Anda di halaman 1dari 23

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE

Studi kasus ini dibuat untuk menyelesaikan serta memenuhi tugas

tugas kegiatan PKK Maternitas Semester IV

Di Susun Oleh :

REZKY RAHAYU DWI OKTAVIA

P00320018041

KEMENTERIAN KESEHATA REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
bimbingan-Nya dalam proses pembekalan PKK Maternitas sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Studi Kasus ini dengan Judul “Asuhan Keperawatan Antenatal Care dengan Konstipasi”

Penulis menyadari bahwa selama penulisan Studi Kasus ini penulis banyak mendapatkan dukungan
dan bimbingan dari berbagai pihak, tidak terlepas dari bantuan tenaga, pikiran, dan dukungan moril.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Kendari, 5 Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI...............................................................................................................................4

B. ETIOLOGI.............................................................................................................................4

C. PATOFISIOLOGI.................................................................................................................5

D. MANIFESTASI KLINIS.......................................................................................................5

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG..........................................................................................6

F. PENCEGAHAN....................................................................................................................6

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN 7
B. KLASIFIKASI DATA...........................................................................................................11
C. ANALISA DATA..................................................................................................................12
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN...........................................................................................13
E. INTERVENSI KEPERAWATAN........................................................................................14
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..................................................................................15
G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR..........................................................................18
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................21
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

KONSTIPASI PADA IBU HAMIL (ANTE NATAL CARE)

A. DEFINISI

Konstipasi adalah defekasi dengan frekuensi yang sedikit, tinja tidak cukup jumlahnya,
berbentuk keras dan kering (Oenzil, 1995). 
Konstipasi adalah kesulitan atau kelambatan pasase feses yang menyangkut konsistensi tinja
dan frekuensi berhajat. Konstipasi dikatakan akut jika lamanya 1 sampai 4 minggu, sedangkan
dikatakan kronik jika lamanya lebih dari 1 bulan (Mansjoer, 2000).
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan dan
persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya
membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di
mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).

Kehamilan merupakan kejadian yang fisiologis dan harus disadari semua wanita hamil.
Selama masih masa kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami banyak perubahan. Baik
perubahan fisik, mood, maupun hormonal. Tentu saja semua itu dapat menyebabkan timbulnya
bermacam macam keluhan dan masalah salah satunya adalah konstipasi (Tumanggor, 2014).

B. ETIOLOGI

Penyebab umum konstipasi yang dikutip dari Potter dan Perry, 2005 adalah sebagai berikut:
1. Kebiasaan defekasi yang tidak teratur dan mengabaikan keinginan untuk defekasi dapat
menyebabkan konstipasi.
2. Klien yang mengonsumsi diet rendah serat dalam bentuk hewani (misalnya daging,
produk-produk susu, telur) dan karbohidrat murni (makanan penutup yang berat) sering
mengalami masalah konstipasi, karena bergerak lebih lambat didalam saluran cerna.
3. Tirah baring yang panjang atau kurangnya olahraga yang teratur menyebabkan konstipasi.
4. Pemakaian laksatif yag berat menyebabkan hilangnya reflex defekasi normal. Selain itu,
kolon bagian bawah yang dikosongkan dengan sempurna, memerlukan waktu untuk diisi
kembali oleh masa feses.
5. Obat penenang, opiat, antikolinergik, zat besi (zat besi mempunyai efek menciutkan dan
kerja yang lebih secara lokal pada mukosa usus untuk menyebabkan konstipasi. Zat besi
juga mempunyai efek mengiritasi dan dapat menyebabkan diare pada sebagian orang),
diuretik, antasid dalam kalsium atau aluminium, dan obat-obatan antiparkinson dapat
menyebabkan konstipasi.
6. Lansia mengalami perlambatan peristaltic, kehilangan elastisitas otot abdomen, dan
penurunan sekresi mukosa usus. Lansia sering mengonsumsi makanan rendah serat.
7. Konstipasi juga dapat disebabkan oleh kelainan saluran GI (gastrointestinal), seperti
obstruksi usus, ileus paralitik, dan divertikulitus.
8. Kondisi neurologis yang menghambat implus saraf ke kolon (misalnya cedera pada
medula spinalis, tumor) dapat menyebabkan konstipasi.
9. Penyakit-penyakit organik, seperti hipotirodisme, hipokalsemia, atau hypokalemia dapat
menyebabkan konstipasi.

C. PATOFISIOLOGI

Konstipasi atau sembelit adalah suatu keadaan dimana sekresi dari sisa metabolisme
nutrisi tubuh dalam bentuk feces menjadi keras dan menimbulkan kesulitan saat defekasi
(Irianti, 2014). Trottier tahun 2012 menyebutkan bahwa angka kejadian sembelit pada ibu hamil
berkisar antara 11% sampai 38%, yang diakibatkan karena penurunan dari peristaltik usus akibat
dari peningkatan hormon progesteron. Konstipasi adalah suatu kondisi ketika individu
mengalami perubahan pola defekasi normal yang ditandai dengan menurunnya frekuensi buang
air besar atau pengeluaran feses yang keras dan kering (Green & Judith, 2012). Konstipasi
adalah penurunan frekuensi buang air besar yang disertai dengan perubahan karakteristik feses
yang menjadi keras sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan
kesakitan yang hebat pada penderitanya (Irianti, 2014). Konstipasi terjadi pada 10-40% wanita
(Vasques, 2010). Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus
sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menyerap cairan. Demikian usus dapat saling
berdesakan akibat tekanan dari uterus yang membesar (Hutahaean, 2013).

Konstipasi terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan tonus


otot polos menurun, termasuk pada sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi
lambat. Motilitas otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar
meningkat sehingga feses menjadi keras. Selain itu, konstipasi terjadi akibat aktivitas ibu yang
kurang, asupan cairan dan serat yang rendah juga dapat menjadi faktor terjadinya konstipasi
(Irianti, 2014). Progesteron menyebabkan otot-otot usus menjadi lemas dan mengering sehingga
sisa-sisa makanan menjadi sulit dan sakit untuk dikeluarkan (Wahyuni & indarwati, 2011).

Susah buang air besar sering dialami oleh ibu hamil. Perubahan hormon akibat
kehamilan atau pola hidup dapat memicu timbulnya gangguan ini. Awalnya sembelit hanya
menyebabkan ketidaknyamanan selama buang air besar dan perut menjadi sakit atau kembung.
Tetapi jika ini berlangsung lama akan mengganggu metabolisme tubuh dan menimbulkan
gangguan tubuh yang lainnya (Kasdu, 2005). Jika konstipasi dibiarkan berlangsung terus
menerus dapat menyebabkan timbulnya wasir, akibat terjadinya sembelit, ibu hamil akan
menjadi terlalu sering mengejan ketika buang air besar, otot-otot pada pembuluh darah di anus
melemah, akibat keduanya dapat mempertinggi kemungkinan terjadinya wasir pada ibu hamil.
Oleh karena itu, sembelit pada ibu hamil harus segera diatasi (Harsono, 2013).

D. MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola
makan, hormon, gaya hidup dan bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya
tanda dan gejala yang umum ditemukan pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa
penderitanya adalah sebagai berikut:
1. Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika tinja sudah
tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).
2. Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan jumlahnya
lebih sedikit daripada biasanya (bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah).
3. Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus
mengejan ataupun  menekan-nekan  perut  terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja.
4. Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
5. Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan
dengan tinja yang panas dan keras.
6. Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (jika kram
perutnya parah, bahkan penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang
7. Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar
(biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
8. Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.
9. Suatu batasan dari konstipasi diusulkan oleh Holson, meliputi paling sedikit 2 dari keluhan di
bawah ini dan terjadi dalam waktu 3 bulan :
a. Konsistensi feses yang keras,
b. Mengejan dengan keras saat BAB,
c. Rasa tidak tuntas saat BAB, meliputi 25% dari keseluruhan BAB, dan
d. Frekuensi BAB 2 kali seminggu atau kurang.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Tes darah, untuk melihat apakah ada kelainan seperti hipotiroid atau kadar kalsium yang
tinggi.

2. Sinar X. Melalui pemeriksaan sinar X-ray, dokter dapat melihat apakah usus pengidap
tersumbat atau apakah ada tinja di seluruh usus besar.

3. Pemeriksaan rektum dan kolon bawah (sigmoidoskopi), untuk memeriksa kondisi rektum dan
bagian bawah usus besar.

4. Pemeriksaan rektum dan seluruh kolon (kolonoskopi), untuk melihat kondisi seluruh usus
besar.

5. Evaluasi fungsi otot sfinger anal (anorektal manometri) untuk mengukur koordinasi otot yang
digunakan untuk menggerakkan usus

6. Studi transit kolonik untuk mengevaluasi pergerakan makanan yang masuk ke usus besar

7. Defekografi atau rontgen rektum pada saat defekasi untuk melihat adanya prolapse atau
masalah dengan fungsi otot rectum

F. PENCEGAHAN

1. Membiasakan diri untuk ke toilet pada waktu yang sama setiap hari

2. Perbanyak makan makanan berserat tinggi, termasuk kacang-kacangan, sayuran, buah-


buahan, sereal, dan dedak.
3. Minum banyak air putih.

4. Cobalah untuk berolahraga secara teratur.

5. Coba atasi stres.

6. Jangan menahan keinginan untuk buang air besar.


BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN
DATA IBU HAMIL
Nama Mahasiswa : Rezky Rahayu Dwi Oktavia No Rekam Medik :
Nim : P00320018041 Ruangan/RS :
Tanggal : 4 Mei 2020 Diagnosa Medis : ANC

A. BIODATA
1. Identitas Istri/Ibu 2. Identitas Suami
a. Nama : Ny.W a. Nama : Tn.W
b. Umur : 29 tahun b. Umur : 30 tahun
c. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia c. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
d. Agama : Islam d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Akademi e. Pendidikan : S1
f. Pekerjaan : IRT f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Penghasilan :- g. Penghasilan : ± 1.300.000,-
h. Status Perkawinan: Menikah h. Status Perkawinan : Menikah
i. Perkawinan Ke : 1 i. Perkawinan ke : 1
j. Lamanya : 1 tahun j. Lamanya : 1 tahun
k. Tgl Kunjungan : 4 Mei 2020 k. Tgl Kunjungan : 4 Mei 2020
l. Alamat : jln.Pattimura l. Alamat : jln. Pattimura

B. PENDATAAN
1. Data Biologis / Fisiologis
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan mengalami kesulitan BAB selama hamil
2. Riwayat Keluhan Utama : Sulit BAB
3. Riwayat Keluhan Sekarang : Klien mengatakan jarang BAB
a. G : 1 P:- A:-
b. HPHT : 19-9-19 Tafsiran Persalinan : 26 – 6 - 2020
c. Pergerakan Anak yang dirasakan Ibu : Ada pergerakan
d. Kunjungan yang ke :2
e. Imunisasi TT : Lengkap
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan serta Nifas yang lalu :
Kehamilan Persalinan Anak
No Umur Keadaan Tahun Penolong Jenis L/P Lama Keadaan Riwayat
Menyus Sekaran Nifas
ui g

5. Pola Reproduksi
a. Menarche Umur : 14 tahun
b. Sikius Haid : Teratur
c. Lamanya haid : 6 hari
d. Jumlah Darah : ± 20 cc
e. Dysmenorrhea : Ya

6. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Penyakit yang pernah dialami/terutama yang bcrpengaruh terhadap
kehamilan : Tidak ada
2) Riwayat operasi yang pernah dialami : Tidak ada
3) Riwayat Keluarga :
a) Penyakit : TBC, Hepatitis, Kejiwaan, DM, Malaria, atau Penyakit Lainnya
b) Kehamilan Kembar : Tidak

7. Pola Kesehatan Sehari-Hari


1) Nutrisi
- Jenis Makanan : Nasi dan lauk (ikan/telur)
- Frekuensi Makan / Hari : 3 kali/hari
- Nafsu Makan : Baik
- Makanan Pantang : Tidak ada
- Banyaknya Minum / Hari : ± 6 hari
2) Eliminasi
a. Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi/Hari : 1 kali/4 hari Warna : Coklat
Konsistensi : Keras/Padat
b. Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi / Hari : ±9 kali/hari Warna : Kuning muda
Jumlah : ± 1500 cc
Lain-lain : klien mengatakan sering BAK dimalam hari dengan
sensasi berkemih tidak tuntas (menetes-menetes)
3) Istirahat dan Tidur
a) Tidur Malam : Jam 21.00 s/d 05.00
b) Tidur Siang : jam 12.00 s/d 13.00
4) Kebersihan Diri
a) Penampilan : Rapih dan bersih
b) Mandi / Hari : 2 kali/hari
c) Sikat Gigi / Hari :2 kali/hari
d) Cuci Rambut / Minggu : 1 kali/ 2 hari
e) Ganti Pakaian Dalam dan Luar Sehari : 2 kali/ hari
5) Rekreasi / Olah Raga atau Hobby : Tidak ada
6) Ketergantungan
a) Obat : Tidak ada Rokok : Tidak ada
b) Alkohol / Minuman Keras : Tidak ada
7) Hubungan Seksual / Keluhan : Tidak ada
8) Riwayat Keluarga Berencana
a) Mengerti tentang KB : Ya
b) Setuju tentang KB : Ya
c) Pernah menjadi Akseptornya : Tidak
d) Drop out KB, alasannya : Tidak

1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 kali/ menit
2) Pernapasan : 20 kali/menit Suhu : 36,5º C
b. Berat Badan : 62 kg Tinggi Badan : 162 cm
c. Cara Berjalan : Baik
d. Kesadaran Umum : Composmentis
e. Inspeksi
1) Kepala
- Rambut : Bersih
2) Muka
- Pucat : Tidak pucat Kloasma Gravidarum : Tidak
- Sianosis : Tidak sianosis Udema : Tidak ada
3) Mata
- Kelompak mata : Baik Sklera mata : Tidak ikterik
- Konjungtiva : Tidak anemis
4) Mulut dan gigi
- Berbau : Tidak Jumlah Gigi : Lengkap
- Caries : Tidak ada Stomatitis : Tidak ada sariawan
5) Leher
- Pembesaran Kelenjar : Tidak ada
6) Buah dada
- Bentuknya : Simetris Kebersihan : Bersih
- Keadaan Puting susu : Menonjol Pengeluaran Kolostrum : Ada
7) Perut
- Tinggi Fundus Uteri : 30 cm
- Bentuknya : Melebar Linea / Striae: Ada
- Bekas luka operasi : Tidak ada
8) Vulva
- Udema : Tidak ada Tanda Chadwick : tidak ada
- Pengeluaran darah dari vagina : Tidak ada
- Kebersihan : Bersih
- Prolaps (turun kandungan) : Tidak ada
- Varises : Tidak ada
9) Tungkai
- Varises : Tidak ada
- Udema : Tidak ada
f. Pemeriksaan panggul luar dan perut
a) Lingkar panggul : 80 cm
b) Distansia Sipnarum : 23 cm
c) Distansia Cristarum : 26 cm
d) Boudeloque(uk lngkr pnggul) : 18 cm
g. Palpasi menurut Leopold
a) TFU : 30 cm
b) Posisi janin : Posisi kepala kebawah
c) Punggung janin : Puka (punggung kanan)
d) Bagian terdepan :
e) Turunnya bagian terdepan : Belum masuk PAP
h. Auskultasi
a) Bunyi jantung Janin : Ada (125 kali/menit)
b) Lokasi DJJ yang paling keras : Kanan
c) Gerak Janin : Ada
d) Bunyi jantung ibu : Ada
e) Bunyi paru ibu : Ada
i. Perkusi
Refleks patella kanan : Ada
Refleks patella kanan kiri : Ada
2. Data Psikologis
1. Pola interaksi sesuai usia kehamilan : Baik
2. Reaksi dan persepsi terhadap kehamilan : Kehamilan sangat di nantikan
3. Direncanakan : Ya
4. Apakah ada keraguan terhadap kehamilannya : Tidak ada
5. Apakah ragu, Alasannya : Tidak
6. Jenis kelamin anak yang diharapkan : Laki-laki
7. Rencana tempat melahirkan : Rumah sakit
Alasan : Peralatan medis lebih lengkap
8. Rencana yang menolong persalinan : Bidan
Alasan
9. Apakah merasa takut menjalani kehamilannya : Tidak
10. Bantuan pelayanan yang diharapkannya : Pelayanan yang maksimal
11. Kebutuhan pendidikan kesehatan yang diperlukan oleh klien dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan : Cukup
12. Respon suami selama hamil : Senang

3. Data Sosial
a. Hubungan dengan keluarga, tetangga dan lingkungannya: Baik
b. Siapa yang paling penting : Suami
c. Tentang biaya kesehatannya : Baik
4. Data Spiritual
a. Bagaimana melaksanakan ibadah hamil selama hamil : Baik
b. Bagaimana kepercayaan klien terhadap agama yang dianut : Baik

Kendari, Mei 2020


Mengetahui,

CI Lahan Praktek Yang Mengkaji

11
B. KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan BAB tidak lancar selama hamil
2. Klien mengatakan fesesnya sulit keluar
3. Klien mengatakan BAB 1 kali/4 hari

Data Objektif :
1. Feses klien keras/padat
2. HPHT : 19-9-19 dan usia kehamilan 35 minggu
3. TTV :
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 80 kali/ menit
3) Pernapasan : 20 kali/menit
4) Suhu : 36,5º C

12
C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH KEP
Subjektif :
1. Klien mengatakan BAB tidak Perubahan fisiologis Konstipasi
lancar selama hamil
2. Klien mengatakan fesesnya
sulit keluar Estreogen meningkat
3. Klien mengatakan BAB 1 kali/4
hari
Objektif :
1. Feses klien keras/padat Peristaltic menurun
2. HPHT : 19-9-19
dan usia kehamilan 35 minggu
3. TTV : Disfungsi, Motilitas
1) Tekanan darah : 120/80 Gastrointestinal
mmHg
2) Nadi : 80 kali/ menit
3) Pernapasan : 20
kali/menit Konstipasi
4) Suhu : 36,5º C

13
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat, ditandai dengan :
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan BAB tidak lancar selama hamil
2. Klien mengatakan fesesnya sulit keluar
3. Klien mengatakan BAB 1 kali/4 hari

Data Objektif :
1. Feses klien keras/padat
2. HPHT : 19-9-19 dan usia kehamilan 35 minggu
3. TTV :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5º C

14
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA LUARAN(TUJUAN INTERVENSI KEP
KEP)
1. Konstipasi Setelah dilakukan Manajemen Eliminasi Fecal
berhubungan intervensi keperawatan Observasi :
dengan selama 3x24 jam, maka - Monitor buang air besar (mis,
ketidakcukupan Eliminasi Fekal warna, frekuensi, konsistensi,
asupan serat membaik : volume)
- Keluhan defekasi Terapeutik :
lama dan sulit dari - Berikan air hangat setelah
meningkat menjadi makan
menurun - Jadwalkan waktu defekasi
- Konsistensi feses pasien
dari memburuk - Sediakan makanan tinggi serat
menjadi membaik Edukasi :
- Frekuensi defekasi - Jelaskan jenis makanan yang
dari memburuk membantu meningkatkan
menjadi membaik keteraturan peristaltic usus
- Anjurkan meningkatkan
aktifitas fisik, sesuai toleransi
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan yang mengandung
tinggi serat
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
supositoria, jika perlu

15
F. IMLEPEMENTSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1. Konstipasi berhubungan Selasa, 5 Mei 2020 09.00 - Memonitor buang air besar (mis, S:
dengan ketidakcukupan warna, frekuensi, konsistensi, 1. Klien mengatakan
asupan serat volume) BAB masih belum
- memberikan air hangat setelah lancar selama
makan hamil
- menjadwalkan waktu defekasi 2. Klien mengatakan
pasien fesesnya sulit
- menyediakan makanan tinggi keluar
serat 3. Klien mengatakan
12.00 - menjelaskan jenis makanan yang BAB 1 kali/4 hari
membantu meningkatkan
keteraturan peristaltic usus O:
- menganjurkan meningkatkan 1. Feses klien masih
aktifitas fisik, sesuai toleransi nampak
- menganjurkan mengkonsumsi keras/padat
makanan yang mengandung
tinggi serat A : masalah belum
- berkolaborasi pemberian obat teratasi
supositoria, jika perlu
P: intervensi dilanjutkan

16
2. Konstipasi berhubungan Rabu, 6 Mei 2020 09.00 - Memonitor buang air besar (mis, S:
dengan ketidakcukupan warna, frekuensi, konsistensi, 1. Klien mengatakan
asupan serat volume) BAB masih belum
- memberikan air hangat setelah lancar selama
makan hamil
- menjadwalkan waktu defekasi 2. Klien mengatakan
pasien fesesnya dak sulit
- menyediakan makanan tinggi keluar
serat 3. Klien mengatakan
12.00 - menjelaskan jenis makanan yang BAB 1 kali/1 hari
membantu meningkatkan
keteraturan peristaltic usus O:
- menganjurkan meningkatkan 1. Feses klien mulai
aktifitas fisik, sesuai toleransi lunak
- menganjurkan mengkonsumsi
makanan yang mengandung A : masalah belum
tinggi serat teratasi
- berkolaborasi pemberian obat
supositoria, jika perlu P: intervensi dilanjutkan

17
3. Konstipasi berhubungan Selasa, 5 Mei 2020 09.00 - Memonitor buang air besar (mis, S:
dengan ketidakcukupan warna, frekuensi, konsistensi, 1. Klien mengatakan
asupan serat volume) BAB lancar selama
- memberikan air hangat setelah hamil
makan 2. Klien mengatakan
- menjadwalkan waktu defekasi fesesnya tidak sulit
pasien keluar
- menyediakan makanan tinggi 3. Klien mengatakan
serat BAB 1 kali/1hari
12.00 - menjelaskan jenis makanan yang
membantu meningkatkan O:
keteraturan peristaltic usus 1. Feses klien nampak
- menganjurkan meningkatkan lunak
aktifitas fisik, sesuai toleransi
- menganjurkan mengkonsumsi A : masalah teratasi
makanan yang mengandung
tinggi serat P: intervensi dihentikan
- berkolaborasi pemberian obat
supositoria, jika perlu

18
G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

1. TOPIK SOP : PEMBERIAN AIR HANGAT SETELAH MAKAN

2. DEFINISI

Merupakan tindakan terapeutik memberikan air hangat kepada klien untuk membantu
menyelesaikan masalah/keluhan klien terkait penyakitnya (konstipasi).

3. INDIKASI

- Pasien koma

- Pasien resiko dehidrasi

- Pasien konstipasi

- Pasien perdarahan

a. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

1) Meja
2) Air minum hangat dalam gelas dan sedotan
3) Tissue
4) Pengalas

b. PROSEDUR TINDAKAN

A. Tahap orientasi :
1. Berikan salam
2. Kaji kondisi pasien
3. Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai tujuan dan tindakan yang dilakukan
4. Jaga privacy klien
B. Tahap kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Kaji kondisi pasien
4. Bantu untuk meminumkannya
5. Catat perubahan, reaksi terhadap pemberian, dan evaluasi respon pasien
6. Cucitangan

19
C. Tahap terminasi :
1. Evaluasi respon klien
2. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Membersihkan peralatan
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
5. Mencatat reaksi / respon klien terhadap pemberian cairan per oral.
6. Buka sarung tangan dan cuci tangan

4. DOKUMENTASI

1) Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan (respon
objektif dan objektif) didalam catatan
2) Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada tempatnya
3) Buka APD dan cuci tangan
4) Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP

5. ANALISIS ASPEK KESELAMATAN

1. Periksa seberapa banyak kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien untuk mengubah
konsistensi feses nya agar pemberian tidak melebihi kebutuhan

2. Periksa suhu air yang akan diberikan kepada klien untuk memberikan rasa nyaman
pada klien

3.

20
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Konstipasi atau  sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari


kebiasaan normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses kurang,
atau fesesnya keras dan kering. Konstipasi bisa terjadi di mana saja, dapat terjadi saat
bepergian, misalnya karena jijik dengan WC-nya, bingung caranya buang air besar
seperti sewaktu naik pesawat dan kendaraan umum lainnya. Penyebab konstipasi bisa
karena faktor sistemik, efek samping obat, faktor neurogenik saraf sentral atau saraf
perifer. Bisa juga karena faktor kelainan organ di kolon seperti obstruksi organik atau
fungsi otot kolon yang tidak normal atau kelainan pada rektum, anak dan dasar pelvis
dan dapat disebabkan faktor idiopatik kronik. Mencegah konstipasi secara umum
ternyata tidaklah sulit. Kuncinya adalah mengonsumsi serat yang cukup. Serat yang
paling mudah diperoleh adalah pada buah dan sayur.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.scribd.com/doc/25843017/ASKEB-HAMIL-FISIOLOGIS
2. http://diar13-midyuin08.blogspot.com/2010/07/askeb-anc-fisiologis-ku.html
3. https://www.academia.edu/33687635/LAPORAN_PENDAHULUAN_ANTE_NATAL_CA
RE_ANC
4. http://eprints.ums.ac.id/44469/1/KTI%20Konstipasi.pdf
5. Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)
6. Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
7. Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIK

22
23

Anda mungkin juga menyukai