Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Pertiwi

Politeknik Kesehatan Bhakti Pertiwi Husada


Volume 3 Nomor B Tahun 2021

Efektivitas Aromatherapi Kemangi dan Cendana dengan Teknik


Penguapan serta Coldpressing pada Ibu Babyblues

Sylvia Meristika Rachman,Intan Pramita Dewi


Email:merisrhamannew@gmail.com, pramitadewintan@gmail.com

ABSTRAK Latar Belakang : Gangguan kesehatan mental pada masa kehamilan meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi pada masa hamil dan setelah melahirkan, seperti kejadian keguguran,
kelahiran dengan berat bayi lahir rendah, dan persalinan premature. Baby blues merupakan hal
yang perlu diperhatikan, karena merupakan gangguan kejiwaan (afeksi) yang terjadi pada
wanita setelah persalinan
Tujuan Penelitian :Untuk mengetahui efektivitas aromatherapikemangi dan cendana dengan
teknik penguapanserta coldpressing pada ibu baby bluesdi UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tomo Kabupaten Sumedang.
Metode Penelitian : Desain penelitian eksperimen ini adalah the nonequivalent pretest-
posttest group design.populasi penelitian adalah semua ibu Babyblues pada bulan Juni
sampai dengan Juli 2021 di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo sejumlah 32 orangBesar
sampel adalah 15 orang untukkelompok intervensi aromaterapi kemangi dan 15 orang untuk
kelompok intervensi aromaterapi cendana,sehingga total keseluruhan sampel yang dibutuhkan
adalah 30 orang. Analisis data menggunakan bivariat (Mann-Whitney).
Hasil Penelitian :Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah diberikan intervensi
aromatherapi kemangi di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo menujukan bahwaSebelum
intervensi rata-rata 7,00 dengan standar deviasi 1,835 sedangkan sesudah intervensi
aromatherapi kemangi menunjukkan rata-rata 3,50 dengan standar deviasi 2,011. Ada
pengaruh penggunaan aromaterapi lavender terhadap emmenagouic pada masa Ada perbedaan
penurunan baby blues secara signifikan antara kelompok aromatherapi kemangi dengan
kelompok aromatherapi cendana.
Kesimpulan : Ada perbedaan penurunan baby blues secara signifikan antara kelompok
aromatherapi kemangi dengan kelompok aromatherapi cendana

Kata Kunci baby blues, aromatherapi kemangi, aromatherapi cendana.

ABSTRACT Background: Mental health disorders during pregnancy increase the risk of complications
during pregnancy and after delivery, such as the incidence of miscarriage, birth with low
birth weight, and childbirth premature. Baby blues is something that needs to be considered,
because it is a psychiatric disorder (affective) that occurs in women after childbirth
Research Objectives: To determine the effectiveness of basil and sandalwood aromatherapy
with evaporation and coldpressing techniques on baby blues mothers at Tomo Inpatient
Health Center, Sumedang Regency.
Research Methods: The experimental research design is the nonequivalent pretest-posttest
group design. The study population was all Baby blues mothers from June to July 2021 at the
Tomo Inpatient Health Center, Sumedang Regency a number of 32 people. The sample size
needed in this study was 15 people for the basil aromatherapy intervention group and 15
people for the sandalwood aromatherapy intervention group, so The total sample required is
30 people. Data analysis used bivariate (Mann-Whitney).
The results of the study: Baby blues in mothers before and after the basil aromatherapy
intervention at the Tomo Inpatient Health Center, that before the intervention was carried out,
the average respondent was 7.00 with a standard deviation of 1.835 while after the basil
aromatherapy intervention given, the respondent's baby blues showed an average of 3.50 with
a standard deviation of 2.011. There is an effect of using lavender aromatherapy on

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 2 Nomor B Tahun 2021 29


emmenagouic during the period. There is a significant difference in the reduction of baby
blues between the basil aromatherapy group and the sandalwood aromatherapy group.
Conclusion : There is a significant difference in the reduction of baby blues between the basil
aromatherapy group and the sandalwood aromatherapy group

Keywords baby blues, basil aromatherapy, sandalwood aromatherapy.

Pendahuluan 25%setelah ibu melahirkan. (Daw &


Salah satu prioritas pengembangan Steiner,2016)
kesehatan di negara berkembang Penelitian di beberapa Rumah Sakit di
khususnya Indonesia adalah peningkatan Indonesia seperti yang dilakukan
kesehatan ibu dan anak. Pengembangantersebut oleh Riska (2016) di RSUD Dr. Soetomo
diarahkan pada kesehatan fisik dan mental ibu Surabaya menunjukkan hasil 54,84%responden
dimulai dari periodekehamilan,persalinan dan mengalami baby blues. Penelitian oleh Azizah
pasca persalinan. Kehamilan dan persalinan (2017) di RSUDSidoarjo didapatkan hasil
merupakanperistiwa yang normal terjadi dalam 55,8% responden mengalami baby
hidup, tetapi banyak ibu yang mengalamistress blues,Kemudian penelitian oleh Priyanti (2018)
dikarenakan adanya tuntutan penyesuaian akibat di RSUD Mojokerto didapatkan hasil61,8%
perubahan pada kehidupan.Banyak bukti responden mengalami baby blues (Alifah,2017).
menunjukkan bahwa periode Menurut penelitianyang dilakukan oleh Fitriana
kehamilan,persalinan dan pascanatal merupakan (2018) di Rumah Sakit Umum Tingkat
masa terjadinya stress berat, IVSariningsih Kota Bandung, dari 40 responden
kecemasan,gangguan emosi dan penyesuaian yang menjadi sampel hampersetengahnya
diri.(Marni, 2017) mengalami Baby blues Syndrome ringan dan
Gangguan kesehatan mental pada masa berat. Penelitian yangdilakukan oleh Mursidin
kehamilan meningkatkan risiko & Ernawati (2017) di PKU Muhammadiyah
terjadinya komplikasi pada masa hamil dan Yogyakartamenyatakan 53,3% dari total
setelah melahirkan, seperti respondennya mengalami baby bluesPenelitian
kejadian keguguran, kelahiran dengan berat bayi yang dilakukan oleh dr.Irawati dari bagian
lahir rendah, dan persalinan psikiatri UI menyebutkanbahwa 25% dari 580
premature (Almarzouki, 2016). Depresi pada pasiennya (ibu nifas) mengalami baby blues,
masa perinatal berhubungan dengankejadian (Irawati,2018)
stunting dan gangguan gastrointestinal Baby blues merupakan hal yang perlu
(pencernaan) seperti diare padabayi dan balita. diperhatikan, karena merupakan gangguan
Sedangkan untuk jangka panjang, gangguan kejiwaan (afeksi) yang terjadi pada wanita
kesehatan mentalpada ibu postpartum setelah persalinan. Pada umumnya terjadi pada
diasosiasikan dengan buruknya perkembangan hari ketujuh sampai hari keempat belas. Baby
kognisi, perilaku,dan emosi pada anak-anak blues atau maternity blues atau sindrom ibu
yang dilahirkan. (Pratiwi, 2018) baru; dimana memerlukan keterlibatan suami
Menurut data Badan Kesehatan Dunia atau keluarga dalam memberikan dukungan
(WHO), di negara berkembang, antara10-50% secara psikologis kepada ibu untuk merawat
ibu yang menjalani masa perinatal mengalami bayinya sendiri, terutama ibu primipara. Baby
depresi. Prevalensikejadian depresi postpartum blues dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
10-15% di negara maju dan sekitar 20-40% di faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
negaraberkembang. Angka kejadian baby blues internal dapat dipengaruhi oleh adanya fluktuasi
di beberapa negara seperti Jepang15%-50%, hormon estrogen, endorphin, dan tiroid;
Amerika Serikat 27%, Prancis 31,3% dan sedangkan dari faktor eksternal dapat
Yunani 44,5%. Angkakejadian baby blues di dipengaruhi oleh kebudayaan yang dapat
Asia cukup tinggi yaitu antara 26-85% membatasi aktivitas ibu dalam merawat bayinya
(Desfanita,2015)Kejadianbaby blues di (Saleha, 2016). Sejalan dengan penelitian yang
Indonesia yaitu 50-70% dan hal ini dapat dilakukan oleh Manurung (2017) bahwa di
berlanjut menjadipostpartum depression dengan pelayanan kesehatan perlu dilakukan intervensi
jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih dari berupa terapi relaksasi dengan aromaterapi pada
ibu primigravida sebagai pencegahan terhadap
kejadian baby blues. Terapi relaksasi ini juga

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 2 Nomor B Tahun 2021 30


mampu dilakukan dengan intervensi senyawa juga biasmengurangi stress saat menstruasi,
dari bahan alam. Kemudahan dalam gangguan konsentrasi, dan rasa kesepian,
mendapatkan bahan dari alam ini, memicu (Setiyanti, 2018). Kandungan yang terdapat
adanya pembuatan aromaterapi dari kemangi. dalam minyak cendana adalah
Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan santalol(sesquiterpenslkohol), santalen
untuk relaksasi bagi baby blues dan (sesquiterpena), santen, santenon, santalal,
menghasilkan minyak aromaterapi adalah santalon,dan isovalerilaldehida. Menurut
tanaman kemangi. Penggunaan minyak Rahayu et al (2018) mengungkapkan bahwa
aromaterapi untuk relaksasi dengan dioles, minyakcendana dapat digunakan untuk
dihirup, atau dicampurkan kedalam makanan menyembuhkan sakit perut, asma, sakit kulit,
dan minuman, (Sumiartha, 2017) infeksiginjal, berbagai peradangan, obat
Salah satu tanaman obat herbal yang penenang, obat mengurangi rasa nyeri, anti
dewasa ini banyak dimanfaatkan dimasyarakat kanker,dan anti bakteri, (Ariyanti, 2018)
ialah kemangi ( ocimum basilicum L.). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
Dimasyarakat kemangi dilakukan peneliti pada awal bulan Agustus
digunakan sebagai sayur atau lalap. Selain 2021 di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo
sebagai lalapan, kemangi juga Kabupaten Sumedang metode wawancara
mempunyai khasiat mengatasi bau mulut, bau mengenai gambaran perasaan yang dialami
badan, badan lesu, anti setelah persalinan. Tujuh dari 10 ibu
peradangan, antibiotik alami, diuretik, menyatakan adanya rasa takut, cemas, was –
analgesik, melancarkan peredaran was, susah tidur, suka menangis setelah
darahmembersihkan racun, antimalaria, nyeri melahirkan. Hal ini menunjukkan bahwa ibu
haid, antijamur, mencegah kanker mengalami Baby blues.
danmengurangi kolesterol. Kemangi juga kaya Masih tingginya kejadian Baby blues
akan betakaroten dan magnesiumyang berfungsi diUPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo
menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Kabupaten Sumedangserta dilihat dari dampak
Pada tanamankemangi ( ocimum basilicum L.) Baby bluesapabila tidak segera ditangani dengan
memiliki banyak kandungan kimia baik akan mengakibatkan keadaan gangguan
antaralainsaponin, flavonod, tanin, dan minyak mental ang lebih parah lagi atau biasa disebut
atsiri. depresi post partum yang salah satu
Kandungan paling utama pada kemangi ( tandagejalanya adalah keinginan untuk
ocimum basilicum L.) adalah menyakiti bayi atau dirinya sendiri dan di
minyak atsiri. Terapi relaksasi lain juga dapat Puskesmas Rawat Inap Tomo Kabupaten
dilakukan yaitu dengan menggunakan Sumedang belum memberikan terapi non
aromaterapi dari minyak astiri yang terbukti farmakologi seperti terapi
berpengaruh terhadap pencegahan baby blues aromatherapikemangi dan cendana, selama ini
pada ibu primipara. Aromaterapi yang berasal tenga kesehatan di Puskesmas baru menerapan
dari tanaman kemangi memiliki sifat anti konseling sebagai media perantara yang dapat
depresan yang mampu untuk membantu membantu mengatasi ibu baby blues. Sehingga
menurunkan kegelisahan, ketakutan, dan peneliti tertarik untuk melakukanpenelitian
kecemasan sehingga sirkulasi darah dan tentangefektivitas aromatherapikemangi dan
pernapasan menjadi lancer, (Sari & cendana dengan teknik penguapanserta
Widyaningrum, 2018) coldpressing pada ibu babybluesdi UPTD
Selain menggunakan aromaterapi Puskesmas Rawat Inap Tomo Kabupaten
kemangi, terapi non farmakologi yang Sumedang
dapat diberikan untuk mengatasi ibu baby Metode
bluesadalaharomaterapi cendana. Aromaterapi Dalam penelitian ini, penulis akan Desain
cendana merupakan terapi penelitian eksperimen ini adalah the
komplementermemiliki efek meningkatkan nonequivalent pretest-posttest group design.
keterbukaan, kehangatan, rasa percaya diri, Berdasarkan desain tersebut, langkah pertama
kejujuranketenangan jiwa, perasaan cinta, yang harus dilakukan adalah menentukan
sensualitas, rasa nyaman, harapan, kelompok eksperimen 1 dan 2.Populasi dalam
kepercayaan,kebijaksanaan, pengertian, penelitian ini adalah semua ibu Babybluespada
stabilitas, keberanian serta daya tahan. Cendana bulan Maret sampai dengan Juli 2021di UPTD

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 3 Nomor B Tahun 2021 31


Puskesmas Rawat Inap Tomo Kabupaten menunjukkan rata-rata 4,00 dengan standar
Sumedang sejumlah 32 orang.Besar sampel Tests of Normality
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 15 Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
orang untukkelompok intervensi aromaterapi
Statisti
kemangi dan 15 orang untuk kelompok
c Df Sig. Statistic df Sig.
intervensi aromaterapi cendana,sehingga total
keseluruhan sampel yang dibutuhkan adalah 30 Kemangi .321 15 .002 .892 15 .004
orang. Pada penelitian ini analisa data Cendana .156 15 .004 .967 15 .013
menggunakan analisa univariat dan analisa a. Lilliefors Significance Correction
bivariat. deviasi 2,082.
Berdasarkan data tabel di atas ternyata nilai Sig
Hasil Penelitian pada uji normalitas semuanya menunjukkan
angka yang lebih kecil dari nilai α 0,05. Ini
Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah berarti sebaran data kedua data sampel sebelum
diberikan intervensi aromatherapi kemangi dan seudah perlakuan Terapi aromatherapi
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo kemangi dan aromatherapi cendana semuanya
Kabupaten Sumedang. berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Baby blues pada Rata- Standar Min-
ibu rata deviasi maks Kelompok n Mean p
Difference
Sebelum 7,00 1,835 2-8 Sebelum Sesudah 15 1.11 0.002
intervensi intervensi
Sesudah 3,50 2,011 0-7 aromatherapi aromatherapi
kemangi kemangi
Sebelum
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa Sesudah 15 2.27 0.001
intervensi intervensi
baby blues pada setiap responden sebelum dan aromatherapi aromatherapi
sesudah diberikan intervensi aromatherapi cendana cendana
kemangi. Sebelum intervensi dilaksanakan, rata-
rata responden yang mengalami baby blues
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan
sebelum intervensi 7,00 dengan standar deviasi penurunan baby blues antar kelompok
1,835 sedangkan sesudah intervensi menggunakan uji Mann-Whitney. Dari tabel
aromatherapi kemangi diberikan, baby blues
diatas menunjukkan bahwa ada perbedaan
responden menunjukkan rata-rata 3,50 dengan penurunan baby blues secara signifikan antara
standar deviasi 2,011.
kelompok aromatherapi kemangi dengan
Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah
kelompok aromatherapi cendana. Untuk
diberikan intervensi Aromatherapi cendana mengetahui kelompok perlakuan terapi mana
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo yang paling efektif dalam menurunkan baby
Kabupaten Sumedang blues maka dapat dilihat dari nilai mean
difference. Nilai mean difference dari intervensi
Baby blues Rata-rata Standar Min- aromatherapi cendana lebih besar jika
deviasi maks dibandingkan dengan terapi aromatherapi
Sebelum 8,00 1,931 2-10 kemangi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
terapi aromatherapi cendana yang lebih efektif
Sesudah 5,00 2,082 0-7 dalam menurunkan baby blues dibandingkan
dengan terapi akupunkur. Aromatherapi cendana
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa lebih baik dalam menurunkan baby blues dari
baby blues pada setiap responden sebelum dan pada terapi aromatherapi kemangi
sesudah tindakan Aromatherapi cendana.
Sebelum intervensi dilaksanakan, rata-rata
responden mengalami baby blues sebelum
intervensi 8,00 dengan standar deviasi 1,931
sedangkan sesudah intervensi aromatherapi
cendana diberikan, baby blues responden

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 3 Nomor B Tahun 2021 32


Pembahasan mengalami baby blues sebelum intervensi 8,00
Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah dengan standar deviasi 1,931 sedangkan sesudah
diberikan intervensi aromatherapi kemangi intervensi aromatherapi cendana diberikan, baby
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo blues responden menunjukkan rata-rata 4,00
Kabupaten Sumedang. dengan standar deviasi 2,082.
Hasil penelitian menunjukan bahwaSebelum Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
intervensi dilaksanakan, rata-rata responden Manurung (2015) bahwa di pelayanan kesehatan
yang mengalami baby blues sebelum intervensi perlu dilakukan intervensi berupa terapi
7,00 dengan standar deviasi 1,835 sedangkan relaksasi dengan musik sebagai pencegahan
sesudah intervensi aromatherapi kemangi terhadap kejadian baby blues. Terapi relaksasi
diberikan, baby blues responden menunjukkan ini juga mampu dilakukan dengan intervensi
rata-rata 3,50 dengan standar deviasi 2,011. senyawa dari bahan alam. Kemudahan dalam
Menurut teori beberapa dugaan baby blues mendapatkan bahan dari alam ini, memicu
disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam adanya pembuatan aromaterapi dari cendana.
maupun luar individu. Salah satu faktor Pada penelitian ini enggunaan minyak
penyebab dari dalam individu adalah adanya aromaterapi untuk relaksasi dengan
perubahan hormonal. Selain perubahan hormon penguapanserta coldpressing. Minyak
masih banyak lagi faktor penyebab baby blues. aromaterapi yang dihasilkan dari tanaman
Penyebab baby blues menurut Marmi (2012) cendana ini berfungsi sebagai antidepresan,
yaitu stress, ASI tidak keluar, frustasi, yaitu menekan dan menghilangkan depresi atau
kelelahan, kurangnya dukungan dari suami dan stress sehingga mampu membantu ibu primipara
keluarga, takut kehilangan bayi, bosan. pada masa nifas untuk lebih merasa rileks baik
Penlitian lain yang dilakukan oleh Diah Ayu badan maupun pikiran.
Fatmawati (2017) dalam jurnal yang berjudul Cendana telah terbukti mampu menjadi tonik
faktorresiko yang berpengaruh terhadap yang sangat baik untuk sistem saraf. Cendana
kejadian baby bleus juga menunjukan bahwa dapat merangsang pikiran dan membantu
persalinan dengan tindakan (pacu, vakum dan mengatasi kejang-kejang, gugup, vertigo serta
forcep) memiliki lebih banyak presentasi untuk gangguan lain seperti alzaimer dan parkinson.
mengalami baby blues. Berdasarkan Minyak cendana dapat digunakan untuk mandi
penelitiannya, responden dengan persalinan terapi, yang mampu membantu untuk
normal sebanyak 92,9% mengalami baby blues menenangkan saraf, mengurangi gejala depresi
syndrome , responden dengan tindakan (pacu, dan kelelahan akibat stress. Minyak cendana
vakum dna forcep) sebanyak 94,1% yang juga memiliki khasiat membantu merangsang
mengalami baby blues syndrome sedangkan sirkulasi darah dan meremajakan jaringan kulit.
responden dengan persalinan Sectio Secaria Hal ini membantu untuk mengangkat dan
(SC) sebanyak 87,5% yang mengalami baby mengencangkan kulit yang lesu dan lelah.
blues syndrome. (Sumiartha, 2012).
Baby blues sering menyebabkan terputusnya Efektivitasaromatherapikemangi dan
interaksi ibu dan anak, dan mengganggu cendana dengan teknik penguapanserta
perhatian dan bimbingan yang dibutuhkan coldpressing pada ibu baby bluesdi UPTD
bayinya untuk berkembang secara baik Puskesmas Rawat Inap Tomo Kabupaten
(Ishikawa et al., 2014). Oleh karena itu penting Sumedang
sekali untuk memperhatiikan kondisi ibu setelah Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
melahirkan karena ibu mengalami banyak perbedaan penurunan baby blues secara
perubahan baik dari segi fisik maupun psikis. signifikan antara kelompok aromatherapi
Salah satu cara untuk mengatasi masalah psikis kemangi dengan kelompok aromatherapi
atau baby blues yaitu dengan menggunakan cendana. Untuk mengetahui kelompok
aromaterapi kemangi. perlakuan terapi mana yang paling efektif dalam
Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah menurunkan baby blues maka dapat dilihat dari
diberikan intervensi Aromatherapi cendana nilai mean difference. Nilai mean difference dari
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo terapi aromatherapi cendana lebih besar jika
Kabupaten Sumedang dibandingkan dengan terapi aromatherapi
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sebelum kemangi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
intervensi dilaksanakan, rata-rata responden terapi aromatherapi cendana yang lebih efektif

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 3 Nomor B Tahun 2021 33


dalam menurunkan baby blues dibandingkan mengalami baby blues sebelum intervensi 7,00
dengan terapi akupunkur. Aromatherapi cendana dengan standar deviasi 1,835 sedangkan sesudah
lebih baik dalam menurunkan baby blues dari intervensi aromatherapi kemangi diberikan,
pada terapi aromatherapi kemangi. baby blues responden menunjukkan rata-rata
Menurut Koensoemardiyah (2015), aromaterapi 3,50 dengan standar deviasi 2,011.
mempunyai efek yang positif karena diketahui Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah
bahwa aroma yang segar dan harum bisa diberikan intervensi Aromatherapi cendana di
merangsang sensori dan reseptor yang ada di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo Kabupaten
hidung; kemudian memberikan informasi lebih Sumedangmenujukan bahwaSebelum intervensi
jauh ke area di otak yang mengontrol emosi dan dilaksanakan, rata-rata responden mengalami
memori serta memberikan informasi ke baby blues sebelum intervensi 8,00 dengan
hipotalamus, yang merupakan pengatur sistem standar deviasi 1,931 sedangkan sesudah
internal tubuh, termasuk sistem seksualitas, suhu intervensi aromatherapi cendana diberikan, baby
tubuh, dan reaksi terhadap stress. blues responden menunjukkan rata-rata 4,00
Tanaman kemangi dan cendana telah terbukti dengan standar deviasi 2,082.
mampu menjadi tonik yang sangat baik untuk Ada perbedaan penurunan baby blues secara
sistem saraf. kemangi dan cendana dapat signifikan antara kelompok aromatherapi
merangsang pikiran dan membantu mengatasi kemangi dengan kelompok aromatherapi
kejang-kejang, gugup, vertigo serta gangguan cendana. Untuk mengetahui kelompok perlakuan
lain seperti alzaimer dan parkinson. Minyak terapi mana yang paling efektif dalam
kemangi dan cendana dapat digunakan untuk menurunkan baby blues maka dapat dilihat dari
mandi terapi, yang mampu membantu untuk nilai mean difference. Nilai mean difference dari
menenangkan saraf, mengurangi gejala depresi terapi aromatherapi cendana lebih besar jika
dan kelelahan akibat stress. Minyak sereh juga dibandingkan dengan terapi aromatherapi
memiliki khasiat membantu merangsang kemangi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terapi
sirkulasi darah dan meremajakan jaringan kulit. aromatherapi cendana yang lebih efektif dalam
Intervensi atau tindakan yang diberikan pada ibu menurunkan baby blues dibandingkan dengan
baby blues, bisa dilakukan dengan memberikan terapi akupunkur. Aromatherapi cendana lebih
dukungan secara psikologis dari pihak keluarga baik dalam menurunkan baby blues dari pada
dan tenaga kesehatan bahwa ibu mampu untuk terapi aromatherapi kemangi. kulit normal yaitu
merawat bayinya dan sadar akan perannya sejumlah 17 ibu hamil (85%).
sebagai ibu juga perubahan pada bentuk Ada pengaruh skincare vegan dengan jenis
tubuhnya setelah melahirkan. Selain dukungan kulit wajah pada ibu hamil di UPTD Puskesmas
psikologis, gejala baby blues juga dapat Rawat Inap Tomo Kabupaten Sumedang dengan
dikurangi dengan penggunaan minyak tingkat signifikasi α = 0.05 diperoleh hasil p =
aromaterapi seperti melalui minyak aromaterapi 0,002 yang berarti p < 0,05.
dari tanaman kemangi dan cendana.
Aromaterapi yang berasal dari tanaman kemangi
dan cendana ini, memiliki sifat anti depresan Daftar Pustaka
untuk membantu menurunkan kegelisahan,
ketakutan, dan kecemasan sehingga sirkulasi Marni, 2017. Psikologi Ibu dan Anak untuk
darah dan pernapasan menjadi lancar. Sehingga Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
terjadi peningkatan kondisi fisik dan psikologis Almarzouki, 2016, Causes of women’s
pada ibu dan bayi yang baik sesuai dengan tahap postpartum depression symptoms:
asuhan yang direncanakan oleh tenaga Men’s and women’s perceptions.Mid-
kesehatan. wifery. 31(7)
Pratiwi, 2018, Hubungan dukungan suami
Kesimpulan dengan kejadian depresi postpartum
pada ibu nifas.Jurnal Kesehatan Metro
Baby blues pada ibu sebelum dan sesudah Sai Wawai.
diberikan intervensi aromatherapi kemangi di Daw & Steiner,2016. Correlates of postpartum
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tomo Kabupaten depression in first time mothers
Sumedang menujukan bahwaSebelum intervensi without previous psychiatric contact.
dilaksanakan, rata-rata responden yang European Psychiatry

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 3 Nomor B Tahun 2021 34


Irawati,2018Faktor risiko yang berpengaruh Jaelani, 2017. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta :
Terhadap Kejadian Postpartum Blues. Salemba Medika
Universitas Pesantren Tinggi Darul Koensoemardiyah, 2017. Aromaterapi untuk
Ulum Jombang kesehatan, kebugaran dan kecantikan.
Saleha, 2016. Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta: Lily Publisher
Jakarta: Salemba Medika Bilal 2016. Skrining edinburgh postnatal
Sumiartha, 2017. aktor Risiko Yang depression scale (EPDS) pada post
Berpengaruh Terhadap Kejadian partum blues. Bagian Obstetri &
Postpartum Blues Pada Ibu Postparum Ginekologi Fakultas Kedokteran
Di Puskesmas Wilayah Kerja Kota Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Yogyakarta. Tesis. Universitas Gajah Suryati. 2018. The Baby blues And Postnatal
Mada : Yogyakarta Depression. Jurnal Kesehatan
Sari & Widyaningrum, 2018. Negotiating Masyarakat. Jakarta.
Motherhood : The Difficulties and Karlina dkk, 2017. Studi Faktor Kejadian Post
Chalenges of Rural First-time Mother Pantrum Blues pada Ibu Pasca Salin di
in Parung, West java. Makara Journal Ruang bersalin II RSU RP Soetomom
of Health Research, Surabaya. Surabaya: Universitas
Setiyanti, 2018. Dukungan Suami dan Depresi Airlanga.
Pasca Melahirkan. Jurnal Psikologi Wahyuningsih, 2016. Mengatasi Depresi Pasca
Universitas Mercu Buana Yogyakarta. melahirkan. Alih bahasa : Fransiska,
1-7 Lilian Juwono. Jakarta : Arcan
Ariyanti, 2018.Klinik Keperwatan pada Mata Sulastri, 2017. Perbedaan Depresi Pasca
Ajaar Kebutuhan Dasar Manusia. Melahirkan pada Ibu Primipara
Jakarta : TIM ditinjau dari usia Ibu Hamil.
Risneni 2016. Asuhan Kehamilan untuk Farah, Adriana., Tomas De P., Daniel P. M.,
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Luiz C.T., Peter R.M. 2016.
Diah, 2017. Faktor Risiko yang Berpengaruh Chlorogrnic Acids and Lactones in
Terhadap Kejadian Postpartum Blues. Regular and Water-Decaffeinated
Jurnal EDU Health Arabica Coffees. J. Agric. Food Chem.
Ambarwati, dkk: 2016 Asuhan Kebidanan Bryant, L. S. (2017). The Beauty Ideal: The
Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia. Effects of European Standards of
Philip, 2017. Treatment of Postpartum Beauty on Black Women. Columbia
Depression:Clinical, Psychological Social Work Review, IV(1),
Options. International Journal of Grogan, S. (2017). Body image: Understanding
Women’s Health 2 body dissatisfication in men, women
Lisna: 2015 Gambaran kejadian postpartum and children. London & New York:
Blues pada Ibu Nifas Berdasarkan Routledge.
Karakteristik Di Rumah Sakit Umum Aramo. 2016. Skin and Hair Diagnosis System.
Tingkat IV Sariningsih Kota Sungnam: Aram Huvis Korea Ltd
Bandung.Bandung: Universitas Al-Husaini Aiman, 2018. 100 Kesalahan Wanita
Pendidikan: Bandung Dalam Merawat Tubuh. Jakarta, PT
Yulianti, 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Almahira
Menyusui. Jakarta: Trans Info Media Peearce Evelyn, 2016. Anatomi dan Fisiologi
Gondo, Harry. (2017). Skrinning Edinburgh untuk Paramedis. Jakarta, PT
Postnatal Depression Scale (EPDS) Gramedia pustaka Utama.
Pada Postpartum Blues. Universitas Suparni Ibunda, 2017. Sehat dan Cantik Natural
Wijaya Kusuma : Surabaya dengan Bahan-bahan Alami.
Ari Sulistyawati 2019., Faktor faktor yang Yogyakarta, PT Rapha Publishing
berhubungan dengan depresi Rostamailis. (2015). Penggunaan kosmetik
postpartum di RSIA Pertiwi Makassar dasar kecantikan dan berbusana yang
Ummu Syfa Jauza 2019. Aku Punya Bayi. serasi. Jakarta: Rineka Cipta
Yogyakarta: Pro-U Media. Putra Rizema, 2018. Optimalkan Kesehatan
Depkes RI, 2017 Konsep Asuhan Kebidanan, Wajah Dengan Bengkuang.
Depkes, Jakart Yogyakarta, PT Piva Press.

Jurnal Kesehatan Pertiwi – Vol. 3 Nomor B Tahun 2021 35

Anda mungkin juga menyukai