A. Definisi Antenatal
Pengertian antenatal care adalah perawatan kehamilan. Pelayanan
perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan
antenatal care yang sudah ditetapkan (Sujiyati, 2009).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat
dan baik (Wiknjosastro 2009).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (Sarwono, 2010).
KEHAMILAN
Kebersihan
genitalia menurun
Kelembabab meningkat
3. Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan
umum, status gizi dan tanda vital. Pada mata dinilai ada tidaknya
konjungtiva pucat, sklera ikterik, edema kelopak mata, dan kloasma
gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi lokal. Periksa
pula jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara lengkap.
4. Pemeriksaan Obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Sebelum
pemeriksaan kosongkan kandung kemih. Kemudian ibu diminta
berbaring terlentang dan pemeriksaan dilakukan di sisi kanan ibu.
5. Pemeriksaan luar
a. Lihat apakah uterus berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi,
harus ditunggu sampai dinding perut lemas agar dapat diperiksa
dengan teliti. Agar tidak terjadi kontraksi dinding perut akibat
perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa, sebelum palpasi kedua
tangan pemeriksa digosokkan dahulu.
b. Cara pemeriksaan yang umum digunakan cara Leopold yang
dibagi dalam 4 tahap. Pada pemeriksaan Leopold I, II, dan III
pemeriksa menghadap ke arah muka ibu, sedangkan pada
Leopold IV ke arah kaki. Pemeriksaan Leopold I untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga usia kehamilan dapat
diketahui. Selain secara anatomi, tinggi fundus uteri dapat
ditentukan dengan pita pengukur. Bandingkan usia kehamilan
yang didapat dengan hari pertama haid terakhir. Selain itu,
tentukan pula bagian janin pada fundus uteri: Kepala teraba
sebagai benda keras dan bulat, sedangkan bokong lunak dan tidak
bulat.
c. Dengan pemeriksaan Leopold II ditentukan batas samping uterus
dan posisi punggung pada bayi letak memanjang. Pada letak
lintang ditentukan kepala. Pemeriksaan Leopold III menentukan
bagian janin yang berada di bawah.
d. Leopold IV selain menentukan bagian janin yang berada di
bawah, juga bagian kepala yang telah masuk pintu atas panggul
(PAP). Bila kepala belum masuk PAP teraba balotemen kepala.
e. Dengarkan DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop
monoaural atau doppler. Dengan stetoskop monoaural BJJ
terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan
Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu.
f. Dari pemeriksaan luar diperoleh data berupa usia kehamilan, letak
janin, persentase janin, kondisi janin, serta taksiran berat janin.
g. Taksiran berat janin ditentukan berdasarkan rumus Johnson
Toshack. Perhitungan penting sebagai pertimbangan memutuskan
rencana persalinan pervaginam secara spontan. Rumus tersebut:
Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) –
N) X 155.
N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
N = 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika.
6. Pemeriksaan dalam
a. Siapkan ibu dalam posisi-litotomi lalu bersihkan daerah vulva dan
perineum dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina
apakah terdapat luka, varises, radang, atau tumor. Selanjutnya
lakukan pemeriksaan inspekulo. Lihat ukuran dan warna porsio,
dinding, dan sekret vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina
dengan memasukan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor
atau pembesaran kelenjar di liang vagina. Periksa adanya massa
di adneksa dan parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran
uterus serta periksa konsistensi, arah, panjang, porsio, dan
pembukaan servik. Pemeriksaan dalam ini harus dilakukan
dengan cara palpasi bimanual.
b. Ukuran uterus wanita yang tidak hamil kira-kira sebesar telur
ayam. Pada kehamilan 8 minggu sebesar telur bebek, 12 minggu
sebesar telur angsa, dan 16 minggu sebesar kepala bayi atau tinju
orang dewasa.
7. Pemeriksaan panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36 minggu
karena jaringan dalam rongga panggul lebih lunak, sehingga tidak
menimbulkan rasa sakit. Masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam
liang vagina. Arahkan ujung kedua jari ke promontorium, coba untuk
merabanya. Bila teraba, tentukan panjang konjugata diagonalis.
Dengan ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan sejauh
mungkin, tentukan bagian yang teraba. Raba lengkung sakrum dan
tentukan apakah spina iskiadika kiri dan kanan menonjol ke dalam.
Raba dinding pelvik, apakah luruh atau konvergen ke bawah dan
tentukan panjang distansia interspinarum. Arahkan bagian palmar jari-
jari tangan ke dalam simfisis dan tentukan besar sudut yang dibentuk
antara os pubis kiri dan kanan.
8. Pemeriksaan laboratorium
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah,
hematokrit, dan hitung leukosit. Dari urin diperiksa beta-hCG, protein,
dan glukosa.
H. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah
2. Kurang Pengetahuan b/d keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap
informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi,
tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
3. Perubahan eliminasi urine b.d pembesaran uterus, meningkatnya
vesika urinaria dan GFR
4. Konstipasi b.d penurunan peristaltik, penekanan uterus
5. Kecemasan b/d perubahan status kesehatan, perubahan konsep diri,
kurang pengetahuan dan hospitalisasi
I. Rencana keperawatan
No Dx Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1 Ketidakseimbangan Nutritional status: Adequacy of nutrient Nutrition Management
Nutritional Status : food and Fluid Intake Monitor adanya penurunan BB dan
nutrisi kurang dari
Weight Control gula darah
kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor turgor kulit
selama….nutrisi kurang teratasi dengan Monitor mual dan muntah
berhubungan dengan
indikator: Monitor pucat, kemerahan, dan
perubahan nafsu Albumin serum kekeringan jaringan konjungtiva
Pre albumin serum Catat adanya edema, hiperemik,
makan, mual dan
Hematokrit hipertonik papila lidah dan cavitas
muntah Hemoglobin ovald dan alergi
Total iron binding capacity Jadwalkan pengobatan dan tindakan
Jumlah limfosit tidak selama jam makan
Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen sesuai kebutuhan
2 Ketidak efektivan Respiratory status : Ventilation Monitor respirasi, status O2 dan TTV
Respiratory status : Airway patency Observasi adanya tanda tanda
pola nafas b.d
Vital sign Status hipoventilasi
pergeseran diafragma Monitor pola nafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Monitor adanya kecemasan pasien
dan karena
………..pasien menunjukkan keefektifan pola terhadap oksigenasi
pembesaran uterus nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil: Posisikan pasien untuk
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara memaksimalkan ventilasi
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan Pertahankan jalan nafas yang paten
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, Auskultasi suara nafas, catat adanya
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed suara tambahan
lips) Pasang mayo bila perlu
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien Lakukan fisioterapi dada jika perlu
tidak merasa tercekik, irama nafas, Keluarkan sekret dengan batuk atau
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, suction
tidak ada suara nafas abnormal) Berikan pelembab udara Kassa basah
Tanda Tanda vital dalam rentang normal NaCl Lembab
(tekanan darah, nadi, pernafasan) Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
Ajarkan bagaimana batuk efektif
Informasikan pada pasien dan
keluarga tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas.
Kolaborasi dalam pemberian
bronkodilator
3 Kurang Pengetahuan Kowlwdge : disease process Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
b/d keterbatasan Kowledge : health Behavior keluarga
kognitif, interpretasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Gambarkan tanda dan gejala yang
terhadap informasi selama …. pasien menunjukkan pengetahuan biasa muncul pada penyakit, dengan
yang salah, tentang proses penyakit dengan kriteria hasil: cara yang tepat
kurangnya keinginan Pasien dan keluarga menyatakan Gambarkan proses penyakit, dengan
untuk mencari pemahaman tentang penyakit, kondisi, cara yang tepat
informasi, tidak prognosis dan program pengobatan Identifikasi kemungkinan penyebab,
mengetahui sumber- Pasien dan keluarga mampu melaksanakan dengan cara yang tepat
sumber informasi. prosedur yang dijelaskan secara benar Sediakan informasi pada pasien
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang kondisi, dengan cara yang
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim tepat
kesehatan lainnya Sediakan bagi keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat.
4 Konstipasi b.d Bowl Elimination Manajemen konstipasi
Hidration Monitor tanda-tanda ruptur
penurunan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan bowel/peritonitis
peristaltik, selama …. konstipasi pasien teratasi dengan Identifikasi faktor-faktor yang
kriteria hasil: menyebabkan konstipasi
penekanan uterus,
Pola BAB dalam batas normal Dorong peningkatan aktivitas yang
asupan serat kurang Feses lunak optimal
Cairan dan serat adekuat Sediakan privacy dan keamanan
Aktivitas adekuat selama BAB
Hidrasi adekuat Jelaskan pada pasien manfaat diet
(cairan dan serat) terhadap eliminasi
Jelaskan pada klien konsekuensi
menggunakan laxative dalam waktu
yang lama
Jelaskan penyebab dan rasionalisasi
tindakan pada pasien
Konsultasikan dengan dokter tentang
peningkatan dan penurunan bising
usus
Kolaburasi jika ada tanda dan gejala
konstipasi yang menetap
Kolaborasi dengan ahli gizi diet
tinggi serat dan cairan
I. PENGKAJIAN
Nama Klien : Ny. D
Alamat : Nampan-Jati
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Usia Kehamilan : 40-41 Minggu
Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2019
HPHT : 22 Maret 2019
HTL : 29 Desember 2019
Suku Bangsa : Jawa
A. Persepsi dan Harapan Klien Sehubungan Dengan Kehamilan
1. Mengapa ibu datang ke klinik ?
Ny.D datang ke Poli obgyn RS Indriati untuk memeriksan
kandungannya.
2. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari ?
Ny.D mengatakan bahwa kehamilan ini yang kedua dan mengatakan
nyeri perut
3. Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan ?
Ny.D mengatakan berharap bahwa kandungannya sehat selalu dan baik-
baik saja sampai waktunya melahirkan
4. Ibu tinggal dengan siapa ?
Ny.D mengatakan dirumah tinggal bersama suami, anak pertamanya,
dan juga mertuanya.
5. Siapa orang yang terpenting bagi ibu ?
Ny.D mengatakan bahwa orang yang paling penting ialah keluarganya.
6. Dengan kunjungan ke klinik, dampak apa yang terjadi di dalam
keluarga ?
Ny.D mengatakan bahwa dengan berkunjung ke klinik saya dan
keluarga dapat mengetahui perkembangan janin dan mengetahui hal-hal
apa saja yang diperlukan pada kehamilan ini
7. Apakah suami (orang terdekat) mau menemani untuk datang ke klinik?
Ny.D mengatakan bahwa suaminya selalu menemaninya untuk
melakukan periksaan ke klinik dan Poliklinik RS Indriati
8. Rencana melahirkan dimana ?
Ny.D mengatakan berencana untuk melahirkan di RS Indriati.
9. Apakah ibu merencanakan untuk menyusui bayinya ?
Ny.D mengatakan bahwa dia akan memberikan asi eksklusif pada
bayinya
10. Apakah ibu sudah di imunisasi ? kapan, apa jenisnya ?
Ny.D mengatakan bahwa dia sudah di imunisasi di puksesmas
sukoharjo ialah TT.
11. Apakah ibu memelihara kucing ? siapa yang membersihkan kotoran
kucingnya ?
Ny.D mengatakan tidak memelihara kucing
D. Keluarga berencana
1. Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan ?
Ny.D mengatakan tidak menggunakan jenis KB apapun
2. Apakah ada masalah dengan cara tersebut ?
Ny.D mengatakan tidak ada masalah.
3. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang ?
Ny.D mengatakan akan menggunakan KB implan.
4. Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluaga ?
Ny.D mengatakan merencanakan untuk mempunyai 4 orang anak.
H. Terapi medis
-
II. KASUS
Pada tanggal 31 desember 2019 pasien datang bersama suami ke poliklinik
obgyn di RS Indriati untuk kontrol kehamilan dengan alasan belum kontraski
perut, mempunya riwayat SC ± 1 ½ tahun yang lalu. Saat di lakukan
pengkajian Ny. D mengatakan HPHT tanggal 22 maret 2018 dan tafsiran
partus tanggal 29 desember 2019. Ny. D mengatakan selama hamil kurang
makan makanan berserat, sering BAK dan susah BAB 2-3 hari sekali,
mengalami susah tidur jumlah jam siang ± 1-1 ½ jam jumlah jam tidur malam
tidur ± 4-5 jam. bising usus 6x/m. Pada pemeriksaan yang dilakukan
didapatkan hasil TFU 36 cm, letak punggung kiri, presentasi kepala, kepala
sudah masuk PAP, DJJ 140 x/mnt. TD 130/80 mmHg, suhu: 36,6 C, Nadi
84x/menit, RR 22x/menit
III. Analisa Data
No Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi Ttd
1 31/12/201 Ny.D mengatakan Gangguan Kurang
9 09:30 mengalami susah tidur, Pola Tidur kontrol
WIB jumlah jam tidur siang ± 1/1 tidur
½ jam dan jumlah jam tidur
malam ±4-5 jam,
Ny.D tampak lesu dan tidak
bersemangat.
No
Dx Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC) Ttd
Dx
1 Gangguan Pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Sleep Enhancement
kurang kontrol tidur selama 1x24 jam masalah gangguan pola 1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
tidur klien dapat teratasi dengan kriteria saat hamil
hasil : 2. Fasilitas yang ada untuk
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6- mempertahankan aktivitas sebelum
8 jam/hari tidur (membaca)
2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal 3. Instruksikan untuk memonitor tidur
3. Perasaan segar sesudah bangun tidur pasien selama hamil
4. Monitor/catat kebutuhan tidur pasien
setiap hari dalam jam
2 Konstipasi b.d penekanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Constipation/ Impaction Management
uterus selama 1x24 jam masalah konstipasi 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
klien dapat teratasi dengan kriteria hasil : selama hamil
1. Mempertahankan bentuk feses lunak 2. Monitor bising usus
setiap 1-3 hari 3. Identifikasi faktor penyebab dan
2. Bebas dari ketidaknyamanan dan kontribusi konstipasi saat hamil
konstipasi 4. Dukung intake cairan
3. Mengidentifikasi indikator untuk 5. Anjurkan pasien/keluarga untuk diet
mencegah konstipasi tinggi serat
3 Kurang pengetahuan b/d Knowledge : disease process Knowledge management.
kurangnya keinginan Knowledge : health Behavior Observasi hal terkait masalah dan
untuk mencari informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Identifikasi kemungkinan penyebab,
selama …. pasien menunjukkan dengan cara yang tepat
pengetahuan tentang proses penyakit Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
dengan kriteria hasil: keluarga
Pasien dan keluarga menyatakan Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
pemahaman tentang penyakit, muncul pada penyakit, dengan cara
kondisi, prognosis dan program yang tepat
pengobatan Diskusikan pilihan terapi atau
Pasien dan keluarga mampu penanganan
melaksanakan prosedur yang Dukung pasien untuk mengeksplorasi
dijelaskan secara benar atau mendapatkan second opinion
Pasien dan keluarga mampu dengan cara yang tepat atau
menjelaskan kembali apa yang diindikasikan
dijelaskan perawat/tim kesehatan Sediakan informasi pada pasien tentang
lainnya kondisi, dengan cara yang tepat
Sediakan bagi keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
VI. Implementasi keperawatan
31/12/19 2 S:
Ny. D mengatakan tidur hanya 4-5 jam/ hari
Ny.D mengatakan akan tidur bila mengantuk
Ny.D mengatakan sudah mengerti pentingnya
tidur yang cukup
O : NY.D terlihat pucat dan tidak bersemangat