Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN

IBU DALAM MENANGANI FEBRIS (DEMAM) PADA ANAK


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOSOPAN
KABUPATEN PADANG LAWAS

Astri Ulfah Sihombing1, Mastiur Napitupulu2, Delfi Ramadhini3


1
Mahasiswa Program Studi keperawatan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan
2
Dosen Program Studi keperawatan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan
3
Dosen Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Sarjana Universitas Aufa Royhan
(astriulfasihombing@gmail.com)

Abstrak
Demam merupakan keadaan permukaan tubuh yang panas dimana tanda awalnya adalah menggigil dan
akral dingin, jika kita ukur menggunkan termometer suhu demam di atas 37,5˚C (Surinah dalam Hartini,
2015). Kedekatan ibu terhadap anak merupakan salah satu bagian yang dapat menunjang penanganan
demam pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor (usia, pendidikan
dan pengalaman) yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam menangani febris (demam) pada
anak di wilayah kerja puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas. Jenis penelitian yang akan
dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Adapun jumlah
responden sebanyak 24 ibu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara responden mengisi kuesioner
dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa
ada hubungan (p<0,05) faktorusia, pendidikan dan pengalaman ibu dalam menangani demam pada anak
di wilyah kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini diharapkan kepada
pelayanan kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kepada ibu dalam menangani demam pada
anak.
Kata kunci :demam, pengetahuan ibu, penanganan demam.
Daftar Pustaka : 33 (2009-2017)
Abstract
Fever is hot body surfacewhere the first sign is shivering and cold akral,if we measure using a
thermometer the temperature of feverabove 37.5˚C (Surinah in Hartini, 2015). Mother's closeness to
childis one partthat can supportmanagement of fever in children.The aim of this research isto find out
the factors (age, education and experience)related to mother's knowledgein dealing with febrile (fever)
in childrenin the working area of di wilyah kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas. .The
types of research to be carried out are:quantitative research with a cross sectional approach. The
number of respondents as many as 24 mothers.Data collection is doneby way of respondentfill out the
questionnaire and so onpresented in the form of a frequency distribution table.The results of the study
concludedthat there is a relationship (p<0.05)factors of age, education and mother's experience in
treating fever in childrendi wilyah kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas.This research
is expected to health services in order to provide counseling to mothers in dealing with fever in children.

Keywords : fever, mother's knowledge, handling fever.


Bibliography : 33 (2009-2017)

1
PENDAHULUAN generasi penerus yang akan mewarisi
kepemimpinan. Oleh karena itu anak harus
Demam adalah proses alami tubuh dirawat dan dididik di dalam keluarga dengan
untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam sebaik-baiknya agar ia berguna bagi agama,
tubuh, terjadi pada suhu >37,5˚C. Demam bangsa dan negara (Anshor & Ghalib, 2010).
merupakan salah satu alasan paling sering Masa anak-anak adalah masa yang paling
orang tua membawa anaknya berobat ke penting dalam kehidupan manusia. Anak-anak
pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan selalu tumbuh dan berkembang dari mulai
pengetahuan dalam penanganan awal demam kelahirannya hingga berakhirnya masa remaja.
sehingga tidak terjadi gangguan kesehatan yang Dalam perkembangannya masa anak-anak
lebih serius (Tarigan, dkk 2016). adalah masa yang paling rentan terhadap
Demam pada anak dibutuhkan berbagai penyakit. Ibu yang memiliki anak
perlakuan dan penanganan tersendiri yang demam akan timbul berbagai macam perilaku
berbeda bila dibandingkan dengan orang dan usaha sehingga muncul respon.
dewasa. Hal ini dikarenakan, apabila tindakan Diantaranya adalah mencari pengobatan ke
dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat pelayanan kesehatan, mencari pengobatan
maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan tradisional, tindakan mengobati sendiri, bahkan
perkembangan anak terganggu. Penanganan tidak bertindak atau tidak melakukan tindakan
demam dengan cara dipijat memang tidak apa-apa karena mungkin gejala akan hilang
salah. Akan tetapi apabila penanganan demam dengan sendirinya (Notoatmodjo 2014).
dengan cara pijat yang lebih diutamakan Kedekatan ibu terhadap anak
dibandingkan penanganan farmakologis, hal ini merupakan salah satu bagian yang dapat
akan berdampak buruk bagi anak bahkan dapat menunjang penanganan demam pada anak.
membahayakan keselamatan anak dan akan Ketika anak demam, ibu harus memiliki sikap
menimbulkan komplikasi seperti hipertermi, yang tepat untuk menangani dan memberikan
kejang demam dan penurunan kesadaran. perawatan, sehingga dapat mencegah
World Health Organization (WHO) komplikasi demam yang tidak diatasi dengan
mengemukakan jumlah kasus demam di benar. Adapun beberapa cara untuk
seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500- penanganan demam pada anak diantaranya
600 ribu kematian tiap tahunnya, anak adalah pemberian antipiretik, kompres hangat,
merupakan yang paling rentan terkena demam. pemberian minum lebih banyak dari biasanya,
Hampir semua daerah endemik, insidensi dan menggunakan pakaian tipis pada anak
demam banyak terjadi pada anak usia 1-18 (Sodikin, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh
tahun (Setyowati, 2013). United Nations Hizah Septi Kurniati 2016, dijumpai sebanyak
International Children’s Emergency Fund 52% ibu memiliki pengetahuan yang rendah
(UNICEF) melaporkan bahwa diseluruh dunia mengenai penanganan demam. Dalam
12 juta anak mati setiap tahunnya akibat penelitiannya didapatkan ibu mengatakan
penyakit atau malnutrisi dan paling sering kurang mengetahui konsep dari demam,
gejala awalnya adalah demamdan sekitar penyebab-penyebab demam, dan dampak dari
150.000 anak Indonesia meninggal pada tahun demam.
2012 (Wardiyah,dkk 2016). Penelitian yang Faktor-faktor yang mempengaruhi
dilakukan Nurul Hidayah 2015 di Indonesia perilaku kesehatan yaitu predisiposising factor,
penderita demam sebanyak 465 ribu (91,0%) mencakup pengetahuan dan sikap terhadap
dari 511 ribu ibu yang memakai perabaan untuk kesehatan, tradisi dan kepercayaan terhadap
menilai demam pada anak mereka. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
sisanya 46 ribu (9%) saja menggunakan tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi.
thermometer. Profil kesehatan Indonesia tahun Enabling factor, mencakup ketersediaan sarana
2013, mengungkapkan bahwa pada tahun 2013 dan prasarana atau fasilitas kesehatan. Dan
jumlah penderita demam yang disebabkan oleh personal control merupakan sebuah
infeksi dilaporkan sebanyak 112.511 kasus kepercayaan yang dimiliki seseorang bahwa
dengan jumlah kematian 871 orang (Kemenkes dirinya mampu mempengaruhi kejadian yang
RI, 2014). tidak diinginkan (Priyoto, 2014).
Anak merupakan generasi penerus Berbagai hasil penelitian menunjukkan
untuk melanjutkan keturunan. Sedangkan bahwa penanganan demam oleh orang tua
dalam pengertian lebih luas anak merupakan bervariasi. Penelitian Kazeem di Nigeria

2
menunjukkan bahwa 66,7% ibu melakukan self dengan pengetahuan ibu dalam menangani
management yaitu penanganan yang dilakukan febris (demam) pada anak di wilayah kerja
sendiri sebagai penanganan pertama terhadap puskesmas Sosopan kabupaten Padang Lawas.
anaknya yang mengalami demam. Penelitian
menunjukkan bahwa 33,3% orang tua METODE PENELITIAN
mekakukan penanganan demam pada anaknya Jenis penelitian yang akan
dengan cara non self management yaitu dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif
penanganan menggunakan obat dengan pendekatan cross sectional. Adapun
(Cahyaningrum, 2016). jumlah responden sebanyak 24 ibu.
Pengetahuan yang kurang memadai Pengumpulan data dilakukan dengan cara
membuat penanganan demam menjadi kurang responden mengisi kuesioner dan selanjutnya
tepat sehingga perilaku ibu cenderung disajikan dalam bentuk tabel distribusi
berlebihan. Banyak faktor yang mempengaruhi frekuensi.
pengetahuan diantaranya usia, tingkat
pendidikan, dan pengalaman dalam menangani HASIL PENELITIAN
demam pada anak (Notoatmodjo, 2014).
Rendahnya kesehatan anak bukan hanya karena 1. Analisa Univariat
sosial ekonominya yang rendah. Tetapi sering Tabel 1: Distribusi Frekuensi Karakteristik
juga disebabkan karena ibu tidak mengetahui Responden Berdasarkan Usia
bagaimana cara merawat anaknya, misalnya
saat anak demam ibu tidak melakukan kompres Karakteristik Responden F %
hangat (Notoatmodjo, 2010). Usia (tahun)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang 26-35 tahun 13 54.2%
berpengaruh pada peningkatan kemampuan 36-45 tahun 11 45.8%
berpikir dengan kata lain seseorang yang
berpengetahuan tinggi akan dapat mengambil Total 24 100%
keputusan yang lebih baik. Umumnya terbuka
untuk menerima perubahan atau hal baru Berdasarkan tabel 1 distribusi
dibandingkan dengan yang berpengetahuan karakteristik usia dari 24 responden, usia antara
lebih rendah. Begitu pula halnya dengan 26-35 tahun sebanyak 13 orang (54.2%),
pengetahuan ibu dalam merawat anak yang sedangkan usia 36 - 45 tahun sebanyak 11 orang
sedang mengalami febris (Wawan dan Dewi, (45.8%).
2011). Penelitian yang dilakukan oleh Riandita,
(2012) dijumpai sebanyak 52% ibu memiliki Tabel 2: Distribusi Frekuensi Karakteristik
pengetahuan yang rendaah mengenai Responden Berdasarkan
penanganan demam. Pendidikan
Sementara ini dari hasil survei
Karakteristik Responden F %
pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 25
Pendidikan
Maret 2021 di Rekam Medis Puskesmas
Sosopan Kabupaten Padang Lawas, diperoleh SMA 17 70.8%
data bahwa anak yang berobat karena demam DIPLOMA 7 29.2%
ke fasilitas kesehatan khususnya Puskesmas Total 24 100%
Sosopan, tahun 2019 sebanyak 810 anak,
sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 976anak. Berdasarkan tabel 2 distribusi
Serta jumlah anak yang memiliki keluhan karakteristik pendidikan terakhir responden
demam pada tiga bulan terakhir pada bulan mayoritasnya SMA sebanyak 17 responden
Maret 78 anak, pada bulan April 71 anak, dan (70.8%) dan minoritas Diploma berjumlah 7
pada bulan Mei 50 anak. responden (29.2%).
Dapat kita tarik masalah bahwa
pengetahuanibu dalam membawa anak berobat Tabel 3: Distribusi Frekuensi Karakteristik
ke fasilitas kesehatan menurun di akibatkan Responden Berdasarkan
beberapa faktor-faktor yang berhubungan Pekerjaan
dengan pengetahuan. Berdasarkan uraian di
atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian faktor-faktor yang berhubungan

3
Karakteristik Responden F % Total 24 100,0%
Pekerjaan Sumber Data : Data Primer
IRT 9 37.5% Berdasarkan tabel 4 diatas dapat
Wiraswasta 13 54.2% disimpulkan bahwa 10 responden (41.7%)
PNS 2 8.3% memiliki pengalaman baik dan 14 responden
(58.3%) memiliki pengalaman kurang baik.
Total 24 100%
Tabel 5: Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Berdasarkan tabel 3 distribusi Ibu dalam Menangani Febris
karakteristik pekerjaan responden IRT 9 (Demam) Pada Anak
responden (37,5%), wiraswasta 13 responden
(54.2%) dan PNS sebanyak 2 responden Pengetahuan F %
(8.3%). Cukup 10 41.7%
Baik 14 58,3%
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Pengalaman Total 24 100,0%
Ibu dalam Menangani Febris Sumber Data : Data Primer
(Demam) Pada Anak
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat
Pengalaman F % disimpulkan bahwa10 responden (41.7%)
Baik 10 41.7% pengetahuan cukup dan 14 responden (58.3%)
Kurang baik 14 58.3% pengetahuan baik.

2. Analisa Bivariat 1 Dew 5 20, 8 33, 1 54,


asa 8% 3% 3 2%
Tabel 6: Hubungan Usia Dengan 2 awal 9 2 0,0
Pengetahuan Ibu Dalam (26- 37, 8,3 1 45, 4
Menangani Febris (Demam) Pada 35) 5% % 1 8%
Dew
Anak
asa
N Usia Pengetahuan Total P akhi
o (tah Val r
un) ue (36-
Baik Cukup 45)
F % F % F % Tot 1 58, 1 41, 2 100
al 4 3% 0 7% 4 %
Sumber Data : Data Primer
Berdasarkan tabel 6 diatas didapatkan Setelah dilakukan uji statistik
hasil dari 24 responden, usia dewasa awal (26– menggunakanUji chi square didapatkan p=0.04
35 tahun) adalah 13 orang (54.2%), yang (<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
pengetahuan baik ada 5 orang (20.8%), yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor
pengetahuan cukup ada 8 orang (33.3%). Usia usia dengan pengetahuan ibu dalam menangani
dewasa akhir(36 – 45 tahun) adalah 11 orang demam pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas
(45.8%), yang pengetahuan baik ada 9 orang Sosopan Kabupaten Padang Lawas.
(37.5%), yang pengetahuan cukup ada 2 orang
(8.3%).
Tabel 7: Hubungan Pendidikan Dengan N Pendi Pengetahuan Total P
Pengetahuan Ibu Dalam o dikan Va
Menangani Febris (Demam) Pada lue
Anak Baik Cukup
F % F % F %
1 SMA 1 54, 4 16, 1 70,
2 DIPL 3 2% 6 7% 7 8% 0,0
OMA 1 4,2 25, 7 29, 0
% 0% 2%
Total 1 58, 1 41, 2 100
4 3% 0 7% 4 %

4
Sumber Data : Data Primer Setelah dilakukan uji statistik
Berdasarkan tabel 7 diatas didapatkan menggunakanUji chi square didapatkan p=0.00
hasil dari 24 responden, pendidikan SMA (<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
adalah 17 orang (70,8%), yang pengetahuan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor
baikada 13 orang (54,2%), yang pengetahuan pendidikandengan pengetahuan ibu dalam
cukupada4 orang (16,7%). Pendidikan menangani febris (demam) pada anak di
Diploma adalah 7 orang (29,2%), yang Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten
pengetahuan baik ada 1 orang (4,2%), yang Padang Lawas.
pengetahuan cukupada6 orang (25,0%).

Tabel 8: Hubungan Pengalaman Dengan Baik Cukup


Pengetahuan Ibu Dalam F % F % F %
Menangani Febris (Demam) Pada 1 Baik 9 37, 1 4,2 1 41,
Anak 2 Kuran 5 5% 9 % 0 7% 0,0
g baik 20, 37, 1 58, 1
N Pengal Pengetahuan Total P 8% 5% 4 3%
o aman Va Total 1 58, 1 41, 2 100
lue 4 3% 0 7% 4 %

Sumber Data : Data Primer usia dengan pengetahuan yaitu pada responden
yang berusia >35 tahun lebih banyak yang
Berdasarkan tabel 8 diatas didapatkan berpengetahuan baik (62,5%) dan pada usia
hasil dari 24 responden, pengalaman baik <35 tahun lebih banyak yang berpengetahuan
adalah 10 orang (41.7%), yang pengetahuan kurang baik dengan hasil uji statisik chi-square
baik ada 9 orang (37.5%), yang pengetahuan (p-value=0,006). Serupa dengan tinjauan
cukup ada1 orang (4.2%). Pengalaman kurang pustaka usia bahwa dengan bertambahnya
baik adalah 14 orang (58.3%), yang Umur dapat mempengaruhi daya tangkap dan
pengetahuan baik ada 5 orang (20.8%), yang pola pikir seseorang (Notoatmodjo, 2010).
pengetahuan cukup ada 9 orang (37.5%). Dalam teori Hurlock yang dikutip
Setelah dilakukan uji statistik Nursalam (2012) semakin cukup tingkat
menggunakanUjichi squaredidapatkan p=0.01 kematangan dan kekuatan seseorang maka akan
(<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi lebih matang orang tersebut dalam berpikir dan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor bekerja. Pertumbuhan pada fisik secara garis
pengalamandengan pengetahuan ibu dalam besar ada empat katagoriperubahan yaitu
menangani febris (demam) pada anak di perubahan ukuran, perubahan propsi, hilang
Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten ciri-ciri lama, timbul ciri-ciri baru. Ini akibat
Padang Lawas. pematangan fungsi organ. Pada aspek
psikologiatau mental taraf berfikir seseorang
PEMBAHASAN makin matang. (Notoatmojo, 2012).
Hubungan Karakteristik Usia dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Dalam penelitian yang dilakukan oleh Windy Safriani
Menangani Febris (Demam) Pada Anak (2015) bahwa ada hubungan antara pendidikan
dengan Pengetahuan ibu dalam menangani
Umur dapat mempengaruhi daya demam awal pada anak dengan nilai p-value =
tangkap dan pola pikir seseorang. Menurut 0,005 dan diperoleh juga nilai OR=8,250 (95%
Notoatmodjo (2012), semakin berkembang usia CI1-36,385) artinya ibu yang berpendidikan
semakin bertambah pula daya tangkap dan pola tinggi berpeluang 8,250 kali lebih tinggi untuk
pikirnya, sehingga pengetahuan yang mempunyai pengetahuan yang lebih baik
diperolehnya semakin membaik.Dengan dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan
bertambah usia akan terjadi perubahan pada menengah.
aspek fisik dan psikologi (mental). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Hasil penelitian ini sejalan dengan oleh Salamah pada tahun 2018, ternyata
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa ada hubungan yang
Indonesia, Desember 2013 yang menyatakan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua
bahwa ada hubungan yang signifikan antara dengan pengetahuan. Orang tua yang memiliki

5
tingkat pendidikan tinggi akan semakin mudah sebagai memori episodik, yaitu memori yang
memberikan dan menerapkan ilmu yang akan menerima dan menyimpan peristiwa yang
diberikan (Salamah, 2018). terjadi atau dialami individu pada waktu dan
Menurut Budiman dan Riyanto (2013) tempat tertentu, yang berfungsi sebagai
salah satu faktor yang mempengaruhi referensi otobiografi (Saparwati, 2012).
pengetahuan adalah pendidikan. Pendidikan Pengalaman merupakan peristiwa
adalah suatu usaha untuk mengembangkan yang tertangkap oleh panca indera dan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di tersimpan dalam memori. Pengalaman yang
luar sekolah (baik formal maupun nonformal), terjadi dapat diberikan kepada siapa saja untuk
berlangsung seumur hidup. Pendidikan digunakan dan menjadi pedoman serta
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pembelajaran manusia (Notoatmojo, 2012).
pendidikan seseorang, makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi. KESIMPULAN
Pendidikan adalah proses
perubahan sikap dan perilaku seseorang atau Dari hasil penelitian ini diperoleh
kelompok dan merupakan usaha faktor usia, pendidikan dan pengalaman ada
mendewasakan manusia melalui upaya hubungannya dengan pengetahuan ibu dalam
pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi menangani febris (demam) pada anak. Hasil p-
pendidikan seseorang maka semakin cepat value <0,05 maka ada Hubungan usia,
menerima dan memahami suatu informasi pendidikan dan pengalaman dengan
sehingga pengetahuan yang dimiliki juga pengetahuan ibu dalam menangani febris
semakin tinggi (Sriningsih, 2011). (Demam) pada anak di wilayah Kerja
Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas.
Hubungan Pengalaman Dengan
Pengetahuan Ibu Dalam Menangani Febris SARAN
(Demam) Pada Anak
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Berdasarkan hasil penelitian ini, meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
didapatkan hasil bahwa ada hubungan dan menambah informasi tentang kondisi
pengalaman dengan pengetahuan ibu dalam masyarakat khususnya pengetahuan ibu dalam
menangani febris (demam) pada anak dengan menangani febris (demam) pada anak. Serta
melihat nilai p-value 0,01 (<0,05) bahwa ibu menambah pengalaman, wawasan serta
yang berpengalaman memiliki pengetahuan pengetahuan tentang demam pada anak.
yang baik dalam menangani demam pada anak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan REFERENSI
penelitian yang dilakukan oleh Windy
Safriyanti. Hasil penelitian dijelaskan bahwa A. Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan
ada hubungan antara ibu yang berpengalaman Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
dengan pengetahuan ibu tentang penanganan Perilaku Manusia. Cetakan II.
awal demam dengan pvalue = 0,021 (<0,05) Yogyakarta : Nuha Medika.
dan diperoleh juga nilai OR = 6,300 (95%
1,522 – 26,081) artinya ibu mempunyai Anshor, Maria Ulfah dan Abdullah Ghalib.
pengalaman berpeluang 6,300 kali lebih tinggi 2010. Parenting With Love, Panduan
untuk mempunyai pengetahuan yang baik Islami Mendidik Anak Penuh Cinta
dibanding ibu yang tidak mempunyai dan Kasih Sayang. Bandung : PT.
pengalaman. Mizan Pustaka.
Melalui pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya, pengalaman dapat membentuk Budiman dan Riyanto. 2013. Kuesioner
pengetahuan seseorang dalam jangka waktu Pengetahuan dan Sikap dalam
yang lama (Jurnal Kesehatan Vol. 4 No. 1, Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Pebruari 2016). Salemba Medika.
Pengalaman dapat diartikan sebagai
sesuatu yang pernah dialami, dijalani maupun Cahyaningrum, E. D. 2016. Penatalaksanaan
dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru Anak Demam Oleh Orang Tua di
saja terjadi. Pengalaman dapat diartikan juga Puskesmas Kembaran I Banyumas.

6
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian
Jakarta : Badan Penelitian Dan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ekotama, Suryono. 2013. Cara Mudah Bikin
SOP. Media Pressindo. Yogyakarta. Priyoto. 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor – Medika.
Faktor Yang Mempengaruhi.
Purwoko, dkk. 2013. Demam pada Anak :
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Perabaan Kulit, Pemahaman dan
Keperawatan Keluarga : Riset, Teori Tindakan Ibu. Yogyakarta : Fakultas
dan Praktek. Jakarta : EGC. Ilmu Kedokteran UGM.

Hidayah, Nurul. 2015. Pengetahuan Ibu Salamah. 2018. Pendidikan Dan Pengajaran :
Mengenai Penanganan Pertama Strategi Pembelajaran Sekolah.
Kejang Demam Pada Anak di Jakarta : PT. Grasindo.
Kelurahan Ngaliyan Semarang.
Saparwati, Mona. 2012. Studi Fenomenologi :
Hurlock, E. B. 2012. Psikologi Perkembangan, Pengalaman Kepala Ruang Dalam
Suatu Pendekatan Sepanjang Mengelola Ruang Rawat di RSUD
Rentang Kehidupan. Jakarta : Ambarawa. Tesis Magister Ilmu
Erlangga. Keperawatan Universitas Indonesia,
Depok.
Ihsan, Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta :
Rineka Cipta. Setyowati, Lina. 2013. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Orang Tua dengan
Ismoedijanto, dkk. 2017. Pedoman Imunisasi di Penanganan Demam Pada Anak
Indonesia Edisi 6. Jakarta : IDAI. Balita di Kampung Bakalan Kadipiro
Banjarsari Surakarta. Skripsi
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April STIKes PKU Muhammadiyah
2016. Surakarta.

Jurnal Kesehatan Vol. 4 No. 1 Pebruari 2016. Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam
Pada Anak. Yogyakarta : Pustaka
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Pelajar.
Indonesia Tahun 2014. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI. Sofwan, R. 2016. Cara Tepat Atasi Demam
pada Anak Informasi Praktis untuk
Kurniati, Hizah Septi. 2016. Gambaran Penerapan Sehari-hari. Bhuana Ilmu
Pengetahuan Ibu dan Metode Populer. Jakarta.
Penanganan Demam Pada Balita di
Wilayah Puskesmas Pisangan Kota Sriningsih, I. 2011. Faktor Demografi,
Tangerang Selatan. Skripsi, Fakultas Pengetahuan Ibu. Jurnal Kesehatan
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : PT
Mubarak, W. 2011. Buku Ajar Keperawaan Alfabet.
Komunitas 2. Jakarta : Salemba
Medika. Tarigan, Terapul. dkk. Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Orang Tua tentang Demam
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian dan Pentingnya Edukasi Oleh Dokter.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2016.

7
Wardiyah, Aryanti. 2016. Perbandingan Mengalami Demam di RSUD Dr. H.
Efektifitas Pemberian Kompres Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Hangat dan Tepid Sponge Terhadap Jurnal Ilmu Keperawatan – Volume
Penurunan Suhu Tubuh Anak yang

Anda mungkin juga menyukai