Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE


( STASE MATERNITAS )

Disusun Oleh :
Joni Ardi, S.Kep
NIM 2014901018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLTEKKES TANJUNG KARANG
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE (ANC)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


I. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2005)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi
oleh seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu
terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2005)

2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-
12 (12 minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27
(15 minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c. Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang
Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi.
Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
Dinding perut
Strie lividae
Strie nigra
Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae
Puting susu makin menonjol
Kelenjar montgomery menonjol
Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara.
Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.
Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
4. Perubahan Pada Kehamilan
1) Perubahan dan Adaptasi Fisiologis
a) Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis. (Manuaba, 1998)
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng kehamilan, adalah
bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan dahi khususnya pada wanita hamil
berkulit hitam. (Bobak, dkk. 2005)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis sampai bagian
atas fundus di garis tengah tubuh dan stria gravidarum atau tanda regangan akan
terlihat di bagian bawah abdomen. (Bobak, dkk. 2005)
b) Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti
leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
c) Perubahan payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin,
esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara mulai
timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan areola menjadi lebih
berpigmen dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang muncul di
areola primer dan tdisebut Tuberkel Montgomery. (Bobak, dkk. 2005)
d) Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh
esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus
menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ± 2,5 cm. (Wiknjosastro,
Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, servik dan istmus
melunak secara progresif dan servik menjadi agak kebiruan, yang disebut “Tanda
Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai
berikut: istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik melunak (Tanda
Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda McDonald). (Bobak, dkk.
2005)
e) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,
agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun
tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH ini
membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan peningkatan
vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan keinginan dan bangkitan
seksual, terutama selama trimester kedua. (Bobak, dkk. 2005)
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998) adalah:
• Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak akhir
trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira 20 %,
dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung yang
meningkat sebanyak ± 30 %.
• Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan
meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta – globulin dan fibrinogen
terus meningkat.
• Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah.
Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume plasma yang meningkat.
• Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua, dan
akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik, rata – rata 84 x / menit.
• Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan
menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
f) Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim
yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih
dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya. (Manuaba, 1998)
g) Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah.
Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan makanan lebih
lama berada dalam saluran makanan. Gejala muntah / emesis gravidarum sering
terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi / morning sickness.(Mochtar,
Rustam. 1998)
h) Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua
terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Filtrasi pada glomerulus
bertambah sekitar 69 – 70%. (Manuaba, 1998)
i) Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil yaitu sebagai
berikut :
• Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
• Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter menjadi 145
mEq/liter
• Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap hari
• Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
• BB ibu hamil bertambah

2) Perubahan dan Adaptasi Psikologis


a. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti bagi
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting bagi
dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita
mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan
tetapi bagi wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah
berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita satu
dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat
seksual akan tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya
penurunana libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka
terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih
saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa ketidaknyamanan
yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua dibagi menjadi dua
fase yakni fase pra-queckning dan pasca quickening. Quickening menunjukkan
kenyataan adanya kehidupan yang terpisah , yang menjadi dorongan bagi wanita
dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester ini yakni
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari
ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual
mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua
hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita
belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin banyak pada
masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami
perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang
pencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi
peningkatan libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang terpisah
sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam trimester ini
merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran bayinya. Hal ini
membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas dengan
kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan lahir
abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali dan
hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan
bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar,
atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Hasrat
untuk melakukan hubungan seksual akan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative possisi dalam
berhubungan seksual dan metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak
nyaman dengan cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan
pasangan dan konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat penting.
II. Ante Natal Care (ANC)
1. Pengertian
Ante natal care (ANC) adalah usaha yang dilakukan pada waktu hamil
dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan
dan sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya. (Sarwono, 2002)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 1998)
2. Tujuan Ante Natal Care
Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan ante natal bertujuan
sebagai berikut :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam
kehamilan, saat persalinan dan kala nipas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan
nifas
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

3. Frekuensi Kunjungan ANC


Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal, yaitu :
1) 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
3) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan
sesudah minggu ke 36)
4. Informasi Saat Kunjungan ANC
1) Trimester I (Sebelum minggu ke 14)
Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan, seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan istirahat)
2) Trimester II (Sebelum minggu ke 28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklamsia
(tanya ibu tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi
edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
3) Trimester III (Sesudah minggu ke 36)
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
(Saifuddin, AB. 2002)

Perkembangan Janin Tiap Trimester


Setiap tahap trimester kehamilan tentunya menunjukkan pertumbuhan janin yang
semakin sempurna setiap harinya. Berikut adalah tahap perkembangan janin pada tiap
trimesternya:
A. Trimester Pertama
Trimester pertama biasanya menjadi trimester paling berat karena tubuh ibu
baru saja menyesuaikan diri dengan perubahan hormon yang terjadi akibat
kehamilan. Peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan keberadaan hormon
hCG dapat memicu morning sickness dan menyebabkan ibu menjadi lebih cepat
mengantuk atau lelah.
Pada trimester ini, belum banyak perubahan terlihat pada tubuh ibu, tapi
sebenernya perkembangan janin dalam rahim berjalan dengan pesat. Berikut adalah
pertumbuhan janin yang terjadi pada bukan ke 1-3 atau 1-13 minggu pertama:
1. Bulan pertama
Setelah pembuahan terjadi, embrio pun akan terbentuk. Embrio adalah
organisme atau kumpulan sel yang hidup pada masa awal pertumbuhan. Kumpulan
sel ini terus membelah dan berkembang hingga menjadi janin. Pada tahapan awal
dari pertumbuhannya, sebutan embrio adalah zigot. Pada bulan pertama, embrio
masih berupa titik kecil dengan ukuran sekitar 0.2-0.7 cm.
Bulan pertama juga merupakan bulan terbentuknya kantung ketuban yang
akan menyelimuti janin. Beberapa pertumbuhan organ juga mulai terlihat seperti
munculnya titik hitam yang akan membentuk mata dan mulai terbentuknya organ
seperti mulu, rahang, dan tenggorokan di dalam embrio. Plasenta yang akan
menyalurkan nutrisi dari ibu ke janin juga mulai terbentuk pada masa ini dan
pembentukan sel darah juga sudah mulai terjadi.
2. Bulan kedua
Bulan kedua atau sekitar minggu 5-8 adalah tahapan embrio akan berubah
menjadi janin. Pada tahap ini mulai terbentuk berbagai jaringan penting mulai dari
otak, jaringan saraf tepi, saraf tulang belakang, jantung, dan sistem peredaran
darah.
Ukuran embrio juga sudah semakin berkembang yaitu hingga mencapai 2.5
cm. Pada tahap ini pemkembangan tubuh embrio juga semakin terlihat dengan
munculnya calon telinga dan mulai tumbuhnya tangan dan kaki calon janin.
3. Bulan ketiga
Bulan ketiga adalah bulan di mana ibu sudah bisa merasakan pergerakan
embrio di dalam rahimnya. Beberapa organ juga sudah mulai bekerja seperti sistem
urine, sistem peredaran darah, sistem reproduksi, dan produksi empedu dari hati.
Meskipun sistem reproduksi sudah berkembang, tetapi belum dapat
diketahui jenis kelamin pada tahap perkembangan janin ini. Bulan ketiga juga
merupakan bulan semakin sempurnanya pembentukan tangan dan kaki, telinga, dan
hingga gigi.

B. Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua, embrio sudah dapat disebut sebagai janin.
Umumnya pada trimester kedua ini ibu sudah tidak lagi mengalami gejala seperti
mual dan muntah, tetapi gejala yang lain seperti intensitas berkemih yang tinggi
bisa semakin meningkat.
Perkembangan juga sudah mulai terlihat pada fisik ibu karena perut yang
mulai membuncit. Trimester kedua juga merupakan proses perkembangan janin di
mana sudah dapat merasakan gerakan janin dan detak jantung janin. Berikut adalah
perkembangan janin dalam rahim yang terjadi selama bulan ke 4-6 kehamilan:
1. Bulan keempat
Pada bulan keempat, proses perkembangan janin semakin terlihat dengan
semakin berkembangnya bentuk mata yang mulai menghadap depan dan mampu
bergerak serta telinga yang sudah menempati posisi yang seharusnya.
Pembentukan tulang juga sudah mulai berkembang pada tahap ini.
Sistem reproduksi juga semakin berkembang dengan terbentuknya folikel
pada ovarium atau terbentuknya prostat. Mulut janin sudah mulai mampu
mengisap dan apa yang dihisap tersebut akan dikeluarkan kembali melalui urine,
di sini lah sistem ekskresi mulai dilatih.
2. Bulan kelima
Pada bulan kelima, perkembangan janin sudah mulai memasuki
pembentukan otot. Janin pun mulai bergerak lebih aktif untuk melatih ototnya
tersebut. Bagian kepala juga sudah mulai ditumbuhi rambut pada bulan kelima
ini. Terbentuk juga lapisan putih di kulit yang melindungi janin dari air ketuban.
3. Bulan keenam
Perkembangan janin pada bulan keenam menunjukkan bahwa janin sudah
dapat mulai merespons rangsangan dari luar seperti rangsangan suara. Respons
yang diberikan adalah seperti detak jantung janin yang meningkat ketika
menerima rangsangan.
Pertumbuhan jari-jari tangan dan kaki janin juga semakin terlihat sempurna
dan sudah terbentuk kelopak mata, sehingga mata dapat terbuka. Pada tahap ini.
Anda sudah dapat melihat gambar janin melalui USG dengan bentuk yang semakin
sempurna.

C. Trimester Ketiga
Trimester ketiga merupakan masa akhir dari kehamilan. Pada masa ini
umumnya ibu akan merasakan keluhan seperti lebih sulit bernapas dan mengalami
pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Tetapi masa ini juga biasanya menjadi masa
yang mendebarkan karena bayi Anda akan segera lahir ke dunia. Berikut adalah
perkembangan janin yang terjadi pada bulan ke-7 hingga 9:
1. Bulan ketujuh
Bulan ketujuh adalah bulan di mana indra janin mulai bekerja. Janin sudah
dapat mendengar suara, bisa merasakan sakit, dan mulai peka terhadap cahaya.
Tubuh janin juga tidak hanya memiliki otot tapi juga mulai bisa menyimpan lemak.
Janin juga lebih aktif dan mampun mengubah posisi tubuhnya.
2. Bulan kedelapan
Pada bulan ke delapan, berkembangan organ dalam tubuh janin hampir
sempurna, kecuali pada bagian paru-paru. Bayi juga semakin hari semakin aktif
bergerak. Aktifnya janin biasanya dapat dirasakan dari gerakan menendangnya
yang semakin kencang. Karena organ yang terbentuk hampir sempurna, maka jika
kelahiran terjadi pada bulan kedelapan, umumnya bayi tetap dapat betahan hidup.
Pada bulan kedelapan umumnya calon ibu akan mengalami
perubahan mood yang cukup ekstrim. Terkadang juga dibarengi rasa takut
menghadapi persalinan. Pada tahap ini, calon ibu disarankan untuk mencari hal-hal
yang menyenangkan untuk menjaga mood-nya.
3. Bulan kesembilan
Bulan kesembilan merupakan bulan terakhir pertumbuhan janin. Pada tahap
ini lah organ-organ mulai sempurna dan bekerja dengan sebagai mana mestinya.
Bayi juga mulai bergerak aktif dan mencari jalan lahir. Pada bulan kedelapan dan
kesembilan merupakan masa di mana berat janin naik hingga 1 kg lebih.
5. Nasehat Untuk Ibu Hamil
1) Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena
kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur
sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15
Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu
mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, 1998)
2) Pekerjaan rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
(Manuaba, 1998)
3) Wanita bekerja di luar rumah
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan
dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang sedang
hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat diambil
sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan.
(Manuaba,1998)
4) Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari
katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian
dalam. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang. Pakaian
dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana
lembab di sekitar pelipatan. (Manuaba, 1998)
5) Hubungan seksual
Menurut Manuaba (1998), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan
6) Perawatan payudara
Menurut Manuaba (1998), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan
untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan puting
Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam
20 kali, keluar 20 kali.
a. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
b. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
c. Pakailah BH yang menyokong payudara.
7) Pemberian obat – obatan dan imunisasi
Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil harus
selalu memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin. Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat
menurunkan angka kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid
tetanus dilakukan 2 kali selama hamil.

Tabel 1. Interpal dan Efektifitas Pemberian Imunisasi TT

Antigen Interval Lama Perlindungan


TT1 Kunjungan pertama -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun atau seumur hidup

8) Persiapan persalinan dan laktasi


Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan
kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan
laktasi. Untuk dapat mencapai kesehatan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan
mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi. (Manuaba, 1998)
9) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit
jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu.
6. Tanda Bahaya Kehamilan
Berkaitan dengan ibu
Menurut Saifuddin (2002), tanda bahaya ibu hamil adalah :
a. Perdarahan peervaginam
b. Sakit kepala lebih dari biasa
c. Gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan
e. Nyeri abdomen / epigastric
Berkaitan dengan janin
Menurut Manuaba (1998), tanda bahaya pada janin adalah :
a. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
b. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
c. Perut terasa semakin kecil
7. Standar Pelayanan Antenatal Care
Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh standar pelayanan
yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T.
Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI,
2009) :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) bila diperlukan.Pemberian
7. Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
IV. Pathway
Kehamilan
(Konsepsi dan nidasi)

Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)

Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis

Cardiak out Produksi Hcl


put meningkat lambung dan saliva Diafragma Peran baru
Frekuensi miksi Motilitas usus
meningkat tertekan dalam keluarga
meningkat menurun

Frekuensi nadi Rangsangan Pengembangan diafragma Keterbatasan


meningkat Inhibisi refluks kognitif
terhadap medula tidak optimal
spingter menurun
vomiting center
meningkat
Intake nutrisi
Sisa pencernaan Cemas
berkurang Ekspansi paru tertahan lama pada
Mual dan muntah menurun usus
Kelemahan Gangguan pola
fisik tidur dan
Aktifitas Kekurangan Pola napas tidak
Konstipasi istirahat
intoleras volume cairan efektif
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
1) Identitas
Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini
harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
2) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang
mencari pertolongan.
Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan

2. Riwayat kesehatan sekarang


Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie yang
didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan
anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
3. Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa
hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid
atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal
ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan.
c. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a) Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan
dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria,
iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi
uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus..
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha,
CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
b) Palpasi
1) Tujuan :
Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
1) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
2) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
3) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
4) 24 minggu – setinggi pusat
5) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
6) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
7) 36 minggu – 3 jari dibawah px
8) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
1) Leopold I
Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah
muka penderita.
Rahim dibawa ke tengah
Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus
Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.
2) Leopold II
Keadaan tangan pindah ke samping
Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di
pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-
bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak
yang memberi rintangan terbesar.
Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III
Dipergunakan satu tangan saja.
Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
4) Leopold IV
Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita
Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga
panggul
Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
c. Auskultasi
Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30
menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
d. Pemeriksaan panggul
Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
Pengukuran panggul dalam, meliputi :
Promotorium (N = tidak teraba)
Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
Sacrum ( N = cekung)
Spina ischiadica (N = menonjol)
Arcus pubis ( N = > 900)
e. Pemeriksaan laboratorium
Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal :
gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam
kehamilan maupun persalinan.
Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya
: 11 gr%)
f. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
g. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik
usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering kencing
merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir
masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari
Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian
luar dan dalam.
2. Diagnosa Keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO SDKI
1. Gangguan Rasa Nyaman D. 0074
Katerogi : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan kenyamanan
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan
adaptasi kehamilan

2. Inkontinesia Urin Stres D. 0046


Kategori : Fisiologis
Subkategori : Eliminasi
Inkontinensia urin stress berhubungan dengan peningkatan
tekanan intraabdomen

3. Defisit Pengetahuan tentang persiapan melahirkan D. 0111


Kategori : Perilaku
Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran
Defisit pengetahuan berhubungan persiapan melahirkan dengan
ketidaktahuan menemukan sumber informarsi
A. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Inkontinensia urin Setelah diberikan asuhan Dukungan perawatan diri : BAB/BAK 1. Untuk mengetahui ketidak
stress berhubungan keperawatan, klien mengerti Observasi : normalan eliminasi urine
dengan peningkatan tentang perubahan pola 1. Identifikasi kebiasaan BAB/BAK 2. Untuk mengetahui tanda tanda
tekanan intraabdomen eliminasi urin. Dengan Kriteria sesuai usia dehidrasi
hasil : 2. Monitor integritas kulit pasien 3. Agar memudahkan saat
1. Frekunsi berkemih Terapeutik : bab/bak
membaik (5) 3. Pakai pakaian yang diperlukan 4. Untuk memudahkan bab/bak
2. Sensasi berkemih untuk memudahkan eliminasi sehingga klien tidak perlu ke
membaik (5) 4. Dukung penggunaan tiolet/pispot/ kamar mandi
3. Kemampuan memonitoring urinal secara konsisten 5. Untuk menjaga privasi klien
munculnya gejala secara 5. Jaga privasi selama eliminasi 6. Untuk menghindari ddaerah V
mandiri meningkat (5) 6. Ganti pakaian pasien setelah lengbab yang dapat
eliminasi, jika perlu mempercepat pertumbuhan
7. Bersihakan alat bantu bab setelah jamur yang dapat
dibersihakan mengakitbatkan infeksi
8. Latih bab/bak sesuai jadwal, bila 7. Agar tidak terjadi penularan
perlu bakteri
9. Sediakan kateter, urinal jika perlu 8. Agar bab/bak terjadwal
Edukasi : sehingga tidak mengganggu
10. Anjurkan bab/bak secara rutin aktivitas klien
11. Anjurkan kekamar mandi/toilet, 9. Alat bantu bak
jika perlu 10. Agar bak atau bab dapat
12. Berikan informasi tentang terjadwal dengan rutin
perubahan perkemihan 11. Mempermudah klien bab/bak
sehubungan dengan trimester 12. Membantu klien memahami
ketiga alasan fisiologis dari frekuensi
berkemih dan nokturia.
Pembesaran uterus trimester
ketiga.

Setelah diberikan asuhan


2. Defisit pengetahuan keperawatan, klien mengerti Edukasi persalinan 1. Untuk mengetahui tingkat
berhubungan tentang persiapan melahirkan Observasi : pengetahuan ibu tentang
persiapan melahirkan Dengan Kriteria hasil : 1. Identifikasi tingkat pengetahuan persalinan
dengan ketidaktahuan 1. Tingkat pengetahuan 2. Identifikasi pemahaman ibu 2. Untuk dapat memillih
menemukan sumber meningkat (5) tentang persalinan penyuluhan yang sesuai
informarsi 2. Tingkat kepatuhan Terapeutik : dengan kondisi klien
meningkat (5) 3. Sediakan materi dan media 3. Untuk mempermudah
3. Proses informasi kesehatan penyuluhan dan pemahaman
- Memahami kaimat 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan klien terhadap edukasi
- Menyampaikan pesan sesuai kesepakatan meningkat
yang kohoren 5. Berikan kesempatan untuk 4. Agar klien dapat
bertanya mempersipakan persalinan
6. Berikan reinforcement positif dengan benar dan sesuai
terhadap perubahan perilaku ibu kondisi
Edukasi 5. Untuk meningkatkan
7. Jelaskan metode persalinan yang kepercayaan diri klien
telah dipilih 6. Agar klien memahami metode
8. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan yang digunakan
persalinan 7. Untuk mempermudah klien
9. Anjurkan ibu menggunakan teknik 8. Untuk mempermudah klien
menejemen nyeri persalinan tiap 9. Untuk mengurangi nyeri saat
kala persalinan
10. Anjurkan ibu cukup nutrisi 10. Agar kondisi ibu baik saat
11. Ajarkan ibu tanda bahaya persalinan
persalinan 11. Agar ibu dapat mengantisipasi
bahya persalinan.

3. Gangguan rasa Setelah diberikan asuhan Dukungan tidur


nyaman berhubungan keperawatan, gangguan rasa Observasi :
dengan adaptasi nyaman berkurang. Dengan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur 1. Untuk mengetahui pola
kehamilan Kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor pengganggu aktifutas tidur pasien
1. Keluhan tidak nyaman tidur (fisik atau psikologis) 2. Mengetahui faktor
menurun (5) 3. Identifikasi makanan dan prnghambat tidur pasien
2. Gelisah menurun (5) minuman yang mengganggu tidu. 3. Mengetahui makanan atau
3. Kesulitan sulit tidur menurun Teraputik minuman yang dapat
(1) 4. Modifikasi lingkungan , batasi menggangu tidur pasien
4. Keluhan pola tidur berubah waktu tidur siang bila perlu 4. Batasi penggunaan
menurun (1) 5. Lakukan prosedure untuk lapu/cahaya, kondisikan
meningkatkan kenyamanan lingkungan yang nyaman dan
(pengaturan posisi) aman
Edukasi 5. Posisi piring ke kiri lebih
6. Jelaskan pentingnya tidur cukup dianjurkan, terlentang
7. Ajarkan relaksasi otot autogenik membuat klien sesak nafas
atau cara nonfarmakologi lainnya. 6. Agar kebutuhan tidur klien
8. Anjurkan makanan/minuman terpenuhi
yang mengganggu tidur 7. Untuk merilekskan agar klien
dapat tidur dengan nyenyak
8. Cafein dapat mengganggu
pola tidur
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.

Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.

Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.

Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.


2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu bedah kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:


Jakarta. 2000.

SDKI. 2018. Derfinisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta.

SDKI. 2018. Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta.

SLKI. 2018. Definisi dan Kriteria Hasil Keperawtan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai