Anda di halaman 1dari 13

DIAGNOSIS KEHAMILAN

“ Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan”

Disusun Oleh :
Anis Aghisty Wiguna (180601001)
Ade Fitria Hamzah (180601024)

S1 KEBIDANAN TK. 3

STIKes ABDI NUSANTARA JAKARTA


 Jalan KubahPutih No. 7 RT.01/RW.14, Jatibening, PondokGede,

JatiBening, PondokGede ,Kota Bekasi Jawa Barat 17412

2020
A. Diagnosis Kehamilan

1. Tanda Presumtif (Perubahan yang dirasakan Wanita)


a. Amenore
Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak
dilepaskan sehingga aminore atau tidak datangnya haid. Hal ini dianggap sebagai
tanda kehamilan. Hal ini tidak dianggap sebagai tanda pasti kehamilan, karena
aminorex juga dapat terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor hipofise,
perubahan faktor – faktor lingkungan, malnutrisi, dan (yang paling sering) gangguan
emosional (Prawiroharjo, 2008).
b. Fatique
Selama periode kehamilan minggu ke lima sampai minggu ke empat belas,
diperiode ini ibu akan merasakan keletihan yang tidak biasa dan membutuhkan tidur
lebih banyak karena adanya tuntutan baru terhadap pasokan energi pada ibu dank
arena terjadinya pergeseran pada kecepatan metabolise tubuh ibu (Penny, 2007).
c. Perubahan payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannnya dan vena – vena di
bawah kulit akan lebih terlihat. Putting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak. Setelah bulan pertama satu cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi,
karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone (Prawirohardjo,
2008).
d. Morning sicknes (mual dan muntah di pagi hari)
Kehamilan sering ditandai oleh gangguan sistem pencernaan, yang terutama
bermanifestasi sebagai mual dan muntah. Apa yang disebut dengan morning sicknes
pada kehamilan, biasanya timbul pada pagi hari tetapi hilang pada beberapa jam,
walaupun kadang – kadang keluhan ini menetap lebih lama dan dapat timbul pada
waktu yang berbeda. Gejala yang mengganggu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu
setelah hari pertama menstruasi terakhir dan biasanya menghilang spontan 6 sampai
12 minggu kemudian. Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi tampaknya
berkaitan dengan tingginya kadar bentuk-bentuk tertentu hCG (yang mengalami
variasi-variasi dalam glikolisasi) dengan kapasitas perangsangan tiroid terbesar
(Bobak, 2005).
e. Quickening (persepsi gerakan janin)
Pada kehamilan antara 16 dan 20 minggu (sejak hari pertama menstruasi
berakhir) wanita hamil mulai menyadari adanya gerakan berenyut ringan diperutnya,
dan intensitas gerakan ini semakin meningkat secara bertahap. Sensasi ini disebabkan
oleh gerakan janin, dan hari ketiga gerakan tersebut disadari oleh wanita hamil
disebut quickening atau munculnya persepsi kehidupan. Namun, hanya merupakan
bukti penunjang kehamilan dan kurang bernilai diagnostik (Cunningham, 2005).
2. Tanda kemungkinan hamil (yang dapat diobservasi pemeriksa)
a. Tanda Hegar
Pada minggu – minggu ini pertama kehamilan, meningkatnya ukuran uterus
terutama terbatas pada diameter anteroposterior, tetapi pada masa gestasi selanjutnya,
korpus uterus hampir membulat garis tengah uterus rata – rata 8 cm dicapai pada
minggu ke 12. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah dalam serviks bertambah
karena terjadi odema dari serviks dan hyperplasia kelenjar-kelenjar serviks sehingga
serviks menjadi lunak. Pada pemeriksaan bimanual, korpus uterus selama kehamilan
teraba liat atau elastic dan kadang – kadang sangat lunak. Pada sekitar 6 sampai 8
minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir, tanda hegar mulai tampak. Tanda
hegar dengan melakukan satu tangan pemeriksa diatas abdomen dan dua jari tangan
yang lain dimasukkan kedalam vagina, dapat diraba serviks yang keras, dengan
korpus uterus yang elastic diatas ismus yang lunak bila ditekan, yang terletak diantara
dua bagian tersebut ( Cunningham, 2005 dan Rustam, 2005).
b. Ballottement (baloteman)
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil disbanding volume
cairan amnion. Karena itu, tekanan mendadak pada uterus dapat menyebabkan janin
tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian memantul kesisinya semula, benturan
yang ditimbulkan ballottement dapat dirasakan oleh jari – jari tangan pemeriksa
(Cunningham,2005).
c. Tes Kehamilan
Menurut Prawirahardjo (2008), terdapat sejumlah perangkat uji kehamilan
yang beredar di pasaran dengan harga terjangkau. Uji kehamilan ini dapat dibaca
dalam 3 sampai 5 menit, dengan tingkat akurasi yang tinggi, dan tingkat kecermatan
yang tinggi pada tahap tertentu. System yang digunakan dalam berbagai perangkat
berbeda-beda namun masing-masing berpegang pada prinsip yang sama (pengenalan
HCG dan subunitnya) oleh antibody molekul HCG atau epitope subunit β. Hormone
ini diekskresikan ke dalam sirkulasi wanita hamil dan diekskresikan melalui urin
(Cunningham, 2005).
d. Tanda goodel (serviks melunak)
Pada minggu ke-6 sampai 8, konsistensi jaringan serviks yang mengelilingi os
eksternus lebih mirip dengan mulut bibir dari pada tulang rawan hidung, yang khas
untuk serviks pada wanita tidak hamil. Namun, keadaan-keadaan lain dapat
menyebabkan serviks melunak, misalnya kontrasepsi yang mengandung estrogen-
progestin. Seiring dengan perkembangan kehamilan, kanalis servikalis dapat menjadi
sedemikian melebar sehingga jari tangan dapat dimasukkan. Pada proses peradangan
tertentu, serta karsinoma, serviks akan tetap keras selama kehamilan dan bilapun
mungkin hanya membuka saat persalinan (Cunningham, 2005).
3. Positif hamil
a. Sonografi
Pemakaian Sonografi Transvaginal telah menimbulkan revolusi dalam
pencitraan kehamilan tahap awal dan perkembangannya. Dengan sonografi abdomen,
kantung gestasi dapat dilihat hanya setelah usia 4 sampai 5 minggu sejak menstruasi
terakhir. Pada hari ke-35, semua kantung gestasi normal seyogyanya sudah terlihat,
dan setelah 6 minggu, denyut jantung seharusnya sudah terdeteksi. Pada minggu ke-8,
usia gestasi dapat diperkirakan secara akurat. Sampai minggu ke-12, tiap millimeter
Panjang puncak kepala-bokong merefleksikan pertambahan usia gestasi 4 hari.
b. Bunyi jantung janin
Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat memastikan diagnosis
kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasikan dengan auskultasi
menggunakan fetoskop khusus, ultrasonografi, dengan prinsip Doppler dan
Sonografi. Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi dengan
menggunakan stetoskop rata-rata pada usi kehamilan 17 minggu. Pada usia kehamilan
19 minggu, denyut jantung janin dapat dideteksi pada hampir semua wanita hamil
yang tidak kegemukan. Frekuensi denyut jantung janin pada tahap ini dan sesudahnya
berkisar antara 120 sampai 160 dpm dan terdengar sebagai bunyi ganda mirip detak
jam dibawah bantal. Tidak cukup apabila hanya mendengar jantung janin, denyut
jantung janin harus berbeda dengan ibunya.
c. Pemeriksaan melihat dan merasakan gerakan janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan sekitar 20
minggu. Gerakan janin memperlihatkan intensitas yang bervariasi dari getaran halus
pada awal kehamilan sampai gerakan nyata pada periode selanjutnya, dapat dilihat
selain itu dapat diraba. Sensasi yang agak mirip dapat ditimbulkan oleh kontraksi otot
abdomen atau peristaltic usus.
B. Aplikasi Kalender Kehamilan (Smart Pregnancy) Berbasis Android
Program pembangunan pada sektor kesehatan di Indonesia diprioritaskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok rentan
terhadap kesehatan seperti ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi. Keberhasilan program
tersebut ditentukan berdasarkan Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) yang menggambarkan kualitas hidup ibu dan anak di Indonesia
data SDKI menyebutkan bahwa AKI dan AKB Indonesia masih cukup tinggi, kematian
ibu sebanyak 359/100.000 kelahiran hidup dan AKB sebanyak 32/1000 kelahiran hidup.
Masih tingginya AKI dan AKB disebabkan karena faktor penyebab langsung obstetric
diantaranya komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Hal tersebut salah satunya dapat
dicegah dengan melakukan deteksi dini resiko tinggi kehamilan. Sedangkan penyebab
tidak langsung diantaranya karena penyakit yang diderita ibu sehingga dapat
memperberat kehamilan.
Melihat data tersebut kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak baik pada masa
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi menjadi krusial untuk diperbaiki Periode antenatal
merupakan kondisi yang dipersiapkan secara fisik dan psikologis untuk kelahiran dan
menjadi orang tua. Pada periode ini terutama seorang ibu akan mencari petunjuk dan
melakukan perawatan secara teratur. Kunjungan antenatal biasanya dimulai segera
setelah tidak mendapat haid (menstruasi), sehingga dapat diidentifikasi diagnosis dan
perawatan terhadap kelainan yang mungkin terjadi pada ibu hamil. Menentukan awal
mula kehamilan serta usia kehamilan merupakan hal penting untuk dapat mengetahui
perkembangan kehamilannya.
Usia kehamilan dapat diketahui salah satunya dengan mengetahui hari pertama
haid terakhir (HPHT) seorang perempuan, namun kenyataan di lapangan banyak
perempuan yang tidak memperhatikan siklus menstruasinya, hal ini akan dapat
mempersulit tenaga kesehatan dalam menentukan usia kehamilan secara manual,
meskipun saat ini sudah ada alat USG yang dapat mengidentifikasi usia kehamilan,
namun demikian informasi HPHT dari seorang ibu dapat memberikan data yang cukup
akurat dalam mengidentifikasi kehamilan.
penghitungan usia kehamilan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun hasil
evaluasi kompetensi penghitungan usia kehamilan, taksiran persalinan di prodi kebidanan
UNSIKA pada tahun 2016 masih rendah yaitu baru mencapai 20 %. Kelemahan
kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi usia kehamilan juga didapatkan
berdasarkan laporan dari lahan praktik mahasiswa prodi kebidanan UNSIKA. Melihat
data dan laporan tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan membuat aplikasi
berisi kalender kehamilan pada smartphone yang merupakan salah satu kemajuan
teknologi dewasa ini serta mayoritas masyarakat sudah menggunakan kemajuan
teknologi tersebut. Dengan aplikasi tersebut diharapkan dapat mempermudah tenaga
kesehatan dan calon tenaga kesehatan pemberi pelayanan kehamilan dalam menghitung
usia kehamilan, taksiran kehamilan, taksiran berat janin dan juga membantu ibu hamil
untuk mengontrol kehamilannya, berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan
penelitian dengan tema “Aplikasi kalender kehamilan “smart pregnancy” berbasis
android”.
C. Metode Penelitian

1. SIKLUS HAID

Siklus menstruasi adalah siklus bulanan pada wanita, yang dimulai dari akhir
menstruasi sebelumnya sampai akhir menstruasi berikutnya. Siklus ini dibagi dalam tiga
fase atau tahap, yaitu fase folikular, ovulasi, dan fase luteal. Siklus menstruasi biasanya
sekitar 28 hari (4 minggu bulan komariah), meskipun bisa bervariasi dari wanita ke
wanita. Siklus ini berhenti sementara selama kehamilan dan permanen setelah menopause

2. KEHAMILAN

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di dalam rahimnya. Secara sederhana, untuk terjadi kehamilan diperlukan
beberapa syarat yang berasal dari pria maupun wanita, masa subur adalah saat ovulasi
yaitu saat wanita berada pada masa saat indung telur melepaskan sel telur yang siap
untuk dibuahi. Masa subur ini terjadi satu kali dalam satu kali siklus menstruasi, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Secara garis besar,
faktor-faktor ini berupa sumbatan pada rahim dan saluran telur, atau juga gangguan
hormon yang bisa menyebabkan sel telur gagal matang (kegagalan ovulasi). Sedangkan
pada pria dapat berupa

Kehamilan terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir hingga


kelahiran atau sekitar 38 minggu dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil
adalah gravida, sedangkan manusia didalamnya disebut embrio pada minggu-minggu
awal dan selanjutnya disebut janin. Sedangkan wanita yang belum pernah hamil
dikenal sebagai gravida 0. Menurut Hanifa (2002: 125), “Ada tiga trimester tahap
kehamilan yaitu:

(1). Trimester Pertama 1-3 bulan,

(2). Trimester Kedua 4-6 bulan,

(3). Trimester Ketiga 7-9 bulan”

3. PERHITUNGAN RUMUS NEAGEL


Untuk menghitung usia kehamilan biasanya bidan menggunakan beberapa
petunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu dari kapan pertama kali detak jantung
janin dapat didengar dengan alat Doppler (usia kehamilan 10-12 minggu), dari tanda
kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi fundus (puncak Rahim) dan berdasarkan
pemeriksaan USG (ultrasonografi) berdasarkan usia kehamilan itu, dokter menentukan
perkiraan waktu bersalin. Atau bisa juga menggunakan rumus Neagle yang dihitung
berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Rumus ini biasanya hanya dipakai jika siklus haid teratur 28 – 30 hari.
Rumus Neagle = (Hari pertama haid + 7), (Bulan terakhir haid - 3), (Tahun + 1).

4. ANDROID
Android merupakan sistem pakar mobile berbasis linux yang mencakup sistem
operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para
pengembang untuk menciptakan aplikasi. Android SDK adalah tools API (Application
Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada
platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset
perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi
kunci yang di release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat bantu
dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan
bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi – netral, android memberikan
kesempatan untuk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang bukan merupakan aplikasi
bawaan Handphone / Smartphone.

5. UML
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa notasi grafis yang digunakan
untuk membuat suatu model visual dari suatu sistem software berbasis Objek
fungsionalitas yang ada pada UML dalam penggunaaan aplikasi ini digambarkan dengan
menggunakan use case yang merupakan representasi dari alur peristiwa. Use case
menggambarkan bagaimana realisasi dari setiap use case yang ada pada model. Syarat
penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah mungkin dan dapat
dipahami

D. Edukasi dan Indikasi USG


Pengertian USG (Ultrasonografi) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah suatu
pemeriksaan yang merupakan alat bantu, yang memakai gelombang suara ultra untuk
pencitraan (membuat tampilan gambar) dari suatu objek yang dipapari suara ultra
tersebut. Ultrasoundatau suara ultra adalah gelombang suara yang berfrekuensi lebih dari
20.000 Hz (Endjun, 2007).
Komponen USG
Komponen utama peralatan USG adalah :
1.Probe, tempat transduser terletak
Probe adalah tempat transduser tertempel. Transedur adalah Kristal
piezoelektrik yang jika diaktifkan secara elektronik, akan menghasilkan pulsasi suara
pada frekuensi sangat tinggi yang dikenal dengan ultrasound. Kristal tersebut juga
dapat bekerja sebaliknya, dengan mengubah echo yang kembali dari tubuh menjadi
sinyal elektrik hingga dihasilkan gambar USG. Dalam praktiknya, istilah probe dan
transducer dapat dianggap sama. Tampilan informasi kiri dan kanan pada monitor
USG ditentukan oleh probe (Gondo & Suwardewa, 2012). dalam bahasa sederhana
transduser adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan USG yang langsung
bersentuhan dengan tubuh pasien. Dalam bidang obstetri dan ginekologi transduser
yang digunakan adalah bentuk linear, kurvilinearatau sektor. Bentuk paling sering
digunakan adalah kurvilinear dan bulat atau sektor (untuk pemeriksaan transvaginal).
Bentuk linear masih dapat dipergunakan dalam USG obstetri dengan kehamilan diatas
12 minggu. Tranduser transrektal hanya digunakan pada keadaan tertentu (Endjun,
2007).
Transducer mentransmisikan ultrasounddengan frekunsi tertentu. Namun
semua akan memiliki frekuensi sentral yang menegaskan frekuensi probetersebut.
Probe transabdominal yang digunakan dalam obstetri biasanya memiliki frekuensi 3,5
MHZ atau 5 MHZ, sedangkan probe transvaginal dapat menggunakan frekuensi yang
lebih tinggi yaitu 7 MHZ atau 8 MHZ. frekuensi berhubungan dengan resolusi
gambar namun berbanding terbalik dengan penetrasi suara kedalam jaringan yang
diionisasikan. Oleh karena itu semakin tinggi frekuensi probe, maka resolusi gambar
akan semakin baik tetapi kedalaman jaringan yang dapat diperiksa juga semakin
dangkal (Gondo & Suwardewa, 2012).
2. Panel control
Kontrol volume yang mengatur suara audible maupun ultrasound. Besarnya
suara yang dihasilkan transducerdan ditransmisikan ke pasien oleh mesin ditentukan
oleh control gain (panel control) secara keseluruhan. Informasi yang diperoleh dari
echo yang kembali ke transducer dari pasien diterima oleh transducer dimanipulasi
oleh kontrol receiver compensation gain dan time compensation gain. Karena paparan
akustik ditentukan oleh besarnya suara yang ditransmisikan ke pasien, maka kontrol
gain secara keseluruhan harus dijaga serendah mungkin (Gondo & Suwardewa,
2012).
3. Freeze frame
Kontrol freeze framepenting untuk melakukan pengukuran dan penyimpanan
gambar. Posisi kontrolnya bervariasi, dapat diposisikan pada kcontrol panel atau yang
paling nyaman. Operator berpengalaman selalu meletakkan jarinya dengan jarak
tertentu dari kontrol freeze frame pada panel control (Gondo & Suwardewa, 2012).
4.Fasilitas pengukuran dapat tampil dalam layar monitor (onscreen)
Semua mesin menyediakan fasilitas untuk pengukuran linear, lingkaran, dan
area. Pengukuran dapat ditampilkan sendiri atau interpretasi. Misalnya jika memilih
program kalkulasi obstetrik, akan tampak pula interpretasi usia kehamilan dan berat
janin. Direkomendasikan agar para sonographer menginterpretasikan sendiri
pemeriksaanya daripada mengandalkan informasi dari mesin.
C. Tehnik Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG obsteri dan ginekologi dapat dilakukan dengan cara:
1.Transabdominal
Pemeriksaan USG transabdominal ini adalah paling banyak digunakan saat ini
karena pemeriksaannya tidak ada intervensi yang membuat pasien merasa tidak
nyaman. Hanya saja saat pemeriksaan ini kandung kemih pasien harus penuh
sehingga pada pemakaian transuder tidak boleh ditekan terlalu kuat karena meransang
pasien ingin berkemih. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan transduser
yang telah diolesi jelly pada abdomen ibu. Pengukuran dilakukan dari batas luar
uterus pada penampang longitudinal dan antero-posterior. Pada pemeriksaan USG
sebaiknya dicantumkan posisi transduser terhadap tubuh ibu atau organ kandungan
(body-mark). Seperti gambaran massa yang terletak diabdomen bagian bawah tengah
pada potongan longitudinal.
2.Transvaginal
Dalam pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan transduser yang telah
diolesi jelly ke dalam vagina. Pemeriksaan USG ini memberikan informasi lebih
akurat dan rinci dari organ atau jaringan dirongga pelvis dibandingkan pemeriksaan
USG transabdominal. Oleh Karena itu perlu penyesuaian mesin dengan operator,
terutama pengenalan organ genetalia internal dan kehamilan trimester pertama serta
terbatas ruang untuk melakukan gerak transduser. Kenali aspek tehnik dari transduser,
cara-cara melakukan pemeriksaan dan faktor keamanan pemeriksaan.
3.Transparietal/Translabial
Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada
wanita yang tidak mungkin dilakukan pemeriksaan transvaginal atau transrektal.
Dalam pemeriksaan ini transduser diberi jelly dan diletakkan didaerah perineum dan
digerakkan keatas dan kebawah untuk mencari gambaran organ genetalia, cara ini
memang tidak dapat memberikan gambaran organ genetalia sebaik pemeriksaan USG
transvaginal dan transrektal.
4.Transrektal
Pemeriksaan ini hampir sama dengan pemeriksaan transvaginal.Perbedaannya
terletak pada bentuk dan ukuran diameter transduser. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan memasukkan transduser yang diolesi jelly kedalam rectum. Pergerakan
transduser per rektal sangat terbatas dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman.
5.Pemeriksaan USG invasif
USG ini dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa atau tindakan terapeutik,
misalnya biopsy villi koriales , amniosintesis, kordosintesis, ovum pick-up (OPU),
atau transfuse intra uterin. Pemeriksaan USG ini untuk menilai kondisi kehamilan.
Pada umumnya hanya diperlukan anastesi lokal untuk memasukkan jarum punksi,
tetapi dapat juga dengan anestesi umum pada tindakan OPU. Tehnik yang dipakai
bias secara “free-hand” atau dipandu USG melalui maker fungsi yang ada pada
transduser (Endjun, 2007).
D. Indikasi Pemeriksaan USG
National Institute of Health (NIH), USA (1983-1984) menentukan indikasi untuk
pemeriksaan USG sebagai berikut :
1. Menentukan usia gestasi secara tepat pada kasus yang akan menjalani seksio
sesarea berencana, induksi persalinan atau pengakhiran kehamilan secara
selektif
2. Evaluasi pertumbuhan janin pada pasien yang telah diketahui menderita
insufisiensi uteroplasenter, misalnya preeklamsia berat, hipertensi kronik,
penyakit ginjal kronik, diabetes melitus berat atau menderita gangguan nutrisi
sehingga dicurigai terjadi pertumbuhan janin terhambat atau makrosomia
3. Perdarahan pervaginam pada kehamilan yang penyebabnya belum diketahui.
4. Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian bila pada
saat persalinan bagian terendahnya sulit ditentukan atau letak janin masih
berubah-ubah pada trimester ketiga akhir .
5. Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua DJJ yang
berbeda frekuensinya atau tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia gestasi,
atau ada riwayat pemakaian obat-obatan pemicu ovulasi.
6. Membantu tindakan amniosentesis atau biopsy villi koriales.
7. Perbedaan makna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan tanggal
haid pertama haid terakhir.
8. Teraba massa pada daerah pelvik.
9. Kecurigaan adanya mola hidatidosa.
10. Evaluasi tindakan pengikatan servik uteri (cervical cerclage).
11. Suspek kehamilan ektopik.
12. Pengamatan lanjut letak plasenta pada kasus plasenta previa.
13. Alat bantu dalam tindakan khusus, misalnya fetuskopi, transfusi intra uterin,
tindakan “shunting”, fertilisasi in vivo, transfer embrio, dan chorionic villi
sampling (CVS)
Daftar Pustaka

BPS, BKKN, Kemenkes RI. (2013 ). Laporan Survey Kesehatan Demografi Indonesia (SDKI).
Jakarta.
Kemenkes RI, GAVI The Vaccive Alliance. (2016). Buku Ajar kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Kamus kesehatan. kamuskesehatan.com. [Online]. http://kamuskesehatan.com/arti/siklus-
menstruasi/. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017, pada pukul 23.06.
BKKBN, 2008, Pemahaman Fungsi USG, Diakses tanggal 28 November 2008 www.bkkbn.go.id

Anda mungkin juga menyukai