Anda di halaman 1dari 3

MEMASANG KATETER URINE

Nomor Dokumen Nomor revisi Halaman

183/IRNA/SOP/I/2024 0 1/3
UPT RSUD
KELAS D PRATAMA
TANETE

Ditetapkan
STANDAR Direktur :
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
11 Januari 2024
PROSEDUR
dr. FIRDAUS,S.Ked
NIP. 19860424 201408 1 001
PENGERTIAN Memasang kateter urine adalah memasukkan kateter ke dalam
kandung kemih lewat uretra dengan menggunakan teknik aseptic
yang bertujuan untuk mengosongkan kandung kemih.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
Kateterisasi intermitten
1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Untuk menilai sisa urine pasca pengosongan kandung kemih
3. Mendapatkan bahan pemeriksaan steril
4. Mengosongkan kandung kemih sebelum proses melahirkan atau
operasi abdomen
5. Prosedur perioperative
Kateterisasi menetap
1. Memudahkan pengeluaran urine pada pasien inkontinensia
2. Memudahkan drainase kandung kemih continue pasca
trauma/operasi pada saluran kemih atau operasi besar lainnya.
3. Untuk membidai uretra dalam mempercepat pemulihan pasca
operasi urologi.
4. Meredakan retensi urine akut atau kronis
5. Mencegah kontak urine dengan istansi dengan insisi pasca operasi
perineum
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Kelas D Pratama Tanete Nomor
01.021/SK/RSUD PRATAMA/I/2024 tentang Pedoman Pelayanan
yang Seragam di RSUD Kelas D Pratama Tanete.

PROSEDUR A. Persiapan Alat :


1. Masker
2. Celemek
3. Perlak
4. Plester + Gunting plester
5. Bengkok dengan cairan desinfektan
6. Sarung tangan steril
7. Xylocain jelly
8. Spuit 10 cc
9. Aquadest atau NaCl 0,9%
10.Kateter urine steril sesuai kebutuhan
11.Kantong urine (urine bag)
12. Set kateter urine berisi :
 Pinset anatomi 1 buah
 Bengkok 1 buah
 Duk bolong
 Botol strelil bila diperlukan untuk pemeriksaan
 Kapas pembersih perineal/vulva
 Beberapa potong kassa.
B. Persiapan pasien :
1. Memberikan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi
pasien
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada pasien dan keluarga
C. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Membawa semua peralatan ke dekat pasien
3. Memberi salam dan memberitahu pasien bahwa tindakan
segera dimulai
4. Membantu pasien membuka pakaian bagian bawah
5. Meletakkan alas perlak di bawah bokong pasien atur posisi
pasien (litotomi)
6. Siapkan kasa
7. Membuka set kateter steril didekatkan ke pasien
8. Ambil secukupnya kasa dengan menggunakan korentang,
tempatkan pada bengkok steril
9. Siapkan kateter urine steril, dibuka dan ditempatkan dalam set
kateter steril
10.Menggunakan sarung tangan steril
11.Bersihkan daerah pemasangan kateter :
Pada Pasien Wanita
 Ambil pinset dan bersihkan vulva dengan kasa pembersih
dengan cara dari arah atas ke bawah minimal 3 kali (setiap
kali ganti kapas) lalu kasa kotor dibuang ke bengkok +
desinfektan
 Dengan dialasi potongan kassa, membuka labia mayor
dengan ibu jari dan telunjuk kiri, sementara tangan kanan
masih membersihkan sambil menekan sedikit keatas,
membersihkan meatus uretra dengan menggunakan kapas
pembersih
Pada Laki-Laki
 Memegang penis dengan tangan kiri dengan menggunakan
kassa
 Menarik prepitium sedikit ke arah pangkalnya, kemudian
membersihkannya dengan kasa minimall 3 kali (setiap kali
ganti kapas), lalu kapas kotor dibuang ke bengkok yang
berisi desinfektan
12.Memasukkan kateter sampai ke kandung kemih :
Pada Pasien Wanita
 Ambil kateter yang sudah diberi jelly, ratakan sebelum
dimasukkan ke dalam uretra
 Masukkan ujung kateter perlahan-lahan tanpa melepas
pembungkus dalamnya sambil menganjurkan pasien napas
dalam sampai urine keluar
 Setelah urine keluar masukkan terus ujung kateter sampai
batas 5 cm kemudian pangkal kateter dihubungkan dengan
kantong urine
Pada Pasien Laki-Laki
 Ambil kateter yang sudah diberi jelly, ratakan sebelum
dimasukkan ke dalam uretra
 Masukkan ujung kateter dengan penis diarahkan ke atas
secara perlahan-lahan tidak dipaksa tanpa melepas
pembungkus dalamnya sambil menganjurkan pasien napas
dalam sampai urine keluar
 Setelah urine keluar masukkan terus ujung kateter sampai
batas 5 cm kemudian pangkal kateter dihubungkan dengan
kantong urine
13.Melakukan fiksasi dalam dengan memberikan cairan NaCl atau
aquadest sebanyak 30 cc atau sesuai yang tertulis pada selang
kateternya dengan menggunakan spuit 10 cc
14.Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok yang
berisi desinfektan
15.Melakukan fiksasi luar sesuai kebutuhan
16.Merapikan pasien
17.Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
18.Tirai dibuka kembali.
19.Membereskan peralatan dan membuang sampah sesuai
jenisnya
20.Melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
21.Mendokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Khusus

Anda mungkin juga menyukai