Anda di halaman 1dari 9

KONSUMSI TEH MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

DI WILAYAH BPS NY. NUR ISNAFIYAH


BRINGIN WETAN TAMAN SIDOARJO

R. Khairiyatul Afiyah

Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Surabaya, Jawa Timur

Email: eer@unusa.ac.id

ABSTRAK

Konsumsi teh dipilih ibu untuk menghilangkan mual muntah yang timbul selama kehamilan.Tujuan
penelitian menganalisis hubungan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPS Ny. Nur
Isnafiyah Bringin Wetan Taman Sidoarjo.
Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi ibu hamil sebesar 40 orang dengan
sampel sebesar 36 orang yang diambil secara simple random sampling. Setelah dilakukan pengumpulan
data, lalu dilakukan pengolahan data yang meliputi editing, scoring, coding, processing, cleaning, dan
tabulating. Variabel independen konsumsi teh dan variabel dependen kejadian anemia. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji Rank spearman denganα < 0,05.
Hasil penelitian dari 36 responden sebagian besar (55,6%) mengkonsumsi teh dan sebagian besar (52,8%)
mengalami anemia ringan. Hasil uji Rank Spearman dengan nilai kemaknaan α = 0,05. didapatkan nilai ρ
= 0,000 yang berarti ρ < α maka H0 ditolak artinya ada hubungan konsumsi teh dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah Bringin Wetan Taman Sidoarjo.
Semakin sering mengkonsumsi teh, maka semakin tinggi pula tingkat anemia pada ibu hamil. Diharapkan
kepada perawat untuk lebih sering lagi memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya
nutrisi yang baik dan tepat yang didapat dari makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu hamil.

Kata kunci: teh, anemia, ibu hamil

ABSTRACT

Tea consumption have been mother te eliminate and vomiting that occurs during pregnancy.The aim of
this research is to analyze the relationship of tea intake with the incidence of anemia in pregnant women
in the BPS Mrs. Nur Isnafiyah Bringin Wetan Taman Sidoarjo.
The research design was an analytical research with cross sectional approach, the population is 40
pregnant women with a sample of 36 respondents which used simple random sampling. The independent
variable was tea intake and the dependent variable was the incidence of anemia. The research instruments
were questionnaire and Hb observation sheet. Data were analyzed by Rank Spearman test with α <0.05.
The research result showed that most of the 36 respondents (55.6%) consumed tea and the rest (52.8%)
had mild anemia. Rank Spearman test result showed that with the significance value of α = 0.05, it was
obtained that the value of ρ = 0.000 which means ρ <α so H0 was rejected, it means that there was a
relationship of tea intake with the incidence of anemia in pregnant women in the area of BPS Mrs. Nur
Isnafiyah Bringin Wetan Taman Sidoarjo.
The more frequent consumption of tea, the higher the rate of anemia in pregnant women. It is expected to
the nurses to improve the counseling further to them about the importance of good and appropriate
nutrition obtained from food or beverages consumed by them.

Keywords: tea, anemia, pregnant women

Konsumsi Teh Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah 143
Bringin Wetan Taman Sidoarjo
R. Khairiyatul Afiyah
Pendahuluan defisiensi besi. Selain itu, defisiensi
Salah satu perubahan fisiologis asam folat dan vitamin B12 juga
wanita saat hamil adalah perubahan penyebab yang sering ditemui (Santi,
pada sistem sirkulasi darah meliputi 2007). Prawirohardjo (2002),
peningkatan volume darah, peningkatan mengungkapkan “anemia defisiensi zat
pompa jantung serta peningkatan besi merupakan masalah gizi yang
jumlah eritrosit. Jumlah eritrosit pada paling lazim didunia dan menjangkiti
kondisi hamil meningkat untuk lebih dari 600juta jiwa manusia. Data
memenuhi kebutuhan transportasi yang didapat dari hasil observasi di
oksigen yang sangat diperlukan selama Desa Bringin Wetan Kecamatan Taman
kehamilan. Oksigen diperlukan untuk Sidoarjo, 6 dari 10 ibu hamil mengalami
berbagai macam proses metabolisme anemia. Ini diketahui berdasarkan
perkembangan janin yang berlangsung pemeriksaan secara klinis dengan
pada tiap sel atau jaringan. Kekurangan kondisi konjungtiva pucat dan ibu
asupan oksigen pada janin berpotensi merasa lemas.
menyebabkan gangguan tumbuh
kembang janin, baik secara fisik Terdapat beberapa faktor yang
maupun mental. Gangguan pada menyebabkan anemia, yaitu kurang gizi
eritrosit yang masih sering terjadi yaitu (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet,
anemia. gangguan penyerapan, kehilangan darah
yang banyak (haid, persalinan yang lalu,
Anemia adalah kurangnya kadar dan lain-lain), penyakit kronik, dan
hemoglobin dari jumlah normal. Ibu kebutuhan zat besi yang tinggi. Zat besi
hamil dikatakan anemia jika kadar selama kehamilan diperlukan untuk
hemoglobin <11 gr/dL pada trimester I mempengaruhi pertumbuhan janin,
dan III dan 10,5 gr/dL pada trimester II. menambah kekebalan tubuh untuk
Anemia sering terjadi pada trimester I. janin, mempercepat penyembuhan luka
Pada kehamilan trimester I, ibu sering pasca melahirkan. Makanan yang
mengalami mual dan muntah. Pada dikonsumsi ibu hamil merupakan hal
kondisi mual dan muntah, makan dan penting yang harus diperhatikan guna
minum hangat adalah solusi ibu hamil memperkecil kejadian anemia pada ibu
untuk menghilangkan kondisi mual dan hamil. Pada ibu hamil, anemia dapat
muntah. Minuman hangat yang sering mengakibatkan keguguran, bayi berat
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia lahir rendah (BBLR), persalinan
adalah teh, begitu juga dengan ibu prematur, dan kematian ibu.
hamil. Kebiasaan minum teh pada ibu
hamil dapat memperparah resiko Kondisi anemia pada ibu hamil
anemia. Ini disebabkan karena salah diperparah dengan kebiasaan orang
satu kandungan teh yaitu tanin, dapat Indonesia yang mengkonsumsi teh. Teh
menyebabkan proses absorpsi zat besi merupakan minuman yang paling
tidak adekuat. banyak dikonsumsi setelah air. Aroma
teh yang harum serta rasanya yang khas
Pada tahun 2011 Dinas Kesehatan membuat minuman ini banyak
Surabaya mencatat ada sekitar 15% ibu dikonsumsi. Teh juga dapat digunakan
hamil mengalami anemia yang sebagai antioksidan, memperbaiki sel-
tergolong ringan. Sekitar 75% anemia sel yang rusak, menghaluskan kulit, dan
dalam kehamilan disebabkan oleh melangsingkan tubuh. Hal ini

144 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 143-151


disebabkan karena teh mengandung mengkonsumsi teh yang benar,
senyawa bermanfaat seperti polifenol, kandungan teh, efek samping dari teh,
theofolin, tanin, serta sejumlah mineral. dan sebab akibat dari anemia.
Sehingga teh disebut sebagai minuman
kaya manfaat (Soraya, 2007). Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan
Di kalangan masyarakat mengkonsumsi adalah analitik dengan pendekatan cross
teh merupakan hal yang biasa dilakukan sectional. Populasi penelitian seluruh
setiap hari. Tetapi, teh juga memiliki ibu hamil di wilayah BPS Ny. Nur
potensi sebagai penyebab anemia Isnafiyah Bringin Wetan Taman
dikarenakan teh bisa mengabsorpsi Sidoarjo sebesar 40 orang. Besar sampel
mineral menjadi zat besi. Hal ini 36 responden yang diambil secara
dikaitkan dengan peran tanin yang simple random sampling. Variabel
terdapat dalam kandungan teh. Mineral independen adalah konsumsi teh dan
yang terdapat pada makanan merupakan variabel dependen adalah kejadian
pembentuk zat besi dan bila bereaksi anemia. Instrumen penelitian ini
dengan tanin yang ada pada teh, akan menggunakan kuesioner. Data dianalisis
membentuk ikatan yang tidak larut dengan uji Rank spearman dengan
dalam sistem pencernaan. Tanin ini kemaknaan α = 0,05.
dapat mengikat beberapa logam seperti
zat besi, kalsium, dan aluminium, lalu Hasil Penelitian
membentuk ikatan kompleks secara Tabel 3.1 Distribusi frekuensi
kimiawi. Karena dalam posisi terikat Responden berdasarkan usia pada ibu
terus, maka senyawa besi dan kalsium hamil di wilayah BPS Ny. Nur
yang terdapat pada makanan sulit Isnafiyah Bringin Wetan Taman
diserap tubuh sehingga menyebabkan Sidoarjo Juni 2015.
penurunan zat besi (Fe) dan Usia (Tahun) Frekuensi Persentase
menyebabkan penyerapan zat besi di (%)
dalam tubuh menjadi tidak adekuat 17-25 13 36.1
(Imam, 2010). 26-35 18 50.0
36-45 5 13.9
Penerapan dan pemilihan makanan atau Jumlah 36 100
minuman dengan selalu memperhatikan
jumlah, jenis, dan kandungan dan efek Berdasarkan tabel 3.1 didapat bahwa
bagi tubuh jika dikonsumsi. Jumlah 36 responden setengahnya (50.0%)
yang dimaksud adalah yang sesuai berusia 26 – 35 tahun.
dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan
dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi Tabel 3.2 Distribusi frekuensi
makan yang banyak mengandung zat responden berdasarkan usia kehamilan
besi seperti telur, susu, hati, ikan, ibu hamil di wilayah BPS Ny. Nur
daging, kacang-kacangan (tahu, tempe, Isnafiyah Bringin Wetan Taman
kedelai, kacang hijau), sayuran hijau Sidoarjo Juni 2015.
(kangkung, bayam, daun singkong) dan Usia Frekuensi Persentase
buah-buahan serta pemberian tablet Fe. Kehamilan (%)
Trimester I 7 19.4
Disamping itu diperlukan juga peran
Trimester II 19 52.8
perawat untuk memberikan nasihat atau Trimester III 10 27.8
informasi tentang beberapa hal yang Jumlah 36 100
berkaitan dengan teh seperti cara

Konsumsi Teh Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah 145
Bringin Wetan Taman Sidoarjo
R. Khairiyatul Afiyah
Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 3.5 didapat bahwa
Berdasarkan tabel 3.2 didapat bahwa hampir seluruhnya (80.6%) memiliki
36 responden sebagian besar (52.8%) jarak kehamilan < 3 tahun.
usia kehamilannya trimester II.
Tabel 3.6 Distribusi frekuensi
Tabel 3.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan penyakit yang
responden berdasarkan paritas pada ibu pernah diderita pada ibu hamil di
hamil di wilayah BPS Ny. Nur wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah Bringin
Isnafiyah Bringin Wetan Taman Wetan Taman Sidoarjo Juni 2015.
Sidoarjo Juni 2015. Penyakit yang Frekuensi Persentase
pernah diderita (%)
Paritas Frekuensi Persenta Ya 8 22,2
se (%)
Primigravida 18 50.0 Tidak 28 77,8
Multigravida 18 50.0 Jumlah 36 100
Grandemultigravida 0 0
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 3.6 didapat bahwa
Sumber : Data Primer, 2015
36 responden hampir seluruhnya
Berdasarkan tabel 3.3 didapat bahwa
(77,8%) tidak pernah menderita
setengahnya (50.0%) multigravida.
penyakit.
Tabel 3.4 Distribusi frekuensi
Tabel 3.7 Distribusi konsumsi teh pada
responden berdasarkan konsumsi tablet
ibu hamil di wilayah BPS Ny. Nur
Fe pada ibu hamil di wilayah BPS Ny.
Isnafiyah Bringin Wetan Taman
Nur Isnafiyah Bringin Wetan Taman
Sidoarjo Juni 2015
Sidoarjo Juni 2015. Konsumsi teh Frekuensi Persentase (%)

Konsumsi Frekuensi Persentase Mengkonsumsi 20 55,6


tablet Fe (%) Kadang-kadang 9 25,0
Ya 23 63.9
Tidak 7 19,4
Tidak 13 36.1
Jumlah 36 100
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer, 2015 Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 3.4 didapat bahwa Berdasarkan tabel 3.7 didapat bahwa
36 responden sebagian besar (63.9%) 36 responden sebagian besar (55,6%)
mengkonsumsi tablet Fe. mengkonsumsi teh.

Tabel 3.5 Distribusi frekuensi Tabel 3.8 Distribusi frekuensi kejadian


responden berdasarkan jarak kehamilan anemia pada ibu hamil di wilayah BPS
pada ibu hamil di wilayah BPS Ny. Nur Ny. Nur Isnafiyah Bringin Wetan
Isnafiyah Bringin Wetan Taman Taman Sidoarjo Juni 2015.
Tingkat anemia Frekuensi Persentase
Sidoarjo Juni 2015. (%)
Jarak kehamilan Frekuensi Persentase Tidak anemia 13 36,1
(%) Anemia ringan 19 52,8
< 3 tahun 29 80.6 Anemia sedang 4 11,1
≥ 3 tahun 7 19.4 Anemia berat 0 0
Jumlah 36 100 Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer, 2015 Sumber : Data Primer, 2015

146 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 143-151


Berdasarkan tabel 3.8 didapat bahwa Selain memberikan efek rileks karena
36 responden, sebagian besar (52,8%) rasanya, konsumsi teh dipilih ibu karena
ibu hamil mengalami anemia ringan. memiliki bau yang wangi dan khas
sehingga membuat ibu menjadi semakin
Tabel 3.9 Tabulasi silang hubungan tenang. Seperti yang dikemukakan oleh
konsumsi teh dengan kejadian anemia Ajisaka (2012) penikmat teh memiliki
pada ibu hamil di wilayah BPS Ny. pembawaan yang jauh lebih rasional
Nur Isnafiyah Bringin Wetan Taman dan tenang daripada penikmat kopi atau
Sidoarjo Juni 2015. wine. Ini dikarenakan salah satu
kandungan teh yaitu minyak atsiri
Konsums Kejadian Anemia
i Teh Tidak Anemia Anemia Anemia Jumlah memiliki aroma yang khas, sehingga
anemia ringan sedang berat N(%) bisa menenangkan kondisi ibu hamil.
N(%) N(%) N(%) (%)
Ya 3 (15,0) 13 4 (20,0) 0 (0) 20(100
Kadang- 3 (33,3) (65,0) 0 (0) 0 (0) ) 4.2 Kejadian anemia
kadang 6 (66,7) 9 (100) Status kesehatan ibu juga merupakan
Tidak 7 0 0 salah satu faktor tejadinya anemia.
(100,0) 0 7 (100)
Jumlah 13 19 4 (11,1) 0 (0) 36
Berdasarkan tabel 5.1 didapat bahwa
(36,1) (52,8) (100) 36 responden setengahnya (50.0%)
berusia 26 – 35tahun karena memang
Sumber : Data Primer, 2015 pada usia ini wanita biasanya sudah
Berdasarkan tabel 3.9 menunjukkan dianggap dewasa, siap untuk menjadi
bahwa dari 36 responden terdapat 20 ibu, dan mencapai puncak reproduksi.
responden yang mengkonsumsi teh Di usia ini pula waktu kehamilan yang
sebagian besar (65,0%) mengalami baik, karena dapat mengurangi dampak
anemia ringan. Dari 9 responden yang dan resiko saat hamil seperti anemia
kadang-kadang mengkonsumsi teh yang berat pada ibu hamil. Hal ini
sebagian besar (66,7%) mengalami sesuai dengan teori Manuaba (2009),
anemia sedang. Dari 7 responden yang bahwa usia 21-35 tahun merupakan
tidak mengkonsumsi teh seluruhnya usia reproduktif sehingga organ
(100%) tidak mengalami anemia. reproduksi dapat melaksanakan fungsi
kehamilan dan persalinan dengan baik.
Pembahasan
4.1 Konsumsi teh Berdasarkan tabel 5.3 didapat bahwa
Berdasarkan tabel 5.9 diketahui setengahnya (50.0%) multigravida.
bahwa dari 36 responden hampir Cadangan besi wanita akan berkurang
seluruhnya (85,0%) mengkonsumsi teh. setiap hamil. Dan membutuhkan waktu
Pada saat hamil terjadi perubahan untuk mengisi kembali cadangan besi
fisiologis pada sistem pencernaan. yang telah hilang tersebut. Apabila
Perubahan ini membuat produksi wanita memiliki banyak anak (>2)
salivasi meningkat dan menimbulkan kemungkinan terjadi anemia sangat
mual muntah. Untuk menghilangkan besar. Hal ini sesuai dengan teori
mual dan muntah ibu sering Manuaba (2004), bahwa cadangan besi
mengkonsumsi makanan atau minuman wanita akan berkurang setiap hamil.
yang hangat, seperti teh. Konsumsi teh Cadangan besi yang telah hilang
dilakukan ibu karena teh bisa selama hamil tersebut membutuhkan
menghilangkan mual dan muntah. waktu untuk kembali normal.
Selain itu, konsumsi teh juga bisa
membuat badan ibu menjadi rileks.

Konsumsi Teh Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah 147
Bringin Wetan Taman Sidoarjo
R. Khairiyatul Afiyah
Berdasarkan tabel 5.4 didapat bahwa 36 anemia pada ibu hamil bisa terkontrol
responden sebagian besar (63.9%) dan hanya mengalami anemia ringan.
mengkonsumsi tablet Fe. Konsumsi Hal ini sejalan dengan pendapat
tablet Fe penting dikonsumsi ibu Almatsier (2010) sumber baik besi
selama kehamilan. Tablet Fe berfungsi adalah makanan hewani seperti daging,
untuk menambah zat besi ibu. Zat besi ayam, dan ikan dan sumber baik lainnya
diperlukan selama kehamilan adalah telur, kacang-kacangan, sayuran
dikarenakan pada ibu hamil hijau dan beberapa jenis buah. Pada
memerlukan Hb lebih banyak umumnya besi di dalam daging, ayam,
dibanding sebelum masa kehamilan. ikan mempunyai ketersediaan biologic
Hal ini sejalan dengan teori Astuti tinggi, besi dalam kacang-kacangan
(2011) tablet Fe berisi zat besi yang mempunyai ketersediaan biologic
bermanfaat untuk pembentukan sel sedang dan besi didalam sebagian besar
darah merah ibu sehingga mencegah sayuran, terutama yang mengandung
kekurangan darah dan asam folat untuk oksalat tinggi seperti bayam mempunyai
mencegah kecacatan pada bayi. Zat ketersediaan biologic rendah.
besi atau tablet Fe penting untuk
menyeimbangkan peningkatan jumlah Semakin besar usia kehamilan, maka
darah yang terjadi selama hamil. semakin banyak pula kebutuhan
pasokan darah yang masuk ke dalam
Berdasarkan tabel 5.4 didapat bahwa tubuh ibu. Usia kehamilan juga dapat
36 responden hampir setengahnya mempengaruhi kejadian anemia pada
(36,1) tidak mengkonsumsi tablet Fe. ibu hamil. Berdasarkan tabel 5.2 didapat
Konsumsi tablet Fe diperlukan ibu bahwa setengahnya (52,8%) usia
hamil dikarenakan zat besi diperlukan kehamilan trimester II. Pada saat hamil
untuk memproduksi darah. Hal ini terjadi perubahan vakularisasi, yang
dikarenakan pada saat hamil volume menyebabkan pembuluh darah vena
darah ibu meningkat. Hal ini sejalan menjadi mengembang. Sehingga darah
dengan teori Kusmiyati (2009) ibu yang masuk ke dalam tubuh ibu
hamil memerlukan zat besi untuk meningkat sekitar 2 kali lipat untuk
memproduksi hemoglobin. Selama mengisi rongga-rongga yang kosong
kehamilan, volume darah bertambah karena pengembangan pembuluh darah
untuk menampung perubahan pada vena dan juga untuk kebutuhan ibu dan
tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal janin. Hal ini sejalan dengan teori
ini menyebabkan kebutuhan zat besi Soebroto (2009) pada saat hamil,
bertambah sekitar dua kali lipat. Jika jumlah darah yang ada terpakai untuk
kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu kebutuhan ibu dan janin, maka otomatis
hamil akan mudah. volume darah jadi berkurang.
Akibatnya, pasokan oksigen ke otak
Berdasarkan tabel 3.8 bahwa sebagian berkurang. Di awal kehamilan sampai
besar (52,8%) mengalami anemia pertengahan trimester kedua, pembuluh
ringan. Walaupun ibu mengkonsumsi darah ibu hamil sering cenderung
teh selama kehamilan, tetapi ibu hamil melebar. Sering kali volume darah yang
masih mengimbangi dengan cara tersedia tidak cukup untuk mengisi
mengkonsumsi makanan yang bergizi ruang-ruang kosong di pembuluh darah
lebih banyak dibanding saat sebelum yang melebar.
hamil dan konsumsi tablet Fe secara
teratur. Hal ini yang menyebabkan

148 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 143-151


Faktor jarak kehamilan juga bisa 4.3 Hubungan konsumsi teh dengan
mempengaruhi kejadian anemia. kejadian anemia
Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan bahwa Berdasarkan uji Rank Spearman dengan
hampir hampir seluruhnya (80.6%) nilai kemaknaan α=0,05. didapatkan
memiliki jarak kehamilan < 3 tahun. nilai ρ=0,000 yang berarti ρ<α maka H0
Pengaturan jarak yang baik minimal 3 di tolak artinya ada hubungan antara
tahun menjadi penting diperhatikan konsumsi teh dengan kejadian anemia
karena cadangan zat besi wanita pada ibu hamil di wilayah BPS Ny. Nur
berkurang ketika wanita hamil. Padahal Isnafiyah Bringin Wetan Taman
perlu waktu untuk badan ibu menerima Sidoarjo.
kembali janin dan mengisi kembali Terdapat beberapa penyebab anemia
cadangan zat besi yang hilang pada saat pada ibu hamil diantaranya jarak
kehamilan. Kehamilan dengan jarak kehamilan, status gizi, penyakit
diatas 24 bulan atau kurang dari 59 sebelumnya, perdarahan, malnutrisi, dan
bulan sangat baik bagi ibu karena gangguan penyerapan (malabsorpsi).
kondisi ibu sudah kembali normal. Pada kondisi hamil, ibu harus
Pengaturan jarak kehamilan sangat mencukupi kebutuhan gizi, terutama
penting bagi ibu hamil dan pada anak kebutuhan zat besi. Zat besi pada ibu
yang lahir sebelumnya. Hal ini karena hamil sangat penting karena pada saat
jarak kehamilan yang berdekatan dapat kondisi hamil Hb ibu harus tetap normal
beresiko terjadi anemia dan anak sesuai dengan usia kehamilannya. Zat
merasa terabaikan karena kehamilan besi yang dibutuhkan oleh ibu bisa
ibu. Selain itu ibu beresiko mengalami didapat dari makanan yang dikonsumsi
anemia. Hal ini dikarenakan terjadi ibu. Tidak semua makanan yang
peningkatan volume darah yang mengandung zat besi bisa masuk
diperlukan bagi pertumbuhan dan dengan baik ke dalam tubuh ibu. Hal ini
perkembangan janin. bisa disebabkan karena adanya
gangguan penyerapan (malabsorpsi) di
Hal ini sejalan dengan teori Amiruddin dalam tubuh ibu. Salah satu contoh
(2004) jarak kehamilan berdekatan faktor yang menghambat proses
adalah kurang dari 9 bulan hingga 24 penyerapan zat besi yaitu konsumsi
bukan dari kehamilan pertama. Jarak minuman yang dikonsumsi oleh ibu.
kehamilan terlalu dekat sangat Minuman yang dapat menghambat
berbahaya karena organ-organ penyerapan zat besi adalah teh. Dalam
reproduksi belum kembali seperti teh terdapat salah satu kandungan yaitu
keadaan sebelum hamil, selain itu tanin. Tanin yang ada di dalam
kondisi ibu juga belum memungkinkan kandungan teh inilah yang berperan
untuk menerima kehamilan berikutnya. untuk menghambat proses penyerapan
Selain itu sesuai dengan teori Manuaba zat besi. Selama ini teh digunakan ibu
(2004) bahwa cadangan besi wanita hamil untuk menghilangkan rasa mual
akan berkurang setiap hamil. cadangan dan muntah yang dialami ibu pada
besi yang telah hilang selama hamil kehamilannya. Padahal konsumsi teh
tersebut membutuhkan waktu untuk tidak diajurkan untuk ibu hamil
kembali normal. dikarenakan bisa menganggu
penyerapan zat besi yang dikonsumsi
ibu. Pada kondisi hamil inilah zat besi
sangat berperan penting bagi kehamilan
ibu. Pada kondisi hamil kebutuhan zat

Konsumsi Teh Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah 149
Bringin Wetan Taman Sidoarjo
R. Khairiyatul Afiyah
besi meningkat 2 kali lipat. Jika kondisi sumber baik lainnya adalah telur,
Hb tidak tercukupi dan ini terjadi secara kacang-kacangan, sayuran hijau dan
terus menerus maka ibu hamil bisa beberapa jenis buah. Pada umumnya
beresiko terkena anemia. Dampak yang besi di dalam daging, ayam, ikan
diakibatkan dari anemia tidak hanya mempunyai ketersediaan biologic
terjadi pada ibu hamil tetapi juga pada tinggi, besi dalam kacang-kacangan
pertumbuhan dan perkembangan mempunyai ketersediaan biologic
janinnya. Hal ini sejalan dengan teori sedang dan besi didalam sebagian besar
yang dikemukakan oleh Proverawati sayuran, terutama yang mengandung
(2011) kondisi tertentu mempengaruhi oksalat tinggi seperti bayam mempunyai
penyerapan zat besi dari makanan pada ketersediaan biologic rendah.
saluran gastrointestinal (GI) dan dari
waktu ke waktu dapat menyebabkan Kesimpulan
anemia. Pada wanita hamil, anemia Ada hubungan konsumsi teh dengan
meningkatkan frekuensi komplikasi kejadian anemia apada ibu hamil di BPS
pada kehamilan dan persalinan, seperti Ny. Nur Isnafiyah Bringin Wetan
meningkatkan resiko terjadinya Taman Sidoarjo
kematian janin di dalam kandungan, Referensi :
melahirkan secara prematur, atau bayi Ajisaka (2012). Teh Dahsyat dan
lahir dengan berat badan rendah, dan Khasiatnya. Surabaya: Stomata.
juga angka kematian bayi setelah Ara, R (2010). 1001 Teh Dari Asal-
dilahirkan. Di samping itu, perdarahan Usul,Tradisi,Khasiat,Hingga
sebelum dan setelah melahirkan lebih Racikan Teh. Edisi 1. Yogyakarta:
sering dijumpai pada wanita yang ANDI Best Book.
anemia dan hal ini dapat berakibat fatal, Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
sebab wanita yang anemia tidak dapat Penelitian Suatu Pendekatan
menoleransi kehilangan darah Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
(Soebroto, 2009). Astuti M. 2011. Buku Pintar
Hasil penelitian tidak semua ibu Kehamilan. Jakarta: EGC.
hamil yang mengkonsumsi teh Bungsu, Putri (2012). Pengaruh Kadar
mengalami anemia. Sebanyak 3 ibu Tanin Pada Teh Celup Terhadap
hamil tidak mengalami anemia Anemia Gizi Besi (AGB) Pada Ibu
walaupun mengkonsumsi teh. Hamil di UPT Puskesmas
Berdasarkan wawancara tidak Citeureup Kabupaten Bogor
terstruktur, konsumsi teh memang Tahun 2012 (Tesis). Depok:
dilakukan oleh ibu tetapi ibu masih Program Magister Epidemiologi
mengimbangi dengan mangkonsumsi Komunitas FKM UI.
makanan yang mengandung zat besi Amru Sofian, Sp. OG(K). Onk.
seperti tempe, tahu dan kacang- MWALS. Rustam Mochtar
kacangan. Selain itu ibu juga teratur Sinopsis Obstetri(Obstetri
mengkonsumsi tablet Fe. Ibu hamil Fisiologi, Obstetri Patologi) Jilid
beranggapan konsumsi makanan yang 1. Edisi 3. Jakarta: EGC.
baik dan bergizi bisa membuat Luh Seri Ani, SKM, M. Kes., (2013).
kehamilannya menjadi baik dan kondisi Buku Saku Anemia Defisensi Besi
janin dan ibu juga sehat. Ini sejalan Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta:
dengan teori Almatsier (2010) sumber EGC.
baik besi adalah makanan hewani Istiyowati, N (2012). Hubungan Jarak
seperti daging, ayam, dan ikan dan Kehamilan Dengan Kejadian

150 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November 2015; 143-151


Anemia Pada Ibu Hamil Di Poli Setiyarno, Titik Aggraeni. Hubungan
KIA RS. Siti Khodijah Sepanjang Konsumsi Teh Dengan Kadar
Sidoarjo (Skripsi). Program S1 Haemoglobin Di Kecamatan
Keperawatan STIKES YARSIS. Jenawi Kabupaten Karang Anyar
Mentayadiputra.A, (2011). Kadar Tanin (Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.1,
pada Teh Bunga. No. 1 Februari 2012). Diakses
http://adysvip.blogspot.com.com/ pada tanggal 21 Januari 2015
2011/10/Kadar-tanin-pada-teh- pukul 17.00 WIB.
bunga.html. diakses pada tanggal Soebroto, Ikhsan, (2009). Cara Mudah
20 Januari pukul 16.30 WIB. Mengatasi Problem Anemia.
Nursalam (2013). Metodologi Penelitian Yogyakarta: Bangkit.
Ilmu Keperawatan Pendekatan Wildans (2009). Teh, Kandungan Teh,
Praktis. Edisi 3. Jakarta: Salemba Manfaat Teh, Jenis Teh dan
Medika. Karakteristiknya, Kekurangan
Nursalam. (2011). Konsep dan Teh, Anjuran Minum Teh.
Penerapan Metodologi https://unkick.wordpress.com/20
Penelitian Ilmu Keperawatan: 09/09/12/teh-kandungan-teh-
Pedoman Skripsi, Tesis, dan manfaat-teh-jenis-teh-dan-
Instrument Penelitian karakteristiknya-kekurangan-
Keperawatan Edisi 2. Jakarta, teh-anjuran-minum-teh/. Diakses
Salemba Medika pada tanggal 8 Februari 2015
Proverawati, Atikah, SKM., MPH. pukul 19.00 WIB.
(2011). Anemia dan Anemia
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Setiyaningrum, E, SSI, M. Mkes, M.A.
Asuhan Kegawatdaruratan
Maternitas (Asuhan Kebidanan
Patologi). Jilid 4. IN MEDIA.

Konsumsi Teh Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah BPS Ny. Nur Isnafiyah 151
Bringin Wetan Taman Sidoarjo
R. Khairiyatul Afiyah

Anda mungkin juga menyukai