Anda di halaman 1dari 26

NAMA : RIRIN SHOPHIYANA,Amd.

Keb
RUANG : CATLEYA II
JENJANG : PK I KEBIDANAN

1. Melakukan Asuhan kebidanan

 Cara melakukan pengkajian kebidanan


Pengumpulan data,analisa data,sistemaika data,penentuan masalah dan dokumentasi data
 Bagaimana cara menetapkan diagnosis kebidanan
Berdasarkan analisis dan interprestasi data yang di peroleh dari pengkajian klien
 Penyusunan rencana kebidanan
Dikembangkan melalui kajian data dan yang telah di peroleh,identifikasi kebutuhan /
kesiapan asuhan dengan mengukur sumberdaya/ kemampuan yng di miliki.
 Cara melakukan tindakan sesuai dengan diagnosa dan rencana
Melakukan asuhan / tindakan secara komprehensif,efektif,efisien dan aman berdasarkan
evidience based kepada pasien.
 Bagaimana cara melakukan evaluasi dan dokumentasi kebidanan
Evaluasi adalah proses akhir untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana
kebidanan tercapai ,evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang
teramati dengan tujuan dan kriteria hasil yang di buat dalam rencana asuhan kebidanan
Dokumentasi kebidanan meliputi pengkajian , diagnose kebidanan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi

2. Cara menerapkan etika kebidanan


Dengan cara menjaga privasi pasien , menghormati pasien, menjaga keselamatan pasien

3. Cara melakukan komunikasi enterpersonal atau terapiutik


Komunikasi terapiutik bertujuan agar bidan dan pasien dapat berkomunikasi dengan baik
sehingga pasien dapat memahami kondisi yang dialami,sehingga dapat membantu
kesembuhan pasien dari sakitnya. Dengan cara mendengarkan ,menerima informasi,
memberi informasi, meyakinkan, menyimpulkan, memberikan edukasi

4. Jelaskan prinspi PPI


Program PPI:
 kewaspadaan standart,
 surveilans infeksi,
 PPRA ( Program Pengendalian Resistensi Antimikroba)
 diklat
 kesehatan karyawan

5. Bagaimana cara melakukan edukasi pada pasien dan keluarga
Brosur/leaflet/booklet,lisan,poster,alat peraga

6. Bagaimana cara melakukan kolaborasi dengan Tim Kesehatan lain


Dengan cara SBAR ( situasi,background,assessment,recommendation)

7. Tindakan mencegah cidera pada pasien


Pastikan lantai tidak licin,pastikan pengaman TT terpasang dengan baik,pastikan rem roda
TT terkunci,singkirkan barang berbahaya,lampu menyala dengan terang saat malam,kamar
mandi dan WC terpasang sidereal,pasang gelang penanda resiko jatuh

8. Cara melakukan alih baring dan ambulasi (sesuai SPO)


Tujuan :
1) Sebagai acuan penerapan langkah- langkah alih baring pada pasien imobilisasi
2) Untuk mencegah komplikasi dekubitus akibat imobilisasi
Prosedur SPO ALIH BARING
1) Bersihkan tangan
2) Ucapkan salam
3) Identifikasi pasien
4) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan di lakukan
5) Jaga privasi dan tanyakan kesiapan pasien
6) Lakukan alih baring sesuai dengan jadwal setiap 2 jam
7) Rapikan pasien
8) Ucapkan salam
9) Bersihkan tangan
10) Dokumentasi
Prosedur SPO Ambulasi
Tujuan ambulasi dan ROM
a. Mempertahankanfungsitubuh
b. Mencegahkemungkinansertamengembalikanrentanggerakaktivitastertentu
c. Memperlancarperedarandarah
d. Membantupernafasanlebihbaik
e. Mempertahankan tonus otot

9. Langkah melakukan terapi nebulizer (sesuai SPO)


Cara memberikan nebulizer
Tahap Pelaksanaan
a. Mencucitangan dan memakai handscoen
b. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semi fowler
c. Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
d. Mengisi nebulizer dengan aquabidest sesuai aturan
e. Masukan obat sesuai dosis
f. Memasang masker pada pasien
g. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis
h. Matikan nebulizer
i. Bersihkanmulut dan hidung dengan tisu
j. Bereskan alat
k. Buka handscoen dan cuci tangan

10. Langkah pemberian oksigen Low Flow (nasal canule, masker sederhana, masker
rebreathing, masker non rebreathing) sesuai SPO
Cara memberikan O2 sederhana/canul
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Mengucapkan salam
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
d. Menanyakan keseiapan pasien, aturposisi pasien
e. Cuci tangan
f. Menutup sampiran
g. Siapkan nasal canul 1 set tabung oksigen
h. Hubungkan nasal canul dengan flowmeter pada tabung oksigen dinding
i. Bila hidung pasien kotor, bersihkanlubang hidung pasien
j. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsentrasi oksigen dan mengamati
adanya gelembun gudara dalam humidifier
k. Cek aliran oksigen dengan cara mnegalirka noksigen melalui nasal kanul kepunggung
tangan perawat
l. Pasang nasal canul kelubang hidung pasien dengan tepat
m. Tanyakan kepada pasien apakah aliranoksigennya sudah terasa
n. Atur pengika toksigen canul dengan benar, pastikan terpasang dengan aman
o. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
p. Alat dibereskan
q. Cuci tangan
r. Mengucapkan salam
11. Melakukan suction pasien dewasa
A. Fase Orientasi :
1) Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2) Melakukan identifikasi pasien
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4) Menanyakan persetujuan atau kesiapan klien atau keluarga
B. Fase Kerja
1) Cuci tangan
2) Persiapan alat :
a) Bak instrument
b) Nacl / air matang
c) Perlak dan pengalas
d) Mesin suction
e) Tissue / handuk
f) Catheter penghisap lendir seteril
g) Sarung tangan steril
h) Larutan desinfektan
i) Kasa steril
j) Stetoskup
3) Menjaga Privasi pasien
4) Mendekatkan alat
5) Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit extensi
6) Memberikan oksigen 2 – 5 liter /menit
7) Meletakan pengalas di bawah dagu pasien
8) Memakai sarng tangan
9) Menghidupkan mesin , mengecek tekanan dan botol penampung
10) Memasukan kanul suction dengan hati – hati ( hidung ± 5 cm mulut ± 10 cm )
11) Menghisap lendir dengan menutup lubang canul,menarik keluar perlahan sambil
memutar ( ± 5 detik untuk anak – anak ,± 10 detik untuk dewasa )
12) Membilas canul dengan Nacl ,berikan pasien bernafas
13) Mengulangi prosedur tersebut 3 – 5 kali suction
14) Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
15) Mengobservasi sekret tentang warna , bau dan volumenya
C. Fase Terminasi
1) Mengevaluasi hasil atau respon pasien
2) Mengakhiri kegiatan dan membereskan alat – alat
3) Berpamitan kepada pasien
4) Mencuci tangan
5) Mendokumentasikan hasilnya

Melakukan Suction bayi :


1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan prosuder penatalaksaan
3. Cuci tangan
4. Mempersiapkan alat
5. Mendekatkan alat ke pasien
6. Meletakkan pasien bayi di tempat yang hangat
7. Memberikan posisi yang nyaman yaity kepala sedikit ekstensi
8. Memberikan oksigen 2-5 menit
9. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
10. Memakai sarung tangan
11. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol
penampung
12. Memasukkan canul suction dengan hati hati ( hidung +-5cm,
mulut +-10cm)
13. Mengisap lendir dengan menutup lubang kanul,menarik keluar
perlahan sambil memutar
14. Membilas kanul deng NACL, memberikan pasien untuk
bernafas
15. Mengulangi prosedur tersebut sampai 3-5 X suction
16. Mengobservasi keadaan umum, pernafasan, warna cairan
17. Membereskan alat
18. Merapikan pasien
19. Melepaskan hanscoon
20. Cuci tangan
21. Mendokumentasi
22.
12. Jelaskan cara melakukan monitor balance cairan
Intake ( cairan masuk)-(out put cairan keluar)
IWL = 15 x BB/24 jam
IWL = ( 10% x cm) x jumlah kenaikan suhu/24 jam + IWL
Kenaikan Suhu
Input cairan = air ( makan,minum ),cairan infus, injeksi,injeksi AM ( 5 cc/kg BB/hari )
Output cairan = urine,feces 1x100 cc,muntah,perdarahan,drain,cairan NGT

13. Bagaimana cara memasang dan melepas intra veneus line chateter tanpa penyulit
( sesuai SPO )
cara memasang infus
A. Mempersiapkan alat :
 Standar infus
 Iv cateter sesuai kebutuhan
 Infus set (makro/ mikro/ blood)
 Cairan yang diperlukan
 Kassa steril dalam tempatnya
 Gunting plester
 Plester/hepavik
 Sarung tangan
 Alcohol swab
 Pengalas
 Torniquet
 Tempat sampah infeksius/ noninfeksius
 Safety box
B. Cuci Tangan
C. Mengidentifikasi pasien
D. Menjaga privasi
E. Memposisikan pasien tidur terlentang
F. Memakai sarung tangan
G. Membebaskan lengan pasien dari lengan baju
H. Memasang torniquet 5-15cm di atas tempat tusukan
I. Meletakkan perlak pengalas di bawah lengan pasien
J. Menghubungakan cairan infus dengan infus set dan gantungan di tiang infus
K. Mengalirkan cairan infus melalui selang infus sehingga udara keluar
L. Mengencangkam klem sampai infus tidak menetes
M. Memilih area penusukan
N. Menganjurkan pasien untuk mengepal tangannya
O. Membersihkan kulit yang akan di tusuk dengan alkohol swab
P. Menekan jaringan dan vena di atas dengan ibu jari
Q. Memegang jarum pada posisi 30-45• pada vena yang akan di tusuk
R. Merendahkan posisi jarum sejajar pada kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan
tusuk plastik IV kateter ke dalam vena
S. Menekan dengan jari ujung plastik IV kateter
T. Menarik jarum infus keluar dan langsung di buang di safety box
U. Melepaskan torniquet
V. Menyambungkan plastik IV kateter dengan ujung selang infus
W. Membuka klem infus sampai cairan mengalir lancar
X. Menutup area penusukan dengan kassa steril
Y. Memfiksasi posisi plastik IV kateter dengan plester
Z. Menatur tetesan infus sesuai kebutuhan,
AA. Merapikan alat
BB. Cuci tangan
CC. Dokumantasi

14. Sebutkan Langkah melepas dan memasang kateter urin (sesuai SPO)
A. Memasang urine chateter
1. Memberikan salam
2. Melakukan identifikasi pasien
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
4. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
5. Menjaga privasi klien (tutup pinto kamar, pasang tirai)
6. Mengatur posisi klien
7. Memasang pengalas pada bokong
8. Mendekatkan alat-alat
9. Memakai sarung tangan steril
10. Menggunakan tangan non dominant untuk mengekpos meatos
11. Melakukan disenfeksi (menggunakan kapas betadin dengan pinset secara
aseptis)
12. Memasukkan kapas bekas kedalam tempat sampah infeksius
13. Menutup genetal prig dengan duk lubang
14. Membuka vulva dengan tangan non dominant
15. Mengoles jelly pada kateter
16. Memasukkan kateter
17. Mengisi balon dengan air stern sejumlah yang tertera pada kateter
18. Tarik kateter sampai ada tahanan
19. Gunting plastic yang membungkus kateter
20. Melakukan fiksasi kateter pada paha
21. Membuka sarung tangan
22. Tempatkan penampung dan saluran dengan benar
23. Bantu pasien untuk posisi nyaman
24. Kumpulkan dan sisihkan alat disposible
25. Cuci tangan

B. Melepas Chateter
1. Memberikan salam
2. Melakukan identifikasi pasien
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
4. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
5. Menjaga privasi klien (tutup pintu kamar, pasang tirai)
6. Mengatur posisi klien
7. Memasang pengalas pada bokong
8. Mendekatkan alat-alat
9. Memakai sarung tangan steril
10. Melakukan disenfeksi (menggunakan kapas betadin dengan pinset secara
aseptis)
11. Memasukkan kapas bekas kedalam tempat sampah infeksius
12. Mengeluarkan air pengunci kateter dengan spuit
13. Menarik voley kateter dengan meminta pasien untuk menarik nafas panjang
14. Merapikan alat
15. Melapaskan sarung tangan
16. Melakukan kebersihan tangan
17. Memberikan salam
18. Melakukan dokumentasi

15. Jelaskan Langkah mengukur TTV (Tekanan darah/ suhu/Nadi/ RR) (sesuai SPO)
Cara TTV :
a. Mengukur Tekanan Darah
1) Mengatur posisi pasien
2) Menempatkan diri disebelah kanan pasien
3) Letakkanlengan yang hendak diukur
4) Pasang manset pada lengan atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti
5) Tentukan denyut nadi arteriradialis secara perlahan
6) Letakkan diafragmastetoskop diatas nadibrakialis
7) Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebihtinggidarititik radialis
tidakteraba
8) Kempeskan balon udara manset secara perlahan
9) Catat, mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba Kembali. Nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik
10) Dan catat denyut nadi saat terakhir kali dan ini mennunjukan tekanan diastolik
b. Mengukur Suhu
1) Jelaskan prosedur pada pasien
2) Cuci tangan
3) Gunakan sarung tangan
4) Atur posisi pasien
5) Tentukan letakak sila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu
6) Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada
7) Catat hasil, bersihkan thermometer dengan tisu
8) Cucit angan
c. Mengukur pernafasan
1) Hitungs iklus pernafasan pasien (1 inspirasi dan 1 ekspirasi) selama 1
menit( untuk anak berumur< 2 tahun atau pada dewasa yang irama pernafasannya
tidak teratur
2) Perhatikan pula irama dan kedalaman pernafasan pasien
3) Cuci tangan dan keringkan
4) Catat hasil pada lembar dokumentasi

d. Cara mengukur nadi


1) Cucitangan
2) Mempersilah kanpasien untuk berbaring / duduk
3) Membawa alatdideka tpasien
4) Raba tangan pasien pada pergelangan dengan jarite lunjuk, jari tengah, jari manis
5) Sampa teraba denyu tnadi arteri radialis
6) Tangan lain memegang alat penghiitung arloji
7) Menghitung denyut nadi selama 15 detik hasilnya dikali 4
8) Catathasilnya

16. Sebutkan dan jelaskan Langkah melakukan perekaman EKG (sesuai SPO)
Cara melakukan EKG:
1. Melakukan kebersihan tangan
2. Menjaga prifasi pasien/ pasang tirai penyekat
3. Mendekatkan alat
4. Memakai sarung tangan bersih
5. Memposisikan pasien tidur telentang
6. Membuka pakaian atas pasien
7. Membersihkan area ekstremitas dan dada, pergelangan tangan kaki yang akan di
pasang elektroda dengan menggunakan kapas alkohol
8. Memberikan jelly pada tempat yang akan di pasang elektroda
9. Memasang kabel dan elektroda pada pasien
a. Kabel merah (R) pada pergelangan tangan kanan
b. Kabel kuning (L) pada pergelangan tangan kiri
c. Kabel hijau (F) pada kaki kiri
d. Kabel hitam (N) pada kaki kanan
e. V1 interkosta ke 4, kanan
f. V2 interkosta ke 4 kiri
g. V3 interkosta ke 4-5 antara V2 dan V4
h. V4 interkosta ke 5, linea medclavicularis kiri
i. V5 horisontal terhadap V4 di linea aksilaris anterior
j. V6 horisontal terhadap V5 pada lina midaksilaris
10. Menghubungkan kabel listrik dengan mesin EKG
11. Menyalakan power ON mesin EKG
12. Mencetak rekam jantung
13. Mematikan mesin EKG setelah selesai
14. Melepas elektroda dan bersihkan dengan kasa kering
15. Membersihkan badan pasien bekas jelly
16. Memakaikan baju pasien dan rapikan
17. Merapikan alat
18. Membuka tirai
19. Melepas sarung tangan
20. Melakukan kebersihan tangan
21. Melakukan salam prima
22. melakukan dokumentasi

17. Cara mengkaji kegawatan pada ibu dan bayi


Dengan melakukan pemeriksaan pada ibu bersalin sesuai dengan partograf

18. Jelaskan Langkah melakukan pemeriksaan Glukosa darah prinsi POCT


Cuci tangan,nyalakn glucometer,siapkan alcohol swab,lancet,dan kertas stirp,tentukan
jari yang tetes darah memenuhi standar pengujian,lihat hasil tes darah yang sudah di
lakukan,buang lancet yang dusah di gunakan,catat hasil tes gula darah

19. Sebutkan langkah pengambilan semple laborat urin dan sekret vagina ( sesuai SPO )
Pengambilan sampel laborat urin
1. Menyiapkan botol/ tempat sample
2. Menyiapkan alat tulis spidol
3. Memeberikan tempat sample yang sudah tertulis nama, alamat. Umur
4. Memeberikan informasi cara pengambilan sample urin yang benar
yaitu urin yang keluar pertama di buang kemudian urin selanjutanya di
tampung kira kira 10ml pada botol sample yang di gunakan sebagai
sample dan sisa urin yang keluar dibuang
5. Mempersilahkan pasien mengambil sample urin di kamar mandi
6. Menerima sample dari pasien
7. Melengkapi form laborat
8. Merapikan bahan
9. Cuci tangan

20. Sebutkan langkah perawatan luka bersih/post SC ( sesuai SPO )


1. Memberikan salam
2. Melakukan identifikasi pasien
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
4. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
5. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
6. Melakukan kebersihan tangan
7. Membuka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak terkontaminasi, tuang
larutan antiseptik danbahan yang diperlukan
8. Mengatur posisi pasien
9. Menggunakan sarung tangan bersih
10. Melepaskan plester dan balutan menggunakan pincet dan kapas alkohol
11. Mengganti sarung tangan steril
12. Membersihkan luka sesuai kondisi luka tetap steril
13. Menutup luka menggunakan kasa steril dan hepafik
14. Merapikan pasien seperti semula
15. Membersihkan alat
16. Membuka sarung tangan
17. Melakukan kebersihan tangan
18. Memberikan salam
19. Melakukan Dokumentasi

21. Jelaskan Langkah memberikan terapi oral, intra vena, intra muscular, sub cutan, intra
cutan ( sesuai SPO )
terapi oral :
1) Ucapkan salam pada pasien dan keluarga
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Lakukan identifikasi pasien
4) Tanyakan kebiasaan pasien minum obat
5) Pasang tisue/pengalas di bawah dagu(k/p)
6) Berikan obat pada pasien dengan cara sesuai kebutuhan
7) Lakukan observasi sampai obat habis di minum
8) Bersihkan mulut pasien dengan tissue ( k/ p )
9) Tanyakan perasaan pasien sehabis minum obat
10) Rapikan pasien dan alat
11) Lakukan kebersihan tangan
12) Ucapkan salam pada pasien dan keluarga
13) Dokumentasi hasil tindakan

intra vena :
A. Persiapan alat
Siapkan alat :
1) Sepuit sesuai ukuran yang diinginkan
2) Bak spuit
3) Alkohol swab
4) Obat sesuai program terapi
5) Sarung tangan
6) Kasa steril
7) Plester/hypafix
8) Gunting
9) Tempat sampah infeksius
10) Tempat sampah non infeksius
11) Safety box
B. Persiapan pasien
1) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2) Jaga privasi pasien
C. Prosedur tindakan
1) Ucapkan salam kepada pasien/keluarga pasien
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Pakai APD ( sarung tangan )
4) Lakukan identifikasinpasien
5) Atur posisi pasien
6) Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
7) Tentukan lokasi yang akan di injeksi
8) Pasang perlak

9) Pasang tourniket pada lengan atas ( bagian proximal lengan ) 6 – 7 cm dari


lipatan lengan
10) Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa
gatal dan menghindarai gangguan absors obat atau cidera dan nyeri yang
berlebihan
11) Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar
 Benar obat
 Benar dosis
 Benar waktu
 Benar cara / rute
 Benar paien
 Benar informasi
 Benar dokumentasi
12) Desinfektan area yang akan di tusuk dengan alkohol swab
13) Buka tutup jarum,menarik kulit ke bawah ± 2,5 cm di bawah area penusukan
dengan tangan non dominan.Membuat kulit menjadi kencang dan vena tidak
bergeser sehingga memudahkan penusukan
14) Tusuk kulit dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 30 – 45 ⁰
15) Lakukan aspirasi dengan tanda darah keluar kemudian lepas tourniket dan
masukan obat perlahan lahan
16) Lepaskan jarum dengan sudut yang sama sambil melakukan penekanan
dengan alkohol swab
17) Masukan jarum pada tutupnya dengan satu tangan ( recaping )
18) Buang spuit pada sefety box
19) Tutup area bekas tusukan dengan kasa steril menggunakan plester/ hypafix
20) Rapikan pasien dan alat
21) Lepas sarung tangan dan masukan ke tempat sampah infeksius
22) Lakukan kebersihan tangan
23) Ucapkan salam kepada pasien/ keluarga pasien
24) Dokumentasikan hasil tindakan
intra muskuler :
A. Persiapan alat
Siapkan alat dalam troli tindakan :
1) Sepuit sesuai ukuran yang dibutuhkan
2) Bak spuit
3) Alkohol swab
4) Perlak/pengalas
5) Obat sesuai program terapi
6) Buku injeksi
7) Safety box
8) Tempat sampah infeksius
9) Tempat sampah non infeksius
B. Persiapan pasien
1) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2) Jaga privasi pasien
C. Prosedur tindakan
1) Ucapkan salam kepada pasien/keluarga pasien
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Lakukan identifikasi pasien
4) Berikan obat sesuai dengan 7 benar
 Benar obat
 Benar dosis
 Benar waktu
 Benar cara / rute
 Benar paien
 Benar informasi
 Benar dokumentasi
5) Atur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
6) Pasang perlak pengalas
7) Tentukan tempat penyuntikan dengan benar,otot pangkal lengan,otot paha 1/3 tengah
bagian luar,otot bokong ½ bagian atas cocyqeus.
8) Desinfeksi tempat penyuntikan dengan alkohol swab
9) Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
10) Tusukan spuit dengan sudut 90 ⁰,masukan jarum 2/3
11) Lakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
12) Masukan obat secara perlahan
13) Cabut jarum dari tempat tusukan dan memasukan jarum pada tutupnya
dengan satu tangan ( recaping )
14) Tekan daerah tusukan dengan alkohol swab
15) Buang spuit ke dalam safety box
16) Rapikan pasien dan alat
17) Ucapkan salam kepada pasien/ keluarga pasien
18) Lakukan kebersihan tangan
19) Dokumentasikan hasil tindakan

Subcutan :
A. Persiapan alat
Siapkan alat dalam troli tindakan :
1) Sepuit sesuai ukuran yang dibutuhkan
2) Bak spuit
3) Alkohol swab
4) Perlak/pengalas
5) Obat sesuai program terapi
6) Buku injeksi
7) Safety box
8) Tempat sampah infeksius
9) Tempat sampah non infeksius
B. Persiapan pasien
1) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2) Jaga privasi pasien
C. Prosedur tindakan
1) Ucapkan salam kepada pasien/keluarga pasien
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Lakukan identifikasi pasien
4) Atur posisi pasien

5) Tentukan tempat penyuntikan dengan benar,bebas dari rasa


nyeri,bengkak,jaringan parut atau peradangan di area
perut,skapula,ventrogluteal dan dorsogluteal
6) Berikan obat sesuai dengan 7 benar
 Benar obat
 Benar dosis
 Benar waktu
 Benar cara / rute
 Benar paien
 Benar informasi
 Benar dokumentasi
7) Pasang perlak
8) Desinfeksi tempat penyuntikan dengan alkohol swab
9) Tempatkan tangan yang dominan di sebrang sisi tempat
penyuntikan,mengangkat otot ke atas ( seperti mencubit ) area
penyuntikan,hati-hati jangan sampai menyentuh area penyuntikan
10) Pegang spuit di antara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang
dominan,suntikanndengan cepet pada sudut 45 ⁰ sampai 90⁰,lepaskan
regangan
11) Lakukan aspirasi dengan perlahan,jika darah tidak terhisap suntikan obat
secara perlahan dengan sedikit tekanan sampai obat habis
12) Cabut jarum dengan cepat sambil menekan kulit pada area penyuntikan
dengan alkohol swab
13) Buang spuit ke dalam safety box
14) Rapikan pasien dan alat
15) Lakukan kebersihan tangan
16) Ucapkan salam kepada pasien/ keluarga pasien
17) Dokumentasikan hasil tindakan
intra cutan :
A. Persiapan alat
Siapkan alat dalam troli tindakan :
1) Sepuit sesuai ukuran yang dibutuhkan
2) Bak spuit
3) Alkohol swab
4) Perlak/pengalas
5) Safety box
6) bat sesuai program terapi
7) Buku injeksi
8) Tempat sampah infeksius
9) Tempat sampah non infeksius
B. Persiapan pasien
1) Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2) Jaga privasi pasien
C. Prosedur tindakan
1) Ucapkan salam kepada pasien/keluarga pasien
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Lakukan identifikasi pasien
4) Atur posisi pasien
5) Pasang perlak pengalas
6) Berikan obat sesuai dengan 7 benar
 Benar obat
 Benar dosis
 Benar waktu
 Benar cara / rute
 Benar paien
 Benar informasi
 Benar dokumentasi
7) Tentukan tempat penyuntikan dengan benar
8) Desinfeksi tempat penyuntikan dengan alkohol swab.
9) Tempatkan ibu jari tangan non dominan 2,5 cm di bawah area
penusukan
10) Ujung jarum menghadap ke atas dan dengan tangan yang dominan
masukan jarum tepat di bawah kulit dengan sudut 15 ⁰
11) Masukan obat perlahan – lahan dan perhatikan sampai adanya bula
12) Cabut jarum sesuai sudut masuknya dan mengusap pelan daerah
penusukan dengan kapas alkohol,jangan di tekan
13) Buang spuit ke dalam safety box dan alkohol swab pada sampah
infeksius
14) Buat lingkaran pada bula dengan menggunakan pulpen/spidol dengan
diameter ±5 cm
15) Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak atau reaksi sistemik
( 10 – 15 menit )
16) Rapikan pasien dan alat
17) Lakukan kebersihan tangan
18) Ucapkan salam kepada pasien/ keluarga pasien
19) Dokumentasikan hasil tindakan
22. Jelaskan Langkah pemberian transfusi darah (sesuai SPO)
A. Memberikan transfuse darah
 Memberikan salam
 Melakukan identifikasi pasien
 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
 Menjaga privasi pasien
 Memasang infus dengan cairan Nacl 0.9 %
 Melihat keadaan darah dan suhu sesuai dengan suhu tubuh normal
 Memeriksa kembali label darah
 Melakukan double cek
 Memindahkan selang transfuse pada kantong darah
 Menghitung jumlah tetesan sesuai kebutuhan
 Merapikan alat dan pasien
 Cuci tangan
 Mengucapkan salam
 mendokumentasi

23. Jelaskan prinsip BHD dan cara memberikan BHD


1.Aman diri,lingkungan dan pasien
2. Pastikan 3A,cek kesadaran korban,cari dan minta pertolongan,posisikan korban
(terlenang,tempat keras dan datar ),periksa nadi,jika tidak ada kompresi 30 x,bebaskan
jalan nafas,beri nafas bantuan,lanjutkan RJP sampai 5 siklus,periksa nadi,jika tidak ada
RJP 5 siklus,jika da periksa nafas jika ada posisikan mantab

24. Jelaskan Langkah manajemen nyeri (sesuai SPO)


 Cuci tangan
 Melakukan assasment nyeri bersamaan dengan TTV
 Melakukan intervensi penilaian skor nyeri
Skor 1-3 : melakukan edukasi Teknik relaksasi, kompres hangat?dingin
Skor 4-6 : melakukan kolaborasi dengan DPJP untuk pemberian obat analgetik
Skor 7-10 : DPJP kolaborasi dengan dokter spesialis syaraf atau anestesi untuk
pemberian terapi lanjutan
 Melakukan evaluasi 1X24 Jam
 Cuci tangan
 Memberikan edukasi
 Mendokumentasi
25. Bagaimana cara memfasilitasi kebutuhan spiritual pada pasien
Memberikan ketenangan atau privasi sesuai dengan kebutuhan melalui berdoa dan
beribadah secara rutinn membantu individu yang mengalami keterbatasan fisik untuk
melakukan ibadah,menghadirkan pemimpin spiritual untuk menjelaskan berbagai
konflik keyakinan dan alternative pemecahannya,mengurangi atau menghilangkan
beberapa tindakan medis yang bertentangan dengan keyakinan pasien dan mencari
alternative pemecahannya,mendorong untuk mengambil keputusan dalam melakukan
ritual,membantu pasien untuk memenuhi kewajibannya

26. Jelaskan Langkah memandikan pasien di tempat tidur (sesuai SPO)


1. Menyiapkan alat dan bahan.
Baskom mandi 2 buah
Pakaian ganti
Kain penutup
Handuk
Waslap
Sabun
2. Menjelaskan prosedur pelaksanaan
3. Menutup privasi
4. Mengatur posisi pasien yang nyaman
5. Mencuci tangan
6. Memakai handscoon
7. Menyingkirkan bantal guling yang berada di dekat pasien
8. Melepaskan pakaian kotor atas pasien
9. Membentangkan handuk di atas badan pasien
10. Membersihkan muka, telinga, leher pasien dengan waslap
11. Mengeringkan muka, telinga, leher dengan handuk kecil
12. Membersihkan tangan, badan sisi terkedat dari petugas dengan
waslap
13. Mengeringkan tangan , badan dengan handuk
14. Membersihkan tangan , badan sisi terjauh dari petugas dengan
waslap
15. Mengeringkan tangan, badan dengan handuk
16. Melepaskan pakaian bawah pasien
17. Membersihkan kaki kanan. Dan kaki kiri dengan waslap
18. Mengeringkan menggunakan handuk
19. Meminta pasien miring kiri
20. Membersihkan punggung sampe bokong pasien dengan waslap
21. Mengeringkan dengan handuk
22. Mengganti air di baskom dengan air hangat yang baru
23. Memberikan perlak bokong pada pasien
24. Meminta pasien posisi dorsal rekumben
25. Membersihkan lipatan paha pasien dengan waslap
26. Membersihkan genetalia pasien
27. Mengeringkan lipatan paha dan genetalia pasien dengan
handuk
28. Mengambil perlak bokong
29. Membantu pasien memakaian pakaian kembali
30. Merapikan alat dan bahan
31. Melepaskan hanscoon
32. Cuci tangan
27. Jelaskan langkah dalam membantu BAB/BAK pada pasien (sesuai SPO)
A. Membantu Eliminasi BAB
Perawat/Bidan melakukan :
1. Mengidentifikasi pasien
2. Melakukan salam prima
3. Mencuci tangan 5 langkah sesuai kebutuhan
4. Memasang sampiran / pintu di tutup
5. Menanggalkan Pakaian pasien bagian bawah dan bagian yang terbuka ditutup dengan
selimut
6. Menganjurkan Pasien menekuk lutut dan mengangkat bokong
7. Memasang alas pispot
8. Meletakan Pispot dibawah bokong pasien
9. Bila telah selesai anus dan daerah genetalia dibersihkan dengan air dan kertas kloset
dibuang kedalam pispot, diulang beberapa kali sampai bersih
10. Mengangkat pispot dan feses diamati bila ada kelainan segera dilaporkan dan
dicatat
11. Mengeringkan bokong pasien dengan tisue, pengalas diambil.
12. Merapihkan alat dibersihkan
13. Membuka kembali
14. Mencuci tangan
15. Melakukan dokumentasi

B. Membantu Eliminasi BAK


Perawat / Bidan melakukan
1. Mengucapkan salam kepada pasien
2. Melakukan kebersihan tangan
3. Memakai APD
4. Melakukan identifikasi pada pasien
5. Memasang sampiran / tutup pintu
6. Melepas pakaian pasien bagian bawah dan bagian yang terbuka ditutup dengan
selimut
7. Menganjurkan pasien menekuk lutut dan mengangat bokong, memasang pengalas di
bagian bokong
8. Meletakan pispot di bawah bokong pasien
9. Bila telah selesai anus dan daerah genetalia di bersihkan dengan air, bila perlu
gunakan kapas cebok. Ulangi sampai bersih
10. Mengangkat pispot, amati jumlah dan karakteristik dan urine
11. Mengeringkan bokong pasien dengan tisu, mengambil pengalas
12. Membuang urine pada klosed atau WC
13. Melepaskan sarung tangan
14. Merapikan pasien dan alat
15. Melakukan kebersihan tangan
16. Mengucapkan salam pada pasien dan keluarga
17. Melakukan dokumentasi

28. Sebutkan langkah dalam pemberian nutrisi oral


Pemberian nutrisi per oral daoat dibantu oleh perawat/keluarga pasien
29. Jelaskan memeberikan nutri enternal ( Nasa Gatric Tube /NGT)
1. Melakukan verifikasi perogram pengobatan dan perawatan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Handscoon
Spuit 20 cc / 50 cc
Stetoskop
Perlak pengalas
Tisue kering
Gelas berisi air matang secukupnya
Makanan cair pada tempatnya
Obat obatan yang harus di haluskan pada tempatnya
4. Memberi salam pada pasien
5. Menjelaskan maksud prosedur pelaksanaan
6. Menjaga privasi
7. Cuci tangan
8. Memakai hanscoon
9. Mengatur posis pasien semi fowler
10. Melakukan pengecekan selang pada pasien
11. Memastikan posisi selang NGT tersebut tepat dan selang NGT di klem
atau melipat selang NGT selama mengisi makanan cair ke dalam spuit
12. Memasukkan air matang 10-15cc melalui spuit 20-50cc dan klem
selang di buka dengan cata meninggikan posisi spuit 20-50cc tadi
dengan ketinggian maksimal setinggi bahu petugas
13. Memasukkan secara perlahan makanan cair dan jangan sampai selang
kosong
14. Memasukkan kembali air matang secukupnya untuk membersihkan
sisa sisa makan cair pada selang NGT. Melakukan sampai bersih
15. Memeriksa respon pasie
16. Merapikan alat
17. Melepaskan hanscoon
18. Cuci tangan

30. Jelaskan cara memasang dan melepas NGT


1. Memasang NGT
Pemasangan NGT atau nasogastric tube intubation  adalah pemasangan selang
lunak dan lentur yang terbuat dari plastik melalui hidung untuk membantu orang
yang sulit menelan agar tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
 Prosedur pemasangan NGT
1. Mempersiapkan alat
a) Selang NGT
b) Jelly
c) Handscoon
d) Senter
e) Spuit 20cc
f) Plester
g) Stetoskop
h) Handuk/ pengalas
i) Bengkok
 Mengucapkan salam
 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Cuci tangan
 Mendekatkan alat
 Memposisikan pasien semi fowler
 Memasang handuk/ pengalas di atas dada pasien
 Membuka kemasan NGT
 Memakai Handscoon
 Mengukur Panjang selang NGT sepanjan 10-20 cm dari ujung selang
 Meminta pasien untuk rileks
 Memasukkan selang NGT secara perlahan sambal meminta pasien untuk
menelan
 Mengecek kepatenan
Memasukkan udara dengan spuit 20 cc ke dalam lambung sambal
mendengarkan dengan stetoskop dan terdengar bunyi udara

 Memfiksasi selang pada hidung dengan plester

 Membantu pasien mengatur posisi yang nyaman

 Merapikan alat

 Melepas sarung tangan

 Cuci tangan

 Dokumentasi

2. Melepas NGT

 Mempersiapkan alat

a) Handscoon

b) Kapas alcohol

c) Kapas steril

d) Bengkok

e) Tissue

 Mempersiapkan pasien

 Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan

 Mengatur posisi pasien terlentang

 Menutup tirai

 Mencuci tangan

 Mendekatkan alat

 Memakai sarung tangan

 Melepaskan plester selang dengan kapas alcohol

 Menarik selang lambung dengan perlahan sambil menganjurkan pasien

untuk nafas dalam

 Membuang selang ke bengkok

 Membersihkan hidung pasien dengan tissue

 Melepas sarung tangan

 Memberi tahu pasien prosedur sudah selesai dilaksanakan


 Merapikan alat

 Cuci tangan

31. -
32. -
33. -
34. -
35. -
36. -
37. -
38. -
39. -
40. -
41. -
42. -
43. -
44. -

45. -
46. Jelaskan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis
Asuhan kebidanan pada masa nifas adalah penata laksanaan asuhan yang diberikan pada
pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam
keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil

47. Apa saja masalah yang muncul pada ibu nifas


Perdarahan, Demam tinggi, Sakit kepala, Perubahan mood, nyeri dada dan sesak nafas,
susah BAK, resiko infeksi

48. Jelaskan prosedur asuhan kebidanan pada ibu pre op ( sesuai SPO )
Pengertian: Suatu periode persiapan dan pengkajian fisik serta psikologis yang
dibutuhkan klien secara individu sejak klien masuk IGD, rawat jalan dan rawat inap yang dinyatakan
harus menjalani operasi sampai dilakukannya tindakan operasi baik itu obstetri maupun ginekology
Tujuan di lakukan tindakan pre op adalah:
1. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental agar dapat mengikuti prosedur operasi yang telah
ditetapkan. 2. Mengkaji kondisi fisik dan psikologis klien sehingga potensi masalah dapat
diantisipasi dan dicegah. 3. Memperkecil resiko infeksi post operasi. 4. Mencegah atau menghindari
kemungkinan terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan. 5. Adanya keseimbangan cairan
elektrolit dalam tubuh (homeostatis).
Tindakan pre op yang dilakukan yaiyu:
 Inform consent
 Anjurkan klien untuk berpuasa
 Kaji keadaan klien secara fisik dan psikologis
 Pastikan bahwa status lengkap dan persiapan sesuai dengan identitas yang benar
 Catat tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, suhu dan berat badan klien. Check apakah
klien telah dilakukan pemeriksaan, seperti: EKG, laboratorium,
 Konsul dengan dsokter anestesi atau dalam jika dibutuhkan
 Semua aiat-alat perhiasan, kosmetika, kuku bercat harus dilepaskan dan dibersihkan.
 Sedia darah
 Berikan premedikasi jika dibutuhkan
 Koordinasikan dengan tim IBS

49. Jelaskan prosedur laktasi dan rawat gabung pada bayi sehat tunggal / gemelli
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang diberikan kepada bayi baru lahir dimana ibu dan
bayi yg baru lahir tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam 1kamar selama 24jam penuh.
Adapun tahap kerja dari rawat gabung bayi tunggal dan gemely yaitu:
 Lakukan kebersihan tangan
 Setelah bayi lahir bayi dikeringkan dan d lakukan IMD
 Setelah IMD 30-60 mnt bayi diidentifikasi dengan benar
 Petugas penerima bayi memperlihatkan kepada ibu , bayi dan gelang identutas pasien.
Beritahu jenis kelamin dan bb bayi
 Dokter/Bidan penerima bayi melakukan penilaian dan menentukan bayi rawat gabung. Untuk
bayi gemely perinatal menyerahkan bayi untuk rawat gabung kepada bidan di ruang inap ibu pasca
salin setelah dilakukan observasi 2jam
 Ibu diberikan penjelasan tentang rawat gabung
 Bidan rawat inap mengecek gelang bayi dan ibu
 Bayi ditempatkan di box bayi dekat ibu
 Bidan melakukan pendampingan saat ibu menyusui termasuk perlekatan,dan posisi yang
benar
 Melakukan pengecekan berkala keberadaan ibu dan bayi
 Rapikan pasien
 Rapikan alat
 Lakukan kebersihan tangan
 Dokumentasikan tindakan di RM
50. Melakukan perawatan bayi normal (memandikan, perawatan tali pusat)
a) Memandikan Bayi:

 Isi ember mandi terlebih dahulu dengan air hangat.

 Baringkan bayi pada alas ganti dan buka pakaiannya secara perlahan.

 Gunakan salah satu lengan dan tangan untuk menyangga kepala dan badan

bayi, sementara tangan yang lain untuk menopang tubuh bagian bawah.

 Taruh bayi dalam ember mandi perlahan, mulai dari kakinya.

 Pertahankan tangan untuk menyangga kepala dan punggungnya, sementara

tangan lainnya untuk membersihkan tubuh bayi. Jangan lupa pastikan kepala

bayi tidak terlalu rendah dengan air.

 Bersihkan tubuh bayi mulai dari mata dengan memakai kapas yang sudah

dicelupkan dalam air hangat. Pakai kapas atau kain yang berbeda untuk setiap

mata.

 Selanjutnya, bersihkan area wajah, hidung, dan telinga bayi.

 Apabila ibu memakai sabun, tuangkan sedikit atau oles tipis pada kulit ibu

sebelum mengoles pada kulit bayi.

 Bersihkan area ketiak, leher, belakang telinga, dan kelamin secara lembut.

 Siram tubuh dan kepala menggunakan gayung, lalu angkat bayi dari ember

mandi.

 Letakkan pada tempat tidur yang telah diberi handuk, keringkan perlahan.

b) Perawatan tali pusat:

 Menjaga tali pusat tetap bersih

 Menjaga tali pusat tetap kering

 Biarkan tali pusat terlepas secara alami

51. Memberikan imunisasi dasar bayi (HB 0, Hiperhep)

1. Hiperhep diberikan pada bayi umur 0-7 hr

2. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik

3. Inform consent pada orang tua

4. Petugas mencuci tangan dahulu, menetapkan lokasi penyuntikan di paha

bayi,membuka kemasan vaksin Hb 0 dan tekan penutup jarum sampai

menempel pada flakon yang berisi vaksin, membersihkan l;okasi penyuntikan


dengan kapas air hangat, disuntikkan IM pada paha bayi daerah musculus vastus

lateral, memasukkan disposible syiring uniject yang sudah di pakai ke dalam

safety box.

5. Mencatat data bayi dan hasil imunisasi

52. Jelaskan prosedur perawatan payudara

1. Memijat payudara

Memijat payudara sebaiknya teratur dilakukan minimal 2 kali sehari. Kompres

serta bersihkan puting susu dengan kapas yang telah diberikan baby oil selama 5

menit. Pijat mulai dari sisi atas, ke samping, kemudian ke sisi kiri selanjutnya

pindah ke sisi kanan.

2. Perawatan Puting Tenggelam dan Perah Asi

 Pijatan lembut diarea areola

 Menggunakan Bra untuk menyusui

 Menjepit puting dengan telunjuk dan ibu jari

 Perah ASI dapat dilakukan jika anak sulit menyusu dengan tujuan agar anak

bisa menyusu lewat dot dengan aman dan nyaman. Aktifitas pompa susu

dapat membantu membentuk puting.

53. Edukasi apa saja yang harus disampaikan pada ibu nifas

 Edukasi kontrol atau kunjungan ibu nifas

 Edukasi tentang tanda – tanda bahaya nifas

54. Memberikan edukasi tekhnik menyusui ( sesuai SPO )

55. Jawaban sama dengan no. 47

56. Managemen laktasi

Managemen laktasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan

dalam menyusui. Managemen laktasi sebaiknya sudah dilakukan sejak awal kehamilan

hingga selama menyusui.

57. Bagaimana pengelolaan ASI perah

 Asi yang baru diperah dapat bertahan di suhu kamar hingga 4 jam, ASIP yang

sempat diminum jangan disimpan lebih dari 2 jam di suhu ruangan

 Jika disimpan dalam wadah tertutup dengan kantong es ASIP bertahan hingga
24 jam

 ASIP yang disimpan di freezer bisa bertahan 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai