Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN SUCTION PADA TN.

W DENGAN
DIANGOSA MEDIS CKS DI RUANG SAKURA 12
RS INDRIATI SOLO BARU

Hari : Senin
Tanggal : 25/11/2019
Jam : 08.30

A. Keluhan utama : Keluarga pasien mengatakan pasien batuk dan terdapat banyak
sekret

B. Diagnosa medis
CKS

C. Diangnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret.

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan


Ds : Keluarga pasien mengatakan pasien, pasien batuk dan keluar lendir, lemas,
ada luka di kepala bagian kanan, dan fraktur pada tangan kiri.
Do : Pasien tampak batuk dan banyak sekret, suara napas gurgling, Terdapat
luka jahitan dikepala bagian kanan, luka fraktur pada tangan kiri, ekstermitas
bagian kanan tidak bisa digerakan, TD 108/68 mmhg, N 72 x/m, RR 22 x/m,
Suhu 36,8 0c, SPO2 98 %, terpasang infus RL 20 tpm, Terpasang DC,
Terpasang NGT. Kesadaran somnolen E: 4, V:1, M: 4 =9

E. Dasar pemikiran
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai
atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam subtansi otak tanpa diikuti
terputusnya kontinuitas otak (Brunner & Suddart, 2010).
Sumbatan jalan nafas karena benda asing sangat berbahaya dan harus segera
dibersihkan. Selain itu sumbatan bisa disebabkan karena adanya secretpada jalan
napas. Pada pasien yang mengalami gangguan sumbatan jalan napas bisa diatasi
dengan pemasangan ETT, termasuk sumbatan mekanis pada jalan nafas dan
gangguan non obstruksi yang mengubah ventilasi (Kristyaningsih P, 2015).
Tindakan suction merupakan suatu prosedur penghisapan lendir yang dilakukan
dengan memasukkan selang kateter suction melalui hidung, mulut atau selang
endotrakea. Prosedur tersebut dilakukan untuk mempertahankan jalan napas,
memudahkan penghilangan sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan
mencegah terjadinya pneumonia. Suction harus dilakukan dengan prosedur yang
tepat untuk mencegah (Kristyaningsih P, 2015).

F. Prinsip tindakan keperawatan


 Persiapan alat
1. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Canule suction
4. Perlak dan pengalas
5. Mesin suction
6. Kertas tissue
7. Sarung tangan
8. Oksimetri
9. Oksigen
 Persiapan perawat
1. Persiapan lingkungan: data biografi pasien
2. Bicarakan keinginan pasien, kekawatirannya, dan ketakutannya dengan
cara yang simpatik dan teliti
 Tahap kerja
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit Ekstensi
2. Memberikan Oksigen 2 – 5 menit
3. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
6. Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut ±10
cm)
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan
sambil memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa)
8. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
11. Mengobservasi secret tentang warna, baud an volumenya
12. Observasi saturasi oksigen
13. Jika pasien terpasang ETT, sebaiknya suction terlebih dahulu yang
dipasang ETT
 Evaluasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
7. Nilai kepuasan klien dan betulkan cara penggunaannya
8. Evaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
9. Kontrak waktu untuk kunjungan, selanjutnya

3. Analisa tindakan
Penghisapan lendir/suction adalah tindakan mengurangi sekret dalam saluran
pernafasan dengan menggunakan alat hisap selang yang bertekanan negatif. Pada
pasien CKS dapat terjadi penurunan reflek batuk dan juga penurunan kesadaran
sehingga sekret/lendir tidak dapat dikeluarkan. Oleh karena itu perlu dilakukan
tindakan keperawatan penghisapan lendir untuk membebaskan jalan nafas klien
sehingga oksigen dapat secara adekuat masuk ke saluran nafas dan memenuhi
kebutuhan jaringan tubuh dan otak.

4. Bahaya dilakukan tindakan


a. Hipoksia: karena sution melalui artificial airway dapat menghisap oksigen
yang dialveoli dan menurunkan oksigen pada darah arteri dapat menimbulkan
takikardi aritmia/PVC, bradikardi
Untuk mencegah hipoksia ini antara lain:
 Oksigen yang baik sebelum dan sesudah suction
 Suction jangan melebihi 15 detik
 Ukuran suction diameter yang benar
b. Trauma jaringan : suction dapat menyebabkan trauma jaringan iritasi dan
pendarahan, untuk mencegahnya adalah:
 Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
 Teknik suction yang benar dan baik
c. Atelektasis: Dapat terjadi bila pemakain kateter suction yang terlalu besar dan
vakum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi kolaps paru dan bisa terjadi
persisten hipoksemia, untuk mencegahnya :
 Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
 Teknik suction yang benar dan baik
 Auskultasi pre dan post suction
d. Hipotensi : terjadi sewaktu suction biasanya karena vegal stimulus, batuk dan
hipoksemia, untuk mencegahnya:
 Cek darah dan sesudah suction
 Monitor vital suction
e. Airway contrication: Terjadi karena adanya rangsangan mekanik langsung
dari suction terhadap mukosa saluran napas sehingga terjadi bronco
contriction, bila terjadi berikan bronkodilator pada nasitrakeal suction dapat
terjadi sampai laring.

5. Tindakan keperaatan lain yang dilkukan


 Observasi tanda-tanda vital dan suara nafas.
 Pertahankan tirah baring dan berikan posisi yang nyaman, miringkan kepala
pasien jika tidak dicurigai fraktur servikal agar lendir keluar lewat mulut
 Ajarkan kepada keluarga tentang cara batuk efektif guna mennggeluarkan
secret
 Kolaborasi pemberian obat sesuai ndikasi dan pemberian nebulizer

6. Hasil yang didapat setelah dilakukan tindakan


S :-
O : Pasien tampak nyaman, posisi tidur miring kiri, suara gurgling berkurang,
tampak lendir berkurang dari rongga mulut, batuk berkurang, TD 108/68
mmhg, N 72 x/m, RR 22 x/m, Suhu 36,8 0c, SPO2 99 %, terpasang infus
RL 20 tpm, Terpasang DC, Terpasang NGT. Kesadaran somnolen E: 4,
V:1, M: 4 =9
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi lanjuut
Lanjutkan suction sesuai kebutuhan dan sesuai advise dokter

7. Evaluasi diri
Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur. Penghisapan dilakukan kurang dari
15 detik. Sebelum suction dan sesudah suction, harus diberikan terapi oksigen.

Anda mungkin juga menyukai