B. Persiapan Pasien
Berikut ini langkah persiapan yang diperlukan pada prosedur FNAB :
Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
Mengevaluasi apakah terdapat kontraindikasi seperti gangguan koagulasi,
penggunaan antikoagulan, episode sinkop, komplikasi FNAB jika pernah dilakukan
sebelumnya
Menilai lokasi relatif target lesi terhadap struktur anatomi lainnya, perkirakan
kedalaman lesi, konsistensi, mobilitas, apakah terdapat pulsasi atau bruit
Meninjau pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang ada
Menentukan lokasi massa yang akan di aspirasi
Memperkirakan ukuran jarum yang akan digunakan
Melakukan informed consent dengan menjelaskan prosedur FNAB dan komplikasi
yang mungkin terjadi saat prosedur dilakukan
C. Peralatan
Alat yang diperlukan untuk melakukan prosedur FNAB adalah :
Jarum ukuran 22 hingga 27 dengan panjang yang sesuai
Spuit 10 cc (jika teknik aspirasi digunakan)
Penyangga jarum suntik berbentuk seperti pistol (jika menggunakan teknik aspirasi):
Ini sangat dianjurkan dan memungkinkan aspirasi yang lebih seragam dan manipulasi
jarum yang lebih mudah
Tempat tampung untuk pemeriksaan tambahan khusus seperti wadah kultur
Alcohol swab
Slide kaca
Kassa
D. Posisi Pasien
Posisi pasien disesuaikan dengan letak target lesi yang akan dilakukan aspirasi dan
dikondisikan untuk membuat pasien senyaman mungkin. Sebagian besar prosedur
dilakukan pada posisi pasien supinasi.
Pada biopsi aspirasi kelenjar tiroid, pundak pasien ditopang oleh bantal sehingga
leher akan hiperekstensi dan area biopsi akan terpapar lebih luas. Jarum diarahkan
medial ke arah nodul tiroid dan menjauhi arteri karotis.
Pada kelenjar submandibula, palpasi bimanual diperlukan dengan melakukan
penekan pada bagian mulut menggunakan jari tengah dan telunjuk ke arah inferior,
sedangkan ibu jari menstabilisasi massa dari luar. Kemudian tangan dominan
memegang jarum untuk aspirasi.
Praprosedural
Sebelum memulai prosedur, lakukan penamaan slide spesimen sesuai dengan
identitas pasien, kemudian posisikan pasien dan lakukan lokalisasi dan fiksasi target.
Bersihkan area pungsi dengan alcohol swab. Lakukan anestesi jika diperlukan.
Prosedural
Terdapat 2 teknik untuk melakukan FNAB yaitu teknik aspirasi dan nonaspirasi.
E. Teknik Aspirasi
Pada teknik aspirasi, langkah yang perlu dilakukan adalah :
Siapkan jarum yang sudah terpasang pada spuit 10 cc dan dapat dibantu dengan
penyangga spuit untuk mempermudah aspirasi
Fiksasi massa menggunakan 2 jari dari tangan yang tidak dominan
Menggunakan tangan yang dominan, tusuk jarum hingga menembus kulit atau
mukosa secara cepat, lanjutkan hingga mencapai target
Pada target yang superfisial, jarum di introduksi pada sudut 30-45 derajat. Untuk
massa yang lebih dalam, gunakan sudut yang lebih tegak lurus
Setelah ujung jarum berada di dalam massa, lakukan suction dengan menarik
kembali plunger jarum suntik
Sambil mempertahankan suction, gerakkan jarum dengan cepat ke depan dan ke
belakang. Jarum dipertahankan di dalam target dan tidak keluar dari kulit.
Lepaskan tekanan negatif setelah pengambilan sampel selesai, sebelum menarik
jarum dari massa
Tarik jarum dari massa dan persiapkan apusan
Setelah ditarik, lepaskan spuit dari jarum. Isi spuit dengan udara dan pasang kembali
ke jarum yang mengandung specimen
Keluarkan spesimen ke slide kaca
F. Teknik Nonaspirasi
Untuk teknik nonaspirasi, berikut langkah yang dapat dilakukan :
Fiksasi massa target antara 2 jari tangan yang tidak dominan
Pegang jarum menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
Majukan jarum ke dalam massa target
Gerakkan jarum ke depan dan ke belakang dalam massa dengan cepat
Secara bersamaan, gerakkan jarum dengan gerakan memutar searah jarum jam
berlawanan arah jarum jam
Tarik jarum dari pasien. Pasang jarum suntik berisi udara, dengan plunger sudah
ditarik, ke jarum yang mengandung specimen
Keluarkan spesimen ke slide kaca
G. Pembuatan Apusan
Terdapat 2 metode pembuatan apusan, yaitu metode apusan satu langkah dan metode
apusan dua langkah.
Metode apusan satu langkah dipilih untuk spesimen dengan konsistensi semisolid atau
spesimen dengan volume yang sedikit. Cara melakukannya :
Teteskan aspirat ke slide kaca yang sudah diberi label
Ambil slide kaca kedua yang bertujuan untuk menyebarkan specimen
Pegang tepi slide kaca kedua yang bersinggungan dan tegak lurus dengan ujung slide
spesimen pertama (membentuk rupa engsel)
Turunkan slide kaca kedua secara perlahan hingga menutupi spesimen dan lakukan
sedikit penekanan hingga spesimen tersebar
Metode apusan dua langkah dipilih untuk spesimen dengan konsistensi yang lebih cair.
Cara melakukannya :
Tempatkan spesimen di ujung berlabel pada slide
Pegang slide kaca kedua pada sudut 45 derajat ke slide
Biarkan slide kedua kontak dengan spesimen sehingga setetes spesimen menyebar
dan terkonsentrasi sepanjang garis kontak
Tarik slide menjauhi label dengan menarik partikel-partikel jaringan
Angkat slide kaca kedua
Taruh slide kaca kedua sejajar dengan slide spesimen seperti pada metode satu
langkah
Setelah prosedur selesai dilakukan segera bersihkan area pungsi dan lakukan penekanan
pada lokasi penusukan jarum. Beberapa hal yang harus diawasi setelah prosedur adalah :
Tanda vital
Keadaan luka
Tanda infeksi
Tanda dan gejala reaksi alergi
Komplikasi akibat prosedur