Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

DALAM PENANGANAN DEMAM PADA BALITA DI DESA BLANG ME


KECAMATAN KUTA BLANG KEBUPATEN BIREUEN
TAHUN 2020

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk


Melaksanakan tugas akhir

Disusun oleh :
RIZKA UMMAYA
Nim : 1707201062

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE
TAHUN 2020
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU
DALAM PENANGANAN DEMAM PADA BALITA DI DESA BLANG ME
KECAMATAN KUTA BLANG KEBUPATEN BIREUEN

1.1 LATAR BELAKANG

Generasi yang sehat mencerminkan suatu bangsa itu adalah bangsa yang baik.

Kesehatan Republik Indonesia (2014) menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang

masih berada di dalam kandungan sampai usia belum 18 tahun. Selama proses

pertumbuhan dan perkembangan, terkadang anak mengalami sakit. Angka kesakitan

pada anak dicatat dalam Profil Anak Indonesia tahun (2015) sebesar 15,26% yang

diukur dengan tujuh indikator keluhan kesehatan (KPP&PA, 2015).

Demam adalah salah satu dari 3 keluhan kesehatan yang sering dialami balita,

yaitu 53,90%. Dalam hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada 996 anak di

usia 3 tahun pertama, demam dan penyakit akut adalah diagnosa yang paling sering

muncul. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI, 2015) juga mengatakan sekitar 30%

dari seluruh total kunjungan tersering ke dokter anak dan dokter umum adalah

demam anak. Hal tersebut dikarenakan sistem imun anak yang belum bekerja

optimal, tetapi sistem imun akan terus berkembang seiring perkembangan tubuh anak,

sehingga seiring pertumbuhan anak menuju remaja hingga dewasa sistem imun juga

akan terus berkembang dan dapat bekerja lebi optimal (Sullivan &Farra, 2011).

Demam adalah kondisi suhu tubuh tidak di batas normal (Wardiah et al.,

2015). Suhu tubuh normal manusia adalah 36-37°C (Kurniati, 2016). Demam adalah
peningkatan suhu tubuh yang menandakan terjadi suatu reaksi atau adanya suatu

proses di dalam tubuh (Arifianto dan Hariadi, 2019). Demam terjadi karena

peningkatan suhu tubuh yang diakibatkan oleh pirogen endogen yang menyetel ulang

titik patokan hipotalamus selama peradangan atau infeksi. Merujuk pada

ketidakseimbangan lain antara peningkatan panas dan pengeluraan panas yang

meningkatkan suhu tubuh (Sherwood, 2011).

Tanda awal terjadinya demam yaitu meningkatnya suhu tubuh 1-2°C dari

suhu normal. Disusul juga dengan gejala lain seperti berkeringat, menggigil atau

sensasi lainnya yang menjadi tanda penyakit serius (Ifesinachi, 2013). Anak yang

mengalami demam akan merasa tidak nyaman sehingga mudah menangis, nafsu

makan menurun, lemas dan susah tidur (Lubis dan Lubis, 2016). Arifianto dan

Hariadi (2019) menjelaskan bawa demam dapat meningkatkan resiko penguapan dan

terbuangnya cairan tubuh. Anak yang sakit demam akan mengalami dehidrasi,

kekurangan oksigen dan kejang (London, 2011)

Dalam penanganan demam pada anak, peran orang tua sangat berpengaruh.

Orangtua akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan berbagai cara agar

dapat mengatasi demam pada anak. Orangtua akan mencari pengobatan dengan

memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti ke puskesmas, rumah sakit, maupun ke

fasilitas pengobatan tradisional atau melakukan pengobatannya sendiri (Notoatmodjo,

2007).
Metode fisik yang sering dilakukan orangtua jika anak demam adalah dengan

kompres. Selama ini yang jadi kebiasaan yang diterapkan orangtua adalah

menggunakan kompres dingin atau es saat anak demam. Namun kompres dingin

sudah tidak dianjurkan karena kenyataannya tidak menurunkan demam bahkan naik

dan dapat membuat anak menangis, menggigil dan kebiruan.

Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk melakukan edukasi pada

orangtua untuk menambah informasi tentang penanganan demam yang benar

terutama dalam menggunakan kompres. Agar dapat menjalan perannya dalam

perawatan demam anak dirumah diharapkan orangtua harus mempunyai pengetahuan

yang cukup dalam melakukannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh “pengaruh edukasi

kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam penanganan demam pada balita di desa

Blang Me, kecamatan Kuta Blang, kabupaten Bireuen”.

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan ibu

dalam penanganan demam pada balita di desa Blang Me, kecamatan Kuta

Blang, kabupaten Bireuen.


1.3.2 Tujuan khusus

a. untuk mengetahui nilai pengetahuan ibu dalam penanganan demam anak

di rumah sebelum diberikan edukasi.

b. Untuk mengetahui nilai pengetahuan ibu dalam penanganan demam anak

di rumah sesudah diberikan edukasi.

c. untuk mengetahui adakah “pengaruh edukasi kesehatan terhadap

pengetahuan ibu dalam penanganan demam pada balita di desa Blang Me,

kecamatan Kuta Blang, kabupaten Bireuen.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam melakukan

penelitian secara langsung. Serta dapat memberi gambaran bagi peneliti

terkait melakukan edukasi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan ibu

dalam melakukan penanganan demam pada balita.

1.4.2 Bagi Responden

Penelitian ini sangat berguna bagi responden terkait penanganan yang

tepat untuk menurunkan demam pada balita dirumah.

1.4.3 Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai

sumbangan pemikiran dan informasi bagi ilmu keperawatan mengenai edukasi

dalam penanganan demam pada balita.


1.4.4 Bagi peneliti lain

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai pengaruh

edukasi kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam penanganan demam pada

balita.

1.5 KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Variabel Independen Variabel Dependen

Edukasi kesehatan Pengetahuan ibu dalam


penanganan demam pada
balita

Skema 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

1.6 HIPOTESA

Ho : Tidak Ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam

penanganan demam pada balita di desa Blang Me, kecamatan Kuta Blang, kabupaten

Bireuen.

Ha : Ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam penanganan

demam pada balita di desa Blang Me, kecamatan Kuta Blang, kabupaten Bireuen.

1.7 DESAIN PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen,dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi terkendali. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode quasi eksperiment jenis one group pretest and posttes design.

Quasi eksperiment adalah rancangan yang meliputi hanya satu kelompok yang

diberikan pra dan pascauji (Sugiyono, 2014). Metode quasi eksperiment ini dilakukan

dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono berpendapat bahwa pendekatan kuantitatif

merupakan pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner

kepada responden tidak pada waktu yang bersamaan serta melakukan wawancara.

1.8 POPULASI DAN SAMPEL

1.8.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yag mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

ibu yang mempunyai anak balita di desa Blang Me kecamatan Kuta Blang

kabupaten Bireuen.

1.8.2 Sampel

Arikunto (2013) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 30 ibu yang mempunyai anak balita umur 1-5 tahun dan pernah

melakukan penanganan demam pada anak. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah simple random sampling (pengambilan sample secara

acak).

1.9 ANALISA DATA

Analisa data dilakukan dengan menggunkan kuesioner meliputi:

1.9.1 Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan secara bertahap tiap variable dari hasil

penelitian, pada umumnya hasil analisa ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi (Notoaddmodjo,2010) kemudian ditemukan persentasenya dengan

menggunakan program komputerisasi SPSS.

1.9.2 Analisa bivariat

Analisa bivariat untuk mengetahui hubungna antara variable dependen

dan variable independen. Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui adakah

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen (Dahlan,

2010). Teknik analisa yang digunakan yaitu dengan uji T berpasangan (paired

t-test) dengan p-value < 0,05, suatu variabel dinyatakan signifikan apabila

sig<0,05. Analisa bivariat dilakukan melalui program komputerisasi SPSS.

Hasil uji statistic untuk variable pengaruh edukasi kesehatan terhadap


pengetahuan ibu dalam penanganan demam pada balita di desa Blang Me,

kecamatan Kuta Blang, kabupaten Bireuen.


DAFTAR PUSTAKA

Arifianto & Hariandi, N, I. (2019). Berteman Dengan Demam. Jakarta: Kata Media

Arikunto, S. (2013) manajemen penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Dahlan, M. S. (2010). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam


Penelitian. Jakarta: Salemba Medika

Ifesinachi, P. (2013). Mekanisms of fever in humans. International Journal of


Microbiology and Immunology Research, 2(5), 37-43

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Buku Bagan Manajemen


Terpadu Balita Sakit (MTBS). http://perpustakaan.depkes.go.id/ diakses pada 25
November 2020

KPP&PA. (2015). Profil Anak Indonesia 2015. Kementerian Pemberdayaan


Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Badan Pusat Statistik.

Kurniati, HS. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu dan Metode Penanganan Demam
Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan. Skripsi,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

London, M. L. (2011). Maternal dan Child Nursing Care. United State of America

Lubis, IND, Lubis, CP. (2016). Penanganan Demam Pada Anak. Sari Pediatri, 12(6),
pp 409

Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilakun. Jakarta: PT Rineca


Cipta

Notoadmodjo, S . (2010). Metodelogi penelitian kesehatan . Jakarta.: PT Rineka


Cipta.

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem adisi 6, Penertbit
Buku Kedokteran . Jakarta: EGC
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sullivan, J. E., & Farra, H. C. (2011). Fever and Antipyretic Use in Children.
Pediatrics, 127(3), 580-587. https://doi.org/10.1542/peds.2010-3852

Wardiyah, A, Setiawati, Setiawan, D. (2016). Perbandingan efektifitas pemberian


kompres hangat dan tepidsponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang
mengalami demam RSUD. Dr. H. Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 4(1), pp. 44-56.

Anda mungkin juga menyukai