlunya terapi bekam dan
dengan baik. Jenis-jenis depresi pasca akupresure menjadi alternatif penanganan
melahirkan dilihat dari tingkat pada ibu post partum yang mengalami baby
keparahannya dibagi menjadi baby blues, blues dan dibuatkan SOP
postpartum major depression (depresi berat penatalaksanaannya untuk dijadikan
postpartum), dan postpartum psychosis pegangan bagi tenaga kesehatan yang akan
depression (psikosis postpartum). Hal mempraktikannya, sedangkan bagi ibu post
tersebut dapat terjadi sampai dengan empat partum dapat menjadikan terapi bekam dan
minggu setelah melahirkan. Baby blues ini akupresure sebagai cara alternatif untuk
sangat biasa terjadi, menyerang 30-75% ibu mengatasi baby blues pada masa nifas.
baru. Depresi pasca melahirkan dapat
berdampak negatif bagi kesehatan ibu, anak Kesimpulan
dan juga keluarga. Dampak yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
disebabkan adalah ibu menjadi mudah lelah sebelum pemberian terapi bekam, ibu yang
dan penurunan kesehatan lainnya, sehingga mengalami baby blues sebanyak 12 orang
mempengaruhi kesehatan anak dan juga (80%) dan setelah diberi terapi bekam ibu
keharmonisan keluarga (5). yang mengalami baby blues berkurang
Upaya untuk mengatasi baby blues menjadi 9 orang (60,0%), sebelum
secara non farmakologsi dapat dilakukan pemberian terapi akupresure, ibu yang
dengan terapi bekam dengan akupresure. mengalami baby blues sebanyak 12 orang
Terapi bekam merupakan suatu proses (80%) dan setelah diberi terapi akupresure
membuang darah kotor/toksin yang ibu yang mengalami baby blues bertambah
berbahaya dari dalam tubuh melalui menjadi 14 orang (93,3%), dan terdapat
permukaan kulit dengan cara menyedot. perbedaan antara terapi bekam dengan
Darah kotor adalah darah yang mengandung akupresure pada ibu post partum dengan
racun/toksin atau darah statis yang baby blues di Puskesmas Maja Kabupaten
menyumbat peredaran darah, Majalengka Tahun 2020 dengan r value =
mengakibatkan sistem peredaran darah tidak 0,0034.
dapat berjalan lancar sehingga akan
mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas Daftar Pustaka
seseorang, baik secara fisik maupun secara 1. Andhini NF. Asuhan Masa Nifas. Yogyakarta:
mental. Toksin adalah endapan racun/zat Nuha Medika; 2017.
2. Ernawati D. Kejadian Postpartum Blues pada Ibu
kimia yang tidak bisa diurai oleh tubuh.
Postpartum di RS PKU Muhammadiyah
Toksin-toksin ini berasal dari pencemaran Yogyakarta. J Ners dan Kebidanan (Journal Ners
udara, maupun dari makanan yang banyak Midwifery). 2020;7(2):203–12.
mengandung zat pewarna, zat pengembang, 3. Kementerian Kesehatan RI. Peta Kesehatan RI
penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran, Tahun 2019. Jakarta; 2020.
dan lain-lain (7). 4. Sumiasih, Amin, dkk. Modul Pelatihan Terapi
Cupping Dasar Bagi Perawat. 2019.
Sedangkan akupresur berasal dari kata 5. Wijayani. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
accus dan pressure, yang berarti jarum dan Baby Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Blora. J
menekan. Akupresur merupakan istilah Keperawatan Kebidanan. 2016;XI:29–43.
yang digunakan untuk memberikan 6. Kazmi. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Jurnal Kesehatan Pertiwi Volume 3 Nomor A Tahun 2021 50


Kejadian Baby Blues di UPTD Puskesmas
Kecamatan Kawalu. Healthc Nurs J. 2017;X:20–
9.
7. Rini S. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence
Based Practice. Jakarta: CV. Budi Utama; 2016.
8. Rufaida Z. Terapi Komplementer. E-Book
Penerbit STIKes Majapahit. 2018.
9. Intan P. Pengaruh Akunpuntur Dalam Mengurangi
Nyeri Post Partum di RSUD 45 Kuningan. J Ilm
Kesehat Media Husada. 2016;4(1):25–9.
10. Masruroh. Efektivitas Akupressure terhadap
Penurunan Keluhan Baby Blues di Polines
Jemirahan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.
J An-Nida. 2018;II:78–81.

Jurnal Kesehatan Pertiwi Volume 3 Nomor A Tahun 2021 51

Anda mungkin juga menyukai