Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI

PADA Ny. M G1P0A0 HAMIL 10-11 MINGGU


DENGAN EMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS JUJUN

Oleh :
Sri mulyati
Pembimbing :
Lia Artika Sari, m. keb
PENDAHULUAN
 Kehamilan merupakan peristiwa yang terjadi pada seorang wanita, dimulai dari proses
fertilisasi (konsepsi) sampai kelahiran bayi, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9
bulan). Hampir setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah,
mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada juga yang timbul pada malam hari
(Nur’aini & Sarwinanti, 2019).
 Emesis gravidarum atau morning sickness merupakan istilah yang digunakan dalam
dunia kedokteran yang artinya mual muntah. Faktor yang menyebabkan emesis
gravidarum antara lain perubahan hormon dalam tubuh selama hamil yaitu
meningkatnya estrogen dan HCG (human chorionic gonadotrophin). HCG merupakan
hormon yang diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh ibu hamil (Evi
& Fatchiatur, 2015).
KEHAMILAN
 PENGERTIAN
masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Fatimah & Nuryaningsih, 2017).
 Tanda-tanda Kehamilan (Terdapat 3)
1) Tanda-tanda tidak pasti kehamilan
2) Tanda kemungkinan hamil
3) Tanda pasti kehamilan
 Periode Kehamilan
1) Trimester I (0-12mg)
2) Trimester II (13-28mg)
3) Trimester III (28-42)
EMESIS GRAVIDARUM
 Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering terjadi pada
60-80% Primigravida dan 40-60% Multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari
tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam hari. Rasa mual biasanya dimulai pada
minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat. Namun sekitar
12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan (Farida, 2020).
 Etiologi
Emesis gravidarum atau morning sickness merupakan istilah yang digunakan dalam dunia kedokteran
yang artinya mual muntah. Faktor yang menyebabkan emesis gravidarum antara lain perubahan hormon
dalam tubuh selama hamil yaitu meningkatnya estrogen dan HCG (human chorionic gonadotrophin).
HCG merupakan hormon yang diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh ibu hamil, selain
itu faktor psikologis seperti perasaan cemas, rasa bersalah, termasuk dukungan yang diberikan suami pada
ibu, faktor lingkungan sosial, budaya dan kondisi ekonomi (Evi & Fatchiatur, 2015).
TANDA DAN GEJALA

Menurut Manuaba (2012), tanda dan gejala emesis gravidarum adalah:


1) Rasa mual dan muntah terutama di pagi hari sampai kehamilan berumur 4 Bln
2) Kepala pusing
3) Nafsu makan berkurang
4) Mudah lelah
5) Emosi yang cenderung tidak stabil

 Patofisiologis
Selama kehamilan banyak terjadi perubahan baik fisiologis ataupun psikologis. Pada kehamilan Trimester 1
terjadi perubahan fisiologi terdapat perubahan hormonal yaitu peningkatan hormone esterogen, progesteron,
dan dikeluarkannya Human Chorionic Gonadtropine (HCG) yang menyebabkan emesis gravidaru (Manuaba,
2012). Hormon lainnya yaitu hormon Serotenin yang merupakan bahan kimiawi dalam otak mempengaruhi
sistem saraf pusat dan saluran gastrointestinal. Peningkatan hormon ini mengakibatkan perengangan pada otot
uterus yang mengakibatkan fluktuasi pada tekanan darah. Saat tekanan darah dalam kondisi turun terjadi
relaksasi pada otot pencernaan sehingga pencernaan kurang efektif. Relaksasi ini mengakibatkan adanya
peningkatan asam lambung yang mengakibatkan mual dan muntah.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum

Menurut Wiknjosastro, (2013) factor-faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum ialah sebagai
berikut:
1) Umur Ibu
2) Nutrisi
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
5) Usia Kehamilan
6) Gravida

 G. Dampak Emesis Gravidarum


1. Dampak untuk ibu hamil
Wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang terus-menerus berpotensi besar
mengalami kekurangan cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, menyebabkan ibu
sangat lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis, dapat pula
terjadi robekkan kecil pada selaput lendir esophagus dan lambung akibat perdarahan
gastrointestinal (Wiknjosastro, 2014).
2. Dampak Emesis Gravidarum untuk Janin
 Tiga bulan pertama setiap kehamilan adalah masa rawan pembentukan
organ-organ janin. Supaya pembentukan itu tidak terganggu pertumbuhan
janin. Mual muntah yang terjadi pada ibu terus menerus cairan tubuh
semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokosentrasi) yang
memperlambat peredaran darah sehingga konsumsi oksigen dan makanan ke
jaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan oksigen akan
menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan dan
perkembangan janin yang dikandung (Wiknjosastro, 2014).

H. Komplikasi emesis gravidarum

mual saat hamil sering disebut morning sickness, ada beberapa ibu hamil yang mengalami
kondisi ini kapan saja dan dimana saja, baik pagi, sore, malam. Emesis seperti ini bila
terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan akan menjadi Hiperemesis Gravidarum.
Hiperemesis gravidarum merupakan keluhan mual dan muntah yang hebat lebih dari 10
kali sehari dalam masa keahamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan,
penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga mengganggu aktivitas sehari-
hari dan membahayakan janin dalam kandungan (Rasida, 2020).
TINJAUAN KASUS
Nama Ny. M Nama Tn. A

Umur 23 Tahun Umur 26 Tahun

Agama Islam Agama Islam

Suku Kerinci Suku Kerinci

Pendidikan SMA Pendidikan SMA

Pekerjaan IRT Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Desa Koto Dian Alamat Desa Koto Dian


ALASAN DATANG :
ibu mengatakan bahwa dirinya hamil dan ingin memeriksakan
kehamilannya, ibu mengatakan mual, muntah, kurang nafsu makan

Riwayat Menstruasi

Umur menarche : 15 Tahun jumlah darah haid 3x ganti pembalut, siklus haid : 28 hari,

Teratur/Tidak teratur Konsistensi : encer

G1 P0 A 0 HPHT: 10-08-2022 Perkiraan Partus: 17-05-2023 UK : 10-11 mg

Masalah lain: tidak ada

 Riwayat perkawinan :

Perkawinan ke : 1 Kawin : 05 bulan dengan suami : 05 bulan,

Usia saat kawin : 23 tahun


PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : baik


 Kesadaran : composmentis
 Antropometri:
 BB sebelum hamil : 45 kg
 BB sekarang : 45,5 kg
 TB : 153 cm
 Tanda-tanda Vital
 TD : 110/70 mmHg
 S : 36,5⁰C
 N : 88 x/menit
 RR : 22 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Bersih
Mata Sclera putih, konjungtiva tidak pucat
Muka Tidak ada kelainan
Gigi Tidak ada Caries
Telingga Tidak ada kelainan
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan Vena jugularis

Payudara Simetris
* Putting Susu Menonjol
* Ariola mammae Bersih
* Pengeluaran ASI Tidak tampak
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen Belas luka operasi tidak ada

Striae Gravidarum tidak ada

Palpasi Belum Teraba

Ekstrimitas Oedem Tidak ada

Varises tidak ada


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 HB : 14gr%
 Golda :A

 ANALISA DATA
Diagnosa : Ny. M G1 P0 A0 UK: 10-11 mggu dengan emesis gravidarum
Masalah : Mual dan muntah
PENATALAKSANAAN
1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa ibu dalam keadaan baik
Rasionalisasi :
Memberi tahu hasil pemeriksaan merupakan salah satu hak pasien (Depkes, 2012).
Evaluasi : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Jelaskan kepada ibu mengenai keluhan-keluhan yang dialaminya saat ini, hal
itu merupakan hal yang normal dialami pada kehamilan muda.
Rasionalisasi :
Dengan menjelaskan tentang keluhan yang dialaminya diharapkan ibu hamil tidak
merasakan kecemasan ataupun kekhawatiran akan kondisi yang sedang dialaminya.
Karena menurut Prawihardjo (2002), salah satu faktor yang dapat memperparah mual-
muntah adalah faktor psikologis ibu hamil.

Evaluasi : Ibu mengetahui penatalaksanan keluhan yang dialaminya


PENATALAKSANAAN
3. Anjurkan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dan menghindari
makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah, menghindari
makanan yang berlemak.

Rasionalisasi :

Saat hamil ibu akan mengalami perubahan fisiologis pada tubuhnya salah satunya
perubahan pada saluran pencernaan yaitu tonus otot-otot saluran pencernaan ibu hamil
melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran
pencernaan. Hal ini menyebabkan perut ibu akan terisi penuh dalam jangka waktu yang
lebih lama sehingga apabila ibu tetap makanan dengan porsi yang banyak maka ibu
akan mengalami mual bahkan muntah (Husin, 2014).

Evaluasi : Ibu bersedia melakukan yang disarankan


PENATALAKSANAAN
4 Anjurkan Ibu untuk tidak beraktifitas terlalu berat dan istirahat yang cukup.
Rasionalisasi :
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat, pada ibu hamil sebaiknya
banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur walau bukan tidur
betulan hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah (Rukiyah dkk, 2009).
Evaluasi : Ibu bersedia melakukan yang dianjurkan

5 Berikan terapi kepada Ibu berupa asam folat 1x1 dan vitamin b6 1x1.
RASIONALISASI :
Asam Folat untuk ibu hamil berperan untuk membantu tabung syaraf bayi berkembang
pada otak dan sumsum tulang belakang bayi, selain itu juga mencegah terjadinya
kecacatan pada bayi. Diberikan vitamin b6 untuk menurunkan rasa mual pada ibu.

Evaluasi : Ibu bersedia meminum obat sesuai anjuran.

 
PENATALAKSANAAN
6 Anjurkan Ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika
keluhan berpambah parah

Rasionalisasi : 

Sesuai dengan tujuan ANC yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan,


memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin (Febriani, 2010)
Evaluasi:
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika keluhan
bertambah berat.
PEMBAHASAN KASUS
 Emesis gravidarum atau morning sickness merupakan istilah yang digunakan
dalam dunia kedokteran yang artinya mual muntah. Faktor yang
menyebabkan emesis gravidarum antara lain perubahan hormon dalam tubuh
selama hamil yaitu meningkatnya estrogen dan HCG (human chorionic
gonadotrophin). Selain karena hormonal, mual muntah juga dapat disebabkan
karena faktor psikologis dan pekerjaan

 Pada kasus Ny. M usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 10-11 minggu,
Penatalaksanaan keluhan yang penulis lakukan adalah untuk mengurangi rasa
mual, muntah yang dialami ibu hamil trimester I dan menghindari terjadinya
hyperemesis grafidarum dengan melakukan konseling gizi seimbang, makan
sedikit tapi sering, hindari makanan penyebab mual dan muntah, pemberian
seduhan air jahe untuk mengurangi frekuensi mual dan muntah, pemberian
terapi Vitamin B6 untuk menurunkan rasa mual pada ibu
PEMBAHASAN
penelitian yang dilakukan Risma Dwi dkk (2021) tentang Pengaruh hormone
human chorionic gonadotropin (HCG) dan usia ibu hamil terhadap emesis
gravidarum pada trimester pertama, dapat disimpulkan bahwa hormone HCG dan
usia kehamilan ibu berpengaruh terhadap emesis gravidarum pada kehamilan
trimester pertama.

 Peneltian yang dilakukan Dewi Aprilia Ningsih (2020) Efektivitas pemberian


seduhan jahe terhadap Frekuensi emesis gravigarum trimester pertama. Hasil
penelitian didapatkan rata-rata frekuensi mual dan muntah sebelum dilakukan
pemberian seduhan jahe sebesar 9,36 kali/hari, sedangkan rata-rata setelah
dilakukan pemberian seduhan jahe sebesar 4,86 kali/hari. Pemberian seduhan
jahe efektif dalam mengurangi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester I.

Anda mungkin juga menyukai