Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TS DAN FLEBOTOMI

PENGAMBILAN DARAH VENA OPEN SYSTEM

DOSEN PEMBIMBING:

1. Dewi Astuti, S.Si, M. Biomed


2. Desi Aryani, AMAK, SE, M.AK3

Ferina Dwi Anggraeni


NIM P3.73.34.2.18.013

DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK SEMESTER II

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2018/2019
I. Judul Laporan :

Pengambilan Darah Vena Open System

II. Waktu dan Tempat Praktikum :

Pertemuan Hari Pukul Tempat


I Rabu, 13 – 03 – 2019 08. 30 – 10.10 Lab Hematologi Lantai 5
II Rabu, 20 – 03 – 2019 08. 30 – 10.10 Lab Hematologi Lantai 5
III Rabu, 27 – 03 – 2019 08. 30 – 10.10 Lab Hematologi Lantai 5

III. Tujuan Praktikum :

1. Mahasiswa dapat mengenal semua jenis peralatan sampling pengambilan darah


vena open system.
2. Mahasiswa dapat melakukan tahapan pra analitik yang meliputi : Identifikasi
pasien, persiapan pasien, persiapan alat dan bahan, dan persiapan flebotomis.
3. Mahasiswa dapat melakukan tahapan analitik yang meliputi : Letak pengambilan
darah vena, pengambilan darah vena yang baik dan benar dengan cara Open
System.
4. Mahasoswa dapat melakukan tahapan pasca analitik yang meliputi : Pemberian
identitas pasien pada wadah sampel, dan perlakuan sampel darah vena.
5. Mahasiswa dapat mengetahui sumber kesalahan pada pengambilan darah vena.
6. Untuk melatih keterampilan sampling dan juga komunikasi terhadap situasi yang
disesuaikan dengan kondisi di lapangan

IV. Prinsip Praktikum :

Pengambilan darah vena diambil dengan cara melakukan penusukan pada


pembuluh darah vena, dimana jarum diarahkan 30° dan disesuaikan arah pada pembuluh
vena mediana cubiti (bagian pangkal siku) serta posisi jarum menghadap ke atas dengan
menggunakan jarum spuit 3 cc atau 5 cc sesuai kebutuhan. Pembendungan pembuluh
darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk
sehingga didapatkan sempel darah.

V. Tahapan Sampling Vena :

A. Alat dan Bahan

1. Alat dan bahan pengambilan vena open system

1. Spuit dan jarum (ukuran 3cc) 2. Spuit dan jarum (ukuran 5cc)

3. Tourniquet 4. Bantalan Penyangga

5. Tabung EDTA 6. Tabung Reaksi


7. Rak Tabung Reaksi 8. Alkohol Swab

9. Kasa Steril 10. Micropore

11. Jas Laboratorium 12. Handscoon

13. Masker 14. Label


15. Safety Box

B. Prosedur Kerja

I. Pengambilan darah vena menggunakan spuit 3cc atau 5cc.

1. Disiapkan alat dan bahan seperti spuit 3cc atau 5cc (sesuai
kebutuhan), tourniquet, alkohol swab , kasa kering, micropore, dan
bantalan.
2. Petugas bersikap ramah kepada pasien, petugas memperkenalkan diri
dan melakukan penjelasan kepada pasien tentang tujuan pengambilan
sampel darah, jumlah darah yang akan diambil, dan pemeriksaan
yang akan dilakukan.
3. Petugas membaca formulir pemeriksaan laboratorium dari dokter
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan melakukan verifikasi
nama lengkap, tempat tanggal lahir dan alamat pasien (dijawab oleh
pasien secara aktif).
4. Petugas mencuci tangan dengan menggunakan sabun hingga bersih.
5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti jas laboratorium,
handscoon, dan masker.
6. Pasien diharapkan tenang dan nyaman pada posisinya sebelum
diambil darah.
7. Bantalan penyangga digunakan di bawah lengan yang akan dilakukan
penusukan untuk membantu mempermudah pengambilan darah.
8. Petugas memasangkan tourniquet pada lengan pasien yang akan
dilakukan pengambilan darah, tepatnya 3 jari diatas lipatan lengan.
9. Pasien diminta untuk mengepalkan tangannya.
10. Dilakukan palpasi dengan menggunakan telunjuk.
11. Dilakukan antisepsis menggunakan alkohol swab 70% pada daerah
yang akan dilakukan penusukan dan biarkan kering.
12. Sebelum melakukan penusukan sebaiknya memastikan apakah spuit
yang akan digunakan dapat digunakan yaitu dengan cara merapatkan
penutup spuit dan menarik plunger sebanyak 3 kali.
13. Dilakukan fiksasi pada bagian bawah vena pasien agar tidak terlepas.
14. Dilakukan penusukan pada vena pasien dengan sudut kemiringan
dari spuit berdasarkan kedalaman vena pasien menggunakan spuit
3 cc atau 5 cc (sesuai kebutuhan) darah akan keluar dan terlihat di
indikator lalu tarik plunger sampai darah mengisi spuit minimal
0,5ml.
15. Tourniquet dilonggarkan dan pasien diminta untuk membuka kepalan
tangannya.
16. Selanjutnya menarik plunger kembali sampai darah mengisi spuit
sebanyak 3 cc atau 5 cc (sesuai kebutuhan).
17. Kassa diletakkan pada bagian atas vena sambil melepas spuit secara
cepat.
18. Petugas menutup jarum spuit dengan cara one hand untuk
menghindari tertusuk jarum spuit yang sudah digunakan.
19. Kassa dilekatkan dengan menggunakan micropore.
20. Dilepaskan jarum spuit dengan cara memutar bagian yang berwarna
biru.
21. Dimasukkan darah yang sudah diambil ke dalam tabung reaksi yang
telah disiapkan dengan cara tabung reaksi dimiringkan untuk
memudahkan dalam mengalirkan darah sambil menekan plunger
hingga darah mengaliri sisi tabung.
22. Tabung yang sudah berisi darah diberi label identitas pasien agar
tidak tertukar.
23. Wadah penampung sampel darah vena juga bisa menggunakn tabung
vakum, contohnya tabung vakum EDTA, jarum spuit langsung
dimasukkan ke dalam tabung vakum EDTA dan biarkan tabung
vakum menghisap darahnya. Setelah darah sudah terisi ke dalam
tabung vakum lalu bolak balikan tabung sebanyak 8 – 10 kali.
24. Spuit yang telah digunakan dibuang pada tempat yang telah
disediakan.
25. Pasien diminta untuk mengecek datanya yang sudah tertera di
tabung.
26. Petugas mengucapkan terima kasih kepada pasien karena telah
bekerja sama, lalu memberikan informasi yang tepat tentang
pengambilan hasil laboratorium, mengenai bagaimana cara
pengambilan, berapa lama harus menunggu dan di mana pasien dapat
menunggu hasil.
27. Petugas mencuci tangan dengan menggunakan sabun hingga bersih.

VI. Identitas Pasien :

Pasien Nama TTL Umur Alamat

Jalan Pulo Gebang


Annisa Ikhlas Komplek Pulo Gebang
1. Jakarta, 31 Juli 2000 18 Tahun
Herawati Kirana Blok D.6/15,
Jakarta Timur

Jalan Gang Kerinci Rt


Kana Muthowif Tarakan, 11 Juni
2. 18 Tahun 10 , Kelurahan:
Assofa 2000
Kampung Enam

Ahmad Jakarta, 19 desember


3. 19 Tahun Cibubur
Ramdhani 1999

VII. Hasil Sampling

A. Pengambilan darah vena open system

Pertemuan Hasil

I Tusukan Pertama : Tidak didapatkan sampel darah


(Spuit 3cc) Tusukan Kedua : Sampel darah sebanyak 0,5cc

II Tusukan Pertama : Sampel darah sebanyak 3cc


(Spuit 3cc) Tusukan Kedua : Sampel darah sebanyak 3cc
III Tusukan Pertama : Sampel darah sebanyak 5cc
(Spuit 5cc) Tusukan Kedua : Sampel darah sebanyak 5cc

VIII. Dokumentasi Hasil Sampling

1. Pertemuan I

2. Pertemuan II

3. Pertemuan III
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dewi Astuti, S.Si, M. Biomed Desi Aryani, SE, M.AK3

Praktikan

Ferina Dwi Anggraeni

Anda mungkin juga menyukai