PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
1
B. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Definisi Penyakit Malaria
b. Mengetahui Etiologi Penyakit Malaria
c. Mengetahui Patofisiologi Penyakit Malaria
d. Mengetahui Gejala Klinis Penyakit Malaria
e. Mengetahui Pencegahan Penyakit Malaria
f. Mengetahui Data Penyakit Malaria di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kini plasmodium knowlesi yang selama ini dikenal hanya ada pada
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), ditemukan pula ditubuh manusia.
Penelitian sebuah tim internasional yang dimuat jurnal Clinical Infectious
Diseases memaparkan hasil tes pada 150 pasien malaria di rumah sakit Serawak,
Malaysia, Juli 2006 sampai Januari 2008, menunjukkan, dua pertiga kasus malaria
disebabkan infeksi plasmodium knowlesi Plasmodium falciparum merupakan
penyebab infeksi yang berat dan bahkan dapat menimbukan suatu variasi
manisfestasi-manifestasi akut dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan
kematian. Seorang dapat menginfeksi lebih dari satu jenis plasmodium, dikenal
sebagai infeksi campuran / majemuk (mixed infection). Pada umumnya lebih
banyak dijumpai dua jenis plasmodium, yaitu campuran antara plasmodium
falciparum dan plasmodium vivax atau plasmodium malariae. Kadangkadang
dijumpai tiga jenis plasmodium sekaligus, meskipun hal ini jarang terjadi. Infeksi
3
campuran biasanya terdapat di daerah dengan angka penualaran tinggi. Nyamuk
anophelini berperan sebagai vektor penyakit malaria.
4
2.4 Gejala Klinis
Gejala malaria terjadi dari beberapa serangan demam dengan interval
tertentu (disebut peroksisme), diselingi oleh suatu periode yang penderitanya
bebas sama sekali dari demam (di sebut periode laten). Gejala yang khas tersebut
biasanya ditemukan pada penderita non imun. Sebelum timbulnya demam,
biasanya penderita merasa lemah, mengeluh sakit kepala, kehilangan nafsu
makan, merasa mual di ulu hati, atau muntah (semua gejala awal disebut gejala
prodolmal). Beberapa pasien kadang mengeluh nyeri dada, batuk, nteri perut,
nyeri sendi dan diare. Sakit biasanya berkembang menjadi panas dingin berat
dihubungkan dengan panas hebat disertai takikardi, mual, pusing, orthostatis dan
lemas berat. Dalam beberapa jam mereda, pasien berkeringat dan sangat lelah.
Pada penderita anak, kenaikan panas badan cendrung lebih tinggi sering disertai
dengan muntah-muntah dan berkeringat. Anak-anak yang mempunyai lebih
sedikit kekebalan kadang-kadang juga dapat menderita demam, nyeri sendi, sakit
kepala. Paroksisme demam pada malaria mempunyai interval tertentu, ditentukan
oleh waktu yang diperlukan oleh siklus aseksual/sizogoni darah untuk
menghasilkan sizon yang matang, yang sangat dipengaruhi oleh spesiec
plasmodium yang menginfeksi.
5
Riwayar berkunjung kedaerah endemic malaria
Untuk penderita tersangka malaria berat,dapat disertai satu atau lebih gejala
berikut :
Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat.
Kelemahan umum (tidak bisa duduk/bediri).
Kejang-kejang, Panas sangat tinggi .
Mata atau tubuh kuning .
Pendarahan gusi, hidung atau saluran cerna.
Nafas cepat dan atau sesak nafas .
Muntah terus menerus .
Tidak dapat makan dan minum .
Warna air seni seperti teh tua.
Jumlah air seni kurang (oliguria )sampai tidak ada (anuria )
Telapak tangan sangat pucat
Pemeriksaan Fisik
Deman (peraan atau pengukuran dengan thermometer )
Pucat pada kojugtiva palpebra atau telapak tangan .
Pembesaran limpa (splenomegali).
Pembesaraan hati (hepatomegali).
Pada tersangka malaria berat dapat ditemukan satu atau lebih tanda
klinis Berikut ; Temperatur aksila >40 C.
Tekanaan darah sistolik 35 x per menit pada orang dewasa atau 40
x per menit pada balita, anak dibawah 1 tahun > 50 x per menit.
Penurunan derajat kesadaran
Manifesstasi perdarahan (petekie, purpura, hematom).
Tanda dehidrasi (mata cekung, tugor dan elastisitas kulit berkurang,
bibir kering, produksi air seni kurang).
Tanda-tanda anemia berat (konjuntiva pucat, telapak tangan pucat,
lidah pucat). Terlihat mata kuning/ ikterik.
Adanya ronki pada kedua paru.
Pembesaran limpa dan atau hepar.
6
Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai dengan anuria.
Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologi)
7
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Malaria adalah infeksi penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles dan dan berkembang biak di dalam sel
darah manusia. Ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan malaria,
yaitu plasmodium falciparum dengan masa inkubasi 7-14 hari, plasmodium vivax
dengan masa inkubasi 8-14 hari, plasmodium oval dengan masa inkubasi 8-14
hari, dan plasmodium malaria dengan masa inkubasi 7-30 hari. Parasit-parasit
tersebut ditularkan pada manusia melalui gigitan seekor nyamuk dari genus
anopheles. Secara global, penyebarannya sangat luas yaitu di wilayah antara garis
bujur 60° di utara dan 40° di selatan, meliputi lebih dari 100 negara beriklim
tropis dan sub tropis.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator/article/viewFile/
2965/2150
http://eprints.undip.ac.id/29789/2/4_pendahuluan.pdf
www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/download/3469/3231
https://yuesuf.wordpress.com/2013/04/16/makalah-penyakit-malaria/
11