2 (Mei 2019)
ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online)
DOI h ps://doi.org/10.22146/jkesvo.44497
ABSTRACT
Background: The weakness muscle is the biggest impact calculation of Slovin formula. The sample by using
on patients with stroke, to the practice Range Of Motion techniques simple random sampling. The instrument
with the aim is to maintain or preserve muscle strength, to used in the collection of data is an observation to the
maintain mobility joints and simulate circulation. With strength of muscle and Range of Motion.
an increase in the incidence of stroke and disability. Result: Most of the respondents were in the range of 30-
Objective: The study aims to find his Range of Motion of 50 years of age, male sex, had a family history of disease,
muscle strength in patients with stroke in the Puskesmas and suffered a stroke for 1-5 years. Wilcoxon test results
Bulak Banteng Surabaya. show the significance level p value = 0.00 with α = 0.05 (p
Methods: This study used Pra-eksperimental One Grup <α) on the right hand while in the left hand shows a
Pra-Post Test Design with data analysis used the significant level p value = 0.00 with α = 0.02 (p<α ).
Wilcoxon sign rank test statistic. Population in this study Conclusion: There is influence between ROM exercises
is a stroke patient who live in the Puskesmas Bulak gripping the ball against the muscle tone in the right hand
Banteng Surabaya and sampels 32 of responden based on and left hand that suffered a stroke.
Keywords: range of motion; muscle strength.
B. Data khusus
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Kekuatan Otot Tangan Kanan
Tabel 6. Distrubusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kekuatan Otot Tangan Kanan
Skala Kekuatan Otot
No. Kekuatan Otot Tangan Jumlah
Kanan Skala 1 Skala 2 Skala 3 Skala 4 Skala 5
Ά Tabel 7 menunjukkan, sebagian besar dengan persentase (65%), dan yang mengalami
responden di wilayah Puskesmas Bulak peningkatan kekuatan skala otot skala 4
Banteng Surabaya mengalami penurunan berjumlah 17 responden dengan presentase
kekuatan otot skala 3, berjumlah 21 responden (53%)
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kekuatan Otot Tangan Kanan dan Kiri
Tabel 8. Distrubusi Pengaruh Range of Motion (ROM) terhadap Kekuatan Otot Tangan
Skala Kekuatan Otot
No. Kekuatan Otot Tangan Jumlah
Kanan Skala 1 Skala 2 Skala 3 Skala 4 Skala 5
signifikan p value = 0.00 dengan α= 0,02 (p<α) pendarahan akibat hipertensi lebih banyak
sehingga H0 ditolak karena terdapat pengaruh sekitar 80% karena hipertensi merupakan
antara latihan ROM menggenggam bola penyebab utama terjadinya komplikasi
terhadap kekelutan otot pada tangan kanan kardiovaskular Go et al., 2012).
dan tangan kiri yang menderita stroke. Hal ini Laki-laki lebih berisiko dibandingkan
menunjukkan bahwa antar variabel terdapat wanita dengan perbandingan 3:2. Laki-laki
pengaruh yang kuat. cenderung mengalami stroke iskemik,
sedangkan wanita lebih sering menderita
PEMBAHASAN hemorargi dan kematiannya dua kali lipat
Penelitian yang dilakukan pada 13 Mei dibanding laki-laki Go et al., 2012). Hal ini
2018 di Puskesmas Bulak Banteng Surabaya menunjukkan bahwa sebagian besar
menunjukkan bahwa kekuatan otot pada responden yang menderita stroke adalah laki-
tangan kanan sebelum dilakukan Range Of laki, dikarenakan dari kebiasaan merokok atau
Motion yaitu terdapat 11 responden (34%) pada mengonsumsi alkohol.
skala 3 dan 17 responden (53%) pada skala 4, Range Of Motion memiliki pengaruh
sedangkan kekuatan otot pada tangan kiri terhadap rentang gerak responden bila
sebelum dilakukan Range of Motion yaitu dilakukan dengan frekuensi dua kali sehari
terdapat 21 reponden (65%) pada skala 3 dan 7 dalam enam hari dan dengan waktu 10-15
responden (22%) pada skala 4. menit dalam sekali latihan (Chaidir & Zuardi,
Penelitian ini menunjukkan kelompok 2 0 1 4 ) . Pe n e l i t i a n F i l a n t i p ( 2 0 1 5 ) j u g a
usia terbanyak yang menderita stroke yaitu 30- membuktikan bahwa latihan dua kali sehari
50 tahun sebanyak 15 responden (47%). dalam 6 hari dengan waktu 10-15 menit akan
Berdasarkan riwayat penyakit keluarga berpengaruh terhadap rentang gerak
terdapat 17 responden (53%) yang mengalami responden.
riwayat penyakit keluarga. Berdasarkan jenis Rehabilitasi dini dapat segera
kelamin terdapat 17 responden (53%) berjenis dilakukan di tempat tidur setelah kondisinya
kelamin laki-laki. stabil dan keadaan pasien sudah membaik.
Farida & Amalia (2009) menyatakan, Memperbaiki fungsi saraf merupakan tujuan
serat otot akan mengecil seiring dengan perawatan suportif dini melalui terapi fisik.
penuaan, kekuatan otot berkurang seiring Range Of Motion merupakan
berkurangnya massa otot, lalu 10-15% pergerakan persendian sesuai dengan gerakan
kekuatan otot dapat hilang setiap minggu jika yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan
otot beristirahat sepenuhnya, dan sebanyak pergerakan otot baik secara pasif maupun aktif
5,5% kekuatan otot dapat hilang setiap hari (Winstein et al., 2016). Hal ini menunjukkan
pada kondisi istirahat dan imobilisasi terdapat pengaruh antara ROM terhadap
sepenuhnya. kekuatan otot pada pasien stroke karena setiap
Studi epidemiologi diketahui bahwa responden mengalami peningkatan skala
usia sebagai salah satu sifat karakteristik kekuatan otot setelah dilakukannya Range Of
manusia merupakan variabel yang cukup Motion menggenggam bola.
penting karena banyak penyakit yang
ditemukan dengan berbagai variasi frekuensi KESIMPULAN DAN SARAN
yang disebabkan oleh usia (Farida & Amalia, Latihan ROM menggenggam bola
2009; Junaedy, 2009). memiliki pengaruh terhadap kelenturan otot
Riwayat penyakit keluarga yang dapat pada tangan kanan dan kiri yang menderita
mengakibatkan stroke yaitu hipertensi. stroke. Responden dianjurkan lebih aktif dalam
Hipertensi dapat menyebabkan stroke iskemik melakukan aktifitas fisik supaya tidak terjadi
maupun pendarahan, tetapi kejadian stroke penurunan kekuatan otot, salah satu contohnya
adalah menggenggam bola. Diharapkan Benjamin, E. J., Berry, J. D., Borden, W. B.,
keluarga responden untuk tetap memotivasi … Turner, M. B. (2012). Heart Disease and
responden untuk tetap melakukan ROM secara Stroke Statistics—2013 Update.
mandiri. Circulation. 127(1). h ps://doi.org/
10.1161/cir.0b013e31828124ad
DAFTAR PUSTAKA J u n a e d y , I . ( 2 0 0 9 ) . S t r o k e , Wa s p a d a i
Belagaje, S. R. (2017). Stroke Rehabilitation. Ancamanya. Yogyakarta: Andi Publisher.
Continuum Lifelong Learning in National Stroke Association. (2010). Hope: A
Neurology. 23(1): 238-253. Retrieved stroke Recovery Guide. National Stroke
from h ps://doi.org/10.1212/ Association.
CON.0000000000000423 Tseng, C. N., Chen, C. C. H., Wu, S. C., & Lin, L.
Chaidir, R., & Zuardi, I. M. (2014). Penggaruh C. (2007). Effects of a range-of-motion
Latihan Range Of Motion pada exercise programme. Journal of
Ekstremitas Atas dengan Bola Karet Advanced Nursing. 57(2): 181–191.
Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Retrieved from h ps://doi.org/10.1111/
Non Hemoragi di Ruang Rawat Stroke j.1365-2648.2006.04078.x
RSSN Buki inggi Tahun 2012. Jurnal Winstein, C. J., Stein, J., Arena, R., Bates, B.,
Ilmu Kesehatan Afiyah. 1(1): 2-6. Cherney, L. R., Cramer, S. C., … Zorowi ,
Farida, I., & Amalia, N. (2009). Mengantisipasi R. D. (2016). Guidelines for Adult Stroke
Stroke. Yogyakarta: Buku Biru. Rehabilitation and Recovery: A Guideline
Filantip, A. (2015). Pengaruh Latihan ROM for Healthcare Professionals from the
Aktif Terhadap Kelenturan Sendi American Heart Association/American
Ekstremitas Bawah dan Gerakan Motorik Stroke Association. Stroke. 47(6): e98-
pada Lansia di Unit Pelayanan Sosial e169. Retrieved from h ps://doi.org/
Wening Wardoyo Ungaran. Skripsi. 10.1161/STR.0000000000000098
Universitas Negeri Semarang. Retrieved Wiwit. (2010). Stroke dan Penanganannya.
from h ps://lib.unnes.ac.id/23401/ Yogyakarta: Kata Hati.
Go, A. S., Mozaffarian, D., Roger, V. L.,