Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis tindakan Suction melalui mulut pada Tn. A


di Ruang ICU Melati 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Hari : Rabu
Tanggal : 29 Mei 2019
Jam : 10.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran dan terdengar suara gurgling melalui mulut
serta terlihat adanya secret di mulut

B. Diagnosa Medis
Tetanus + Pneumonia

C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas b.d penumpukan secret/cairan di jalan napas

D. Data Yang Mendukung


DS : -
DO :
- Gurgling (+)
- Terdapat secret di sekitar mulut
- Ronki (+) di lobus atas dan bawah kanan kiri
- Pasien terpasang ETT dan ventilator mode SIMV
- RR : x/menit
- SpO2 : 100%
- GCS : E1V1M2 (tingkat kesadaran : coma)

E. Dasar Pemikiran
Pasien dengan kondisi kritis meliputi penurunan kesadaran (coma) sering
mengalami permasalahan terutama penumpukan secret yang disebabkan karena
pasien koma mengalami penurunan reflex batuk. Selain itu, dengan kondisi pasien
yang mengalami pneumonia serta terpasang ETT akan semakin meningkatkan
produksi secret yang merupakan respon dari kekebalan tubuh terhadap benda asing
yang masuk ke jalan napas. Adanya penumpukan secret ini menyebabkan munculnya
suara gurgling pada napas pasien dan adanya suara ronki pada paru-paru pasien.
Penumpukan secret yang dibiarkan terus menerus dapat mengakibatkan sumbatan
jalan napas yang akan mengakibatkan pasien semakin kesulitan bernapas. Tindakan
suction dilakukan untuk menghisap lendir yang ada di jalan nafas klien sehingga
diharapkan tidak ada sumbatan jalan napas.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


1 Pengertian Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas
2 Tujuan 1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
3 Petugas Perawat, Mahasiswa Keperawatan, Mahasiswa Pendidikan
Dokter Umum
4 Prosedur : Persiapan alat
Persiapan a. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa
secukupnya
b. NaCl atau air matang
c. Canule suction
d. Perlak dan pengalas
e. Mesin suction
f. Kertas tissue

5 Pelaksanaan Persiapan pasien dan lingkungan


 Tahap PraInteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
 Tahap Kerja
a. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala
sedikit Ekstensi
b. Memberikan Oksigen 2 – 5 menit
c. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
d. Memakai sarung tangan
e. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol
penampung
f. Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5
cm, mulut ±10 cm)
g. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul,
menarik keluar perlahan sambil memutar (+ 5 detik
untuk anak, + 10 detik untuk dewasa)
h. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan
pasien bernafas
i. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
j. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya
k. Mengobservasi secret tentang warna, baud an
volumenya
 Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
b. Merapikan pasien dan lingkungan
c. Berpamitan dengan pasien
d. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
e. Mencuci tangan
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

6. Referensi Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

G. Analisis Tindakan
Suction adalah tindakan keperawatan untuk mengurangi secret/cairan dari saluran
pernafasan dengan selang bertekanan negatif. Pada pasien penurunan kesadaran
secret/lendir tidak bisa dikeluarkan secara mandiri sehingga perlu bantuan alat untuk
mengeluarkan secret sehingga oksigen masuk secara adekuat masuk ke saluran
nafas dan memenuhi kebutuhan jaringan tubuh dan otak.
H. Bahaya Dilakukannya Tindakan
1. Hipoksemia
Karena suction melalui artificial airway dapat menghisap oksigen yang di alveoli
dan menurunkan oksigen pada darah arteri dapat menimbulkan tachicardi
aritmia/PVC, bradikardi. Untuk mencegah hipoksemia ini:
- Oksigenasi yang baik sebelum dan sesudah suction
- Suction jangan melebihi 15 detik
- Ukuran diameter suction yang benar
2. Trauma Jaringan
Suction dapat menyebabkan trauma jaringan, iritasi dan perdarahan, untuk
pencegahan:
- Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
- Teknik suction yang benar dan baik
3. Ateletaksis
Ateletaksis dapat terjadi bila pemakaian kateter suction yang terlalu besar dan
vacuum suction yang terlalu kuat sehingga terjadi kolaps paru atau ateletaksis dan
bisa terjadi persistent hipoksemia. Untuk mencegah:
- Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
- Teknik suction yang baik dan benar
- Auskultasi pre dan post suction
4. Hipotensi
Hipotensi yang terjadi sewaktu suction biasanya karena vagal stimulus, batuk dan
hipoksemia. Untuk mencegahnya:
- Cek darah dan sesudah suction
- Monitor vital sign
5. Airways contrication
Airways contrication terjadi karena adanya rangsangan mekanik langsung dari
suction terhadap mukosa saluran nafas sehingga terjadi broncho contriction
dengan tanda adanya wheezing. Bila terjadi broncho contriction berikan
bronchodilator
I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan
1. Pengukuran TTV
TD :
N :
RR :
Suhu :
2. Pemeriksaan suara napas
- Gurgling (+)
- Ronki (+)

J. Hasil Yang Didapat / Evaluasi


S :-
O : - gurgling (-)
- Ronki (+)
- SpO2 : 100%
- RR:
A : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

K. Evaluasi Diri
Saat melakukan tindakan, tindakan sudah dilakukan sesuai prosedur. Penghisapan
dilakukan kurang dari 10 detik.

L. Daftar Pustaka
1. Uliyah, Musrifatul & Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Praktikum Keterampilan Dasar
Praktik Klinik Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
2. Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
3. Nizar, dan Dwi. 2017. Pengaruh Suction terhadap Kadar Saturasi Oksigen pada
Pasien Koma di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Keperawatan Global Vol 2
No 2 Hal 62-111.
4. Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai