Sebaiknya dijelaskan
Sebelum melakukan dengan singkat dan
pungsi vena, pasien tindakan yang akan
harus diberi keyakinan dilakukan, selain itu perlu
dengan sikap yang diverifikasi persiapan
ramah dan profesional pasien seperti puasa atau
makan obat-obat tertentu
Persiapan peralatan
• Sarung tangan
• Larutan antiseptik : alkohol 70%
• Tourniqet
• Kapas alkohol
• Vacutainer blood collection tubes or disposible syringe
• Kapas kering
• Masker
2. Oedema
Edema merupakan penimbunan cairan tubuh. Phlebotomis menjadi sulit untuk menemukan letak vena.
Jika darah yang diambil pada tempat yang oedema, maka darah akan tercampur dengan cairan oedema
sehingga akan terjadi pengenceran. Phlebotomis dapat mencari pembuluh darah lain yang tidak
oedema.
3. Luka bakar
Pasien yang mengalami luka bakar, jaringan pada tubuhnya rusak dan mudah mengalami infeksi.
Jangan melakukan pengambilan di daerah ini. Pasien sangat rentan terhadap infeksi.
Faktor psikologi pasien
Faktor penderita yang kurang kooperatif disebabkan
penderita merasa ketakutan sehingga penderita menolak
untuk dilakukan pengambilan darah. Cara mengatasinya
dengan mencari bantuan petugas lain dan menenangkan
pasien agar pasien mengerti perlunya untuk dilakukan
pengambilan darah. Bila tidak berhasil, jelaskan secara
tertulis pada lembar permintaan laboratorium.
Faktor teknik
Gagal memperoleh darah, gagal dalam pengambilan darah dapat disebabkan :
1) Cara pengambilan darah vena yang salah oleh plebotomis
2) Tusukan sudah tepat tetapi darah tidak cukup terhisap, kemungkinan:
Cara mengatasi :
jika terjadi hematoma lepaskan jarum dan tekan dengan kuat sehingga darah tidak menyebar dan
mencegah pembengkakan. Apabila ingin cepat hilang, kompres dengan air hangat seraya diurut dan
diberi salep trombopop.
D. Nyeri pada bekas tusukan
C. Petechiae
Rasa nyeri berlangsung tidak lama sehingga tidak memerlukan
Bintik kecil merah dapat
penanganan khusus. Nyeri bisa timbul akibat alkohol yang belum
muncul karena pendarahan
kapiler di bawah kulit. Ini kering atau akibat penarikan jarum yang terlalu kuat.
karena kelainan pembuluh
darah. Jika terjadi setelah Cara pencegahan :
dibendung dapat dikarenakan • Setelah kulit didesinfeksi, tunggu alkohol hingga mengering
pembendungan yang terlalu sebelum dilakukan pengambilan darah.
lama. • Penarikan jarum jangan terlalu kuat.
Cara mengatasi :
1. Menekan kuat pada tempat pendarahan
2. Memanggil dokter untuk penanganan selanjutnya
H. Komplikasi neurologis
I. Kerusakan vena
Komplikasi neurologis dapat bersifat lokal karena
tertusuknya syaraf dilokasi penusukan. Hal ini dapat Terjadi karena pengambilan darah yang
menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang berulang kali pada tempat yang sama
menjalar ke lengan. Serangan kejang juga dapat terjadi. sehingga meyebabkan kerusakan dan
peradangan setempat. Hal ini
mengakibatkan pembuluh darah menutup.
Cara mengatasi : Pencegahannya dengan menghindari
• Hentikan pengambilan darah pengambilan berulang kali pada tempat
• Baringkan pasien dengan kepala dimiringkan ke salah yang sama.
satu sisi, bebaskan jalan nafas dan hindari agar lidah
tidak tergigit
• Hubungi dokter
J. Alergi
Alergi bisa terjadi karena bahan-bahan yang dipakai dalam phlebotomi, misalnya alergi
terhadap antiseptik dan plester. Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan
dan gatal. Phlebotomis hendaknya menanyakan apakah pasien memiliki riwayat alergi
terhadap bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pengambilan darah. Jika
pasien alergi terhadap alkohol 70% maka dapat diganti dengan larutan iodium atau
dengan betadine.
Cara mengatasi :
• Tenangkan pasien dan beri penjelasan
• Panggil dokter untuk penanganan selanjutnya
“THANK
YOU”