Anda di halaman 1dari 84

HUBUNGANPENGETAHUAN PANDEMI COVID-19

DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL DI DESA


GELELAH KECAMATAN BEBESEN
KABUPATEN ACEH TENGAH
TAHUN 2021

SKRIPSI

OLEH :
SINTIA WARAHMAH
17608072026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


(PROGRAM SARJANA)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
HUBUNGANPENGETAHUAN PANDEMI COVID-19
DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL DI DESA
GELELAH KECAMATAN BEBESEN
KABUPATEN ACEH TENGAH
TAHUN 2021

SKRIPSI

Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Ilmu Keperawatan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
SekolahTinggi Ilmu Kesehatan

OLEH:
SINTIA WARAHMAH
17608072026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


(PROGRAM SARJANA)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid-19 Dengan Kecemasan


Ibu Hamil Di Desa Gelagah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah
Tahun 2021
Nama : Sintia Warahmah
NIM : 17608072026
Prodi : Program Studi Ilmu Keperawatan Program Sarjana
Institusi : Universitas Haji Sumatera Utara

Skripsi Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing Untuk


Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Haji Sumatera Utara

Deli Serdang, April 2021

Menyetujui
Dosen Pembimbing

Sumiatik, SST, M.Kes

Menyetujui,
Ka. Prodi Ilmu Keperawatan

Yetti Fauziah Silalahi, S.Kep, Ns, M.Kep


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid-19 Dengan Kecemasan


Ibu Hamil Di Desa Gelagah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah
Tahun 2021
Nama : Sintia Warahmah
NIM : 17608072026
Prodi : Program Studi Ilmu Keperawatan Program Sarjana
Institusi : Universitas Haji Sumatera Utara

Deli Serdang, April 2021

TIM PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dewi Ramadani Bulolo, SST, M.Kes, SST, M.Kes ......................

2. Fitriani Fadillah, S.Kep, Ns, M.Kep ......................

3. Sumiatik, SST, M.Kes .....................

Mengesahkan:
Universitas Haji Sumatera Utara
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Fitriani Fadillah, S.Kep, Ns, M.Kep


Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Haji Medan

April 2021
Sintia warahmah
17608072026

Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid-19 Dengan Kecemasan Ibu Hamil


Di Desa Gelagah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah Tahun 2021

V + 75 Halaman + 4 Tabel + 1 Gambar + 6 Lampiran

Abstrak

Kecemasan merupakan keadaan yang normal terjadi dalam berbagai


keadaan., kecemasan dapat dirasakan oleh setiap orang jika mengalami tekanan
dan perasaan mendalam Rasa cemas yang dialami oleh ibu hamil itu disebabkan
oleh meningkatnya produksi hormon progesteron mempengaruhi kondisi
psikisnya.Selain membuat ibu hamil merasa cemas, peningkatan hormon itu juga
menyebabkan gangguan perasaan dan cepat lelah. Salah satu penyebabnya adalah
Covid-19 yang merupakan penyakit menular yang dapat menyerang pada manusia
biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan. Penurunan tingkat
kecemasan dapat ditanggulangi dengan pengetahuan seseorang.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan
kuantitatif, desain penelitian croos-sectional. Populasi dalam penelitian ini ibu
hamil sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive sampling
terdapat 15 ibu hamil. Instrumen yang digunakan lembar kuesioner. Dan
dianalisa secara univariat, bivariat mengunakan uji chi-squere.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas kecemasan ringan
sebanyak 9 (60.0%), mayoritas pengetahuan cukup 7 orang (46.7%). Hasil uji
statistik dengan nilai p=0.002 (0,005) maka Ho di tolak Ha diterima, artinya
terdapat hubungan pengetahuan civid-19 dengan kecemasan ibu hamil di desa
gelagah kec. Bebesen kab. Aceh tengah tahun 2021.
Kesimpulan bahwa hubungan pengetahuan covid-19 dengan kecemasan
ibu hamil di desa gelagah, sehingga desa gelagah diharapkan dapat
mempertimbangkan pemberian pengetahuan covid-19 pada ibu hamil sebagai
salah satu alternatif dalam penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil.

Kata Kunci : Ibu Hamil, Kecemasan, Covid-19, Pengetahuan


Daftar Bacaan : 7 Buku (2018-2021), 25 Website ( 2017-2021)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin atas segala nikmat iman, islam, kesempatan,

serta kekuatan yang telah diberikan Allah subhanahu wa ta’ala sehingga Peneliti

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Hubungan Pengetahuan Pandemi

Covid 19 Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil di Desa Gelelah kecamatan

Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021” skripsi ini dibuat sebagai salah

satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan di Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Haji Sumatera Utara. Shalawat beriring

salam untuk tuntunan dan suri tauladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

beserta keluarga dan sahabat Beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai

Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia dipenjuru dunia.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan

dari pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yayasan Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan.

2. Rektor Universitas Haji Sumatera Utara

3. Kepala Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

4. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Haji Sumatera Utara.

5. Ibu Sumiatik, SST, M.Kes, selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktunya serta bimbingannya.

i
6. Ibu Dewi Ramadani Bulolo, SST, M.Kes, SST, M.Kes, selaku penguji I

dan Ibu Fitriani Fadillah, S.Kep, Ns, M.Kep selaku penguji II yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran serta kritiknya kepada peneliti.

7. Seluruh Dosen dan Staf pengajar Universitas Haji Sumatera Utara.

8. Orang tua tercinta yang telah banyak mendukung dalam pengerjaan

proposal ini.

9. Seluruh teman-teman Program Studi Ilmu Keperawatanan yang bersama-

sama berjuang untuk menyelesaikan Studi dan skripsi ini.

Guna menyempurnakan penelitian ini, Peneliti mengharapkan kritik dan

saran dari rekan-rekan pembaca sekalian. Akhir kata, Peneliti mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalasnya

dengan setimpal pula. Aamiin Yaa Robbal’alamiin

Medan, April 2021


Penulis

(Sintia Warahmah)

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 7
1.4.1 Tempat Penelitian........................................................................ 7
1.4.2 Institusi Pendidikan...................................................................... 7
1.4.3 Peneliti Selanjutnya...................................................................... 7
1.5 Keaslian Penelitian................................................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 10


2.1 Kecemasan ............................................................................................ 10
1.1.1. Definisi........................................................................................ 10
1.1.2 Gejala-gejala Kecemasan............................................................. 11
1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan............................ 11
1.1.4 Tingkat kecemasan....................................................................... 13
1.1.5 Skala Kecemasan Hamiltion Anxiety Rating Scale (HARS)....... 14
2.2.Kehamilan ............................................................................................. 17
2.2.1 Definisi ........................................................................................ 17
2.2.2 Perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil........................... 18
2.2.3 Dampak perubahan psikologis masa hamil.................................. 19
2.3 Pengetahuan Pandemi Covid 19............................................................ 23
2.3.1 Pengetahuan................................................................................. 23
2.3.2 Definisi......................................................................................... 23
2.3.3 Tingkat Pengetahuan.................................................................... 24
2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan......................... 26
2.3.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan...................................................... 27
2.4 Pandemi Covid 19.................................................................................. 28
2.4.1 Definisi.......................................................................................... 28
2.4.3 Mekanisme Penularan................................................................... 29
2.4.4 Karakteristik Klinis....................................................................... 29

iii
2.4.5 Pencegahan Penularan Covid 19.................................................. 30
2.5 Kerangka Penelitian............................................................................... 33
2.6 Hipotesis Penelitian............................................................................... 34

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................. 35


3.1 Jenis dan Design Penelitian................................................................... 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 35
3.3 Populasi dan sampel.............................................................................. 36
3.4 Definisi Operasional............................................................................. 37
3.5 Etika Penelitian..................................................................................... 38
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian........................... 39
3.7 Pengolahan Data dan Teknik Analisa Data........................................... 42

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 45


4.1. Hasil Penelitian..................................................................................... 45
4.1.1 Gambaran tempat penelitian.......................................................... 45
4.1.3 Analisa Univariat........................................................................... 47
4.1.4 Analisa Bivariat.............................................................................. 47
4.2. Pembahasan.......................................................................................... 48
4.2.1 tingkat pengetahuan covid-19 pada ibu hamil............................... 48
4.2.2. tingkat kecemasan pada ibu hamil ............................................... 50
4.2.3. Hubungan pengetahuan covid-19 dengan kecemasan ibu
hamil di desa gelagah..................................................................
4.3. Keterbatasan penelitian...................................................................

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 53


5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 53
5.2. Saran........................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Tabel 3.1 Kerangka Konsep......................................................................33

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Poa Penelitian............................................................................34


Tabel 3.2 Definisi Operasional.................................................................36

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 : Inform Consent

Lampiran 3 : Lembar pernyataan permintaan menjadi resonden

Lampiran 4 : Kuisiuner

Lampiran 5 : Lembar Konsul

Lampiran 6 : Biodata penulis

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecemasan merupakan keadaan yang normal terjadi dalam berbagai

keadaan. Kecemasan tidak dapat di hindari dari kehidupan sehari-hari, kecemasan

dapat dirasakan oleh setiap orang jika mengalami tekanan dan perasaan mendalam

yang menyebabkan masalah psikiatrik dan dapat berkembang dalam jangaka

waktu yang sangat lama (Sodiqoh, 2017).

Gangguan cemas lebih banyak di alami pada wanita ( 30,5) dari pada pria (

19,2% ). Gejala cemas timbul berbeda – beda setiap individu, dapat berupa

gelisah, pusing, jantung berdebar, gemetar dan lainnya. Salah satu sumber stresor

kecemasan adalah kehamilan terutama pada ibu hamil yang labil jiwanya. Pada

umumnya seorang ibu yang mengalami kehamilan pertama kalinya akan merasa

senang dan semakin tinggi rasa ingin tau terhadap perubahan dirinya dan

perkembagan jannnya, akan tetapi disaat yang sama timbul pula rasacemas dalam

diri ibu hamil (Ursman, 2016).

Kecemasan selama kehamilan banyak dialami oleh ibu hamil karena

kurangnya pengetahuan dan dukungan dari keluarga, masyarakat, maupun

lingkungan serta adanya penyakit yang dialami ibu menyebabkan kecemasan

terhadap dirinya maupun bayinya.Awal kehamilan, ibu sudah mengalami

kegelisahan dan kecemasan, kondisi ini merupakan kejadian yang tidak terelakkan

dan selalu menyertai kehamilan karena adanya perubahan fisik dan psikologis.

1
2

Perubahan ini terjadi akibat perubahan hormon yang akan mempermudah janin

untuk tumbuh dan berkembang saat dilahirkan(Rohani, 2017).

Dimasa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease) ibu hamil merasa

semakin cemas terutama untuk ibu hamil yang akan segera melahirkan.

Kecemasan ibu didasari oleh bagaimana penyebaran virus ini, yaitu melalui

droplet pada saat bersin, batuk atau berbicara. Droplet dapat menempel pada

benda dan permukaan seperti meja, gagang pintu,dll.Seseorang dapat terinfeksi

oleh virus ini apabila menyentuh benda atau permukaan benda tersebut yang

kemudian menyentuh mata, hidung dan mulut tanpa mencuci tangan(Salehi, 2020)

Kecemasan yang di alami ibu hamil lebih tinggi saat adanya pandemi

covid-19 dibandingkan sebelumnya, yang mempunyai dampak langsung pada

kesehatan mental ibu hamil sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu

dan janinnya. Kecemasan dan gejala depresi dalam kehamilan berdampak antara

10-25% (WHO, 2020 ).

Kehamilan di era pandemic COVID-19 menyebabkan timbulnya

kecemasan tersendiri bagi ibu hamil. Penyakit yang tergolong jenis baru muncul

pertama kali di Wuhan Cina kemudian disebut COVID-19 (Coronavirus Disease

2019).MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute

Respiratory Syndrome) adalah 2 jenis coronavirus yang dapat menyebabkan

beberapa gejala baik ringan sampai dengan berat. Gejala yang ditimbulkan

dipengaruhi oleh imunitas atau daya tahan tubuh setiap orang yang berbeda- beda.

Virus yang dapat menyebabkan COVID-19 ini disebut Sars-CoV-2.Dari berbagai

penelitian kebanyakan menyimpulkan bahwa kehamilan menyebabkan tubuh lebih


3

rentan terhadap gejala COVID-19 yang berat karena sistem kekebalan tubuh

wanita hamil berubah sehingga wanita hamil berisiko untuk memiliki gejala yang

berat dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil (Kemenkes,2020).

Sebuah studi melaporkan bahwa gejala depresif dan kecemasan pada

wanita hamil setelah deklarasi pandemi COVID-19 lebih tinggi dibandingkan

sebelum deklarasi COVID-19, termasuk kecenderungan ingin melukai diri

sendiri.Hal tersebut dapat menyebabkan kondisi bahaya selama kehamilan,

sehingga mempengaruhi kondisi ibu dan janin.(Nanjundaswamy et al, 2020).

Berdasarkan data Worldometer per tanggal 07 Februari 2021, kasus

COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia terkonfirmasi sebanyak 106.684.623 jiwa

dengan total kematian sebanyak 2.327.249 jiwa dan sebanyak 78.383.960 jiwa

dinyatakan sembuh. Penelitian yang dilakukan di sebuah rumah sakit New York

City yang sudah terafiliasi selama 2 minggu dari 13 Maret 2020 hingga 27 Maret

2020 menemukan sebanyak 43 wanita hamil yang dinyatakan positif COVID-19,

dengan 14 orang tanpa gejala dan 29 orang dengan gejala (Worldometer, 2020).

Prevalensi di Indonesia, terdapat 107.000 ibu hamil yang mengalami

kecemasan. Di sumatera utara prevalensi tingkat kecemasan dan depresi ibu hamil

pada masa pandemi Covid-19 di angka 64,5% dan 56,3%. Terutama kehamilan

pertama, wajar jika timbul perasaan cemas atau takut karena kehamilan

merupakan pengalaman yang baru(Usna, 2020)

Covid-19 pertama kali dideteksi di indonesia pada 2 Maret 2020, hingga

per 23 Agustus 2020 indonesia telah melaporkan 153.535 kasus positif, dengan

6.680 kematian, 107.500 telah sembuh dan 39.355 kasus yang sedang dalam
4

perawatan. Pemerintah indonesia telah melakukan tes kepada 1.157.184 orang

dari total 269 juta penduduk, yang berarti sekitar 4.292 orang per satu juta

penduduk.Pada provinsi aceh tercatat kasus yang terkomfirmasi Covid-19pada

tahun 2020 sebanyak 1140 pasien yang terkonfirmasi(Wikipedia,2020).

Pengetahuan adalah salah satu hal yang penting diperhatikan dalam rangka

penanganan kasus COVID-19.Pengetahuan masyarakat khususnya dalam

mencegah transmisi penyebaran virus SARS-CoV-2 sangat berguna dalam

menekan penularan virus tersebut. Dengan memiliki pengetahuan yang baik

terhadap suatu hal, seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan dan

mengambil keputusan bagaimana ia dapat menghadapinya (Purnamasari, 2020).

Seharusnya ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik

tentang cara menjaga diri agar terhindar dari Covid-19. Melalui pengetahuan yang

adekuat harapannya ibu juga dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam

menjalani kehidupannya sehari-hari (Purnamasari, 2020).

Hasil penelitian terdahulu oleh Ratih (2021), tentang “Hubungan Antara

Pengetahuan Dan Kecemasan Covid-19 Perempuan Hamil Selama Pandemik

Covid-19 di Malang Jawa Timur” merupakan penelitian desain cross-sectional

dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 52 ibu hamildidapatkan p-

value 0,029 (sig<0,05)yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dengan kecemasan ibu hamil selama pandemi Covid-19.

Penelitian lain yang dilakukan olehDiki Retno (2020), tentang Kecemasan

Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan

Baturraden. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif.Jumlah sampel


5

28 ibu hamil dan 23 ibu nifas di kecamatan Baturraden dengan teknik cluster

sampling. Intrumen yang digunakan adalah the perinatal anxiety screening scale

(PASS).Hasil yang diperoleh ibu hamil dan ibu nifas di Kecamatan Baturraden

pada masa pandemi COVID-19, mayoritas mengalami kecemasan dengan skala

ringan-sedang.

Berdasarkan hasil dari survey awal yang dilakukan di desa

gelelah.Diperoleh data ibu hamil berjumlah 30orang dengan keteria yang

memiliki kecemasan yang berlebih tentang kurang nya pengetahuan ibu hamil

terhadap covid 19, terhitung dilakukan survei pada Maret sampai Mei

2019.Dengan melakukan penilaian mengunakan wawancaraditemukan beberapa

ibu hamil mengatakan sangat takut akan tertular virus covid-19 dan sangat cemas

mendengar berita mengenai Covid-19 yang makin meningkat di Televisidan di

desa tersebut Belum pernah dilakukan penilaian pengetahuan covid 19 spesifik

melatih ibu hamil guna menurunkan kecemasan yang berlebihan.Hal ini menjadi

daya tarik bagi peneliti untuk melakukan penilaian pengetahuan dan kecemasan

yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kecemasan ibu hamil dimasa

pandemi Covid-19.

Berdasarkan uraian tersebut Maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “HubunganPengetahuan Pandemi Covid 19 dengan Kecemasan Ibu

Hamil di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun

2021”.
6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti menarik suatu

rumusan masalah penelitian sebagai berikut “Hubungan Pengetahuan Pandemi

Covid 19 dengan Kecemasan Ibu Hamil di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen

Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk MengetahuiHubungan Pengetahuan Pandemi Covid 19 dengan

Kecemasan Ibu Hamil di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh

Tengah Tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Pengetahuan Pandemi Covid 19 Pada Ibu Hamil di Desa

Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021.

2. Untuk mengetahui Kecemasan Pada Ibu Hamil di Desa Gelelah Kecamatan

Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021

3. Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid 19 dengan Kecemasan Ibu Hamil di

Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021


7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Tempat Penelitian

Untuk meningkatkan upaya preventif dalam menangani ibu hamil yang

memiliki kecemasan di masa pandemi covid-19.

1.4.2 Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi, pengetahuan, pembelajaran dan pemahaman

tentang pandemi covid 19 dan kecemasanibu hamil dan sumber bacaan di

perpustakaan.

1.4.3 Peneliti Selanjutnya

Sebagai sumber informasi dan data tambahan dalam melaksanakan

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan Pengetahuan

pandemi covid 19 dengan kecemasan ibu hamil.

1.5 Keaslian Penelitian

N Peneliti Judul Desain Variabel Hasil


o penelitian penelitian
1 Ifa faktor yang jenis variabel penelitian ini
nurhasanah mempengaruh penelitian ini indefende menunjukan
i kecemasan adalah n hasil bahwa
pada ibu dengan penelitian saat pandemi
hamil saat mengunakan ini yaitu covid-19,
pandemi studi literatur kecemasa sebagian
covid 19 review n pada ibu besar ibu
dengan hamil, hamil
melakukan variabel merasakan
pubmed dan dependen kecemasan
8

google yaitu terhadap diri


schoolar pandei dan bayinya.
covid 19 salah satu
artikel yang
menunjukan,
75% ibu
hamil
mengalami
rasa cemas
pada
kehamilannya
. ibu hamil
yang
mengalami
rasa cemas
akan
berdampak
pada ibu dan
janinnya
yakni
keguguran
dan kelahiran
premature
2 Rizqiya Nur hubungan Penelitian ini variabel Hasil
Amalina, tingkat menggunaka indefende penelitian
Lutfatul pengetahuan n jenis n menunjukkan
Latifah, tentang covid- metode penelitian bahwa
NinaSetiawat 19 dengan cross ini yaitu terdapat 57%
i tingkat sectional. kecemasa responden
kecemasan Teknik n pada ibu memiliki
pada ibu sampling hamil, tingkat
hamil saat menggunaka variabel pengetahuan
pandemi n dependen baik, 31,6%
covid-19 convenience yaitu pengetahuan
sampling pandei cukup, dan
dengan covid 19 11,4%
sampel 79 pengetahuan
ibu hamil. kurang.
24,1%
Analisis data responden
menggunaka memiliki
n uji chi tingkat
Square. kecemasan
berat, 70,9%
kecemasan
sedang, dan
9

5,1%
kecemasan
ringan. Tidak
ada hubungan
yang
signifikan
antara tingkat
pengetahuan
tentang
COVID-19
dengan
tingkat
kecemasan
pada bu
hamil saat
pandemi
COVID-19
(p=0,855).
3 Astria Tingkat Penelitian ini variabel Sebanyak
kecemasan menggunaka indefende 57.5 %
dan n analitik n responden
pengetahuan observasiona penelitian memiliki
ibu hamil l jenis ini yaitu kecemasan
tentang covid metode kecemasa berat. Dan
19 cross n pada ibu terdapat
sectional. hamil, hubungan
Teknik variabel Tingkat
sampling dependen kecemasan
menggunaka yaitu dan
n purposive pandei pengetahuan
sampling covid 19 ibu hamil
dengan tentang covid
sampel 40 19 (p=0,012).
ibu hamil.

Analisis data
menggunaka
n uji
sprimen.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecemasan Ibu Hamil

2.1.1 Definisi

Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian individu yang

subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus

penyebabnya. (Hawari,2016).

Kecemasan merupakan istilah yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-

hari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai

berbagai keluhan fisik.Keadaan tersebut dapat terjadi atau menyertai kondisi

situasi kehidupan dan berbagai gangguan kesehatan (Dalami, 2019).

Rasa cemas yang dialami oleh ibu hamil itu disebabkan oleh

meningkatnya produksi hormon progesteron.Hormon progesteron mempengaruhi

kondisi psikisnya.Selain membuat ibu hamil merasa cemas, peningkatan hormon

itu juga menyebabkan gangguan perasaan dan membuat ibu hamil cepat lelah

(Pieter,2017).

Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani

dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis.

Fisik dan psikis adalah dua hal yang terkait dan saling mempengaruhi. Jika

kondisi fisiknya kurang baik, maka proses berpikir, suasana hati, tindakan yang

bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari akan terkena imbas negatifnya

(Pieter,2017).

10
11

2.1.2 Gejala-gejala Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya

ancaman terhadap kesehatan.Individu-individu yang tergolong normal kadang

kala mengalami kecemasan yang menampak, sehingga dapat disaksikan pada

penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun mental.Gejala tersebut lebih

jelas pada individu yang mengalami gangguan mental.Lebih jelas lagi bagi

individu yang mengidap penyakit mental yang parah (Hawari,2016).

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami

gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut :

1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah

tersinggung

2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut

3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang

4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan

5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat

6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,

pendengaran berdering (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan

pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya

(Hawari,2016).

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan


12

Menurut Ratnawati, 2016 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah :

a. Potensi Stressor :Suatu peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam

kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi

atau penyesuaian diri untuk menanggulanginya.

b. Maturasi (Kematangan) :Kematangan kepribadian dari seorang individu

akan lebih sulit mengalami gangguan akibat stres, karena mempunyai daya

adaptasi yang besar terhadap stressor yang timbul. Sebaliknya individu

yang berkepribadian tidak matang akan bergantung dan peka terhadap

rangsangan sehingga sangat mudah mengalami gangguan akibat adanya

stres.

c. Status Pendidikan dan Status Ekonomi :Status pendidikan dan status

ekonomi yang rendah pada seseorang menyebabkan orang tersebut

mengalami stres dibanding dengan mereka yang status pendidikan dan

status ekonomi yang tinggi.

d. Tingkat Pengetahuan :Tingkat pengetahuan yang rendah pada

seseorangakan menyebabkan orang tersebut mudah stres.

e. Keadaan Fisik : Stres mudah dialami oleh individu yang mengalami

gangguan fisik seperti cidera, penyakit badan, operasi, cacat badan lebih

mudah mengalami stres. Disamping itu orang yang mengalami kelelahan

fisik juga akanlebih mudah mengalami stres.

f. Tipe Kepribadian : Ciri-ciri individu yang mudah mengalami gangguan

stres yaitu tidak sabar, kompetitif, ambisius, ingin serba sempurna, merasa

terburu waktu, sangat setia (berlebihan terhadap pekerjaan), agresif,


13

mudah gelisah, tidak dapat tenang dan diam, mudah bermusuhan, mudah

tersinggung, otot-otot mudah tegang.

g. Sosial Budaya :Cara hidup individu di masyarakat yang sangat

mempengaruhi pada timbulnya stres. Individu yang mempunyai cara hidup

sangat teratur 38 dan mempunyai falsafat hidup yang jelas maka pada

umumnya lebih sukar mengalami stres. Demikian juga keyakinan agama

akan mempengaruhi timbulnya stres.

h. Lingkungan atau situasi :Individu yang tinggal pada lingkungan yang

dianggap asing akan lebih mudah mengalami stres.

i. Usia :Ada yang berpendapat bahwa faktor usia muda lebih mudah

mengalami stres dari pada usia tua.

j. Jenis Kelamin : Umumnya wanita lebih mudah mengalami stres, tetapi

usia harapan hidup wanita lebih tinggi dari pada pria (Ratnawati, 2016)

2.1.4 Tingkat Kecemasan

Menurut Rahmatiah, (2014) ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh

individu yaitu ringan, sedang, berat dan panik.

1. Kecemasan Ringan :Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa

kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan

individu akan berhatihati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar

yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.

2. Kecemasan Sedang :Pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap

lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-hal yang penting

saat itu dan mengenyampingkan hal lain.


14

3. Kecemasan Berat : Pada kecemasan berat lapangan persepsi menjadi

sangat sempit, individu cenderung memiliki hal yang kecil saja dan

mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu lagi berpikir realistis dan

membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area

lain.

4. Panik :Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat

menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat mengendalikan diri

lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun telah diberikan

pengarahan.

2.1.5 Skala Kecemasan Hamiltion Anxiety Rating Scale (HARS)

Menurut (Saputro & Fazris, 2017) Hamilton Anxiety Rating Scale

(HARS), pertama kali dikembangkan oleh Max Hamilton pada tahun

1956, untuk mengukur semua tanda kecemasan baik psikis maupun

somatik. HARS terdiri dari 14 item pertanyaan untuk mengukur tanda

adanya kecemasan.

Skala HARS penelitian kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi :

1. Perasaan cemas : firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah

tersinggung.

2. Ketegangan : merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah menangis,

dan lesu, tidak bisa istirahat tenang, dan mudah terkejut.

3. Ketakutakan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila

tinggal sendiri, pada keramaian lalu lintas, pada kerumunan orang

banyak, takut pada binatang besar.


15

4. Gangguan tidur : sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari,

tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi

buruk, mimpi menakutkan.

5. Gangguan kecerdasan : daya ingat menurun, daya ingat buruk, sulit

konsentrasi.

6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada

hobi, sedih, bangun dini hari, perasaan beruba – ubah sepanjang

hari.

7. Gejala somatic/ fisik (otot) : sakit dan nyeri otot- otot, kaku,

kedutan otot, gigi gemeruntuk, suara tidak stabil.

8. Gejala somatic/ fisik (sensorik) : tinitus (telingan berdenging),

penglihatan kabur, perasaan ditusuk–tusuk, muka merah atau

pucat, merasa lemas.

9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, berdebar-debar, nyeri di dada,

denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, detak

jantung hilang sekejap.

10. Gejala pernafasan : rasa tertekan atau sempit di dada, rasa

tercekik, sering menarik nafas pendek/sesak.

11. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, perut melilit, nyeri sebelum

dan sesudah makan, perasaan terbakar diperut, rasa penuh atau

kembung, mual, muntah, BAB lembek, konstipasi, kehilangan

berat badan.

12. Gejala urogenial : sering kencing, tidak dapat menahan air seni
16

13. Gejala otonom : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah,

kepala pusing, kepala terasa berat, sakit kepala.

14. Tingkah laku (sikap) pada wawancara : gelisah, tidak tenang, jari-

jari gemetar, kening kerut, muka tegang, otot tegang/mengeras,

muka merah, nafas pendek.

Adapun cara penilaiannya adalah setiap item yang diobservasi

diberi 4 tingkat skor, yaitu antara 1 sampai dengan 4, dengan

kategori sebagai berikut :

1 = Ringan/satu dari gejala yang ada

2 = Sedang/separuh dari gejala yang ada

3 = Berat/ lebih dari separuh gejala yang ada

4 = Sangat berat semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dilakukan dengan cara

menjumlahkan nilai skor dan 14 item diatas dengan hasil sebagai

berikut :

14-20 : Kecemasan ringan

21-27 : Kecemasan sedang

28-41 : Kecemasan berat

42-56: Kecemasan sangat berat


17

2.2 Kehamilan

2.2.1 Definisi

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya

sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan

direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi disisi lain

diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang

terjadi selma kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun

psikologis (Mandriwati dkk, 2017).

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau bulan 7 hari).

Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-

14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai 14-28 minggu, dan kehamilan

trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017)

Pada trimester ketiga, kecemasan akan muncul menjelang persalinan.

Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan,

apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan

semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan

sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita. Oleh karena itu

banyak calon ibu khususnya ibu muda menghadapi kelahiran anaknya akan

mengalami perasaan takut dan cemas (Astuti, Y. 2017).


18

2.2.3.Perubahan Fisiologi KehamilanTerhadap Sistem Tubuh

Menurut yuli (2017), menuliskan bahwa perubahan- perubahan fisiologi

yang terjadi adalah sebagai berikut :

1) Sistem reproduksi

a. Uterus

Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan

isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebakan hyerplasia jaringan,

progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan uterus.

b. Vulva/ vagina

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan

progesteron, menyebabkan warna menjadi merah kebiruan (tanda

chadwick).

c. Ovarium

d. Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama

kehamilan ovarium tenang/beristirahat.

e. Payudara

Akibat pengaruh estrogen menjadi hyperplasiasistem duktus dan

jaringan interstisial payudara. Mamae membesar dan tegang,

terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Mentgomery,

terutama daerah areola dan papila akibat pengaruh melanotor.

Puting susu membesar dan menonjol.


19

2) Peningkatan berat badan

Normal berat badan menigkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari

pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ/cairan intrauerin

3) Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya :

a. Sistem respirasi; kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain

itu diafragma juga terdorong naik ke kranial terjadi hiperventilasi

dangkal akibat kompensasi dada menurun. Valume tidak

meningkat, volume residu paru dan kapasitas vital menurun.

b. Sistem gastrointestinal; estrogen dengan HCG meningkat dengan

efek samping mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan

pristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering

lapar.

c. Sistem sirkulasi/kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan

pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5-10

mmHg. Selama trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus

kembali kenilai tekanan pada trimester pertama.

d. Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.

e. Sistem muskuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan

karies gigi.

f. Sistem perkemihan; sering berkemih

2.2.4 Dampak Perubahan Psikologis Masa Hamil

1. Korelasi Hormon dan Kepribadian


20

Awal perubahan psikologis wanita hamil yaitu periode syok, menyangkal,

bingung, dan sikap menolak.Persepsi wanita bermacam-macam ketika mengetahui

dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan atau sebaliknya

memandang kehamilan sebagai masa kreativitas dan pengabdian kepada keluarga

(Rukiyah, 2018).

Sebenarnya, faktor penyebab terjadinya perubahan psikis wanita hamil

ialah korelasi faktor hormonal dan kepribadian.Faktor penyebab perubahan

perilaku wanita hamil yaitu meningkatnya produksi hormone progesteron.Hormon

progesteron mempengaruhi kondisi psikisnya.Namun tidak selamanya pengaruh

hormon progesteron menjadi dasar perubahan psikis, melainkan juga kerentanan

daya psikis seseorang atau lebih dikenal dengan kepribadian (Rukiyah, 2018).

Biasanya, wanita hamil yang menerima atau bahkan sangat mengharapkan

kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan.

Berbeda dengan wanita hamil yang bersikap menolak kehamilan. Mereka menilai

kehamilan sebagai hal-hal yang memberatkan ataupunmengganggu estetika

tubuhnya seperti gusar karena perut menjadi buncit, pinggul besar, payudara

membesar, capek, dan letih. Tentu kondisi-kondisi ini akan mempengaruhi

kehidupan psikis ibu menjadi tidak stabil (Pieter,2016).

2. Bentuk-bentuk Perubahan Psikis Ibu Hamil

Bentuk- Bentuk perubahan yang terjadi selama masa kehamilan yang

dialami oleh ibu biasanya adalah sebagai berikut : (Pieter,2016)

a. Perubahan Emosional : Perubahan emosional pada trimester III terutama

pada bulan-bulan terakhir kehamilan biasanya gembira bercampur takut karena


21

kehamilan telah mendekati persalinan. Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti

apa yang akan terjadi pada saat melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan tugas-

tugas apa yang dilakukan setelah kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti ini

sangat biasa terjadi pada ibu haml.Sebaiknya kecemasan seperti ini dikemukakan

istri kepada suaminya.

b. Cenderung Malas : Penyebab wanita hamil cenderung malas tidak

begitu saja timbul, melainkan pengaruh perubahan hormon yang sedan

dialaminya. Perubahan hormonal akan mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti

gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan ini membuat

ibu hamil cenderung menjadi malas.

c. Sensitif :Awal penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah faktor

hormon.reaksi wanita menjadi lebih peka, mudah tersinggung, dan gampang

marah. Apa pun perilaku ibu hamil dianggap kurang menyenagkan.oleh sebab itu,

keadaan ini sudah sepantasnya dipahami suami dan jangan membalas dengan

kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan. Perasaan tertekan akan

berdampak buruk dalam perkembangan fisik dan psikis bayi.

d. Gampang Cemburu : Tak jarang sifat cemburu ibu hamil terhadap suami

pun mulai tanpa alasan, seperti jika pulang kerja telat, ibu mulai bertanya macam-

macam. Sifat kecemburuannya meningkat.Penyebab gampang cemburu

sebenarnya merupakan akibat perubahan hormonal dan perasaan tidak percaya

atas perubahan penampilan fisiknya. Dia mulai meragukan kepercayaan

terhadapsuaminya, seperti ketakutan ditinggalkan suami atau suami pergi dengan

wanita lain. Oleh sebab itu suami harus memahami kondisi istri dengan
22

melakukan komunikasi yang lebih terbuka dengan istri.

e. Minta Perhatian Lebih : Biasanya wanita hamil tiba-tiba menjadi manja

dan ingin selalu diperhatikan. Perhatian yang diberikan suami walaupun sedikit

dapat memicu tumuhnya rasa aman dan pertumbuhan janin lebih baik.

f. Perasaan Ambivalen : Perasaan ambivalen wanita hamil berhubungan

dengan kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung

jawab, takut atas kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan keluarga,

masyarakat, dan masalah keuangan. Perasaan ambivalen akan berakhir seiring

dengan adanya sikap penerimaan terhadap kehamilan.

g. Depresi :Hampir 10% wanita hamil mengalami depresi berat atau

ringan. Depresi adalah kemurungan atau perasaan tidak semangat yang ditandai

dengan perasaan yang tak menyenangkan, menurunnya kegiatan, dan pesimis

menghadapi masa depan. Pada kasus psikologi, depresi merupakan reaksi ekstrem

disertai delusi ketidakpastian dan perasaan putus asa.Penyebab timbulnya depresi

ibu hamil ialah akibat perubahan hormonl yang berhubungan dengan otak,

hubungan dengan suami atau anggota keluarga, kegagalan dan komplikasi hamil

dan kejadian berat.

h. Stres :Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar

penyebab reaksi stres. Ibu yang mengalami stres selama hamil mempengaruhi

perkembangan fisiologis dan psikologis bayi. Thomas Verny mengatakan bahwa

semua yang dipikirkan ibu akan tersalurkan melalui hormon saraf kebayinya.

Verny juga menambahkan bahwa stres ekstrem yang tidak berkesudahan dapat

menyebabkan kelahiran prematur, berat badan dibawah rata-rata, hiperaktif, dan


23

mudah marah.

i. Ansietas (Kecemasan) :Ansietas merupakan istilah yang akrab

digunakan untuk kecemasan, khawatir, gelisah, tidak tentram yang disertai dengan

gejala fisik. Ansietas adalahrespon emosional terhadap penilaian indivdu yang

subjektif yang mana keadaannya dipengaruhi alam bawah sadar dan belum

diketahui pasti penyebabnya.

Selama periode kehamilan hampir sebagian besar ibu hamil sering

mengalami kecemasan.rasa cemas berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu

sakit. Hal ini bisa menimbulkan bentuk penyakit lain bermunculan yang

sebelumnya telah dideritanya. Kemudian, perasaan cemas berkepanjangan dapat

membuat ibu hamil tak bisa berkonsentrasi baik dan hilangnya rasa kepercayaan

diri.Bahkan untuk beberapa ibu penderita cemas berat menghabiskan waktunya

dengan merasakan kecemasan sehingga mengganggu aktivitasnya. Gejala-gejala

ibu hamil terlihat dari mudah tersinggung, sulit bergaul dan berkomunikasi, stres,

sulit tidur, denyut jantung yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut atau

diare, tangan berkeringat atau bergetar, kaki tangan kesemutan, kejang otot, sering

pusing, dan pingsan (Pieter, 2016).

2.3 Pengetahuan Pandemi Covid 19

2.3.1 Definisi

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan tersebut

terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,


24

rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi

terhadap objek.Sebagian besar pengetahuan manusia diporelah melalu mata dan

telinga (Wawan,2018).

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan

formal.Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti

seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini

mengingat bahwa oeningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari

pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non

formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu

aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap

seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui maka akan

menimbulkan sikap positif terhadap objek tertentu. Salah satu bentuk objek

kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman

sendiri(Wawan,2018).

2.3.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan yaitu :


25

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara

benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan

sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi ataupun kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek

kedalam komponen-kompenen tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut dan masi ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan


26

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penialain terhadao

suatu materi atau objek.Penilaian–penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada

(Wawan,2018).

2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Faktor Internal

a. Pendidikan

Pendidian berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidkan diperlukan untuk

mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

b. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk menunjang

kehidupan seseorang. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi

lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang berulang dan

banyak tantangan.bekerja umunya merupakan kegiatan yang menyita

waktu.
27

c. Umur

Usia atau umur terhitung mulai saat dilahirkan sampai seseorang

tersebut mengalami kematian. Menurut Huclok semakin cukup umur

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang

lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya

(Wawan,2018).

b. Faktor Eksternal

i. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisiyang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku

orang atau kelompok.

ii. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi(Wawan,2018).

2.3.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto, pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:

1. Baik : Hasil presentase 76% - 100%

2. Cukup : Hasil presentase 56% - 75%

3. Kurang : Hasil presentase >56% (Wawan,2018).


28

2.4 Pandemi Covid-19

2.4.1 Definisi

Covid-19 merupakan penyakit menular yang dapat menyerang pada

manusia dan hewan sehingga menyebabkan penyakit. Pada manusia biasanya

menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga

penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS).Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan

pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari

dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga

hari,atau dalam aerosol selama tiga jam4. Virus ini juga telah ditemukan di feses,

tetapi hingga Maret 2020 tidak diketahui apakah penularan melalui feses

mungkin, dan risikonya diperkirakan rendah (Doremalen et al, 2020).

Corona virus adalah virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak

kejadian luar biasa muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian

diberi namaSevere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2),

dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). COVID-19

termasuk dalam genus dengan flor elliptic dan sering berbentuk pleomorfik, dan

berdiameter 60- 140 nm.Virus ini secara genetic sangat berbeda dari virus SARS-

CoV dan MERS-CoV.Homologi antara COVID-19 dan memiliki karakteristik


29

DNA coronavirus pada kelelawar-SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari

85%.Ketika dikultur pada vitro, COVID19 dapat ditemukan dalam sel epitel

pernapasan manusia setelah 96 jam.Sementara itu untuk mengisolasi dan

mengkultur vero E6 dan Huh-7 garis sel dibutuhkan waktu sekitar 6 hari.Paru-

paru adalah organ yang paling terpengaruh oleh COVID-19, karena virus

mengakses sel inang melalui enzim ACE2, yang paling melimpah di sel alveolar

tipe II paru-paru. Virus ini menggunakan glikoprotein permukaan khusus, yang

disebut “spike”, untuk terhubung ke ACE2 dan memasuki sel inang (Letko et al,

2020).

2.4.2 Mekanisme Penularan

COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita dan

melalui kontak langsung.Aerosol kemungkinan ditransmisikan ketika orang

memiliki kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang terlalu

lama. Konsentrasi aerosol di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi

sehingga penularan akan semakin mudah (Safrizal dkk, 2020).

2.4.3 Karakteristik Klinis

Menurut Safrizal dkk, (2020) masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1

hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi dalam 3 hingga 7 hari. Demam,

kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama. Gejala

seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relative jarang

terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi

setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan

cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik,


30

asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk serta

kegagalan banyak organ, dll.

Beberapa gejala yang mungkin terjadi, antara lain :

1) Penyakit Sederhana (ringan) : Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan

gejala infeksi virus saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan,

batuk (kering), sakit tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri

otot, atau malaise. Tanda dan gejala penyakit yang lebih serius, seperti dispnea,

tidak ada.Dibandingkan dengan infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-pernapasan

seperti diare sulit ditemukan.

2) Pneumonia Sedang : Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas

(atau takipnea pada anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.

3) Pneumonia Parah :Demam berhubungan dengan dispnea berat,

gangguan pernapasan, takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2 <90%

pada udara kamar). Namun, gejala demam harus ditafsirkan dengan hatihati

karena bahkan dalam bentuk penyakit yang parah, bisa sedang atau bahkan tidak

ada.Sianosis dapat terjadi pada anak-anak.Dalam definisi ini, diagnosis adalah

klinis, dan pencitraan radiologis digunakan untuk mengecualikan komplikasi.

4) Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS) Diagnosis memerlukan

kriteria klinis dan ventilasi. Sindrom ini menunjukkan kegagalan pernapasan baru-

awal yang serius atau memburuknya gambaran pernapasan yang sudah

diidentifikasi.Berbagai bentuk ARDS dibedakan berdasarkan derajat


31

hipoksia(Safrizal dkk, 2020).

2.4.4 Pencegahan Penularan COVID-19

Menurut Kemenkes RI dalam Health Line (2020) pencegahan penularan

COVID-19 meliputi :

1) Sering-Sering Mencuci Tangan :Sekitar 98 % penyebaran penyakit

bersumber dari tangan. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air

mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus

Corona.Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat memiliki risiko rendah

terjangkit berbagai penyakit.

2) Hindari Menyentuh Area Wajah :Virus Corona dapat menyerang tubuh

melalui area segitiga wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah

rentan tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari. Sangat penting menjaga

kebersihan tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau

bersalaman dengan orang lain.

3) Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan : Menghindari kontak kulit

seperti berjabat tangan mampu mencegah penyebaran virus Corona. Untuk saat ini

menghindarikontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi media

penyebaran virus Corona.

4) Jangan Berbagi Barang Pribadi Virus Corona mampu bertahan di

permukaan hingga tiga hari. Penting untuk tidak berbagi peralatan makan,

sedotan, handphone, dan sisir.Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan

mencegah terinfeksi virus Corona.

5) Etika ketika Bersin dan Batuk :Satu di antara penyebaran virus Corona
32

bisa melalui udara. Ketika bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang

yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur.Lebih baik gunakan tisu

ketika menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.Cuci tangan hingga

bersih menggunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang

tertinggal di tangan.

6) Bersihkan Perabotan di Rumah :Tidak hanya menjaga kebersihan tubuh,

kebersihan lingkungan tempat tinggal juga penting. Gunakan disinfektan untuk

membersih perabotan yang ada di rumah. Bersihkan permukaan perabotan rumah

yang rentan tersentuh, seperti gagang pintu, meja, furnitur, laptop, handphone, apa

pun, secara teratur. Bisa membuat cairan disinfektan buatan sendiri di rumah

menggunakan cairan pemutih dan air.Bersihkan perabotan rumah cukup dua kali

sehari.

7) Jaga Jarak Sosial :Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona

yang efektif adalah jaga jarak sosial. Pemerintah telah melakukan kampanye jaga

jarak fisik atau physical distancing.Dengan menerapkan physical distancing ketika

beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, sudah melakukan satu langkah

mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak dengan orang lain sekitar satu meter.

Jaga jarak fisik tidak hanya berlaku di tempat umum, di rumah pun juga bisa

diterapkan.

8) Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak :Pemerintah Indonesia

bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat peraturan

untuk tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemik virus Corona. Tidak

hanya tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat
33

ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut.Tindakan tersebut adalah upaya

untuk mencegah penyebaran virus Corona.Virus Corona dapat ditularkan melalui

makanan, peralatan, hingga udara.Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik melakukan

aktivitas di rumah agar pandemik virus Corona cepat berlalu.

9) Mencuci Bahan Makanan :Selain mencuci tangan, mencuci bahan

makanan juga penting dilakukan. Rendam bahan makanan, seperti buah-buah dan

sayursayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau cuka putihyang aman

untuk makanan. Simpan di kulkas atau lemari es agar bahan makanan tetap segar

ketika ingin dikonsumsi. Selain untuk membersihkan, larutan yang digunakan

sebagai mencuci memiliki sifat antibakteri yang mampu mengatasi bakteri yang

ada di bahan makanan (Health Line, 2020).

2.5 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah uraian tentang hubungan antar variabel-variabel

yang terkait dengan masalah penelitian dan dibangun berdasarkan kerangka teori/

kerangka pikir atau hasil studi sebelumnya sebagai pedoman penelitian. Kerangka

penelitian merupakan bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk

mendeskripsikan secara jelas variabel yang dipengaruhi (variabel dependent) dan

variabel pengaruh (variabel independent) (Supardi, 2017).

Kerangka konseptual dari penelitian ini menjelaskan Hubungan

Pengetahuan Pandemi Covid-19 dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di

Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021 adalah

sebagai berikut :
34

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Kecemasan Ibu Hamil


Pandemi Covid-19

Gambar 2.1: Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Adapun Pengetahuanpandemi covid-

19merupakan variabel independen (variabel bebas), sedangkan Kecemasan Ibu

Hamil menjadi variabel dependen (variabel terikat).

= Diteliti

= Hubungan

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari kata hypo (dibawah) dan thesis (kaidah) adalah suatu

pernyataan sementara yang harus dibuktikan kebenerannya dengan menggunakan

uji statistik yang sesuai. (Supardi, 2017).

Adapun hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak Ada Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid-19 Dengan Kecemasan

Ibu Hamil Di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

Tahun 2021.

Ha = Ada Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid-19 Dengan Kecemasan Ibu

Hamil Di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

Tahun 2021.
35

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan

kuantitatif metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk

mengetahui kualitas hubungan- hubunganya. (Notoatmodjo, 2016).

3.1.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross sectional yaitu

untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid-19 dengan Kecemasan

Ibu Hamil di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun

2021. Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yakni satu variabel bebas

(variabel independen) atau variabel X dan satu variabel terikat (variabel

dependen) atau variabel Y. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Pengetahuan Pandemi Covid 19, sedangkan variabel terikat adalah Kecemasan


36

Ibu Hamil.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Gelelah Kecamatan Bebesen

Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021. Hal ini dikarenakan banyaknya ibu hamil

yang merasa cemas pada saat pande covid-19 dan sangat takut tertular virus

tersebut yang menyebabkan mereka selalu merasa cemas, populasi dan sampel

mencukupi untuk dilakukan penelitian, lokasi penelitian dapat dijangkau oleh

peneliti, dan belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan

pandemi covid-19 dengan kecemasan ibu hamil pada lokasi penelitian.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Maret sampai selesai Tahun

2021 mulai pengajuan judul sampai peneyelesaian penelitian dalam bentuk

skripsi.

Tabel 3.1
Poa Penelitian (Plan Of Action)

No Keterangan Maret Apri Mei Juni Juli Agus


l tus
1 Acc judul
2 Survey awal penelitian
3 Membuat Bab 1- Bab 3
4 Seminar proposal
5 Mengantar surat penelitian
6 Melakukan penelitian
7 Membuat Bab 4-Bab 5
8 Sidang Hasil Penelitian
37

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri dari atas : obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017). Populasi dalam

penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di DesaGelelah Kecamatan Bebesen

Kabupaten Aceh Tengah.Peneliti menentukan populasi pada penelitian ini

berdasarkan data ibu hamil yang ada di desa gelelah yaitu berjumlah 30

Responden.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2017).Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive

sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di

antara populasi sesuai dengan tujuan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah

dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi

yang telah dikenal sebelumnya (Notoatmodjo, 2016). Dengan karateristik sampel :

a. kriteria insklusi ( penerimaan )

1. bersedia menjadi responden

2. responden yang lagi hamil

3. Responden yang belum pernah di lakukan penelitian sebelumnya

b. kriteria ekslusi ( penolakan )


38

1. memliki penegetahuan tentang covid

2. ibu hamil yang tidak cemas

Sampel yang digunakan untuk meneliti adalah sebanyak 15 responden

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek.

Untuk menghindari tanggapan tentang konsep, maka peneliti akan

memberikan batasan operasional sebagai berikut :

Tabel. 3.2
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
1. Independen Pemahaman ibu Kuesioner 1. Kurang Ordinal
: hamil tentang : Sebanyak (20) (0-7)
Pengetahuan pengertian covid- Pertanyaan dan 2. Cukup (8-
Pandemi 19, tanda dan skor max = 20 14)
Covid-19 gejala covid- 19, Benar = 1 3. Baik (15-
dan pencegahan Salah = 0 20)
covid-19.
2. Dependen : Segala sesuatu Kuesioner 1. Kurang dari Ordinal
Kecemasan yang di rasakan Berjumlah 14 14 = tidak
Ibu Hamil dan di tunjukkan item ada
ibu hamil pertanyaan kecemasan
mengenai 2. Ringan = (14
kecemasan pada – 20)
pandemi Covid-19 3. Sedang =
(21-27)
4. Berat = (28-
41)
5. Berat sekali
= (42-56)

3.5 Etika Penelitian


39

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari

institusi pendidikan Universitas Haji Sumatera Utara. Selanjutnya peneliti

meminta izin kepada Kepala Desa Gelelah Kecamatan Bebesensebagai tempat

penelitiannya, setelah ujian proposal dan mendapatkan surat persetujuan

melakukan penelitian, maka peneliti melakukan penelitian kepada responden yang

akan diteliti dengan menekankan pada masalah etika meliputi:

1) Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika bersedia menjadi responden, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Dan jika mereka tidak bersedia, maka

peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak – haknya.

2) Tanpa Nama (Anominity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan

memberikan nomor kode pada masing – masing lembar tersebut.

3) Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti

dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil

penelitian (Notoatmodjo, 2016).


40

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data, alat yang digunakan untuk menjaring data penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang disusun dan dimodifikasi

oleh peneliti dengan mengacu kepada kerangka konsep dan tinjauan pustaka

meliputi pengetahuan dan sikap.

Langkah – langkah peneliti dalam mengumpulkan data tersebut yaitu :

1) Tekhnik Administrasi

Penelitian akan dilaksanakan setelah peneliti menerima surat izin

pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Haji Sumatera Utara, selanjutnya membawa

surat tersebut kepada Kepala Desa Gelelah Kecamatan Bebesen, untuk

memohon pelaksanaan penelitian.

2) Tekhnik Pelaksanaan

Responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian diminta

menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan. Setelah itu

peneliti membagikan lembar kuesioner kepada para responden. Kemudian

menjelaskan tentang tujuan, manfaat, dan proses pengisian kuesioner.

Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisa.

3.6.2 Instrumen Penelitian


41

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data (Arikunto, 2017). Penelitian ini menggunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner tentang pengetahuan covid 19 dan

kecemasan ibu hamil yang dijawab oleh responden. Kuisioner pengetahuan dibuat

sendiri oleh peneliti dengan jumlah 20 item pertanyaan. Kuisioner Kecemasan

menggunakan skala kecemasan Hamilition Anxiety Rating Scale (HARS) dengan

jumlah 14 item pertanyaan.

1. Kuisioner pengetahuan pertanyaan untuk variabel pengetahuan

pandemi Covid 19 terdiri dari 20 pertanyaan, Dengan hasil sebagai

berikut : Kurang (0-7), Cukup (8-14), Baik (15-20).

2. Kuisioner kecemasan pertanyaan untuk variabel kecemasan ibu

hamil menggunakan skala ukur kecemasan HARS (Hamilton

Anxiety Rating Scale), terdiri dari 14 pertanyaan, dengan skor

jawaban yaitu tidak ada maka nilainya=0, ringan maka nilainya=1,

sedang maka nilainya=2, berat maka nilainya=3, berat sekali maka

nilainya=4. Dengan hasil sebagai berikut : Kurang dari 14= tidak

ada kecemasan, (14-20)= kecemasan ringan, (21-27)= kecemasan

sedang, (28-41) = kecemasan berat, (42-56)= kecemasan berat

sekali.

3.6.3 Uji Instrumen Penelitian

A. Uji Instrumen Validitas & Reliabilitas

Validitas adalah indeks yang menunjukan alat ukur tersebut benar-


42

benar apa yang diukur. Ciri validitas adalah ketetapan ukuran yaitu mengukur apa

yang diukur (sensitivitas) dan tidak terukur hal lain selain yang akan diukur

(spesifitas). Sementara reabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh

mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Sunyoto, 2019).

Namun di uji validitasdan reabilitasnya dalam penelitian ini di lakukan, karena

alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah belum baku berdasarkan

literatur sehingga perlu lagi di uji. Alat ukur menggunakan skala kecemasan

Hamilition Anxiety Rating Scale (HARS) dengan jumlah 14 item pertanyaan.

3.7 Pengolahan Data dan Teknik Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Data yang akan dikumpul kemudian dilakukan pengolahan dengan

langkah – langkah sebagai berikut :

1. Editing (Penyuntingan data)

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,

relevan, dan konsisten. Hasil angket dari lapangan harus dilakukan

penyuntingan terlebih dahulu, hal ini dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding (Pemberian kode)

Merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Setelah semua kuesioner di edit atau

disunting, selanjutnya dilakukan peng”kode”an atau “koding”. Koding


43

atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (Data

Entry).

3. Data entry Processing (Memasukkan data)

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati

pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar data

yang sudah di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan

cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer. Dalam

proses ini dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “Data entry” ini.

4. Cleaning (Pembersihan)

Merupakan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada

kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saaat

kita meng-entry ke komputer (Hastono, 2018).

3.7.2 Analisa Data

a) Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang menggambarkan sebaran data

variabel dengan mencari tendensi central dan dua variabel atau lebih

(Notoatmodjo, 2017). Analisisini bertujuan mendeskripsikan bagaimana

Hubungan Pengetahuan Pandemi Covid 19 dengan Kecemasan Ibu Hamil di Desa

Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021.

b) Analisis Bivariat

Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua variable yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2017).Analisa Bivariat ini


44

bertujuan untuk mengetahui hubungan variable independen (Pengetahuan

Pandemi Covid 19) dan variable dipenden (Kecemasan Ibu Hamil).

Analisa data menggunakan uji chi-square karena data berskala ordinal.

Untuk memudahkan peneliti menarik kesimpulan maka dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

1) Nilai P (P Value) ≤ 0,05 maka Ha diterima yang berarti ada hubungan

variabel independen dengan dipenden.

2) Nilai P (P Value) ≥ 0,05 maka Ho ditolak yang berarti tidak ada hubungan

variabel independen dan dipenden.


45

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Gambaran Tempat Penelitian

Desa gelelah merupakan salah satu kampung yang ada di wilayah barat

kec. Bebesen kabupaten aceh tengah secara umum kampung gelelah merupakan

dataran perbukitan, luas wilayah kurang lebih 35 Ha yang terbagi dalam tiga

dusun, yaitu dusun mesin, dusun gele dan dusun serule benten dengan jumlah

kepala keluarga 105 terdapat 350 jiwa yang terdiri dari 179 laki-laki dan 177

perempuan. Mayoritas penduduk kampung gelelah bermata pencarian sebagai

petani, sisanya PNS dan pedagang kecil.

4.2 Data Demografi

4.2.1 Analisa Univariat

Karakteristik responden pada hubungan pengetahuan covid-19 dengan

kecemasan ibu hanil, dalam penelitian ini tediri dari Usia, tingkat pendidikan.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Data Demografi Hubungan Pengetahuan Covid-19
46

Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Desa Gelelah Kec. Bebesen


Kab. Aceh Tengah Tahun 2021
Data Demografi F %
Usia
< 19 tahun 2 13.3
20-35 10 66.7
>36 3 20.0
Total 15 100
Pendidikan
SMP 3 20.0
SMA 9 60.0
S1 3 20.0
Total 15 100

Berdasarkan tebel 4.1 diatas didapatkan bahwa mayoritas umur responden

20-35 dengan jumlah 10 responden dengan 66.7 % dari total responden 15,

sedangkan pada pendidikan mayoritas SMA dengan jumlah 9 responden atau

60,0%.

4.2.2 Analisa Bivariat

Tabel 4.2
Pengetahuan Covid-19 Ibu Hamil Di Desa Gelelah Kec. Bebesen
Kab. Aceh Tengah Tahun 2021

Pengetahuan F %
Kurang 5 33.3
Cukup 7 46.7
Baik 3 20.0
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan data bahwasannya pengetahuan ibu

hamil mayoritas pada pengetahuan cukup sebanyak 7 orang 46.7%.


47

Tabel 4.3
Kecemasan Ibu Hamil Di Desa Gelelah Kec. Bebesen
Kab. Aceh Tengah Tahun 2021

Kecemasan F Persentase
Ibu Hamil
Tidak ada kecemasan 0 00.0%
Ringan 6 40.0%
Sedang 9 60.0%
Berat 0 00.0%
Berat sekali 0 00.0%
Total 15 100

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan data bahwasannya kecemasan pada ibu

hamil mayoritas sedang sebanyak 9 orang 60.0%.

Tabel 4.4
Hubungan Pengetahuan Covid-19 Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Desa
Gelelah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah Tahun 2021

Kecemasan P Value
Ringan Sedang Total
48

Pengetahuan Kurang 2 3 5
Cukup 4 3 7 0,040
Baik 0 3 3
Total 6 9 15

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat hasil uji chi-squere menunjukan

bahwa nilai p=0,040 (< 0,05), maka Ho ditolak Ha diterima yang menunjukan

bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan covid-19 dengan kecemasan

ibu hamil di desa gelelah kec. bebesen Kab. Aceh Tengah.

4.3 PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil yang berusia

20-35 tahun berjumlah 10 responden 66.7%. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

hasil kuesioner kebanyakan ibu hamil berusia 20-35 tahun sangat berperan

penting dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan .

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Tingkat pendidikan SMA

berjumlah 9 responden 60,6%. . Hal ini di dukung oleh teori (Notoatmodjo, 2017).

Tingkat pendidikan, kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal

yang sangat pokok. Tingkat pendidikan dapat menghasilkan suatu perubahan dalam

pengetahuan.

B. Analisa Bivariat

4.3.1 Pengetahuan Covid-19 Ibu Hamil Di Desa Gelelah Kec. Bebesen Kab.

Aceh Tengah Tahun 2021

Pada tabel 4.2 tingkat pengetahuan mayoritas responden yang memiliki

pengetahuan covid-19 baik 3 responden 20.0%, mayoritas responden yang


49

memiliki pengetahuan covid-19 kurang 5 responden 33.3%, mayoritas responden

yang memiliki pengetahuan covid-19 cukup 7 responden 46,7%.

Faktor lain sebagai bisa saja karena responden kurang mendapatkan

informasi mengenai covid-19 dan pencegahannya. Jadi, pengetahuan sangat

berperan dalam melakukan tindakan seperti halnya dalam melakukan pecegahan

covid-19 dan pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang

yang dalam hal ini berkaitan dengan pencegahan covid-19 ( Karmila, 2020).

Hal ini sesuain dengan penelitian Sulaeman & Supriadi (2020).

menunjukkan ibu hamil di sebuah Dusun di wilayah Lombok Tengah memiliki

minat yang sangat baik untuk mengetahui pencegahan COVID-19, mereka sudah

mulai paham dan mengerti dalam pencegahan COVID-19 diantaranya selalu

menggunakan masker jika keluar rumah, tidak berkumpul serta rajin mencuci

tangan. tingkat pengetahuan yang baik dalam rangka pencegahan penularan

COVID-19 dengan prevalensi mencapai 99%

Hal ini sejalan dengan penelitian Sari & ‘Atiqoh (2020) dengan judul

hubungan pencegahan penularan covid-19 dengan ibu hamil di jawa tengah

menyebutkan, Ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik dalam mencegah

COVID-19. mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan tentang pandemi

COVID-19 yang baik (70%).

Berdasarkan asumsi peneliti, pengetahuan sayang perlu dalam proses

pencegahan penularan covid-19 sanagat di perlukan terutama bagi ibu hamil karna

dapat beresiko terhadap ibu hamil dan dapat membahayakan janin, dengan

memiliki pengetahuan setidaknya dapat mengurangi terpaparnya covid-19. .


50

4.3.2 Kecemasan Ibu Hamil Di Desa Gelelah Kec. Bebesen Kab. Aceh

Tengah Tahun 2021

Dari Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden ibu hamil

memiliki kecemasan ringan yaitu 6 (40.0), mayoritas responden ibu hamil

memiliki kecemasan sedang yaitu 9 ( 60.0). Hal ini terlihat dari hasil jawaban

kuisioner.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Mehta et al, 2020.

Dengan judul perbedaan skor kecemasan ibu hamil, hasil penelitian diperoleh

nilai skor berbeda-beda selama pandemi berlangsu g dari kondisi tidak cemas,

cemas ringan, sedang mau pun cemas berat hasil skor menunjukan terdapat

perbedaan skor kecemasan ibu hamil.

Berdasarkan peneliti terkait (Army, 2020). Dengan judul gambaran

pengetahuan ibu hamil dengan masa pandemi covid-19. Penelitian ini

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan data dianalisis secara

univariat dengan menyajikan distribusi frekuensi variabel. Hasil analisis

mendapatkan pengetahuan ibu hamil tentang masa pandemi COVID-19 ada pada

kategori baik yaitu 70%. sebagian besar ada pada kategori kasus risiko rendah

(85.33%).

Berdasarkan asumsi peneliti bahwa masa pandemi covid-19 sangat

mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang terutama pada ibu hamil yang

khawatir terhadap kondisi janin dan dalam proses penolongan persalinan

mengingat marak nya peningkatan penyebaran virus covid-19 dengan begtu pesat.
51

4.3.3 Hubungan Pengetahuan Covid-19 Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di

Desa Gelelah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah Tahun 2019

Dari Pada penelitian ini pengetahuan covid-19 cukup sebanyak 7 (46.7%),

kecemasan ibu hamil sedang sebanyak 9 (60.0%). Hasil uji statistik dengan uji chi

squere menunjukan bahwa nilai p=0.040 ( < 0,05), maka ada hubungan

pengetahuan covid-19 dengan kecemasan ibu hamil di desa gelagah kec. bebesen

Kab. Aceh Tengah.

Hal ini sejalan oleh peneltian yang dilakukan amalia & dkk (2020).

Dengan judul hubungan pengetahuan covid-19 dengan tingkat kecemasan pada

ibu hamil di wilayah kerja puskesmas purwokerto bahwa Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami kecemasan sedang hingga ringan

sebanyak 75,9% pada saat pandemi COVID-19, diharapkan petugas kesehatan

dapat melakukan intervensi yang efektif untuk menangani kecemasan yang

dialami ibu hamil.

Hal ini di dukung oleh penelitian Ibrahim, (2020) dengan judul faktor yang

mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil saat pandemi covid-19, bahwa saat

pandemi Covid-19, sebagian besar ibu hamil merasakan kecemasan terhadap diri

dan bayinya. Salah satu artikel yang menunjukan, 75% ibu hamil mengalami rasa

cemas pada kehamilannya. Ibu hamil yang mengalami rasa cemas akan

berdampak pada ibu dan janinnya yakni keguguran dan kelahiran prematur

Menurut asumsi peneliti pengetahuan di perlukan saat kecemasan pandemi


52

Covid-19. Disarankan ibu hamil untuk selalu berpikiran positif dan mencari

informasi tentang kesehatan khususnya Covid-19 atau melakukan relaksasi

sehingga tidak cemas.

4.4 Keterbatasan penelitian

Peneliti menyadari bahwasannya dalam melakukan penelitian ini tidak

lepas dari kekurangan. Hal tersebut bukanlah disebabkan oleh faktor kesengajaan,

akan tetapi terjadi adanya keterbatasan yang di alami dalam penelitian ini. Adapun

keterbatasan dalam penelitian meskipun penelitian ini sudah dirancang dan

dilaksanakan berdasarkan pedoman/ metode penelitian ilmiah, namun ini semua

tidak lepas dari kekurangan dan keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini

adalah :

1. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket yang kemungkinan responden

memberikan jawaban yang tidak sejujurnya, yakni memberikan jawaban yang

baik menurut pendapatnya sehingga tidak mencerminkan keadaan yang

sebenarnya.
53

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan covid-19 dengan

kecemasan ibu hamil di desa gelelah kec. Bebesen kab. Aceh tengah tahun 2021:

1. Tingkat pengetahuan covid-19 pada ibu hamil di desa gelelah kec.

Bebesen kab. Aceh tengah mayoritas cukup.

2. Tingkat kecemasan pada ibu hamil di desa gelelah kec. Bebesen kab.

Aceh tengah mayoritas sedang.

3. Hubungan pengetahuan covid-19 dengan kecemasan ibu hamil di desa

gelelah kec. Bebesen kab. Aceh tengah. Hasil uji chi-squere

menunjukkan ada hubungan pengetahuan covid-19 dengan kecemasan


54

ibu hamil di desa gelagah kec. Bebesen kab. Aceh tengah dengan nilai

p vaule 0,002 (p<0,05)

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan pengetahuan

covid-19 dengan kecemasan ibu hamil di desa gelelah kec. Bebesen kab. Aceh

tengah, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Bagi Desa Gelelah diharapkan dapat mempertimbangkan pemberian

edukasi/ informasi sebagai salah satu alternatif dalam menurunkan

tingkat penegtahuan terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil.

2. Institusi Pendidikan

Bagi institusi diharapkan menjadi hasil penelitian ini sebagai refrensi

dalam mendorong dan motivasi mahasiswa lain untuk

mengembangkan dan mendapatkan teori, model dan metode

pelaksanaan yang lebih baik lagi dari penelitian ini atau penelitian lain.

3. Penelitian Selanjutnya

Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan

pengetahuan covid-19 dengan kecemasan ibu hamil di desa gelelah

kec. Bebesen kab. Aceh tengah sehingga dapat dikembangkan sebagai

pembanding efektif dalam penurunan tingkat kecemasan pada ibu

hamil.
55
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Y. (2017). Buku pintar kehamilan. Jakarta: EGC

Dalami.(2019). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: CV.


Trans Info Media

Diki Retno, (2021). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Kecamatan Baturraden. Jurnal sains Kebidanan. Vo. 2 No 2.

Doremalen et al. (2020): Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as


Comparedwith SARS-CoV-1. The New England Journal of Medicine. 2020,1-
3

Hawari, (2016).Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit


FKUI

Health Line.(2020). Cara Penyebaran Virus Corona Covid-19 menurut WHO.


Diakses pada 12 Juni 2020,

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Covid-


19.In Kementerian Kesehatan RI.Sekretariat r Jenderal. Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
(p. 248). https://doi.org/351.077 Ind r.

Letko et al(2020). Adaptive evolution of MERS-CoV to species variation in


DPP4.Cell Rep. 24:1730-1737.

Mandriwati, Dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis Kompetensi.


Jakarta: EGC.

Nanjundaswamy, M. H. et al. (2020) ‘COVID-19-related anxiety and concerns


expressed by pregnant and postpartum women—a survey among
obstetricians’, Archives of women’s mental health. Springer.

Notoatmodjo, (2016).Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: RinekaCipta

Pieter,dkk. (2017). Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan . Jakarta


Kencana Prenada Media Group

Purnamasari, (2020).Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kabupaten


Wonosobo Tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(1), 33–42.
https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/view/1311

Ratih, (2021). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kecemasan Covid-19


Perempuan Hamil Selama Pandemik Covid-19 di Malang Jawa Timur.Jurnal
Ilmu Kesehatan.Vol 4, No 2

Ratnawati, 2016.Tingkat Kecemasan Pasien dengan Tindakan Hemodalisa di


BLUD RSU DR. M. M Dunda Kabupaten Gorontalo. Poltekes Gorontalo.

Rohani, dkk.(2017). Asuhan kebidanan pada masa persalinan.Jakarta : Salemba


Medika.

Rukiah, (2018).Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media

Safrizal, dkk,(2020).Pedoman Umum Menghadapi Pandemi COVID-19. Jakarta:


Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Salehi, (2020), “The relationship among fear and anxiety of COVID-19 ,


pregnancy experience , and mental health disorder in pregnant
women.August, pp. 1–8, 2020.

Supardi,S.R. (2017). Metodelogi Riset Keperawatan. Jakarta: TransInfo Media


(TIM).

Usman, (2016).Pengetahuan Dan SikapMahasiswa Kesehatan Tentang


Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan,

Wawan, (2018), Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika

WHO.(2020). Coronavirus.https://www.who.int/health-topics/coronavirus

Worldometer, (2020).Coronavirus Update (Live)-


Worldometer.Worldometer.Info.
34
35
KUISIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden
1. No responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :

Kuisioner pengetahuan
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) disetiap
jawaban yang menurut anda tepat.

NO Pertanyaan ya tidak
1 Apakah ibu hamil perlu menjaga kebersihan dan mencuci
tangan saat pandemi covid-19 ?
2 Apakah covid-19 adalah penyakit yang tidak berbahaya
pada ibu hamil ?
3 Apakah ibu hamil tidak memiliki resiko yang tinggi
untuk terinfeksi virus corona ?
4 Apakah virus corona menyebar melalui percikan
batuk/bersin orang yang terinfeksi virus corona ?
5 Apakah covid-19 dapat membahayakan ibu hamil dan
janin yang dikandungnya ?
6 Apakah ibu hamil harus menerapkan protokol kesehatan
selama pandemi covid-19 ?
7 Apakah virus corona dapat menyebabkan kematian pada
ibu hamil dan janinnya ?
8 Apakah ibu hamil merasa takut memeriksa kehamilan
terkait penularan covid-19 ?
9 Apakah ibu hamil perlu menggunakan masker dalam
upaya pencegahan covid-19 ?
10 Apakah ibu hamil perlu meningkatkan imunitas tubuh
untuk menghindari diri agar tidak tertular covid-19 ?
11 Apakah menjaga jarak merupakan tindakan untuk
mencegah penularan covid-19 ?
12 Apakah berada dirumah memberikan rasa aman pada ibu
hamil ?
13 Apakah demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak
nafas adalah gejala yang mungkin terjadi pada orang
yang terkena virus corona ?
14 Apakah ibu hamil harus meningkatkan daya tahan tubuh
dengan asupan makan bergizi seimbang, buah, sayur, dan
vitamin ?
15 Apakah pembatas aktivitas diluar rumah dapat
membatasi penularan covid-19 ?
16 Apakah ibu hamil perlu menjaga jarak dengan orang lain
selama pandemi covid-19 ?
17 Apakah ibu hamil tidak perlu memakai masker saat
keluar rumah ?
18 Apakah Test sweb merupakan metode yang paling akurat
untuk mengidentifikasi seseorang yang terinfeksi virus
corona ?
19 Apakah ibu hamil yang memiliki kontak dengan
seseorang yang terinfeksi covid-19 harus segera diisolasi
ditempat yang tepat ?
20 Apakah ibu hamil tidak perlu mengambil langkah-
langkah untuk mencegah Covid-19 ?
HAMILTION ANXIETY RATING (HARS)

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung
2 Ketegang
- Merasa tegang
- Lesu
- Tidak bisa istirahat tenang
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada gelap
- Pada orang asing
- Ditinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur
- Sukar masuk tidur
- Terbangun malam hari
- Tidak nyenyak
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi- mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan
- Sukar konsentrasi
- Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi
- Hilangnya minat
- Berkurangnya kesenangan pada
hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah- ubah sepanjang
hari
7 Gejala somatik (otot)
- Sakit dan nyeri di otot- otot
- Kaku
- Kedutan otot
- Gigi gemerutuk
- Suara tidak stabil
8 Gejala somatik (sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan kabur
- Muka merasa atau pucat
- Merasa lemah
- Perasaan ditusuk-tuusk
9 Gejala kardiovaskuler
- Takhikardi
- Berdebar
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu/lemas seperti mau
pingsan
- Detak jantung menghilang
(berhenti sekejap)
10 Gangguan respiratorik
- Rasa tertekan atau sempit di dada
- Perasaan tercekik
- Sering menarik nafas
- Nafas pendek atau sesak
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan sesudah
makan
- Perasaan terbakar diperut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
- Buang air besar lembek
- Kehilangan berat badan
- Sukar buang air besar
(konstipasi)
12 Gejala urogenital
- Sering buang air kecil
- Tidak dapat menahan air seni
- Amenorhagia
- Menorhagia
- Menjadi dingin
- Ejakulasi praecocks
- Ereksi hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom
- Mulut kering
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- Pusing, sakit kepala
- Bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara
- Gelisah
- Tidak tenang
- Jari gemetar
- Kerut kening
- Muka tegang
- Tonus otot meningkat
- Napas pendek dan cepat
- Muka merah

Skor Total =
DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

KODE RESPONDEN UMUR KODE PENDIDIKAN KODE


R-1 19 1 SMA 2
R-2 23 2 SMP 1
R-3 24 2 S1 3
R-4 24 2 SMA 2
R-5 25 2 SMA 2
R-6 22 3 SMA 2
R-7 19 1 SMP 1
R-8 37 3 S1 3
R-9 25 2 SMA 2
R-10 24 2 SMA 2
R-11 25 2 SMA 2
R-12 18 3 SMP 1
R-13 37 2 S1 3
R-14 25 2 SMA 2
R-15 22 2 SMA 2
JAWABAN RESPONDEN
PENGETAHUAN PANDEMI
COVID-19

KODE p p p p p p p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 TOTA
RESPONDEN p1 2 p3 4 5 p6 7 8 9 0 p11 p12 p13 4 5 6 7 8 9 p20 L KODE
R-1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 1
R-2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 3
R-3 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 14 2
R-4 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1
R-5 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 2
R-6 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 3
R-7 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7 1
R-8 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 2
R-9 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 13 2
R-10 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 7 1
R-11 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 11 2
R-12 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 3
R-13 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 7 1
R-14 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 14 2
R-15 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 2

KET :
1 = KURANG ( 0-7 )
2 = CUKUP ( 8-14 )
3 = BAIK ( 15-20 )
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
KETKODE
: P P P P P P1 TOTA
RESPONDEN0 = tidak
1 ada
2 kecemasan
P3 P4 (<P5 14) 6 7 8 P9 P10 P11 P12 P13 4 L KODE
R-1 4 2 ( 14-20
1 = Ringgan 0 )0 2 3 0 4 1 2 0 0 2 0 20 1
R-2 0 4 ( 21-27
2 =Ssedang 4 ) 0 0 3 3 2 1 1 4 0 4 1 27 2
R-3 2 (028-414 ) 4
3 = Berat 0 1 2 2 0 0 3 0 1 0 19 1
R-4 3 se
4 = Berat 3 x ( 42-56
3 4) 0 0 4 4 3 1 0 0 0 0 25 2
R-5 2 2 2 3 0 4 1 1 3 0 0 1 1 0 20 1
R-6 2 3 3 3 4 0 1 1 4 0 0 2 0 1 25 2
R-7 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 27 2
R-8 0 2 2 2 4 0 0 0 1 2 3 0 2 0 18 1
R-9 0 4 4 0 0 3 3 2 1 1 4 0 4 1 27 2
R-10 4 4 1 2 1 2 1 1 0 2 4 0 0 4 26 2
R-11 2 3 1 0 0 1 2 1 2 3 0 1 1 1 18 1
R-12 1 1 1 1 2 0 0 4 0 0 0 2 4 4 22 2
R-13 4 0 0 0 4 2 1 1 1 1 1 4 1 0 20 1
R-14 1 1 4 1 1 4 0 2 3 2 1 1 4 4 27 2
R-15 0 4 4 2 2 3 1 1 4 1 3 0 0 0 25 2
DATA DEMOGRAFI

Statistics
Umur Pendidikan Pengetahuan Kecemasan
Valid 15 15 15 15
N
Missing 0 0 0 0

Umur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
< 19 Tahun 2 13.3 13.3 13.3
20-35 Tahun 10 66.7 66.7 80.0
Valid
> 36 Tahun 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SMP 3 20.0 20.0 20.0
SMA 9 60.0 60.0 80.0
Valid
S1 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Pengetahuan Covid-19
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Kurang (0-7 ) 5 33.3 33.3 33.3
Cukup ( 8-19 ) 7 46.7 46.7 80.0
Valid
Baik ( 15-20 ) 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Kecemasan Pada Ibu Hamil


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Ringan ( 21-27 ) 6 40.0 40.0 40.0
Valid Sedang ( 21-27 ) 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pengetahuan 1.87 .743 15
Kecemasan 1.60 .507 15

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan *
15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
Kecemasan

Pengetahuan * Kecemasan Crosstabulation


Count
Kecemasan Total
Ringan ( 21-27 ) Sedang ( 21-27 )
Kurang (0-7 ) 2 3 5
Pengetahuan Cukup ( 8-19 ) 4 3 7
Baik ( 15-20 ) 0 3 3
Total 6 9 15

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2.857a 2 .040
Likelihood Ratio 3.900 2 .042
Linear-by-Linear
.724 1 .395
Association
N of Valid Cases 15
a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.20.

LEMBAR KONSUL
Nama : Sintia Warahmah

Nim : 17608072026

Judul : Hubungan Pandemi Covid 19 Dengan Kecemasan IbuHamil di Desa

Gelelah Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021

No Hari/Tanggal Materi Saran Paraf

1. Kamis/15 April Bimbingan BAB I- Revisi terkait BAB


2021 III I-III, lokasi
penelitian,
penulisan,
kuisioner
2. Senin/26 April Bimbingan BAB I- Revisi tentang
2021 III kuisioner

3. Selasa/27 April Bimbingan BAB I- Perbaikan terkait


2021 III penulisan

4. Rabu/ 28 April ACC BAB I-III


2021

5. Rabu/ 28 juni Bimbingan BAB I- Perbaikan BAB


2021 III IV-V

6 Senin/ 2 juli 2021 Lanjut penelitian

7 Senin/2 Agustus Bimbingan BAB IV- Perbaikan data


2021 V demografi,
Referensi
pembahasan
8 Selasa/10 agustus Bimbingan BAB IV- penulisan
2021 V

9 Rabu/11 Agustus ACC sidang hasil


2021

10 Jum’at/13 Sidang hasil


Agustus

Dosen Pembimbing

(Sumiatik, SST. M.Kes)

BIODATA PENULIS
Nama : Sintia warahmah
Tempat/Tanggal Lahir : Gelelah, 24 April 1999
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat Lengkap : Gele Lah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah

No. Tlp/Hp : 0853-6176-6115


Email : Sintiawarahmah20@gmail.com

Nama Orang Tua


a. Ayah : Ilman
b. Ibu : Ilawati
Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah : Petani
b. Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat lengkap Orang Tua : Gele Lah Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah

Status : Belum Menikah


Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri 15 Bebesen : Lulus Tahun 2013
b. SMP Negeri 2 Takengon : Lulus Tahun 2015
c. SMA Negeri 8 Unggul Takengon : Lulus Tahun 2017

Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya.

Gele Lah, Agustus 2020


Penulis

(Syafira Putri Karlisa)

Anda mungkin juga menyukai