Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MINGGU 4

MATA KULIAH KEPERAWATAN DEWASA


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SISTEM SISTEM PERKEMIHAN

Disusun oleh :

Andrew Osvarldo Pesurnay

NIM. 2110095

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN KATETER
pengertian Kateterisasi merupakan suatu tindakan prosedur untuk mengosongkan
kandung kemih dengan menggunakan kateter. Prosedur ini dilakukan
sebagai pilihan terakhir jika semua prosedur / metode tidak bisa
dilakukan. Biasanya tindakan kateterisasi ini dilakukan pada pasien yang
mengalami ketidaksadaran, pre dan post operasi, pasien dengan bed rest
total, koma diabetikum, cedera kandung kemih, infeksi urinaria, retensio
urin dan instabilitas aliran. Namun, tindakan prosedur kateterisasi ini
tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami infeksi traktus
urinarius ataupun trauma traktus urinarius.

Tujuan Tujuan penggunaan kateter ini dilakukan untuk membantu menegakkan


diagnosis (koma diabetikum, cedera kandung kemih, atau infeksi urinaria),
mengosongkan isi kandung kemih, misalnya mengurangi retensio urin,
memastikan tidak ada urin yang tersisa dalam kandung kemih setelah miksi,
sebagai tindakan pra dan pasca bedah, tindakan preventif untuk mencegah
kontaminasi pembalut atau daerah penyembuhan terpapar, misalnya : luka
bakar maupun untuk menghitung keseimbangan cairan
Persiapan 1. Pertama yang perlu dipersiapkan adalah memastikan kebutuhan
pasien pasien akan pemasangan kateter.
2. Selanjutnya adalah persiapan pasien yang terdiri dari
menyampaikan salam
3. Selanjutnya jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada klien
Persiapan alat 1. Kateter set steril dengan pelumas (type tgt indikasi pemasangan)
dan bahan 2. Pinset 3 buat (2 anatomis dan 1 chirugis)
3. Bak instrumen steril
4. Kapas steril secukupnya
5. Kassa steril secukupnya
6. Duk bolong steril
7. Sarung tangan steril satu pasang
8. Sarung tangan bersih satu pasang
9. Jelly
10. Bengkok
11. Buku / mainan untuk anak
12. Formulir yang sesuai
13. Urine bag
14. Spuit 20 ml berisi air steril untuk mengembangkan balon pada
cateter undwelling.
15. Handuk / pengalas / perlak 3 buah
16. Plester

Persiapan 1. Sebelum melakukan pemsangan kateter usahakan untuk menjaga


lingkungan privasi pasien
2. Mengatur pencahayaan ke arah uretra

Prosedur 1. Sebelum melakukan tindakan lakukan prosedur mencuci tangan


pemasangan 2. Menyelimuti tubuh bagian atas dengan selimut mandi dan
kateter pada ekstremitas bawah dengan selimut tidur.
wanita 3. Kenakan sarung tangan bersih.
4. Pasang handuk pada bagian kedua tungkai, diatas abdomen dan
pengalas dibawah perineum sampai area pemasangan.
5. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan.
6. Membersihkan labia dengan cara : menggunakan tangan kiri (non
dominan) untuk membuka labia, selanjutnya dengan
menggunakan pinset, bersihkan labia dengan kapas sublimate
steril dari atas kebawah / arah perineum, lalu bersihkan orofisium
urethra (perhatikan : meatus urethra perempuan, sangat kecil
terletak diatas orofisium vagina), lakukan dari labia sisi terjauh -
kemudian labia sisi terdekat dan terakhir di tengah, lakukan
berulang sesuai dengan kondisi labia (kotor/bersih), jangan
gunakan kapas/kassa yang sama untuk tindakan berulang.
7. Letakkan pinset pada bengkok (on sterilkan, jangan digunakan
lagi)
8. Buka pembungkus kateter dan letakkan pada bak steril. Usahakn
untuk tetap menjaga sterilitas kateter saat membukanya.
9. Tuangkan jelly secukupnya pada kassa steril.
10. Ganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan steril.
11. Ambil duk bolong steril dengan satu sudut, lalu letakkan duk
dengan bagian tengah (bagian yang bolong) berada tepat diatas
vulva klien.
12. Ambil kateter dengan tangan dominan lalu lumasi mulai ujung
kateter sampai kurang lebih 5 cm dengan jelly.
13. Buka labia mayora dengan tangan non dominan, lalu perhatikan
letak meatus urethra, kemudian masukan kateter dengan
menggunakan tangan dominan.
14. Dorong dan arahkan kateter pelan-pelan ke arah kandung kemih
sepanjang 5 - 7,5 cm pada orang dewasa atau sampai urin
mengalir sambil menyarankan klien agar relaks/tidak mengedan.
15. Apabila urin telah keluar, dorong ujung kateter 2,5 cm lagi.
Kateter jangan dipaksa dimasukkan apabila ada tahanan atau
sumbatan pada uretra karena bisa terjadi ruptur atau perdarahan.
16. Alirkan urin dari kateter secara perlahan dengan menampungnya
sementara di bengkok atau dapat langsung denga memsangnya
kedalam urin bag.
17. Masukkan cairan steril secukupnya untuk mengisi balon dengan
menggunakan spuit (jumlah cairan tergantung ketentuan yang ada
pada kateter tersebut), lalu tarik dan pastikan fiksasinya cukup
baik.
18. Segera hubungkan ujung kateter dengan urin bag, jika belumm
terpasang urin bag. Kemudian fiksasi bagian luar kateter dengan
menggunakan plester ke paha bagian dalam.
19. Letakkan posisi urin bag lebih rendah dari badan pasien dengan
ketentuan kateter harus berada di atas paha klien agar tidak
terjepit.
20. Atur posisi dan rapikan kembali.
21. Buka sarung tangan steril dan lakukan prosedur tindakan cuci
tangan
22. Evaluasi tindakan dan rencana tindak lanjut
23. Sampaikan salam terminasi.
24. Dokumentasikan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai