Anda di halaman 1dari 80

PENGARUH EDUKASI KONSUMSI TABLET FE TERHADAP

KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI


TABLET FE SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS
BATUNADUA TAHUN 2021

SKRIPSI

OLEH :
Sari Widya Astuti Harahap
NIM. 19060069P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
2021
PENGARUH EDUKASI KONSUMSI TABLET FE TERHADAP
KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI
TABLET FE SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS
BATUNADUA TAHUN 2021

OLEH :
Sari Widya Astuti Harahap
NIM. 19060069P

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan
pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan
Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
2021
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sari Widya Astusi Harahap

Tempat Tanggal Lahir : Padangsidimpuan / 12 Juli 1995

Alamat : Sidong-dong Kecamatan Hulu Sihapas.


Kab. Padang Lawas Utara
No Telp/ HP : 0812 6313 3974

Email : widiasariharahap95@gmail.com

Riwayat Pendidikan

1. SD : SD Negeri 101890 Sidong-dong, Lulus 2007

2. MTSs : MTSs Balakka, Lulus 2010

3. SMA : SMA Negeri 7 Padangsidimpuan, Lulus 2013

4. Diploma III. : STIKES RS Haji Medan, Lulus 2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah, SWT, yang telah melimpahkan
hidayahnya hingga penulis dapat menyusun Skripsi dengan judul “kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester II di
Puskesmas Batunadua tahun 2021.”
Skripsi ini ditulis sebagai pedoman untuk melaksanakan penelitian dalam
rangka penulisan Skrispsi yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana kebidanan di Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa
Royhan di Kota Padangsidimpuan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Arinil Hidayah, SKM, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan, sekaligus sebagai ketua penguji yang
telah memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini
2. Nurelilasari Siregar, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan Program
Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan.
3. Yulinda Aswan, SST, M.Keb, selaku pembimbing utama yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini
4. Siti Isma Sari, S.Pd. M.Hum, selaku pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini
5. Ns. Nanda Suryani Sagala, MKM, selaku anggota penguji yang telah
memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini
6. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan pada Program Studi kebidanan
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan
7. Kepada Keluarga Besar penulis terutama kepada Kedua Orang Tua yang telah
memberikan dukungan moril.
8. Kepada Teman-teman seperjuangan S1 Kebidanan yang telah mencurahkan
perhatian, kekompakan dan kerjasama demi kesuksesan bersama.
Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan guna perbaikan
dimasa mendatang. Amin

Padangsidimpuan, Aqustus 2021

Penulis
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA
PADANGSIDIMPUAN

Laporan Penelitian, Agustus 2021


Sari Widya Astuti Harahap
Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas Batunadua Tahun 2021.

ABSTRAK

Anemia pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut
‘potential danger to mother and child’, karena itulah anemia memerlukan
perhatian dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan terdepan. Data
World Health Organization (WHO) 2019, terdapat 40 % kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia
dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut, bahkan
jarak keduanya saling berinteraksi. Metode penelitian ini berjenis kuantitatif
dengan desain pre eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh edukasi mengkonsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan ibu hamil
mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Batunadua Kota
Populasi penelitian ini 30 ibu hamil. Sampel 30 orang. Analisa data yang
digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan nilai p-value=
0,000, (p< 0,05). Kesimpulan ada pengaruh Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe
terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan
Di Puskesmas Batunadua Tahun 2021. Saran diharapkan Disarankan kepada ibu
hamil agar patuh mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan untuk mencegah
terjadinya anemia

Kata Kunci :Edukasi Mengkonsumsi tablet Fe, Kepatuhan, Ibu hamil


Daftar Pustaka 31 ( 2016-2020).
STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY - BACHELOR DEGREE
PROGRAMS - HEALTH FACULTY - UNIVERSITY OF AUFA ROYHAN
IN PADANGSIDIMPUAN

Research Report, August 2021


Sari Widya Astuti Harahap
The effect of education on the consumption of Fe tablets on the compliance of
pregnant women in consuming Fe tablets during pregnancy at Batunadua Health
Center in 2021.

ABSTRACT
Anemia in pregnant women is still one of the national problems because it reflects
the value of the socio-economic welfare of the community, and has a very large
influence on the quality of human resources. Anemia of pregnancy is called
'potential danger to mother and child', that's why anemia requires attention from
all parties involved in leading health services. Data from the World Health
Organization (WHO) 2019, there are 40% of maternal deaths in developing
countries related to anemia in pregnancy. Most anemia in pregnancy is caused by
iron deficiency and acute bleeding, even though the distance between the two
interacts. This study aims to determine the effect of education consuming Fe
tablets on the adherence of pregnant women to consume Fe tablets. This research
was conducted at Batunadua Public Health Center, Padangsidimpuan City on 30
pregnant women. Analysis of the data used is the Wilcoxon test. The results of this
study showed the p-value = 0.000, (p <0.05). The conclusion is that there is an
effect of education on the consumption of Fe tablets on the compliance of
pregnant women in consuming Fe tablets during pregnancy at Batunadua Health
Center in 2021. Suggestions are expected It is recommended for pregnant women
to adhere to Fe tablets during pregnancy to prevent anemia

Keywords: Education on Fe tablet consumption, Compliance Pregnant women


Bibliography 31 ( 2016-2020).
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................. iii
IDENTITAS PENULIS .............................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR SKEMA ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................. 5
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Praktis............................................................... 6
1.4.2 Manfaat Teoritis ............................................................. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Edukasi ....................................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Edukasi ......................................................... 8
2.1.2 Macam-Macam Edukasi ................................................. 9
2.1.3 Manfaat Edukasi ............................................................. 9
2.2 Kehamilan .................................................................................. 9
2.2.1 Pengertian Kehamilan .................................................... 9
2.2.2 Kebutuhan Dasar Ibu hamil ............................................ 12
2.3 Anemia Dalam Kehamilan ......................................................... 13
2.3.1 Pengertian Anemia ......................................................... 13
2.3.2 Diagnosa Kehamilan ...................................................... 13
2.3.3 Faktor-faktor Penyebab Anemia .................................... 13
2.3.4 Patofisilogi...................................................................... 15
2.3.5 Klasifikasi ...................................................................... 16
2.3.6 Tanda dan Gejala ............................................................ 16
2.3.7 Akibat Anemia Pada Kehamilan .................................... 17
2.3.8 Pencegahan Anemia ....................................................... 17
2.3.9 Penanganan ..................................................................... 18
2.4 Tablet Tambah Darah (Fe) Ibu Hamil ........................................ 20
2.4.1 Pengertian ....................................................................... 20
2.4.2 Manfaat Fe Bagi Ibu Hamil ............................................ 20
2.4.3 Kebutuhan Fe Bagi Ibu Hamil........................................ 21
2.4.4 Efek Samping Tablet Tambah Darah Pada
Ibu Hamil ........................................................................ 21
2.4.5 Dosis Tambah Darah Pada Ibu Hamil ............................ 22
2.4.6 Akibat Kekurangan Zat Besi .......................................... 22
2.4.7 Indikator Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Fe ......................................................................... 23
2.4.8 Beberapa Hal Yang perlu Diperhatikan Dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi ............................................ 23
2.5 Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Fe................................... 24
2.5.1 Pengertian ....................................................................... 25
2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Ibu Hamil Mengkonsumsi Fe ......................................... 25
2.5.3 Cara Mengukur Kepatuhan ............................................ 26
2.6 Kerangka Konsep ....................................................................... 28
2.7 Hipotesis Penelitian .................................................................... 28
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian...................................................... 29
3.2 Lokasi danWaktu Peneliti ........................................................ 29
3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 29
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................ 29
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................ 30
3.3.1 Populasi .......................................................................... 30
3.3.2 Sampel ............................................................................ 30
3.4 Etika Penelitian ........................................................................ 31
3.5 Defenisi Operasional................................................................ 31
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................ 32
3.7 Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 32
3.8 Pengolahan dan analisa data……………………………… .... 33
3.8.1 Pengolahan Data ............................................................. 33
3.8.2 Analisa Data ................................................................... 34
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Letak Geografi Tempat Penelitian ........................................... 35
4.2 Analisa Univariat ..................................................................... 36
4.3 Analisa Bivariat ....................................................................... 56
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Distibusi Karekteristik Responden .......................................... 38
5.2 Distribusi Kepatuhan Responden Sebelum Edukasi ................ 40
5.3 Distribusi Kepatuhan Responden Sesudah Edukasi ................ 41
5.4 Pengaruh Edukasi Konsumsi Tablet Fe Terhadap
Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe ......... 41
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan............................................................................... 43
6.2 Saran ......................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabe 2.1 Kebutuhan Fe Bagi Ibu Hamil................................................. 20
Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................... 29
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian .................................................................... 30
Tabel 4.1 Tabel Karekteristik Responden ............................................... 35
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuha Ibu Hamil Memgkonsumsi
Tablet Fe Sebelum dan sesudahdiberikan edukasi .................. 36
Tabel 4.3 Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tabet Fe ......................................................... 36
DAFTAR SKEMA

Halaman
Skema 2.1 Kerangka Konsep ................................................................. 28
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Survey Awal
2. Surat Balasan Survey
3. Surat Peelitian
4. Balasan Surat Penelitian
5. Permohonan Menjadi Responden
6. Persetujuan menjadi responden
7. Kuesioner Penelitian
8. Leaflet
9. Master Data
10. Out put
11. Dokumentasi Penelitian
12. Lembar Konsultasi
DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Nama

BBLR Berat Badan Lahir Rendah

Hb Hemoglobin

HPHT Hari Pertama Haid Terakhir

WHO World Health Organization


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah nasional

karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia

kehamilan disebut ‘potential danger to mother and child’, karena itulah anemia

memerlukan perhatian dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan

terdepan (Manuaba, 2016). Anemia sering terjadi disebabkan oleh kurangnya

kandungan zat besi dalam makanan, penyerapan zat besi dari makanan yang

sangat rendah, adanya zat-zat yang menghambat penyerapan zat besi (Dalimartha,

2017).

Data World Health Organization (WHO) 2019, terdapat 40 % kematian

ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.

Kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan

pendarahan akut, bahkan jarak keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam

kehamilan merupakan masalah kesehatan yang utama di negara berkembang

dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu hamil. Rata-rata kehamilan yang

disebabkan karena anemia di Asia diperkirakan sebesar 72,6%. Dinegara ASEAN

angka kejadian anemia bervariasi, di Filiphina berkisar 55%, Thailand 45%,

Malaysia 30%, dan Singapura 7% yang menderita anemia. Kebanyakan anemia

dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi dan perdarahan akut (WHO,

2019).
Tingginya pravalensi anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang

tengah dihadapi pemerintah Indonesia (Adawiyani, 2017). Anemia pada wanita

hamil di Indonesia berkisar 20-80%, tetapi pada umumnya banyak penelitian yang

menunjukkan anemia pada wanita hamil yang lebih besar dari 50%. Di wilayah

Indonesia bagian barat daerah tergolong tinggi, anemia di Aceh sebanyak 56,6%,

Sumatera Barat 8,9%, Riau 65,6%, Jambi 74,2%, Sumatera Selatan 58,3%,

Lampung 60,7% (SDKI, 2019).

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, survei

anemia yang dilaksanakan di 4 kabupaten/ kota di Sumatera Utara, yaitu Kota

Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Langkat, diketahui bahwa 40,50%

wanita menderita anemia. Nilai rerata kadar hemoglobin pada perempuan dewasa

adalah 13 g/dl. Sebanyak 17 provinsi mempunyai nilai rerata kadar hemoglobin

pada perempuan dewasa di bawah nilai rerata nasional, dimana peringkat pertama

diduduki oleh Sumatera Utara dengan prevalensi 15.6% (Dinas Kesehatan

Sumatera Utara, 2019).

Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di kota Padangsidimpuan 2019

mengalami anemia sebanyak 3.275 kasus (49,3%). Ibu hamil yang memeriksakan

ke pelayanan KIA di Puskesmas Batunadua, mengalami anemia sebanyak 565

kasus (Profil Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan, 2019). Salah satu faktor

yang menyebabkan masih tingginya angka kejadian anemia adalah rendahnya

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe (Ninawati, 2017).

Menurut Rustam (2017), penyebab sebagian besar anemia adalah

kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin disebut

anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu hamil membawa akibat dan komplikasi
yang berisiko tinggi untuk terjadinya keguguran, perdarahan, BBLR, atonia uteri,

inersia uteri, retensio plasenta. Kebutuhan zat besi pada saat kehamilan

meningkat. Beberapa literatur mengatakan kebutuhan zat besi meningkat dua kali

lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume

darah meningkat 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk

hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga

memerlukan banyak zat besi. Kebutuhan zat besi pada saat tidak hamil biasanya

dapat dipenuhi dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi dalam keadaan

hamil, suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga dibutuhkan

suplemen berupa tablet besi (Depkes RI, 2018).

Kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan ialah 900 mg atau 90 tablet Fe

diantaranya 500 mg peningkatan jumlah darah atau eritrosit ibu, pembentukan

plasenta 300 mg, dan pertumbuhan darah janin 100 mg. Jika persediaan cadangan

Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan

akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Banyak dampak jika

ibu hamil tidak mengonsumsi tablet fe dapat berpengaruh pada kehamilan seperti

pada bayi akan mengalami abortus, bayi lahir dengan prematur, hambatan tumbuh

kembanga janin dalam rahim, berat badan lahir rendah dan bayi lahir dengan

anemia. Sedangkan pada ibu dapat menyebabkan terjadinya persalinan lama,

distosia dan memerlukan tindakan operatif serta perdarahan postpartum dan

kematian ( Wipayani, 2018).

Dalam upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil, gizi menjadi salah

satu program potensial untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ada

banyak program yang dapat diberikan untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil
saat mengonsumsi tablet besi agar terhindar dari anemia. Salah satu caranya

adalah dengan memberikan promosi kesehatan kepada ibu hamil dengan media

pendidikan kesehatan. Media pendidikan kesehatan adalah semua sarana atau

upaya untuk memudahkan penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi dari

komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik, visual, dan media luar

ruang. Sasaran dapat meningkat pengetahuannya sehingga dapat berubah perilaku

kesehatan yang positif. Salah satu metode promosi kesehatan dengan

menggunakan penyampaian pesan persuasif secara visual adalah edukasi dengan

menggunakan leaflet.

Penelitian yang dilakukan oleh Saptadara (2018), hasil penelitian

menunjukkan bahwa Ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet Fe sebanyak 24

responden (55,8%) dan ibu hamil yang tidak patuh sebanyak 19 responden

(44,2%), sedangkan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 26 responden

(60,5%), ibu hamil yang mengalami tidak anemia sebanyak 17 responden

(39,5%). Hasil uji statistik chi square nilai p value = 0,001 dengan p value < 0,05.

Maka ada hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta.

Data ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Batunadua bulan Juli tahun

2020 masih tinggi yaitu 229 orang dan yang mengalami anemia sekitar 50 orang

(Profil Puskesmas Batunadua, 2020 ). Menurut survey yang dilakukan oleh

peneliti diketahui bahwa dari 10 Ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya di

Puskesmas Batunadua sebagian besar mengalami anemia dengan rata-rata kadar

Hb di bawah 10,5 gr%. Hasil wawancara dengan 6 orang ibu hamil mengalami

anemia tersebut, seluruhnya mengatakan bahwa ia merasa lemas, letih, lesu


selama menjalani kehamilan ini. Ketika peneliti menanyakan tentang konsumsi

tablet Fe, sebanyak 3 orang (60%) mengatakan bahwa ia tidak teratur minum

obatnya karena tidak suka dengan bau amis pada obatnya, 2 orang (40%)

mengatakan tidak rutin minum obat karena ibu lupa, merasa mual jika minum

tablet Fe.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan

ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas

Batunadua Tahun 2021.

1.2 Rumusan Masalah

“Apakah ada Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas Batunadua

Tahun 2021.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan

ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas

Batunadua Tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi karekteristik responden di Puskesmas Batunadua

Tahun 2021.

2. Mengetahui distribusi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe

sebelum dilakukan edukasi Di Puskesmas Batunaduan Tahun 2021.


3. Mengetahui distribusi kepatuan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe

sesudah dilakukan edukasi Di Puskesmas Batunaduan Tahun 2021.

4. Mengetahui Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas

Batunadua Tahun 2021.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktisi

1. Bagi Responden

Menambah wawasan ibu tentang manfaat mengkonsumsi tablet Fe secara

rutin melalui edukasi.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan dalam memberikan

peningkatan pelayanan kebidanan sehingga derajat kejadian anemia dapat

turun dan target pemerintah dapat terpenuhi.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Diharapkan bagi penelitian lain yang tertarik dengan penelitian serupa

hasilnya dapat dijadikan bahan informasi dan perbandingan dalam

pelaksanaan penelitian.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Penelitian ini digunakan untuk memperkaya bukti empiris dan memperluas

wawasan pembaca mengenai penyuluhan melalui edukasi leflet dan mampu

meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.


29

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Edukasi

2.1.1 Pengertian Edukasi

Proses pembelajaran yang umumnya diselenggarakan di sekolah-sekolah

dan terdapat peraturanyang berlaku dan wajib untuk di ikuti apabila anda berada

dalam pembelajaran di sekolah, kemudian terdapat pihak terkait dalam

pengawasan proses pembelajaran di sekolah. Beberapa pengertian edukasi atau

pendidikan menurut M .J. Langeveld (2016), seorang ahli pendidikan, yaitu

1. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang

belum dewasa kepada kedewasaan.

2. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas –tugas

hidupnya, agar bisa mandiri, akil –balik, dan bertanggung jawab secara susila.

3. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan diri dan tanggungjawab.

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan (Notoadmojo, 2016).

Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahumenjadi tahu. Pendidikan

merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sudah

semestinya usaha dalam menumbuh kembangkan pendidikan secara sistematis

dan berkualitas perlu terus di upayakan, sehingga tujuan dari proses pendidikan

dapat dicapai secara optimal. Pendidikan memiliki arti penting bagi individu,
30

pendidikan lebih jauh memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan suatu

bangsa. Dalam konteks relasi sosial, khususnya dalam relasi antara masyarakat

yang membutuhkan pendidikan pada tingkat dan jenjang tertentu melalui

pendidikan formal dan pemerintah sebagai penyedia kebutuhan itu terdapat

semacam yang menjadi pengikat dalam relasi itu. Hubungan antara masyarakat

dan pemerintah dengan salah satu kebutuhan atas pendidikan dipahami dalam

konteks organisasi, keberadaannya dapat dilihat dari sudut pandang jaringan sosial

dalam suatu organisasi sosial (Agusyanto, 2017).

2.1.2 Macam-macam Edukasi

Edukasi terdiri dari 3 macam, dimana setiap bagian tersebut memiliki

ruang lingkup yang berbeda-beda. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. . Formal

Edukasi formal merupakan suatu proses pembelajaran yang dilakukan di

suatu lembaga pendidikan formal seperti sekolah. Dalam proses pembelajarannya

sendiri terdapat aturan-aturan yang harus ditaati saat mengikuti pembelajaran yang

dimaksudkan. Proses pembelajaran atau edukasi yang dilakukan di sebuah

lembaga formal sendiri akan ada pengawasan di setiap pembelajarannya.

2. Non Formal

Edukasi non formal adalah suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk

menambah, mengganti dan melengkapi pendidikan formal. Seperti contoh

melakukan pendidikan atau pembelajaran Al-Qur’a kursus masak, kursus mobil

dan lain sebagainya. Yang mana dari kesemuanya itu dapat mengubah individu

tersebut menjadi sosok yang lebih mengerti dan paham akan sesuatu.
31

3. Informal

Edukasi informal merupakan satu pembelajaran atau pendidikan yang berada

di dekat dan sekitar kita, seperti keluarga dan lingkungan masyarakat. Dalam

proses edukasi ini dilakukan secara mandiri dengan adanya rasa tanggung jawab

yang tinggi (Notoadmodjo, 2016).

2.1.3 Manfaat Edukasi

Ada banyak sekali manfaat edukasi bagi setiap individu maupun

sekelompok orang, diantara beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Menambah ilmu pengetahuan

2. Dapat mengembangkan kepribadian manusia menjadi lebih baik

3. Untuk melatih serta mengembangkan bakat yang ada untuk hal-hal positif

(Supriyadi, 2016)

2.2 Kehamilan

2.2.1 Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Lamanya hamil normal 40

minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir.

(Prawirohardjo, 2018). Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam

rahim seorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan

yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur. setelah pembuahan,

terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh di dalam rahim ibu yang

merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Ratna, 2017 )

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari

pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang


32

menandai awal periode antepartum. Sebaliknya periode prenatal adalah kurun

waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir hingga kelahiran bayi yang

menandai awal periode pascanatal. (Varney, 2017) secara umum pengertian

kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Dimana periode

kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Lamanya kehamilan

normal yaitu 40 minggu atau 9 bulan 7 hari. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester

yaitu trimester I (berlangsung dalam 12 minggu), trimester II (berlangsung 15

minggu yaitu minggu ke-13 sampai ke-27) dan Trimester III (selama 13 minggu,

yaitu minggu ke-28 sampai minggu ke-40).

1. Trimester I

Seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami penambahan berat

badan pada trimester I, namun penambahan tersebut masih tergolong rendah, kira-

kira 1-2 kg, karena pada masa ini saat dimana otak, alat kelamin dan panca indra

janin sedang dibentuk. Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan

progesteron dalam tubuh, makan akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan

secara fisiologis pada ibu misalnya: mual muntah, keletihan, dan pembesaran pada

payudara (Prawirohardjo, 2018).

2. Trimester II

Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih

banyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada trimester II ini

pertumbuhan janin juga semakin besar. Dan sebagian besar penambahanberat

badan selama masa kehamilan berasal dari uterus dan isi-isinya. Pada trimester II

ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami penambahan berat badan

kira-kira 0,35-0,4 kg per minggu (Prawirohardjo, 2018). .


33

Kenaikan berat badan yang baik memang secara bertahap dan kontinyu.

Bisa jadi catatan bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih dan secara

cepat bisa jadi indikasi awal keracunan kehamilan atau diabetes.Trimester II

biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi,

serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun

belum terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah

menerima kehamilannya dan dapat dimulai menggunakan energi dan pikirannya

secara lebih konstruktif. Pada trimester II ini pula ibu dapat merasakan gerakan

janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang di luar

dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa

kecemasan dan tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester I dan

merasakan meningkatnya libido (Ratna, 2017 ).

3. Trimester III

Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai

awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. Kemungkinan

penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg (Ratna, 2017 ).

Pada trimester III ini sakit punggung disebabkan karena meningkatnya

beban berat yang di bawah yaitu bayi dalam kandungan. Pernafasan, pada

kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil yang susah bernafas, ini karena

tekanan bayi yang berada di bawah diafragma menekan paru ibu, tapi setelah

kepada bayi yang sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu

sebelum persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih muda. Sering

buang air kecil, pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP membuat tekanan

pada kandung kemih ibu. Kontraksi perut, brackton-hicks kontraksi palsu berupa
34

rasa sakit yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.

Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.

Cairan biasanya jernih, ada awal kehamilan biasanya agak kental dan pada

persalinan lebih cair (Prawirohardjo, 2018).

2.2.2 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Menurut Padila (2017)

1. Oksigen

Kebutuhan oksigen ibu berpengaruh terhadap kebutuhan bayi yang

dikandung. Untuk mencegah terjadinya kekurangan oksigen ibu hamil perlu

latihan nafas melalui senam hamil dan tidur dengan bantal yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan nutrisi

Bahan pangan yang dikonsumsi ibu hamil harus mengandung gizi yang terdiri

dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral lemak, dan air. Makanan yang

mengandung protein (nabati dan hewani), Susu dan olahannya, Roti dan biji-

bijian, Buah dan sayur yang kaya akan vitamin c, Nasi atau gandum atau

umbi-umbian, Buah dan sayur lain. Terutama sayuran yang mengandung zat

besi seperti bayam merah untuk meningkatkan kadar hemoglobin selama

kehamilan atau tabelet Fe.

3 Personal higiene

Kebersihan harus dijaga selama hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali

sehari karena ibu hamil cenderung mengeluarkan banyak keringat.

4 Kebutuhan fisik ibu hamil

Kebutuhan fisik ibu hamil terdiri dari pakaian hamil dan hubungan

seksual.Dianjurkan pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga

mempunyai kemampuan menyerap. Hubungan seksual sepenuhnya aman


35

selama dua bulan terakhir kehamilan, hubungan seksual disarankan

dihentikan bila Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa

nyeri atau panas.

5 Istirahat dan tidur

Pada trimester III terjadi insomia, gangguan pola tidur yang menurunkan

angka kematian bayi karena infeksi tetanus, vaksinasi toksoid tetanus

dilakukan dua kali selama hamil.

6 Mobilisasi

Adaptasi maternal yang membuat wanita terpapar pada nyeri punggung dan

kemungkinan cedera, sendi panggul melunak dan meregangi tekanan

terutama pada otot abdomen. Wanita dapat merasakan gerakan postur tubuh

yang nyaman, untuk mendapatkan postur tubuh yang baik, aktivitas yang

tertera kotak pendekatan pengajaran dapat digunakan.

7 Senam hamil

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot- otot sehingga

dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.

8 Imunisasi

2.2 Anemia Dalam Kehamilan

2.2.1 Pengertian

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin

dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II

(Saifuddin, 2018). Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang

membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan

resiko terjadinya perdarahan post partum. Bila anemia terjadi sejak awal
36

kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur (Proverawati,

2016).

2.2.2 Diagnosis Anemia

Menurut WHO dan Dep.Kes RI tahun 2018 pemeriksaan dan pengawasan

Hb dapat dilakukan dengan alat Sahli. Hasil pemeriksaan dengan Hb Sahli dapat

digolongkan sebagai berikut :

1. Normal : Kadar Hb dalam darah ≥ 11 gr %

2. Anemi Ringan : Kadar Hb dalam darah 8-10 gr %

3. Anemi Berat : Kadar Hb dalam darah < 8 gr %

2.2.3 Faktor Penyebab Anemia

Menurut penyebab anemia pada umumnya adalah :

1. Kurang gizi (malnutrisi) Pada status gizi yang kurang pada ibu hamil akan

meningkatkan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi dan sebagian

anemia pada ibu hamil disebabkan kekurangan gizi (Saifuddin, 2018).

2. Kurang zat besi Kurang zat besi dapat disebabkan oleh kurang masuknya unsur

besi dalam makanan, gangguan resorpsi atau karena terlampau banyaknya zat

besi yang keluar dari dalam tubuh (Wiknjosastro, 2016). Kekurangan zat besi

akan menghambat pembentukan hemoglobin yang berakibat pada

terhambatnya pembentukan sel darah merah (Didinkaen, 2016).

3. Malabsorpsi

Pola makan yang kurang beragam, seperti menu yang hanya terdiri dari nasi

dan kacang-kacangan saja turut menunjang kurangnya asupan zat besi bagi

tubuh (Wirakusumah, 2016).


37

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan, haid dan lain-lain Kehilangan

darah dalam jumlah banyak sudah merupakan salah satu penyebab anemia

defisiensi besi (Wirakusumah, 2016).

5. Penyakit-penyakit kronik, dimana seorang wanita yang menderita anemia

karena malaria, cacing tambang, penyakit ginjal menahun, penyakit hati,

tuberculosis, mempunyai pengaruh tidak baik pada ibu dalam masa kehamilan,

persalinan, nifas serta bagi janin yang dikandungnya (Wiknjosastro, 2016).

2.2.4 Patofisiologi

denyut jantung dan cardiac output akan ↑ (untuk


mengurangi resistensi vaskular sistemik)

Volume darah ↑(mulai minggu ke 6-8


kehamilan)

Volume plasma ↑(40-45%) dan Eritrosit ↑(20-


30%)

Hemodilusi dan penurunan konsentrasi


hemoglobin

Bagan 2.1 . Bagan Patofisiologia Anemia Pada Kehamilan


( Proverawati (2016)

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia).

Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel

darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang

yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga memberi efek

yaitu konsentrasi haemoglobin berkurang dari 12 g/100 ml. Kehamilan relatif

terjadinya anemia, karena ibu hamil mengalami hemodelusi (pengenceran) dengan

peningkatan volume 20 % sampai 30 % yang puncaknya pada kehamilan 32


38

sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18 % sampai 30 % dan

haemoglobin sekitar 19 %. Bila haemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11 gr%

maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia dalam kehamil

dan Hb ibu akan menjadi 9, 5-10 gr% (Mulyawati, 2018).

2.2.5 Klasifikasi

Menurut Proverawati (2016) secara umum anemia dalam kehamilan di

klasifikasikan sebagai berikut;

1. Anemia Defisiensi Besi sebanyak 62,3%

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi

dalam darah. Pengobatanya adalah pemberian tablet besi yaitu keperluan zat

besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang di anjurkan.

2. Anemia Megaloblastik sebanyak 29%

Anemia ini di sebabkan karena defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12

walaupun kejadianya jarang.

3. Anemia Hipoplastik dan Aplastik sebanyak 8%

Anemia ini disebabkan karena sum-sum tulang belakang kurang mampu

membuat sel-sel darah baru.

4. Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%

Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung

lebih cepat daripada pembuatanya.

2.2.6 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia adalah keluhan lemah, pucat,

mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal, mengalami mal

nutrisi, cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan turun,
39

konsentrasi turun, nafas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual, muntah

hebat pada hamil muda (Soebroto, 2018).

2.2.7 Akibat Anemia Pada Kehamilan

Akibat yang akan terjadi pada ibu hamil yang mengalami anemia menurut

Proverawati (2016) yaitu :

1. Hamil Muda (trimester pertama): abortus, missed abortus, dan kelainan

kongenital

2. Trimester kedua: perdarahan antepartum, persalinan premature, gangguan

pertumbuhan janin dalam rahim, asphiksia intra utrin sampai kematian, berat

badan lahir rendah, mudah terkena infeksi.

3. Saat Inpartu: Gangguan his primer dan sekunder, janin lahir dengan anemia,

persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah, gannguan perjalanan

persalinan perlu tindakan Pasca partus : perlukaan sukar sembuh, mudah terjadi

febris peurperalis, gangguaninvolusi uteri, kematiaan ibu tinggi (perdarahan,

infeksi puerperalis).

2.2.8 Pencegahan Anemia

Untuk mencegah terjadinya anemia, ibu hamil disarankan untuk

menambah jumlah darah melalui pasokan makanan yang mengandung zat besi,

asam folat, dan vitanim B12. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi

makanan yang dapat membentuk sel-sel darah merah seperti hati, ikan teri, daging

merah, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau, kuning telur (Soebroto, 20018).

Pencegahan anemia menurut Waryana, 2016 sebagai berikut:

1. Istirahat yang cukup

2. Makan makanan yang bergizi dan banyak mengandung Fe, misalnya daun
40

pepaya, kangkung, daging sapi, hati ayam dan susu

3. Pada ibu hamil, dengan rutin memeriksakan kehamilanya minimal 4 kali

selama hamil untuk mendapatkan Tablet Besi (Fe) dan vitamin yang lainya

pada petugas kesehatan, serta makan makanan yang bergizi 3x 1 hari, dengan

porsi 2 kali lipat lebih banyak.

2.2.9 Penanganan

Penanganan dilakukan sesuai dengan jenis anemianya. Kebanyakan ibu

hamil menderita anemia defisiansi besi. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian

tablet besi yang bisa dilakukan berbagai cara yaitu;

1. Terapi oral adalah dengan cara memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero

glukonat atau Na-fero bisirat, Pemberian preparat 60mg/hari dapat menaikan

kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Pemberian terapi zat besi oral tidak boleh

dihentikan setelah hemoglobin mencapai nilai normal, tetapi harus dilanjutkan

selama 2-3 bulan lagi untuk memperbaiki cadangan besi, Efek samping :

konstipasi, berak hitam, mual dan muntah. Saat ini program nasional

menganjurkan kombinasi 60mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk

profilaksianemia.

2. Terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi

peroral, dan adanya gangguan penyerapan , penayakit saluran pencernaan.

Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20

mg) intravena atau2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih

cepat yaitu 2 g% .Dosis pemberian zat besi parenteral dapat dihitung dengan

mudah dengan memakai rumus: zat besi yang dibutuhkan (mg) = (15-Hb) x BB

x 3. Efek samping :Nyeri, inflamasi, demam, hipotensi (Soebroto, 2018).


41

2.3 Tablet Tambah Darah (Fe) Untuk Ibu Hamil

2.3.1 Pengertian

Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi

adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (Hemoglobin)

(Soebroto, 2018). Zat besi adalah mineral mikron yang paling banyak terdapat

dalam tubuh manusia. Zat besi merupakan komponen dari hemoglobin,

mioglobin, sitokran enzim katalase, serta peroksidase. Besi merupakan mineral

mikron yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5

gram dalam tubuh manusia dewasa (Almatsier, 2018). Zat besi adalah garam besi

dalam bentuk tablet/kapsul yang apabila dikonsumsi secara teratur dapat

meningkatkan jumlah sel darah merah. Wanita hamil mengalami pengenceran sel

darah merah sehingga memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah

sel darah merah dan untuk sel darah merah janin (Rasmaliah, 2018).

2.3.2 Manfaat Fe Bagi Ibu Hamil

a. Metabolisme Energi

Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut

elektron yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi.

Protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi

penghasil energi ke oksigen sehingga membentuk air. Dalam proses tersebut

dihasilkan molekul protein yang mengandung besi dari sel darah merah dan

mioglobin di dalam otot (Almatsier, 2018).

b. System Kekebalan

Besi memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh, respon

kekebalan oleh limfosit-T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-


42

sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA,

disamping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat

bekerja secara aktif dalam keadaan tubuh kekurangan besi (Almatsier, 2018).

c. Pelarut Obat-obat yang tidak larut oleh enzim yang mengandung besi dapat

dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh (Almatsier, 2018).

2.3.3 Kebutuhan Fe Bagi Ibu Hamil

Semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan,

akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Sebagai

gambaran kebutuhan zat besi pada setiap kehamilan bagan berikut :

Meningkatkan sel darah ibu 500 mg Fe

Terdapat dalam plasenta 300 mg Fe

Untuk darah janin 100 mg Fe

Jumlah 900 mg Fe

Tabel 1. Kebutuhan Fe Ibu Hamil (Waryana, 2016)

Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, peningkatan ini

ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh (pertumbuhan

janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan

volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg selamahamil (Arisman, 2017).

Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga yaitu

sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat diambil dari

cadangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi melalui saluran

cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali

sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian

suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan (Arisman, 2017).


43

Kebutuhan zat besi menurut Waryana (2010) adalah sebagai berikut:

1. Trimester I: Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)

ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah2)

2. Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)

ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg3

3. Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)

di Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor. Protein hewani dan

vitamin C meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium

dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan. Karena itu

sebaiknya tablet Fe ditelan bersamaan dengan makanan yang dapat

memperbanyak jumlah serapan, sementara makanan yang mengikat Fe

sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan.

Disamping itu, penting pula diingat, tambahan besi sebaiknya diperoleh dari

makanan.

2.3.4 Efek Samping Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil

Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung,

nyeri ulu hati, dan konstipasi (kadang-kadang diare). Namun derajat mual yang

ditimbulkan oleh setiap preparat tergantung pada jumlah element zat besi yang

diserap. Takaran zat besi diatas 60 mg dapat menimbulkan efek samping yang

tidak dapat diterima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam

pemakaian obat jadi tablet zat besi denagan dosis rendah lebih cenderung

ditoleransi (dan diminum) dari pada dosisi tinggi. Bagi banyak wanita dosis

rendah sudah memadai (Soejordan, 2017).


44

2.3.5 Dosis Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil

Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan salah satu

cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai

tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60

mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200 mg ferrosulfat. Selama kehamilan minimal

diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan diberikan sejak

pemeriksaan ibu hamil pertama.

1. Pemberian tablet tambah darahi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat

sebelum tidur malam

2. Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan dengan interval

sedikitnya 6-8 jam , dan kemudian interval ini di tingkatkan hingga 12 atau

24 jam jika tinbul efek samping

3. Muntah dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda dini

toksitasi zat besi, keduanya ini menunjukan perlu mengubah (menurunkan)

dosis zat besi dengan segera

4. Minum tablet tambah darah pada saat makan atau segera sesudah

makan selain dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi

juga akan menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi (Soejordan, 2017)

2.3.6 Akibat Kekurangan Zat Besi

Defisiensi besi berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya manusia,

yaitu terhadap kemampuan dan produktifitas kerja. Kekuranganbesi dapat terjadi

karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorpsi besi.

Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing,

kurang nafsu makan, menurunya kebugaran tubuh, menurunya kemampuan kerja,


45

menurunya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Disamping itu

kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak kekurangan bes

menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunya kemampuan untuk

berkonsentrasi dan belajar (Almatsier, 2018).

2.3.7 Indikator Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe (Fitria,

2019) adalah:

1. Tablet Fe diminum 1 x sehari

2. Tablet Fe diminum dengan air putih

3. Tablet Fe diminum sebelum tidur

4. Ibu minum tablet tambah darah (Tablet Fe) sesudah makan

5. Apakah ibu minum obat tambah darah (Tablet Fe) dengan jus buah

6. Apakah ibu mngetahui dampak jika kekurangan zat besi

7. Apakah ibu meminum obat tambah darah (Tablet Fe) bersamaan dengan kopi

atau teh

8. Apakah ibu mengetahui efek samping dari mengonsumsi tablet tambah darah

(Tablet Fe)

9. Ibu hamil menghabiskan 90 butir tablet Fe selama kehamilan.

2.3.8 Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengonsumsi Tablet

Besi Yaitu (Fitria, 2019) :

1. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi

karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga

manfaatnya menjadi berkurang.

2. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti

perut terasa tidak enak, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.
46

3. Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan

malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi

disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dan lain-lain.

4. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari

langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup

kembali dengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak

diminum

5. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah

2.4 Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Fe

2.4.1 Pengertian

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat, suka menurut

dan berdisiplin (kamus besar bahasa Indonesia, 2017). Menurut Wipayani (2018),

mengartikan kepatuhan adalah sebagai tingkat pasien melaksanakan cara

pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau oleh orang lain.

Kepatuhan dalam penelitian ini menunjuk pada kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi zat besi (Fe). Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari

ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat

besi, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe

merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia,

khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif

karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang dapat mencegah

anemia karena kekurangan asam folat.


47

2.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Fe

Wipayani (2018), faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil

meminum tablet zat besi yaitu :

1. Pengetahuan

Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan manfaat dari zat besi didapat dari

penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil tersebut melakukan

pemeriksaan ANC. Tingkat pengetahuan ibu juga mempengaruhi kepatuhan

ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi.

2. Tingkat Pendidikan

Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh terhadap

kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi.

3. Pemeriksaan ANC

Pemeriksaan ANC mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe, karena dengan melakukan pemeriksaan kehamilan

ibu hamil akan mendapat informasi tentang pentingnya tablet Fe bagi

kehamilannya.

2.4.3 Cara Mengukur Kepatuhan

Beberapa ahli mengemukakan cara mengukur kepatuhan berobat antara

lain pengukuran kepatuhan berobat yang dinyatakan oleh Sarafino (2016)

menyatakan bahwa kepatuhan berobat dapat diketahui melalui 7 cara yaitu:

keputusan dokter yang didasarkan pada hasil pemeriksaan, pengamatan terhadap

jadwal pengobatan, penilaian pada tujuan pengobatan, perhitungan jumlah

tablet/pil pada akhir pengobatan, pengukuran kadar obat dalam darah dan

urin, wawancara pada pasien dan pengisian formulir khusus. Pernyataan


48

Sarafino (2016) hampir sama dengan Sacket yaitu kepatuhan berobat pasien

dapat diketahui melalui tiga cara yaitu perhitungan sisa obat secara manual,

perhitungan sisa obat berdasarkan suatu alat elektronik serta pengukuran

berdasarkan biokimia (kadar obat) dalam darah/urin).

Sebagai sebuah perilaku, aspek-aspek kepatuhan pasien dalam

mengkonsumsi obat dapat diketahui dari metode yang digunakan untuk

mengukurnya. Berdasarkan pendapat Lailahtushifah (2018) merangkum beberapa

metode untuk mengukur kepatuhan dalam mengkonsumsi obat seperti berikut:

1. Metode langsung

Metode langsung dapat dilakukan dengan observasi langsung, mengukur

metabolisme dalam tubuh dan mengukur aspek biologis dalam darah.

2. Metode tidak langsung

Metode tidak langsung dengan cara memberikan kuesioner kepada pasien

atau pelaporan diri pasien, melihat jumlah pil atau obat yang dikonsumsi,

rate beli ulang resep (kontiniutas), monitoring pengobatan secara elektronik,

catatan harian pasien dan kuesioner terhadap orang-orang sekitar.

Terdapat teori utama yang diungkapkan oleh Lailahtushifah dikutip

dari pendapat Weinman, menjelaskan perilaku patuh dalam mengkonsumsi

obat yaitu, :

a. Health Belief Model

Health Belief Model menjelaskan perilaku sehat (misal memeriksakan

diri) merupakan fungsi dari keyakinan personal terhadap besarnya ancaman

penyakit dan penularannya serta keuntungan dari rekomendasi yang diberikan

petugas kesehatan. Ancaman yang dirasakan berasal dari keyakinan tentang


49

keseriusan yang dirasakan terhadap penyakit dan kerentanan orang tersebut.

Individu kemudian menilai keuntungan tindakan yang diambil (misal: berobat

akan memperingan simptom), meskipun dibayang-bayangi oleh resiko-resiko

dari tindakan yang diambilnya, seperti takut akan efek samping atau pun biaya

pengobatan. Berdasarkan dinamika tersebut dapat dipahami bahwa kepatuhan

dalam mengkonsumsi obat merupakan proses yang diawali oleh keyakinan

seseorang akan keseriusan penyakitnya, yang berujung pada tindakan untuk

berobat ke petugas kesehatan, termasuk kepatuhan dalam mengkonsumsi obat.

b. Theory of Planned Behavior (TBP)

Teori ini berusaha menguji hubungan antara sikap dan perilaku yang

focus utamanya adalah pada intense (niat) yang mengantarkan hubungan

antara sikap dan perilaku norma subjektif terhadap perilaku, dan control

terhadap perilaku yang dirasakan. Sikap terhadap perilaku merupakan produk

dari keyakinan tentang hasil akhir (misal: frekuensi kekambuhan epilepsy

berkurang) dan nilai yang dirasakan dari hasil akhir tersebut (kondisi jarang

kambuh sangat penting bagi orang tersebut). Norma subjektif berasal dari

pandangan orang-orang disekitar tentang perilaku berobat (misal: suami atau

istri ingin agar orang tersebut mengikuti rekomendasi dari dokter), dan motivasi

untuk mendukung pandangan-pandangan orang-orang disekitar tersebut. Contoh

ibu hamil termotivasi untuk mengkonsumsi tablet zat besi didukung ingin

menyenangkan hati pasangannya dengan mengikutin saran dan rekomendasi

bidan atau dokter. Kontrol perilaku yang dirasakan menggambarkan tentang

seberapa jauh orang tersebut merasakan bahwa perilaku patuh dapat

dikendalikannya.
50

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian atau visualisasi hubungan atau

kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang

satu dengan variabel yang lainnya yang ingin di teliti.

Variabel Dependent Pretest Variabel Dependent Posttest


Kepatuhan Ibu hamil dalam Kepatuhan Ibu hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Fe Mengkonsumsi Tablet Fe

Variabel Independent

Edukasi

Bagan 2.1 Kerangka Konsep

2.6 Hipotesis Penelitian

1. Ha : Ada Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas Batunadua

Tahun 2021.

2. Ho : Tidak Ada Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas

Batunadua Tahun 2021.


51

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan dengan desain pre eksperimen

yang rancangannya menggunakan the one group Pretest- posttest desaign, karena

penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pretest kelompok intervensi

dan posttest kelompok intervensi (Arikunto, 2016).

Rancangan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest


O1 X O2

Keterangan :

O1 : Pretest Kelompok Intervenai

X : Intervensi (Edukasi)

O2 : Posttest Kelompok Intervensi

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Batunadua kota Padangsidimpuan.

Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini adalah dikarenakan masih

tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil trimester II.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Batunadua kota Padangsidimpuan

dari bulan Januari 2021 - September 2021.


52

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept

Pengajuan judul
Penyusunan
proposal
Seminar proposal
Perbaikan
proposal hasil
seminar
Penelitian
Proses
bimbingan hasil
penelitian
Sidang hasil
penelitian
Perbaikan hasil
Penelitian

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti Semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2016). Populasi penelitian ini adalah

seluruh ibu Hamil yang mengalami anemia Di Puskesmas Batunadua adalah

sebanyak 30 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini sebagian ibu hamil yang anemia di

Puskesmas Batunadua. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah total sampling yaitu sebanyak 30 orang.


53

3.4 Etika Penelitian

Setelah memperoleh persetujuan dari pihak Universitas dan permintaan

izin Kepada Rektor Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan, kemudian

peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada masalah etik yang

meliputi:

1. Permohonan menjadi responden

Sebelum dilakukan pengambilan data pada responden, peneliti mengajukan

lembar permohonan kepada calon responden yang memenuhi kriteria inklusi

untuk menjadi responden. Dengan memberikan penjelasan tentang tujuan dan

manfaat penelitian ini.

2. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya

(Hidayat, 2017).

3.5 Defenisi Operasional

N Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Skala Hasil Ukur

1 Edukasi Kegiatan pendidikan leaflet - -


kesehatan yang
dilakukan dengan
cara menyebarkan
pesan dan
menanamkan
keyakinan sehingga
masyarakat tidak
54

hanya sadar, tahu


dan mengerti.
2 Kepatuhan Perilaku konsumsi Kuesioner Ordinal
Mengkonsu tablet Fe oleh 1. Tidak Patuh : 1-
msi Fe responden yang 4 ( <50%)
dinilai melalui 2. patuh : 5-9
selisih jumlah (≥50% )
pemberian dengan
konsumsi tablet Fe

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner ini

terdiri dari kuesioner tentang kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe

dengan pilihan jawaban “ya” nilai 1 dan “tidak” nilai 0 , dengan kategori :

Kuesioner kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, dengan kategori :

1. Tidak Patuh : 1-4 (<50%)

2. Tidak patuh : 5-9 (≥ 50% )

Kuesioner ini diadopsi dari Sefryadi (2018), yang berjudul hubungan.

Hubungan Tingkat Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Purwasari Wilayah Kerja Puskesmas Kuamang

Kuning I Tahun 2018. Kuesioner ini sudah valid dengan nilai r hitung berkisar

antara Kuesioner ini sudah valid dengan nilai r hitung berkisar antara 0,747,

Sedangkan berdasarkan uji reabilitas pada jumlah soal yang valid, didapat

besarnya nilai Alpha Chronbach dari item berkisar 0, 821 yang lebih besar dari

0,7 Maka dapat disimpulkan bahwa test reliabel

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

1. Mengurus surat permohonan izin penelitian dari Universitas Aufa Royhan di

Kota Padangsidimpuan, kemudian mengirim permohonan izin penelitian

kepada Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan


55

2. Menentukan besarnya sampel dengan teknik sampling

3. Peneliti meminta kesediaan responden untuk menjadi bagian dari penelitian

ini dan menandatangani lembar informed consent, kemudian peneliti

mengajukan kontrak waktu kepada selurh responden .

4. Melakukan pendekatan kepada Ibu Hamil

5. Menjelaskan tujuan pengambilan data tersebut.

6. Peneliti memberikan kuesioner pretest kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe kepada responden.

7. Peneliti memberikan edukasi tentang tablet Fe.

8. Peneliti memberikan kuesioner posttest kepada responden didampingi oleh

peneliti pada hari ke 6 setelah diberikan edukasi.

9. Pengolahan data ke dalam program SPSS

3.8 Pengolahan Data Dan Analisa Data

3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data menurut (Notoatmodjo, 2017) dilakukan dengan empat

langkah yaitu sebagai berikut :

a. Editing

Pengecekan kelengkapan data pada data-data yang telah terkumpul. Bila

terdapat kesalahan atau kekurangan pengumpulan data maka dapat

dilengkapi dan diperbaiki.

b. Cooding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka / bilangan. Kegunaan dari cooding adalah untuk


56

mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat

entry data.

c. Entry Data

Memasukkan data dalam program computer untuk proses analisa data

d. Tabulasi

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh penel.

3.8.2 Analisis Data

1. Analisis univariat

Analisa univariat adalah untuk menggambarkan karakteristik masing-masing

variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi frekuensi dan presentase

masing-masing kelompok. Selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi.

Analisis univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden, edukasi dan

kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat diperlukan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis bivariat pada penelitian ini

digunakan untuk melihat Pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe terhadap

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di

Puskesmas Batunadua Tahun 2021. Uji analisa data yang digunakan adalah

Wilcoxon dan Friedman.


57

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Demografis Tempat Penelitian.

Puskesmas Batunadua berada di Kecamatan Padangsidimpuan Batudanua

Kota Padangsidimpuan. Berdiri pada tahaun 2001 terdiri dari 15 desa/kelurahan

dengan luas wilayah kerjanya 3,071.64 Ha. .

Batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Padangsidimpuan Tenggara

2. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Padangsidimpuan

Angkola Julu

3. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Tapanuli Selatan Desa Pargarutan

4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Padangsidimpuan Selatan

4.2 Analisa Univariat


Tabel 4.2.1 Gambaran Karekteristik Responden Berdasarkan Umur,
Pendidikan, dan Pekerjaan Di Batunadua Kota
Padangsdidimpuan
Variabel F Presentase (%)
Umur
17-25 Tahun 9 30,0%
26-35 Tahun 15 50,0%
36-45 Tahun 6 20,0%
Pendidikan
SD 2 6,7 %
SLTP 5 16,7%
SLTA 18 60,0 %
Sarjana 5 16,7%
Pekerjaan
IRT 14 46,7 %
PNS 6 20,0 %
Wiraswasta 10 33,3 %
Total 30 100,0 %

Berdasarkan Hasil Tabel 4.2.1, Ditinjau dari segi umur, mayoritas

responden berumur 26-35 sebanyak 15 orang (30,0 %), minoritas berumur 36-45
58

tahun sebanyak 6 orang (20,0 %). Sedangkan pendidikan responden mayoritas

SLTA sebanyak 18 orang (60,0 %) dan minoritas pendidikan SD sebanyak 2

orang (6,7 %) . Ditinjau dari pekerjaan mayoritas IRT sebanyak 14 orang (46,7

%) dan minoritas PNS sebanyak 6 orang (20,0%).

Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi


Tablet Fe Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Di
Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2021
Kepatuhan Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
F % F %
Tidak Patuh 30 100 5 16,7
Patuh 0 0 25 83,3
Jumlah 30 100 30 100

Hasil Tabel 4.2.2 di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden tidak

patuh mengkonsumsi tablet Fe, dan setelah Edukasi mengkonsumsi tablet Fe

selama 6 hari, dimana 5 orang (16,7%) yang tidak patuh dan 25 orang (83,3 %)

patuh.

4.3 Analisa Bivariat

Analisa bivariat akan menguraikan ada tidaknya perbedaan kepatuhan

mengkonsumsi Fe sebelum dan sesudah diberi intervensi. Analisa bivariat

dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Uji bivariat yang

digunakan adalah uji Wilcoxon.

Tabel 4.3 Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil


Mengkonsumsi Tablet Fe Sebelum dan Sesudah Intervensi Di
Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan

z P value
a
Kepatuhan Ibu Hamil sesudah- -5,000 0,000
sebelum Maengkonsumsi Tablet Fe
59

Berdasarkan Tabel. 4.3 didapatkan data menunjukkan nilai Z= (-5.000)

yang artinya mampu meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi Tablet Fe

5 lebih efektif .

Hasil uji statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan

sesudah diberikan edukasi tablet Fe terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe

Pada ibu hamil di Puksesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan, didapatkan

bahwa nilai p value = 0,000 (p <0,05). Hal ini menunjukan bahwa Ha di terima

yang berarti ada pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.


60

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Karekteristik Responden bedasarkan Umur Di Puskesmas


Batunadua Kota Padangsidimpuan

Berdasarkan penelitian karakteristik responden berdasarkan usia 26-35

tahun sebanyak 15 orang (50,0 %) dari 30 orang. Umur memiliki pengaruh besar

terhadap perkembangan, pengetahuan dan perilaku ibu karena semakin tinggi

umur ibu maka semakin mudah juga untuk menerima informasi yang telah

disampaikan (Sari, 2017).

Umur sangat menentukan status kesehatan ibu, ibu dikatakan berisiko

tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Umur

berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang

dilakukan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil yang diperoleh Eni Lasri (2017),

meneliti tentang hubungan karekteristik ibu hamil terhadap konsumsi tablet besi

(Fe) di Puskesmas Tamiai kabupaten Kerinci provinsi jambi. Dimana diperoleh

data dari 35 responden terdapat 23 (65,7 % ) responden dengan umur beresiko,

dan 12 (34,3 % ) responden dengan umur tidak beresiko dan dalam penelitian

tersebut didapatkan adanya hubungan umur ibu dengan konsumsi tablet

besi (Fe), umur yang dikategorikan beresiko < 20 tahun, dapat disebabkan

beberapa faktor seperti ekonomi yang tidak mencukupi sehingga keluarga

terdorong untuk menikahkan anak di usia yang sangat muda, pengaruh teman.

Lain halnya dengan umur beresiko > 35 tahun dapat disebabkan oleh kegagalan

kontrasepsi, dan kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki.


61

5.2 Gambaran Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Puskesmas


Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan responden

mayoritas SLTA yaitu sebanyak 18 orang (60,0 %). Pendidikan menjadi salah

satu faktor seseorang dalam memahami, mempertimbangkan, dan menerima hal-

hal yang baru serta kepedulian terhadap dirinya. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seorang ibu hamil, maka cenderung akan lebih patuh dalam

mengonsumsi tablet tambah darah. Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada

akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sari (2016) bahwa Hasil

penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan

tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gatak

Kabupaten Sukoharjo. Hal ini bisa terjadi karena pendidikan ibu hamil bukan satu

satunya faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet Fe.

Menurut asumsi pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap

perkembangan, pengetahuan dan perilaku ibu karena semakin tinggi pendidikan

ibu maka semakin mudah juga untuk menerima informasi yang telah disampaikan

kepadanya.

5.3 Gambaran Karekteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di


Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden sebagai

IRT. yaitu sebanyak 14 orang (46,7 %). Sebagai ibu rumah tangga maka ibu
62

jarang berinteraksi dengan sumber-sumber informasi yang dapat memberikan

informasi tentang cara peningkatan tablet Fe, hal ini menyebabkan responden

tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe (Cornita, 2017).

Ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kejadian anemia.

Salah satu kemungkinan terjadinya anemia adalah karena adanya peningkatan

beban kerja ganda, apalagi ketika tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang

cukup. Oleh karena itu pada wanita hamil tidak boleh bekerja terlampau berat.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Subrata (2018) yang

menemukan proporsi ibu bekerja memiliki peluang 7,9 kali lebih besar untuk

menyusui bayinya.

5.4 Distribusi Kepatuhan Responden Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas


Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2021 Sebelun Edukasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberika edukasi

mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil, terdapat 30 ibu tidak patuh

mengkonsumsi tablet Fe. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet

besi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan observasi, kebanyakan ibu

hamil malas mengonsumsi karena efek sampingnya. Efek samping yang mungkin

timbul setelah mengonsumsi tablet besi diantaranya perasaan tidak nyaman di

lambung, mual, muntah, konstipasi, dan kadang-kadang diare.

Kepatuhan konsumsi tablet besi merupakan perilaku yang memengaruhi

kesehatan ibu hamil. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi perilaku adalah

faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai-nilai).

Tidak terdapat perbedaan usia yang bermakna antara kedua kelompok tersebut.

Semakin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya meningkat

akan tetapi daya ingat dan penerimaanya menurun sehingga semakin mudah lupa.
63

Hal ini tentunya berkaitan dengan pengetahuan yang diterima melalui media yang

diberikan. Jadi ibu hamil dengan usia yang tua kemungkinan susah untuk

mengingat dan mengimplementasikan materi yang diberikan (Almaster, 2018)

Efek samping adalah salah satu alasan rendahnya kepatuhan ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet Fe. Ibu hamil yang diberikan penyuluhan tentang

efek samping tablet Fe tidak akan terganggu oleh efek samping tersebut karena

mereka akan bersikap positif. oleh karena itu penting bagi ibu hamil diberikan

informasi yang akurat dan terperinci tentang efek samping dan cara mengelolanya

secara efektif (Titaley, 2015).

5.5 Distribusi Kepatuhan Responden Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas


Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2021 Sesudah Edukasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberilan edukasi

mengkionsumsi tablet Fe, terdapat 25 ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet

Fe dan 5 ibu hamil tidak patuh. Terjadinya peningkatan kepatuhan antara sebelum

dan sesudah diberi leaflet menunjukkan yang cukup besar dalam meningkatkan

kepatuhan ibu hamil dalam mengonsum tablet Fe.

Penyuluhan tentang tablet Fe sangat efektif untuk mengatasi efek samping

yang dirasakan setelah mengkonsumsi tablet Fe. Keterlibatan keluarga juga

memberikan dukungan yang kuat untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe (Surtimanah, 2019). Oleh karena itu perlunya tenaga

kesehatan untuk melakukan penyuluhan secara rutin dengan memanfaatkan media

informasi seperti leaflet ataupun poster yang berada di sekitar

puskesmaspadakelas ibu hamil dengan melibatkan dukungan keluarga untuk

meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalammengkonsumsi tablet Fe sebagai upaya

pencegahan anemia defisiensi besi pada ibu hamil (Matiri, 2017).


64

5.6 Pengaruh Edukasi Konsumsi Tablet Fe Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil


Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Selama Kehamilan Di Puskesmas
Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2021.

Hasil uji statistic Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai P value : 0,000

dengan batas kemaknaan (α) adalah <0,05 maka H0 ditolak berarti H1 diterima

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh, dengan diuraikannya hasil penelitian

dimana kepatuhan setelah diberikan edukasi mengkonsumsi talet Fe selama 6 hari

yaitu 25 orang (83,3 %) yang patuh dan 5 orang tidak patuh (16,7%)

Edukasi yang diberikan baik berupa penyuluhan dengan menggunakan

leflet maupun dengan cara lainnya berpengaruh besar pada peningkatan

pengetahuan ibu. Akan tetapi pemberian edukasi harus diberikan secara terus-

menerus agar informasi yang diberikan dapat tersimpan dan selalu diingat oleh

Ibu karena semakin sering ibu terpapar informasi maka juga akan semakin baik

(Waliyo 2017).

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang disusun dalam

penelitian Agusanty (2018) yaitu ada hubungan antara edukasi pemberian tablet

Fe dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil menggunakan dan

memperoleh nilai significancy 0,010 (p< 0,05). Edukasi dari petugas kesehatan

sangat berperan dalam kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe

dengan tau cara meminum tablet Fe, frekuensinya, efek samping dari tablet Fe dan

manfaat dari mengkonsumsi tablet Fe.

Sejalan dengan penelitian ini, pada hasil penelitian Esthi Widi Astuti

(2018), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan

Sikap Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe (Ferum) Di Rumah Bersalin Sri

Lumintu Surakarta, menunjukan nilai signifikansi (p-value) 0,000 yang lebih


65

dari 0,05 (0,000 < 0,05), disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap perubahan sikap dalam mengkonsumsi tablet Fe di rumah bersalin Sri

Lumintu Surakarta.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Susanti

(2018), Pengaruh Edukasi Terhadap keteraturan ibu Hamil dalam Mengkonsumsi

Tablet Fe Di Puskesmas Palangka raya tahun 2018, menunjukan nilai

signifikansi (p-value) 0,98 yang lebih dari 0,05 (0,000 < 0,05),

Menurut Rahmawati (2017), ada beberapa faktor yang mempunyai andil

cukup besar dalam mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet besi, diantaranya adalah pengetahuan, motivasi, kesehatan, dan peran

serta keluarga. Efek samping dari tablet besi yaitu mengakibatkan nyeri lambung,

mual, muntah, konstipasi, dan diare. (Rahmawati, 2017).

Menurut asumsi peneliti. Dimana masih terdapat ibu yang tidak patuh

mengkonsumsi tablet fe sesudah edukasi yaitu sebanyak 5 orang (16,7 %)

dikarena Hal ini dikarenakan ibu hamil yang telah dijelaskan mengenai efek

samping mengonsumsi tablet besi seperti mual menyalahartikan bahwa gejala

mual yang terjadi lebih dikarenakan efek samping obat dan bukan karena gejala

normal dari kehamilan.


66

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan karekteristik umur mayoritas responden berumur 26-35 tahun

sebanyk 15 orang (50,0 %), menurut pendidikan mayoritas responden

berpendidikan SLTA sebanyak 18 orang (60,0 %) dan menurut pekerjaan

mayoritas IRT sebanyak 14 orang (46,7%).

2. Tidak ada Peningkatan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe

sebelum diberikan edukasi mengkonsumsi table Fe yaitu sebanyak 30

orang

3. Ada Peningkatan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe sesudah

diberikan edukasi mengkonsumsi tablet Fe yaitu sebanyak 25 orang (83,3

%)

4. Ada pengaruh edukasi konsumsi tablet Fe tehadap kepatuhan ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan Di Puskesmas

Batunadua Kota Pdangsidimpuan Tahun 2021 dengan nilai P Value 0,000.

6.2 Saran

4. Bagi Responden

Disarankan kepada ibu hamil agar patuh megkonsumsi tablet Fe selama

kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia.

5. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan melakukan pengkajian ulang pada ibu hamil, penyebab

ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Pemberian konseling juga


67

perlu dilakukan untuk memberi informasi mengenai dampak anemia pada

ibu maupun pada janin. Konseling yang dilakukan terutama mengenai

aturan cara mengkonsumsi tablet Fe yang tepat sesuai aturan atara lain

cara minum yang tepat serta waktu minum yang tepat agar mengurangi

terjadinya faktor risiko terjadinya anemia karena penyerapan tablet Fe

yang kurang maksimal.

6. Bagi Peneliti Lainnya

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian selanjutnya dan menjadi bahan masukan penting guna

memperluas dalam melakukan penelitian selanjutnya tentang kepatuhan

konsumsi tablet penambah darah (tablet Fe) pada ibu hamil. Selain itu

untuk dapat dilakukan penelitian lain dengan menggunakan variabel dan

metode yang lain.


68

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyani. (2017). Pengaruh Pemberian Booklet Anemia Terhadap


Pengetahuan, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol.2 No.2
Almatsier, S. (2018). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Afnita. (2017). Hubungan pemberian tablet zat besi dengan anemia pada ibu
hamil di Klinik Deli Tua Tahun 2008. http: // http yasir blogspot
com.blogspot.com / 2009/01/ hubungan - pemberian tablet-zat-besi.
html.

Arisman. (2017). Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC

Artisa. (2018). Hubungan Kadarzi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III
di Puskesmas Tegalrejo Salatiga. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.

Dalimatha. (2017). Hubungan Peran Bidan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet


Fe pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kabupaten
Semarang. Skripsi : Semarang: Program Studi DIV Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo.
Depkes RI. (2018). Mengapa ibu hamil harus mengkonsumsi tablet zat besi.
Terdapat pada http: //www.warta medika.com /2009/01/ mengapa-ibu-
hamil harus-mengkonsumsi. html.
Didinkaen. (2016). Saat anemia mengintai wanita. Terdapat pada http // www.
bkkbn.go.id. Diakses 3 Juli 2011
Dinas Kesehatan Sumatera Utara. (2019). Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2019 Terkait Kesehatan Ibu.
Diakses pada tanggal 21 November 2019 dari
www.depkes.go.id/download
Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan. (2019). Profil Kesehatan Kota
Padangsidimpuan Tahun 2019 Dinkes Kota Padangsidimpuan
Fitria. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil
di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Jawa Barat. 2019;3(2): 41.
Manuaba. (2016). Kapita selekta kedokteran edisi ketiga. Jakarta: EGC
69

Ninawati. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia


pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
Kota Padang Tahun 2017. Padang: Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Prawirohardjo. (2018). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Puskesmas Batunadua. (2017). Profil Puskesmas Batunadua. 2017. Yogyakarta.
Proverawati. (2016). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Rasmaliah. (2018). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Anemia Defisiensi
Besi Dalam Kehamilan Di Puskesmas Sokaraja I Kabupaten Banyumas
Tahun 2007. Purwokerto : KTI Akademi Kebidanan YLPP
Ratna. (2017). Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil
Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Rustam. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia gizi
remaja putri SMU di Kabupaten Bandung, Tesis, UNSPECIFIED
SDKI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: SDKI

Soebroto. (2018). Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia. Bangkit.Yogyakarta.

Soejordan. (2007). Farmakologi Kebidanan. Jakarta : EGC


Saifuddin. (2018). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saryono. (2015). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suptadara. (2018). Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, konsep dan
penatalaksanaan. Jakarta

Varney. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC
Waryana. (2016) Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rahima
Wiknjosastro. (2016). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Wipayani. (2018). Hubungan pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan ibu


hamil meminum tablet zat besi di Desa Langensari Kecamatan
Ungaran Kabupaten Semarang. Terdapat pada http://skripsi-tesis.com..
World Health Organization. (2019). Iron deficiency anemia: Assesment,
prevention and control.
Wirakusumah. (2016). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Ibu
Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Fe
70

PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Calon responden

Di Tempat

Dengan Hormat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Di
Kota Padangsidimpuan :

Nama : Sari Widya Astuti Harahap

Nim : 19060069P

Dengan ini menyampaikan bahwa saya akan mengadakan penelitian


dengan judul “Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil trimester II di Puskesmas Batunadua tahun 2021”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada Hubungan


kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester II di Puskesmas Batunadua tahun 2021. Data yang diperoleh hanya
digunakan untuk keperluan peneliti. Kerahasiaan data dan identitas saudara tidak
akan disebarluaskan.
Saya sangat mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini, dimana tidak akan memberikan dampak yang membahayakan.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Semua
informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan akan hanya digunakan
dalam penelitian ini. Untuk keperluan tersebut, saya mohon kesediaan anda untuk
menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikian permohonan ini saya buat, atas bantuan dan partisipasinya,


saya mengucapkan terima kasih

Hormat Saya
Peneliti

(Sari Widya Astuti Harahap)


71

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


( Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang
dilakukan oleh Sari Widya Astuti, mahasiswa program studi kebidanan Program
Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di kota Padangsidimpuan
yang berjudul “Apakah Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan
kejadian anemia pada ibu hamil trimester II di Puskesmas Batunadua tahun 2021
disebarluaskan”. Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan
berakibatkan negatif terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi
responden tanpa ada paksaan dari manapun.

Padangsidimpuan, 2021

Responden

( )
72
73
74

SATUAN ACARA PENYULUHAN


T
ABLET ZAT BESI BAGI IBU HAMIL

Topik : Tablet Zat Besi Bagi Ibu Hamil


Penyuluh :
Waktu : 35 Menit
Sasaran : Ibu hamil
Hari, Tanggal :
Tempat : Puskesmas Batunadua

A. LATAR BELAKANG
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah , Zat besi juga berfungsi dalam sisten pertahanan tubuh.kebutuhan zat besi
biasanya dipengaruhi dari menu makan yang sehat dan seimbang. Tetapi dalam
kehamilan,suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga
diperlukan suplemen berupa tablet besi. Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat
mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena
selama hamil volume darah meningkat hingga 50%, sehingga perlu lebih banyak
zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan
plasenta yang sangat pesat juga memerlukan zat besi, Dalam keadaan tidak hamil,
kebutuhan zat besi biasanya dipengaruhi dari menu makan yang sehat dan
seimbang. Tetapi dalam kehamilan,suplai zat besi dari makanan masih belum
mencukupi sehingga diperlukan suplemen berupa tablet besi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Ibu hamil dapat mengetahui pentingnya tablet besi selama kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Ibu dapat menjelaskan pengertian tablet besi.
b. Ibu dapat menjelaskan manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
c. Ibu dapat menjelaskan tentang kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
d. Ibu dapat memahami efek samping tablet besi.
75

e. Ibu dapat menjelaskan kembali teantang waktu dan cara minum tablet besi
yang benar.
f. Ibu dapat mengetahui tentang bahan-bahan makanan yang mengandung zat
besi.

C. MATERI
Terlampir

D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

E. MEDIA
Leafleat

F. SUSUNAN KEGIATAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media

Awal 5 menit 1. Mengucap salam Menjawab Ceramah


2. Memperkenalkan Memperhatikan
diri
3. Menyampaikan Memperhatikan
kontrak waktu
4. Menjelaskan sekilas Memperhatikan
tentang materi
penyuluhan
Kerja 15 1. Menjelaskan Memperhatikan Cerama, Leaflet
menit mengenai diskusi.
pengertian tablet zat
besi . Memperhatikan
2. Menjelaskan
mengenai manfaat
tablet zat besi bagi Memperhatikan
ibu hamil.
3. Menjelaskan
mengenai dosis Memperhatikan
tablet zat besi
selama kehamilan
4. Menjelaskan Memperhatikan
mengenai Efek
samping tablet besi..
76

5. Menjelaskan Memperhatikan
mengenai Waktu
dan cara minum
tablet besi yang
benar
6. Menjelaskan
mengenai Bahan
makanan yang
mengandung zat
besi.
Penutup 15 1. Memberi Bertanya
menit kesempatan pada
ibu untuk ibu
bertanya.
2. Menjawab Memperhatikan
pertanyaan.
3. Mengajukan Menjawab
pertanyaan.
4. Mengklasifikasikan Memperhatikan
jawaban.
5. Menyimpulkan Memperhatikan
6. Mengakhiri Memperhatikan
pembicaraan.
7. Mengucapkan Menjawab
Terimakasih Salam. Salam

G. EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tablet zat besi ?
2. Sebutkan manfaat tablet zat besi bagi ibu hamil ?
3. Sebutkan makanan yang mengandung zat besi ?

H. REFERENSI
Ceklist tentang tablet Fe dan buku tentang Anemia

I. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian tablet besi
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah (hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen
untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen
77

(protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta
enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sisten pertahanan tubuh.
Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat mencapai dua kali lipat dari
kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil volume darah
meningkat hingga 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk
hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga
memerlukan zat besi,Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya
dipengaruhi dari menu makan yang sehat dan seimbang. Tetapi dalam
kehamilan,suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga
diperlukan suplemen berupa tablet besi.
2. Manfaat tablet besi bagi ibu hamil
Tablet besi selama kehamilansangat penting karena dapat membantu
proses pembentukan sel darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya
anemia/penyakit kekurangan darah.
Kekurangan zat besi (anemian defisiensi zat besi)selama hamil dapat
berdampak tidak baik bagi ibu maupun janin. Perdarahan yang banyak sewaktu
melahirkan berefek lebih buruk pada ibu hamil yang anemia. Kekurangan zat besi
juga mempengaruhi pertumbuhan janin sehingga saat lahir, berat badannya di
bawah normal ( BBLR). Akibat lain dari anemia defisiensi besi selam hamil
adalah bayi lahir premature.
3. Kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan
Tablet besi atau tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada ibu hamil
sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa
kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0,25 mg asam folat. Penanggulan anemia pada balita diberikan
preparat besi dalam bentuk sirup

4. Efek samping tablet besi


Pemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual,
nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit. Agar
tidak terjadi efek samping dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi
78

setelah makan pada malam hari. Setelah minum tablet besi atau sirup zat besi
biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman. Hal ini merupakan hal yang wajar
dan tidak perlu dikhawatirkan.
5. Waktu dan cara minum tablet besi yang benar
Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat
besi dengan memakai air minum yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi
sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk
mengurangi efek mual.Tablet besi baik dikonsumsi jika bersamaan dengan
vitamin C untuk membantu penyerapan dari zat besi ini. Tablet besi sebaiknya
tidak dikonsumsi dengan teh atau kopi karena dapat menghambat penyerapannya.
6. Bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi
Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi terdapat dalam bahan
makanan hewani, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau tua misalnya
daging, unggas, ikan, kerang, telur, sereal, bayam dan lain-lain. Vitamin C
dianggap dapat membantu penyerapan zat besi di usus terutama zat besi yang
berasal dari tumbuhan. Sebaliknya teh, kopi dan kalsium dianggap dapat
mengurangi penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam dua jam setelah makan
makanan kaya zat besi.
Kekurangan pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab
rendahnya tingkat penyerapan Fe di dalam tubuh terutama dari sumber Fe nabati
yang hanya diserap 1-2 %. Keanekaragaman konsumsi makanan sangat penting
dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran protein
hewani, vitamin C, vitamin A, zinc, asam folat, zat gizi mikro lain dapat
meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain mengkonsumsi
makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukuoan vitamin A karena
makanan sumber zat besi umumnya adalah sumber vitamin A.

.
79

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN HB

A. PENGERTIAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

1. Pemeriksaan Hemoglobin adalah salah satu jenis pemeriksaan laboratorim

untuk mendeteksi kadar Hemoglobin di dalam darah

2. Pemeriksaan Hemoglobin dilakukan oleh analis laboratorium, perawat,

dan bidan yang sudah terlatih sesuai tugas dan wewenang keprofesian

B. TUJUAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui hemoglobin

darah dan deteksi anemia pada pasien

C. BAHAN PEMERIKSAAN

Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Easy Touch

2. Stik Hemoglobin Easy Touch

3. Lancet

4. Kapas Alkohol

5. Darah Kapiler

E. PROSEDUR KERJA

1. Mengatur posisi klien senyaman mungkin

2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur

pemeriksaan

3. Membawa alat-alat ke dekat pasien

4. Mencuci tangan
80

5. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil

darahnya

6. Menyiapkan bengkok

7. Memakai handscoon steril

8. Fiksasi ujung jari dengan kapas alcohol

9. Tusuk ujung jari dengan lanset, usap darah pertama yang keluar dengan

tissue

10. Ambil darah berikutnya, masukkan kedalam Strip Hemoglobin , tunggu

/baca hasil ± 10-20 detik dalam monitor

11. Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat

12. Melepaskan handscoon

13. Mencuci tangan

14. Pendokumentasian
81

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Peneliti Mendampingi Responden Mengisi Kuesioner (Pretest)

Gambar 2. Peneliti Melakukan Intervensi ( Leaflet Mengkonsumsi Tablet


Fe)
82

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 3. Peneliti Memberikan Rebusan Buah pepaya (Intervensi)

Gambar 4. Peneliti Mendampingi Responden Mengisi Kuesioner (Posttest)


29

MASTER DATA
No Umur pdd pkj Sebelum Sesudah
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Total kategori P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Total Kategori
1 2 3 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
2 3 3 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
3 2 3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
4 3 3 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
5 2 3 3 0 0 0 0 0 1 1 1 1 4 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 4 1
6 3 3 3 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 2
7 2 3 3 0 0 0 0 0 1 0 1 1 3 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 4 1
8 1 3 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
9 2 3 3 0 0 0 0 0 1 1 1 0 3 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 3 1
10 2 3 3 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 6 2
11 2 3 3 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 6 2
12 1 3 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1
13 1 3 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 2
14 2 3 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 2
15 1 4 2 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 3 2
16 2 3 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 2
17 2 4 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
18 2 3 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 2
19 2 4 2 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 4 1
20 2 4 2 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 2
21 2 3 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6 2
22 2 4 2 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 2
23 1 3 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 2
24 3 2 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
25 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
26 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
27 3 2 3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
28 1 2 3 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
29 3 1 3 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
30 1 1 3 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
Ket :

Umur : Pendidikan: Pekerjaan: Kategori 1: Ya


1. 17-25 tahun 1. SD 1.IRT 1 : Tidak Patuh ( 1-4) 0: Tidak
30

2. 26-35 tahun 2. SLTP 2. PNS 2 : Patuh (5-9)


3. 36-45 tahun 3. SLTA 3. Wiraswasta
4. Sarjana
29
30
31

Anda mungkin juga menyukai