DISUSUN OLEH:
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu
dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan (Depkes RI, 1996). Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan
sebagai suatu manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
2. Untuk mengetahui Apa tanda dan gejala yang terjadi pada masa kehamilan
3. Untuk mengetahui Apa saja perubahan dan adaptasi fisiologis pada kehamilan
4. Uuntuk mengetahui Apa komplikasi yang dapat terjadi pada masa kehamilan
D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini disusun untuk membantu pembaca untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal
terkait dengan apa yang dimaksud dengan kehamilan dan bagaimana perawatannya,
susunannya hingga bagaimana cara pemeriksaannya sehingga dapat diimplementasikan
dengan baik di kehidupan sehari-hari
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kehamilan
B.Etiologi
a. Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
(Mochtar, 2011).
3. Positif hamil
a. Bunyi jantung janin
Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat memastikan diagnosis
kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasi dengan auskultasi
menggunakan fetoskop khusus, ultrasonografi, dengan prinsip Doppler dan
sonografi. Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi dengan
menggunakan stetoskop laenec rata-rata pada usia kehamilan 17 minggu, pada
usia kehamilan 19 minggu, denyut jantung janin dapat dideteksi pada hampir
semua wanita hamil yang tidak kegemukan.
Frekuensi denyut jantung janin pada tahap ini dan sesudahnya berkisar
antara 120 sampai 160 dpm dan terdengar sebagai bunyi ganda mirip detak
jam dibawah bantal. Tidak cukup apabila kita hanya mendengar jantung janin.
Denyut jantung janin harus berbeda dengan ibunya.
b. Sonografi
Pemakaian Sonografi Transvaginal telah menimbulkan revolusi dalam
pencitraan kehamilan tahap awal dan perkembangannya. Dengan sonografi
abdomen, kantung gestasi dapat dilihat hanya setelah usia 4 sampai 5 minggu
sejak menstruasi terakhir. Pada hari ke-35, semua kantung gestasi normal
seyogyanya sudah terlihat, dan setelah 6 minggu, denyut jantung seharusnya
sudah terdeteksi. Pada minggu ke-8, usia gestasi dapat dapat diperkirakan
secara cukup akurat. Sampai minggu ke-12, tiap millimeter panjang puncak.
puncak kepala-bokong merefleksikan pertambahan usia gestasi 4 hari.
c. Pemeriksa melihat dan merasakan gerakan janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan
sekitar 20 minggu. Gerakan janin memperlihatkan intensitas yang bervariasi
dari getaran halus pada awal kehamilan sampai gerakan nyata pada periode
selanjutnya, dapat dilihat selain itu dapat diraba. Sensasi yang agak mirip
dapat ditimbulkan oleh kontraksi otot abdomen atau peristaltik usus
(Cuningham, 2006).
a. Perubahan Psikologi
Trimester I
Merupakan metode penyesuaian terhadap kenyataan.
Sebagian besar wanita mengalami kebahagiaan.
Merasa tidak sehat karena morning sickness.
Pasangan merasa kagum
Meningkatnya kebutuhan mencintai dan dicintai
Penurunan Libido.
Adanya kekhawatiran dan kecemasan.
Trimester II
Lebih menyenangkan karena sickness hilang
Fase batiniah karena kehamilan meningkatkan identitas.
Sebagai wanita merasa lebih erotis.
Trimester III
Ketidaknyamanan karena bayi membesar.
Rasa ketakutan dan gelisah.
Memerlukan dukungan.
Seksualitas menurun karena perut membesar.
Reaksi persalinan tergantung pada persiapan dan persepsi.
b. Perubahan Fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
- Tidak hamil : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- Kehamilan 8 minggu :sebesar telur bebek.
- Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa.
- Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis.
- Kehamilan 20 minggu:. Pinggir bawah pusat.
- Kehamilan 24 minggu: Pinggir atas pusat.
- Kehamilan 28 minggu: Sepertiga pusat -xyphoid.
- Kehamilan 32 minggu: Pertengahan pusat -xyphoid.
- Kehamilan 36-42 minggu: 3-1 jari dibawah xyphoid.
2. Vaginal
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3.5-6.
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
3. Ovarium
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal
dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
aveoli putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae
melebar dan lebih tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang
tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas pasru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam
sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
E. Patofisiologi dan Pathway
Pathway
Trimester I
Konsepsi
c
Fertilisasi
Implantasi
Embryogenesis
Maturase janin
Kurangnya
Peningkatan asam Hipertropi otot
informasi
Terbentuk striae uterus
lambung pengetahuan
gravidarum
Ketidakmampuan
Pembesaran
Mual,muntah, mengakses
Gangguan citra uterus
anoreksia pelayanan
tubuh
kesehatan
Perubahan
Defisit Nutrisi Resiko
bentuk tubuh
ketidakseimbangan Ansietas
volume cairan
Gangguan rasa
aman nyaman
Pathway
Trimester II
Kebiasaan perilaku
System urinaria
Rongga dada Relaksasi pada ligament tidak tepat
sempit dan sendi-sendi
Defisit
Menekan vesika
ventilasi pengetahuan
Nyeri pada urinaria
pinggang
Gangguan
Pola nafas tidak Gangguan pola eliminasi urine
efektif tidur
Pathway
Trimester III
Peningkatan
System
berat badan
reproduksi
Peningkatan
Uterus membesar
penggunaan energi
Perubahan bentuk
dan postur tubuh Energi menurun
Intoleransi aktivitas
F. Komplikasi
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu: tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya terjadi pada
usia kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
3. Perdarahan
a. Letak lintang
b. Letak sungsang
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan
ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau
sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter.
Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
1. Trimester I :
a. Perubahan payudara, sensasi baru: nyeri, kesemutan.
b. Ingin berkemih dan peningkatan frekuensi berkemih.
c. Mual muntah, morning sikness,Ptyalism (saliva berlebih) terjadi
mulai 2-3 mg setelah menstruasi berhenti.
d. Psychososial dynamic, tersinggung, perasaan tidak menentu
2. Trimester II :
a. Pigmentasi, jerawat, kulit beminyak .
b. Spider nevi muncul pada trimester ke 2 atu 3 pada leher, dada, muka
dan tangan.
c. Kemerahan pada telapak tangan terjadi pada 50 % ibu hamil;
mungkin bersamaan dengan spider nevy.
d. Pruritus (non inflamantory).
e. Heartburn, Konstipasi.
f. Varices pada kaki, vulva dan anal, Leukore.
g. Rasa Baal dan kesemutan.
h. Nyeri sekitar ligament.
i. Nyeri persendian.
G. Pemeriksaan Diagnostik
H. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2) Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
1. Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam.
2. Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi
hari.
3. Tingkatkan istirahat.
4. Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM 1 dan TM II
1. Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
2. Banyak minum di siang hari
3. Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
1. Isitirahat cukup menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
d. Edema dependen
1. Hindari menggunakan pakaian ketat
2. Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
1. Distraksi nafas dalam
2. Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu
pencernaan.
f. Kesemutan jari-jari
1. Menjelaskan penyebab kesemutan
2. Berbaring rileks
I. Pemeriksaan Ante Natal
2. Usia
3. Alamat
4. Pekerjaan
5. Agama
6. Pendidikan
7. Status perkawinan
8. Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
9. Suku Bangsa.
b) Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit
waktu haid atau tidak.
c. Genogram
d. Kehamilan sekarang
2. Riwayat Lingkungan
3. Aspek Psikososial
a. Pola nutrisi
Frekuensi makan dalam sehari, nafsu makan, jenis makanan
rumah, makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan.
b. Pola Eliminasi
BAK (frekuensi, warna, keluhan), BAB (frekuensi, warna,
konsistensi, bau, keluhan)
c. Pola personal hygiene
Mandi (Frekuensi, sabun), oral hygiene (frekuensi,waktu), cuci
rambut (frekuensi, shampoo)
d. Pola istirahat tidur
Lama tidur (jam/hari), kebiasaan sebelum tidur, keluhan.
e. Pola aktivitas dan Latihan
Kegiatan dalam pekerjaan, waktu bekerja, olahraga, frekuensi,
kegiatan waktu luang, keluhan dalam aktivitas.
f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok, minuman keras, ketergantungan obat.
5. Pemeriksaan Fisik
Kepala :
bentuk,keluhan.
Mata :
Kelopak mata, Gerakan mata, konjungtiva, sclera, akomodasi.
Hidung :
Reaksi alergi, sinus.
Mulut dan tenggorokan :
Gigi geligi, kesulitan menelan.
Dada dan axila :
mammae membesar, areola mammae, papilla mammae, colostrums.
Pernafasan :
jalan nafas, sura nafas, menggunakan otot bantu nafas.
Sirkulasi jantung :
kecepatan denyut apical, irama, kelainan bunyi jantung, sakit dada.
Abdomen :
membesar, linea dan striae, luka bekas operasi, leopold I, leopold II,
leopold III, Leopold IV, denyut jantung janin, kontraksi.
Genitourinary :
keputihan, Pap smear.
Ekstremitas (integument / muskuluskoletal) :
Turgor kulit, warna kulit, Kontraktur ekstremitas, kesulitan
pergerakan.
Data Penunjang :
Laboratorium, USG, rontgen, terapi yang didapat.
Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
b. Palpasi
1) Tujuan:
a. Menentukan besamya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
b. Menentukan letaknya anak dalam rahim
4) Menurut leopold
a. Leopold I
i. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
ii. Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah
muka penderita.
iii. Rahim dibawa ke tengah
iv. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus.
b. Leopold II
i. Keadaan tangan pindah ke samping
ii. Tentukan dimama punggung janin.
iii. Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
c. Leopold III
i. Dipergunakan satu tangan saja.
ii. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
iii. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
d. Leopold IV
c. Auskultasi