Anda di halaman 1dari 2

TEORI SISTEM

Teori sistem adalah salah satu kerangka yang paling berpengaruh dan produktif. Pendekatan
untuk memahami keluarga ni dipengaruhi oleh teori yang berasal dari teori fisika dan biologi oleh
Von Bertalanlly (1950, 1968a, seperti yang dikutip dalam Mercer, 1989). Sebuah sistem terdiri dari
serangkaian unsur yang saling terkait setiap sistem dikenali sebagai sesuatu yang berbeda dari
lingkungan tempat munculnya sistem tersebut. Sistem terbuka mengganti energi dan dan materi
dengan lingkungan (negentropi) sementara sistem tertutup terpisah dari lingkungannya (entropi).
Sistem bergantung baik pada umpan balik positif maupun negatif, dalam upaya mempertahankan
keadaan homeostatis. Asumsi perspektif sistem yang diterapkan pada sistem keluarga meliputi :

1. Sistem keluarga lebih besar daripada dan berbeda dari jumlah bagiannya
2. Terdapat hierarki dalam sistem keluarga dan antara subsistem (yi., ibu-anak) dan keluarga
serta komunitas.
3. Terdapat batasan didalam sistem keluarga dan batasan tersebut dapat terbuka, tertutup, atau
acak.
4. Sistem keluarga mengalami peningkatan kompleksitas sepanjang waktu, yang terjadi guna
memungkinkan kemampuan adaptasi, toleransi terhadap perubahan, dan pertumbuhan melalui
diferensiasi yang lebih besar.
5. Sistem keluarga berubah secara konstan sebagai respons terhadap stres dan ketegangan dari
lingkungan dalam stres dan tekanan dari lingkungan luar. Perubahan di salah satu bagian
sistem keluarga mempengaruhi keseluruhan sistem.
6. Hubungan sebab akibat dimodifikasi oleh umpan balik; oleh karena hubungan sebab akibat
linear tidak pernah terdapat dalam dunia nyata.
7. Pola sistem keluarga berbentuk sirkular dan bukan linear; oleh karena itu perubahan harus
diarahkan pada bentuk siklus.
8. Sistem keluarga memiliki gambaran homeostasis untuk mempertahankan pola stabil, yang
dapat bersifat adaptif maupun maladaptif

Perspektif sistem keluarga mendorong perawat untuk melihat klien sebagai anggota keluarga
yang berpartisipasi. Perawat yang menggunakan perspektif ini mengkaji pengaruh penyakit atau
cedera terhadap keseluruhan sistem keluarga dan pengaruh timbal balik keluarga terhadap penyakit
atau cedera (Wright & Leahey, 2000). Penekanan perspektif ini berfokus pada keseluruhan sistem
bukan individu. Konsep yang relevan dalam teori sistem keluarga mencakup subsistem, batasan,
sistem terbuka, lingkaran umpan balik, interaksi keluarga, adaptasi, dan perubahan. Contoh
pertanyaan pengkajian mencakup : Siapa yang menyusun sistem keluarga? Bagaimana penyakit kritis
yang diderita seorang anggota keluarga mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga tersebut?
Intervensi harus berfokus pada subsistem dan seluruh proses serta fungsi keluarga.
Empat kekuatan utama pada kerangka sistem umum yaitu :

1. Teori utama yang mencakup rangkaian fenomena yang luas,


2. Teori yang berbasis kontekstual, yang memandang keluarga dalam konteks suprasistemnya
(komunitas besar tempat suprasistem berada),
3. Teori yang berfokus pada interaksi, dan
4. Teori holistik.

Teori ini melihat proses didalam keluarga bukan konteks dan hubungan antara bagian
keluarga (hubungan antara didalam subsistem serta hubungan antara keluarga dan yang
memengaruhinya serta suprasistem). Keluarga dipandang sebagai suatu keseluruhan, bukan hanya
kumpulan dibagian bagiannya. Dua keterbatasan pemakaian orientasi teoretis ini didalam praktik
keperawatan keluarga adalah : (1). Teori ini sangat luas dan sangat umum, dan harus disusun konsep
dan pedoman praktik yang lebih spesifik diluar teori; dan (2). Pendekatan ini mungkin tidak terlalu
membantu seperti teori yang ditunjukan untuk individu guna membahas masalah klien individu.

Anda mungkin juga menyukai