HARLYVANI
B. 20.03.244
HARLYVANI
B. 20.03.244
HARLYVANI
B. 20.03.244
Skripsi ini telah dipertahankan Pada Tim Tim Penguji skripsi dan disetujui
untuk diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pembimbing Utama
Dr.Hj.Nilawati Uly,S.Si.,Apt.,M.Kes
NIDN.092201790901
Mengetahui,
HARLYVANI
B. 20.03.244
telah memenuhi syarat untuk diterima Sebagai salah satu Syarat mendapatkan
Palopo, 2021
Penguji : (…..…………......)
Mengetahui
Puji dan syukur penulis kehadirat Allah Subhanahu Wataala atas rahmat
yang dimiliki oleh penulis. Olehnya itu dengan rendah hati mengharapkan saran
dan kritik. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua dan saudara
saya yang saya cintai yang telah membantu dan memberikan motivasi sehingga
1. Bapak Rahim Munir, SP.,MM selaku Pembina Yayasan Mega Buana Palopo.
2. Ibu Dr. Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.Kes selaku Rektor Universitas Mega Buana
3. Bapak Indra Amanah AN, SKM., MPH selaku Wakil Rektor I Bidang
8. Bapak dan Ibu dosen serta staf Universitas Mega Buana Palopo.
9. Kepala Puskesmas Pangale beserta staf yang telah memberikan ijin dalam
Kepada suami , anak-anak dan orang tua dan teman-teman serta seluruh
rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua dan memberikan imbalan
pengetahuan yang bermanfaat dan menjadikan kita sebagai hamba yang selalu
bersyukur.
Harlyvani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL..................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. LatarBelakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
D. ManfaatPenelitian.................................................................................... 6
E. Kerangka Konsep...................................................................................... 17
F. Defenisi Operasional................................................................................. 18
G. Hipotesis Penelitian................................................................................. 19
D. Instrumen Penelitian................................................................................ 25
E. Pengumpulan Data.................................................................................. 25
G. Analisa Data............................................................................................ 27
H. Etika Penelitian....................................................................................... 27
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4 atau yang sering disebut dengan 4T yaitu tone (tonus; atonia uteri), tissue
persalinan hampir 90% wanita akan mengalami hal tersebut, baik secara
ini akan sembuh secara bervariasi, ada yang sembuh secara normal dan ada
episiotomi dan 29% karena robekan spontan. (Kemenkes RI, 2013). Ibu
postpartum sudah sangat lumrah jika memiliki jahitan dibagian perineum,
luka pada perineum ini sangat perlu diperhatikan dalam perawatannya, selain
agar cepat sembuh juga agar dapat mempercepat proses penyembuhan luka
perineum tersebut. Luka perineum yang apabila tidak ditangani dengan baik
perineum antara lain adalah ibu tidak mengalami kelainan misalnya anemia
dan diabetes mellitus, kebutuhan gizi ibu tercukupi dilihat dari IMT ibu,
selama masa nifas, melakukan mobilisasi dini 2 jam setelah persalinan, pada
perdarahan yang disertai dengan perubahan tanda tanda vital, infeksi seperti
kulit kemerahan, demam dan timbul rasa nyeri, pecahnya luka jahitan
bagian dalam ke arah luar akibat luka tidak segera menyatu dengan baik
(Asiyah, 2013).
Faktor penyebab infeksi berasal dari perlukaan pada jalan lahir yang
diakibatkan oleh daya tahan tubuh ibu yang rendah setelah melahirkan,
dengan penyembuhan luka jahitan perineum karena penting bagi ibu nifas
jahitan perineum agar dapat terhindar dari infeksi dan memerlukan tambahan
nutrisi yang banyak dari kondisi biasanya untuk pemulihan tenaga dan untuk
penyembuhan luka jahitan perineum. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
nifas, status gizi ibu nifas, dan cara perawatan ibu nifas dengan penyembuhan
luka jahitan perineum. Hasil penelitian Hasana dan Damayanti (2017) di salah
satu RS X Lamongan menyatakan hal yang sama bahwa ada hubungan antara
perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum pada ibu post
dua jahitan pada luka perineum derajat II yang mengalami penyembuhan luka
perineum lebih cepat yaitu dalam waktu 3 hari. Hal ini disebabkan ibu yang
dimana telur rebus dapat memperbaiki sel-sel jaringan yang rusak dan
meningkatkan kadar HB pada ibu nifas. Kemudian ibu yang mengetahui cara
perawatan luka jahitan perineum dan ibu yang mencuci organ reproduksi
luka perineum pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Panggale
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Manfaati Teoritis
b. Manfaat Praktis
2. Bagi Profesi
1. Pengertian
2. Klasifikasi Masa Nifas Klasifikasi pada masa nifas terbagi dalam tiga
danberjalanjalan.
2. Lochea Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri
yaitu :loche rubra, lochea serosa dan lochea alba. Pada awal
b. Lochea Serosa Lochea serosa terdiri dari darah yang sudah tua
– 10 hari.
4. Perubahan Pada Serviks Perubahan yang terjadi pada serviks ialah bentuk
sudahmenutup Kembali.
tertentu.
1. Pengertian
pada kulit. Luka dibagi menjadi dua jenis yaitu, luka yang disengaja
sedangkan luka tidak disengaja dibagi menjadi luka tertutup dan luka
terbuka. Luka tertutup yaitu luka yang tidak terjadi robekan, sedangkan
luka terbuka yaitu jika luka terjadi robekan seperti luka abrasi (luka
episiotomi, luka bedah akibat seksio caesarea ataupun luka saat proses
penting untuk bayi dengan daya tahan yang rendah terhadal trauma,
seperti bayi prematur, bayi yang lahir dari ibu yang menderita
kepalan dan infeksi tetapi hal tersebut ternyata tidak didukung oleh
menyebabkan:
diabaikan).
terjadinya laserasi.
yang terlibat.
menentukan penatalaksanaan.
mengenai purbokoksigeus.
rectum.
besar.
7. Perluasan episiotomi
3) Kelahiran bokong
5) Dystocia bahu
2. Derajat II: jahit dan kemudian luka pada vagina dan kulit
dibawahnya
3. Derajat III/IV: penolong persalinan tidak dibekali keterampilan
pembentukan kolagen.
Antigen- antibodi juga timbul. Sel- sel basal pada pinggir luka
hiperplastik.
jaringan- jaringan untuk sel- sel yang bermigrasi. Sel- sel epitel
1. Personal hygiene
a. Pengertian Kebersihan
oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus dan bakteri
patogen, dan bahan kimia lainnya. Kebersihan adalah salah satu tanda
lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak
yang bersih.
memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan
dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga., menyapu dan
b. Cara perawatan
nifas. Biasanya 40 hari, tahapan pada masa nifas ini, vagina akan terus
kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat
1) Pakaian
perlak atau kain di bawah bokong ibu sehingga darah nifas tidak
sebulan.
3) Kebersihan lingkungan
4) Kebersihan gigi Ibu yang sedang menjalani masa nifas harus juga
gigi dengan cara tidak makan atau tidak minum yang terlalu asam
gunakan sikat gigi yang lembut dan tidak merusak email gigi serta
6) Kebersihan kulit
dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit
tetap kering.
sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau
besar.
atau disetrika.
dengan air hangat dan ulangi sekali lagi sampai yakin bahwa
luka benar – benar bersih. Bila perlu lihat dengan cermin kecil.
dari telur, ikan, ayam dan daging, tahu, tempe. Jangan pantang
riwayat alergi
cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali
jahitan akan lepas karena jahitan sangat kuat. Lepas karena ibu
untuk ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan
nutrient.
produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan
hari
per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir
telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-
dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram
ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu
kalsium.
kacangan.
5) Sayuran hijau dan buah Kebutuhan yang diperlukan
satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue
gandum.
sekitar 12 mg.
(LILA). Hal ini disebabkan karena pengukuran lingkar lengan atas dapat
Apabila LILA ≥23,5 cm menunjukkan gizi normal dan jika LILA < 23,5
menunjukkan gizi kurang atau disebut gizi kurang. Ukuran LILA pada
ibu <23,5 cm merupakan indikator yang kuat untuk mengetahui gizi ibu
yang kurang.
pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri
(kecuali orang kidal diukur lengan kanan), lengan harus dalam keadaan
posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang
atau kencang, alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut
E. Kerangka konsep
berikut :
Gizi Penyembuhan luka perinium
Hygiene
Keterangan :
Variable independen
Variable dependen
F. Defenisi Operasional
Tabel 2.1
Defenisi operasional dan kriteria objektif
N Variabel DefinisiOper Alatukur Cara Hasil ukur Skala
o asional ukur (kriteria
objektif)
Variabel dependen
1 Keterlambata Tingkat SOP Lembar 1. Lambat jika Nominal
n penyembuha checklist luka tidak
Penyembuha n luka pada membaik ≤ 2
n luka saat minggu
perineum penelitian 2. Sangat lambat
jika luka lama >
2 minggu
Variabel independen
1 Gizi Makanan Kuesioner N = 1 1. IMT normal Nominal
yang TN= 0 2. IMT tidak
dikonsumsi normal
ibu saat
pemulihan
luka
Nominal
B=1 1. Bersih jika nilai
2 Hygiene Tingkat Lembar
checklist TB= 0 skore ≥70 %
kebersihan
kelamin ibu 2. Kurang Bersih
nifas jika nilai skore <
70 %
G. Hipotesis Null
nifas yaitu gizi dan hygiene di wilayah kerja Puskesmas Pangale Kabupaten
A. Desain penelitian
sekaliwaktu (Notoatmodjo,2012).
1. Lokasi penelitian
2. Waktu Penelitian
tahun2021.
a) Besar sampel
N
n=
1+ N (d )²
Ket:
n = Besar Sampel
N = Besar populasi
N 257 257
n= 2 = =
1+ N ( d ) 1+ 257(0,1) ² 1+ 257(0,01)
257
= = =72ibu nifas
3,57
kriteria-kriteria :
a. Kriteria inklusi
2) Kooperatif.
b. Kriteria eksklusi
D. Instrument Penelitian
penyembuhan luka.
E. Pengumpulan Data
1. PengolahaniData
a) Editing..
c) Entry Data
d) Cleaning Data
e) Scoring
f) Tabulating
2. Penyajian data
1. Analisis univariat
frekuensi.
2. Analisa bivariant
populasi terdiri atas dua atau lebih di mana data berbentuk nominal
2016).
(a) Hoditolak:jikanilai
p≥0,05artinyatidakadahubunganvariableindependen
denganvariabledependen
(b) Ha diterima:jikan i l a i
p<0,05artinyaadahubunganvariableindependen
denganvariabledependen.
H. Etika Penelitian
kuesioner.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
peneliti,di,jamin,kerahasiaannya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
dibawah ini:
Tabel.4.1
Distribusi frekuensi gizi responden diwilayah kerja Puskesmas
Pangale Kabupaten Mamuju Tengah
Gizi Frekuensi %
Baik 20 27,8
Kurang 52 72,2
Total 72 100,0
Sumber : Data Tahun 2021
2021.
b. Hubungan hygiene dengan keterlambatan penyembuhan luka perineum
Tabel.4.2
Distribusi frekuensi hygiene responden di wilayah kerja Puskesmas
Pangale Kabupaten Mamuju Tengah tahun 2021
Hygiene Frekuensi %
Baik 15 20,8
Kurang Baik 57 79,2
Total 72 100,0
Sumber : Data Tahun 2021
Table 4.2.menjelaskan bahwa responden yang memiliki hygiene
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi penyembuhan luka perinium ibu nifas
Kategori Frekuensi %
Lambat 56 77,8
Sangat Lambat 16 22,2
Total 72 100,0
Sumber : Data Tahun 2021
Table 4.3.terlihat bahwa luka yang lambat sembuh sebanyak 56
2. Analisa Bivariat
a. hubungan gizi dengan keterlambatan kesembuhan luka perineum
Tabel.4.4
Hubungan gizi dengan keterlambataan penyembuhan luka perineum
di Puskesmas Pangale Kabupaten Mamuju Tengah
Tahun 2021
Penyembuhn luka
perineum p-
Total
Lambat Sangat Value
lambat
Baik 8 12 20
% 11,2% 16,6% 27,8%
Gizi
Kurang 16 36 52
0,000
% 22,2% 49,9% 72,2%
Total 15 57 72
% 77,8% 22,2% 100,0%
Sumber : Data tahun 2021
Chy Square didapatkan hasil nilai p = 0,000 < α = 0,05. Artinya bahwa Ho
ditolak.
b. Hubungan hygiene dengan keterlambatan penyembuhan luka perineum
Tabel.4.5
Hubungan hygeni dengan penyembuhan luka perinium ibu nifas di Puskesmas
Pangale Kabupaten Mamuju Tengah.
Tahun 2021
Penyembuhn luka
perineum p-
Total
Lambat Sangat Value
lambat
Baik 14 6 20
% 19,46% 8,34% 27,8%
Hygiene
Kurang baik 10 42 52 0,000
% 13,8% 58,4% 72,2%
Total 15 57 72
% 20,8% 79,2% 100,0%
Sumber : Data Tahun 2021
Berdasarkan table 4.5. diatas bahwa hasil uji statistic menggunakan Chy
ditolak.
B. Pembahasan
luka beragam proses selular yang saling tumpang tindih dan terus-
2021).
persalinan hampir 90% wanita akan mengalami hal tersebut, baik secara
perineum ini akan sembuh secara bervariasi, ada yang sembuh secara
menjadi 4 atau yang sering disebut dengan 4T yaitu tone (tonus; atonia
bagi ibu nifas untuk mengetahui tentang bagaimana cara yang benar
dalam merawat luka jahitan perineum agar dapat terhindar dari infeksi
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas, status
gizi ibu nifas, dan cara perawatan ibu nifas dengan penyembuhan luka
A. Kesimpulan
B. Saran
kepada ibu dengan luka post partum berkaitan dengan luka perineum.
3. Bagi Profesi
Utara.” : 1–89.
Tarelluan, J., S. Adam, and S. Tombokan. 2013. “Analisis Faktor – Faktor Yang
Willy Yuberto Andrisma, S.H. 2007. “Metadata, Citation and Similar Papers at
https://core.ac.uk/download/pdf/11715904.pdf.
Yuliawati. 2013. “Hubungan Riwayat Pre Eklamsia, Retensio Plasenta, Atonia
Uteri Dan Laserasi Jalan Lahir Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Nama : Harlyvani
Nim : B.20.03.244
Alamat : Pangale
2021.
ini, saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan saya serta identitas
Demikian pernyataan saya tanda tagani tanpa adanya paksaan dari siapapun
Pangale ,…………………2021
Responden
(…….……………..)
LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Nama : Harlyvani
Nim : B.20.03.244
Alamat : Pangale
Buana Palopo, akan melakukan penelitian tentang “hubungan gizi dan hygiene
Puskesmas Pangale Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2021”. Oleh karena itu
saya meminta kesediaan ibu untuk menjadi responden dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada lembar observasi, karena jawaban yang ibu berikan akan terjaga
Pangale, ……………..2021
Peneliti
Harlyvani
LEMBARCHECKLIST LUKA
A. Identitas Umum
Nama (Inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Suku :
Alamat :
Kode Responden :
B. Lembar checklist
Petunjuk pengisian :
Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan perineum, lalu lakukan penilaian
dengan memberi tanda check (√) pada kolom “Ya” jika ibu melakukan
pernyataan tersebut, namum beri tandan check (√) pada kolom “tidak” jika ibu
tidak melakukan pernyataan tersebut.
No Pernyataan Ya Tidak
Sebelum merawat luka jahitan di kemaluan ibu, ibu
1
melakukan cuci tangan dahulu.
Cara ibu melepas pembalut dari depan (kemaluan) ke
2
kebelakang (anus).
Ibu melakukan cebok dari depan (kemaluan) ke belakang
3
(anus).
Ibu menghindari cebok dengan air hangat/ berendam air
4
hangat.
5 Ibu cebok menggunakan air dan sabun
6 Ibu cebok dengan air rebusan daun sirih.
Ibu memakai kasa yang ditetesi betadin kemudian di
7
letakkan pada luka jahitan di kemaluan.
8 Ibu mengganti softek minimal 2 kali/hari.
9 Ibu mengganti celana 2 kali atau lebih dalam satu hari.
10 Ibu cebok minimal 3 – 4 kali/ hari
11 Selesai cebok, kemaluan ibu selalu dikeringkan.
12 Selesai cebok atau merawat luka jahitan, ibu cuci tangan.