DISUSUN OLEH :
DINA FEBRIANTI
2019.C.11a.1042
Mengetahui:
Pembimbing Akademik Ketua Program Studi S1 Keperawatan,
Laporan pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Rimba Aprianti, S.Kep.Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini
dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar Kehamilan
1.1.1 Pengartian Kehamilan
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah
280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani, 2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah suatu proses yang diawali dengan penyatuan
spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi
hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40 minggu.
c) Sistem Respirasi
Kecepatan pernapasan menjadi sedikit lebih cepat untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat selama kehamilan
(15 sampai dengan 20%). Pada kehamilan lanjut ibu cenderung
menggunakan pernafasan dada daripada pernafasan perut, hal ini
disebabkan oeh tekanan ke arah diafragma akibat pembesaran
rahim.
d) Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan sebagian ibu mengalami
morning sickness yang muncul pada awal kehamian dan berakhir
setelah 12 minggu. Terkadang ibu mengalami perubahan selera
makan (ngidam). Gusi menjadi hiperemik dan terkadang bengkak
sehingga cenderung berdarah.
Peningkatan progesteron menyebabkan tonus otot traktus
digestivus menurun sehingga motilitas lambung berkurang.
Makanan lebih lama berada di dalam lambung sehingga
menyebabkan rasa panas pada ulu hati (heartburn). Selain itu
peningkatan progesteron menyebabkan absorbsi air meningkat di
kolon sehingga menyebabkan konstipasi.
e) Sistem Perkemihan
Aliran plasma renal meningkat 30% dan laju fitrasi glomerulus
meningkat (30 sampai dengan 50%) pada awal kehamilan
mengakibatkan poliuri. Usia kehamian 12 minggu pembesaran
uterus menyebabkan penekanan pada vesika urinaria menyebabkan
peningkatan frekuensi miksi yang fisiologis. Kehamilan trimester
II kandung kencing tertarik ke atas pelvik dan uretra memanjang.
Kehamilan trimester III kandung kencing menjadi organ abdomen
dan tertekan oleh pembesaran uterus serta penurunan kepala
sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
f) Sistem Integumen
Peningkatan esterogen meningkatkan deposit lemak sehingga
kulit dan lemak subkutan menjadi tebal. Hiperpigmentasi pada
puting dan aerola aksila dan garis tengah perut serta pada pipi,
hidung, dan dahi disebabkan oleh peningkatan Melanophore
Stimulating Hormone. Keringat berlebihan selama hami karena
peningkatan laju metabolisme basal dan suplai darah ke kulit.
g) Metabolisme
Basal metabolisme rate (BMR) umumnya meningkat 15
sampai dengan 20% terutama pada trimester III. Peningkatan BMR
menunjukkan peningkatan pemakaian oksigen karena beban kerja
jantung yang meningkat. Vasodilatasi perifer dan peningkatan
aktivitas kalenjer keringat membantu mengeluarkan kelebihan
panas akibat peningkatan BMR selama hamil. Ibu hamil normal
menyerap 20% zat besi yang masuk. Teh, kopi, tembakau dapat
mengurangi penyerapan zat besi, sedangkan sayuran dan vitamin C
meningkatkan penyerapan zat besi.
i) Sistem Endokrin
Sejak trimester I terjadi peningkatan normal dari hormon
tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3) yang mempunyai efek nyata
pada kecepatan metabolisme untuk mendukung pertumbuhan
kehamilan. Pada kondisi hiertiroid ringan, kalenjer tiroid
bertambah ukuran dan dapat diraba akibat laju metabolisme basal
meningkat, intoleransi panas dan labilitas emosional. Produksi
insulin semakin meningkat karena sel-sel penghasil insulin
bertambah ukuran dan jumlahnya. Oleh karena itu, ibu akan lebih
cepat mengalami starvation (kelaparan) bila dalam kondisi tidak
makan yang cukup lama mengakibatkan glukosa darah menurun
cepat (hipoglikemi).
j) Sistem Muskuloskeletal
Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi menyebabkan kondisi
lordosis (peningkatan kurvatura lumbosakral) disertai dengan
mekanisme kompensasi area vertebra servikalis (kepala cenderung
fleksi ke arah anterior) untuk mempertahankan keseimbangan.
Lordosis bila tidak dikoreksi akan menyebabkan ketegangan
ligamen dan struktur otot yang menimbulkan ketidaknyamanan
selama hamil atau setelahnya pada ibu yang sudah berusia lebih
tua atau ibu dengan masalah tulang belakang.
k) Sistem Neurologik
Kompresi saraf pelvik atau stasis vaskuler akibat pombesaran
uterus dalam berakibat perubahan sensori pada tungkai. Lordosis
dapat menyebabkan nyeri karena tarikan atau penekanan pada
syaraf. Edema pada trimester akhir yang menekan saraf mediana
dibawah ligamen charpal pergelangan tangan menimbulakan
carpal tunnel syndrome yang ditandai dengan kesemutan dan nyeri
pada tangan yang menyebar ke siku. Acroesthesia (bebal dan
kesemutan pada tangan) yang disebabkan oleh postur ibu
membungkuk yang menyebabkan tarikan pada pleksus brachialis,
pusing, rasa seperti hendak pingsan akibat instabiitas vasomotor,
postura hipotensi, atau hipoglikemi juga dapat dialami.
C. Riwayat Penyakit
1) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu
penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun seperti
hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik
yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan lain-lain
yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit
menahun, menurun, dan menular seperti jantung, hipertensi, ginjal,
DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam proses pengobatan akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami
ataupun istri yang hidup serumah/tidak serumah menderita penyakit
menular dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Bila salah
satu keluarga ada yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa
kembar. Gangguan pembekuan darah.
2. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum: baik, kesadaran komposmentis
Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan
punggung dan cara berjalan. Apakah cenderung membungkuk,
terdapat lordosis, kifosis, skoliosis, atau berjalan pincang dan
sebagainya (Pusdiknakes, 1993 : 69).
b) Tanda-Tanda Vital
- Tekanan Darah Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari
140/90 mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik
15 mmhg, perlu diwaspadai adanya pre eklampsi (Depkes RI, 1994
: 11).
Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90 mmhg
(Winkjosastro, 2007 : 160)
Desakan darah yang normal rata-rata pada wanita hamil yang
berumur 20 tahun 120/76 mmhg, antara 20-30 tahun 110/70
mmhg. Bila dalam pemeriksaan terdapat desakan darah 130/80
mmhg ke atas maka penderita harus mendapat pengawasan
(Ibrahim, 1993 : 94).
- Nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari
120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes
RI, 1994 : 11).
- Pernapasan
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang meningkat
dan kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini timbul setelah
melakukan kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-hari) maka
kemungkinan terdapat penyakit jantung (Depkes RI, 1994 : 11).
- Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan (Depkes RI, 1994 : 11).
d) Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak, mudah dicabut/tidak,
kebersihan rambut dan kulit kepala (Pusdiknakes, 1993 : 69).
- Muka
Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma
gravidarum, disebabkan karena hormon MSH (Melanophone
Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak
dan kelihatan sembab/tidak (Sastrawinata, 1983 : 159).
- Mata
Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik,
kantong mata sembab/tidak (Pusdiknakes, 1993 : 63).
- Hidung
Sekret ada/tidak, polip ada/tidak, fungsi penciuman baik
- Telinga
Normal, tidak ada serumen yang berlebihan dan berbau, bentuk
simetris.
- Mulut
Adakah sariawan, bagaiman kebersihannya. Dalam kehamilan
sering timbul stomatitia dan gingivitis yang menyebabkan mudah
berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih
(Winkjosastro, 2007 : 495).
- Gigi
Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium.
Saaat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis,
hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa menjadi
sumber penyakit (Manuaba, 1998 : 140).
e) Leher
Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe (Sastrawinata, 1983 : 160).
f) Dada
- Paru-paru
Auskultasi respirasi normal, tidak ada whezing, tidak ada ronchi.
Perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan yang
terdengar adalah dug....dug...dug....
- Jantung
Posisi jantung sebagian kecil di kanan dan sebagian besar di kiri,
dasar/basis berada di bagian atas, sedangakn apeks berada di
baguan bawah. Bunyi jantung S1 (Dup- Lup) berada di mid
clavicula ICS 3-4 Sedangkan S2 (Lup-Dup) berada di mid
clavicula ICS 2-3
- Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah
hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah
tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
(Sastrawinata,1983 : 160)
g) Abdomen (Perut)
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen
dan progesteron yang meningkat menyebabkan hipertrofi otot
polos uterus, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus
dapat mengikuti pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2007 : 89).
Linea Alba menjadi lebih hitam(= linea grisea). Terjadi
pengaruh hormon kortikosteroid placenta yang merangsang MSH
sehingga terjadi peningkatan. Sering dijumpai kulit perut seolah-
olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-
biruan disebut striae lividae. Setelah partus striae lividae berubah
warnanya menjadi putih disebut striae albican (Winkjosastro, 2007
: 97-98).
h) Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak
keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva
bersih (Ibrahim, 1983 : 119)
i) Ekstermitas
Simetris/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada
pretibia / tidak, punggung kaki dan jari tangan, apakah ada
varises / tidak (Sastrawinata, 1983 : 160).
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
- Darah
Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama hamil, yaitu
pad atrimester I dan III. Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat
digolongkan sebagai berikut :