Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama mahasiswa : Nur fadila tanggal : 21 juni 2022

Nim :N. 21. 044 ruangan:MAWAR RS HAJJA ANDI


DEPU

1. Identitas klien : Ny. “N”


2. Diagnose medis : tumor abdomen + ileus obstruktif
3. Tindakan kperawatan : pemasangan kateter
4. Diagnose keperawatan : gangguan mobilitas fisik

5. Data
Ny.“N” 29 tahun dibawa keruangan Mawar dengan : tumor abdomen + ileus
obstruktif. Tanda vital 120/86 mmhg, suhu 36,4 derajat, nadi 125x/menit,
kesadaran composmentis, klien untuk buang air kecil karena nyeri pada
abdomen.

6. Prinsip tindakan
1. a Tindakan keperawatan yang dilakukan Memasang kateter urin wanita.
Tujuan :

a. Menghilangkan distensi kandung kemih.


b. Sebagai penatalaksanaan kandung kemih inkompeten.
c. Untuk mendapatkan spesimen urin steril
d. Sebagai pengkajian jumlah residu urine, bila kandung kemih tidak
mampu untuk dikosongkan secara lengkap.
e. Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan
hemodinamik.
2. Indikasi :

a. Obstruksi pada aliran urine (missal pembesaran prostat).


b. Perbaikan kandung kemih, uretra dan struktur di sekelilingnya
melalui pembedahan.
c. Retensi urine yang berat
d. Ruam kulit, ulkus, luka iritasi akibat kontak dengan urine.
e. Penderita penyakit terminal yang merasa nyeri ketika linen tempat
tidur diganti.
3. Kontraindikasi :

a. Terdapat pembengkakan uretra


b. Terdapat keluaran dari ureter.
4. Prosedur :

Persiapkan alat yang dibutuhkan:

- Bak instrument yang berisi : Sarung tangan steril


- Sarung tangan bersih Satu duk steril
- Satu duk lubang
- Larutan pembersih antiseptic. Kapas
- Pinset Kateter
- Spuit yang sudah terisi aquabidest
- Selang drainase steril dan kantong pengumpul urine.
- Plester
- Selimut mandi
- Pelumas
- Perlak pengalas
- Kantung sampah atau bengkok
1) Cuci tangan
2) Siapkan klien. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
dan keluarga.
3) Jaga privacy klien.
4) Posisi perawat menghadap klien, berada di sebelah kiri tempat tidur
(apabila tangan dominan adalah tangan kanan, maka berdiri di
sebelah kanan).
5) Bantu klien pada posisi dorsal rekumben (terlentang dengan lutu
fleksi). Minta klien untuk merilekskan pahanya sehingga
memudahkan rotasi eksternal. Bila klien tidak dapat mengabdusikan
tungkainya pada sendi panggul (missal arthritis sendi), baringkan
klien pada posisi miring (Sim’s) dengan tungkai atas fleksi pada
lutut dan panggul.
6) Selimuti bagian ekstremitas bawah klien.
7) Memasang perlak pengalas dan pispot.
8) Kenakan sarung tangan bersih dan cuci area perinatal dengan sabun
dan air hanyat menggunakan waslap sesuai kebutuhan dan
keringkan dengan handuk.
9) Angkat pispot dan perlak pengalas.
10) Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
11) Buka kateter sesuai petunjuk, pertahankan dasar wadah tetap setril.
12) Gunakan sarung tangan steril.
13) Ambil duk steril dan biarkan tidak melipat. Pastikan bahwa duk ini
tidak menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
14) Letakkan duk di atas tempat tidur di antara paha klien. Sisipkan tepi
duk tepat di bawah pantat klien, perhatikan utuk tidak menyentuh
permukaan terkontaminasi dengan tangan yang telah menggunakan
sarung tangan.

15) Tutupkan duk berlubang di atas perineum klien, memajankan labia


dan berhati-hati untuk tidak menyentuh permukaan yang
terkontaminasi.
16) Letakkan bak instrument steril dan isinya di atas duk steril di antara
paha klien.
17) Buka kemasan yang berisi larutan pembersih antiseptic dan
tuangkan isinya ke kassa.
18) Berikan pelumas pada dasar ujung kateter 2,5 cm sampai 5 cm.
19) Dengan tangan non dominan, hati-hati regangkan labia untuk
pemajanan sempurna meatus uretra. Pertahankan tangan non
dominan pada posisi ini sepanjang prosedur.
20) Dengan tangan dominan, ambil kassa yang sudah diberi larutan
antiseptic dengan pinset dan bersihkan area perineal. Usap dari
depan ke belakang dari klitoris ke arah anus. Gunakan bola kapas
bersih baru untuk tiap usapan, Sepanjang dekat dengan lipatan
labia, sepanjang area yang jauh dari lipatan labia dan pada meatus.
21) Dengan tangan dominan, ambil kateter 7,5 cm sampai 10 cm dan
dari ujung. Letakkan ujung kateter pada wadah penampung urin
(urine bag).
22) Minta klien untuk menghindari mengejan dengan cara tarik napas
dalam dan dengan perlahan memasukkan kateter melalui meatus.
23) Dorong kateter sekitar 5 sampai 7,5 cm pada orang dewasa. Urine
yang nampak keluar
24) menandakan bahwa ujung kateter sudah berada di dalam kandung
kemih atau uretra bawah.
25) Dengan tangan non dominan, hubungkan spuit ke port injeksi pada
ujung kateter.
26) Perlahan injeksikan aquabidest.
27) Setelah mengembangkan balon dengan baik, tangan non dominan
dan tarik perlahan untuk merasakan tahanan.
28) Hubungkan ujung kateter ke selang penampung
29) Plester kateter ke sebelah dalam paha klien dengan plester non-
alergik.
30) Lepaskan sarung tangan dan rapikan peralatan.
31) Bantu klien ke posisi nyaman.
32) Cuci tangan.
5. Prinsip-prinsip tindakan
a. Pemasangan kateter dilakukan dengan lembut
b. Prinsip tindakan pemasangan kateter adalah steril.
c. Lubrikasi harus adekuat
d. Kateter yang digunakan disesuaikan dengan kondisi klien.
6. Analisa tindakan keperawatan
Pada dasarnya, tindakan pemasangan kateter urine yang
dilakukan pada klien sesuai dengan teori yang ada. Namun, terdapat
prosedur yang tidak dilakukan karena keterbatasan alat seperti duk
steril, duk berlubang dan selimut mandi. Selain itu, tindakan
pemasangan kateter hanya dilakukan dengan satu prinsip saja, yaitu
steril. Di dalam teori, pemasangan kateter dilakukan dengan
menggunakan dua prinsip, yaitu bersih dan steril. Prinsip yang
pertama kali digunakan adalah prinsip bersih, yaitu ketika melakukan
perineal hygiene sebelum pemasangan kateter. Prinsip steril kemudian
digunakan selama pemasangan kateter. Meskipun tidak terdapat
prosedur perineal hygiene, area genitalia tetap dibersihkan dengan
kassa yang sudah diberi larutan desinfektan.
7. Bahaya yang dapat terjadi
Prinsip steril yang tidak terjaga selama pemasangan kateter akan
meningkatkan resiko masuknya bakteri dan mikroorganisme lainnya
masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi saluran
kemih. Selain itu, pemasangan kateter yang tidak dilakukan dengan
lembut dan hati-hati akan menyebabkan luka di saluran kemih dan area
genitalia.

8. Hasil yang didapat dan maknanya


- Tampak keluar urine dari kateter yang sudah disalurkan dengan
urine bag.
- Urine berwarna kuning kecoklatan
- Tidak ada haluaran darah dalam urine
- Klien kooperatif
- Masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai