Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN

A. Definisi Antenatal
Pengertian antenatal care adalah perawatan kehamilan. Pelayanan
perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan
antenatal care yang sudah ditetapkan (Sujiyati, 2009).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat
dan baik (Wiknjosastro 2009).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (Sarwono, 2010).

B. Tanda dan Gejala Antenatal


Asrinah 2010, menjelaskan tanda da gejala dari kehamilan antara lain :
1. Tanda Presumtif (Dugaan)
a. Supresi menstruasi (Membatasi perdarahan menstruasi)
b. Nausea, vomiting, morning sickness.
c. Sering miksi
d. Mammae bengkak terasa penuh
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
f. Chadwicks ( + ) (Warna selaput lendir vulva dan vagina
g. Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
a. Pembesaran abdomen
b. Tanda hegar Ckonsistensi rahim menjadi lunak)
c. Ballotemen ( + ) (Air ketuban jauh lebih banyak sehingga pada saat
menggoyangkan uterus bayi akan melenting
d. Perubahan pada serviks
e. Braxton Hicks (Kontraksi yang tidak teratur tanpa nyeri)
f. Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
a. Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
b. Pergerakan fetal
c. USG – hasil
d. Ro – ada skeletal

C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


Mitayani 2009, menjelaskan perubahan dan adaptasi fisiologi yang terjadi
pada masa kehamilan sebagai berikut :
1. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-
gejala yang berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
Gejala tersebut antara lain :
a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih.
b. Masalah gastrointestinal
1) Mual dan muntah(4-6 minggu)
2) Morning sickness
3) Anoreksia
4) Saliva berlebihan
5) Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
d. Perubahan janin
1) Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
2) pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk
keprok
3) Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan
tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah
jari-jari yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal
ini sebabkan oleh bertambahnya jumlah pembuluh darah pada
rahim.
g. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan
kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering kencing
h. Kardiovaskuler
1) Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran
uterus posisi jantung pada bagian kiri atas
2) Kardiak output
a) Denyut jantung meningkat
b) Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
c) Filtrasi ginjal meningkat
d) transportasi oksigen meningkat
i. Uterus
1) Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
2) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3) Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
k. Vagina
1) Peningkatan vaskularisasi
2) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
l. Respirasi
1) Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
2) Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi
dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan
mengalirnya carbon dioksida dari janin ke ibu
3) Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
m. Muskuluskeletal
1) Relaksasi persendian
2) Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen
rotundum
3) Perubahan postural
a) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan
tulang belakang
b) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada
terdsorong kedepan
n. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,
kloasma, linianigra dan strie gravidalum
2. Trimester II (12-28 minggu)
a. Perubahan fisiologis
1) Uterus
a) uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
b) dinding uterus tipis dan lunak
c) fetus dapat di palpasi pada abdomen
d) uterus jadi bentuk ovale
e) Adanya kontraksi” braxson his”
2) Servik
a) terus memanjang
b) Adanya mucous plag
c) Sel otot hipertropi
d) Kelenjar serviks aktif
3) Vagina
a) Sel otot hipertropi
b) Mukosa tebal
c) Adanya lorchea
d) PH asam : 3,5-6,0
4) Payudara
a) Duktus dan alveoli hipertropi
b) areola dan putting membesar
c) Mulai ada sekresi kolostrum
5) Sistem kardiovaskuler
a) volume darah meluas
b) Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada
sel darah merah
c) Output meningkat 30-50 %
d) stroke volume meningkat
e) tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
f) Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua
akhir
6) Sistem respiratory
a) Oksigen dalam darah meningkat
b) Pernafasan lebih dalam
c) volume darah stabil
d) Kebutuhan oksigen meningkat
e) Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan
sulit/sesak nafas
7) Sistem Urinary
a) Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
b) udema fisiologis pada kandung kemih
c) frekuensi berkemih menurun
d) Dilatasi ginjal dan ureter
e) Ibu rentan terhadap infeksi traktus urinarius
f) Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
g) Aliran plasma renal meningkat
h) Ekskresi glukosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang
larut dalam air meningkat
8) Sistem muskuluskeletal
a) Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus,
lordosis fisiologis
b) Kram pada kaki
9) Sistem integumen
a) Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
b) adanya linianigra
c) vaskuler adanya palmar eritema
d) rambut menjadi lebih halus
e) Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
10) Sisten gastrointestinal
a) Mulut dan gigi : sensitif terhadap zat iritan
b) Esofagus dan gaster : Kapasitas lambung menurun, sekresi
asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun
c) Liver : Meningkatnya serum phospotase, menurunnya
albumin dan globulin
d) Pankreas : Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang
sering terjadi pada sel-sel beta, kebutuhan fisiologis
kehamilan, pencetus diabetus gestasional
e) Intestinal : Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi
nutrien dan air meningkat
11) Sistem endokrin
a) Pituitary : Sekresi hormon luteinising dan folikel
stimulating hormon dan prolaktin meningkat
b) Tiroid : Vaskularisasi meningkat, meningkatnya T3 dan
T4, BMR meningkat, paratiroid, hiperplasia, sekresi
hormon meningkat
c) Adrenal : Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH)
meningkat, level kortisol meningkat, level aldesteron
meningkat
d) Plasenta : Fungsi utuh dan komplek
3. Trimester III (28 minggu – kehamilan berakhir 38-42 minggu)
a. Sistem reproduksi
1) Uterus : Ukuran bertambah membesar, distensi miometrium,
dinding menipis, kontraksi “Braxton hicks” semakin jelas.
2) Serviks : Effacement, pengeluaran mukosa.
3) Vagina : Hiperemia, pertumbuhan lactobacil, leukhoren.
4) Payudara : Membesar, tegang, kolostrum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
1) COP meningkat 40 %
2) Volume darah ibu meningkat 30-50 %
3) HR meningkat 15 X/menit
4) Stroke volume meningkat
5) Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu
dengan masalah jantung.
c. Sistem pernafasan
1) Diafragma tertekan pembesaran uterus ke atas
2) Iga-iga expansi
3) Konsumsi oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
1) Dilatasi koliks renal, filterasi glomerulus meningkat
2) Frekuensi miksi meningkat
3) Konsentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem muskuloskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas-rebas ekstremitas
f. Sistem integumen
1) Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
2) Rambut tipis dan rontok
3) Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
1) Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
2) Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
3) Mobilitas intestinal menurun, predisposisi konstipasi
h. Sistem endokrin
1) Pituitary : Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
2) Tiroid : BMR meningkat
3) Plasenta : Fungsi maksimal

D. Patofisiologi (proses kehamilan) dan Pathway


1. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae)
dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen
tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum
terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala,
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani
dengan sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.
Pathway

KEHAMILAN

Trimester I Trimester II Trimester III

Peningkatan Uterus Perubahan


Perubahan fisik
estrogen membesar psikologis

Tonus otot Ketidak nyamanan Perubahan pola Krisis


menurun pada ibu seksualitas situasional

Gangguan pola Kurang


HCL lambung Proses adaptasi
tidur pengetahuan
Peristaltik
Tekanan gaster
Persiapan
anggota baru
Mual/ muntah

Uterus semakin Kecemasan


Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh membesar

Distensi Diafragma Perubahan Penekanan Frekuensi BAK


paru-paru terdorong keatas bentuk tubuh saluran kemih meningkat

Inefektif pola Body image Gangguan pola


napas eliminasi urin

Kebersihan
genitalia menurun

Kelembabab meningkat

Sumber: Henderson, (2010) Risiko infeksi


E. Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Handerson 2010) :
1. Perdarahan
2. Pre Eklamsia
3. Infeksi
4. Hiperemisis gravidarum
5. Hipertensi dalam kehamilan
6. Perdarahan trimester I (abortus)
7. Perdarahan antepartum
8. Kehamilan ektopik
9. Kehamilan kembar
10. Molahydatidosa
11. Inkompatibilitas darah
12. Kelainan dalam lamanya kehamilan
13. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
14. Sindrome putri duyung

F. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-
komponen (Manuaba 2010) sebagai berikut:
1. Informasi yang dapat diberikan
a. Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.
b. Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga
karena selama kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
c. Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan tinggi serat.
d. Pemakian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau
tenaga medis lainnya.
e. Wanita perokok atau peminum alkohol harus menghentikan
kebiasaannya. Suami perlu diberi pengertian tentang keadaan
istrinya yang sedang hamil.
2. Anamnesis
a. Pada wanita dengan haid terlambat dan diduga hamil. Ditanyakan
hari pertama haid terakhir (HPHT). Taksiran partus dapat
ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus haidnya teratur + 28
hari dengan menggunakan rumus Naegele.
b. Bila ibu lupa HPHT, tanyakan tentang hal lain seperti gerakan
janin. Untuk primigravida gerakan janin terasa pada kehamilan 18
minggu, sedangkan multigravida 16 minggu. Nausea biasanya
hilang pada kehamilannya 12-14 mingggu.
c. Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya
serta berat bayi yang pernah dilahirkan. Demikian pula riwayat
penyakit yang pernah diderita seperti penyakit jantung, paru,
ginjal, diabetes melitus. Selain itu ditanyakan riwayat menstruasi,
kesehatan, keluarga, sosial, obstetri, kontrasepsi, dan faktor risiko
yang mungkin ada pada ibu.

3. Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan
umum, status gizi dan tanda vital. Pada mata dinilai ada tidaknya
konjungtiva pucat, sklera ikterik, edema kelopak mata, dan kloasma
gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi lokal. Periksa
pula jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara lengkap.

4. Pemeriksaan Obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Sebelum
pemeriksaan kosongkan kandung kemih. Kemudian ibu diminta
berbaring terlentang dan pemeriksaan dilakukan di sisi kanan ibu.
5. Pemeriksaan luar
a. Lihat apakah uterus berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi,
harus ditunggu sampai dinding perut lemas agar dapat diperiksa
dengan teliti. Agar tidak terjadi kontraksi dinding perut akibat
perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa, sebelum palpasi kedua
tangan pemeriksa digosokkan dahulu.
b. Cara pemeriksaan yang umum digunakan cara Leopold yang
dibagi dalam 4 tahap. Pada pemeriksaan Leopold I, II, dan III
pemeriksa menghadap ke arah muka ibu, sedangkan pada
Leopold IV ke arah kaki. Pemeriksaan Leopold I untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga usia kehamilan dapat
diketahui. Selain secara anatomi, tinggi fundus uteri dapat
ditentukan dengan pita pengukur. Bandingkan usia kehamilan
yang didapat dengan hari pertama haid terakhir. Selain itu,
tentukan pula bagian janin pada fundus uteri: Kepala teraba
sebagai benda keras dan bulat, sedangkan bokong lunak dan tidak
bulat.
c. Dengan pemeriksaan Leopold II ditentukan batas samping uterus
dan posisi punggung pada bayi letak memanjang. Pada letak
lintang ditentukan kepala. Pemeriksaan Leopold III menentukan
bagian janin yang berada di bawah.
d. Leopold IV selain menentukan bagian janin yang berada di
bawah, juga bagian kepala yang telah masuk pintu atas panggul
(PAP). Bila kepala belum masuk PAP teraba balotemen kepala.
e. Dengarkan DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop
monoaural atau doppler. Dengan stetoskop monoaural BJJ
terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan
Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu.
f. Dari pemeriksaan luar diperoleh data berupa usia kehamilan, letak
janin, persentase janin, kondisi janin, serta taksiran berat janin.
g. Taksiran berat janin ditentukan berdasarkan rumus Johnson
Toshack. Perhitungan penting sebagai pertimbangan memutuskan
rencana persalinan pervaginam secara spontan. Rumus tersebut:
Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) –
N) X 155.
N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
N = 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika.

6. Pemeriksaan dalam
a. Siapkan ibu dalam posisi-litotomi lalu bersihkan daerah vulva dan
perineum dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina
apakah terdapat luka, varises, radang, atau tumor. Selanjutnya
lakukan pemeriksaan inspekulo. Lihat ukuran dan warna porsio,
dinding, dan sekret vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina
dengan memasukan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor
atau pembesaran kelenjar di liang vagina. Periksa adanya massa
di adneksa dan parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran
uterus serta periksa konsistensi, arah, panjang, porsio, dan
pembukaan servik. Pemeriksaan dalam ini harus dilakukan
dengan cara palpasi bimanual.
b. Ukuran uterus wanita yang tidak hamil kira-kira sebesar telur
ayam. Pada kehamilan 8 minggu sebesar telur bebek, 12 minggu
sebesar telur angsa, dan 16 minggu sebesar kepala bayi atau tinju
orang dewasa.

7. Pemeriksaan panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36 minggu
karena jaringan dalam rongga panggul lebih lunak, sehingga tidak
menimbulkan rasa sakit. Masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam
liang vagina. Arahkan ujung kedua jari ke promontorium, coba untuk
merabanya. Bila teraba, tentukan panjang konjugata diagonalis.
Dengan ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan sejauh
mungkin, tentukan bagian yang teraba. Raba lengkung sakrum dan
tentukan apakah spina iskiadika kiri dan kanan menonjol ke dalam.
Raba dinding pelvik, apakah luruh atau konvergen ke bawah dan
tentukan panjang distansia interspinarum. Arahkan bagian palmar jari-
jari tangan ke dalam simfisis dan tentukan besar sudut yang dibentuk
antara os pubis kiri dan kanan.

8. Pemeriksaan laboratorium
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah,
hematokrit, dan hitung leukosit. Dari urin diperiksa beta-hCG, protein,
dan glukosa.

G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


Wiknjosastro 2009, menerangkan bahwa asuhan keperawatan pada ibu
hamil sebagai berikut :
1. Pengkajian Ibu Hamil
Riwayat Keperawatan
1) Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12
minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah
kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur
sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin
ada (terutama pada trimester terakhir).
2) Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan
frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis,
hemoroid.
4) Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati
umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
5) Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi
Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6) Pernapasan
7) Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi
pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi
uterus, pernapasan torakal
8) Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar
dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20
minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20
minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20
minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
9) Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual,
leukarea mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus,
perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick po
10) Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan
stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi
dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
11) Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.

H. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah
2. Kurang Pengetahuan b/d keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap
informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi,
tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
3. Perubahan eliminasi urine b.d pembesaran uterus, meningkatnya
vesika urinaria dan GFR
4. Konstipasi b.d penurunan peristaltik, penekanan uterus
5. Kecemasan b/d perubahan status kesehatan, perubahan konsep diri,
kurang pengetahuan dan hospitalisasi
I. Rencana keperawatan
No Dx Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1 Ketidakseimbangan Nutritional status: Adequacy of nutrient Nutrition Management
Nutritional Status : food and Fluid Intake  Monitor adanya penurunan BB dan
nutrisi kurang dari
Weight Control gula darah
kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Monitor turgor kulit
selama….nutrisi kurang teratasi dengan  Monitor mual dan muntah
berhubungan dengan
indikator:  Monitor pucat, kemerahan, dan
perubahan nafsu  Albumin serum kekeringan jaringan konjungtiva
 Pre albumin serum  Catat adanya edema, hiperemik,
makan, mual dan
 Hematokrit hipertonik papila lidah dan cavitas
muntah  Hemoglobin ovald dan alergi
 Total iron binding capacity  Jadwalkan pengobatan dan tindakan
 Jumlah limfosit tidak selama jam makan
 Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
 Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
 Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen sesuai kebutuhan
2 Ketidak efektivan Respiratory status : Ventilation  Monitor respirasi, status O2 dan TTV
Respiratory status : Airway patency  Observasi adanya tanda tanda
pola nafas b.d
Vital sign Status hipoventilasi
pergeseran diafragma  Monitor pola nafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  Monitor adanya kecemasan pasien
dan karena
………..pasien menunjukkan keefektifan pola terhadap oksigenasi
pembesaran uterus nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil:  Posisikan pasien untuk
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara memaksimalkan ventilasi
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan  Pertahankan jalan nafas yang paten
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,  Auskultasi suara nafas, catat adanya
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed suara tambahan
lips)  Pasang mayo bila perlu
 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
tidak merasa tercekik, irama nafas,  Keluarkan sekret dengan batuk atau
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, suction
tidak ada suara nafas abnormal)  Berikan pelembab udara Kassa basah
 Tanda Tanda vital dalam rentang normal NaCl Lembab
(tekanan darah, nadi, pernafasan)  Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
 Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
 Ajarkan bagaimana batuk efektif
 Informasikan pada pasien dan
keluarga tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas.
 Kolaborasi dalam pemberian
bronkodilator
3 Kurang Pengetahuan Kowlwdge : disease process  Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
b/d keterbatasan Kowledge : health Behavior keluarga
kognitif, interpretasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Gambarkan tanda dan gejala yang
terhadap informasi selama …. pasien menunjukkan pengetahuan biasa muncul pada penyakit, dengan
yang salah, tentang proses penyakit dengan kriteria hasil: cara yang tepat
kurangnya keinginan  Pasien dan keluarga menyatakan  Gambarkan proses penyakit, dengan
untuk mencari pemahaman tentang penyakit, kondisi, cara yang tepat
informasi, tidak prognosis dan program pengobatan  Identifikasi kemungkinan penyebab,
mengetahui sumber-  Pasien dan keluarga mampu melaksanakan dengan cara yang tepat
sumber informasi. prosedur yang dijelaskan secara benar  Sediakan informasi pada pasien
 Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang kondisi, dengan cara yang
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim tepat
kesehatan lainnya  Sediakan bagi keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
 Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
 Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
 Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
 Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat.
4 Konstipasi b.d Bowl Elimination Manajemen konstipasi
Hidration  Monitor tanda-tanda ruptur
penurunan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan bowel/peritonitis
peristaltik, selama …. konstipasi pasien teratasi dengan  Identifikasi faktor-faktor yang
kriteria hasil: menyebabkan konstipasi
penekanan uterus,
 Pola BAB dalam batas normal  Dorong peningkatan aktivitas yang
asupan serat kurang  Feses lunak optimal
 Cairan dan serat adekuat  Sediakan privacy dan keamanan
 Aktivitas adekuat selama BAB
 Hidrasi adekuat  Jelaskan pada pasien manfaat diet
(cairan dan serat) terhadap eliminasi
 Jelaskan pada klien konsekuensi
menggunakan laxative dalam waktu
yang lama
 Jelaskan penyebab dan rasionalisasi
tindakan pada pasien
 Konsultasikan dengan dokter tentang
peningkatan dan penurunan bising
usus
 Kolaburasi jika ada tanda dan gejala
konstipasi yang menetap
 Kolaborasi dengan ahli gizi diet
tinggi serat dan cairan

5 Kecemasan b/d  Kontrol kecemasan Anxiety Reduction (penurunan


 Koping kecemasan)
perubahan status
Setelah dilakukan asuhan selama  Gunakan pendekatan yang
kesehatan, perubahan ……………klien kecemasan teratasi dgn menenangkan
konsep diri, kurang kriteria hasil:  Nyatakan dengan jelas harapan
 Klien mampu mengidentifikasi dan terhadap pelaku pasien
pengetahuan dan
mengungkapkan gejala cemas  Jelaskan semua prosedur dan apa
hospitalisasi  Mengidentifikasi, mengungkapkan dan yang dirasakan selama prosedur
menunjukkan tehnik untuk mengontol  Temani pasien untuk memberikan
cemas keamanan dan mengurangi takut
 Vital sign dalam batas normal  Berikan informasi faktual mengenai
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh diagnosis, tindakan prognosis
dan tingkat aktivitas menunjukkan  Libatkan keluarga untuk
berkurangnya kecemasan mendampingi klien
 Instruksikan pada pasien untuk
menggunakan tehnik relaksasi
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Identifikasi tingkat kecemasan
 Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
 Kelola pemberian obat anti cemas.
J. Evaluasi
1. Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2. Pola napas efektif
3. Rasa nyaman terpenuhi
4. Pola eliminasi normal
5. Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan
6. Cemas berkurang
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY. D
DI RUANG POLI KLINIK RS INDRIATI SOLO BARU

I. PENGKAJIAN
Nama Klien : Ny. D
Alamat : Nampan-Jati
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Usia Kehamilan : 40-41 Minggu
Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2019
HPHT : 22 Maret 2019
HTL : 29 Desember 2019
Suku Bangsa : Jawa
A. Persepsi dan Harapan Klien Sehubungan Dengan Kehamilan
1. Mengapa ibu datang ke klinik ?
Ny.D datang ke Poli obgyn RS Indriati untuk memeriksan
kandungannya.
2. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari ?
Ny.D mengatakan bahwa kehamilan ini yang kedua dan mengatakan
nyeri perut
3. Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan ?
Ny.D mengatakan berharap bahwa kandungannya sehat selalu dan baik-
baik saja sampai waktunya melahirkan
4. Ibu tinggal dengan siapa ?
Ny.D mengatakan dirumah tinggal bersama suami, anak pertamanya,
dan juga mertuanya.
5. Siapa orang yang terpenting bagi ibu ?
Ny.D mengatakan bahwa orang yang paling penting ialah keluarganya.
6. Dengan kunjungan ke klinik, dampak apa yang terjadi di dalam
keluarga ?
Ny.D mengatakan bahwa dengan berkunjung ke klinik saya dan
keluarga dapat mengetahui perkembangan janin dan mengetahui hal-hal
apa saja yang diperlukan pada kehamilan ini
7. Apakah suami (orang terdekat) mau menemani untuk datang ke klinik?
Ny.D mengatakan bahwa suaminya selalu menemaninya untuk
melakukan periksaan ke klinik dan Poliklinik RS Indriati
8. Rencana melahirkan dimana ?
Ny.D mengatakan berencana untuk melahirkan di RS Indriati.
9. Apakah ibu merencanakan untuk menyusui bayinya ?
Ny.D mengatakan bahwa dia akan memberikan asi eksklusif pada
bayinya
10. Apakah ibu sudah di imunisasi ? kapan, apa jenisnya ?
Ny.D mengatakan bahwa dia sudah di imunisasi di puksesmas
sukoharjo ialah TT.
11. Apakah ibu memelihara kucing ? siapa yang membersihkan kotoran
kucingnya ?
Ny.D mengatakan tidak memelihara kucing

B. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Kenyamanan dan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan
1) Apakah terjadi gangguan kenyamanan sejak terjadinya kehamilan ?
Ny.D mengatakan waktu diawal kehamilan sering merasa pusing,
kram bagian kaki dan sekarang merasa nyeri bagian perut.
2) Apakah yang ibu lakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan?
Ny.D mengatakan untuk mengurangi rasa pusing biasanya langung
istirahat dengan berbaring dan bila kaki kram Ny.D melakukan
pijat-pijat otot.
3) Apakah hilang dengan pengobatan ?
Rasa kurang nyaman yang dirasakan oleh Ny.D dapat teratasi
tanpa menggunakan pengobatan.
4) Apa yang ibu inginkan dari perawat untuk menghilangkan rasa
tidak nyaman tersebut ?
Ny.D mengatakan bahwa perawat dapat membantunya dengan
memberikan informasi untuk mengurangi rasa nyaman.
b. Istirahat – tidur
1) Adakah gangguan untuk istirahat tidur selama kehamilan ?
Ny.D mengatakan mengalami susah tidur jumlah jam tidur ± 4-5
jam/hari.
2) Apa yang telah ibu lakukan pada masa lalu untuk mendapatkan
istirahat/tidur yang cukup ?
Ny.D mengatakan untuk mencukupi waktu istirahatnya hanya
dengan tidur saat rasa mengantuk datang dan mengurangi
aktivitas yang berat dan menonton televisi.
3) Apakah hal ini berhasil ?
Ny.D mengatakan cara yang dilakukannya berhasil.
4) Apakah ibu bisa tidur siang ?
Ny.D mengatakan bisa tidur siang tetapi cuma sebentar.
5) Bila iya, berapa jam/hari ?
Ny.D mengatakan tidur siang 1-1,5 jam setiap hari.
c. Hygiene prenatal
1) Jelaskan cara mandi ?
Ny.D mengatakan mandi 2 kali sehari dan membersihkan rambut
setiap 2 hari sekali
2) Bagaimana cara membersihkan gigi ?
Ny.D mengatakan cara membersihkan gigi ialah dengan gosok
gigi menggunakan pasta gigi dan sikat gigi yang dilakukan 2-3
kali sehari.
3) Bagaimana biasanya kulit ibu ?
Kulit Ny.D terlihat bersih, putih, turgor kulit elastis.
4) Adakah sesuatu digunakan untuk kulit ibu ? Muka (bedak), badan
(lotion), perut (minyak kayu putih).
Ny.D mengatakan biasa menggunakan bedak dan lotion setelah
mandi, penggunaan minyak kayu putih hanya saat tubuh Ny.D
kurang baik saja
2. Keselamatan
a. Pergerakan
Ny.D terlihat dapat bergerak normal tanpa ada halangan.
b. Penglihatan
Adakah gangguan pengelihatan ?
Ny.D mengatakan tidak ada gangguan penggelihatan dan masih
dapat melihat dengan jelas.
c. Pendengaran
Adakah gangguan pendengaran ?
Ny.D mengatakan tidak memiliki gangguan pendengaran.
3. Cairan
a. Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum, selama
kehamilan ?
Ny.D mengatakan ada perubahan cairan yang diminum, Ny.D
minum air putih ±8-10 gelas air per harinya, sebelum hamil Ny.D
hanya meminum air putih 6-7 gelas air putih saja.
b. Minum apa yang disukai ?
Ny.D mengatakan menyukai minum air putih, jus mangga dan teh
hangat.
c. Minuman apa yang tidak disukai ?
Ny. D mengatakan tidak menyukai minuman yang kecut-kecut,
seperti air jeruk dan minuman yang mengandung soda.
4. Nutrisi
a. Gigi dan mulut
1) Bagaimana keadaan gigi ibu ?
Keadaan gigi Ny.D bersih, gigi lengkap, tidak ada lubang.
2) Apakah menggunakan gigi palsu ?
Ny.D mengatakan tidak menggunakan gigi palsu.
3) Apakah makanan ibu terbatas karena gigi ?
Ny.D mengatakan tidak ada keterbatasan saat mengunyah makanan
4) Adakah rasa sakit pada mulut ?
Ny.D mengatakan tidak ada rasa sakit pada mulut.
b. Apakah yang ibu ketahui tentang berat badan ibu ?
Ny.D mengatakan bahwa berat badannya naik dari berat badan sebelum
hamil 72 kg menjadi 89 kg
c. Nafsu Makan
1) Apakah kehamilan menimbulkan perubahan dalam cara makan ibu ?
Ny.D mengatakan bahwa mengalami susah makan pada awal
kehamilan karena mual muntah, sekarang Ny.D semakin banyak
makan, sehari makan 4 kali dan Ny.D tidak ada keluhan mual dan
muntah lagi.
2) Makanan utama ?
Ny.D mengatakan menu makanan utamanya adalah nasi, sayur, dan
lauk pauk.
3) Adakah pantangan makan untuk ibu ?
Ny.D mengatakan tidak ada pantangan dalam makan.
4) Diet
a) Apakah ibu melakukan diet khusus ?
Ny.D mengatakan tidak pernah melakukan diet, dan kurang makan
berserat
b) Apakah ada masalah dengan diet tersebut ?
Tidak ada
c) Adakah resiko gangguan status nutrisi?
Ny.D tidak memiliki resiko gangguan status nutrisi
d) Penilaian ibu tentang dietnya ?
Tidak ada
e) Bagaimana kemampuan ibu untuk memberikan ASI pada bayi ?
Ny.D mengatakan akan menyusui bayinya selama 6 bulan esklusif
tanpa makanan pendamping ASI.
5. Eliminasi
a. Selama kehamilan ini adakah perubahan tentang BAB/BAK ?
Ny.D mengatakan ada perubahan dalam BAB/BAK. Sebelum hamil
Ny.D BAB 1x sehari, namun selama hamil Ny.D jadi jarang BAB,
kadang BAB 2-3 hari sekali, BAB keras dan sakit dan BAK terus
menurus (5-6 x/hari), bising usus 6x/i.
b. Bagaimana mengatasinya ?
Ny.D mengatakan untuk mengatasi BABnya hanya dengan
memakan buah pepaya dan banyak minum air
c. Berapa kali biasanya ?
Ny.D mengatakan BAB 1 kali sehari pada pagi hari dan BAK 3-4
kali sehari, namun selama hamil NY.D jarang BAB 2-3 hari sekali
dan BAK mencapai 5-6 x/ hari.
d. Jam berapa biasanya ?
Ny.D mengatakan BAB/BAK tidak menentu.
e. Apakah ibu menggunakan obat pencahar/klisam ?
Ny.D mengatakan tidak pernah menggunakan obat pencahar
f. Apa yang dilakukan ibu untuk melancarkan BAB/BAK ?
Ny.D mengatakan untuk melancarkan BAB nya hanya dengan
memakan buah pepaya dan banyak minum air hangat.
6. Oksigen
a. Apakah kehamilan mengakibatkan perubahan dalam pernafasan ?
Ny.D mengatakan bahwa merasakan tidak ada perubahan dalam
pernafasan.
b. Bagaimana mengatasinya ?
-
7. Seksual
a. Apakah kehamilan menimbulkan perubahan sebagai istri ?
Ny.D mengatakan tidak mengalami perubahan sebagai istri.
b. Apakah kehamilan menimbulkan perubahan hubungan suami istri?
Ny.D mengatakan ada perubahan dalam hubungan suami istri.
C. Riwayat kebidanan yang lalu : G2P1A0
No Gangguan Proses Tempat Masalah Jenis Berat Keadaaan
Kehamilan Persalinan Persalinan/ Persalinan Kelamin Lahir Anak
Penolong (gr)
1 - SC RS Indriati His (-), Laki- 3100 Sehat
KPD + Laki gram
DKP

D. Keluarga berencana
1. Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan ?
Ny.D mengatakan tidak menggunakan jenis KB apapun
2. Apakah ada masalah dengan cara tersebut ?
Ny.D mengatakan tidak ada masalah.
3. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang ?
Ny.D mengatakan akan menggunakan KB implan.
4. Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluaga ?
Ny.D mengatakan merencanakan untuk mempunyai 4 orang anak.

E. Hasil Pemeriksaan Umum


1. Keadaan umum : compos mentis, dapat bergerak dan beraktivitas
dengan baik.
2. Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg S : 36,6 C
Nadi : 84x/menit RR : 22x/menit
3. Antropometri
BB sekarang : 89 kg
BB sebelum hamil : 72 kg
TB : 165 cm
Lila : 28 cm
4. Pelvimetri
Distansia spinarum : -
Distansia kristarum : -
Konjugata eksterna : -
Lingkar panggul :-
5. Status obstetri
HPHT : 22 Maret 2019
HTL : 29 Desember 2019

F. Hasil Pemeriksaan Fisik


1. Kepala : mesosepal
Rambut : lurus, hitam, bersih
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada lesi
Gigi dan mulut : gigi bersih, lengkap, mukosa lembab, tidak ada
sariawan.
Telinga : telinga simetris kanan kiri, bersih, tidak ada
serumen, tidak ada gangguan pendengaran
2. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfa, tidak ada
kaku kuduk
3. Dada
a. Payudara : payudara kencang, areola dan putting menonjol
b. Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis teraba di ics 5
P : pekak
A : Bj 1= BjII, lup dup
c. Paru
I : bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada otot bantu napas
P : vocal vremitus seimbang kanan kiri, tarikan Dinding dada
simetris kanan kiri
P : sonor
A : vesikuler
4. Perut
Inspeksi : Perut tampak bulat dan membuncit, tidak tampak lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Pemerikasaan leopold:
Leopold 1 : TFU 36 cm
Leopold 2 : Punggung kiri
Leopold 3 : Persentasi kepala bagian bawah perut
Leopold 4 : Kepala sudah masuk PAP
Kesejahteraan janin
DJJ : 140x/m
TBJ : (36-11)x 155= 25x 155= 3875 gram
Gerakan janin : Aktif
5. Pemeriksaan ekstremitas
Edema : tidak ada edema
Varises : tidak ada varises
Reflek patella : ekstensi kanan dan kiri
6. Pemeriksaan urogenital
Kebersihan : bersih
Pengeluaran :-
Rektum/anus : tidak ada hemoroid
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Ket
Hb 9,77 g/dl 11,70- 15,50 Low
Kimia :
Berat jenis 1.020 1.015-1.025
PH 6,0 4,8-7,4
Leukosit esterase Negatif /ul Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein (Albumin) Negatif Mg/dl Nrgatif
Makroskopis
Warna Kuning tua
Kejernihan Agak keruh

H. Terapi medis
-
II. KASUS
Pada tanggal 31 desember 2019 pasien datang bersama suami ke poliklinik
obgyn di RS Indriati untuk kontrol kehamilan dengan alasan belum kontraski
perut, mempunya riwayat SC ± 1 ½ tahun yang lalu. Saat di lakukan
pengkajian Ny. D mengatakan HPHT tanggal 22 maret 2018 dan tafsiran
partus tanggal 29 desember 2019. Ny. D mengatakan selama hamil kurang
makan makanan berserat, sering BAK dan susah BAB 2-3 hari sekali,
mengalami susah tidur jumlah jam siang ± 1-1 ½ jam jumlah jam tidur malam
tidur ± 4-5 jam. bising usus 6x/m. Pada pemeriksaan yang dilakukan
didapatkan hasil TFU 36 cm, letak punggung kiri, presentasi kepala, kepala
sudah masuk PAP, DJJ 140 x/mnt. TD 130/80 mmHg, suhu: 36,6 C, Nadi
84x/menit, RR 22x/menit
III. Analisa Data
No Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi Ttd
1 31/12/201 Ny.D mengatakan Gangguan Kurang
9 09:30 mengalami susah tidur, Pola Tidur kontrol
WIB jumlah jam tidur siang ± 1/1 tidur
½ jam dan jumlah jam tidur
malam ±4-5 jam,
Ny.D tampak lesu dan tidak
bersemangat.

2 31/12/ 19 Ny.D mengatakan kurang Konstipasi Asupan


09:30 makan yang mengandung serat
WIB serat, BAB tidak teratur, kurang
kadang 2-3 hari sekali, BAB
keras dan sakit, TD 130/80
mmHg, suhu: 36,6 C, Nadi
84x/menit, RR
22x/menit

3 31/12/ 19 Ny.D mengatakan tidak Kurang kurangnya


09:30 menggunakan jenis pengetahua keinginan
WIB kontrasepsi apapun, n untuk
Bertanya-tanya tentang mencari
kehamilannya, jarak informasi
kehamilan 1,5 tahun
IV. Diagnosa keperawatan
1. Konstipasi b/d penekanan uterus yang ditandai dengan: Ny.D
mengatakan kurang makan yang mengandung serat, BAB tidak teratur,
kadang 2-3 hari sekali, BAB keras dan sakit, TD 130/80 mmHg, suhu:
36,6 C, Nadi 84x/menit, RR 22x/menit
2. Gangguan pola tidur b/d kurang kontrol tidur yang ditandai dengan: Ny.D
mengatakan mengalami susah tidur, jumlah jam tidur siang ± 1/1 ½ jam
dan jumlah jam tidur malam ±4-5 jam, Ny.D tampak lesu dan tidak
bersemangat.
3. Kurang pengetahuan b/d kurangnya keinginan untuk mencari informasi
yang ditandai dengan: Ny.D mengatakan tidak menggunakan jenis
kontrasepsi apapun, Bertanya-tanya tentang kehamilannya, jarak
kehamilan 1,5 tahun
V. Rencana keperawatan

No
Dx Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC) Ttd
Dx
1 Gangguan Pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Sleep Enhancement
kurang kontrol tidur selama 1x24 jam masalah gangguan pola 1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
tidur klien dapat teratasi dengan kriteria saat hamil
hasil : 2. Fasilitas yang ada untuk
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6- mempertahankan aktivitas sebelum
8 jam/hari tidur (membaca)
2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal 3. Instruksikan untuk memonitor tidur
3. Perasaan segar sesudah bangun tidur pasien selama hamil
4. Monitor/catat kebutuhan tidur pasien
setiap hari dalam jam
2 Konstipasi b.d penekanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Constipation/ Impaction Management
uterus selama 1x24 jam masalah konstipasi 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
klien dapat teratasi dengan kriteria hasil : selama hamil
1. Mempertahankan bentuk feses lunak 2. Monitor bising usus
setiap 1-3 hari 3. Identifikasi faktor penyebab dan
2. Bebas dari ketidaknyamanan dan kontribusi konstipasi saat hamil
konstipasi 4. Dukung intake cairan
3. Mengidentifikasi indikator untuk 5. Anjurkan pasien/keluarga untuk diet
mencegah konstipasi tinggi serat
3 Kurang pengetahuan b/d Knowledge : disease process Knowledge management.
kurangnya keinginan Knowledge : health Behavior  Observasi hal terkait masalah dan
untuk mencari informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kemungkinan penyebab,
selama …. pasien menunjukkan dengan cara yang tepat
pengetahuan tentang proses penyakit  Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
dengan kriteria hasil: keluarga
 Pasien dan keluarga menyatakan  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
pemahaman tentang penyakit, muncul pada penyakit, dengan cara
kondisi, prognosis dan program yang tepat
pengobatan  Diskusikan pilihan terapi atau
 Pasien dan keluarga mampu penanganan
melaksanakan prosedur yang  Dukung pasien untuk mengeksplorasi
dijelaskan secara benar atau mendapatkan second opinion
 Pasien dan keluarga mampu dengan cara yang tepat atau
menjelaskan kembali apa yang diindikasikan
dijelaskan perawat/tim kesehatan  Sediakan informasi pada pasien tentang
lainnya kondisi, dengan cara yang tepat
 Sediakan bagi keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
 Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
 Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
VI. Implementasi keperawatan

Tgl/jam No Implementasi Respon Ttd


Dx
31/12/ 1,2 Melakukan vital sign S :Ny.D mengatakan mengizin
2019 kan untuk di lakukan vital
Jam 09:30 sign
O : TD 130/80 mmHg, suhu
36,6 C, Nadi, 84x/menit, RR
22x/menit
1 Mengkaji keluhan S : Ny.D mengatakan selama
pasien hamil BAB tidak teratur,
kadang 2-3 hari sekali, BAB
keras dan sakit
O : Bising usus 6x/menit, TD
130/80 mmHg, suhu: 36,6 C,
Nadi 84x/m, RR 22x/ menit,
bising usus 6x/m
1, Menganjurkan S : Ny.D mengakatan akan
pasien untuk makan memakan makan berserat dan
makanan berserat minum banyak air
dan minum banyak O : Ny.D terlihat mengerti
air dengan apa yang disampaikan
perawat
1,2 Menjelaskan tentang S : Ny.D mengakatan
pentingnya makanan memahami dengan apa yang
yang bergisi bagi dijelaskan
kesehatan janin O : mampu menjelaskan kembali
dengan apa yang dijelaskan

31/12/ 2 Mengkaji pola tidur S : Ny.D mengatakan


2019 pasien mengalami susah tidur,
jam 09:30 jumlah jam siang ± 1-1 ½
jam, jam tidur malam±4-5
jam.
O : Ny.D tampak lesu dan tidak
bersemangat.
2 Menjelaskan S : Ny.D mengatakan akan
pentingnya tidur menambah jam tidur malam
yang adekuat dan siangnya
O : Ny.D tampak mengerti
mengenai pentingnya tidur
2 Menganjurkan untuk S : Ny.D mengatakan akan
tidur yang adekuat mencoba tidur dengan yang
dengan cara dianjurkan
menghindari O : Ny.D tampak mengerti dan
kebisingan dan menyetujui dengan yang
kurangi pencahayaan dianjurkan

31/12/ 3 Mengkaji keluhan S:Ny.D mengatakan tidak


2019 pasien menggunakan alat
jam 09:30 kontrasepsi
O: bertanya-tanya tentang risiko
tidak menggunakan alat
kontraspsi, jarak kehamilan
1,5 tahun
3 Menganjurkan dan S: Ny.D mengatakan memahami
menjelaskan tentang dengan apa yang dijelaskan
alat kontrasepsi dan akan berencana
mengikuti KB setelah
kelahiran anak kedua
O: Tampak memahami dan
menyetujui dengan apa yang
dianjurkan.
V. Evaluasi
Tgl/jam No Dx Evaluasi Ttd
31/12/19 1 S:
 Ny. D mengatakan BAB tidak teratur
 Ny. D mengatakan akan melakukan diet tinggi
serat
O : Ny. D tampak mengerti dengan apa yang
diberitahukan oleh perawat
A : pasien belum bisa mengatasi konstipasi
P : Lanjutkan intervensi
 Edukasi makan tinggi serat
 Anjurkan untuk minum banyak air
 Kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi
konsttipasi

31/12/19 2 S:
 Ny. D mengatakan tidur hanya 4-5 jam/ hari
 Ny.D mengatakan akan tidur bila mengantuk
 Ny.D mengatakan sudah mengerti pentingnya
tidur yang cukup
O : NY.D terlihat pucat dan tidak bersemangat

A : pasien belum mampu mengontrol pola tidur


P : Lanjutkan intervensi
 Kaji perihal yang menyebabkan gangguan tidur
 Edukasi tentang peningkatan kualitas tidur

31/12/19 3 S: Ny.D mengatakan tidak menggunakan jenis


kontrasepsi apapun,
O: Bertanya-tanya tentang kehamilannya, jarak
kehamilan 1,5 tahun
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi lanjut
 Kaji pengetahuan klien tentan penggunaan
alat kontrasepsi
 Jelaskan tentang penggunaan alat kontrasepsi
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk (2010). Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu,


Yogyakarta.
Handerson, C (2010), Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Johnson, M.,et all, 2018, Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.
Manuaba, IBG (2010), Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta
Mc Closkey, C.J., Iet all. 2018. Nursing Interventions Classification (NIC) second
Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.
Mitayani (2009), Asuhan keperawatan maternitas, Salemba Medika, Jakarta.
NANDA International. 2018. Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications
2018-2020. Jakarta : EGC
Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Nuha Medika
Wiknjosastro, H (2009), Ilmu kebidanan, Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo (2010), Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai