Anda di halaman 1dari 10

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG SERING TERJADI PADA

LANJUT USIA

A. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK
1. SEL
- Lebih sedikit jumlahnya
- Lebih besar ukurannya
- Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya
cairan intraseluler
- Menurunnya proposi protein di otak, otot, ginjal, darah
dan hati
- Jumlah sel otak menurun
- Terganggunya mekanisme perbaikan sel
- Otak menjadi atrofis beratnya berkurang

2. SISTEM PERSARAFAN
- Berat otak menurun 10 – 20 % ( setiap orang berkurang
sel saraf otaknya dalam setiap harinya ).
- Cepatnya menurunnya hubungan persarafan
- Lambat dalam respond an waktu untuk bereaksi,
khususnya dengan stress
- Mengecilnya saraf pancaindera (berkurangnya
penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf
pencium dan perasa, lebih sensitive terhadap perubahan
suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
- Kurang sensitive terhadap sentuhan

3. SISTEM PENDENGARAN
- Presbiakusis (gangguan pada pendengaran), hilangnya
kemampuan daya) pendengaran pada telinga dalam,
terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50
% terjadi pada usia di atas 65 tahun
- Membrane timpani menjadi atrofi menyebabkan
otosklerosis
- Terjadinya penggumpalan cerumen dapat mengeras
karena meningkatnya keratin
- Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang
mengalami ketegangan jiwa / stress
4. SISTEM PENGLIHATAN
- sfingter pupil timbul sclerosis dan hilangnya respon
terhadap sinar
- kornea lebih berbentuk sferis (bola)
- lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi kerak,
jelas menyebabkan gangguan penglihatan
- meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi
terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat
dalam cahaya gelap.
- Hilangnya daya akomodasi.
- Menurunnya lapangan pandang: berkurang luas
pandangannya.
- Menurunnya daya membedakan warna.

5. SISTEM KARDIOVASKULER
- Elastisitas, dinding aorta menurun.
- Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
- Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya
efektivitas dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bias
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg
(mengakibatkan pusing mendadak).
- Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya
resistensi dari pembuluh darah perifer; sitolis normal
+90 mmHg.

6. SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUBUH


Pada pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja
sebagai suatu thermostat, yaitu menetapkan suatu suhu
tertentu, kemunduran terjadi berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Yang sering ditemui, antara lain:
- Temperatur tubuh menurun (hipotermia) ecara fisiologik
+35oC ini akibat metabolisme yang menurun.
- Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas yangbanyak sehingga terjadi
rendahnya aktivitas otot.
7. SISTEM RESPIRASI
- Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi
kaku.
- Menurunnya aktivitas dari silia.
- Paru-paru kehilangan elastisitas; kapasitas residu
meninggkat, menarik nafas lebih berat, kapasitas
pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman
bernafas menurun.
- Alveoli ukurannya melebar dari biasanya dan jumlanya
berkurang.
- O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
- CO2 pada arteri tidak berganti.
- Kemampuan untuk batuk berkurang.
- Kemampuan pegas, dinding, dada dan kekuatan otot
pernapasan akan menurun seiring dengan pertambahan
usia.

8. SISTEM GASTROINTESTINAL
- Kehilangan gigi; penyebab utama adanya Periodontal
disease yang biasa terjadi pada umur 30 tahun, penyebab
lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang
buruk
- Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis
dari selaput lendir, atropi indera pengecap (+ 80%),
hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah
terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensitifitas dari
saraf pengecap tentang rasa asin, asam, dan pahit.
- Esofagus melebar.
- Lambung; rasa lapar menurun (sensitifitas lapar
menurun), asam lambung menurun waktu
mengosongkan menurun.
- Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
- Fungsi Absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu).
- Liver (hati); makin mengecil dan menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
-
- Sistem reproduksi.
- Menciutnya ovari dan uterus.
- Atrofi payudara.
- Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi
sepermatozoa, meskipun adanya penurunan secara
berangsur-angsur.
- Dorongan seksual menetap dampai usia diatas 70 tahun
(asal kondisi kesehatan baik) yaitu:
 Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa
lanjut usia.
 Hubungan seksual secara teratur membantu
mempertahankan kemampuan seksual.
 Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan
alami.
- Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reksi sifatnya menjadi
alkali, dan terjadi perubahan-perubahan warna.

9. SISTEM GENITOURINARIA
- Ginjal, merupakam alat untuk mengeluarkan sisa
metabolisma tubuh, melalui urine darah yang asuk ke
ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari ginjal
yang disebut nefron (tepatnya di glomerulus). Kemudian
mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke
ginjal menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang
akibatnya; kurangnya kemampuan mengkonsentrasi
urine, berat jenis urine menurun proteinuria (biasanya
+1); BUN (Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21
mg%; nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
- Vesika urinaria (kandung kemih): otot-otot menjadi
lemah, kapasitas menurun sampai 200 ml atau
menyebabkan frekuensi buang air seni meningkat, vesika
urinaria susah dikosongkan pada lanjut usia sehingga
mengakibatkan meningkatnya retensi urine.
- Pembesaran prostat + 75% dialami oleh pria diatas 65
tahun.
- Atrofi vulva.
- Vagina. Orang-orang yang makin menua sexual
intercourse masih juga membutuhkannya; tidak ada
batasan umur tertentu funsi sexual seseorang berhenti;
frekuensi sexual intercourse cenderung menurun secara
bertahap tiap tahun tetapi kapasitas untuk melakukan dan
menikmati berjalan terus sampai tua.

10. SISTEM ENDOKRIN


- Produksi dari hampir semua hormon menurun.
- Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.
- Pituitari. Pertumbuhan hormone ada tetapi lebih rendah
dan hanya di dalam pembuluh darah; berkurangnya
produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH.
- Menurunnya aktifitas tiroid, menurunnya BMR= Basal
Metabolic Rate, dan menurunnya daya pertukaran zat.
- Menurunnya produksi aldosteron.
- Menurunnya sekresi hormone kelamin, misalnya:
progesterone, estrogen, dan testoteron.

11. SISTEM KULIT


- Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan
lemak.
- Permukaan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan
proses keratinasi serta perubahan ukuran dan bentuk-
bentuk sel epidermis).
- Menurunnya respon terhadap trauma.
- Mekanisme proteksi menurun:
 Produksi serum menurun
 Penurunan produksi VTD.
 Gangguan pigmentasi kulit.
- Kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna kelabu.
- Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
- Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan
dan vaskularisasi
- Pertumbuhan kuku lebih lambat.
- Kuku menjadi keras dan rapuh.
- Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.
- Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
- Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya.

12. SISTEM MUSKULOSKELETAL


- Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh.
- Kifosis.
- Pinggang, lutut, dab jari-jari pergelangan terbatas.
- Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
(tingginya berkurang).
- Persendian membesar dan menjadi kaku.
- Tandon mengerut dan mengalami skelerosis.
- Atrofi serabut otot(otot-otot serabut mengecil): Serabut-
serabut otot mengecil sehingga seseorang bergerak
menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor.
- Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
B. PERUBAHAN-PERUBAHAN MENTAL
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
- Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
- Kesehatan umum.
- Tingkat pendidikan.
- Keturunan (Hereditas).
- Lingkungan.
Perubahan kepribadian yang drastis, keadaan ini jarang terjadi.
Lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan
seseorang, kekakuan mungkin karena faktor lain seperti
penyakit-penyakit.

Kenangan (Memory)
- Kenangan jangka panjang: Berjam-jam sampai berhari-hari
yang lalu mencakup beberapa perubahan
- Kenangan jangka pendek atau seketila. 0-10 menit, kenangan
buruk.

I.Q. (Intellegentia Quantion)


- Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan
verbal.
- Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan
psikomotor: terjadi perubahan pada daya membayangkan
karena tekanan-tekanan dari factor waktu.

C. PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOSOSIAL
- Pensiun. Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya
dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila
seseorang pensiun (Purna Tugas), ia akan mengalami
kehilangan-kehilangan, antara lain:
 Kehilangan financial (income berkurang).
 Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang
cukup tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya).
 Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
 Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
- Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of
mortality).
- Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah
perawatan bergerak lebih sempit.
- Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic
deprivation). Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan
yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan.
- Penyakit kronis dan ketidak mampuan.
- Gangguan saraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian.
- Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
- Rangkaian dari kehilangan hubungan dengan teman-teman
dan family.
- Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap
gambaran diri, perubahan konsep diri.
- Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam
kehidupannya (Maslow, 1970).
- Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini
terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari,
(Murray dan Zentner, 1970).
- Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer
(7978), Universalizing, perkembangan yang dicapai pada
tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan cara
memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.

D. DAMPAK KEMUNDURAN DAN REAKSI-REAKSI YANG


SERING TERJADI

Kemunduran-kemunduran yang telah disebutkan itu


mempunyai dampak terhadap tingkah laku dan terhadap
perasaan orang yang memasuki lanjut usia. Jelas jika berbicara
tentang menjadi tua, kemunduranlah yang paling akan banyak
dikemukakan tetapi disamping berbagai macam kemunduran,
ada sesuatu yang dapat dikatakan justru meningkat dalamproses
menua, yaitu: sensitivitas emosional seseorang yang akhirnya
menjadi sumber banyak masalah pada masa menua. Coba dilihat
sepintas mengenai beberapa dampak dari kemunduran-
kemunduran dari sifat semakin perasaannya orang yang
memasuki lanjut usia, misalnya: kemunduran-kemunduran fisik
yang berpengaruh terhadap penampilan seseorang. Pada
umumnya usia dewasa, seseorang dianggap paling cakap,
tampan, atau paling cantik.
Kemunduran fisik yang terjadi pada dirinya membawa
yang bersangkut kepada kesimpulan bahwa kecantikan ataupun
ketampanannya yang mereka miliki mulai menghilang. Ini
baginya berarti kehilangan daya tarik dirinya. Wanita biasanya
lebih risau dan merasa tertekan karena keadaan tersebut sebab
biasanya wanita dipuja orang karena kecantikannya dan
keindahaan fisiknya. Tetapi tidak berarti bahwa pria pada masa
ini tidak mengalami proses menua, tetap menginginkan dirinya
menarik bagi lawan jenisnya.
Kecemasan yang timbul pada mereka yang merasa
dirinya mulai menjadi kurang menarik atau kelihatan kurang
mampu itu.
Kecemasan yang timbul pada mereka yang merasa
dirinya mulai menjadi kurang menarik atau kelihatan kurang
mampu itu, memberikan peluang yang besar bagi produsen
kosmetika, alat-alat kecantikan, alat-alat gerak badan, dan obat-
obat awet muda.
Berkaitan dengan perasaan kehilangan daya tarik tadi
ada gejala-gejala yang terlihat pada bidang seks. Pria dan wanita
pada akhir masa dewasa memasuki apa yang dinamakan
klimakterium, perubahan-perubahan pada keseimbangan
hormonal yang menyebabkan berkurangnya dorongan seks.
Pada pria proses tersebut biasanya terjadi secara lambat
laun dan tidak disertai gejala-gejala psikologis yang luar biasa,
kecuali sedikit kemurungan dan rasa lesu serta berkurangnya
kemampuan seksualitasnya. Terdapat pula penurunan kadar
hormone testosterone. Pada wanita terjadi menopause (berhenti
haid). Menopause terjadi dalam suatu proses yang kadang-
kadang mengambil waktu sampai dua tahun. Hal ini disebabkan
faal kandung telur lambat laun mulai berkurang, sampai
kemudian berhenti berfungsi sama sekali.
Gejala-gejala yang sering timbul pada masa menopause
meliputi:
1. Gangguan pada haid: haid menjadi tidak teratur, kadang
kadang terjadi perdarahanyang terlalu banyak atau terlalu
sedikit.
2. Gelombang rasa panas (hot flus): kadang-kadang timbul
rasa panas pada muka, leher dan dada bagian atas, disusul
dengan keluar keringat yang banyak. Perasaan panas ini
berlangsung beberapa detik saja, namun bisa berlangsung
30 menit - 1 jam.
3. Gejala-gejala psikologik berupa rasa takut, tegang,
depresi, mudah sedih, cepat marah, mudah tersinggung,
gugup, dan mental yang kurang mantap. Bila wanita pada
mudanya mempunyai kecenderungan muda dipengaruhi
keadaan emosiaonalnya maka ia akan lebih mengalami
gangguan psikologik pada masa ini.
4. Fatigue, yaitu rasa lelah yang diakibatkan berhentinya
fungsi ovarium. Tetapi tidak semua rasa lelah dapat
diartikan sebagai tanda menopause. Sebailiknya dicari
sebab-sebab lainnya.
5. Keadaan atrofi, yaitu kemunduran keadaan gizi, suatu
lapisan jaringan.
6. Rasa gatal-gatal pada genitalia, disebabkan kulit yang
menjadi kering dan keriput.
7. Sakit-sakit bisa dirasakan seluruh badan atau pada bagian
tubuh tertentu.
8. Pusing atau sakit kepala. Keluhan ini bisa disebabkan oleh
banyak hal, misalnya: karena meningginya tekanan darah,
adanya gangguan penglihatan atau bisa juga adanya stress
mental.
9. Insomnia atau keluhan susah tidur, hal ini disebabkan oleh
penyebab fisik maupun psikis.
10. Palpitasi dan perubahan pada gairah seksual, yang hal ini
disebabkan oleh pengaruh hormonal maupun psikis.
Gejala-gejala kejiwaan yang timbul sangat bervariasi dari
yang ringan sampai yang berat. Keluhan yang sering
timbul adalah rasa takut, tegang gelisah lekas marah,
mudah gugup sukar berkonsentrasi, lekas lupa dan susah
tidur. Adanya wanita yang mengalami menopause
menafsirkannya sebagai kehilangan fungsi sebagai wanita,
karena ia tidak bisa hamil dan mendapatkan anak lagi.
Dilain pihak ada yang menafsirkannya sebagai akan
terhentinya kehidupan seksualnya ini adalah keliru sekali.
Selain itu ada yang berpendapat bahwakegiatan seksual itu
kurang pantas dilakukan bagi mereka yang sudah tua,
meskipun dorongan kearah itu masih ada. Dengan
demikian dapat dilihat bahwa kerisauan menghadapi masa
tua seringkali juga menyangkut kehidupan seksual.
11. Berubahnya libido (nafsu seks)

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gejala-


gejala atau keluhan-keluhan tersebut, antara lain:
1. Penurunan aktivitas ovarium yang diikuti penurunan
produksi hormonal.
2. Sosiobudaya, yaitu faktor lingkungan, keadaan sosial
ekonomi yang mempengaruhi keadaan gizi, kesehatan,
dan taraf pendidikan.
3. Faktor psikologis yang tergantung dari perilaku wanita
tersebut.
Pada klimakterium ini hendaklah wanita memeriksakan
dirinya secara teratur, walaupun tidak ada keluhan-keluhan. Hal
ini penting untuk mengetahui adanya kelainan yang mungkin
terjadi pada usia empat puluhan, khususnya keganasan.

Anda mungkin juga menyukai