Anda di halaman 1dari 4

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN KATETER URINE

Disusun oleh:
Kelompok 7:
Gabriella Damai Scavia (2314314201057)
Nadya Eka Putri Wahyuni (2314314201088)
Nina Nofiantya Avanda (2314314201091)
Nur Fauziyah (2314314201095)
Rofiatul Hasanah (2314314201107)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAHARANI MALANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2023
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN KATETER URINE

Pengertian Pemasangan kateter urine adalah penyisipan tabung karet lewat uretra ke dalam
vesika urinaria.
Tujuan  Untuk mengeluarkan urine sehingga menghilangkan ketidaknyamanan
karena distensi kandung kemih
 Mendapatkan urine steril untuk specimen
 Pengkajian residu urine
 Penatalaksanaan pasien yang menderita inkompeten kandung kemih
 Mengatasi obstruksi aliran urine
 Mengatasi retensi perkemihan
Alat & Bahan 1. Sarung tangan
2. Duk biasa dalam keadaan steril
3. Lubrican atau pelumas
4. Larutan pembersih antiseptik
5. Sarung tangan steril
6. Larutan pembersih antiseptik atau larutan salin normal
7. Kassa steril
8. Forsep atau pinset
9. Squid yang bersisi air steril
10. Kateter
11. Kantung urine steril
12. Selimut atau handuk besar
Prosedur 1. Melakukan hygiene tangan
2. Tutup tirai atau pintu kamar
3. Naikkan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman untuk di lakukakn
pemasangan kateter
4. Berdiri menghadap klien pada samping kiri jika tidak kidal
5. Kosongkan meja pada sisi tempat tidur klien
6. Siapkan peralatan
7. Naikkan palang sisi tempat tidur klien pada sisi berlawanan
8. Posisikan klien dalam keadaan terlentang dengan kedua paha di
amboksikan atau dibuka
9. Tutupi bagian tubuh atas klien dengan selimut
10. Tutupi bagian eksremitas bawah dengan linen
11. Pajangkan hanya bagian genetalia
12. Menggunakan sarung tangan non steril
13. Bersihkan area perineal sesuai kebutuhan
14. Buka paket yang berisi sistem drainase
15. Letakkan kantung urin di sisi tepi bawah rangka tempat tidur
16. Bawa selang drainase keatas antara kedua palang sisi tempat tidur
(kateter indwelling)
17. Buka paket katerisasi sesuai dengan petunju sehingga bagian bawah dari
kontainernya tetap steril
18. Lakukan hygiene tangan
19. Atur perlengkapan dalam area steril
20. Buka terlebih dahulu set steril nya
21. Persiapkan alat-alat yang memang haris sudah dimasukkan kedalam
explorer untuk memudahkan untuk pelaksaan atau pemasangan
22. Buka paket yang terdapat kateternya
23. Tuangkan larutan antiseptik dalam kompartemen yang berisi lipatan
kassa steril
24. Buka paket steril yang berisi sistem otorisasi
25. Pakai sarung tangan steril
26. Pilih 2 metode pemasangan duk seteril:
a. pasang duk steril diatas kedua paha dan dibawah penis tanpa
membuka bagian dek bolong seluruhnya
b. pasang duk steril diatas kedua paha dan dibawah penis ambil duk
bolong buka lipatan dan pasang diatas penis
c. Bersihkan meatus uretra
27. Jika arik kulit pada ujung penis dengan tangan tidak dominan
28. Pegang batang penis tepat dibawah blends
29. Tarik meatus uretra dengan ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang
tidak dominan dalam posisi ini
30. Dengan tangan dominan ambil kassa dengan pinset dan bersihkan penis
31. Bersihkan dengan gerakan sirkuler dari meatus uretra ke arah bagian
dasar glance dan ulangi 3x dengan kassa bersih
32. Ambil squit berisi gel silokain
33. Masukkan ujung squit kedalam meatus uretra dengan memegang penis
secara mantap dan tegak lurus
34. Masukkan gel kedalam uretra secara perlahan
35. Ambil kateter dengan tangan dominan kurang lebih 8-10 cm dari ujung
kateter
36. Pegang bagian pangkal kateter dengan digulung secara longgar pada
telapak tangan dari tangan yang dominan
37. Masukkan kateter angkat penis ke posisi tegak lurus terhadap tubuh klien
dan gunakan gerakan mengangkat yang lebut
38. Masukkan kateter secara perlahan melalui meatus uretra sepanjang 18-
23 cm atau hingga urine keluar dari pangkal kateter
39. Jika dirasakn adanya tahanan tarik kateter. Jangan paksakan untuk
memasukkannya
40. Ketika urine keluar masukkan kateter 2-5 cm lebih dalam
41. Turunkan penis dan pegang kateter dan aman kan dengan tenagan yang
tidak dominan
42. Letakkan pangkal kateter diatas baki urine kembangkan balon jika KTT
retensi digunakan
43. Masukkan air steril sesuai dengan jumlah yang diindikasikan pada
kateter
44. Sambungkan ke selang drainase atau kantung urine
45. Amankan dengan plester pada salah satu pahaklien
46. Membantu klien kembali ke posisi nyaman
47. Rapikan peralatan yang sudah digunakan dalam tempat penyimpanan
yang benar
48. Lepaskan sarung tangan dan lakukan kebersihan tangan
49. Meninggalkan klien dan ruangan keadaan sebersih mungkin
50. Perawat mendokumentasi hasil pengamakan dan komplikasi yang terkait,
dan catat ukuran dan tipe kateter yang digunakan serta melengkapi
catatan keseimbangan cairan

Anda mungkin juga menyukai