Anda di halaman 1dari 157

• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna

membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan


Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan


secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkannya sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER 1
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Perkembangbiakan
Tumbuhan dan Hewan
Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan dan
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Listrik Statis dan Perannya dalam Kehidupan

Listrik Dinamis
MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER 2
Kemagnetan dan Pemanfaatannya
dalam Produk Teknologi
Bioteknologi
Partikel Materi dan Penggunaannya dalam
Kehidupan Sehari-hari
Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan

Teknologi Ramah Lingkungan


BAB

I SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Bagian yang Dipelajari

A. Pembelahan Sel

B. Struktur dan Fungsi Sistem


Reproduksi Manusia
C. Kesehatan Organ
Reproduksi Manusia

Kembali ke daftar isi


A. Pembelahan Sel

Jenis-Jenis Pembelahan

Mitosis Meiosis

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Mitosis

Penjelasan

 Pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel


anakan dengan materi genetik yang identik dari sel
induk.
 Pembelahan secara mitosis terjadi pada organisme yang
mengalami pertumbuhan, perbaikan, atau reproduksi
aseksual.
 Jumlah kromosom sel anakan adalah 2n atau disebut
dengan diploid. Sel diploid merupakan selsel yang
berpasangan.

Tahapan-Tahapan Mitosis

Profase Metafase Anafase Telofase

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Mitosis

Profase

1) Benang-benang kromatin
memendek dan menebal
membentuk kromatid.
2) Kromatid berpasangan
membentuk kromosom.
3) Membran nukleus dan
nukleolus menghilang.
4) Pada sel hewan, sentriol
mengalami pembelahan.
Sentriol tersebut memisah
menuju kutub yang
berlawanan.
5) Benang spindel mulai mengatur
diri sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk pancaran
(aster).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Mitosis

Metafase

1) Terbentuk benang spindel kromosom


yang terlihat semakin jelas.
2) Kromosom berada di daerah ekuator
sel.
3) Setiap kromosom masih terdiri atas 2
kromatid yang terkait pada
sentromernya.
4) Pada setiap sentromer ada 2
kinetokor yang masing-masing
dikaitkan dengan benang spindel.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Mitosis

Anafase

1) Benang-benang spindel memendek.


2) Kromatid menuju kutub yang berlawanan.
3) Mulai terjadi sitokinesis (sitokinesis dimulai).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Mitosis

Telofase

1) Kromatid telah sampai di kutub-


kutub yang berlawanan.
2) Kromatid menipis dan
memanjang menjadi kromatin.
3) Kumpulan kromatin membentuk
anak inti.
4) Terbentuk membran nukleus di
luar anak inti.
5) Sitokinesis selesai, terbentuk dua
sel anakan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis

Penjelasan

 Pembalahan meiosis menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom


setengah jumlah kromosom sel induk.
 Pembelahan meiosis bertujuan untuk berkembang biak secara seksual
yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).
 Meiosis mengalami pembelahan inti dua kali sehingga satu sel diploid
(2n) akan menghasilkan empat sel haploid (n).

Meiosis I

Profase I Metafase I Anafase I Telofase I

Meiosis II

Profase II Metafase II Anafase II Telofase II

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis I

Profase I

1) Membran inti mulai menghilang.


2) Terbentuk gelendong pembelahan.
3) Kromosom menebal dan kromosom homolog saling bepasangan.
4) Terjadi pindah silang (pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai di antara dua
kromatid).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis I

Metafase I

1) Kromosom homolog (tetrad) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah


ke kutub.
2) Masing-masing kromosom berikatan dengan benang spindel pada bagian sentromer.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis I

Anafase I

1) Kromosom homolog ditarik oleh benang spindel ke arah kutub pembelahan sehingga
tetrad berpisah dan kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan.
2) Membran sel mulai melekuk di bagian tengah.
3) Tujuan anafase I yaitu membagi isi kromosom diploid menjadi haploid.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis I

Telofase I

1) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom


pada kutub pembelahan.
2) Nukleolus mulai terbentuk.
3) Terjadi sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian sehingga
terbentuk dua sel anakan dengan kromosom yang sudah haploid.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis II

Profase II

1) Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang kembali.


2) Sentrosom membelah dan sepasang sentriol memisah menuju kutub-kutub yang
berlawanan dan di antara keduanya muncul benang spindel yang memancar dari
kedua sentriol.
3) Waktu ini lebih singkat dibanding tahap lainnya.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis II

Metafase II

1) Setiap kromosom haploid (berisi dua kromatid) tertarik ke bidang ekuator.


2) Terbentuk benang-benang spindel, salah satu ujungnya melekat pada sentromer
khususnya di bagian kinetokor dan ujung lainnya membentang menuju kutub
pembelahan yang berlawanan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis II

Anafase II

1) Spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawanan.


2) Kedua kromatid bergerak menuju kutub yang berbeda.
3) Pada akhir anafase, membran sel mulai melekuk

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Meiosis II

Telofase II

1) Kromatid di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.


2) Membran nukleus dan inti haploid terbentuk.
3) Kromosom menipis dan memanjang menjadi benang-benang kromatin.
4) Terjadi sitokinesis sehingga terbentuk empat sel anakan haploid.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia

1. Organ Reproduksi Laki-Laki

2. Organ Reproduksi Perempuan

3. Proses yang Berlangsung di Dalam Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Organ Reproduksi Laki-Laki

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Organ Reproduksi Perempuan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung
di Dalam Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

Spermatogenesis

Pada organ reproduksi pria berlangsung proses spermatogenesis yaitu proses pembentukan
sel kelamin jantan (sperma).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung
di Dalam Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

Oogenesis

Pada organ reproduksi wanita berlangsung peristiwa oogenesis yaitu proses pembentukan
sel telur (ovum).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung di Dalam
Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

Menstruasi

Seorang wanita dewasa setiap bulan


melepaskan satu sel telur matang dari
salah satu ovariumnya. Apabila tidak
terjadi fertilisasi akan terjadi
pendarahan yang disertai luruhnya sel
telur dan lapisan endometrium.
Pendarahan ini disebut menstruasi.
Menstruasi terjadi secara periodik
sehingga disebut siklus menstruasi.
Pada umumnya siklus menstruasi
berlangsung selama 28 hari.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung
di Dalam Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

Fertilisasi

Sebulan sekali ovarium melakukan


ovulasi, yaitu pengeluaran sel telur
matang yang berupa oosit sekunder. Sel
telur ini siap dibuahi sperma. Peleburan
antara sel telur dengan sperma disebut
pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi
terjadi di dalam tuba fallopii dan
menghasilkan zigot.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Kesehatan Organ Reproduksi Manusia

Keputihan Sifilis

Gonore AIDS

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
SISTEM PERKEMBANGBIAKAN
II TUMBUHAN DAN HEWAN

Bagian yang Dipelajari

A. Sistem Perkembangbiakan
pada Tumbuhan
B. Sistem Perkembangbiakan
pada Hewan

Kembali ke daftar isi


A. Sistem Perkembangbiakan pada Tumbuhan

1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae

2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae

3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan


Tumbuhan Paku

4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae

Vegetatif Generatif

 Vegetatif Alami
 Vegetatif Buatan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Vegetatif

Vegetatif Alami

Rhizoma Stolon

Umbi Lapis

Umbi Batang Tunas

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Tunas Adventif
Vegetatif

Vegetatif Buatan

Setek

Runduk

Cangkok
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Generatif

Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang terjadi melalui pertemuan


antara gamet jantan dan gamet betina.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae

 Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat


reproduksi berupa strobilus. Strobilus jantan
menghasilkan gamet jantan (serbuk sari),
sedangkan strobilus betina menghasilkan
gamet betina.
 Reproduksi pada Gymnospermae diawali
dengan penyerbukan dengan bantuan angin.
 Serbuk sari dilengkapi dengan sayap sehingga
memudahkan gerakannya menuju strobilus
betina.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis Tumbuhan Gymnospermae

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut
dan Tumbuhan Paku

Perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif tumbuhan lumut dan


tumbuhan paku berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang
disebut metagenesis. Fase vegetatif (fase sporofit) merupakan tahap saat tumbuhan
menghasilkan spora, sedangkan fase generatif (fase gametofit) merupakan tahap saat
tumbuhan menghasilkan gamet.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis Tumbuhan Paku Homospora

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis
Tumbuhan Paku
Heterospora

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis
Tumbuhan Paku
Peralihan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

Hidroponik
Metode budi daya tanaman
menggunakan air. Tanaman akan
menyerap nutrisi yang terlarut dalam
air untuk tumbuh.

Vertikulur

Metode budi daya tanaman dengan


cara membuat instalasi bertingkat.
Kultur Jaringan

Proses perbanyakan tanaman dengan


memanfaatkan bagian tumbuhan untuk
ditumbuhkan dalam media steril yang
mengandung nutrisi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Sistem Perkembangbiakan pada Hewan

1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan

3. Siklus Hidup Hewan

4. Teknologi Reproduksi pada Hewan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

Pertunasan

Pertunasan ditandai dengan munculnya


tunas berupa tonjolan pada tubuh
induknya.

Fragmentasi

Cara perkembangbiakan aseksual


menggunakan fragmen atau potongan
tubuhnya.

Partenogenesis

Peristiwa perkembangan sel kelamin


betina menjadi individu baru tanpa
melalui pembuahan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan

 Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan


jantan dengan hewan betina sehingga terjadi fertilisasi.
 Fertilisasi merupakan peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi antara sel
sperma dengan ovum akan menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.

 Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang


biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

Ovipar Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur.


Vivipar Perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan.
Ovovivipar Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan melahirkan. Embrio
hewan ini berkembang di dalam telur yang masih berada di dalam tubuh
induknya. Setelah cukup umur, embrio akan menetas dan keluar dari
tubuh induknya seperti melahirkan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Siklus Hidup Hewan

Siklus hidup adalah proses pergiliran makhluk hidup dari terbentuknya zigot,
tumbuh, dan mampu membentuk zigot kembali. Pada beberapa jenis makhluk
hidup, selama siklus hidupnya terjadi perkembangbiakan secara seksual dan
aseksual. Misalnya pada hewan Aurelia sp. (ubur-ubur).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Siklus Hidup Hewan

Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk tubuh pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.

Metamorfosis Sempurna Metamorfosis Tidak Sempurna


tahapan metamorfosis yang setiap metamorfosis tidak sempurna,
fasenya mengalami perubahan bentuk hewan muda mirip dengan
bentuk tubuh yang berbeda-beda. hewan dewasa.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Teknologi Reproduksi Hewan

Inseminasi Buatan Kloning

Inseminasi buatan atau kawin suntik Kloning merupakan cara reproduksi


adalah proses pemasukan cairan sperma hewan untuk memperoleh keturunan
ke saluran kelamin hewan betina dengan yang identik dengan induknya.
bantuan alat suntik.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan dan
III Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

Bagian yang Dipelajari

A. Materi Genetik sebagai


Dasar Pewarisan Sifat
B. Hukum Pewarisan Sifat
(Hukum Mendel)
C. Pewarisan Sifat pada
Manusia dan Penerapan
Pewarisan Sifat

Kembali ke daftar isi


A. Materi Genetik sebagai Dasar Pewarisan Sifat

1. Penyusun Materi Genetik

2. Peranan Materi Genetik dalam


Pewarisan Sifat

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Penyusun Materi Genetik

Pengendali faktor keturunan pada makhluk hidup terdapat pada kromosom.


Kromosom adalah struktur berbentuk batang yang terdiri atas dua komponen
molekul yaitu protein dan asam nukleat.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Penyusun Materi Genetik

Struktur penyusun DNA dan RNA

Penyusun DNA RNA


Asam fosfat Asam fosfat Asam fosfat
Gula Pentosa Deoksiribosa Ribosa
Basa Purin (adenin Purin (adenin
Nitrogen dan guanin) dan guanin)
serta pirimidin serta
(sitosin dan pirimidin
timin) (urasil dan
sitosin)

 Segmen DNA tertentu akan mengode sifat-sifat tertentu. Segmen-segmen DNA tersebut
dinamakan gen.
 Gen berfungsi mengatur proses metabolisme dan menyampaikan informasi genetik dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
 Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Peranan Materi Genetik dalam Pewarisan Sifat

Materi genetik berperan dalam penentuan sifat pada makhluk hidup. Jenis-jenis sifat yang
diturunkan makhluk hidup ada yang tidak tampak dari luar (genotipe) dan ada yang tampak
dari luar (fenotipe).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Hukum Pewarisan Sifat (Hukum Mendel)

1. Persilangan Monohibrid Dominan

2. Persilangan Monohibrid
Intermediat

3. Persilangan Dihibrid

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Persilangan Monohibrid Dominan

Persilangan monohibrid dominan merupakan persilangan dengan satu sifat beda yang
manghasilkan keturunan dengan sifat dominan dan resesif.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Persilangan Monohibrid Intermediat

Persilangan dengan satu sifat beda yang memunculkan sifat intermediat (sifat dominan tidak
penuh).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Persilangan Dihibrid

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan dua sifat beda.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Pewarisan Sifat pada Manusia dan Penerapan
Pewarisan Sifat

1. Pewarisan Sifat pada Manusia

2. Kelainan Sifat pada Manusia yang


Diturunkan
3. Penerapan Pewarisan Sifat dalam
Pemuliaan Tanaman dan Hewan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Pewarisan Sifat pada Manusia

 Seorang anak biasanya


mempunyai beberapa sifat
yang mirip atau bahkan
identik dengan orang
tuanya.
 Beberapa sifat yang
diturunkan seperti warna
kulit, bentuk
pertumbuhan rambut
pada dahi, tipe perlekatan
cuping tellinga, dan
bentuk rambut.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kelainan Sifat pada Manusia yang Diturunkan

 Selain sifat fisik, penyakit tertentu juga dapat diturunkan kepada anaknya karena terpaut
kromosom.
 Beberapa jenis kelainan yang dapat diturunkan misalnya albino, buta warna, dan
hemofilia.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tanaman
dan Hewan
Pemuliaan tanaman dan hewan merupakan contoh penerapan pewarisan sifat dalam
kehidupan sehari-hari. Pemuliaan tanaman dan hewan dimaksudkan untuk memperoleh jenis
unggul.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA
IV DALAM KEHIDUPAN

Bagian yang Dipelajari

A. Konsep Listrik Statis

B. Listrik Statis dalam


Kehidupan Sehari-hari

Kembali ke daftar isi


A. Konsep Listrik Statis

1. Muatan Listrik

2. Hukum Coulomb

3. Medan Listrik

4. Beda Potensial dan Energi Listrik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Muatan Listrik

 Muatan listrik ada dua macam yaitu muatan listrik positif dan negatif. Muatan listrik
positif disebut proton dan disimbolkan dengan tanda positif (+). Muatan listrik negatif
disebut elektron dan disimbolkan dengan tanda negatif (–). Satuan muatan listrik adalah
coulomb (C). Muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan muatan tidak
sejenis akan tarik-menarik.
 Deret tribolistrik adalah daftar benda-benda dalam deret tertentu ketika benda tersebut
digosokkan dengan benda di deret atasnya, benda tersebut menjadi bermuatan negatif.
Sebaliknya, ketika benda tersebut digosok dengan benda di deret bawahnya, benda
akan bermuatan positif.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Hukum Coulomb

Peristiwa tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan disebabkan oleh


gaya Coulomb. Persamaan gaya Coulomb dituliskan sebagai berikut

q1q2
F k 2
r

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Medan Listrik

Daerah yang masih terpengaruh oleh sifat kelistrikan suatu benda disebut medan
listrik. Sifat kelistrikan benda dapat ditunjukkan oleh adanya garis gaya. Arah garis-
garis gaya akan menunjukkan jenis muatan yang ada dalam suatu benda. Garis
gaya ini biasa digambarkan dengan anak panah.

F q
E  k 2
q r

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Beda Potensial dan Energi Listrik

Saat terjadi petir, muatan berpindah dari awan ke awan atau awan ke bumi.
Muatan dapat berpindah karena adanya beda potensial listrik.

W
V
q

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Contoh Soal

Dua
  benda bermuatan terpisah sejauh 30 Ditanyakan:
cm memiliki gaya 3 N. Muatan pertama
sebesar +6 μC. Jika konstanta elektrostatis   q 2
sebesar 9 × /, hitung besar muatan kedua!
Jawab:

Penyelesaian:

Diketahui:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Kelistrikan pada Sel Saraf

2. Hewan-Hewan Listrik

3. Penggunaan Listrik Statis di


Lingkungan Sekitar

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Kelistrikan pada Sel Saraf

Struktur saraf terdiri atas bagian dendrit, badan sel, dan neurit. Dendrit merupakan juluran
pendek dari badan sel saraf. Dendrit berfungsi menerima impuls dari ujung saraf lain dan
menghantarkannya ke badan sel saraf. Dalam badan sel terdapat badan Nissl yang berfungsi
menerima dan meneruskan impuls dari dendrit ke neurit. Neurit merupakan juluran
panjang sitoplasma dari badan sel. Neurit berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf
ke sel saraf lain. Neurit terbungkus oleh selubung mielin yang disusun oleh sel-sel Schwann.
Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung neurit dan penyedia nutrisi bagi sel saraf.
Selain itu, selubung mielin berfungsi mempercepat jalannya impuls dengan membantu
terjadinya loncatan muatan listrik.Bagian neurit yang tidak terbungkus selubung mielin
disebut nodus Ranvier. Selubung mielin bersifat sebagai isolator impuls.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Hewan-Hewan Listrik

Beberapa jenis hewan listrik sebagai berikut.


 Ikan Belalai Gajah (Elephantnose Fish)
 Ikan Pari Listrik
 Hiu Kepala Martil
 Lele Listrik
 Ikan Skate Listrik
 Belut Listrik
 Echidna

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penggunaan Listrik Statis di Lingkungan Sekitar

 Penangkal petir
 Pengendapan Elektrostatis Cerobong Asap
 Pengecatan Mobil
 Mesin Fotocopi

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB

V LISTRIK DINAMIS

Bagian yang Dipelajari

A. Konsep Listrik Dinamis

B. Listrik Dinamis dalam


Kehidupan Sehari-hari

Kembali ke daftar isi


A. Konsep Listrik Dinamis

1. Arus Listrik

2. Hantaran Listrik

3. Rangkaian Listrik

4. Karakteristik Rangkaian Listrik

5. Sumber Arus Listrik

6. Sumber-Sumber Energi Listrik

7. Transmisi Energi Listrik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Arus Listrik

Aliran muatan listrik positif berasal dari tempat yang potensialnya tinggi (mengandung
muatan listrik positif lebih banyak) menuju tempat yang potensialnya lebih rendah
(mengandung muatan listrik positif lebih sedikit). Jadi, aliran muatan listrik positif ini mirip
dengan aliran air yaitu mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih
rendah. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial (tegangan). Apabila
beda potensial dipertahankan arus listrik akan mengalir.

q
I
t
n.e
I
t

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Hantaran Listrik

Benda-benda yang dapat menghantarkan listrik disebut konduktor listrik. Benda-benda yang
tidak dapat menghantarkan listrik disebut dengan isolator listrik. Perak, tembaga, aluminium,
karbon, dan besi termasuk bahan konduktor. Sementara itu, karet, plastik, kain wol, kayu,
dan udara termasuk isolator. Silikon, germanium, dan arsen dapat bersifat sebagai konduktor
maupun isolator bergantung pada suhunya. Benda-benda tersebut disebut semikonduktor

Hambatan dalam suatu penghantar dapat diukur menggunakan ohmmeter. Hambatan yang
terdapat pada kawat penghantar dirumuskan sebagai berikut.

l
R
A

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Rangkaian Listrik

Rangkaian pada Lampu

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Rangkaian Listrik

Rangkaian pada Baterai

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Rangkaian Listrik

Hukum Ohm

”Jika arus listrik melalui suatu penghantar pada suhu tetap, kuat arusnya
berbanding lurus dengan beda potensial yang terdapat pada kedua ujung
penghantar tersebut.”

V
R
I

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Karakteristik Rangkaian Listrik

Hukum Kirchhoff

Hukum I Kirchhoff menjelaskan bahwa jumlah kuat arus yang masuk dan keluar
dari suatu percabangan adalah sama

 Im asuk   Ikeluar
I1  I2  I3  I4  I5

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Karakteristik Rangkaian Listrik

Rangkaian GGL dan Hukum Ohm pada Rangkaian Tertutup

Tegangan jepitnya (Vk)

Vk  IR atau Vk  E  IR

Penurunan tegangan (ΔV)

V  E  Vk
V  Ir
Kuat arus (I) yang melalui rangkaian

E
I atau E  I R  r 
R r

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Karakteristik Rangkaian Listrik

Sejumlah n elemen yang disusun seri Sejumlah n elemen yang disusun paralel

E
nR I
I R
r
R  nr n

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Karakteristik Rangkaian Listrik
Susunan Seri dari Hambatan

Nilai arus di tiap – tiap hambatan

I  I1  I2 =I3 = ... =In

Tegangan pada tiap – tiap hambatan


V  V1  V2  V3  ...  Vn

Susunan seri hambatan berfungsi sebagai


Nilai rangkaian seri
pembagi tegangan
Rs  R1  R2  R3  ...  Rn
V1 : V2 : V3:Vn = R1 :R2 : R3 :Rn

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Karakteristik Rangkaian Listrik

Susunan Paralel dari Hambatan

Nilai tegangan di setiap resistor sama besar

V1  V2 =V3 = ... =Vn

Jumlah total kuat arus di setiap hambatan


sama dengan kuat arus masukan

I  I1  I2  I3  ...  In

Susunan paralel hambatan berfungsi


Nilai rangkaian seri sebagai pembagi arus
1 1 1 1 1 1 1 1 1
    ...  I1 : I2 : I3 :In = : : :
Rs R1 R2 R3 Rn R1 R2 R3 Rn

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


5. Sumber Listrik

Baterai isi ulang


akumulator

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


6. Sumber-Sumber Energi Listrik

Biogas
Energi Nuklir
Bahan Bakar Gas Hidrogen
Bahan Bakar Gas Hidrogen
Gelombang Air Laut

Piezoelektrik
Energi Air
Energi Matahari

Energi Angin

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


7. Transmisi Energi Listrik

Ada dua cara dalam mentransmisikan energi listrik yaitu transmisi dengan sistem tegangan
rendah dan transmisi dengan sistem tegangan tinggi.

Transmisi Listrik dengan Sistem Transmisi Listrik dengan Sistem Tegangan Tinggi
Tegangan Rendah
Kerugian sistem transmisi listrik tegangan tinggi
Keuntungan sistem ini adalah dapat yaitu tingkat bahayanya cukup tinggi sehingga
mengurangi tingkat bahaya. Adapun kabel transmisi harus diletakkan pada tiang-tiang
kerugiannya sebagai berikut. listrik yang tinggi dan harus dilewatkan di daerah-
 Semakin besar arus listrik yang daerah yang tidak padat penduduk. Keuntungan
lewat, semakin besar pula energi sistem ini sebagai berikut.
listrik yang hilang karena berubah  Jika tegangan listrik tinggi, arus listriknya kecil.
menjadi panas (kalor)  Semakin kecil arus listrik yang melewati
 Energi panas yang besar dapat penghantar, energi panas yang hilang juga
melelehkan kabel transmisi yang semakin kecil.
ukurannya kecil sehingga
diperlukan kabel transmisi yang
tebal dan untuk pembuatannya
memerlukan biaya mahal

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Contoh Soal

Sebuah pemanas memiliki energi listrik Ditanyakan:


sebesar 2.880 kalori. Peralatan listrik
tersebut dapat dialiri arus listrik sebesar 2
A. Jika peralatan listrik tersebut digunakan V
dalam waktu 1 menit, berapakah tegangan
pada peralatan listrik tersebut? Jawab:

Penyelesaian:

Diketahui:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Penggunaan Energi Listrik di


Lingkungan Sekitar

2. Upaya Penghematan Listrik

3. Pencegahan Bahaya Listrik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Penggunaan Energi Listrik di Lingkungan Sekitar

Energi Listrik

W  VIt
Keterangan:
W = energi (joule)
V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
t = waktu (sekon)

Daya Listrik

P  VI
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Upaya Penghematan Listrik

Cara menghemat penggunaan listrik di rumah sebagai berikut.


 Mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
 Menggunakan lampu hemat energi.
 Membuka jendela saat siang hari agar sinar matahari masuk sehingga menghemat
penggunaan lampu.
 Membuat ventilasi udara untuk mengurangi penggunaan AC dan kipas angin.
 Menggunakan pengering mesin cuci hanya pada saat cuaca tidak cerah.
 Mematikan lampu saat tidur atau menggunakan lampu yang redup.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Pencegahan Bahaya Listrik

Usaha tetap aman menggunakan listrik:


 Memasang sekering agar segera memutus aliran arus saat terjadi arus pendek.
 Menggunakan kabel yang sesuai dengan arus yang mengalir.
 Mengganti kabel yang telah mengelupas atau melindungi sambungan kabel dengan
bahan isolator.
 Menggunakan satu stop kontak untuk satu peralatan listrik.
 Mencabut kabel jika alat listrik tidak digunakan kembali.
 Menggunakan alas kaki dari karet atau plastik yang kering saat memperbaiki jaringan
listrik.
 Menjaga tangan tetap kering saat memegang kabel, stop kontak, dan sambungan listrik.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Contoh Soal

Ditanyakan:

Jawab:

Penyelesaian:

Diketahui:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB KEMAGNETAN DAN PEMANFAATANNYA
VI DALAM PRODUK TEKNOLOGI

Bagian yang Dipelajari

A. Pemanfaatan Medan Magnet


pada Migrasi Hewan

B. Teori Dasar Kemagnetan

C. Kemagnetan dalam Produk


Teknologi

Kembali ke daftar isi


A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

1. Migrasi Penyu

2. Migrasi Salmon

3.Migrasi Burung

4. Migrasi dalam Tubuh Bakteri

5. Migrasi Lobster Duri

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Teori Dasar Kemagnetan

1. Konsep Gaya Magnet

2. Teori Kemagnetan Bumi

3. Gaya Lorentz

4. Induksi Elektromagnetik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Sifat Magnet Bahan

Bahan Feromagnetik
Benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan dibuat
magnet disebut bahan feromagnetik. Bahan feromagnetik dapat berupa logam murni
maupun campuran. Contoh logam murni yang bersifat feromagnetik yaitu besi, baja, nikel,
dan kobalt. Adapun logam campuran yang termasuk bahan feromagnetik yaitu baja-kobalt,
baja-nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy), dan besi-nikel-kobalt
(perminvar).
Bahan Paramagnetik
Bahan paramagnetik dapat dipengaruhi oleh magnet, tetapi tidak dapat dibuat menjadi
magnet buatan. Contoh bahan paramagnetik yaitu mangan, platina, aluminium,
magnesium, timah (tin), oksigen, dan udara.
Bahan Diamagnetik
Benda-benda atau bahan-bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet dinamakan
bahan diamagnetik. Apabila benda diamagnetik diletakkan di udara atau di ruang hampa
udara, bahan diamagnetik akan ditolak oleh magnet meskipun dengan gaya tolak yang
sangat kecil. Contoh bahan diamagnetik yaitu bismut, antimon, seng murni, raksa, timbal,
perak, emas, air, fosfor, dan tembaga

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Cara Membuat Magnet

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan Bahan

Cara menghilangkan sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara memukul-


mukul magnet dengan benda yang keras, menjatuhkan magnet berulang-ulang,
membakar magnet, dan mengaliri magnet dengan arus bolak-balik.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Medan Magnet

Daerah di sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet disebut medan
magnet. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan. Semakin rapat garis gaya magnet maka kekuatan medan magnet semakin besar.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Induksi Magnet

Medan magnet digambarkan


dengan adanya garis gaya magnet.
Kaidah genggaman tangan kanan
menjelaskan hubungan arah arus
dengan arah garis gaya magnet
yang dihasilkan. Berdasarkan
kaidah ini, arah ibu jari sebagai
arah arus, sedangkan arah
genggaman keempat jari lain
merupakan arah garis gaya
magnet.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Teori Kemagnetan Bumi
Kutub kemagnetan bumi ini mengakibatkan jarum kompas
berarah ke utara dan selatan. Kutub utara bumi berdekatan
dengan kutub selatan kemagnetan bumi dan kutub selatan
bumi berdekatan dengan kutub utara kemagnetan bumi.
Namun, letak kutub kemagnetan bumi tidak berimpit
dengan kutub bumi sehingga mengakibatkan penunjukan
arah jarum kompas tidak tepat menuju kutub-kutub bumi.
Dengan demikian, akan terbentuk sudut deklinasi yaitu
sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan arah utara
dan selatan bumi. Ada dua sudut deklinasi yaitu deklinasi
positif terjadi jika kutub utara magnet menyimpang ke timur
dan deklinasi negatif terjadi jika kutub utara magnet
menyimpang ke barat. Selain terbentuk sudut deklinasi juga
akan terbentuk sudut inklinasi. Sudut inklinasi adalah sudut
yang dibentuk dari penyimpangan magnet terhadap arah
barat dan timur geografis. Sudut inklinasi juga ada dua yaitu
inklinasi positif terjadi jika kutub utara magnet menyimpang
ke bawah dan sudut inklinasi negatif terjadi jika kutub utara
magnet menyimpang ke atas.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Gaya Lorentz

Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul akiat interaksi penghantar bberarus dalam medan
magnet. Penentuan arah gayanya dipengaruhi oleh arus dan medan magnet. Metode ini
dikenal dengan kiadah tangan kanan.

F=BIl

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya suatu tegangan listrik akibat


medan magnetyang berubah-ubah yang diinduksikan terhadap penghantar.
Tegangan yang dihasilkan oleh peristiwa induksi elektromagnetik disebut gaya
gerak listrik (GGL) induksi .


ind  N ind  Blv
t

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Banyak peralatan sehari-hari yag menerapkan prinsip induksi magnetik seperti


dinamo, generator,dan transformator.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Transformator

Transformator dibedakan menjadi dua jenis yaitu transformator step-up dan transformator
step-down.
Trafo step up
Transformator step-up berfungsi menaikkan tegangan listrik bolak-balik. Jumlah lilitan
sekunder pada transformator step-up dibuat lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan
primer. Akibatnya, tegangan pada kumparan sekunder lebih besar dibandingkan tegangan
pada kumparan primer.
Trafo step down
Transformator step-down berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik bolak-balik yang
lebih rendah (kecil) dari tegangan masukannya. Jumlah lilitan primer pada transformator
stepdown lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan sekunder. Akibatnya, kumparan sekunder
akan menghasilkan tegangan arus bolak-balik yang lebih kecil daripada tegangan masukan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Transformator

Hubungan kesebandingan tegangan, Efisiensi trafo dapat dihitung dengan


jumlah lilitan, dan arus pada persamaan berikut
transformator sebagai berikut.

Vp Np
IS Ps
  100%
  PP
Vs Ns IP

Keterangan: Keterangan:
VP  tegangan primer (V)   efisiensi trafo
VS  tegangan sekunder (V) PP  daya primer (W)
NP  lilitan primer
PS  daya sekunder (W)
NS  lilitan sekunder
IP  arus primer (A)
IS  arus sekunder (A)

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Kemagnetan dalam Produk Teknologi

Magnetic Resonance Pembangkit Listrik Kereta Maglev


Imaging (MRI) Tenaga Nuklir (PLTN)

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB

VII BIOTEKNOLOGI

Bagian yang Dipelajari

A. Prinsip Dasar Bioteknologi


dan Penerapannya
B. Dampak Negatif Penerapan
Bioteknologi

Kembali ke daftar isi


A. Prinsip Dasar Bioteknologi dan Penerapannya

1. Prinsip Dasar Bioteknologi

2. Penerapan Bioteknologi
Konvensional

3. Penerapan Bioteknologi Modern

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Prinsip Dasar Bioteknologi

 Teknologi yang diterapkan dalam bioteknologi konvensional masih sederhana. Penerapan


bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk, hanya mengandalkan peran
mikroorganisme secara alami tanpa dilakukan proses rekayasa genetika oleh mikrob.
 Bioteknologi modern menerapkan teknik rekayasa genetika. Rekayasa genetika bertujuan
menghasilkan organisme transgenik yakni organisme yang susunan gen dalam
kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat menguntungkan sesuai yang
dikehendaki.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Penerapan Bioteknologi Konvesional

 Saat ini banyak kita temui produk makanan dan minuman yang dihasilkan melalui proses
bioteknologi.
 Dalam bioteknologi konvensional beberapa jenis mikrob dapat dimanfaatkan di bidang
lingkungan yaitu sebagai penghasil energi, pengolah limbah, dan pemisah logam dari
bijihnya.
 Penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang kesehatan dapat diterapkan pada
pembuatan antibiotik dan vaksin.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penerapan Bioteknologi Modern

 Penerapan bioteknologi modern di bidang pertanian dan peternakan dapat menghasilkan


tanaman transgenik dan hewan transgenik.
 Penerapan bioteknologi modern juga dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan,
misalnya pada pembuatan insulin, vaksin transgenik, dan antibodi monoklonal.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi

1. Dampak Negatif di Bidang


Lingkungan
2. Dampak Negatif di Bidang
Kesehatan
3. Dampak Negatif di Bidang Sosial
Ekonomi

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan

 Kontaminasi gen tanaman alami oleh tanaman transgenik.


 Hilangnya plasma nutfah karena organisme lokal (bukan organisme transgenik) semakin
tersingkir dan langka di lingkungan.
 Munculnya hama baru yang lebih kuat daripada hama sebelumnya sehingga akan
mengganggu keseimbangan ekosistem.

2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan

 Memicu timbulnya penyakit pada seseorang yang sensitif terhadap zat yang
dihasilkan oleh organisme transgenik.
 Seseorang menjadi resistan terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi

Petani dan peternak tradisional kalah bersaing dengan petani dan peternak modern dalam
pemasaran hasil panen. Oleh karena itu, dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani dan
peternak tradisional. Apabila keadaan tersebut terus berlanjut dapat mengakibatkan
kesenjangan perekonomian yang semakin besar.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
PARTIKEL MATERI DAN
VIII PENGGUNAANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Bagian yang Dipelajari

A. Atom dan Molekul dalam


Makhluk Hidup dan Benda
Mati
B. Prinsip Pembentukan
Molekul
C. Sifat dan Kegunaan Bahan
serta Pengaruhnya terhadap
Kesehatan

Kembali ke daftar isi


A. Atom dan Molekul dalam Makhluk Hidup dan
Benda Mati

Bagian yang Dipelajari

1. Molekul dalam Makhluk Hidup


dan Benda Mati

2. Atom dan Partikel Penyusunnya

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Molekul dalam Makhluk Hidup dan Benda Mati

 Bahan-bahan berbeda terdiri atas molekul-molekul yang berbeda dengan atom


atom penyusunnya berbeda pula.
 Selain adanya perbedaan molekul penyusunnya (jenis dan jumlah atom
penyusun), perbedaan sifat-sifat suatu materi juga disebabkan oleh perbedaan
susunan molekul dalam materi tersebut

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Atom dan Partikel Penyusunnya

Bagian yang Dibahas:

1. Partikel Subatom

2. Nomor Atom dan Nomor


Massa

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Partikel Sub Atom

Elektron, Proton, dan Neutron

 Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron
(n).
 Atom bermuatan netral karena atom memiliki jumlah proton dan jumlah elektron sama
banyak. Apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, atom akan
bermuatan positif.Sementara itu, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah
proton, atom bermuatan negatif.

Partikel Penemu Massa Muatan Lambang


Elektron J.J Thompson 0 -1
Proton Goldstein 1 +1
Neutron J. Chadwick 1 0

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Partikel Sub Atom

Teori Atom

a. Teori Atom Dalton

b. Teori Atom Thompson

c. Teori Atom Rutherford

d. Teori Atom Niels Bohr

e. Teori Atom Modern

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


a. Teori Atom Dalton

 Setiap materi terdiri atas partikel-


partikel terkecil yang disebut atom.
 Atom merupakan bola pejal dan
tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil.
 Atom-atom yang menyusun suatu
unsur sama, tetapi berbeda dengan
atom unsur lain.
 Senyawa adalah materi yang terdiri
atas dua jenis atom atau lebih
dengan perbandingan tertentu.
 Reaksi kimia merupakan penataan
ulang atom-atom yang bereaksi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


b. Teori Atom Thompson

 Joseph John Thomson mengemukakan teori atom seperti model roti kismis.
 Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan positif dan di tempat-tempat
tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif. Elektron-elektron tersebut
tersebar pada bola seperti kismis pada roti

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


c. Teori Atom Rutherford

Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti atom
mengandung hampir seluruh massa atom (inti atom merupakan pusat muatan positif dan
pusat massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti model
tata surya.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


d. Teori Atom Niels Bohr

 Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom


yang menjadi pusat massa atom dan
pusat muatan positif. Sementara itu,
elektron bergerak mengelilingi inti atom
pada lintasan-lintasan tertentu (orbit)
yang disebut kulit atom. Kulit atom yang
paling dekat dengan inti atom mempunyai
energi paling rendah. Kulit atom yang
terletak jauh dari inti mempunyai energi
lebih tinggi.
 Apabila elektron berpindah ke kulit atom
lebih luar, elektron akan menyerap energi.
Apabila elektron berpindah ke kulit atom
lebih dalam, elektron akan memancarkan
energi. Sementara itu, apabila elektron
berada dalam keadaan stasioner (tetap),
elektron tidak memancarkan energi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


e. Teori Atom Modern

Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Teori atom modern
mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p),
dan neutron (n). Elektron bergerak di sekeliling inti atom dalam kecepatan cahaya
membentuk awan elektron.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Nomor Atom dan Nomor Massa

X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A – Z = jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

 Isotop
Isotop merupakan atom-atom dari unsur yang sama (memiliki nomor atom
sama), tetapi nomor massanya berbeda.
 Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom dan
nomor massa berbeda), tetapi memiliki jumlah neutron sama.
 Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom
berbeda), tetapi memiliki nomor massa yang sama.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Prinsip Pembentukan Molekul

Bagian yang Dipelajari:

1. Molekul

2. Konfigurasi Elektron

3. Ion

4. Identifikasi Unsur

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Molekul

Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia


yang menunjukkan jenis dan jumlah atom
penyusun molekul tersebut.Berdasarkan atom
penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua
yaitu molekul unsur dan molekul senyawa.
A. Molekul Unsur
Molekul unsur merupakan gabungan dua atau
lebih atom sejenis.
B. Molekul Senyawa
Molekul senyawa merupakan gabungan dua
atau lebih atom yang berbeda jenis.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron dalam kulit-kulit atau subkulit-


subkulit suatu atom. Aturan pengisian elektron pada empat kulit pertama sebagai
berikut.

Kulit K Kulit L Maksimum 8 Kulit M Maksimum 18 Kulit N Maksimum 32


Maksimum 2 Elektron Elektron Elektron
Elektron

Diisi 1 atau 2 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8
Diisi 8 jika sisa 8 atau > 8 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 8 - 17
Diisi sisa jika sisa 18 Diisi sisa jika sisa 18 -
atau > 18 31
Diisi 32 jika sisa > 32

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Ion

Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik. Berdasarkan jenis
muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
a. Kation
Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan atau melepaskan elektron
sehingga atom menjadi bermuatan positif.
Contoh atom Na melepaskan 1 elektron menjadi ion Na +.
Reaksinya: Na → Na+ + e–.
b. Anion
Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau menangkap elektron dari
atom lain sehingga menjadi bermuatan negatif. Contoh atom Cl menangkap 1
elektron menjadi ion Cl–.
Reaksinya: Cl + e– → Cl–.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Ion

Perbedaan Senyawa Ion dan Kovalen

Senyawa Ion Senyawa Kovalen


Senyawa yang terbentuk dari kation dan Senyawa kovalen merupakan senyawa yang
anion disebut senyawa ion. Contoh garam antaratomnya berikatan kovalen. Ikatan
dapur (NaCl). Garam dapur terbentuk dari kovalen terbentuk akibat penggunaan
ion Na+ dan ion Cl–. bersama pasangan elektron antaratom yang
berikatan. Contoh senyawa kovalen adalah
H2O, CO2, dan N2.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Identifikasi Unsur

• Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
• Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa unsur karena tidak semua unsur
mempunyai warna nyala yang khas.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan

Bagian yang Dipelajari

1. Sifat Bahan

2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Sifat Bahan

Setiap bahan yang digunakan untuk membuat suatu benda memiliki sifat yang
berbeda. Sifat benda dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.

Sifat Fisika
 Sifat fisika adalah sifat materi yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat
dan tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru.
 Sifat fisika meliputi kerapatan, kekerasan, elastisitas, daya hantar listrik atau
panas, viskositas, kemagnetan, titik didih, titik beku, dan titik leleh.

Sifat Kimia
 Sifat kimia merupakan karakteristik suatu materi yang berhubungan dengan
interaksi antara materi tersebut dengan materi lainnya.
 Sifat kimia meliputi kestabilan, kereaktifan, keterbakaran, daya ionisasi, dan
korosifitas.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

a. Serat

Serat merupakan jenis bahan yang berupa potongan-potongan komponen yang membentuk
jaringan memanjang yang utuh.Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat dikelompokkan
menjadi serat alami dan serat sintetis.
 Serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Serat tumbuhan diperoleh
dari selulosa tumbuhan, seperti kapas, kapuk, dan rami yang dapat menghasilkan tekstil
katun dan linen.
 Serat hewan berupa serat protein, diperoleh dari rambut domba, benang jala laba-laba,
dan kepompong ulat sutra.
 Serat mineral berasal dari mineral asbestos. Serat sintetis sengaja dibuat oleh manusia.
Kain yang terbuat dari serat sintetis misalnya rayon poliester, dakron, akrilik, dan nilon. Kain
yang terbuat dari serat sintetis misalnya rayon poliester, dakron, akrilik, dan nilon. Meskipun
serat pangan baik untuk pencernaan, tetapi serat makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kram perut, diare, malabsorbsi, sembelit, dan gangguan usus.
Serat kain yang beterbangan dan terisap saat bernapas dapat mengakibatkan gangguan
pernapasan. Serat asbes yang terhirup dapat menimbulkan sesak napas ringan, kesulitan
bergerak hingga sesak napas yang berat, kegagalan pernapasan, kanker pleura, dan
asbestosis atau jaringan parut di paru-paru.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

b. Karet

Berdasarkan asalnya, karet dapat berasal dari alam maupun sintetis. Sifat karet alam di
antaranya memiliki daya elastisitas dan plastisitas yang baik, pengolahannya mudah, tidak
mudah aus, tahan terhadap keretakan, memiliki daya lengket yang tinggi terhadap bahan,
serta tidak mudah panas.
 Karet alam dimanfaatkan untuk membuat ban pesawat terbang dan ban mobil balap.
 Karet sintetis dibuat dari minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Karet sintetis memiliki
kelebihan untuk beberapa keadaan yaitu tahan terhadap berbagai zat kimia, harga
cenderung stabil, serta pengiriman atau suplai karet sintetis jarang mengalami kesulitan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

c. Tanah Liat dan Keramik

 Tanah liat terdiri atas butiran-butiran partikel liat yang halus. Tanah ini sukar dilalui air,
tetapi mudah dibentuk. Oleh karena sifatnya yang mudah dibentuk, tanah liat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan batu bata, genting, dan gerabah.
 Berdasarkan penelitian, ada jenis keramik yang membahayakan kesehatan. Efek bahaya
keramik diduga karena adanya kandungan unsur zirkonium, terutama keramik putih.
Zirkonium ini dapat memberi efek buruk karena dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan kanker kulit.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

d. Kaca atau Gelas

 Kaca terbuat dari silikon oksida (pasir), kapur, soda, dan oksida logam berupa natrium,
kalsium, magnesium, serta aluminium.
 Sifat-sifat kaca meliputi berwujud padat, bersifat mudah pecah dan tembus cahaya,
tahan terhadap panas, mudah dibentuk jika dipanaskan pada suhu tinggi, tidak
menyerap air, bersifat isolator, serta dapat didaur ulang. Benda yang terbuat dari kaca
mudah pecah jika terjatuh. Jika mengenai bagian tubuh, pecahan kaca dapat
membahayakan karena dapat menimbulkan luka.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

e. Kayu

 Kayu memiliki sifat keras dan kuat, tidak menghantarkan listrik/isolator, tidak tahan
terhadap air sehingga mudah lapuk jika berada di tempat basah kecuali kayu besi/kayu
ulin, mudah dibentuk, serta massa jenis bervariasi.
 Pada proses penggergajian, debu kayu yang dihasilkan dapat dengan mudah beterbangan
dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Hal ini dapat mengakibatkan
iritasi dan alergi saluran pernapasan. Selain itu, alergi kulit juga dapat timbul akibat debu
kayu yang menempel di kulit secara terus-menerus.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

f. Plastik

 Plastik mempunyai sifat tidak menyerap air, ringan, tidak mudah pecah, lentur, mudah
dibentuk, tembus pandang, bersifat isolator, tidak tahan api, serta tahan karat.
 Beberapa bahan plastik dapat menghasilkan dioksin jika digunakan sebagai wadah
makanan berlemak atau berminyak dalam keadaan panas. Dioksin sangat beracun bagi
sel tubuh dan dapat mengakibatkan kanker

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

g. Logam

• Logam sebagian besar berwujud padat dan mudah berkarat, bersifat keras dan kuat,
tidak menyerap air, tahan terhadap panas dan api, penghantar panas yang baik, serta
dapat ditempa.
• Besi berkarat serta jarum suntik atau peniti yang tidak steril dapat mengandung bakteri
Clostridium tetani yang menjadi sumber infeksi tetanus.
• Selain itu, limbah pabrik yang mengandung logam berat dapat mencemari sumber air.
Jika sumber air tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit ginjal.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN
IX KEHIDUPAN

Bagian yang Dipelajari

A. Peran Tanah dan


Organisme Tanah bagi
Kehidupan
B. Proses Pembentukan Tanah
dan Komponen Penyusun
Tanah

Kembali ke daftar isi


A. Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Kehidupan

Bagian yang Dipelajari

1. Peran Tanah bagi Kehidupan

2. Peran Organisme Tanah bagi


Kehidupan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Peran Tanah bagi Kehidupan

 Tempat hidup organisme-organisme tanah.


 Penyedia keperluan manusia.
 Penyedia dan penyaring air.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan

 Sebagai dekomposer dan detritivor.


 Pengurai polutan dalam tanah.
 Pencegah penyakit tanah.
 Pereaksi kimia dalam tanah.
 Memberi pengaruh terhadap tekstur tanah.
 Pengatur kegemburan dan struktur tanah.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Proses Pembentukan Tanah dan Komponen
Penyusun Tanah

1. Proses Pembentukan Tanah

2. Lapisan Tanah

3. Komponen Penyusun Tanah

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Proses Pembentukan Tanah

 Tanah berasal dari proses pelapukan batuan secara fisik, biologis, dan kimia.
 Dengan demikian, faktor-faktor yang memengaruhi proses pelapukan batuan menjadi
tanah dapat dibedakan menjadi faktor fisik, faktor biologis, dan faktor kimia.

Faktor Fisik Faktor Biologis Faktor Kimia


Iklim dan Sinar Matahari Vegetasi tumbuhan lumut Air
Curah hujan Mikroorganisme tanah Perubahan Kimia
Angin

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Lapisan Tanah

Lapisan Atas
Lapisan ini merupakan lapisan yang
terbentuk dari hasil pelapukan batuan
dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah
mati.
Lapisan Tengah
Lapisan ini terbentuk dari campuran
antara hasil pelapukan batuan dan air.
Lapisan Bawah
Lapisan bawah merupakan lapisan
yang terdiri atas bongkahan-
bongkahan batu.
Lapisan Batuan Induk
Lapisan ini berupa bebatuan yang
padat, keras, dan sulit mengalami
perubahan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Komponen Penyusun Tanah

Komponen-komponen penyusun
tanah antara lain:
 Batuan
 Udara
 Humus
 Air
 Mineral
 Komponen Organik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB

X TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

Bagian yang Dipelajari

A. Teknologi Ramah
Lingkungan
B. Teknologi Tidak Ramah
Lingkungan

Kembali ke daftar isi


A. Teknologi Ramah Lingkungan

1. Pengertian dan Prinsip Teknologi


Ramah Lingkungan
2. Aplikasi Teknologi Ramah
Lingkungan
3. Perilaku Hemat Energi dalam
Keseharian

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan (Eco-Friendly-Technology/Green Technology)


merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan. Dengan kata lain, teknologi ramah lingkungan merupakan
salah satu bentuk upaya pemeliharaan lingkungan dari masalah pencemaran
lingkungan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan

Bidang Energi
Biofuel, Biogas, sel surya, Hydro Power, Ocean Power, Wind Power, geotermal, Fuel Cell, dan
Hydrogen Power.
Bidang Transportasi
Kendaraan hidrogen dan mobil listrik.
Bidang Lingkungan
Bioremediasi, Fitoremediasi, Composting toilet, Water purification.
Bidang Industri
Biopulping dan Biobag
Bidang Pertanian
Pestisida mikrobial, Plant incoporated protectans, dan Pestisida biokimia

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian

 Membudayakan bersepeda atau jalan kaki untuk melakukan kegiatan sehari-hari.


 Mematikan kendaraan jika tidak digunakan.
 Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari.
 Jika menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air lebih baik memenuhi bak
mandi dan tempat penampungan air dalam sekali waktu.
 Membuat jadwal mencuci dan menyeterika pakaian secara teratur.
 Menghidari kemacetan. Kemacetan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara
percuma.
 Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi
 Menggunakan kertas seefisien mungkin.
 Menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan

1. Teknologi pengolahan minyak bumi

2. Teknologi yang berhubungan dengan


pengolahan dan penggunaan batu bara

3. Teknologi yang berhubungan dengan


pemanfaatan bahan bakar fosil

4. Teknologi yang memanfaatkan bahan kimia

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX

Anda mungkin juga menyukai