Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS “DIARE”

DI RSU ANUTAPURA PALU

DISUSUN OLEH :
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep.
NIM. 2019032044

POGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU

2020

LAPORAN PENDAHULUAN

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
ANTENATAL CARE (ANC)

A. Definisi
 Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2015).
 Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan( Muchtar Rustam, 2014).
 Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Wiknjosastro, 2015)
 Antenatal careadalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2013).

B. Tanda dan Gejala


Menurut Haen Forer, (2015) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti / Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign (Subyektif)
a. Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
b. Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya
kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
c. Letih,sakit kepala
d. Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada
e. Wanita hamil pertama.
f. Perubahan pada mamae
g. Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ
pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus pada
kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
h. Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone
estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke
pelvic.
b. Probabilitas (Objektif)
1) Pembesaran uterus

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
- Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
- Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian
ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan
kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan
oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone). Striae gravidarum ;
regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
3) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi,
sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
b. adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.

3. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone
hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.

C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


1. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George
Adriaanz (2014), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu
hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal
kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut
dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari
jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap
regangan dan distensi.Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh limfatik.Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan
edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan
berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan
sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human
Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang
pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik
yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air
susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem
alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama
kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara.Chorionic somatotropin
dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan
rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat
atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi
kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai
terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan.Pembesaran berlebihan dari
payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada
kulit).Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek
stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah
puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada
area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir.
Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar
tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda
kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda
pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula
menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan
normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
2. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness
tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir
pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai
kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.

c. Sering buang air kecil


Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim
yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien.Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan
penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih
sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun
emosional.Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal.Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari
rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan
yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan
ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air. (Hadi, RA 2015)
3. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus).Setiap
individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai
membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan.
Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga
pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga
mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti
di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak
semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk
ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan
disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa
berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap.Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke
arah bawah yang disebut linea nigra.Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau
topeng kehamilan.Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha
atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi
dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak
sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan
yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan
besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar
kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya.Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan
tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan
pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama. (Hadi,2015)
4. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh
sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-
paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil
akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya
juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat
juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga
dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan. (Handerson, 2014)
5. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Asrinah, dkk 2012, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester
adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat
diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin
menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah
selama trimester III:
a. Perubahan Psikologis Ibu
1) Penerimaan terhadap janin meningkat
2) Fantasi terhadap perubahan peran
3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
4) Fokus perhatian pada persalinan
5) Menaruh perhatian pada persalinan
b. Perubahan Psikologis Ayah
1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
2) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain (Israr, 2014)

D. Patofisiologi

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2015)

E. PATHWAY ANC
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa Nyeri Frekuensi BAK
Perub.proses Koping sebah/mual meningkat
keluarga individu tdk
efektif Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari Kelembaban
kebutuhan meningkat

Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Pe
ps

krin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
sit
pik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke P
mintas vagina diafragma a
Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Pe
ody meningkat serviks meningkat paru tidak ang
e meningkat Striae Lordosis maksimal dlam
TD meningkat gravidarum Peristaltic berlebihan
rdiac Rangsang menurun Gangguan A
t Sakit kepala seksual Perub.body Nyeri Akut pola nafas Per
image Pengosongan
dera Nyeri Akut Perub.pola lambung lambat
& seksual
nal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
histamin) maternal

Nyeri Akut

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
F. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-
komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2014).

G. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian
susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna
untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan
sebagainya.Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang
(ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi,
janin besar dan sebagainya (Mochtar, 19998).Anjurkan wanita tersebut
makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup
mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui,
kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini
dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah,

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai
pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan
wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg
sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2012).
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil
maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif.Adalah
kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan
anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus
prematurus.Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil dilarang merokok
(Wiknjosastro, 2012).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
triwulan I dan II kehamilan.Ada obat yang teratogenik sehingga dapat
menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang
sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2012).
4. Kebersihandan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan.Mandi
diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi
ekskresi dan keringat bertambah.Dianjurkan menggunakan sabun yang
lembut/ ringan.Mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998).Baju
hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain
dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik
berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh
(Wiknjosastro, 2012).
5. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang,
sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.Pada waktu itu
plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.Pada
umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan
hati-hati.Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan
sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2012).
6. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning sickness).Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan
sebagainya.Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu
dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia sepsis
peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah
menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-
mana.Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus
memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2012).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam
negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan
tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka
untuk wanita hamil pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak
membahayakan.Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk
pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan janin.Virus vaksin
dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada
macam-macam alat dan plasenta.Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi
pada wanita hamil yang baru pertama sekali dicacar.Maka dari itu, dianjurkan
agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan
melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap
tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus
pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2012).
8. PerawatanPayudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan
utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang
yang dipakai harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong
payudara dari bawah, bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan
massage, kolostrum dikeluarkan untuk  mencegah penyumbatan. Untuk

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan
areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air
sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini
diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 2013).

H. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian
a. Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
 Ada Planing terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil
observasi perawat.
 Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat
kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan
yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat
psikososial,persiapan persalinan.
 Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur
tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
 Wajah : ada tidaknya edema, cloasma
gravidarum
 Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva,
ikhterik pada sclera.
 Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran
limfe.
- Dada
 Paru : kaji keadaan paru-paru pasien

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
 Jantung :kaji keadaan jantung pasen
 Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan,
putting susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan
areola mamae.
- Abdomen
` Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
 Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
 Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus
otot,kram kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr
jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
 Persiapan persalinan
 Obat-obatan yang di pakai saat ini
 Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. Ketidakefektifan pola napas
b. Nyeri akut
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan
d. Gangguan eliminasi urine
e. Keletihan
f. Kurang pengetahuan

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
3. Intervensi Keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pola Nafas tak efektif NOC: 1. Pemantauan pernapasan:
Factor yang berubungan :  Status pernapasan: kepatenan jalan napas; pantau kecepatan, irama,
 Penurunan energy dan jalur napas trakeobronkial bersih dan terbuka kedalaman dan upaya
kelelahan untuk pertukaran gas pernapasan
 Hiperventilasi  Status respirasi: ventilasi; pergerakan udara 2. Perhatikan pergerakan dada, amati
 Sindrom hipoventilasi kedalam dan keluar paru kesimetrisan, adanya penggunaan otot-
 Nyeri  Status tanda vital; TTV dalam rentang normal otot
 Kelelahan otot-otot Tujuan dan criteria evaluasi 3. Auskultasi suara napas
pernapasan Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 4. Catat perubahan pada Peemeriksaann
Batasan karakteristik 3x24 jam : AGD
Subjektif  Menunjukkan pola pernapasan efektif yang 5. Informasikan kepada pasien dan
 Dispnea dibuktikan oleh status pernapasan, status keluarga tentang tehnik relaksasi untuk
ventilasi dan pernapasan yang tidak memperbaiki pola pernapasan,
 Napas pendek
terganggu, kepatenan jalan napas dan tidak 6. Instruksikan kepada pasien dan
Objektif
ada penyimpangan tanda vital yang keluarga bahwa mereka harus
 Bradipnea
dibuktikan oleh indicator sebagai berikut: memberitahu nakes pada saat terjadi
 Penurunan tekanan inspirasi- ketidakefektifan pola pernapasan
ekspirasi Indikator Saat dikaji Target
7. Atur posisi pasien untuk
 Penurunan vntilasi semenit Frekuensi pernafasan
memaksimalkan ventilasi dan
 Penurunan kapasitas vital Irama pernafasan meringankan sesak nafas
 Napas dalam Kedalaman inspirasi 8. Lakukan fisioterapi dada
 Peningkatan diameter Penggunaan otot 9. Berikan oksigen
anterior-posterior bantu nafas 10. Monitor aliran oksigen
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
 Napas cuping hidung Suara nafas 11. Berikan obat bronkodilator sesuai
 Ortopnea tambahan program
 Pengunaan otot bantu Note : 1. Berat ; 2. Cukup berat; 3. Sedang; 12. Berikan obat nyeri untuk
asesoris untukbernapas 4. Ringan 5. Tidak ada gangguan mengoptimalkan pola napas

b. Nyeri akut
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri NOC: 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Factor yang berubungan :  Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif komprehensif meliputi lokasi,
Agen – agen penyebab cedera terhadap kemudahan fisik psikologis karakteristik, awitam durasi frekuensi,
: biologis, kimia, fisik dan  Pengendalian nyeri : tindakan individu kualitas, intensitas ,atau keparahan
psikologis untuk mengendalikan nyeri nyeri dan factor presipitasinya
Batasan karakteristik  Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang dapat 2. Observasi isyarat nonverbal
Subjektif diamati atau dilaporkan ketidaknyamanan
Mengungkapkan secara verbal Tujuan dan criteria evaluasi 3. Minta pasien untuk menilai nyeri
atau melaporkan nyeri dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dengan skala
isyarat x 24 jam :Menunjukan tingkat nyeri (1-10)
Objektif Indicator sebagai berikut: 4. Pengaturan posisi yang nyaman
 Posisi untuk menghindari Indikator Saat dikaji Target 5. Terapi oksigen
nyeri 6. Monitor TTV
Nyeri yang
 Perubahan selera makan 7. Informasikan kepada pasien tentang
dilaporkan
 Perubahan ekspresi misal : prosedur yang dapat menungkatkan
Ekspresi nyeri pada
gelisah, merinih, meringis, nyeri dan tawarkan strategi koping
wajah
menangis yang ditawarkan
Ketegangan otot 8. Berikan informasi tentang nyeri,
 Bukti nyeri dapat diamati Durasi episode nyeri
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
 Gangguan tidur Merintih dan seperti penyebab nyeri,
menangis 9. Ajarkan penggunaan teknik
Gelisah nonfarmakologis (relaksasi, distraksi,
Ket : 1. Sangat Berat; 2. Berat; 3. Sedang terapi)
4. Ringan; 5. Tidak ada 10. Pemberian analgetik
11. Laporkan pada dokter jika tindakan
tidak berhasil

c. Ketidakefektifan perfusi jaringan


INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakefektifan perfusi NOC: 1. Lakukan pengkajian komprehensif
jaringa perifer  Status sirkulasi; aliran darah yang tidak terhadap sirkulasi perifer
Factor yang berubungan : obstruksi dan satu arah, pada tekanan yang 2. Pantau tingkat ketidaknyamanan atau
 Diabetes melitus sesuai melalui pembuluh darah besar sirkulasi nyeri saat melakukan latihan fisik
 Hipertensi pulmonal dan sistemik 3. Pantau status cairan termasuk asupan
 Merokok dan haluaran
 Gaya hidup kurang gerak Tujuan dan criteria evaluasi 4. Pantau parestesia, kebas, kesemutan,
Batasan karakteristik Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama hiperestesia dan hipoestesia
 Perubahan karakteristik kulit x24 jam : Menunjukkan keseimbangan cairan, 5. Pantau tromboflebitis dan thrombosis
 Perubahan tekanan darah pada integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa vena
ekstremitas dan perfusi jaringan perifer yang dibuktikan oleh 6. Ajarkan pasien atau keluarga untuk
indicator sebagai berikut : memeriksa kulit setiap hari untuk
 Kelambatan penyembuhan
Indikator Saat dikaji Target mengetahui perubahan integritas kulit
 Edema
Pengisian kapiler jari letakkan ekstremitas pada posisi
 Kulit pucat saat elevasi, dan menggantung, jika perluBeri obat nyeri,
tidak kembali saat diturunkan Pengisian kapiler jari
kaki beritahu dokter jika neri tidak kunjung
 Perubahan suhu kulit reda
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
 Nadi lemah atau tidak teraba Suhu kulit ujung kaki 7. Perawatan sirkulasi (NIC): beri obat
dan tangan antitrombosit atau antikoagulan, jika
Kekuatan denyut perlu
nadi 8. Lakukan modaitas terapi kompresi, jika
Tekanan darah perlu
sistolik 9. Evaluasi ekstremitas yang terkena 20
Tekanan darah derajat atau lebih diatas jantung jika
diastolik perlu
Note : deviasi 1.Berat 2. Cukup berat; 3. 10. Dorong latihan rentang pergrakan sendi
Sedang; aktif dan pasif, terutama pada
4. Ringan 5. Tidak ada gangguan ekstremitas bawah, saat tirah baring

d. Defisiensi pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defesiensi Pengetahuan NOC: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait
Factor yang berubungan :  Pengetahuan; tingkat pemahaman yang dengan proses penyakit
 Keterbatasan kognitif ditujukan tentang penyakit 2. Jelaskan patofisiologi penyakit,
 Kesalah dalam memahami Tujuan dan criteria evaluasi bagaimana hubungannya dengan
informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama anatomi dan fisiologi sesuai kebutuhan
 Kurang sumber pengetahuan x 24 jam : pasien memperlihatkan 3. Review pengetahuan pasien mengenai
 Kurang Informasi pengetahuan; tentang penyakitnya dengan kondisinyaa
 Kurang minat belajar indicator sebagai berikut: 4. Jelaskan mengenai proses penyakit
Batasan karakteristik sesuai kebutuhan
 Ketidakuratan melakukan Indikator Saat dikaji Target 5. Berikan informasi pada pasien
perintah Faktor-faktor mengenai kondisinya sesuai kebutuhan
penyebab 6. Berikan informasi kepada
JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
 Kurang pengetahuan Perjalanan penyakit pasien/keluarga mengenai
 Perilaku tidak tepat (gelisah, Tanda dan gejala perkembangan pasein sesuai kebutuhan
cemas, apatis) penyakit 7. Diskusikan pilihan terapi/ penanganan
Pencegahan penyakit 8. Jelaskan komplikasi kronik yang
Pilihan pengobatan mungkin ada, sesuai kebutuhan
yang tersedia 9. Intruksikan kepada pasien mengenai
Strategi mengatasi tindakan untuk mencegah/
efek samping meminimalkan efek samping
penanganan dari penyakit sesuai
Sumber informasi
kebutuhan
terpercaya terkait
10. Edukasi pasien mengenai tanda dan
penyakit
gejala yang harus dilaporkan kepada
Note : pengetahuan 1. Tidak ada; 2.Terbatas ;
petugas kesehatan sesuai kebutuhan
3. Sedang; 4. Banyak 5. Sangat banyak

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2012, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan
Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/
BK2007-G59.pdf.
George Andriaanz. 2014. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-
online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf.
Hadi, RA 2015, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.
Haen Forer. 2015. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Handerson, C 2014, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Israr, Yayan, dkk. 2014. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Manuaba, IBG 2014, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta
Muchtar Rustam.2013. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta:
EGC
Wiknjosostro. 2012. Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka
Sarwana
Wilkinson, Judith M. 2015Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC.Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.
EGC.

JALALUDDIN SHAKTI, S.Kep


PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG. VIII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU

Anda mungkin juga menyukai