1. DESKRIPSI
Pada sub modul ini mahasiswa akan mempelajari tentang pengukuran tekanan darah. Fokus
sub modul ini adalah mempelajari mengenai definisi, tujuan, persiapan alat, prosedur dan
evaluasi. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berpikir
sistematis, komprehensif dan kritis dalam melakukan tindakan prosedur pengukuran tekanan
darah dengan pendekatan kegiatan praktikum terstruktur secara kelompok. Kegiatan
pendalaman materi dilakukan dengan menjawab pertanyaan sedangkan kegiatan kelompok
diarahkan pada pelaksanaan praktikum tentang prosedur pengukuran tekanan darah.
2. LEARNING OBJECTIVE
Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul ini peserta didik mampu:
A. Mengetahui tentang pengertian pengukuran tekanan darah
B. Mengetahui tentang tujuan pelaksanaan pengukuran tekanan darah
C. Mengatahui tentang alat yang harus disiapkan untuk melakukan pengukuran tekanan
darah
D. Melakukan prosedur pengukuran tekanan darah dengan tepat
E. Melakukan dokumentasi hasil pengukuran tekanan darah
F. Menganalisis hasil pengukuran tekanan darah sesuai dengan kondisi pasien
3. PENDAHULUAN
Tekanan darah (TD), fungsi curah jantung dan resistensi vascular sistemik merupakan
kekuatan yang digunakan darah untuk melawan dinding pembuluh darah. Tekanan darah
dinyatakan dalam millimeter (mm) air raksa (Hg). Tekanan darah sistolik merupakan tekanan
darah yang digunakan untuk melawan dinding pembuluh darah saat systole ventrikel
(kontraksi). Sedangkan tekanan darah diastole adalah tekanan yang dikeluarkan pada saat
diastole ventrikel (relaksasi) . Tekanan darah rerata orang dewasa adalah 120/80 mmHg.
Sistem pengatur tekanan darah meliputi system saraf, endokrin, kardiovaskular, dan
perkemihan. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah factor yang mempengaruhi
curah jantung, resistensi vascular systemic, atau keduanya. Factor tersebut antara lain jumlah
dan isi darah sirkulasi, elastisitas dan kemampuan otot polos pada dinding arteri, fungsi ginjal
dan hormone. Reseptor sensorik khusus pada pada dinding pembuluh darah yang disebut
baroreseptor, distimulasi oleh perubahan tekanan darah. Baroreseptor mengirimkan sinyal
yang menyebabkan berbagai reaksi tubuh yang membantu mempertahankan tekanan darah
normal.
Hipotensi adalah tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg atau 20-30 mmHg dibawah tekanan
darah normal. Hipotensi ortostatik atau postural hipotensi adalah penurunan tekanan darah
secara tiba-tiba 25 mmHg dibawah tekanan sistolik dan penurunan tekanan diastolic 10 mmHg
ketika klien berubah posisi dari berbaring ke duduk atau dari posisi duduk ke berdiri.
Sedangkan hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan sistolik persisten diatas 135-140
mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg. Untuk penegakan diagnosa hipertensi,
peningkatan tekanan darah klien harus tetap tinggi selama beberapa kali pengukuran.
4. POKOK BAHASAN
a. Pengertian Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah merupakan prosedur untuk mendapatkan hasil dari curah
jantung dan tahanan pembuluh perifer. Prosedur ini biasanya dilakukan pada saat
melakukan pengkajian fisik, pengkajian awal pasien yang baru dirawat, dan merupakan
bagian dari pengkajian TTV rutin. Tekanan darah dapat diukur secara langsung maupun
tidak langsung tergantung kondisi klien.
Metode pengukuran tekanan darah langsung dilakukan dengan prosedur invasif dengan
cara memasukkan kateter intravena yang dilengkapi sensor elektronik dan dimasukkan ke
arteri. Ujung kateter dilengkapi dengan sensor khusus yang mengukur tekanan dan
penularan infomasi secara elektronik berupa tekanan sistolik dan diastolic yang
ditampilkan di layar dalam bentuk gelombang.
b. Pengkajian
Sebelum melakukan prosedur pengukuran tekanan darah, beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah :
1. Kaji lokasi pengukuran tekanan darah, hindari lokasi yang mengalami injury atau
terdapat luka pembedahan.
2. Kaji arteri yang adekuat, agar jika dilakukan penekanan saat pengukuran tekanan darah
tidak menimbulkan penurunan sirkulasi.
3. Kaji nadi bagian distal untuk memastikan bahwa nadi tersebut dapat dipalpasi.
4. Kaji ukuran manset yang tepat untuk dipasang pada ektrimitas agar memperoleh
pembacaan tekanan darah yang akurat.
5. Kaji factor yang mempengaruhi tekanan darah seperti: usia, ansietas, ketakutan,
merokok, makan atau beraktivitas dalam waktu 30 menit sebelum dilakukan
pengukuran tekanan darah, dan perubahan postur agar dapat memperoleh hasil
pengukuran yang akurat.
6. Perhatikan hasil pengukuran tekanan darah sebelumnya dengan melihat pada rekam
medis sebagai perbandingan.
c. Diagnosa
d. Perencanaan
Kriteria hasil yang diharapkan dari hasil pengukuran tekanan darah adalah :
1. Pengukuran tekanan sistolik dan diastolic dapat dilakukan secara tepat dan hasil yang
dicapai akurat
2. Tekanan darah dalam rentang normal
3. Klien dapat mengerti mengapa perlu dilakukan pengukuran tekanan darah dan
interpretasi hasilnya
e. Persiapan
Persiapan Alat :
1. Stetoskop
2. Sphygmomanometer air raksa atau mercury lengkap dengan pompa dan manset
3. Sarung tangan jika dibutuhkan
4. Alcohol swab
5. Alat tulis untuk dokumentasi hasil
Persiapan Pasien :
1. Anjurkan kepada klien untuk menghindari makan, minum, atau merokok 30 menit
sebelum dilakukan pengukuran tekanan darah.
2. Minta klien untuk duduk atau berbaring saat prosedur dilakukan.
3. Anjurkan klien untuk istirahat 5 menit sebelum dilakukan pengukuran tekanan darah.
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada klien.
5. Bila klien perlu untuk mengukur tekanan darah secara mandiri di rumah, maka perlu
dijelaskan tentang :
a. Ukuran manset yang digunakan. Bantu klien menentukan ukuran manset yang
susuai dengan kondisi tubuh klien untuk digunakan dirumah.
b. Anjurkan pada klien untuk mengukur tekanan darah pada lokasi pengukuran yang
sama agar mendapat hasil pengukuran yang konsisten.
c. Ajarkan klien bahwa “hasil atas” (systole) pada pengukuran tekanan darah selalu
lebih tinggi daripad “hasil bawah” (diastole).
f. Implementasi
7,5 – 13 Bayi 5 8
13 - 22 Anak 8 13
22 - 32 Dewasa 13 24
42 – 50 Paha 20 42
Rekomendasi Parameter TD
(mmHg)
10 103 70
20 120 80
40 126 84
60 135 89
American Heart Association (AHA) mengidentifikasi kategori berikut pada individu yang tidak
menerima obat anti hipertensi
g. Evaluasi
Evaluasi hasil pengukuran untuk mendapatkan hasil pembacaan yang akurat dengan
membandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya yang tercatat pada rekam medis.
Evaluasi apakah tekanan darah klien dalam rentang normal.
Identifikasi variasi hasil pengukuran tekanan darah klien lebih dari 5-10 mmHg antara
yang satu dengan yang lain.
Evaluasi perubahan tekanan darah klien secara signifikan ketika dalam posisi berdiri.
Laporkan hasil pengukuran yang abnormal kepada perawat, dokter, atau tenaga
kesehatan lain yang merawat.
h. Dokumentasi
6. DAFTAR PUSTAKA
Rosdahl, Caroline Bunker & Kowalski, Mary T., (2002). Buku Ajar Keperawatan Dasar
Volume 2. EGC. Jakarta.
Kozier, B., Erb, G., & Blais, K. Fundamentals Of Nursing: concepts, process and practice. (5th
ed.) California: Addison-Wesley Publishing Company.
Kusyati, Eni. Et al. (2006). Ketrampilan dan Prosedur Laboratorium. EGC. Jakarta.