Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN ANALISA TINDAKAN

1. Jenis tindakan keperawatan:


Suctioning pada anak

2. Rasional dilakukan tindakan keperawatan:


Untuk mempertahankan kepatenan jalan napas dengan menjaga kelancaran dan membebaskan jalan napas
dari lendir/sekret yang menyumbat/menumpuk; cairan, darah maupun sumbatan benda lain akibat aspirasi.
Tindakan Suctioning efektif dilakukan pada pasien anak usia kurang dari 2 tahun karena belum memiliki
kemampuan batuk efektif.

3. Dampak bila tindakan keperawatan tersebut tidak dilakukan persiapan:


Apabila tindakan suctioning dilakukan tidak disertai dengan persiapan yang benar maka akan berdampak
terjadinya komplikasi berupa hipoksia, trauma jaringan, meningkatkan resiko infeksi, stimulasi nervus vagal
yang menyebabkan penurunan heart rate, dan bronkospasme.

4. Tindakan keperawatan yang dilakukan merupakan bagian dari diagnose keperawatan:


Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan produksi lendir, batuk tidak efektif, dan infeksi
bronkopulmonal

5. Data yang mendukung diagnose keperawatan di atas meliputi:


a. Data subyektif:
Pasien mengatakan sesak nafas; batuk berdahak; keluhan susah mengeluarkan lendir atau sputum.
b. Data objektif:
Didapati bunyi nafas ronchi; rales; wheezing; suara gurgling seperti berkumur-kumur; frekuensi
nafas lebih dari normal; produksi secret yang meningkat; cyanosis; saturasi oksigen kurang dari
90%; didapati coracan paru yang kasar dan berkelompok pada rontgen thorax; nilai pCO2 yang
meningkat dari nilai normal pada pemeriksaan AGD.

6. Deskripsikan pelaksanaan / proses / langkah-langkah tindakan di atas:


a. Tahap Prainteraksi
1) Mengecek program terapi
2) Mempersiapkan alat : Kateter penghisap (dilengkapi dengan alat penutup/pembuka) sesuai
ukuran, mesin penghisap (suction), bak instrumen steril (untuk penghisapan trakea atau
trakeastomi), sarung tangan bersih ( steril untuk pengisapan trakea dan trakeastomi), kom
air desinfektan, air atau normal salin dalam kom bersih, handuk/tissue, pelumas/jelly, tong
spatel, nierbeken, set oksigen.
b. Tahap Orientasi
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Melakukan evaluasi/validasi
3) Melakukan kontrak denan orang tua pasien
4) Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
5) Menjaga privacy klien
c. Tahap Kerja
1) Cuci tangan
2) Memeriksa fungsi mesin penghisap/suction
3) Memberikan oksigen sebelum melakukan penghisapan
4) Memakai sarung tangan bersih dan memberi pelumas/jelly
5) Mengatur posisi klien pasien yang benar, libatkan orang tua untuk menenangkan anak dan
mengatur posisi:
Pasien sadar untuk penghisapan oral pada posisi semi fowler dengan menoleh ke satu sisi
Pasien sadar untuk penghisapan nasal pada posisi semi fowler dengan leher hiperekstensi
Pasien tidak sadar pada posisi berbaring miring menghadap perawat
6) Menempatkan handuk dibawah dagu klien
7) Menghubungkan satu ujung selang penghubung dengan mesin penghisap, ujung lain
dengan kateter suction. Isi kom dengan air matang/normal salin
8) Menghidupkan mesin, menguji mesin penghisap dengan mencoba menghisap air kom
9) Buka mulut dengan tong spatel, lalu masukkan kateter penghisap dengan tangan dominan
kedalam mulut sepanjang garis gusi ke faring tanpa menutup tubing
10) Lakukan penghisapan/suction dengan menutup tubing dan keluarkan dengan berputar
kurang lebih 5 detik untuk anak (jangan melakukan penghisapan lendir lebih dari 10 detik
umtuk menghindari komplikasi)
11) Memberikan oksigen setelah melakukan penghisapan
12) Ulangi prosedur di atas bila masih didapati sumbatan jalan nafas
13) Membilas suction kateter dengan penghisap air didalam kom sampai selang penghubung
bersih dari sekresi/lendir. Bila kateter masih diperlukan, merendamnya dalam cairan
desinfektan
14) Mematikan mesing penghisap
15) Melepaskan sarung tangan lalu buang ke nierbecken
16) Bereskan alat dan rapihkan pasien
17) Cuci tangan
d. Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi respons pasien
2) Merencanakan tindak lanjut
3) Mendokumentasikan tindakan dan respon klien

7. Menurut anda, peran yang sebaiknya anda lakukan sebagai perawat dalam tindakan tersebut adalah:
Peran perawat dalam tindakan suctioning pada anak adalah melaksanakan prosedur tersebut dengan
memperhatikan prinsip:
a. Aseptik : tindakan yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
b. Asianotik : Tindakan yang dilakukan tidak boleh menimbulkan sianosis.
c. Afektif : Tindakan yang dilakukan menunjukan perasaan dan empati kepada pasien
d. Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma.

Tindakan suctioning pada pasien anak juga berbeda dengan pasien dewasa, perawat dapat melibatkan orang
tua dalam pelaksanaan tindakan tersebut untuk menghindari efek hospitalisasi. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah setting tekanan negative mesin vakum ( pasien bayi 60-100mmHg, dan pasien anak 100-
120mmHg), dan pemilihan ukuran kanul suction (3-5 incHg atau no 5 padfa pasien bayi, dan 5-8 incHg atau
no 8-10 pada pasien anak)

(Andreas Yekti Nugroho, NIM: 30120118003K)

Anda mungkin juga menyukai