Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

Namaklien :Tn K
DiagnosaMedis : Hipertensi

A. Keluhan utama : Nyeri Kepala

B. Data yang mendukung diagnosis keperawatan

C. Diagnosa keperawatan : nyeri sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan


vascular serebral.

DS : - Klien mengatakan sering pusing


DO : - Tanda-tanda vital
TD: 170/70 mmHg,
RR: 22 x/menit,
HR: 110 x/menit
T: 37,5°C
A. DasarPemikiran
Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi pada pembuluh darah arteri ketika darah
dipompa oleh jantung, untuk dialirkan ke seluruh anggota tubuh. Terdapat dua hal yang
signifikan berhubungan dengan tekanan darah. Yang pertama adalah sistolik dan yang kedua
diastolik, Diastolik adalah tekanan yang dihasilkan jantung ketika mendorong darah ke
dalam arteri. Sedangkan sistolik adalah tekanan yang dibuat sebagai arteri menahan aliran
darah. Tekanan darah sendiri dapat berubah tergantung pada apakah seseorang berbaring
atau berdiri. Aktivitas fisik maupun emosi juga dapat memengaruhi tekanan darah.

B. PrinsipTindakanKeperawatan
No Prosedur Rasional
A. FaseOrientasi
1 Memberisalam/ menyapaklien
2 Memperkenalkandiri
3 Menjelaskantujuantindakan
4 Menjelaskanlangkahprosedur
5 Mencucitangan
B. FaseKerja
1 Tentukanukuranmanset yang tepat Menyesuaikan besar
lengan klien
2 Tentukan sisi terbaik untuk menempatkan Menghindari bendungan
manset, hindari ekstremitas dengan jalur dari shunt
IV,shunt arterio vena,trauma
Penderita duduk / berbaring, lengan atas agak
3 fleksi
4 Palpasi arteri brachialis
Dengan manset kempis, lilitkan manset
5 mengitari lengan atas
Stetoscop ditempelkan pada kedua
6 lubang telinga
Ujung stetoscop ( diafragma / bel) ditempelkan Mendengarkan pulsasi
7 pada arteri brakialis arteri
Tutupkan tung putaran tekanan searah jarum jam
8 sampai kencang
Kembangkan manset sampai 30 mm Hg di atas
9 tingkat palpasi sistolik
Kempiskan manset secara bertahap, perhatikan
10 bunyi redup hilang
Kempiskan manset dengan cepat, kecuali
prosedur akan diulang. Apabila mengulang
11 prosedur tunggu sampai 30 detik
12 Lipat manset dan simpan dengan benar
13 Catat hasil pada catatan medik
D FASE TERMINASI

1 Merapikan pasien
Melakukan evaluasi tindakan (baik subyektif
2 maupun obyektif)
3 Merapikan alat
4 Menyampaikan rencana tindak lanjut

5 Mencuci tangan
6 Berpamitan
7 Dokumentasi

C. Bahaya yang mungkin muncul


Pengukuran tekanan darah dapat menjadi tidak akurat jika pasien tidak
duduk, lengannya tidak diganjal, dan dilakukan setelah beristirahat lima menit.
Selain itu, tekanan darah dapat naik secara sementara untuk berbagai alasan,
termasuk stress karena diperiksa dokter, yang disebut dengan “efek jas putih /
white coat hypertension.”

D. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnose keperawatan


diatas:

1. Observas itanda-tanda vital

2. Mempertahankan tirah baring selama fase akut

3. Berikan obat penurun tekanan darah pada klien

E. Hasil yang didapatkan setelah tindakan


keperawatan
S : Pasien merasa lebih tenang
O : Hasil pengukuran tanda-tanda vital:
TD = 160/70 mmHg,
HR= 82 kali/menit,
RR= 22 kali/menit,
Suhu= 36.5°C

F. Evaluasi Diri
Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Selanjutnya dilakukan evaluasi atau pengukuran setiap 6 jam atau saat terjadi
keluhan.
G. Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8,


1997, EGC, Jakarta.

Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.


Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
Handler, Joel., 2009. The Importance Of Accurate Blood Pressure
Measurement. The Permanente Journal / Summer 2009 / Volume 13
No.3.

Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai