SKRIPSI
Oleh :
NURHAJIJAH HSB
NIM 17010024
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
NURHAJIJAH HSB
NIM 17010024
i
HALAMAN PENGESAHAN
(Skrisi)
ii
IDENTITAS PENULIS
NIM : 17010024
Riwayat Pendidikan:
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, Karena atas berkat dan
Caregiver Dengan Kepatuhan Diet Rendah Garam Pada Lansia penderita hipertensi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana keperawatan di Program Studi
kota Padangsidimpuan.
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini peneliti
1. DR. Anto J. Hadi, SKM, M,KM. MM, sebagai Rektor Universitas Aufa
di Kota Padangsidimpuan.
penelitian ini.
iv
5. Ns. Mei Adelina Harahap. M.Kes, sebagai pembimbing pendamping
penelitian ini.
6. Hj. Elinda Tarigan. S.Keb sebagai kepala Puskesmas Batunadua yang telah
8. Orang tua saya, saudara dan seluruh keluarga tercinta yang turut membantu
dan atas dukungan, semangat, perhatian, pengertian, dan nasehat yang tiada
henti sangat berarti bagi saya sehingga Skripsi penelitian ini dapat
diselesaikan.
Kritik dan saran yang bersifat membangun peneliti harapkan guna perbaikan
Peneliti
v
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN
Abstrak
Hipertensi merupakan kasus cukup tinggi di indonesia karena merupakan salah satu
faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan
pecahnya pembuluh darah. World Health Organization (WHO, 2019) Mengatakan
bahwa 23,7% di dunia menderita hipertensi adalah lansia.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
kepatuhan diet rendah garam. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif
dengan desain deskritif korelasi. Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja
Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan. Jumlah populasi sebanyak 231
kunjungan dan sampel sebanyak 23 orang.Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling.Analisa data dilakukan dengan uji chi-quare dengan hasil nilai
p value 0,004, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan diet rendah garam.
Saran dari hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan bagi tanaga kesehatan dan
responden untuk menjadikan pelayanan kesehatan sebagai salah satu upayah untuk
meningkatkan pengetahuaan tentang dukuangan keluarga dengan kepatuhan diet
rendah garam.
vi
NURSING STUDY PROGRAM GRADUATE PROGRAM
AUFA ROYHAN UNIVERSITY OF PADANGSIDIMPUAN
Abstract
Hypertension is a fairly high case in Indonesia because it is one of the most
influential risk factors for the incidence of heart disease and blood vessel rupture.
The World Health Organization (WHO, 2019) says that 23.7% of the world's
sufferers of hypertension are elderly. The purpose of this study was to determine
whether there is a relationship between family support and the level of adherence
to a low-salt diet. This research is a type of quantitative research with a descriptive
correlation design. This research was conducted in the workied area of Batunadua
Public Health Center, Padangsidimpuan City. The total population was 231 visits
and a sample of 23 people. The sampling technique used was purposive sampling.
Data analysis was carried out by chi-quare test with p value of 0.004, it can be
concluded that the results of this study indicate that there is a relationship between
family support and the level of compliance low salt diet. Suggestions from the
results of this study can be used as input for health workers and respondents to
make health services one of the efforts to increase knowledge about family support
with low-salt diet compliance.
vii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
LEMBARAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
IDENTITAS PENULIS ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
viii
2.4 Diet Rendah Hipertensi ............................................................... 17
2.4.1 Tujuan Diet Hipertensi ........................................................ 18
2.4.2 Macam-Macam Diet Rendah Garam ................................... 18
2.4.3 pengukuran diet rendah garam ............................................ 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR SKEMA
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
berbagai Negara di dunia, terutama pada lanjut usiayang berumur 60-65 tahun
52,2%, kemudia pada usia 65-74 tahun sebanyak 63,2%dan yang berusia ≥ 75 tahun
Penderita hipertensi di kota padangsidimpuan pada tahun 2018 mencapai 5.948 jiwa
dilakukan dengan tindakan farmakologi dan nonfarmakologi salah satu contoh non
tekanan darah yang menjadi indikator terhadap komplikasi penyakit lain (Bustan,
M.N. 2018).
1
Diet Rendah garam adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa
efek yang serius, karena metode pengendaliannya yang alami (Arista, 2013). Hanya
saja banyak orang yang menganggap diet hipertensi sebagai sesuatu yang
disukai bisa masuk daftar terlarang, misalnya garam penyedap, pop corn asin, dan
Penurunan tekanan darah pada lansia dipengaruhi oleh kepatuhan lansia dalam
tingkat seseorang dalam melaksanakan suatu aturan dalam dan prilaku yang
diet atau merubah gaya hidup yang sesuai dengan tatalaksana terapi (Adik, 2014).
Kepatuhan adalah sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang di
dan kelebihan konsumsi garam terlalu banyak, Pelaksanaan diet yang teratur dapat
(Arista, 2018).
lansia secara langsung inilah yang disebut dukungan family caregiver (Riany,
2020). Dukungan keluarga merupakan salah satu kunci dalam perawatan perserta
anak maupun saudara dari lansia dan inilah yang disebutkan dengan family
peran dan fungsi dalam perawatan lansia di rumah, peran dan tanggung jawab ini
melibatkan seluruh aspek yaitu fisik, psikologis, emosional ,sosial dan financial
(Annisa ,2019).
Penderita hipertensidi kota padangsidimpuan pada tahun 2018 mencapai 5.948 jiwa
pada tahun 2019 berjumlah sebanyak 179 orang dan jumlah hipertensi pada tahun
dengan hasil penelitian bahwah untuk mencapai pengontrolan tekanan darah pada
lansia agar tidak kambuh maka di butuhkan peran keluarga yang sangat besar dalam
memenuhi atau memantau kebutuhan dietnya kerna keluarga adalah orang yang
tentang diet rendah garam, kepatuhan dan kendalanya, dengan hasil penelitian
bahwa bukan hanya pengetahuan saja yang perlu di tingakatkan tetapi di perlukan
Penelitian selanjutnya yang dilakukan Riani dkk, 2020 dengan judul penelitian
dukungan family caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia dengan
tingkat kepatuhan diet rendah garam hipertensi pada lansia kerna keluarga adalah
orang yang paling dekat dengan lansia. Maka peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang hubungan dukungan caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada
Dengan Kepatuhan Diet Rendah Garam Pada Lansia penderita hipertensi di wilayah
jenis kelamin
3. Untuk menilai kepatuhan diet rendah garam pada lansia yang menderita
pengembangan ilmu di tempat penelitian mengenai cara diet yang benar dan dapat
bidang pendidikan keperawatan serta sebagai bahan referensi untuk penelitian yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lansia adalah hipertensi sistolik dan hipertensi sistolik tersiolasi. Penyebab lansia
menderita penyakit hipertensi kerna kemunduran fungi kerja tubuh, ada beberapa
faktor yang dapat sebagai penyebab terjadi yang dapat mengakibatkan penyakit
hipertensi pada lansia adalah gaya hidup, seperti konsumsi makanan yang siap jadi,
Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang
dapat terjadi pada semua orang pada saat untuk mencapai usia tahap perkembangan
maryam lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik peria
maupun wanita.
Peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu
organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung coroner (untuk pembuluh
darah jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan /left ventricle hypertrophy (untuk otot
7
jantung). Dengan target organ diotak yang berupa stroke, hipertensi menjadi
penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi (Bustan MN, 2018).
berikut :
1. Menurut kausanya
a. Hipertensi ringan.
b. Hipertensi sedang.
c. Hipertensi berat.
untuk itu ikenalkan berbagai macam batasan tingginya tekanan darah untuk dapat
2.1.4 Klasifikasi
Tekanan darah orang lansi tekanan darah yang dimasukkan adalah rata-rata
dari dua kali atau lebih pengukuran dan dilakukan dalam dua kali atau lebih dlam
waktu yang berbeda, tekanan darah dinyatakan dalam satuan millimeter air raksa
(mmHg).
digolongkan menjadi faktor resiko yang tidak dapat di ubah dan faktor resiko yang
dapat diubah. Faktor resiko yang tidak dapat diubah berupa riwayat keluarga, usia,
jenis kelamin, dan etnis. Faktor resiko yang dapat diubah berupa penderita diabetes,
1. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga berkesinambungan dengan beberapa gen dan berinteraksi
dengan yang lainnya dan juga lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah
naik dari waktu ke waktu. Kecenderungan genetis yang membuat keluarga tertentu
tua memiliki hipertensi berada pada resiko paling tinggi pada usia muda.
2. Usia
biasanya meningkat berkisar pada usia 50-60 dan klien yang berumur diatas 60
tahun memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Penelitian epidemiologi
bagaimanapun juga telah menunjukkan prognosis yang lebih buruk pada klien yang
3. Jenis kelamin
dibandingkan wanita sampai kira-kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita
hampir sama antara usia 55-74 tahun, lalu setelah usia 74 tahun wanita lebih
4. Etnis
berkulit putih dewasa dengan hipertensi lebih rendah pada angka 4,7%, pria berkulit
putih pada tingkat terendah berikutnya yaitu 6,3% . pria dengan kulit hitam
selanjutnya yaitu 22,5%, angka kematian tertinggi pada wanita berkulit hitam pada
angka 29,3%. Alasannya peningkatan diantara orang yang berkulit hitam belum
jelas akan tetapi peningkatannya dikaitkan dengan kadar renin yang lebih rendah,
5. Diabetes
Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dari dua kali lipat pada klien diabetes
menyebabkan hipertensi karena kerusakan pembuluh darah besar. Oleh karena itu
dengan baik. Ketika seorang klien telah didiagnosis dengan hipertensi keputusan
pengobatan dan perawatan tindak lanjut harus benar- benar individual dan
progresif.
6. Stres
menstimulasi aktivitas sistem saraf simpatis. Stresor bisa banyak hal, mulai dari
suara, infeksi, peradangan, nyeri, berkurangnya nilai suplai oksigen, panas dingin,
dapat memicu respons stres. Rangsangan berbahaya ini dianggap seseorang sebagai
ancaman atau dapat menyebabkan bahaya, jika respon stres berlebihan maka
7. Obesitas
hipertensi. Orang dengan kelebihan berat badan akan tetapi orang tersebut memiliki
kelebihan paling banyak di bokong, pinggul dan paha berada pada resiko lebih
hipertensi.
8. Nutrisi
hipertensi. Paling tidak 40% dari klien yang akhirnya terkena hipertensi akan
sensitive terhadap garam dan kelebihan garam akan mungkin menjadi penyebab
hipertensi pada individu ini. Diet tinggi garam mungkin akan menyebabkan
9. Penyalahgunaan obat
obat terlarang merupakan faktor resiko hipertensi. Pada dosis tertentu nikotin dalam
rokok sigaret serta obat seperti kokain dapat menyebabkan naiknya tekanan darah
secara langsung, namun bagaimanapun juga kebiasaan dalam memakai zat ini telah
turut meningkatkan kejadian hipertensi dari waktu ke waktu. Pengaruh dari kafein
adalah kontroversial, kafein dapat meningkatkan tekanan darah akut tetapi tidak
2.1.6 Patofisiologi
dan kelambanan aliran darah menyebabkan beban jantung bertambah berat dan
MN, 2018)
2014). tidak ada manifestasi yang dicatat oleh klien atau praktisi kesehatan. Pada
akhirnya tekanan darah akan naik, jika keadaan ini tidak terdeteksi selama
pemeriksaan rutin klien tidak akan tetap sadar bahwa tekanan darahnya naik. Jika
keadaan ini dibiarkan dan tidak terdiagnosis tekanan darah akan terus naik. Pada
akhirnya klien akan datang ke fasilitas kesehatan lalu mengeluh seperti sakit kepala
fisik dan uji laboratorium. Diagnosis hipertensi dapat ditentukan setelah klien
kunjungan pertama jatuh pada stadium 2. Pada kasus seperti ini klien didiagnosis
2.1.8 Komplikasi
Komplikasi penyakit hipertensi sangat beragam, apabila seseorang
mengalami hipertensi maka seseorang itu juga akan mengalami komplikasi dengan
berbagai penyakit yang lainnya. Apabila satu organ yang sakit maka organ lainnya
hipertensi membuat ginjal bekerja keras, akibatnya sel-sel dalam ginjal akan
cepat rusak.
Kinerja otak dapat terganggu akibat hipertensi yang disebabkan oleh adanya
pembentukan lepuh kecil pada pembuluh darah diotak yang selanjutnya akan
Stroke umumnya disebabkan oleh suatu kebocoran darah atau suatu gumpalan
2.1.9 Penatalaksanaan
keperawatan kesehatan lansia di rumah. Peran dan tanggung jawab ini melibatkan
seluruh aspek, yaitu fisik, fisikologis, emosional, social, dan finansial (friedman
2010). Penelitian Asniar pada tahun 2007 pada caregiver yang berada diwilayah
kota depok menunjukan bawah beban fisik, metal dan materi yang muncul akibat
pengabaian. Keluarga sebagai pemberi asuhan dan merawat lansia harus memiliki
(Anisa 2019).
partisipasi keluarga dan menurunkan burden yang dialami keluarga (Anisa 2019).
2.3 KEPATUHAN
sesuatu yang tidak diinginkan, seperti misalnya bila tidak minum obat sesuai aturan,
dianalisa karena kepatuhan sulit diidentifikasikan, sulit diukur dengan teliti dan
mengukur sejauh mana seseorang dalam mematuhi nasehat dari tenaga kesehatan
yang meliputi laporan dari data orang itu sendiri, laporan tenaga kesehatan,
perhitungan jumlah pil dan botol, tes darah dan urine, alat-alat mekanis, observasi
2.3.4.1. Demografi
2.3.4.2. Pengetahuan
menimbulkan kesadaran yang rendah akan berdampak dan berpengaruh pada pasien
tingkat kepatuhan seseorang, karena dengan kualitas interaksi yang tinggi, maka
seseorang akan puas dan akhirnya meningkatkan kepatuhan nya terhadap anjuran
kesehatan dalam hal perawatan hipertensi, sehingga dapat dikatakan salah satu
penentu penting dari kepatuhan adalah cara komunikasi tentang bagaimana anjuran
2.3.4.4. Psikososial
Variabel ini meliputi sikap pasien terhadap tenaga kesehatan serta menerima
keputusan orang tersebut, dan akan berpengaruh pada persepsi dan keyakinan orang
tentang kesehatan. Selain itu keyakinan serta budaya juga ikut menentukan perilaku
keyakinan dan nilai kesehatan bagi individu serta memainkan peran penting dalam
dimana tenaga kesehatan adalah seseorang yang berstatus tinggi bagi kebanyakan
informasi yang jelas pada pasien mengenai penyakit yang dideritanya serta cara
mentaati aturan dalam hal pengobatan yang meliputi perlakukan khusus mengenal
gaya hidup seperti diet, istirahat dan olahraga serta konsumsi obat yang harus
dikonsumsi, jadwal waktu minum, kapan harus dihentikan dan kapan harus
Diet Rendah garam adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa
efek yang serius, karena metode pengendaliannya yang alami (Arista, 2013). Hanya
saja banyak orang yang menganggap diet hipertensi sebagai sesuatu yang
Diet Garam Rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan
Diet Garam Rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan
atau hipertensi tidak berat, pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam
Rendah I. Pada pengolahan boleh menggunakan setengah sendok teh garam dapur
Diet Garam Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan
atau hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah
sesuai dalam tubu anda menurut WHO yaitu 2400 mg natrium setiap hari adalah
sabagi berikut:
a. gunakan bahan makanan yang segar. Jauhi makanan yang diproses terlebih
b. Kurangi penggunaan garam, bumbu penyedap, terasi dan kecap saat masak.
d. Untuk mengurai rasa asin dalam masakan anda bisa menggunkan gula,
Indenpendent Denpendent
Ha: Ada hubungan antara Dukungan caregiver dengan Kepatuhan diet rendah
METODOLOGI PENELITIAN
numerik untuk menilai hasil dari intervensi. Penelitian Kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
yang berlaku umum. Korelasi adalah suatu motode analisa dalam statistik yang
dapat digunakan untuk mencari antara dua variabel untuk menentukan suatu
hubungan.(Sugiyono, 2012).
3.2.1Lokasi Penelitian
jumlah yang menderita hipertensi pada lansia pada tahun 2020 dengan jumlah 231
jiwa.
tertentu yang ditetapkan oleh penelitan (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian
Menurut (Arikunto, 2010). Dalam ikhwanuddin jika populasi > maka jumlah
sample yang diambil dalam 10-15% dari populasi, akan tetapi jika populasi >100
dilakukan dengan menentukan berdasarkan urutan nama dari data yang didapat
berdasarkan kriteria sampel tersebut. Maka keseluruhan sampel yang diambil yaitu
berjumlah 23 orang.
Teknik pemilihan sampel dengan purposive sampling dapat dilihat pada bagan
berikut ini :
LansiaDengan
Semple lansia dengan
hipertensi di Purposive
hipertensi sebanyak
Puskesmas Sampling
23 responden
Batunadua
dari kejadian tuntutan hukum akibat dari pelanggaran kode etik.Pada penelitian ini
2014) :
1. Autonomi (autonomy)
yang menurut pasien itu sendiri baik baginya.Peneliti wajib untuk menghargai
setiap keputusan pasien yang dilandasi dengan pemikiran yang rasional oleh pasien
itu sendiri. Perawat peneliti wajib untuk memperhatikan aspek – aspek berikut :
Berbuat baik berarti melakukan sesuatu yang memberi manfaat kepada pasien
itu sendiri.Namun, kadang berbuat baik yang ingin dilakukan oleh perawat peneliti
tidak bisa terlaksanakan dikarenakan adanya autonomi oleh pasien itu sendiri
3. Keadilan (justice)
setiap pasien yang mendapatkan terapi atau tindakan yang mengarahkan pada
menimbulkan kerugian baik secara fisik dan psikologi.Sifat tidak merugikan ini
pada tindakan pelayanan kesehatan perlu diperhatikan agar tidak melanggar kode
etik.
5. Kejujuran (veracity)
6. Ketaatan (fidelity)
menjaga rahasia, dan menepati janji kepada pasien.Pada prinsip ketaatan ini pasien
7. Kerahasiaan (confindientally)
privasinya. Hanya tim medis yang bisa membaca dokumen pasien yang bersifat
rahasia.
8. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas berarti adanya tanggung jawab pada setiap tindakan pelayanan
penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
penelitian.
menjadi responden.
menjadi responden
d. Calon responden yang setuju diminta tanda tangan pada lembar surat
Indriyanto (2015) dengan nilai r tabel 0,301. Kemudian kuesioner ini juga telah
dinyatakan reliable dengan nilai Crobach Alfa 0.628.Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lekert. Setiap pertanyaan memiliki empat pilihan dan kriteria
Alat ukur dalam penelitian mengunakan kuesioner yang diadopsi dari Andik
sumantri dengan nilaivariditas adalah 0,361 dan reliabelnya adalah dengan Crobach
Alfa 0.75Untuk nilai dari setiap pertanyaan memiliki nilai 3: sering, 2: kadang-
kadang, 1: tidak pernah. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah nominal.
3.7.1 Editing
3.7.2 Coding
masing jawaban dengan kode berupa angka kemudian dimasukkan dalam lembaran
karena alat yang digunakan untuk analisa data dalam komputer yang memerlukan
3.7.3 Scoring
skor, didalam penelitian baik menggunakan skala ordinal maupun skala nominal
dalam penelitian.
3.7.4 Processing
Data yang merupakan jawaban dari masing- masing responden dalam
bentuk kode dimasukkan dalam program software agar ketelitian dari orang yang
3.7.5 Tabulating
sesuai kriteria sehingga didapatkan jumlah data sesuai dengan yang di observasi.
jawaban dalam instrumen kerna jawaban setiap pertanyaan dan setiap responden
yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi.
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk melihat hubungan dua
yang signifikan antara dua variabel. Selanjutnya data tabulasi dan dianalisa dengan
tanpa analisis engolahan data tidak akanada maknanya. Tujuan dilakukan analisa
data adalah:
a. Memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan
penelitian.
b. Memperoleh kesimpulan secara umum dari penelitian, yang merupakan
penelitian ini menggunakan satu variabel jadi analisis yang digunakan adalah
analisis univariate. Analisis univariate atau sering disebut juga dengan analisis
Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median, standar deviasi
(Notoatmodjo,2014).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
“hubungan dukungan caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia
tahun 2021”. Penelitian ini dimulai dari bulanjuli dan penelitian ini melibatkan 23
responden sebagai subjek penelitian. Adapun hasil pengolahan data adalah sebagai
berikut:
proporsi masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel
dan pekerjaana
Karakteristik responden N %
Umur
60-74 12 52%
75-89 9 39%
>90 2 8.7%
Total 23 100%
Jenis kelamin
Laki-laki 7 31%
Prempuan 16 69%
Total 23 100%
Pendidikan
SD 9 39%
SMP 7 30%
SMA 6 26%
Perguruan tinggi 1 4,3%
Total 3223 100%
Tabel 4,1 Dari tabel diatas Menunjukan bahwa responden terbanyak berusia
sekitaran 60-74 tahun dengan jumlah 12 responden (52%), dan kebanyakan berjenis
kelamin prempuan yaitu 16 responden (69%) serta 8 responden (34%) yang
Dukungan caregiver N %
Ada 14 60%
tidak ada 9 36%
Total 23 100%
Tabel 4,2 Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa yang memiliki dukungan
(60%) sedangkan yang tidak ada dukungan caregiver dengan jumlah 9 responden
(9%).
Tabel 4,3 Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kepatuhan diet rendah
garam yang patuh sebanyak 16 responden (69%) sedangkan tidak patuh kepatuhan
Tabel 4.4 Tabel Hasil Hubungan dukungan Caregiver dan Kepatuhan Diet
Rendah Garam
caregiver tidak ada berjumlah 13. Responden dengan kepatuhan diet rendah garam
diet rendah garam tidak patuh. Berdasarkan nilai P value 0,005 sehingga secara
BAB V
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada” hubungan antara
dukungan caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia penderita
yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 23 orang. Adapun pembahasan
5.2.1 usia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada karakteristik umur
responden, sebagian besar responden yaitu 60-74 tahun sebanyak 12 orang (52%).
Menurut Anggara & Prayitno, (2013) pada umumnya hipertensi terjadi pada
individu yang berusia diatas 40 tahun. Individu yang berusia diatas 40 tahun akan
mengalami suatu kondisi dimana akan terjadi pada dinding pembuluh darah
darah menyempit dan menjadi kaku setelah umur 40 tahun. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Riani pada tahun 2020 mengatakan usia terbanyak adalah usia
disertai dengan pembentukn tulang baru pada tepi sendi (osteofi t) dan trabekula
subkondral.
oleh hormone estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar high destity
5.2.3 pendidikan
responden (39%) SMP dengan jumlah responden sebanyak 7 (30%) dan Sekolah
semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin tidak patuh kerna semakain
rendah tingkat pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang dalam
faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien yang diterapi tamixfen setelah
operasi kanker payudara. Hasilnya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara
jumlah 9 responden (9%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi,
penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ali Imron (2017)
keperawatan kesehatan lansia di rumah. Peran dan tanggung jawab ini melibatkan
seluruh aspek, yaitu fisik, fisikologis, emosional, social, dan finansial (friedman
partisipasi keluarga dan menurunkan burden yang dialami keluarga (Anisa 2019).
berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota dan akan mempengaruhi
pula keluarga-keluarga yang ada disekitarnya atau dalam konteks yang luas
yang diberikan keluarga kepada pasien hipertensi, dimana dukungan ini sangat
Berdasarkan dari hasil penelitian yang memiliki kepatuhan diet renda garam
terbanyak adalah yang patuh diet rendah garam sebanyak 16 responden (69%)
sedangkan tidak patuh diet rendah garam dengan jumlah 7 responden (31%).
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ali Imron (2017) yang
pada lansia dengan kategori sedang pula sebanyak 37 responden (52,9 %).
Kepatuhan terhadap perawatan merupakan perilaku seseorang untuk
mentaati aturan dalam hal pengobatan yang meliputi perlakukan khusus mengenal
gaya hidup seperti diet, istirahat dan olahraga serta konsumsi obat yang harus
dikonsumsi, jadwal waktu minum, kapan harus dihentikan dan kapan harus
Diet Rendah garam adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa
efek yang serius, karena metode pengendaliannya yang alami (Arista, 2013). Hanya
saja banyak orang yang menganggap diet hipertensi sebagai sesuatu yang
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan anatar dukungan
keluarga caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia penderita
responden 23 orang hasil hasil uji statistic di peroleh nilai ρ value 0,005 (ρ < 0,05).
Caragiver dengan prilaku konsumsi garam pada lansia dengan hasil diatas nilai ρ
value 0,001 (ρ < 0,05), kebiasaan lansia dalam penelitian ini harus diingatkan,
Sejalan dengan penelitian Lily Herlinah (2013) bahwa ada hubungan antara
nilai p< 0,05 analisa lebih lanjutnya menunjukan bahwa dukungan informasi yang
kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia dengan p value 0,393 OR 1.615.
pada lansia di Puskesmaas Pandak 1 Bantul Yogyakarta Dengan hasil ada hubungan
value 0.002.
Dari hasil penelitian ini bahwa ada hubungan natar dukungan caregiver
dengan tingkat kepatuhan dimana keluarga adalah orang yang peling dekat dengan
lansia terutama dalam merawat keluarga yang sakit dalam memberikan asuhan
keperawatan yang telah diajarkan oleh tenaga kesehatan untuk merawat lansia yang
sakit hipertensi dalam mengontrol tekanan darah dengan diet rendah garam.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul “Hubungan
dukungan caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia penderita
3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kepatuhan diet rendah garam ada kepatuhan
41
6.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan wawasan untuk
2. Bagi responden
Andik (2020), pengaruh pendidikan kesehatan hipertensi pada keluarga terhadap kepayuhan diet
rendah garam lansia hipertensi dikecamatan sukolilo kabupaten pati, Diperoleh tanggal
17Oktober 2020
Annisa Dkk. 2019 pelatihan tugas keperawatan keluarga caregiver lansia dnegan program
RURAL (Rumah Rama Lansia). Diperoleh tanggal 16Oktober 2020
Desy Amanda (2017).Hubungan karakteristik dan obesitas sentral dengan kejadia hipertensi;
Surabaya, jawa timur, Indonesia
Dwi lestari.r, 2017. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada sector
informal di pasar beringharjo kota Yogyakarta
Kartika 2012, Hipertensi Dan Prevalensi Hipertensi Dalam Kajian Epidemiologi. Diperoleh
tanggal 19 November 2019 dikutip dari ://kartika.wordpress.com
Muhammad Roy Abdul K.H(2018) pengaruh diet rendah garam terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi usia lansia Diakses Tanggal 10Januari 2021.
Rainy Pradana Jati (2020)dukungan family caregiver dengan kepatuhan diet rendah garam pada
lansia.Diakses Tanggal 19 Oktober 2020.
Siti Nur Alfiaturromah Dkk (2018). Hubungan peran family caregiver terhadap pemenuhan
personal hygiene lansia. Diakses Tanggal 19 Oktober 2020.
Sundari Dkk (2017), hubungan dukungan keluarga dan diet hipertensi dengan frekuensi
kekambuhan hipertensi pada lansia diwilayah kerja puskesmas pandak II bantul yogyakarta.
Diakses Tanggal 16Oktober 2020.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Yani Arnoldus Toulasik (2019). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum
obat pada penderita hipertensi di RSUD PROF. DR,WZ, JOHANES DEKUPSNG NTT.
Diakses Tanggal 16Oktober 2020.
World Health Organization. A Global Brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public Health
Crises. Geneva: WHO; 2019.
Kuesioner
Ket:
4: selalu, 3: sering, 2: kadang-kadang, 1: tidak pernah
Tingakat kepatuahan diet rendah garam
S= Sering K=Kadang-Kadang Tp= Tidak Pernah
No Pertanyaan S K Tp
1 Apakah selama 1 minggu anda makan-makanan atau masakan yang
terasa kurang asin atau hambar?
2 Apakah selama 1 minggu anda makan-makanan atau masakan yang
diawetkan ( ikan asin,dendeng, telor asin dan abon?
3 Apakah selama 1 minggu anda makanana dan minuman yang diawetkan
dalam kaleng atau kemasan ( sarden, korned , sosis dan ie instan dan
minuman bersoda?
4 Apakah selama 1 minggu anda makan-makanan atau masakan yang
mengunakan penyedap rasa?
5 Apakah selama 1 minggu ini anda menambahkan( saos atau kecap, atau
garam) pada masakan atau makanan yang anda konsumsi?
6 Apakah selama 1 minggu ini masakan atau makanan yang anda
konsumsi hanya menggunakan bumbu dapur ( jahe,bawang putih
dll.)sebagai pengganti penyedap masakan?
7 Apakah selama 1 minggu ini anda masakan atau makanan yang anda
konsumsi menggunakan garam dapur > 1 sendok teh/hari?
Skor
Ket:
Sering= dilakukan ≥ 4 hari
Kadang-kadang= dilakukan 1-3 hari
Tidak pernah = selama seminggu tidak melakukan sama sekali
Frequensi data
Statistics
umurresponden jeniskelamin pendidikan
Valid 23 23 23
N
Missing 0 0 0
Std. Deviation .487 .470 .976
Minimum 1 1 1
Maximum 2 2 4
umurresponden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
60-74 12 52.2 52.2 52.2
74-89 9 39.1 39.1 91.3
Valid >90 2 8.7 8.7 100.0
Total 23 100.0 100.0
jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
laki-laki 7 30.4 30.4 30.4
Valid perempuan 16 69.6 69.6 100.0
Total 23 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 9 39.1 39.1 39.1
SMP 7 30.4 30.4 69.6
SMA 6 26.1 26.1 95.7
Perguruan tinggi 1 4.3 4.3 100.0
Total 23 100.0 100.0
Dukungan caregiver
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ada 14 60.9 60.9 60.9
Tidak 9 39.1 39.1 100.0
Valid ada
Total 23 100.0 100.0
Descriptives
kepatuhan diet rendahgaram Statistic Std. Error
Mean 1.19 .101
Lower Bound .97
95% Confidence Interval for
Mean Upper Bound 1.40
Crosstabs
Notes
Output Created 17-Sep-2021 18:49:38
Comments
Input Data G:\skripsi jijah\spss1.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 23
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all the
cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=caregiver BY
kepatuhandietrendahgaram
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Cases
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.168a 1 .002
Continuity Correctionb 6.572 1 .010
Likelihood Ratio 9.605 1 .002
Fisher's Exact Test .005 .005
Linear-by-Linear Association 8.769 1 .003
N of Valid Cases 23
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,74.
b. Computed only for a 2x2 table
MASTER TABEL
Keterangan
Dukungan caregiver
Ada: ada dukungan keluarga
Tidakada: tidak ada dukungan keluarga
Cara Perhitungan Kuesioner
Responden1
Responden2
Responden3
Responden4
Responden5
Responden6
Responden7
Responden8
Responden 9
Responden10
Responden11
Responden12
Responden13
Responden14
Pertanyaan Perhitungandukungan caregiver dan Jumlahskor Hasil
kepatuhan diet rendah garam
Responden15
Responden16
Responden17
Responden18
Responden 19
Pertanyaan Perhitungandukungan caregiver dan Jumlahskor Hasil
kepatuhan diet rendah garam
Responden 20
Responden21
Responden22
Responden23