Anda di halaman 1dari 22

Konsep plebotomis, Penyulit

plebotomis dan Komplikasi dalam


plebotomis.
Kelompok 7 :
Berliana Tiara Putri (12190821N)
Tresa Ivani Nurmala (12190822N)
KONSEP
PLEBOTO
MIS
● Plebotomis sebagai kompetisi dasar medical
laboratory technologist.
● Phleb (pembuluh Darah vena) Tomia ( mengiris /
memotong /cutting)
● Flebotomis : seorang tenaga medis yang
mendapatkan pelatihan untuk mengeluarkan dan
menampung spesimen darah vena, arteri dan
kapiler
Tugas seorang plebotois
 Memahami anatomi dan fisiologi tubuh

 Memahami situasi pasien

 Memahami teknik komunikasi

 Memahami peralatan dan teknik pengambilan darah

 Memahami spesimen collection dan spesimen transport

 Memahami proses pengendalian mutu


Tahap konsep plebotomis
Contoh formulir
permintaan
pemeriksaan
laboratorium
Identifikasi pasien

Identifikasi pasien Untuk pasien Rawat Untuk pasien Rawat


adalah tahap yang paling Jalan, mintalah pasien Inap, mintalah pasien
penting dalam prosedur menyebutkan : menyebutkan :
pengambilan darah.  Nama lengkap  Nama lengkap
Kesalahan dapat  Tanggal lahir  Tanggal lahir
bermula dari proses ini.  Alamat  Cek indentifikasi pada
gelang pasien
Persiapan Pasien

Sebaiknya dijelaskan
Sebelum melakukan dengan singkat dan
pungsi vena, pasien tindakan yang akan
harus diberi keyakinan dilakukan, selain itu perlu
dengan sikap yang diverifikasi persiapan
ramah dan profesional pasien seperti puasa atau
makan obat-obat tertentu
Persiapan peralatan
• Sarung tangan
• Larutan antiseptik : alkohol 70%
• Tourniqet
• Kapas alkohol
• Vacutainer blood collection tubes or disposible syringe
• Kapas kering
• Masker

Selain persiapan peralatan, area plebotomis juga harus di desinfeksi


secara rutin, dengan mengelap seluruh permukaan lingkungan ruangan.
Pemilihan vena untuk plebotomis

Vena yang cukup Dekat dengan


besar permukaan kulit

Vena yang cukup Terfiksasi dengan baik


mudah dilihat
Pemilihan pungsi vena

1. Hindari bekas luka bakar


2. Hindari hematom, bila terpaksa pengabilan darah diambil distal
dari tempat hematom
3. Bila ada infus, ambil dari lengan yang lain
4. Bila vena sulit ditemukan, pijat lengan
5. Palpasi fossa cubiti dengan jari telunjuk
PENYULIT
PLEBOTO
MIS
Faktor Penyulit dalam Pengambilan
darah vena yaitu faktor fisik pasien,
faktor psikologis pasien, faktor
teknik.
Faktor fisik pasien
1. Kegemukan
Pasien Pada pasien yang gemuk terkadang phlebotomis sulit untuk menemukan pembuluh darah vena
yang akan ditusuk karena terhalang oleh jaringan lemak. Orang yang gemuk memiliki vena yang lebih
dalam dan tidak terlihat sehingga sulit untuk dipalpasi.

2. Oedema
Edema merupakan penimbunan cairan tubuh. Phlebotomis menjadi sulit untuk menemukan letak vena.
Jika darah yang diambil pada tempat yang oedema, maka darah akan tercampur dengan cairan oedema
sehingga akan terjadi pengenceran. Phlebotomis dapat mencari pembuluh darah lain yang tidak
oedema.

3. Luka bakar
Pasien yang mengalami luka bakar, jaringan pada tubuhnya rusak dan mudah mengalami infeksi.
Jangan melakukan pengambilan di daerah ini. Pasien sangat rentan terhadap infeksi.
Faktor psikologi pasien
Faktor penderita yang kurang kooperatif disebabkan
penderita merasa ketakutan sehingga penderita menolak
untuk dilakukan pengambilan darah. Cara mengatasinya
dengan mencari bantuan petugas lain dan menenangkan
pasien agar pasien mengerti perlunya untuk dilakukan
pengambilan darah. Bila tidak berhasil, jelaskan secara
tertulis pada lembar permintaan laboratorium.
Faktor teknik
Gagal memperoleh darah, gagal dalam pengambilan darah dapat disebabkan :
1) Cara pengambilan darah vena yang salah oleh plebotomis
2) Tusukan sudah tepat tetapi darah tidak cukup terhisap, kemungkinan:

Kesalahan teknik Kesalahan non teknik

• Arah tusukan tidak tepat Pembuluh darah menyempit (kolaps)


• Sudut tusukan terlalu kecil atau karena rasa takut yang berlebihan dan
terlalu besar menyebabkan volume darah
• Salah menentukan vena yang berkurang. Volume darah berkurang
dipilih karena pendarahan berat, kekurangan
• Tusukan terlalu dalam atau cairan tubuh, dan tekanan darah
kurang dalam turun.
• Pembuluh bergeser karena tidak
terfiksasi
KOMPLIKASI
PLEBOTOMIS
Dalam pengambilan darah vena
yang salah dapat menyebabkan
komplikasi.
A. Pingsan
Pingsan adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadaran beberapa saat karena penurunan tekanan
darah. Pingsan dapat disebabkan karena pasien mengalami rasa takut yang berlebihan atau karena
pasien puasa terlalu lama.
Cara mengatasi:
• Hentikan pengambilan darah
• Pasien dibaringkan ditemoat tidur, kepala dimiringkan ke salah satu sisi
• Tungkai bawah ditinggikan (lebih tinggi dari posisi kepala)
• Longgarkan baju dan ikat pinggang pasien
• Minta pasien untuk menarik nafas panjang
• Minta bantuan dokter
• Jika pasien belum sempat dibaringkan, minta pasien menundukan kepala diantara kedua kakinya
dan menarik nafas
B. Hematom
Terjadi karena :
 Vena terlalu kecil untuk jarum yang dipakai
 Jarum menembus seluruh dinding vena
 Jarum dilepaskan pada saat torniquet masih dipasang
 Tusukan berkali-kali
 Tusukan tidak tepat
 Pembuluh darah yang rapuh

Cara mengatasi :
jika terjadi hematoma lepaskan jarum dan tekan dengan kuat sehingga darah tidak menyebar dan
mencegah pembengkakan. Apabila ingin cepat hilang, kompres dengan air hangat seraya diurut dan
diberi salep trombopop.
D. Nyeri pada bekas tusukan
C. Petechiae
Rasa nyeri berlangsung tidak lama sehingga tidak memerlukan
Bintik kecil merah dapat
penanganan khusus. Nyeri bisa timbul akibat alkohol yang belum
muncul karena pendarahan
kapiler di bawah kulit. Ini kering atau akibat penarikan jarum yang terlalu kuat.
karena kelainan pembuluh
darah. Jika terjadi setelah Cara pencegahan :
dibendung dapat dikarenakan • Setelah kulit didesinfeksi, tunggu alkohol hingga mengering
pembendungan yang terlalu sebelum dilakukan pengambilan darah.
lama. • Penarikan jarum jangan terlalu kuat.

E. Vena kolapas F. Terambilnya darah arteri


Terjadi karena penarikan plunger terlalu
Salah penusukan dapat mengakibatkan terambilnya darah arteri
lama atau terlalu cepat. karena phlebotomis menusuk pembuluh darah arteri. Jadi,
seorang phlebotomis harus bisa menentukan pembuluh darah
yang akan ditusuk.
G. Pendarahan berlebihan
Pendarahan yang berlebihan terjadi karena terganggunya sistem koagulasi
darah pada pasien. Hal ini bisa terjadi karena :
• Pasien melakukan pengobatan dengan obat antikoagulan sehingga
menghambat pembekuan darah.
• Pasien menderita gangguan pembekuan darah.
• Pasien mengidap penyakit hati kronis sehingga pembentukan protrombin
dan fibrinogennya terganggu.

Cara mengatasi :
1. Menekan kuat pada tempat pendarahan
2. Memanggil dokter untuk penanganan selanjutnya
H. Komplikasi neurologis
I. Kerusakan vena
Komplikasi neurologis dapat bersifat lokal karena
tertusuknya syaraf dilokasi penusukan. Hal ini dapat Terjadi karena pengambilan darah yang
menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang berulang kali pada tempat yang sama
menjalar ke lengan. Serangan kejang juga dapat terjadi. sehingga meyebabkan kerusakan dan
peradangan setempat. Hal ini
mengakibatkan pembuluh darah menutup.
Cara mengatasi : Pencegahannya dengan menghindari
• Hentikan pengambilan darah pengambilan berulang kali pada tempat
• Baringkan pasien dengan kepala dimiringkan ke salah yang sama.
satu sisi, bebaskan jalan nafas dan hindari agar lidah
tidak tergigit
• Hubungi dokter
J. Alergi
Alergi bisa terjadi karena bahan-bahan yang dipakai dalam phlebotomi, misalnya alergi
terhadap antiseptik dan plester. Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan
dan gatal. Phlebotomis hendaknya menanyakan apakah pasien memiliki riwayat alergi
terhadap bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pengambilan darah. Jika
pasien alergi terhadap alkohol 70% maka dapat diganti dengan larutan iodium atau
dengan betadine.

Cara mengatasi :
• Tenangkan pasien dan beri penjelasan
• Panggil dokter untuk penanganan selanjutnya
“THANK
YOU”

Anda mungkin juga menyukai