Pendahuluan
Kateter urin adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan, mengumpulkan dan
mengeluarkan urin dari kandung kemih.
Ukuran Kateter:
• Wanita dewasa Kateter no 14/16
• Laki-laki dewasa Kateter no 18/20
• Anak-anak Kateter no 8/10
Tujuan kateterisasi:
1. Membantu mengosongkan kandung kemih, terutama pada pasien yang mengalami
penyakit akut, akan operasi, terbatas pergerakannya atau pasien dengan penurunan
kesadaran.
2. Menjaga agar kandung kemih tetap kosong, penyembuhan luka, pengobatan beberapa
infeksi dan operasi suatu organ dari sistem urin dimana kandung kemih tidak boleh
tegang sehingga menekan unsur lain.
3. Menjaga agar pasien dengan keluhan inkontinensia urin ( urin terkumpul di kandung
kemih karena tidak dapat dikeluarkan) tetap kering bagian perineumnya , sehingga
kulit tetap utuh dan tidak terinfeksi.
4. Mengukur jumlah produksi urin oleh ginjal secara akurat.
1. Kateter Nelathon/ kateter straight/ kateter sementara adalah kateter urin yang berguna
untuk mengeluarkan urin sementara atau sesaat. Kateter jenis ini mempunyai
bermacam-macam ukuran, semakin besar ukurannya semakin besar diameternya.
Pemasangan melalui uretra.
2. Kateter balon/kateter Folley, Kateter Indwelling/ Kateter Tetap adalah kateter yang
digunakan untuk mengeluarkan urin dalam sistem tertutup dan bebas hama, dapat
digunakan untuk waktu lebih lama
3. Kateter suprapubik dengan bungkus Silver alloy, merupakan kateter paling baru yang
dibungkus dengan perak bagian luar maupun bagian dalamnya. Perak mengandung
antimikroba yang efektif, tetapi karena penggunaan perak sebagai terapi antimikroba
belum sistematik, maka penggunaan jenis kateter inipun masih terbatas dan belum jelas
keakuratannya. Pemasangan kateter, sementara ini baru dapat dilakukan oleh dokter
urologi dalam kamar operasi sebagai tindakan bedah minor.
Pemasangan Folley/Indwelling Catheter
Prosedur pemasangan:
16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter agar urine tidak tumpah.
Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan. Lalu segera sambungkan
kateter dengan urine bag
17. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume yang tertera pada
label spesifikasi kateter yang dipakai
18. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah terfiksasi
dengan baik dalam vesika urinaria.
19. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
20. Fiksasi kateter:
- Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada abdomen
- Pada pasien wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
21. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung
kemih
22. Lepaskan duk dan pengalas serta bereskan alat
23. Lepaskan sarung tangan
24. Rapihkan kembali pasien
25. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula (ruang penyimpanan).
26. Mencuci tangan
27. Mengobservasi respon klien selama dan sesudah prosedur pemasangan kateter.
28. Mengevaluasi produksi urine
29. Mencatat prosedur dan respon klien selama prosedur
30. Mencatat waktu tindakan (hari tanggal, jam).
Jangan lupa melatih klien berkemih secara normal tanpa menggunakan kateter.
Prosedur:
a) komunikasi ke pasien
b) Mendekatkan alat
c) Memasang sampiran
d) Mencuci tangan
e) Memasang perlak/alas dan bengkok
e) Membuka plester dengan lidi kapas diolesi alcohol
f) Memakai sarung tangan
g) Mengeluarkan isi balon kateter dengan spuit
h) Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang, kemudian letakkan kateter
pada bengkok
i) Membereskan alat
j) Melepaskan sarung tangan
k) Mendokumentasikan.
1) Kondom kateter
2) Strip elastic
6) Selimut mandi
7) Sarung tangan
8) Gunting
Prosedur:
e. Bantu klien pada posisi terlentang. Letakkan selimut diatas bagian tubuh bagian atas dan tutup
ekstremitas bawahnya dengan selimut mandi sehingga hanya genitalia yang terpajan
h. Dengan tangan non dominan genggam penis klien sepanjang batangnya. Dengan tangan
dominan, pegang kantung kondom pada ujung penis dan dengan perlahan pasangkan pada ujung
penis
i. Sisakan 2,5 sampai 5 cm ruang antara glands penis dan ujung kondom
o. Mencuci tangan
p. Melaksanakan dokumentasi : 1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien
pada lembar catatan klien 2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang
melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
Prosedur Pelepasan:
Prosedur:
a. Komunikasi ke pasien lanjutkan dengan cuci tangan
b. Tutup pintu atau tirai samping tempat tidur
c. Jelaskan prosedur pada klien
d. Gunakan sarung tangan
e. Buka plester kondom perlahan dan pertahankan posisi kondom.
f. Letakkan kondom pada bengkok dan lepaskan dari kantong urin.
g. Pasien dirapihkan kembali
h. Alat dirapihkan kembali
i. Dokumentasikan.