PERTEMUAN
13
Sub Materi
komplikasinya
Tutor
Hal. 1
Pemasangan NGT & Pemberian
01 makanan lewat NGT dan komplikasinya
Definisi :
Tujuan :
atau keracunan)
laboratorium
6. Memberikan obat
Prosedur :
Hal. 2
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
c. Jeli
e. Stetoskop
f. Plester
g. Tisu
h. Bengkok
i. Pengalas
12. Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai
Hal. 3
13. Anjurkan menurunkan kepala saat selang nasogastric mencapai
nasofaring
(Bila ada tahanan atau pasien mulai muntah, batuk, tersedak, atau
Hal. 4
PROSEDUR PEMBERIAN MAKAN VIA NGT
Definisi :
Tujuan :
makan sendiri.
2. Memberikan obat
lewat mulut, misal operasi rongga dalam keadaan tidak sadar atau
koma.
Indikasi :
2. Koma
Prosedur :
Hal. 5
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
c. Stetoskop
d. Makanan cair
e. Air minum
f. Tisu
g. Pengalas
10. Buka penutup ujung NGT dan sambungkan dengan catheter tip atau
spuit
Hal. 6
makanan/formula ke dalam tabung, bila sudah 3/4 kosong. Cubit
3. Perubahan elektrolit
5. Konstipasi
6. Diare
7. Aspirasi
Hal. 7
10. NGT-Syndrome (trias: intubasi NGT, nyeri tenggorokan, dan
Hal. 8
Pemasangan dan irigasi kateter serta
02 komplikasinya
Definisi :
uretra.
Tujuan :
Kateterisasi Intermitten
operasi abdomen
Kateterisasi Menetap
operasi urologi
Hal. 9
Prosedur :
institusi
Patahkan untuk membuka syringe
e. Jeli lidokain 2%
Countersunk/lubang syringe
(steril, gunakan teknik aseptik)
f. Cairan antiseptic
Tekan perlahan untuk memasukkan jeli
h. Kom bersih
k. Pengalas
l. Bengkok
Hal. 10
5. Atur posisi telentang dengan kaki abduksi
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di
16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan
Hal. 11
21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah
22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari
institusi
Hal. 12
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptic
h. Kom bersih
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
diregangkan/dibuka)
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di
Hal. 13
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
16. Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan non-
dominan
20. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan unutk memastikan
23. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
24. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari
Hal. 14
Komplikasi Pemasangan Kateter Urin
2. Inkontinensia
5. Striktur uretra
6. Erosi uretra
7. Perdarahan uretra
8. False passage
Hal. 15
PROSEDUR IRIGASI KANDUNG KEMIH
Definisi :
kemih.
Tujuan :
1. Membilas bekuan darah dan sedimen keluar dari kateter dan kandung
kemih
Prosedur :
ruangan
d. Tiang infus
e. Alcohol swab
Hal. 16
f. Wadah metrik
g. Konektor Y
h. Selimut mandi
10. Tutup klem selang irigasi dan buka klem selang drainase
11. Hitung kecepatan tetesan dan atur klem pada selang irigasi secara
Hal. 17
TURP [irigasi kateter pasca TURP]
03 dan komplikasinya
alat pemotong dan counter yang disambungkan dengan arus listrik. Operasi
ini dilakukan pada prostat yang mengalami pembesaran antara 3060 gram,
tertutup darah. Setelah dilakukan TURP, dipasang traksi kateter Foley tiga
menggunakan cairan NaCl 0,9% atau sterilized water for irrigation. Kedua
jenis cairan ini lazim digunakan di Indonesia. Setiap rumah sakit memiliki
keputusan tersendiri. Kedua jenis cairan ini aman dan sudah terdapat
Hal. 18
PROSEDUR IRIGASI KANDUNG KEMIH POST OP TURP
Pengertian :
Tujuan :
supine (laki-laki)
Hal. 19
7. Irigasi kateter terbuka dengan double lumen catheter
ke port irigasi
kemih
Hal. 20
4. Jaga privasi pasien
supine (laki-laki)
7. Hubungkan selang infus irigasi dengan larutan irigasi dan bilas selang
8. Bersihkan port irigasi kateter triple lumen atau pasang konektor Y steril
• Buka dan atur kecepatan pada klem selang irigasi sesuai waktu
• Buka klem aliran pada selang drainase urin. Larutan irigasi akan
Hal. 21
Apabila larutan perlu tetap di kandung kemih selama waktu tertentu, tutup
Jenis cairan irigasi yang umum digunakan adalah sterilized water for
irrigation, glisin, normal saline (NaCl 0,9%), dan dekstrosa 5%. Penggunaan
gagal ginjal yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cairan irigasi
dengan cairan irigasi lain (Yousef et al., 2010). Penyerapan cairan irigasi
Hal. 22
Perawatan Drain
04 dan komplikasinya
PERAWATAN DRAIN
Definisi :
setelah itu cairan drain dibuang dengan teknik steril. Setelah cairan di
Hal. 23
Prosedur Tindakan Aff Drain :
drain
4. Dekatkan alat
6. Posisikan pasien
10. Dengan teknik aseptik, gunting benang jahitan pada drain, kemudian
14. Ambil kassa steril, tekan luka bekas drain untuk mengeluarkan sisa
16. Tutup luka dengan kassa lembab yang telah diberi cairan antiseptik
Hal. 24
17. Tambahkan kassa kering satu lapis di atas kassa lembab, kemudian
1. Infeksi
2. Hematoma
3. Perforasi visceral
Hal. 25