Dosen Pembimbing :
Ajeng Galuh W, SST, MPH
Oleh :
Popy Arisandi Putri
PO71242220147
Mahasiswa
Popy Arisandi Putri
PO71242220147
Mengetahui :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Asuhan Kebidanan Remaja dan
Pra Nikah pada Nn. P dengan Dismenore di Puskesmas Sanggaran Agung Tahun 2023.
Penulisan laporan ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah asuhan
kebidanan komprehensif pada stase Remaja dan Pranikah yang merupakan salah satu
mata kuliah yang harus dilalui dalam proses pendidikan profesi kebidanan. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yuli Suryanti, M. Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi
2. Lia Artika Sari, M. Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi
3. Ajeng Galuh W, SST, MPH selaku Dosen Pembimbing Institusi
4. Nuriman, AMd. Keb selaku CI Puskesmas Sanggaran Agung
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk, saran dan kritik dari segala
pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat bagi yang
membutuhkannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB IV PEMBAHASAN
Analisis Kasus ............................................................................................... 31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 47
B. Saran ......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(WHO) pada Tahun 2016 sebanyak 1.769.425 jiwa (90%). Sedangkan Di Indonesia
angka kejadian dismenorea sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671
jiwa (54,89%) mengalami dismenorea primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami
Dismenore primer dialami oleh 60% - 75% remaja. Dilaporkan 30% - 60%
pada siswi sebanyak 141 (94%) dan yang tidak dismenorea sebanyak 9 (6%)
dismenorea. Faktor risiko yang berkaitan dengan dismenorea adalah menarce usia
cepat saji, durasi perdarahan saat haid, terpapar asap rokok, konsumsi kopi dan
alexythimia, kebiasaan minum susu, anemia dan indeks masa tubuh yang tidak
untuk mengurangi nyeri haid/dismenore. Salah satu terapi non farmakologi seperti
penelitian yang dilakukan Hawa dkk (2018) pada remaja putri SMK Penerbangan
Angkasa Singosari Tahun 2018 menunjukan bahwa setelah diberikan kompres air
hangat terdapat penurunan tingkat nyeri sedang dari 75% menjadi 18,8% responden
1
dan terdapat 12,5% responden yang nyeri nya hilang. Uji analisis dengan wilcoxon
signed rank test menunjukkan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,001 dan nilai Z= -3,317.
Hasil ini menunjukkan bahwa (p-value < 0,05) artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dan efektif terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri
berupa obat analgetik dan konseling tentang teknik mengurangi nyeri dismenore.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
2
c. Mampu melakukan identifikasi masalah dan diagnosa potensial pada remaja
dengan dismenore.
dengan dismenore.
dengan dismenore.
dengan dismenore.
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dismenore
1. Pengertian
a. Dismenore dari suku katanya dalam bahasa Yunani yaitu dys artinya
menyakitkan dan meno artinya bulanan dan rhea artinya aliran sehingga
2012:32).
c. Dismenore dapat dirasakan sebagai sensasi nyeri, kram, kontraksi pada uterus
yang lebih dari pada biasanya baik dalam intensitas, frekuensi, dan durasinya
dapat terjadi juga walaupun tanpa adanya masalah pada organ reproduksi
(Yakubova, 2012:48).
d. Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi
selama haid. Rasa nyeri timbul bersamaan dengan permulaan haid dan
dismenore/nyeri haid merupakan rasa tidak nyaman di rahim berupa nyeri dan
4
2. Patofisiologi
akibat adanya interaksi hormon di dalam tubuh manusia. Interaksi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus, dan indung telur menyebabkan lapisan sel rahim
mememberikan sinyal pada telur di dalam indung telur untuk berkembang. Telur
akan dilepaskan dari indung telur menuju tuba falopi dan menuju uterus. Telur
yang tidak dibuahi oleh sperma akan menyebabkan terjadinya peluruhan pada
Peningkatan dan penurunan hormon terjadi pada fase folikuler. Pada masa
meningkat dan merangsang sel telur untuk memproduksi hormon estrogen. Pada
saat estrogen meningkat maka kadar progesteron akan menurun. Pada kasus
Wulandari, 2011:50).
3. Jenis Dismenore
Secara klinis, menurut Icemi, dkk (2013) dismenore dibagi menjadi dua,
a. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri perut bagian bawah yang terjadi pada
saat menstruasi tanpa terdapat gangguan fisik atau penyakit lain. Dismenore
5
miometrium sehingga terjadi iskemia akibat adanya prostaglandin yang
disertai dengan keluhan mual, muntah, nyeri kepala, atau diare yang timbul
Dismenore primer adalah nyeri yang banyak dialami oleh remaja tanpa
wanita akan mengalami dismenore primer dan akan menghilang setalah usia
b. Dismenore Sekunder
tetapi yang paling sering muncul di usia 20-30 tahunan, setelah tahun-tahun
4. Klasifikasi Dismenore
berikut:
sistemik.
6
b. Dismenore sedang didefinisikan sebagai nyeri haid yang memengaruhi
minimal, dan adanya keluhan sistemik seperti muntah, pingsan dan lain
sebagainya.
Seorang wanita dengan tubuh tidak ideal memiliki resiko lebih besar
terhadap kejadian dismenore. Tubuh yang ideal bukanlah tubuh yang terlalu
kurus ataupun yang terlalu gemuk. Seorang wanita dengan tubuh terlalu
semakin rendah Indeks massa tubuh (IMT) maka tingkat dismenore akan
semakin berat dan sebaliknya, karena saat wanita semakin gemuk, timbunan
b. Tingkat Stres
dismenore. Semakin tinggi tingkat stres maka akan semakin tinggi pula
tingkat dismenore.
7
c. Aktifitas Fisik
aktifitas fisik maka tingkat dismenore akan semakin berat dan sebaliknya.
Selain itu, faktor risiko yang berkaitan dengan dismenorea adalah riwayat
terpapar asap rokok, konsumsi kopi dan alexythimia, kebiasaan minum susu,
anemia dan indeks masa tubuh yang tidak normal (Larasati et al, 2016;
Widayamti, 2018:157).
Gambar 2.1
8
B. Tinjauan Umum Tentang Manajemen Kebidanan
yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam pemberian
dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi. Tahapan
(2019:1958), yaitu:
kesehatan klien, pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu
oleh bidan yang berfokus pada apa yang dialami oleh klien.
9
c. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
klien dalam perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data
baru segera dinilai. Data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan
tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan dengan
relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan harus
oleh bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan anggota tim
10
g. Evaluasi asuhan kebidanan
dilakukan pada setiap langkah kebidanan. Pada tahap evaluasi bidan harus
kepada klien.
(SOAP).
a. Data subjektif
Data subjektif yakni data atau fakta yang merupakan informasi termasuk
b. Data Objektif
pemeriksaan laboratorium.
c. Assesmen/Diagnosa
keselamatan ibu.
11
d. Planning/Perencanaan
1. Pengertian
membantu mengurangi angka kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang dialami
selama persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat untuk memperbaiki
obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu
12
b. Evidence-based policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet
maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs
internet yang ada dapat diakses, baik yang harus dibayar ataupun public domain
(Jayanti, 2020:4).
N Judul, Penulis,
Fenomena Tujuan Metode Hasil
o Tahun
1. Judul: Dismenore Tujuan dari Metode Hasil penelitian
An update and primer adalah penelitian ini Penelitian ini ini mencakup 17
systematic nyeri pada adalah untuk dilakukan makalah, 10 di
review on the Rahim yang menyelidiki sesuai dengan antaranya pada
treatment of berkontraksi dan daftar periksa pengobatan
primary yang disebabkan menawarkan PRISMA komplementer,
dysmenorrhea oleh laserasi perspektif untuk tinjauan tiga pada terapi
endometrium. terbaru sistematis dan obat, dan
Penulis: Terapi obat dan tentang meta-analisis. empat tentang
1.Maedeh pengobatan perawatan Informasi yang akupunktur dan
Sharghi komplementer untuk diperlukan akupresur.
2.Shabnam telah digunakan dismenore. dikumpulkan terbesar dan
Malekpour untuk mengobati berdasarkan sampel terkecil
Mansurkhani dismenore. pencarian kata memiliki 303
3.Damoon kunci berikut: dan 24 pasien,
Ashtary-Larky pengobatan, masing-masing.
4.Wesam Kooti dismenore Lama
5.Mehdi primer, pengobatan
13
Niksefat tanaman obat, berkisar antara
6.Mohammad bahan kimia, satu sampai
Firoozbakht obat-obatan, enam bulan dan
7.Masoud dan jamu. ukuran yang
Behzadifar, paling umum
8.Milad Azami digunakan
9.Karo dalam penelitian
Servatyari adalah
10. Leila skala analog
Jouybari visual dan
kemanjuran
Tahun: klinis.
2019 :51-55 Dilaporkan
komplikasi
termasuk
kejadian
gastrointestinal,
mual, muntah,
diare, sakit
perut, dan hati
dan ginjal
gangguan
2. Judul: Dismenore Tujuan Berdasarkan berpartisipasi
The Effect of primer utama kuesioner dalam program
Physical merupakan salah penelitian ini terhadap 50 aktivitas fisik
Activity on satu keluhan dan adalah untuk siswa yang mengurangi efek
Primary masalah mengetahui mengalami merugikan dari
ginekologi yang pengaruh dismenore gejala
Dysmenorrhea
paling umum di aktivitas primer sedang dismenore
of Female
seluruh dunia fisik 8 sampai berat primer pada
University pada wanita minggu mengambil wanita muda.
Students muda. olahraga terhadap bagian dalam
dapat dismenore penelitian ini
Penulis: mempengaruhi primer dan secara
1. Noorbakhsh masalah ini mahasiswi. acak dibagi
Mahvash, secara positif. menjadi
2. Alijani Eidy, kelompok
Kohandel eksperimen
Mehdi, (N=25) dan
3.Mehdizadeh kontrol
Toorzani Zahra, (N=25).
4. Mirfaizi Kelompok
Mani eksperimen
5.Hojat Shahla berpartisipasi
dalam program
Tahun: aktivitas fisik
2012:1246- selama 8
14
1250 minggu, 3 sesi
seminggu dan
90 menit per
sesi.
15
Hangat (menggunakan terhadap dengan sebelum
Terhadap obat-obatan) dan dismenore menggunakan dilakukannya
Penurunan secara non pada remaja pendekatan intervensi
Nyeri farmakologis, putri. One-Group (pemberian
Dismenore salah satunya Pra test- Post kompres hangat)
Pada Remaja di kompres hangat. test Design. tingkat
Bandung Sampel dismenore
Penulis: remaja putri (nyeri haid)
Maidartati, kelas VII dan sebagian
Tahun: VIII yang dikategorikan
2018:156-163 mengalami nyeri sedang
dismenore yaitu 23 orang
sebanyak 47 (48.9%),
siswi pada sebagian kecil
bulan Juli - dikategorikan
Agustus tahun nyeri ringan 14
2017. orang (29,8%),
Teknik dan nyeri berat
sampling 10 orang
penelitian ini (21,3%), serta
adalah tidak satupun
Purposive yang
Sampling. dikategorikan
Instrumen tidak nyeri &
penelitian ini nyeri sangat
menggunakan berat. Setelah
thermometer dilakukan terapi
air, lembar kompres hangat,
observasi skala sebagian besar
nyeri yang mengalami
dismenore nyeri ringan
Numerik yaitu 33 orang
Rating Scale (70.2%),
(NRS) dan sebagian kecil
lembar dikategorikan
informed nyeri sedang 13
consent. orang (27.7%),
dan sangat
sedikit
dikategorikan
tidak nyeri 1
orang (2,1%).
Setelah di Uji
Wilcoxon
Signed Ranks.
Hasil penelitian
ini menunjukkan
16
P-value = 0,000
dimana P-value
< 0,05, sehingga
Ho ditolak,
artinya terdapat
efektivitas
pemberian
kompres hangat
penurunan nyeri
haid(dismenore)
pada remaja usia
13-15 Kota
Bandung
5. Judul: Masa pubertas Penelitian ini Rancangan Terdapat
Pengaruh yaitu bagian dari bertujuan penelitian ini pengaruh
Pemberian proses untuk adalah Pra- pemberian
Kompres Air perkembangan mengetahui Eksperiment kompres air
Hangat dengan adanya pengaruh dengan desain hangat terhadap
Terhadap kematangan pemberian OneGroup penurunan
Penurunan organ seksual kompres air Pre-Post Test intensitas nyeri
Intensitas dan kemampuan hangat Design, dysmenorrhea
Nyeri bereproduksi, terhadap menggunakan pada remaja
Dysmenorrhea yang ditandai penurunan Accidental putri di SMA
Pada Remaja dengan intensitas sampling Negeri 10 Kota
Putri Di Sma terjadinya nyeri dengan jumlah Bengkulu
Negeri 10 menstruasi dysmenorrhe sampel 30 diperoleh nilai Z
Kota pertama a pada responden. = -4.801 dengan
Bengkulu (menarche). remaja putri Alat yang pvalue=0,000
Menstruasi di SMA digunakan
Penulis: adalah Negeri 10 adalah
1.Vellyza perubahan Kota kuesioner
Colin secara fisiologis Bengkulu lembar
2.Buyung pada karakteristik
Keraman perempuan. responden dan
3.Dwi Rolita Dysmenorrhea Numeric
adalah nyeri Rating Scale
Tahun: perut yang (NRS) untuk
2019: berasal dari mengetahui
kram rahim dan intensitas
terjadi selama nyeri. Analisis
menstruasi. data
Beberapa menggunakan
perempuan wilcoxon
mengalami sakit signed-rank
dan kram saat test.
haid
berlangsung.
17
Rasa sakit
biasanya terjadi
di perut bagian
bawah. Secara
umum
penanganan
nyeri dismenore
terbagi dalam
dua kategori
yaitu
pendekatan
farmakologis
dan non
farmakologis
6. Judul: Dismenore yang Mengetahui Metode yang rata-rata
Efektifitas tidak ditangani efektifitas digunakan tingkat nyeri
Terapi Murottal dengan benar terapi adalah quasi dismenore
Terhadap Nyeri dapat murottal Al- experiment sebelum
Dismenore menganggu Qur’an yang
dilakukan
Pada Remaja aktivitas sehari- terhadap pemilihan
terapi 5,57,
Putri Di Sma hari karena nyeri subjek
Negeri 2 lemah, gelisah, dismenorhoe dilakukan setelah
Bangkinang atau depresi, Pada Remaja dengan non dilakukan
Kota Tahun bendungan haid Putri Di Sma random, terapi murottal
2019 dirongga Negeri 2 dengan jenis turun menjadi
panggul, kram Bangkinang rancangan 3,67. Ada
Penulis: hebat yang Kota Tahun the one hubungan
1. Indrawati menyertai 2019 group signifikan
2. Desni keluarnya pretest- antara terapi
sebuah posttest murottal
Tahun: gumpalan design.
dengan nyeri
2019:32-38 bekuan dari Populasi
dismenore
rahim, adalah
gangguan di seluruh siswi dengan nilai p-
rongga panggul SMA Negeri value (0.000).
akan 2
mengakibatkan Bangkinang
berbagai Kota dengan
gangguan jumlah 580
didaerah orang siswi.
tersebut dan Penentuan
kontraksi rahim sampel
yang hebat. menggunaka
Untuk n Purposive
mengurangi rasa sampling,
nyeri dismenore jumlah
tersebut di sampel pada
18
anjurkan untuk penelitian ini
menggunakan sebanyak 30
terapi Murottal. orang. Alat
pengumpulan
data yang
digunakan
adalah
lembaran
Observasi
dengan
menggunaka
n skala
intensitas
nyeri.
Analisa yang
digunakan
adalah
analisa
univariat dan
bivariat
dengan
menggunaka
n uji Pairet
Sample t test.
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
20
1) Jantung : Nn.P mengatakan tidak merasa berdebar-debar
saat melakukan aktifitas ringan dan tidak berkeringat
dingin ditelapak tangan.
2) Ginjal : Nn.P mengatakan tidak pernah merasa
sakit pinggang dan saat buang air kecil tidak sakit.
3) Asma : Nn.P mengatakan tidak pernah sesak nafas.
4) TBC : Nn.P mengatakan tidak pernah batuk
berkepanjangan selama 3 bulan.
5) Hepatitis : Nn.P mengatakan pada mata, kuku, dan kulit
tidak pernah berwarna kuning.
6) Hipertensi : Nn.P mengatakan tidah pernah merasakan
sakit kepala hebat, pandangan kabur, dan tekanan darah
> 140/90 mmHg.
5. Data kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Nn.P mengatakan makan 2 x/hari dan tidak pernah sarapan, makan
dengan porsi sedang, jenis makanan nasi, lauk, dan lebih suka makanan
instan, kurang suka makan sayur serta minum 3-4 gelas/hari jenis air
putih dan minuman manis.
b. Pola eliminasi
Nn.P mengatakan BAB 1 kali/hari konsistensi lembek serta BAK 3-5
kali/hari, warna urine kuning jernih, bau khas urine.
c. Aktifitas
Nn.P mengatakan sehari-hari sekolah, membantu pekerjaan orang tua,
dan bermain.
d. Istirahat / Tidur
Nn. P mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam sekitar jam 22.00
WIB dan bangun jam 05.00 pagi setiap hari.
e. Personal Hygiene
Nn.P mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari, ganti pakaian
2x sehari dan keramas 3x dalam seminggu, tidak pernah memakai cairan
pembersih vagina.
21
6. Data Psikososial
a. Pengetahuan tentang gangguan/penyakit yang diderita
Nn.P mengatakan belum mengetahui penyebab nyeri perut saat
menstruasi.
b. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Nn.P hanya mengetahui bahwa harus menjaga kebersihan area
kewanitaannya, tetapi tidak mengetahui tentang alat reproduksi dan
gangguan reproduksi yang mungkin terjadi.
c. Dukungan keluarga
Keluarga dan kerabat selalu mendukung Nn. P untuk cepat sembuh dan
kembali pulih seperti semula, dimana Nn.P selalu ditemani oleh keluarga
dan kerabat saat memerlukan bantuan dan memenuhi kebutuhannya.
d. Keadaan psikologi
Nn.P mengatakan cemas dengan kondisinya, karena takut terjadi
gangguan kesehatan yang serius dan mengganggu aktifitas.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. TB : 150 cm
d. BB : 44 kg
e. TTV :
TD : 100/60 mmHg S : 36,7˚C
N : 80 x/menit R : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak berketombe dan tidak mudah
rontok.
2) Muka : Bersih, tidak oedema, tampak menahan sakit
3) Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada benjolan.
5) Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada serumen.
22
6) Mulut/gigi/gusi : Bibir kering, bersih, tidak Stomatitis, tidak
caries, tidak bengkak dan tidak berdarah.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Normal, simetris.
2) Mammae
a) Membesar : Normal, tidak teraba benjolan abnormal.
b) Simetris : Simetris kanan dan kiri.
3) Axilla
a) Benjolan : Tidak ada.
b) Nyeri : Tidak ada.
4) Abdomen
a) Benjolan : Tidak ada.
b) Nyeri tekan : Tidak ada.
c) Bekas luka operasi : Tidak ada.
5) Genitalia
a) Vulva Vagina
(1) Varices : Tidak ada.
(2) Luka : Tidak ada.
(3) Kemerahan : Tidak ada.
(4) Nyeri : Tidak ada.
(5) Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembesaran.
(6) PPV :Terdapat pengeluaran darah merah
pervaginam dan pembalut hampir penuh.
b) Anus : Tidak ada Haemoroid.
6) Ektremitas : atas : tidak oedema
Bawah : tidak oedema, tidak ada varises
23
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 05 Januari 2023
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Golongan Darah O+ A, AB, B, O
Hemoglobin 12 L : 14 – 18 g/dl
P : 12 – 16
Tidak ada
Tidak ada
V. Rencana Asuhan
24
VI. Pelaksanaan Asuhan
nonsteroid yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri tingkat ringan hingga
sedang.
jaringan. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan makanan ke sel-sel
film kesukaan.
secara murottal mempunyai efek relaksasi dan dapat menurunkan nyeri haid.
dismenore.
25
Rasionalisasi : Olahraga secara teratur dapat membantu aliran darah dan
sirkulasi darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi
rasa nyeri saat menstruasi. Olahraga rutin dapat membuat tubuh bugar dan
sistem tubuh bekerja dengan baik sehingga dapat mengurangi keluhan yang
dirasakan.
banyak pengawet dan tinggi gula. Mengkonsumsi makanan siap saji merupakan
minum 3 x sehari
3. Klien dan keluarga tahu tentang cara mengatasi nyeri dismenore dan dapat
26
4. Klien telah mengetahui manfaat konsumsi gizi seimbang dan bersedia untuk
27
BAB IV
PEMBAHASAN
kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah Varney yaitu: pengumpulan data dasar,
pengkajian pengumpulan data dasar yang lengkap. Data dasar yang dimaksud
antara lain riwayat kesehatan klien dulu dan sekarang, pemeriksaan fisik dan
kehadiran penulis mulai dari pengumpulan data sampai tindakan yang diberikan.
Klien menunjukkan sikap terbuka dan menerima anjuran serta saran yang diberikan
oleh penulis maupun tenaga medis lainnya dalam memberikan asuhan kebidanan.
Januari 2023 pukul 09.30 WIB dengan keluhan sedang menstruasi hari kedua dan
terasa nyeri perut bagian bawah. Nn. P mengatakan menstruasi pertama umur 12
tahun dan belum pernah mengalami nyeri menstruasi seperti saat ini sebelumnya.
Hasil pengkajian pola nutrisi, Nn. P mengatakan tidak pernah sarapan, lebih
suka makanan instan dan minuman manis. Sedangkan pada data objektif didapatkan
keadaan umum sedang, tampak klien menahan sakit, Tanda-tanda vital dalam batas
27
B. Interpretasi Data Dasar
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Berdasarkan data dasar maka
diagnosa dan masalah yang dapat ditegakkan adalah Nn. P umur 13 Tahun dengan
dismenore sedangkan masalah yang muncul adalah nyeri dan sulit beraktifitas.
pada usia remaja dan tidak ditemukan kelainan pada alat genital. Hal ini sesuai
dengan pendapat menurut Lestari (2013:235) yang menyatakan bahwa nyeri yang
banyak dialami oleh remaja tanpa kelainan pada alat genital disebut dengan
dismenore primer. Pada usia 15 tahun–25 tahun wanita akan mengalami dismenore
berada pada skala nyeri sedang karena nyeri yang dirasakannya mengganggu
aktifitas dan memerlukan analgetik untuk meredakan nyeri. Hal ini sesuai dengan
and Milsom yaitu pada dismenore sedang, nyeri haid yang terjadi mempengaruhi
(Larasati, 2018:80). Sehingga tidak ada kesenjangan teori dan praktik dalam
terjadi hal yang lebih fatal apabila apa yang menjadi masalah aktual tidak segera
ditangani. Menurut Varney (2019), dismenore primer merupakan suatu gejala dan
28
bukan penyakit, dengan tidak ditemukannya kelainan ginekologik maka tidak ada
Pada Kasus Nn. P tidak menunjukkan adanya kelainan pada alat genital,
karenanya tidak ada diagnosa/masalah potensial yang terjadi sehingga antara teori
atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya. Pada kasus Nn. P tidak
dilakukan antisipasi tindakan segera karena tidak ada data yang membutuhkan
E. Rencana asuhan
potensial yang akan terjadi. Pada kasus Nn. P, rencana asuhan yang pertama akan
diberikan yaitu beritahu klien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan. Menjelaskan
kesehatannya.
kompres hangat pada daerah nyeri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Mahua, dkk (2018:259-266) tentang pengaruh pemberian kompres air hangat
29
penurunan tingkat nyeri sedang dari 75% menjadi 18,8% responden dan terdapat
darah yang akan meningkatkan aliran darah ke jaringan. Dengan cara ini
penyaluran zat asam dan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari zat-
(dismenore) apabila didengarkan dalam tempo murottal berada antara 60-70 menit
secara konstan.
menit. Olahraga secara teratur dapat membantu aliran darah dan sirkulasi darah
pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat
Rencana asuhan selanjutnya yaitu anjurkan Nn.P untuk sarapan pagi, makan
teratur dan mengkonsumsi menu gizi seimbang. Selain dapat mencegah terjadinya
dismenore, makan teratur dengan gizi seimbang dan tidak meninggalkan sarapan
karena makanan instan/siap saji memiliki kandungan gizi yang kurang, banyak
30
pengawet dan tinggi gula. Mengkonsumsi makanan siap saji merupakan salah satu
konsentrasi. oleh karena itu, anjurkan Nn. P untuk istirahat yang cukup dalam
rencana asuhan yang akan diberikan. Selanjutnya berikan terapi farmakologi untuk
F. Pelaksanaan
hambatan, karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien dan
keluarga serta dukungan, bimbingan dan asuhan dari pembimbing di lahan praktik
dismenore antara lain dengan kompres hangat yang memberikan efek vasodilatasi
pentingnya sarapan pagi, makan teratur dengan gizi seimbang dan membatasi
untuk meningkatkan daya tahan tubuh maupun konsentrasi dan menganjurkan Nn.
31
G. Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
2019). Adapun evaluasi yang dimaksud untuk menilai intervensi yang dilakukan
pada kasus Nn. P diperoleh klien dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang
dismenore.
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
didapat dari pengumpulan data yaitu dari data subjektif dan objektif pasien yaitu
pasien bernama Nn. P 13 tahun dengan dismenore. Data objektif dilihat dari
keadaan umum sedang kesadaran composmentis dan TTV dalam batas normal.
kebidanan Nn. P 13 tahun dengan dismenore, yang didapat dari data subjektif
dan objektif dari hasil pengkajian. Pada kasus ini Nn. P mengalami masalah
mungkin akan terjadi pada Nn. P hal ini ditunjukkan dengan keluhan yang
dialami oleh Nn. P merupakan keluhan yang normal terjadi pada remaja saat
menstruasi.
keluhan Nn. P, hal ini dikarenakan keluhan yang dialami oleh Nn. P merupakan
tahun dengan dismenore sesuai dengan asuhan yang diberikan yaitu dengan
33
memberikan informasi yang tepat mengenai keluhan yang dialami dan cara
7. Penulis telah mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan kepada
2023
B. Saran
KIE yang diberikan mengacu pada evidence based terbaru dan memberikan
pada remaja.
praktik sesuai dengan tujuan kompetensi yang ingin dicapai sehingga mahasiswa
dapat lebih mudah menggali dan menerapkan ketampilan sesuai dengan teori
34
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo D., Wulandari A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogjakarta: Andi
Ayu Asmarani. (2020). Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat Tehadap Penurunan
Intesitas Dismenore Primer Pada Mahasiswi AKBID Pondok Pesantren
Assanadiyah Palembang. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat, 02(02), 13–19.
Badan Pusat Statistik dan Macro Internasional. 2015. Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia 2015. Jakarta.
Indrawati., Desni Putriadi. 2019. Efektifitas Terapi Murottal Terhadap Nyeri Dismenore
Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 2 Bangkinang Kota Tahun 2019. Jurnal Ners,
Volume 3, Nomor 2 hal 32-38.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/download/403/338
Idayanti, T., Su’idah, H., Haryanto, D. K., Sari, S. M., Mardiana, H. R., & Virgia, V.
(2018). Influence of Dysmenorrhea Gymnastic on Menstrual Pain To 8Th Grade
Students of Smpn 2 Sooko District Mojokerto. International Journal of Nursing
and Midwifery Science (Ijnms), 2(01), 12–19.
https://doi.org/10.29082/ijnms/2018/vol2/iss01/80
Jayanti I. 2020. Evidance Based dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Budi Utama
Larasati TA dan Alatas F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Primer pada Remaja. Majority, Volume 5, Nomor 3.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1040/835
Katharini, dkk. 2017. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta; Trans Info Media
35
Mahvash, Noorbakhsh., Alijani Eidy., Kohandel Mehdi., Mehdizadeh Toorzani Zahra,.
Mirfaizi Mani and Hojat Shahla. 2012. The Effect of Physical Activity on Primary
Dysmenorrhea of Female University Students. World Applied Sciences Journal 17
(10): 1246-1252, 2012
Maidarti, Hayati, S., & Hasanah, A. P. (2018). Efektivitas Terapi Kompres Hangat
Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Bandung. Jurnal
Keperawatan BSI, VI(2), 156–164.
Sharghi, M., Mansurkhani, S. M., Ashtary-Larky, D., Kooti, W., Niksefat, M.,
Firoozbakht, M., Behzadifar, M., Azami, M., Servatyari, K., & Jouybari, L. (2019).
An update and systematic review on the treatment of primary dysmenorrhea.
Jornal Brasileiro de Reproducao Assistida, 23(1), 51–57.
https://doi.org/10.5935/1518-0557.20180083
36